1. Dokumen tersebut menggambarkan keindahan alam Indonesia melalui berbagai penggalan puisi yang mendeskripsikan pemandangan alam.
2. Puisi-puisi tersebut menggambarkan keindahan alam seperti hutan, gunung, laut, sawah, dan matahari terbenam.
3. Dokumen ini berisi apresiasi akan keindahan alam ciptaan Tuhan di Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Alam Lestari
1. Indahnya Alam Negri Ini
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejamkan mataku sejenak
Ku rentangkan tanganku sejenak
Sejuk, Tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, Kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah Sima.
2. Sabda Bumi
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap Jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapimekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi.
3. Alam Di Lembah Semesta
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zambrud
Tinggi dan tajam
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah snubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di Selah Kaki-kaki mengejek Karya-karyanya
Di manakah aku berada…?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Tebarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan
4. Permainya Desaku
Padi mulai menguning
Mentari menyambut datangya pagi
Ayam berkokok bersahutan
Petani bersiap hendak kesawah
Padi yang hijau
Siap untuk di panen
Petani bersukaria
Beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
Begitu beningnya
Bagaikan zamrud Khatulistiwa
Itulah alam desaku yang permai.
5. Bencana Melandaku
Lewat suara gemuruh di iringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asli terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau Lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata dunia Terpengarah menatap heran
Memang kejadian begitu dasyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya Nurani
Tuhan… Mengapa semua ini terjadi..!
Mungkin kami telah banyak Mengingkari mu
Mungkin kami terlalu bangga dengan salah dan Dosa-dosa
Ya… Tuhan ampunilah kami dalam segala dosa.
6. Alam
Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah dan putih merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar.
Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi
Setetes embun membasahidaun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin menembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru
Dan indahnya Bumi.
7. Tanah Airku
Angin berdeir di pantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi Rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawah yang menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Di sanalah aku di lahirkan dan di besarkan
Di sanlah aku menutup mata
Ooooh… Tanah airku tercinta
Indonesia jaya.
8. Kupu Kupu Itu
Oleh: Ananda Tri Oktavilia
Seandainya kau tetap berwujud ulat…
Tak seorang pun bersedia mendekat…
Apalagi untuk memegang untuk bercengkerama…
Tentu takut akan rambutmu yang bikin gatal…
Tapi kini perjuangan mu menemukan perubahan…
Tubuh yang jelek dan rambut yang gatal…
Kini berubah dengan keindahan…
Sayap dan tubuh bewarna berkilau…
Kemana kau terbang selalu menarik pandang…
Hingga di puncak puncak bunga menambah pesona…
Banyak orang yang ingin bercengkerama…
Aku ingin bisa seperti mu…
Melakukan perubahan untuk kemajuan…
9. Lagu Ombak
Pantai yang perkasa adalah kekasihku,
Dan aku adalah kekasihnya,
Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,
Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.
Kupergi padanya dengan cepat
Lalu berpisah dengan berat hati.
Membisikkan selamat tinggal berulang kali.
Aku segera bergerak diam-diam
Dari balik kebiruan cakerawala
Untuk mengayunkan sinar keperakan buihku
Ke pangkuan keemasan pasirnya
Dan kami berpadu dalam adunan terindah.
Aku lepaskan kehausannya
Dan nafasku memenuhi segenap relung hatinya
Dia melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.
Kala fajar tiba, kuucapkan prinsip cinta
di telinganya, dan dia memelukku penuh damba
Di terik siang kunyanyikan dia lagu harapan
Diiringi kucupan-kucupan kasih sayang
Gerakku pantas diwarnai kebimbangan
Sedangkan dia tetap sabar dan tenang.
Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahan
Kala air pasang kami saling memeluk
Kala surut aku berlutut menjamah kakinya
Memanjatkan doa
Seribu sayang, aku selalu berjaga sendiri
Menyusut kekuatanku.
Tetapi aku pemuja cinta,
Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa,
Mungkin kelelahan akan menimpaku,
Namun tiada aku bakal binasa.
10. Banjir Melanda Indonesia
Hujan terus turun tak kunjung reda
Seakan tak ada waktu lagi untuk jeda..
Dan ini bisa kita jadikan pertanda
Bahwa bencana alam banjir akan melanda..
Ternyata benar tanda itu kini
Bencana alam banjir sedang banyak terjadi..
Banyak sekali genangan air diatas bumi
Seakan diam dan enggan untuk pergi..
Mungkinkah Tuhan memang sedang marah
Melihat tingkah manusia yang semakin parah..
Di kota maupun didaerah-daerah
Bahkan terkadang bangga meski telah berbuat salah..
Saat banjir kudengar jeritan alam bernyanyi
Di malam sepi yang begitu sunyi..
Diiringi suara percikan air yang berbunyi
Dan tetesan hujan sepanjang hari..
Bencana alam banjir ini membawa kesedihan
Menghambat pekerjaan dan banyak urusan..
Mengajak kita introspeksi apa saja yang telah kita lakukan
Sudah benarkan kita memperlakukan lingkungan..
11. Potongan Surga Nusantara
Masih dalam renungan pagi
Saat burung berkata merdu
Menyanyi kicau sendu tentang alam hari ini
Disana terhampar potongan surga
Terlukis dalam ranah keindahan
Langit selaksa biru nan indah
Awan berarak mengikuti sang angin
Padi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari
Inilah Indonesiaku,
potongan syurga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita
Inilah Indonesiaku
Keindahan Lukisan TUhan yang tergores di kanvas negeriku
Inilah Indonesiaku
Hamparan Keindahan yang menghias tanah airku
Inilah Indonesiaku
Tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan
12. Senja Disana
Di alam penuh keindahan
Ketika warna terpadu dalam racikan sang maha Indah
Alam ku tercipta dengan seni penyempurnaan
Hingga tergores lukisan nan mempesona
Tak perlu melihat emas dalam bumi kita
Tak perlu melihat intan di tanah air Indonesia
Untuk membuatmu bersyukur telah terlahirkan
Di Indonesia tercinta
Lihatlah alam semesta kita
Betapa gunung kokoh berdiri menusuk langit
Betapa laut membiru dengan kejernihan
Betapa hamparan sawah hinggap ditanah penuh kesuburan
Tidakkah kau bersyukur atas semua keindahanNya?
Senja disana,
Di atas pantai yang kini kau lihat
Itulah bukti betapa indahnya negeri kita
Agar kita bersyukur,
Karena Tuhan
Melahirkan kita
Diatas tanah
Penuh keindahan
13. Inikah Indonesia
Dulu, tak perlu kau pergi jauh menyeberang lautan
Tak perlu lah kau terbang menembus udara
Untuk alam yang indah yang ingin kau lihat
Kini,
Alam kita telah terkikis
Dalam rakusnya kemunafikan
Terkurung jiwa nan tamak
Ketika hutan menjadi neraka bagi para penghuninya
Dulu, hijau negeriku
dulu, indah lautku
Kini sampah telah menggantikan mereka
Menyeruak menmudarkan keindahan
Inikah Indonesiaku?
Aku rindu keindahan alam kecilku
Saat pepohonan hijau rindang
Saat pantai berpasir diserang deburan ombak
Saat burung berkicau menyambut pagi
Itulah saat,
Keindahan alam Indonesia menjadi anugerah dari sang Maha Kuasa.
14. Keindahan Alam Hutan
Saat ku sedang berdiri diatas bukit sendirian
Melihat hijaunya pemandangan alam..
Berjuta-juta kesejukan udara segar kutelan
Masuk meresap kedalam secaraperlahan..
Sungguh keindahan alam yang menakjubkan
Membuat setiap mata terpesona saat menyaksikan..
Sungguh keindahan alam yang menakjubkan
Tak akan ada yang bisa menciptakan kecuali Tuhan..
Hijaunya sungguh sebagai paru-paru alam
Membuat sejuk dan segar penghuni lingkungan..
Menebarkan keindahan yang membuat nyaman
Meneyelimuti lingkungan dengan kabut kedamaian..
Indah tebing yang mengalirkan pancuran
Mengaliri sungai-sungai yang berbatuan..
Menciptakan alunan -alunan alam di setiap percikan
Berpadu dalam derasnya air yang mencium bebatuan..
Lewat puisi tentang alam ini aku tuliskan
Luapan ekspresi jiwa yang ingin kuungkapkan..
Rasa syukur yang besar kepada Tuhan
Atas keindahan alam yang telah Dia ciptakan..
15. Senja Yang Indah
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja..
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta..
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam..
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam..
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan..
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman..
16. Sang Bulan Mengusap Lukaku
Senyuman manis sang bulan menyapaku..
Begitu indah mekarkan suasana hatiku..
Sejenak kuterdiam termangu..
Memandang indahnya yang tak pernah jemu..
Sinarmu terpancar mengusir gelap..
Menembus malam hadirkan terang..
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku..
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari..
Bulan.. belailah jiwaku ini..
Yang begitu tegang menjalani hari..
Usaplah sesaknya asmara di dada ini..
Keringkanlah luka menganga dihati ini..
Bulan.. memandangmu membuatku mengerti..
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati..
Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki..
Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi..
17. Kemana Perginya Alam Lestari
Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu
Namun sekarang kemana?
Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku
Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang
Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?
Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera
18. Batu Kelapa
Dua muda bercermin cahaya,
sesaat terik melepas biasnya di perigi
harap. Jengkal waktu merayap malas, bertali
dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca:
merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.
Keajaiban bagai memikat beliung
rasa dua muda itu, dan gegas melambung
paruh demi sepasang batu kelapa;
memundak gersang terka.
Tak lama batu kelapa menanak
santannya di tempurung berekor bulu.
Mengasah dua muda untuk menilik: adanya
kisah batu di kelapa selepas gelap.
19. Awan
Bertebaran di angkasa
Putih, kelabu, dan hitam
Warna – warna menawan
Bergelombang mengombak-ombak
Tebal dan sangat indah
Bahkan sang bagaskara tak terlihat
Pelangi terlihat tak penuh
Karna sang selimut menutupinya
Jauh disana
Menyelimuti jagat raya
Tebal tipis
Beredar dimana-mana
Indah bukan buatan
Ingin rasanya memeluknya
Lembut dan menawan
Indah tak terperikan
20. Sawah
Sawah di bawah emas padu,
Padi melambai,melalai terlukai,
Naik suara salung serunai,
Sejuk di dengar,mendamaikan kalbu.
Sungai bersinar,menyilaukan mata,
Menyamburkan buih warna pelangi,
Anak mandi bersuka hati,
Berkejar-kejaran berseru gempita.
Langit lazuardi bersih sungguh,
Burung elang melayang-layang,
Sebatang kara dalam udara.
Desik berdesik daun buluh,
Di buai angin,dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara