SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Elastisitas
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari
hari
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu
bahanberikut presentasi hasil percobaan danpemanfaatannya
Saat sedang berkendara, kamu pasti pernah melewati polisi tidur di
jalan. Eits! polisi tidur yang dimaksud bukan polisi yang sedang tiduran di
jalan, ya. Tapi, tambahan aspal/semen yang dipasang melintang di jalan guna
memperlambat kecepatan kendaraan. Nah, saat melewati polisi tidur,
kendaraanmu akan sedikit berguncang karena pengaruh dari tinggi polisi tidur
tersebut. Apalagi kalau polisi tidurnya ada banyak, terus jaraknya
berdekatan. Hmm… Mungkin jadinya bakal kayak Berasa duduk di kursi pijat,,
Untungnya, setiap kendaraan memiliki alat
yang berfungsi untuk mengatasi setiap
guncangan yang terjadi di sepanjang
perjalanan. Peredam kejut atau shock
absorber nama kerennya. Peredam kejut
akan menyerap setiap guncangan dan
mengubahnya menjadi gerakan yang elastis.
Perlu kamu ketahui, peredam kejut sangat
penting untuk keselamatan. Tanpa adanya
alat ini, bisa-bisa kendaraanmu akan
terpental saat melewati polisi tidur atau
jalan yang tidak rata permukaannya. Kalau
kamu lihat gambar di atas, bentuk peredam
kejut terlihat seperti pegas, ya. Hal ini yang
menyebabkan sifatnya menjadi elastis. Eh,
tapi, ngomong-ngomong masalah elastis,
memangnya elastis itu apa, sih?
Coba kamu cari dua macam benda berbeda, yaitu pegas dan lilin mainan (plastisin). Kemudian, kamu
tarik kedua benda tersebut secara bergantian dan lihat apa yang terjadi?
Pegas akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik, sedangkan lilin mainan akan berubah ke bentuk
yang baru, yaitu menjadi lebih panjang. Kenapa bisa begitu, ya?
Jadi gini, pada dasarnya, semua benda yang ada di bumi dapat mengalami perubahan bentuk
(deformasi) apabila diberikan sejumlah gaya. Kemungkinannya seperti percobaan di atas tadi. Yap!
Benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula saat gaya yang diberikan dihilangkan atau benda
tersebut berubah menjadi bentuk yang baru. Kalau gaya yang diberikan pada benda terlalu besar dan
benda sudah melewati titik maksimalnya untuk meregang, bisa jadi benda tersebut akan hancur, lho!
Plastisin Pegas/Slinki
Apa itu Elastisitas?
• Nah, kemampuan yang dimiliki benda untuk kembali ke
kondisi awalnya saat gaya yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan disebut elastisitas atau benda
tersebut memiliki sifat yang elastis. Contohnya seperti
pegas, karet gelang, per, dsb.
• Sementara itu, jika benda tidak memiliki kemampuan
untuk kembali lagi ke kondisi awalnya saat gaya yang
diberikan dihilangkan, maka benda tersebut memiliki
sifat plastis. Contohnya adalah plastisin, plastik,
permen karet, tanah liat, dsb.
Umumnya, setiap benda yang memiliki sifat elastis pasti juga akan memiliki sifat
plastis. Lho, kok bisa? Oke, misalnya saja, pegas yang kamu gunakan pada
eksperimen pertama tadi kamu rentangkan secara terus-menerus dengan gaya
yang semakin kuat. Apa yang akan terjadi?
Mula-mula, mungkin pegas akan tetap kembali ke bentuk semula bila gaya yang
kamu berikan tidak terlalu besar. Tapi, apabila pegas kamu rentangkan dengan
gaya yang lebih besar lagi, ada saatnya pegas menjadi kendur dan sampai di titik
tertentu, pegas tidak dapat kembali ke bentuk semula (plastis). Kondisi ini
menandakan kalau elastisitas pegas sudah terlampaui. Jika gaya terus
diperbesar sampai melewati kemampaunnya untuk meregang, maka pegas akan
patah.
Hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas dengan pertambahan panjang
pegas dapat dibuat kedalam bentuk grafik seperti gambar berikut ini.
Coba kamu perhatikan, ya. Garis lurus menunjukkan bahwa gaya
F akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi
sampai melampaui B ternyata garis pada grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan, batas
linearitas pegas sudah terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Oleh karena
itu, daerah yang dibatasi oleh titik awal sampai titik B disebut daerah elastis.
Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas sudah terlampaui.
Akibatnya, setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke bentuk semula (pegas akan
bersifat plastis). Nah, kalau gaya F terus diperbesar sampai titik ujung kanan, pegas akan patah.
Itulah mengapa tidak menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau
bahkan hancur. Balik lagi ke seberapa besar gaya yang diberikan pada benda tersebut.
Modulus Young
Gaya yang menyebabkan
perubahan bentuk benda akan
sebanding dengan besaran yang
disebut
dengan tegangan. Sementara itu,
hasil perubahan bentuk benda
akibat tegangan
disebut regangan yang berupa
pertambahan panjang dari benda
tersebut.
Menurut Robert Hooke,
perbandingan antara tegangan
dengan regangan suatu benda
disebut dengan modulus
elastisitas (young) benda
tersebut. Secara matematis,
modulus elastisitas dapat
dirumuskan seperti gambar:
Contoh Soal
Andi memiliki sebatang
logam besi dengan
panjang 1 m dan luas
permukaan 1 cm2.
Kemudian, Andi menarik
logam besi tersebut
menggunakan mesin
dengan gaya sebesar
5.000 N. Jika panjang
akhir logam besi
tersebut adalah 1,1 m,
berapakah modulus
elastisitas logam besi
tersebut?
Pembahasan
Diketahui :
Jawab :
Pertama-tama, kita perlu mencari besar
tegangannya terlebih dahulu:
Setelah mencari besar tegangan, kita
lanjut mencari besar regangannya:
Modulus elastisitasnya dapat diperoleh
sebagai berikut:
Terima Kasih
Wassalamualaikum. Warohmatullahi
Wabarokatuh

More Related Content

Similar to Elastisitas

ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
abua2
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
Fani Diamanti
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
trokefluent
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
Saffanahpertiwi
 
Elastisitas.pptx
Elastisitas.pptxElastisitas.pptx
Elastisitas.pptx
linn53
 

Similar to Elastisitas (20)

PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptxPPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
PPT ELASTISITAS WANNY IHFA 170730003.pptx
 
Pertemuan 4 Elastisitas.pptx
Pertemuan 4 Elastisitas.pptxPertemuan 4 Elastisitas.pptx
Pertemuan 4 Elastisitas.pptx
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
Elastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat PadatElastisitas Zat Padat
Elastisitas Zat Padat
 
Gaya pada pegas
Gaya pada pegasGaya pada pegas
Gaya pada pegas
 
Gaya Pegas
Gaya PegasGaya Pegas
Gaya Pegas
 
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidupBab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
Bab vii gerak-pada-benda-makhluk-hidup
 
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
ml f n/wifopfwiopfhpiehfpeihf'pqifhqpfhiq'[dhq[
 
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
BAB 3 Gaya Pegas (Bilingual)
 
Bandul sederhana
Bandul sederhanaBandul sederhana
Bandul sederhana
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Laporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batangLaporan pelengkungan batang
Laporan pelengkungan batang
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Elastisitas.pptx
Elastisitas.pptxElastisitas.pptx
Elastisitas.pptx
 
Bab 2 gaya
Bab 2 gayaBab 2 gaya
Bab 2 gaya
 
Gerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginantaGerak elastisitas-egi praginanta
Gerak elastisitas-egi praginanta
 
Materi Jangka sorong kelas X
Materi Jangka sorong kelas XMateri Jangka sorong kelas X
Materi Jangka sorong kelas X
 
BAB02.pptx
BAB02.pptxBAB02.pptx
BAB02.pptx
 

More from aviyalisana

More from aviyalisana (18)

Gelombang stasioner
Gelombang stasionerGelombang stasioner
Gelombang stasioner
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 
Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2Teori kinetik gas part 2
Teori kinetik gas part 2
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1
 
Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3Suhu dan kalor part 3
Suhu dan kalor part 3
 
Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1Suhu dan kalor putra part 1
Suhu dan kalor putra part 1
 
Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.Suhu dan kalor part 2.
Suhu dan kalor part 2.
 
Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2 Suhu dan kalor part 2
Suhu dan kalor part 2
 
Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1Suhu dan kalor part 1
Suhu dan kalor part 1
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Hukum archimides
Hukum archimidesHukum archimides
Hukum archimides
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1Fluida statis eps 1
Fluida statis eps 1
 
Cabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisikaCabang cabang ilmu fisika
Cabang cabang ilmu fisika
 
Energi potensial pegas
Energi potensial pegasEnergi potensial pegas
Energi potensial pegas
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 
Praktikum hukum hooke
Praktikum hukum hookePraktikum hukum hooke
Praktikum hukum hooke
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
 

Recently uploaded (8)

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 

Elastisitas

  • 2. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari 4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahanberikut presentasi hasil percobaan danpemanfaatannya
  • 3. Saat sedang berkendara, kamu pasti pernah melewati polisi tidur di jalan. Eits! polisi tidur yang dimaksud bukan polisi yang sedang tiduran di jalan, ya. Tapi, tambahan aspal/semen yang dipasang melintang di jalan guna memperlambat kecepatan kendaraan. Nah, saat melewati polisi tidur, kendaraanmu akan sedikit berguncang karena pengaruh dari tinggi polisi tidur tersebut. Apalagi kalau polisi tidurnya ada banyak, terus jaraknya berdekatan. Hmm… Mungkin jadinya bakal kayak Berasa duduk di kursi pijat,,
  • 4. Untungnya, setiap kendaraan memiliki alat yang berfungsi untuk mengatasi setiap guncangan yang terjadi di sepanjang perjalanan. Peredam kejut atau shock absorber nama kerennya. Peredam kejut akan menyerap setiap guncangan dan mengubahnya menjadi gerakan yang elastis. Perlu kamu ketahui, peredam kejut sangat penting untuk keselamatan. Tanpa adanya alat ini, bisa-bisa kendaraanmu akan terpental saat melewati polisi tidur atau jalan yang tidak rata permukaannya. Kalau kamu lihat gambar di atas, bentuk peredam kejut terlihat seperti pegas, ya. Hal ini yang menyebabkan sifatnya menjadi elastis. Eh, tapi, ngomong-ngomong masalah elastis, memangnya elastis itu apa, sih?
  • 5. Coba kamu cari dua macam benda berbeda, yaitu pegas dan lilin mainan (plastisin). Kemudian, kamu tarik kedua benda tersebut secara bergantian dan lihat apa yang terjadi? Pegas akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik, sedangkan lilin mainan akan berubah ke bentuk yang baru, yaitu menjadi lebih panjang. Kenapa bisa begitu, ya? Jadi gini, pada dasarnya, semua benda yang ada di bumi dapat mengalami perubahan bentuk (deformasi) apabila diberikan sejumlah gaya. Kemungkinannya seperti percobaan di atas tadi. Yap! Benda tersebut dapat kembali ke bentuk semula saat gaya yang diberikan dihilangkan atau benda tersebut berubah menjadi bentuk yang baru. Kalau gaya yang diberikan pada benda terlalu besar dan benda sudah melewati titik maksimalnya untuk meregang, bisa jadi benda tersebut akan hancur, lho! Plastisin Pegas/Slinki
  • 6. Apa itu Elastisitas? • Nah, kemampuan yang dimiliki benda untuk kembali ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan disebut elastisitas atau benda tersebut memiliki sifat yang elastis. Contohnya seperti pegas, karet gelang, per, dsb. • Sementara itu, jika benda tidak memiliki kemampuan untuk kembali lagi ke kondisi awalnya saat gaya yang diberikan dihilangkan, maka benda tersebut memiliki sifat plastis. Contohnya adalah plastisin, plastik, permen karet, tanah liat, dsb.
  • 7. Umumnya, setiap benda yang memiliki sifat elastis pasti juga akan memiliki sifat plastis. Lho, kok bisa? Oke, misalnya saja, pegas yang kamu gunakan pada eksperimen pertama tadi kamu rentangkan secara terus-menerus dengan gaya yang semakin kuat. Apa yang akan terjadi? Mula-mula, mungkin pegas akan tetap kembali ke bentuk semula bila gaya yang kamu berikan tidak terlalu besar. Tapi, apabila pegas kamu rentangkan dengan gaya yang lebih besar lagi, ada saatnya pegas menjadi kendur dan sampai di titik tertentu, pegas tidak dapat kembali ke bentuk semula (plastis). Kondisi ini menandakan kalau elastisitas pegas sudah terlampaui. Jika gaya terus diperbesar sampai melewati kemampaunnya untuk meregang, maka pegas akan patah. Hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas dengan pertambahan panjang pegas dapat dibuat kedalam bentuk grafik seperti gambar berikut ini.
  • 8. Coba kamu perhatikan, ya. Garis lurus menunjukkan bahwa gaya F akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi sampai melampaui B ternyata garis pada grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan, batas linearitas pegas sudah terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, daerah yang dibatasi oleh titik awal sampai titik B disebut daerah elastis. Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas sudah terlampaui. Akibatnya, setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke bentuk semula (pegas akan bersifat plastis). Nah, kalau gaya F terus diperbesar sampai titik ujung kanan, pegas akan patah. Itulah mengapa tidak menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat menjadi plastis atau bahkan hancur. Balik lagi ke seberapa besar gaya yang diberikan pada benda tersebut.
  • 9. Modulus Young Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan sebanding dengan besaran yang disebut dengan tegangan. Sementara itu, hasil perubahan bentuk benda akibat tegangan disebut regangan yang berupa pertambahan panjang dari benda tersebut. Menurut Robert Hooke, perbandingan antara tegangan dengan regangan suatu benda disebut dengan modulus elastisitas (young) benda tersebut. Secara matematis, modulus elastisitas dapat dirumuskan seperti gambar:
  • 10. Contoh Soal Andi memiliki sebatang logam besi dengan panjang 1 m dan luas permukaan 1 cm2. Kemudian, Andi menarik logam besi tersebut menggunakan mesin dengan gaya sebesar 5.000 N. Jika panjang akhir logam besi tersebut adalah 1,1 m, berapakah modulus elastisitas logam besi tersebut?
  • 11. Pembahasan Diketahui : Jawab : Pertama-tama, kita perlu mencari besar tegangannya terlebih dahulu: Setelah mencari besar tegangan, kita lanjut mencari besar regangannya: Modulus elastisitasnya dapat diperoleh sebagai berikut: