Teks tersebut memberikan informasi mengenai kelainan letak, presentasi, dan posisi janin selama persalinan, termasuk penanganannya. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah presentasi belakang kepala (POPP) yang dapat menyebabkan persalinan lebih lama dan kerusakan jalan lahir lebih besar, serta penanganan presentasi bokong yang memiliki risiko kematian bayi lebih tinggi. Teknik-teknik seperti versi luar dan ekstraksi manual sun
1. A. KELAINAN LETAK, PRESENTASI &
POSISI
• Posisi Oksipitalis Posterior Persistens (POPP)
Normal : pd
presentasi belakang kpl, kpl yg pertama
sampai ke dsr panggul : Oksiput.
Oksiput putar kedepan, oleh karena dsr
panggul luas didepan.
< 10 % oksiput tdk putar ke depan (tetap di
belakang →POPP)
3. PERSALINAN
Bila hub. Kepala – panggul longgar, POPP
dpt lahir spontan, tp lama.
Mekanisme : kepala sp dasar panggul →
UUB dibwh Sympisis sbg hipomoklion
oksiput lahir melewati perineum. Janin lahir
dgn Sirkum Farensia Frontooksipitalis > S.
Suboksipito Bregmatika → shg kerusakan
perineum / vagina lebih luas.
Prognosa : persalinan lebih lama,
kerusakan jln lahir lebih besar. Kematian
perinatal lebih besar daripada UUK depan.
4. - Pengawasan ketat harapan dpt lahir
spontan.
Bila Kala ll lama → ekstraksi cunam,dgn
episiotomi ckp luas.
Pd kala II bila kepala turun H III + / UUK
Lintang sudah dipimpin tp tdk maju →
Deep Transvense Arrest (DTA) → Vakum
Ekstraksi (forceps)
5. Bila janin lahir dgn kepala defleksi dapat :
a. Presentasi puncak (UUB terendah)
b. Presentasi Dahi (Dahi terendah)
c. Presentasi Muka (Muka terendah)
Presentasi puncak bs berubah mjd
presentasi Belakang Kepala.
Lingkar kepala yg melalui Sirkum Farensia
fronto oksipitalis dgn Hipomoklion Glabela.
6. Kedudukan kepala defleksi maksimal
- Primer (sejak masa kehamilan)
- Skunder (saat persalinan )
RSCM < 0.1%
Diagnosa : Periksa Luar:
dada teraba spt punggung
bag. belakang kepala berlawanan dgn dada
daerah dada ada bag.kecil DJJ > jelas.
Periksa dalam (VT) : Teraba dagu, mulut, hidung, tepi
orbita. Bila ada caput maka sulit dibedakan dgn bokong.
Bila ragu2 rontgen /MRI
7. – Panggul sempit
– Janin besar
– Multi paritas
– Perut Gantung
– Anencephalus
– Tumor leher
8. PERSALINAN :
- Kepala turun dgn sirkumfarensia trakelo
parietalis dgn dagu lintang/miring. Stlh muka
sampai dasar panggul → putaran paksi dalam
→ dagu ke depan dibawah arkus pubis. Dgn
Submentum jd hipo moklion → kpl lahir dgn
fleksi →dahi, uub, belakang kepala lewat
perineum → putaran paksi luar → badan lahir
- Kadang2 dagu tdk dpt diputar ke depan (10%)
→ posisi mentoposterior persistens tidak bisa
lahir (kecuali †/kecil) → SC.
Prognosa : dagu belakang kurang baik,tdk dpt
pervaginam.
Kematian perinatal 2,5 – 5 %.
9. PENANGANAN
Bila tidak ada CPD, dagu depan → spontan.
Dagu belakang kesempatan berputar jd dagu
depan. Bila kala II posisi mentoposterior
persistens →dagu diputar kedepan bila
berhasil → spontan, bila gagal →SC.
Pres muka dpt dicoba diubah → pres.
belakang kepala. Cara : tangan msk vagina
tekan muka & dagu keatas bila tdk berhasil
dgn perasat THORN. Bag. belakang kepala
pegang dgn tangan yg msk vagina → tarik
kebawah tangan yang lain tekan dada dr luar.
10. Syarat : dagu belakang, kepala belum turun.
Indikasi persalinan dgn cunam pada
presentasi muka :
Indikasi Ibu
Indikasi Janin
Kala II lama (lebih dr 2 jam)
SC : - posisi mentoposterior persistence
- panggul sempit.
11. Pd umumnya merupakan kedudukan sementara,
dpt menjadi : - Pres. Bel. Kepala
- Pres. Muka
Kejadian 1 : 400
Diagnosa
Periksa luar : spt pd pres.muka tp bgn bela-kang
kepala tdk begitu menonjol, djj jelas di bagian
dada.
VT : Teraba Sutura Frontalis, ujung yg satu teraba
UUB, ujung yg lain teraba pangkal hidung & tepi
orbita.
Etiologi = Presentasi muka
PRESENTASI DAHIPRESENTASI DAHI
12. Persalinan :
Bila terjadi defleksi lagi →jd pres. Muka,
persalinan jd lama & hy 15 % spontan.
Kematian perinatal 20 %.
Prognosis :
- Jk janin kecil mungkin dpt spontan.
- Janin Berat/besarnya normal, tdk dpt
lahir pervaginam
- OK : Sirkumfarensia maksilo parietalis (36
cm) > dr lingkaran PAP.
13. PENANGANAN :
Untuk janin Normal →SC
Utk Janin kecil, bisa jd : - pres. Bel kepala
- pres. Muka
Pada Kala I → prasat THORN
Bila gagal → SC
14. Adl : keadaan dimana janin letaknya meman
jang dgn kepala difundus & bokong
dibgn bwh cavum Uteri.
Jenis2
1. Pres Bokong (Frank Breech)
2. Pres Bokong Kaki Sempurna ( Complete
Breech)
3. Pres Bokong kaki tdk sempurna /pres.
kaki ( incomplete Breech)
Frek : 2 – 4 %
15. Diagnosis :
Pemeriksaan Luar :
Bgn bwh uterus terasa bgn bulat kenyal
Bgn fundus uterus terasa bgn bulat keras
Penderita merasa penuh dibgn atas
Gerak janin lebih terasa di bgn bawah
Djj setinggi atau lebih dr umbilikus.
VT : teraba bokong, ditandai dgn sakrum & ke 2 tuber
ischvii & anus. Bila teraba kaki harus dibedakan dgn
tangan (tumit & jari2). Pada persalinan lama bokong
oedem, shg sulit dibedakan dgn muka.
Beda : jari pemeriksa bila masuk anus → ada rintangan,
bila msk mulut tdk ada rintangan & teraba rahang.
16. ETIOLOGI :
Multiparitas
Gemelli
Hidramnion
Plasenta Previa
Panggul sempit
Kelainan bentuk uterus
Prognosa : Kematian bayi tinggi
- RS. Kariadi : 38,5%
- RS. Pirngadi : 29,4 %
- RS. Hasan Sadikin : 16,8 %
Sebab Kematian : - Prematuritas
- Penanganan persalinan kurang
sempurna→ . hipoksia
. Trauma janin/perdarahan
17. HIPOKSIA oleh karena tali pusat terjepit antara
kepala & panggul.
Bila kepala lahir > 8 mnt stl umbilikus →
bhy janin
Bila bayi bernapas sblm hidung mulut lahir
→ mukus menyumbat jln napas.
Bila tali pusat menumbung → asfiksia
Kompresi & dekompresi kepala yg cepat
perdarahan intrakarnial
Sungsang dgn CPD meski ringan →bahaya.
18. PENANGANAN
Pada kehamilan.
Pd ANC primi → versi luar (VL) pd usia kehamilan 34
- 36 mg.
Multi → VL 36 – 38 mg
VL : tindakan mengubah letak janin dlm uterus melalui
dinding perut ibu.
Tujuan : memperbaiki prognosis kehamilan /
persalinan.
Indikasi VL : 1. Letak Sungsang
2. Letak Lintang
19. Syarat :
Umum : Tidak boleh dgn paksaan
Khusus :
Pada Kehamilan :
a. Primi 34 – 36 mg
Multi 36 – 38 mg
b. Air Ketuban cukup
Pd persalinan :
a. Air ketuban cukup
b. Pembukaan 3 cm, atau lengkap.
21. Komplikasi :
1. Solusio plasenta
2. Lilitan tali pusat
3. KK pecah
4. Prolaps tali pusat
5. Ruptura Uteri
6. Darah anak masuk sirkulasi ibu.
22. Teknik :
1. VU & rektum kosong
2. Penderita terlentang lutut fleksi ringan
3. Djj dipastikan baik
4. Tangan penolong cukup hangat
5. Bila bokong sudah turun → hrs dpt keluar dr
panggul
6. Kedua tangan penolong, satu pegang bokong
yg lain kepala, dgn 4 jari pd satu sisi, ibu jari
pd sisi yg lain.
7. Kemudian janin diputar dgn arah paling mudah
dgn jarak terdekat kepala ke PAP serta men-
jaga sikap fleksi kepala janin.
23. Selama setelah VL, djj dimonitor.
Setelah versi berhasil (sdh jd presentasi kepala)
kepala didorong masuk panggul.
8. Bila terjadi komplikasi ambil tindakan yg
sesuai.
Catatan :
Pada PAP sempit ringan VL harus diusaha-kan
supaya dapat partus percobaan.
Pada PAP sempit mutlak → VL tidak berguna.
24. PRINSIP DASAR :
1. Pervaginam
a. Spontan (Bracht), bila bayi kecil/†
b. Manual aid (partial extraction)
c. Ekstraksi sungsang
2. PERABDOMINAL
Pertimbangan2 perabd :
- primi tua - Curiga CPD
- Riwayat infertilitas - Kemajuan persalinan <
- Riwayat Obs. Jelek - Hiperekstensi kepala
25. Indek 0 1 2
Paritas Primi Multi -
Umur Hamil > 39 mg 38 mg < 37 mg
TBJ > 3639 gr 3629 –
3176 gr
< 3175 gr
Partus sungsang
sblmnya (>2,5mg)
0 1 > 2
Ǿ 2 cm 3 cm > 4 cm
Penurunan -3 -2 -1 / lebih
rendah
27. TAHAP :
I. Fase lambat – bokong lahir sp pusat
II. Fase Cepat – Lahirnya pusat sp mulut
III. Fase Lambat – Mulut sp sel. Kepala -
Lahir (hindari perdarahan i.c)
28. TEKNIK :
1. Persiapan persalinan : Ibu, Janin, Penolong
2. IBU LITOTOMI : Pimpin mengejan bila ada His.
3. EPISIOTOMI saat bokong membuka vulva.
Bokong lahir – dicekam secara Bracht
4. SETIAP HIS → mengejan
Tali pusar – kendorkan
5. HIPERLORDOSIS pada badan janin (tanpa
tarikan)
ASSISTEN EXPRESI KRISTELER.
Dgn ini : Pusar, perut bahu – sp kepala lahir
29. • KEUNTUNGAN :
– Tangan penolong tdk masuk jalan lahir
– Mendekati persalinan fisiologis
• KERUGIAN :
5 – 10 % → GAGAL
a.l : janin besar
: jalan lahir kaku
: lengan menjungkit
30. INDIKASI :
1. Bracht gagal
2. Sejak semula hendak melakukan manual aid
TAHAP :
A. Bokong sp. Pusar lahir dgn kekuatan ibu
B. Lahir bahu & lengan oleh penolong secara : -
Klasik - Lovset
- Mueller - Bickenbach
31. C. Lahirnya Kepala :
- Mauriceau
- Najouks
- Prague terbalik
- Wigand Martin Winckel
- Cunam
TEKNIK :
Tahap I : ~ Bracht
II : melahirkan bahu
32. CARA KLASIK :
1. Prinsip : lengan belakang lahirkan dulu, baru
lengan depan, bila sulit – putar – jadikan belakang
– lahirkan
2. Kedua kaki pegang dgn tangan penolong pd
pergelangan kaki – elevasi ke atas – sejauh
mungkin.
3. Tangan yl melahirkan bahu belakang
4. Lengan depan dilahirkan – pegangan kaki janin
ganti, tarik curam ke bwh - lahirkan bahu dpn bila
sulit putar jadi lengan belakang.
33. Keuntungan :
Umumnya dpt dilakukan pd semua
sungsang.
Kerugian :
Tangan penolong masuk jalan lahir.
34. CARA MUELLERCARA MUELLER
1. Prinsip, bahu& lengan depan lahirkan dulu dgn
ekstraksi, baru lahirkan bahu /lengan belakang
2. Bokong dipegang dgn kedua ibu jari penolong
sejajar spina sacralis media; telunjuk pada crista
illiaca; jari lain cekam bag. depan. Tarik janin
curam kebawah sp bahu depan dibawah
symphisis – lengan depan lahirkan.
3. Setelah lengan depan lahir, badan janin tarik
keatas. Sp.bahu belakang lahir/lakukan dgn
mengait lengan bawah
Keuntungan : Tangan penolong tdk masuk jauh
35. CARA LOVSET
1.Prinsip : putar badan janin dlm setengah lingkaran
bolakbalik sambil traksi curam kebawah, shg bahu
belakang lahir dibwh symphisis.
2.Badan janin dipegang femuro pelvik – traksi curam
kebawah putar ½ lingkaran. Putar lg arah
berlawanan- dmk bolakbalik shg bahu blk dibawah
symphisis- lahir.
36. Keuntungan :
1.Sederhana, jarang gagal
2.Dapat pada segala macam sungsang
3.Tangan tdk masuk.
Cara Melahirkan pada :
– Lengan menunjuk (Nuchal Arm)
putar kearah lengan menunjuk
– Lengan menjungkit – Lovset
– Brach gagal - VT
TAHAP KETIGA : Melahirkan kepala
37. CARA MAURICEAU
1. Tangan penolong sesuai dgn muka janin masuk jln
lahir. jari tengah masuk mulut, jari2 II & IV di fossa
– kanina. Jari tangan yl mencekam leher dari arah
punggung. Badan anak letakkan pd lengan
bwh(spt menunggang kuda)
2. Kedua tangan menarik curam kebawah Assisten
Expressi Kristeller.
Bila sub occiput dibwh symphisis → kepala
dielevasi keatas sehingga seluruh kepala lahir.