SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
GAYA PADA PEGAS
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan
kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda
bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah
hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas.
Bila pegas ditarik melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Lalu
bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik?
Karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat
dirumuskan bahwa:
F = -k.x
dengan,
k = konstanta pegas
Fp = Gaya Pemulih (N)
x = Perpanjangan Pegas (m)
Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Hooke. Tanda negatif (-) dalam persamaan
menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah perpanjangan
Elastisitas suatu benda itu hanya dialami oleh benda yang tidak terbuat dari plastik .Sifat
elastisitas bagi suatu benda sangat penting. Suatu benda masih dapat dikatakan elastis jika saat
gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan dan benda kembali pada keadaan semula.Sifat
elastis suatu benda memiliki batas.
Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas itu akan memberikan gaya yang berlawanan
dengan arah gaya tekan.
Gambar 1.1.Gaya pada pegas
Sebuah pegas mula-mula dalam keadaan bebas lalu kemudian diregangkan sehingga pegas
bertambah panjang, maka besar gaya yang bekerja pada pegas dapat diketahui melalui
persamaan :
F = kx
Keterangan : F = Gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = lonstanta gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
Gambar 1.2.Hukum Hooke
”jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,pertambahan panjang pegas berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal
sebagai Hukum Hooke.Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, dapat dilakukan percobaan
pada pegas. Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut
pertambahan panjang(l).
Setelah menyelidiki sifat elastisitas bahan, maka akan diukur pertambahan panjang pegas dan
besarnya gaya yang diberikan. Dalam hal ini, gaya yang diberikan sama dengan berat benda =
massa × percepatan gravitasi.
Pegas ada disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel. Untuk pegas yang disusun
seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas
sehingga pertambahan total x adalah:
x = x1 + x2
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing pegas x1 =
x2 = x
Dengan demikian:
Kp= k1 + k 2
Setiap nilai k untuk bahan yang berbeda adalah merupakan ciri khusus dari tiap bahan.
bila suatu pegas ditarik gaya sebesar F maka pegas tersebut akan bertambah besar sepanjang
x.tapi pada keadaan tertentu dimana gaya yang diberikan melebihi batas kemampuan dari pegas,
maka maka panjang pegas tidak akan bias bertambah lagi. Maka hokum hook tidak ada atau
berlaku lagi. Apabila gaya yang dikenakan pada pegas dihilangkan, maka pegas akan bergerak
seperti keadaan awal.
Besar gaya yang diperlukan untuk kembali ke keadaan semula ini dinamakan sebagai gaya
pemulih. Berdasarkan hukum III Newton, maka besarnya gaya pemulih sama dengan gaya yang
diberikan untuk menarik pegas, hanya tandanya berlawanan.
Tanda (-) menunjukan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Perlu selalu di ingat bahwa hukum hooke hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak berlaku
untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik.

More Related Content

What's hot

Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhanaBab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhanaOddy Syaputra
 
Bahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumBahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumeli priyatna laidan
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonissyifa tunnisa
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaNoviea Rienha
 
Presentasi pembelajaran fisika
Presentasi pembelajaran fisikaPresentasi pembelajaran fisika
Presentasi pembelajaran fisikaNdang Sy
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumHikmah Jannah
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impulsRamipratama
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan MomentumV3rmilion
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaBella Andreana
 
Asas mekanik
Asas mekanikAsas mekanik
Asas mekanikkamarizan
 
Bab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impulsBab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impulsAndy Muson
 
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)M Zaqi Raihan
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaaulia rodlia
 
Animasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonisAnimasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonissyifa t
 

What's hot (20)

Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhanaBab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Bab 3 elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Bahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumBahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentum
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonis
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Gerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhanaGerak harmonik sederhana
Gerak harmonik sederhana
 
Presentasi pembelajaran fisika
Presentasi pembelajaran fisikaPresentasi pembelajaran fisika
Presentasi pembelajaran fisika
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentum
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Asas mekanik
Asas mekanikAsas mekanik
Asas mekanik
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Bab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impulsBab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impuls
 
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhana
 
MOMENTUM DAN IMPLUS
MOMENTUM DAN IMPLUSMOMENTUM DAN IMPLUS
MOMENTUM DAN IMPLUS
 
Animasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonisAnimasi gerak harmonis
Animasi gerak harmonis
 

Similar to Gaya pada pegas

Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhanatrokefluent
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxWannyIhfaSyahfitriNa
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxWannyIhfaSyahfitriNa
 
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...Yunus Prasetyo
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[abua2
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hookerendrafauzi
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanrikaomamih
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeSaffanahpertiwi
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasAdam Zuhelsya
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranAndi Widya
 

Similar to Gaya pada pegas (20)

Hukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitasHukum hooke dan_elastisitas
Hukum hooke dan_elastisitas
 
Gaya Pegas
Gaya PegasGaya Pegas
Gaya Pegas
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...
Hukum hooke menyelidiki hubungan antara gaya f yang merenggangkan sebuah pega...
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
elastisitas .pdf
elastisitas .pdfelastisitas .pdf
elastisitas .pdf
 
Elastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat PadatElastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat Padat
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Sifat zat mekanik
Sifat zat mekanikSifat zat mekanik
Sifat zat mekanik
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
Fisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdfFisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdf
 
Bab 3 elastisitas
Bab 3 elastisitasBab 3 elastisitas
Bab 3 elastisitas
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitas
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaran
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Gaya pada pegas

  • 1. GAYA PADA PEGAS Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Lalu bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik? Karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa: F = -k.x dengan, k = konstanta pegas Fp = Gaya Pemulih (N) x = Perpanjangan Pegas (m) Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Hooke. Tanda negatif (-) dalam persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah perpanjangan Elastisitas suatu benda itu hanya dialami oleh benda yang tidak terbuat dari plastik .Sifat elastisitas bagi suatu benda sangat penting. Suatu benda masih dapat dikatakan elastis jika saat gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan dan benda kembali pada keadaan semula.Sifat elastis suatu benda memiliki batas. Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas itu akan memberikan gaya yang berlawanan dengan arah gaya tekan. Gambar 1.1.Gaya pada pegas Sebuah pegas mula-mula dalam keadaan bebas lalu kemudian diregangkan sehingga pegas bertambah panjang, maka besar gaya yang bekerja pada pegas dapat diketahui melalui persamaan : F = kx Keterangan : F = Gaya yang bekerja pada pegas (N) k = lonstanta gaya pegas (N/m) x = pertambahan panjang pegas (m)
  • 2. Gambar 1.2.Hukum Hooke ”jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”. Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Hooke.Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, dapat dilakukan percobaan pada pegas. Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut pertambahan panjang(l). Setelah menyelidiki sifat elastisitas bahan, maka akan diukur pertambahan panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan. Dalam hal ini, gaya yang diberikan sama dengan berat benda = massa × percepatan gravitasi. Pegas ada disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas sehingga pertambahan total x adalah: x = x1 + x2 Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing pegas x1 = x2 = x Dengan demikian: Kp= k1 + k 2 Setiap nilai k untuk bahan yang berbeda adalah merupakan ciri khusus dari tiap bahan. bila suatu pegas ditarik gaya sebesar F maka pegas tersebut akan bertambah besar sepanjang x.tapi pada keadaan tertentu dimana gaya yang diberikan melebihi batas kemampuan dari pegas, maka maka panjang pegas tidak akan bias bertambah lagi. Maka hokum hook tidak ada atau berlaku lagi. Apabila gaya yang dikenakan pada pegas dihilangkan, maka pegas akan bergerak seperti keadaan awal. Besar gaya yang diperlukan untuk kembali ke keadaan semula ini dinamakan sebagai gaya pemulih. Berdasarkan hukum III Newton, maka besarnya gaya pemulih sama dengan gaya yang diberikan untuk menarik pegas, hanya tandanya berlawanan. Tanda (-) menunjukan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan gaya penyebabnya. Perlu selalu di ingat bahwa hukum hooke hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik.