Dokumen tersebut membahas tentang desinfeksi air minum dengan proses klorinasi, meliputi pengertian desinfeksi dan desinfektan, metode desinfeksi kimiawi khususnya klorinasi, jenis-jenis desinfektan dan klorin, proses klorinasi, faktor yang mempengaruhinya, serta pengoperasian dan pemeliharaan sistem desinfeksi air minum.

1. DESINFEKSI
“ ADALAH PROSES PEMBUBUHAN
DESINFEKTAN KE DALAM AIR
SEBELUM AIR DIGUNAKAN”
DENGAN TUJUAN UNTUK
MEMUSNAHKAN
“ PATHOGEN “ (MIKROORGANISME
PENYEBAB PENYAKIT )

2. DESINFEKTAN
ADALAH BAHAN / ZAT KIMIA
YANG DIGUNAKAN UNTUK
PROSES DESINFEKSI

3. METODE DESINFEKSI
• PEMANASAN  UNTUK SKALA KECIL
• RADIASI DENGAN SINAR ULTRA
VIOLET  UNTUK SKALA KECIL ( AIR
MINUM KEMASAN/ISI ULANG )
• KIMIAWI  PENGGUNAAN
DESINFEKTAN  SKALA KECIL DAN
BESAR ( PAM / PDAM )

4. JENIS DESINFEKTAN
• BROMIN ( Br2 )  SKALA KECIL
• IODIN ( I2 )  KEPERLUAN
MEDIS
• OZON ( O3 )  AIR MINUM
KEMASAN / ISI ULANG
• KHLORIN / SENYAWA KHLOR 
SKALA KECIL/BESAR (PDAM/PAM)

5. KHLORINASI
ADALAH PEMBUBUHAN KHLOR /
SENYAWA KHLOR KE DALAM
AIR

6. JENIS KHLOR / SENYAWA KHLOR
 GAS KHLOR ( KHLORIN ), Cl2
KADAR KHLOR AKTIF : 99 – 100 %
 SENYAWA KHLOR :
(1) Kalsium hipokhlorit (KAPORIT), Ca(OCl)2
KADAR KHLOR AKTIF : 60 – 70 %
(2) Sodium Hipokhlorit, NaOCl
KADAR KHLOE AKTIF : 12 – 15 %

7. METODE KHLORINASI
• PRA – KHLORINASI (PRE-CHLORINATION)
PEMBUBUHAN KHLOR SEBELUM AIR DIOLAH,
UNTUK MENDAPATKAN SISA KHLOR 0,2 – 0,4 mg/l
Cl2 PADA SELURUH UNIT PROSES ( BERSAMAAN
DENGAN OKSIDASI )  DIGUNAKAN UNTUK AIR
BAKU YANG MENGANDUNG:
- WARNA YANG TINGGI
- ZAT ORGANIK YANG TINGGI
- BESI TERLARUT YANG TINGGI

8. • TITIK RETAK KHLORINASI (BREAK
POINT CHLORINATION)
KEBUTUHAN KHLOR DENGAN WAKTU
KONTAK TERTENTU UNTUK MENDAPATKAN
SISA KHLOR YANG EFEKTIF UNTUK PROSES
DESINFEKSI
mg/l Cl2
2 mg/l Cl2
2
PEMBUBUHAN KHLOR KE
DALAM AIR ( H2O) MURNI
DOSIS KHLOR,
SISA KHLOR

9. PEMBUBUHAN KHLOR KE DALAM AIR ALAM
1 2
3 4
BPC
DOSIS KHLOR, mg/l
SISA KHLOR
mg/l Cl2
SISA KHLOR
TERIKAT
SISA KHLOR BEBAS
SISA KHLOR TERIKAT

10. • DAERAH 1 – 2  DESTRUKSI KHLOR OLEH
REDUKTOR  KHLOR YANG DIBUBUHKAN
BEREAKSI DENGAN REDUKTOR ( Fe, Mn
TERLARUT, NO2)  KHLOR SEBAGAI OKSIDATOR)
• DAERAH 2 – 3  PEMBENTUKAN SENYAWA KHLOR
ORGANIK DAN MONOKHLOR AMIN
• DAERAH 3 – 4  DESTRUKSI KHLOR DAN
SENYAWA KHLOR ORGANIK
• PADA TITIK “ BPC “ :
- SEMUA REDUKTOR TEROKSIDASI
- NH4/MONOKHLOR AMIN BERUBAH MENJADI N2
 LEPAS KE UDARA
- SUDAH MULAI TERBENTUK KHLOR BEBAS
• SETELAH TITIK BPC  PEMBENTUKAN KHLOR
BEBAS DAN SENYAWA KHLOR ORGANIK YANG
TIDAK TERURAI

11. •“ SUPER KHLORINASI “
PEMBUBUHAN KHLOR BERLEBIH DAN
KELEBIHAN KHLOR HARUS DIHILANGKAN
(DECHLORINATION) SALAH SATU CARA
ADSORPSI DENGAN KARBON AKTIF.
•“ POST CHLORINATION “
LANGKAH TERAKHIR PROSES DESINFEKSI
UNTUK MENDAPATKAN SISA KHLOR SEBESAR
0,3 – 0,5 mg/l Cl2, DI JARINGAN DISTRIBUSI.

12. •“ PROSES KHLORAMIN “
ADALAH PEMBUBUHAN GAS AMMONIAK
(NH3) KE DALAM AIR YANG DIKHLORINASI
RASIO NH3/Cl2 = ¼ - 1/3 (BERDASARKAN
BERAT) UNTUK MEYAKINKAN HANYA
MONOKHLOR AMIN YANG TERBENTUK
PEMBUBUHAN GAS NH3 :
SEBELUM KHLORINASI  UNTUK
MENCEGAH REAKSI KHLOR DENGAN ZAT
LAIN/ORGANIK
SESUDAH KHLORINASI  UNTUK
MENDAPATKAN SISA KHLOR YANG STABIL

13. REAKSI KHLOR DALAM AIR
• Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl–
gas khlor asam hipokhlorit ion khlorida
• HOCl OCl– + H+
ion hipokhlorit
• Ca(OCl)2 + 2H2O 2HOCl + Ca(OH)2
kaporit kapur hidrat

14. • KHLOR AKTIF/BEBAS  HOCl ; OCl–
• KHLOR TIDAK AKTIF  Cl–
• KHLOR TERIKAT  KHLOR YANG BERIKATAN
DENGAN UNSUR/GUGUS LAIN
• KHLOR TERIKAT TERBAGI 2 :
(1) Khlor yang berikatan dengan reduktor
( Fe, Mn, Nitrit )  tidak mempunyai
daya desinfeksi
(2) Khlor yang berikatan dengan
ammonium  membentuk senyawa mono,
di dan tri khloramin  mempunyai daya
desinfeksi tetapi tidak sekuat khlor aktif/
bebas

15. • KHLOR YANG SIBUBUHKAN
MERUPAKAN:
JUMLAH “KHLOR BEBAS” dan “KHLOR
TERIKAT”
• KHLOR BEBAS DINYATAKAN OLEH
“ SISA KHLOR BEBAS “
• KHLOR TERIKAT DINYATAKAN OLEH
“ DAYA PENGIKAT KHLOR “ ( DPC )

16. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DESINFEKSI DENGAN CARA KLORINASI
Konsentrasi ( C ) dan Waktu Kontak ( T )
10 1000
100
100
1,0
0,001
0,01
0,1
menit
titrasi
klor
(ppm)
ASAM HIPOKLORIT
ION HIPOKLORIT
MONOKLORAMIN
Pemusnahan E – Coli pada 2 – 6 oC

17. Temperatur
pH
100
90
80
70
60
50
30
20
10
8
7
6
5
4 10
9 11
0o C
20o C
HOCL
HCL
pH
100
90
80
70
60
50
30
20
10
Distribusi HOCl & OCl–
pH yang ditunjukkan
Zat-zat dalam air

18. PRODUK SAMPING ( BY PRODUCT )
DESINFEKSI DENGAN KLORINASI
menjenuhkan ikatan rangkap dalam suatu molekul
contohnya …
– C = C – + HOCl C – C
Cl
ikatan rangkap OH
Terbentuknya THMs (Trihalometan)

19. MENCEGAH TERJADINYA PEMBENTUKAN THMS
SELAMA PROSES KHLORINASI
Hindari menggunakan air berwarna alami
4
Proteksi sumber air baku
3
menggunakan filter karbon aktif
2
Menggunakan ClO2 (bukan Cl2) atau Ozon ( O3 )
1
Jaga kebersihan reservoir dan jaringan pipa
5

20. OPERASI DAN PEMELIHARAAN
faktor yang mempengaruhi …
Kondisi dan Jumlah Organisme
7
Suhu dan Cahaya
6
Turbidity/Kekeruhan
5
pH
4
Waktu kontak ( T )
3
Dosis Desinfektan ( C )
2
Jenis Desinfektan yang digunakan
1

21. Tabel 4.4.1. Nilai CT untuk Tujuan yang berbeda
Tujuan TINGKAT
DESINFEKSI
%
CT
MINIMAL
Proses desinfeksi 99,9 3 – 4
Pemusnahan Protozoa ( G
Lamblia )
_ 104 – 122
Pemusnahan Enterovirus 99,9 6 – 8
Pemusnahan Enterobacteria
( Coliform )
99,9 3 – 4
Pemusnahan virus/Bakteri _ > 15
Pemusnahan
virus/bakteri/Kista, Protozoa
_ < 131
Pencucian dinding bak dan
Reservoir
– 15.000

22. MENENTUKAN KEBUTUHAN DESINFEKTAN
Kalsium hipoklorit/Kaporit [(CaOCl)2]
3
Natrium hipoklorit ( NaOCl )
2
Gas Klor ( Cl2 )
1
Gas Klor ( Cl2 )
1
MENYIAPKAN LARUTAN DAN PEMBUBUHAN
DESINFEKTAN
Pengontrolan Gas Klorin
Pemberian dalam bentuk larutan
Pemberian langsung
aplikasinya …

23. Desinfeksi Tangki & Pipa baru
Desinfeksi Tangki Baru
ada 2 cara …
1
Cara 1
Isi tangki/bak/reservoir sampai penuh
Cuci tangki / bak reservoir dengan air bersih
Isi kembali tangki
Cara 2
Pembubuhan secara langsung
larutan klor dengan
Konsentrasi / dosis yang tinggi (200 mg/L)
APLIKASI DESINFEKSI DI LAPANGAN

24. Cara 3
Dimasukkan ke dalam tangki
Selama 24 jam.
DESINFEKSI PIPA DISTRIBUSI (PIPA PRIMER
DAN PIPA SEKUNDER)
Sistem distribusi terkontaminasi
kondisi pipa …
Pipa distribusi yang terkontaminasi
Desinfeksi pada Sistem Penyediaan air di Pedesaan
Air dialir sampai kering
Tutup katup kembali
Larutan dituangkan perlahan-lahan
Caranya …

25. DESINFEKSI PADA KEADAAN DARURAT DI PDAM
Dianjurkan pemakaian dosis klor yang tinggi,
hanya pada keadaan yang ekstrim
langkahnya …

26. Gas Klor ( Cl2 )
1
Cara pembubuhan gas klor
ada 2 cara …
Dalam bentuk gas
Dalam bentuk gas cair
Peralatan Pembubuh gas Klor
ada 2 kategori …
Peralatan pembubuh tipe tekanan
Peralatan pembubuh tipe vakum

27. Gas Klor ( Cl2 )
1
Diperhatikan untuk klorinator
Tekanan
Klorinator vakum
Perubahan tekanan
Aliran gas klor
Tekanan normal katup relief
vakum tetap tertutup
Masalah yang biasa timbul
Kebocoran
Kemacetan katup tabung
Masalah “Hypochlorinator

28. Natrium hipoklorit
2
Kalsium hipoklorit
4
Natrium hipoklorit dari Proses Elektrolisa
3
PEMANTAUAN PROSES DESINFEKSI
Pemantauan di Instalasi
Pemantauan di Konsumen
1
2

29. PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN
Penanganan Gas Klor
Tempat penyimpanan
1
Tangki/tabung berbentuk silinder
“Ton container”
Prosedur Pengamanan
2
yang perlu diperhatikan …
Pengangkutan
Gunakan alat yang silinder
Lindungi katup dari kerusakkan
Disimpan di dalam atau di luar ruangan
Efek Gas Klor terhadap Manusia

30. PENANGANAN DESINFEKTAN BENTUK BUBUK
DAN CAIR
Senyawa klor bersifat korosif
6
Hindari larutan ini tumpah
5
Pakai masker
4
Periksa keadaan desinfektan
3
Desinfektan bentuk bubuk
2
Desinfektan bentuk padat
1

31. SELESAI