SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
I. PENDAHULUAN
 Latar Belakang
• Air Bersih → Kebutuhan Pokok Mahluk Hidup
• Jumlah Penduduk ↑
• Sumber Daya Air → Kuantitas dan Kualitas (Siklus Hidrologi)
• Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat → Permasalahan
→ Limbah cair
• Perlu Teknologi Pengolahan Air → Peran Lembaga Litbang
• Perlu Manajemen – Eksploitasi SDA
• Publikasi dan Sosialisasi → Peningkatan SDM
SIKLUS HIDROLOGI DI BUMI
SR = P - I ( T + E )
I = Q1 + Q2
POTENSI SUMBER DAYA AIR DI BUMI
Tempat Sumber Volume (x 103
km3
) (%)
Danau Air Tawar 125 0,62
Sungai 1,5 0,008
Kelengasan Tanah 65 0,001
Air Tanah 8.250 2,1
Danau Air Laut/Asin 105
Pedalaman 13 97,25
Atmosfir 29.200
Gunung Es Kutub, Gletser & Salju 1.320.000
Lautan
1.360.000 100,0
= 1,36 x 10 18
m3
PP RI No. 20 TH.1990 Ttg. Pengendalian Pencemaran Air
BAB III PENGGOLONGAN AIR
Pasal 7
Penggolongan air menurut peruntukkannya :
Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
Langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu;
Golongan B : Air yang dapat dighunakan sebagai air baku
Air minum;
Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan;
Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,
industri, pembangkit listrik tenaga air.
PP RI No. 82 Tahun 2001 Ttg. Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
Bagian Ketiga
Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air
Pasal 8
(1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan
,air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukkan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertamanan, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi,
pertamanan dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
II. SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Umum # Kriteria Tingkat Kesejahteraan
# Masalah Air Bersih
# Akibat lanjutan (Waterborne Diseases)
• Pengelola # Pemerintah (PDAM)
# Swastanisasi
• Permasalahan # Manajemen PDAM
- Kebocoran administrasi (± 40% ???)
- Kebocoran teknis (± 20%)
- SDM
- Teknologi
• Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
• Perkotaan → maksimum 60%
• Pedesaan → rata-rata 20%
• Swadaya → pemanfaatan air tanah (sungai)
• permasalahan → pengendalian eksploitasi air tanah
→ intrusi air laut & land subsident
→ pencemaran → kualitas air
→ kualitas air baku → biaya operasi
III. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN PROSES FISIK
III.1. SCREENING
• Guna melindungi peralatan (pompa dan lainnya)
• Saringan Kasar (Bar Screen) → jarak antar bar 23 – 75 mm
• Saringan Halus (Microstrainer) → 15 – 64 micrometer
III.2. AERASI
• Tujuan → memperbesar (luas & waktu) kontak air baku dan udara, untuk
menghilangkan senyawa volatil, untuk proses biologi dan untuk DO
• Jenis → aerator air terjun (Spray, Cascade, Multiple tray)
→ aerator difusi udara (difuser porous/non porous, U-tube)
→ aerator mekanik (impeler)
III.3. MIXING
• Tujuan → proses pencampuran (konsentrasi, reaksi dan temperatur)
→ pencampuran koagulan atau disnfektan
→ proses biologi
• Jenis → turbin/padle, propeler, pneumatic, hydraulic, static
III.4. FLOKULASI
• Proses → penggabungan partikel kecil menjadi lebih besar (hidrodinamik)
• Variabel → karakteristik air, koagulan, keasaman, temperatur
• Perencanaan → mencegah short circuit (pecah flok)
→ waktu tinggal > 30 menit
→ 0,5 < V < 1,5 ft/mnt
→ kecepatan padle = 0,5 – 2,5 ft/sec
→ kecepatan aliran = 0,5 – 1,5 ft/sec
III.5. SEDIMENTASI & RANCANGAN BAK SEDIMENTASI
• Kriteria → beban permukaan, kedalaman bak, waktu tinggal
•
Q
Vo = td = 24 V/Q
A
• Perbandingan panjang : lebar → 3 : 1 atau 5 : 1
• Kedalaman = 7 - 8 ft
• Laju overflow = 400 – 800 gpd
• Sistem aliran → up flow
III.6. FILTRASI (PENYARINGAN)
• Tujuan → pemisahan padatan tersuspensi yang belum terendapkan
• Jenis → media granular (pasir = diameter 0,6 – 0,8 mm)
• Laju → kualitas air baku, media filter, jenis pengolahan kimia
→ saringan cepat 2 – 5 gpm/sq ft
III.7. ADSORPSI
• Tujuan → penghilangan senyawa yang tidak dikehendaki dengan proses
penyerapan pada interface
• Adsorbent → karbon aktif (luas permukaan 500 – 1500 m2
/gr)
Kurva Distribusi pada suatu granular bed
Distribusi tekanan dalam suatu filter bed
Kurva tekanan dalam media homogen
III.8. GAS STRIPPING
• Tujuan → menghilangkan senyawa atau gas yang tidak diinginkan
• Media → unggun tetap
• Proses → cairan mengalir ke bawah – udara bersih ke atas (kontak)
• Efisiensi → distribusi cairan / stripping gas pada media
→ luas interface
→ kemurnian stripping gas
III.9. FLOTASI
• Proses → pemisahan padatan-cairan / cairan-cairan dengan pengapungan
→ alamiah, dibantu, terdorong
• Hukum Stokes
V = g/18η . ( ρl - ρg) . d2
III.10. PROSES MEMBRAN
• Prinsip → penyaringan skala molekul dan tekanan osmotik
• Daya dorong → tekanan, konsentrasi, temperatur, listrik
IV. PENGOLAHAN AIR DENGAN PROSES KIMIA
IV.1. DISINFEKSI
• Tujuan → pembunuhan organisme pathogen
• Jenis → kimia, fisik (panas dan cahaya), mekanik, elektromagnetik
• Kimia → khlorinasi , ozon
• Khlorinasi → untuk air limbah 40 – 60 gr/l, sisa khlor (0,5 – 1 ppm)
→ hidrolisa (HOCl) dan ionisasi (OCl-
)
→ khloramin
IV.1.2. OZONISASI
• Ozon → tidak stabil, biru, racun, bau, oksidator kuat
→ dapat menghilangkan warna, oksidasi non-biodegradable
IV.1.3. RADIASI ULTRAVIOLET
• UV → λ = 254 nm, kekeruhan rendah
• Energi → 10 = 20 watt/m3/jam
• Kerugian → biaya mahal, tidak ada residu, air baku harus bagus
• Keuntungan → tidak bau/rasa, pemeliharaan minim, tidak overdosis
IV.2. PRESIPITASI
• Prinsip → pemisahan senyawa anorganik melalui
pengendapan
• Variabel →nilai kelarutan, pH, temperatur
• Reaksi presipitasi →Ksp
• Guna →pemisahan metal, pengurangan kesadahan / phosphat
• Proses Kapur Soda
Ca(HCO3) + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O
Untuk menghilangkan kesadahan tetap kalsium, ditambahkan soda abu.
Reaksi yang terjadi :
CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4
CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2 NaCl
Untuk menghilangkan kesadahan magnesium sementara, ditambahkan kapur + kapur
Tahap 1 :
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 MgCO3 + CaCO3 + H2O
Tahap 2 :
MgCO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3
Untuk menghilangkan kesadahan magnesium tetap ditambahkan kapur + soda abu
Tahap 1 :
MgCl2 CaCl2
+ Ca(OH)2 Mg(OH)2 +
MgSO4 CaSO4
Tahap 2 :
CaCl2 NaCl
+ Na2CO3 CaCO3 +
CaSO4 Na2SO4
• Penghilangan Phosphat
Al2(SO4)3 + 2 PO4
-3
2 AlPO4 + 3 SO4
-2
Pengendapan dengan kapur adalah sebagai berikut :
5 Ca+2
+ 4 OH-
+ 3 HPO4
-2
Ca5(OH)(PO4)3 + 3 H2O
• Pengendapan Sulfur & Fluor , Penghilangan logam
SO4
2-
+ Ca2+
+ 2 H2O CaSO4.2H2O
Untuk pengendapan zat fluor ditambahkan CaCl2, reaksi kimianya adalah
sebagai berikut :
2 F-
+ Ca2+
CaF2
Pada pengendapan logam biasanya dalam bentuk hidroksida, dengan cara
menetralkan efluent yang bersifat asam. Kondisi pH yang optimum untuk presipitasi
logam berkisar antara 7 – 10,5 .
IV.3. KOAGULASI
• Proses →destabilisasi partikel koloid dengan pembubuhan bahan kimia
• Koagulan →Alum, PAC, dll.
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4) + 6 CO2 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Mg(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 MgSO4 + 6 CO2 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 6 Na(HCO3) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 6 CO2 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Na2(CO3) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 6 Na(OH) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2 + 18 H2O
Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(OH)2 → 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4+ 18 H2O
• Dosis koagulan →kekeruhan, alkalinitas, pH, temperatur, kandungan lain
Vv = Q x Rs x (100/C) x 10-3
• Dosis zat alkali →alkalinitas & laju pembubuhan koagulan
W = [( A2 + K x R ) - A1] x F
IV.3.4. BAK / TANGKI KOAGULASI - FLOKULASI
• Partikel → < 10-2
mm, koloid
• Pencampuran cepat → homogen (air baku – koagulan)
→ pencampuran hidrolik (v = 1,5 m/dtk)
→ energi mekanik (flush mixer)
→ difuser
→ desain
G =  P  ½
 Vµ 
dimana :
G = gradient kecepatan ( detik -1
).
P = power input, Watt (N.m/s).
V = Volume bak pencampur cepat (m3
).
µ = Viskositas, N.s/m2
.
Untuk pencampuran cepat harga G antara 700 – 1.000 detik -1
-Waktu Tinggal :
Waktu tinggal dalam bak pencampur cepat biasanya antara 1 - 5 menit.
IV.4. OKSIDASI KIMIA
• Tujuan → oksidasi logam/sianida
CN-
+ 2 NaOH + Cl2 → CNO-
+ 2 NaCl + H2O
8,5 < pH < 11
CN-
+ NaOCl → CNO-
+ NaCl
pH < 7
CNO-
+ 2 H+
+ H2O → NH4
+
+ CO2
Penambahan Cl2 pada pH sedikit basa terjadi oksidasi CNO-
menjadi N2 dan CO2,
reaksinya sebagai berikut :
2 CNO-
+ 3 Cl2 + 4 NaOH → N2 + 2 Cl-
+ 4 NaCl + 2 H2O + 2 CO2
IV.5. PENUKAR ION (ION EXCHANGE)
• Tujuan →menghilangkan ion-ion yang tidak diinginkan
• Media →unggun tetap (mineral/resin sintetik)
Ca+2
Ca+2
Na2 Z + Mg+2
→ Mg+2
Z + 2 Na+
Fe+2
Fe+2
RSO3H + Na+
→ RSO3Na + H+
2 RSO3Na + Ca+2
→ (RSO3)2Ca + 2 Na+
IV.5.1. REGENERASI
Ca Ca
R + 2 NaCl → Na2R + Cl2
Mg Mg
IV.5.2. KAPASITAS PENUKARAN
• Kemampuan resin dalam menghilangkan kesadahan (berat /volume resin)
• Resin →2 sampai 10 eq/kg resin
• Zeolit →0,05 sampai 0,1 eq/kg zeolit
• Lain →contoh : Regenerasi →11 gr NaCl per 100 gr CaCO3
V. PERTIMBANGAN DALAM DESAIN UNIT PENGOLAHAN AIR
• Yang perlu dipertimbangkan :
• Periode desain • Pemilihan proses
• Daerah layanan • Pemilihan peralatan
• Pemilihan lokasi • Tata letak dan profil
hidrolik
• Penduduk yang dilayani • Kebutuhan energi
dan sumber-sumber
lainnya.
• Peraturan yang mengkontrol
limbah cair dan standar
efluent
• Analisa ekonomi
• Karakteristik limbah cair • Pengkajian aspek
lingkungan
• Tingkat pengolahan
Keuntungan Proses Pengolahan Fisika Dan Kimia :
• Mengurangi kandungan suspended solid dan BOD cukup tinggi
yaitu 90 - 95 %.
• Mengurangi phosphat sampai 90%.
• Proses pengolahan mempunyai toleransi terhadap temperatur,
material beracun dan aliran yang tidak kontinyu.
• Dibutuhkan ruang lebih kecil.
Kerugian Proses Pengolahan Fisika Dan Kimia:
• Investasi membutuhkan biaya tinggi.
• Operasi dan pemeliharan memerlukan biaya tinggi.
• Lebih banyak menghasilkan lumpur.
VI. CONTOH MENDESAIN
1. Desain Bak Pengendap
Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt
Kriteria Desain (Water & Wastewater Technology, Hammer, 1975):
Waktu tinggal : 1 – 3 jam
Over flow rate : 600 – 1500 gpd/sqft
Kedalaman bak : 7 – 10 ft
Panjang : lebar : (4 – 5 ) : 1
Weir loading : 10.000 – 15.000 gpd/ft
Lebar maximum : (20 – 35) ft
Performance : BOD removal (30 - 40)%
SS removal (50 - 70)%
Perhitungan:
Over flow rate = 700 gpd/sqft = 0,33 l/dt/m2
Luas permukaan = Q = 5 l/dt = 15 m2
V 0,33 l/dt/m2
Direncanakan : Kedalaman bak pengendap = 2,7 ft = 2 m
Panjang = 6 m
Lebar = 1,25 m
Waktu tinggal = 6 m x 1,25m x 2m = 3000 dt = 1 jam
5 l/dt
2. Koagulasi
Desain untuk bahan kimia (alumunium sulfat), jumlah dosis bahan kimia
didapat dari jar test.
Contoh:
Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt
Dosis koagulan = 40 mg/l
Perhitungan:
Alumunium sulfat (BD = 2,2 kg/l) yang dibutuhkan = 40 mg/l x 5 l/dt =
200 mg/dt
Untuk pembubuhan dipakai pompa dengan q = 2000 cc/mt
Kadar suspensi larutan kapur = 200 mg/dt = 6%
2000 cc/mt
Direncanakan periode pembuatan larutan = 8 jam
Volume larutan (untuk 8 jam) = 8 jam x 2800 cc/menit = 1,344 m
3
Dimensi bak pelarut:
Kapasitas = 1,344 m
3
Kedalaman = 1,0 m
Panjang = 1,2 m
Lebar = 1,2 m
3. Flokulasi
Perhitungan untuk menentukan motor yang akan digunakan
Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt
Direncanakan waktu tinggal(td) = 30 menit
Kecepatan gradien rata-rata(G)= 40/dt
Efisiensi motor penggerak(Ef) = 60%
Volume bak flokulasi (V) = Q x td = 5 l/dt x 30 menit = 9 m
3
Viskositas dinamik(m) = 10
–3
kg/m.dt
Tenaga motor = V x m x G
2
Ef
Tenaga motor = (9 m
3
)(10
–3
kg/m.dt) (40/dt) = 216 Watt
0.60
IPA Saringan Pasir Lambat
• 3 Proses dasar → Pengendapan, Penyaringan dan Disinfeksi
• Kualitas Air Baku → tidak tercemar berat
• Kecepatan Penyaringan → 0,03 – 0,07 liter/m2
detik
• Keunggulan → Energi potensial air, Sederhana, Biaya murah
KONTROL INLET
KONTROL OUTLET
Unit SARPALAM Kapasitas 100 M3
/hari
Diagram alir sistem
penyaringan air dengan
saringan pasir cepat
Photo unit-unit
saringan pasir cepat
OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR
OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR
OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR
OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR

More Related Content

What's hot

kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritnadya parmitha
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometriinfosanitasi
 
Mengenal lebih dekat tentang air sadah
Mengenal lebih dekat tentang air sadahMengenal lebih dekat tentang air sadah
Mengenal lebih dekat tentang air sadahEco Chem
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...A'an Samawa
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...Repository Ipb
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Parameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cairParameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cairWinda Illiana
 
Kimia xi ipa 1 tugas ke 10
Kimia xi ipa 1 tugas ke  10Kimia xi ipa 1 tugas ke  10
Kimia xi ipa 1 tugas ke 10lupuskincay
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriEqi Arzaqi
 

What's hot (20)

kadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitritkadar amoniak, nitrat dan nitrit
kadar amoniak, nitrat dan nitrit
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
Amoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitritAmoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitrit
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
 
KIMIA kesadahan air
KIMIA kesadahan airKIMIA kesadahan air
KIMIA kesadahan air
 
Mengenal lebih dekat tentang air sadah
Mengenal lebih dekat tentang air sadahMengenal lebih dekat tentang air sadah
Mengenal lebih dekat tentang air sadah
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Cod bod
Cod bodCod bod
Cod bod
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
 
Science Journal
Science JournalScience Journal
Science Journal
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Parameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cairParameter umum-limbah-cair
Parameter umum-limbah-cair
 
Kimia xi ipa 1 tugas ke 10
Kimia xi ipa 1 tugas ke  10Kimia xi ipa 1 tugas ke  10
Kimia xi ipa 1 tugas ke 10
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Muhlis
MuhlisMuhlis
Muhlis
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometri
 

Similar to OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR

Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
 
Presentasi bb ii air
Presentasi bb ii airPresentasi bb ii air
Presentasi bb ii airFetria Fajrin
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxkahard1102
 
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter FisikManajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter FisikFadila Maharani
 
Penanganan limbah secara fisik kimia
Penanganan limbah secara fisik kimiaPenanganan limbah secara fisik kimia
Penanganan limbah secara fisik kimiaEko Supriyadi
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAiniZahra12
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAbdulAzisSTMSi
 
boiler water treatment preventive / cleaning.ppt
boiler water treatment preventive / cleaning.pptboiler water treatment preventive / cleaning.ppt
boiler water treatment preventive / cleaning.pptvita45pujilestari
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxEnyAgustina4
 
Konsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairKonsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairSri Sumarni
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxDohotMaruliPurba
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganAsida Gumara
 

Similar to OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR (20)

Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptPertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.ppt
 
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Presentasi bb ii air
Presentasi bb ii airPresentasi bb ii air
Presentasi bb ii air
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptxPengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
Pengolahan-Limbah-Industri-Farmasi.pptx
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter FisikManajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
Manajemen Kualitas Kimia Air dengan Filter Fisik
 
A4 pli 2012
A4 pli 2012A4 pli 2012
A4 pli 2012
 
Penanganan limbah secara fisik kimia
Penanganan limbah secara fisik kimiaPenanganan limbah secara fisik kimia
Penanganan limbah secara fisik kimia
 
dampak-air.ppt
dampak-air.pptdampak-air.ppt
dampak-air.ppt
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
boiler water treatment preventive / cleaning.ppt
boiler water treatment preventive / cleaning.pptboiler water treatment preventive / cleaning.ppt
boiler water treatment preventive / cleaning.ppt
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
 
Konsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairKonsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cair
 
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptxPersentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx
 
DESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.pptDESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.ppt
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 
PPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptxPPTX_JIH.pptx
PPTX_JIH.pptx
 

OPTIMALKAN SUMBER DAYA AIR

  • 1. I. PENDAHULUAN  Latar Belakang • Air Bersih → Kebutuhan Pokok Mahluk Hidup • Jumlah Penduduk ↑ • Sumber Daya Air → Kuantitas dan Kualitas (Siklus Hidrologi) • Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat → Permasalahan → Limbah cair • Perlu Teknologi Pengolahan Air → Peran Lembaga Litbang • Perlu Manajemen – Eksploitasi SDA • Publikasi dan Sosialisasi → Peningkatan SDM
  • 2. SIKLUS HIDROLOGI DI BUMI SR = P - I ( T + E ) I = Q1 + Q2
  • 3. POTENSI SUMBER DAYA AIR DI BUMI Tempat Sumber Volume (x 103 km3 ) (%) Danau Air Tawar 125 0,62 Sungai 1,5 0,008 Kelengasan Tanah 65 0,001 Air Tanah 8.250 2,1 Danau Air Laut/Asin 105 Pedalaman 13 97,25 Atmosfir 29.200 Gunung Es Kutub, Gletser & Salju 1.320.000 Lautan 1.360.000 100,0 = 1,36 x 10 18 m3
  • 4. PP RI No. 20 TH.1990 Ttg. Pengendalian Pencemaran Air BAB III PENGGOLONGAN AIR Pasal 7 Penggolongan air menurut peruntukkannya : Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara Langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu; Golongan B : Air yang dapat dighunakan sebagai air baku Air minum; Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan; Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
  • 5. PP RI No. 82 Tahun 2001 Ttg. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Bagian Ketiga Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air Pasal 8 (1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas : a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut; d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertamanan dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
  • 6. II. SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH • Umum # Kriteria Tingkat Kesejahteraan # Masalah Air Bersih # Akibat lanjutan (Waterborne Diseases) • Pengelola # Pemerintah (PDAM) # Swastanisasi • Permasalahan # Manajemen PDAM - Kebocoran administrasi (± 40% ???) - Kebocoran teknis (± 20%) - SDM - Teknologi
  • 7. • Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih • Perkotaan → maksimum 60% • Pedesaan → rata-rata 20% • Swadaya → pemanfaatan air tanah (sungai) • permasalahan → pengendalian eksploitasi air tanah → intrusi air laut & land subsident → pencemaran → kualitas air → kualitas air baku → biaya operasi
  • 8.
  • 9. III. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN PROSES FISIK III.1. SCREENING • Guna melindungi peralatan (pompa dan lainnya) • Saringan Kasar (Bar Screen) → jarak antar bar 23 – 75 mm • Saringan Halus (Microstrainer) → 15 – 64 micrometer III.2. AERASI • Tujuan → memperbesar (luas & waktu) kontak air baku dan udara, untuk menghilangkan senyawa volatil, untuk proses biologi dan untuk DO • Jenis → aerator air terjun (Spray, Cascade, Multiple tray) → aerator difusi udara (difuser porous/non porous, U-tube) → aerator mekanik (impeler)
  • 10. III.3. MIXING • Tujuan → proses pencampuran (konsentrasi, reaksi dan temperatur) → pencampuran koagulan atau disnfektan → proses biologi • Jenis → turbin/padle, propeler, pneumatic, hydraulic, static III.4. FLOKULASI • Proses → penggabungan partikel kecil menjadi lebih besar (hidrodinamik) • Variabel → karakteristik air, koagulan, keasaman, temperatur • Perencanaan → mencegah short circuit (pecah flok) → waktu tinggal > 30 menit → 0,5 < V < 1,5 ft/mnt → kecepatan padle = 0,5 – 2,5 ft/sec → kecepatan aliran = 0,5 – 1,5 ft/sec
  • 11. III.5. SEDIMENTASI & RANCANGAN BAK SEDIMENTASI • Kriteria → beban permukaan, kedalaman bak, waktu tinggal • Q Vo = td = 24 V/Q A • Perbandingan panjang : lebar → 3 : 1 atau 5 : 1 • Kedalaman = 7 - 8 ft • Laju overflow = 400 – 800 gpd • Sistem aliran → up flow III.6. FILTRASI (PENYARINGAN) • Tujuan → pemisahan padatan tersuspensi yang belum terendapkan • Jenis → media granular (pasir = diameter 0,6 – 0,8 mm) • Laju → kualitas air baku, media filter, jenis pengolahan kimia → saringan cepat 2 – 5 gpm/sq ft III.7. ADSORPSI • Tujuan → penghilangan senyawa yang tidak dikehendaki dengan proses penyerapan pada interface • Adsorbent → karbon aktif (luas permukaan 500 – 1500 m2 /gr)
  • 12. Kurva Distribusi pada suatu granular bed
  • 13. Distribusi tekanan dalam suatu filter bed
  • 14. Kurva tekanan dalam media homogen
  • 15. III.8. GAS STRIPPING • Tujuan → menghilangkan senyawa atau gas yang tidak diinginkan • Media → unggun tetap • Proses → cairan mengalir ke bawah – udara bersih ke atas (kontak) • Efisiensi → distribusi cairan / stripping gas pada media → luas interface → kemurnian stripping gas III.9. FLOTASI • Proses → pemisahan padatan-cairan / cairan-cairan dengan pengapungan → alamiah, dibantu, terdorong • Hukum Stokes V = g/18η . ( ρl - ρg) . d2 III.10. PROSES MEMBRAN • Prinsip → penyaringan skala molekul dan tekanan osmotik • Daya dorong → tekanan, konsentrasi, temperatur, listrik
  • 16. IV. PENGOLAHAN AIR DENGAN PROSES KIMIA IV.1. DISINFEKSI • Tujuan → pembunuhan organisme pathogen • Jenis → kimia, fisik (panas dan cahaya), mekanik, elektromagnetik • Kimia → khlorinasi , ozon • Khlorinasi → untuk air limbah 40 – 60 gr/l, sisa khlor (0,5 – 1 ppm) → hidrolisa (HOCl) dan ionisasi (OCl- ) → khloramin IV.1.2. OZONISASI • Ozon → tidak stabil, biru, racun, bau, oksidator kuat → dapat menghilangkan warna, oksidasi non-biodegradable IV.1.3. RADIASI ULTRAVIOLET • UV → λ = 254 nm, kekeruhan rendah • Energi → 10 = 20 watt/m3/jam • Kerugian → biaya mahal, tidak ada residu, air baku harus bagus • Keuntungan → tidak bau/rasa, pemeliharaan minim, tidak overdosis
  • 17. IV.2. PRESIPITASI • Prinsip → pemisahan senyawa anorganik melalui pengendapan • Variabel →nilai kelarutan, pH, temperatur • Reaksi presipitasi →Ksp • Guna →pemisahan metal, pengurangan kesadahan / phosphat • Proses Kapur Soda Ca(HCO3) + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O
  • 18. Untuk menghilangkan kesadahan tetap kalsium, ditambahkan soda abu. Reaksi yang terjadi : CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4 CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2 NaCl Untuk menghilangkan kesadahan magnesium sementara, ditambahkan kapur + kapur Tahap 1 : Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 MgCO3 + CaCO3 + H2O Tahap 2 : MgCO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCO3 Untuk menghilangkan kesadahan magnesium tetap ditambahkan kapur + soda abu Tahap 1 : MgCl2 CaCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + MgSO4 CaSO4 Tahap 2 : CaCl2 NaCl + Na2CO3 CaCO3 + CaSO4 Na2SO4
  • 19. • Penghilangan Phosphat Al2(SO4)3 + 2 PO4 -3 2 AlPO4 + 3 SO4 -2 Pengendapan dengan kapur adalah sebagai berikut : 5 Ca+2 + 4 OH- + 3 HPO4 -2 Ca5(OH)(PO4)3 + 3 H2O • Pengendapan Sulfur & Fluor , Penghilangan logam SO4 2- + Ca2+ + 2 H2O CaSO4.2H2O Untuk pengendapan zat fluor ditambahkan CaCl2, reaksi kimianya adalah sebagai berikut : 2 F- + Ca2+ CaF2 Pada pengendapan logam biasanya dalam bentuk hidroksida, dengan cara menetralkan efluent yang bersifat asam. Kondisi pH yang optimum untuk presipitasi logam berkisar antara 7 – 10,5 .
  • 20. IV.3. KOAGULASI • Proses →destabilisasi partikel koloid dengan pembubuhan bahan kimia • Koagulan →Alum, PAC, dll. Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4) + 6 CO2 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Mg(HCO3)2 → 2 Al(OH)3 + 3 MgSO4 + 6 CO2 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 6 Na(HCO3) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 6 CO2 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Na2(CO3) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 6 Na(OH) → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2 + 18 H2O Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(OH)2 → 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4+ 18 H2O • Dosis koagulan →kekeruhan, alkalinitas, pH, temperatur, kandungan lain Vv = Q x Rs x (100/C) x 10-3 • Dosis zat alkali →alkalinitas & laju pembubuhan koagulan W = [( A2 + K x R ) - A1] x F
  • 21. IV.3.4. BAK / TANGKI KOAGULASI - FLOKULASI • Partikel → < 10-2 mm, koloid • Pencampuran cepat → homogen (air baku – koagulan) → pencampuran hidrolik (v = 1,5 m/dtk) → energi mekanik (flush mixer) → difuser → desain G =  P  ½  Vµ  dimana : G = gradient kecepatan ( detik -1 ). P = power input, Watt (N.m/s). V = Volume bak pencampur cepat (m3 ). µ = Viskositas, N.s/m2 . Untuk pencampuran cepat harga G antara 700 – 1.000 detik -1 -Waktu Tinggal : Waktu tinggal dalam bak pencampur cepat biasanya antara 1 - 5 menit.
  • 22. IV.4. OKSIDASI KIMIA • Tujuan → oksidasi logam/sianida CN- + 2 NaOH + Cl2 → CNO- + 2 NaCl + H2O 8,5 < pH < 11 CN- + NaOCl → CNO- + NaCl pH < 7 CNO- + 2 H+ + H2O → NH4 + + CO2 Penambahan Cl2 pada pH sedikit basa terjadi oksidasi CNO- menjadi N2 dan CO2, reaksinya sebagai berikut : 2 CNO- + 3 Cl2 + 4 NaOH → N2 + 2 Cl- + 4 NaCl + 2 H2O + 2 CO2
  • 23. IV.5. PENUKAR ION (ION EXCHANGE) • Tujuan →menghilangkan ion-ion yang tidak diinginkan • Media →unggun tetap (mineral/resin sintetik) Ca+2 Ca+2 Na2 Z + Mg+2 → Mg+2 Z + 2 Na+ Fe+2 Fe+2 RSO3H + Na+ → RSO3Na + H+ 2 RSO3Na + Ca+2 → (RSO3)2Ca + 2 Na+ IV.5.1. REGENERASI Ca Ca R + 2 NaCl → Na2R + Cl2 Mg Mg IV.5.2. KAPASITAS PENUKARAN • Kemampuan resin dalam menghilangkan kesadahan (berat /volume resin) • Resin →2 sampai 10 eq/kg resin • Zeolit →0,05 sampai 0,1 eq/kg zeolit • Lain →contoh : Regenerasi →11 gr NaCl per 100 gr CaCO3
  • 24. V. PERTIMBANGAN DALAM DESAIN UNIT PENGOLAHAN AIR • Yang perlu dipertimbangkan : • Periode desain • Pemilihan proses • Daerah layanan • Pemilihan peralatan • Pemilihan lokasi • Tata letak dan profil hidrolik • Penduduk yang dilayani • Kebutuhan energi dan sumber-sumber lainnya. • Peraturan yang mengkontrol limbah cair dan standar efluent • Analisa ekonomi • Karakteristik limbah cair • Pengkajian aspek lingkungan • Tingkat pengolahan
  • 25. Keuntungan Proses Pengolahan Fisika Dan Kimia : • Mengurangi kandungan suspended solid dan BOD cukup tinggi yaitu 90 - 95 %. • Mengurangi phosphat sampai 90%. • Proses pengolahan mempunyai toleransi terhadap temperatur, material beracun dan aliran yang tidak kontinyu. • Dibutuhkan ruang lebih kecil. Kerugian Proses Pengolahan Fisika Dan Kimia: • Investasi membutuhkan biaya tinggi. • Operasi dan pemeliharan memerlukan biaya tinggi. • Lebih banyak menghasilkan lumpur.
  • 26. VI. CONTOH MENDESAIN 1. Desain Bak Pengendap Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt Kriteria Desain (Water & Wastewater Technology, Hammer, 1975): Waktu tinggal : 1 – 3 jam Over flow rate : 600 – 1500 gpd/sqft Kedalaman bak : 7 – 10 ft Panjang : lebar : (4 – 5 ) : 1 Weir loading : 10.000 – 15.000 gpd/ft Lebar maximum : (20 – 35) ft Performance : BOD removal (30 - 40)% SS removal (50 - 70)% Perhitungan: Over flow rate = 700 gpd/sqft = 0,33 l/dt/m2 Luas permukaan = Q = 5 l/dt = 15 m2 V 0,33 l/dt/m2 Direncanakan : Kedalaman bak pengendap = 2,7 ft = 2 m Panjang = 6 m Lebar = 1,25 m Waktu tinggal = 6 m x 1,25m x 2m = 3000 dt = 1 jam 5 l/dt
  • 27. 2. Koagulasi Desain untuk bahan kimia (alumunium sulfat), jumlah dosis bahan kimia didapat dari jar test. Contoh: Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt Dosis koagulan = 40 mg/l Perhitungan: Alumunium sulfat (BD = 2,2 kg/l) yang dibutuhkan = 40 mg/l x 5 l/dt = 200 mg/dt Untuk pembubuhan dipakai pompa dengan q = 2000 cc/mt Kadar suspensi larutan kapur = 200 mg/dt = 6% 2000 cc/mt Direncanakan periode pembuatan larutan = 8 jam Volume larutan (untuk 8 jam) = 8 jam x 2800 cc/menit = 1,344 m 3 Dimensi bak pelarut: Kapasitas = 1,344 m 3 Kedalaman = 1,0 m Panjang = 1,2 m Lebar = 1,2 m
  • 28. 3. Flokulasi Perhitungan untuk menentukan motor yang akan digunakan Debit limbah cair (Q) = 5 l/dt Direncanakan waktu tinggal(td) = 30 menit Kecepatan gradien rata-rata(G)= 40/dt Efisiensi motor penggerak(Ef) = 60% Volume bak flokulasi (V) = Q x td = 5 l/dt x 30 menit = 9 m 3 Viskositas dinamik(m) = 10 –3 kg/m.dt Tenaga motor = V x m x G 2 Ef Tenaga motor = (9 m 3 )(10 –3 kg/m.dt) (40/dt) = 216 Watt 0.60
  • 29. IPA Saringan Pasir Lambat • 3 Proses dasar → Pengendapan, Penyaringan dan Disinfeksi • Kualitas Air Baku → tidak tercemar berat • Kecepatan Penyaringan → 0,03 – 0,07 liter/m2 detik • Keunggulan → Energi potensial air, Sederhana, Biaya murah
  • 31.
  • 32. Unit SARPALAM Kapasitas 100 M3 /hari
  • 33. Diagram alir sistem penyaringan air dengan saringan pasir cepat Photo unit-unit saringan pasir cepat