SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
1
Manajemen Ketersediaan
(Availability Management)
Infrastruktur TI
Perencanaan Infrastruktur
Teknologi Informasi
Program Magister Teknologi Informasi
Universitas Indonesia
2
Pertanyaan
 Apakah itu ketersediaan layanan TI?
 Komponen infrastruktur apa yang
menentukan ketersediaan layanan TI?
 Faktor apakah yang mempengaruhi
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana strategi pencapaian tingkat
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana caranya menyempurnakan
ketersediaan infrastruktur TI?
3
Kebutuhan Bisnis
 Ketergantungan bisnis modern pada TI
menuntut ketersediaan layanan TI yang
tinggi.
 Terhentinya layanan dapat berakibat
kerugian yang sebanding dengan lamanya
gangguan.
 Fleksibilitas bisnis berkat teknologi
internet (transaksi kapan saja dimana
saja) menuntut ketersediaan layanan TI
setiap saat (24jam x 7hari).
4
Ketersediaan
 Availability adalah kemampuan fasilitas TI
untuk menjalankan fungsi pada saat
dibutuhkan atau untuk menjalankan
fungsi selama suatu periode waktu
tertentu.
 Ketersediaan umumnya diikat dengan
service level agreement (SLA)
 Dalam bentuk target prosentase waktu
dimana layanan tersedia.
 Contoh: 99,9% (dalam waktu satu tahun,
total waktu mati tidak boleh melebihi 0.1%
≈ 8.75 jam).
Manajemen Ketersediaan
5
6
Tujuan Manajemen Ketersediaan
 Tujuan dari proses manajemen
ketersediaan adalah untuk memastikan
bahwa tingkat ketersediaan layanan yang
diberikan sesuai dengan atau melebihi
kebutuhan bisnis yang telah disepakati
saat ini dan masa depan, dengan biaya
yang efektif
7
Pengukuran Ketersediaan
Ketersediaan layanan TI dapat diukur dari:
 Log transaksi client: (total_requests –
total_requests_gagal) / total_requests
 Log aktivitas server: (total_jam_layanan –
total_jam_tak_beroperasi) /
total_jam_layanan
 Ukuran menurut client dan server dapat
berbeda, cara pengukuran harus disepakati.
 Tingkatan Ketersediaan
 Service availability
 Component availability
8
Prinsip Manajemen Ketersediaan
(1)
 Prinsip 1: Ketersediaan adalah inti dari
(persepsi) kepuasan pengguna dan bisnis.
9
Prinsip Manajemen Ketersediaan
(2)
 Prinsip 2: Kecepatan menanggulangi
gangguan ketersediaan berdampak besar
pada kepuasan bisnis dan pengguna.
 Menuntut adanya proses, prosedur, dan
mekanisme penanggulangan gangguan.
 Prinsip 3: Manajemen Ketersediaan yang
efektif menuntut pemahaman tentang peran
layanan TI dalam proses-proses bisnis.
 Dapat memprioritaskan ketersediaan
layanan-layanan TI.
Proses Manajemen Ketersediaan
10
Aktifitas Proses Manajemen
Ketersediaan
 Aktifitas Reaktif: aspek reaktif Ketersediaan
Manajemen melibatkan pemantauan, pengukuran,
analisis dan pengelolaan semua kejadian, insiden, dan
masalah yang melibatkan unavailability. Aktifitas ini
merupakan aktifitas dalam peran operasional
 Aktifitas Proaktif: kegiatan proaktif Ketersediaan
Manajemen melibatkan perencanaan, desain proaktif
dan peningkatan ketersediaan. Aktifitas ini merupakan
aktifitas dalam peran desain dan perencanaan
11
12
Pertanyaan
 Apakah itu ketersediaan layanan TI?
 Komponen infrastruktur apa yang
menentukan ketersediaan layanan TI?
 Faktor apakah yang mempengaruhi
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana strategi pencapaian tingkat
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana caranya menyempurnakan
ketersediaan infrastruktur TI?
13
Identifikasi Komponen Kritis
 Pengelolaan ketersediaan layanan TI
melibatkan pengelolaan ketersediaan
infrastruktur pendukungnya.
 Membutuhkan analisa keterkaitan antar
komponen infrastruktur
 Fault Tree Analysis, Component Failure
Impact Analysis, dsb.
 Arsitektur TI modern sifatnya terpartisi
(multi-tier) dengan shared-use komponen
infrastruktur oleh beberapa sistem aplikasi.
14
Fault Tree Analysis
 Pemetaan struktur rantai penyebab ketidak-
tersediaan layanan TI:
basic events
resulting events
OR gate
conditional event
conditional gate
15
Component Failure Impact
Analysis
 Analisa komponen “rawan” dengan CFIA:
 Tabulasi layanan dan komponen-komponen
infrastruktur atau CI (configuration item).
 Tandai ketergantungan layanan terhadap
tiap CI:
 Kosong jika tidak tergantung pada CI tsb.
 X jika tergantung sepenuhnya pada CI
tsb.
 A jika tergantung tapi dapat dialihkan ke
CI lain.
 M jika dapat dialihkan ke CI lain tapi
melalui intervensi secara manual
16
CFIA (2)
17
CFIA (3)
 CI dengan banyak X adalah komponen
kritis.
 Layanan dengan banyak X adalah layanan
kompleks: potensi keandalannya rendah.
 CI yang kritis harus:
 Memiliki cadangan atau alternatif.
 Memiliki prosedur pemulihan (recovery).
18
CFIA (4)
 Dapat juga ditambahkan kolom-kolom:
 Probabilitas kerusakan atau dengan label
kualitatif: rendah/sedang/tinggi.
 Berdasarkan statistik MTBF (mean time
between failures).
 Berdasarkan data MTBF dari vendor
atau pembuatnya.
 Perkiraan waktu perbaikan:
 Dari data perbaikan masa lalu: MTRS
(mean time to restore service).
19
CFIA (5)
1 / MTBF MTRS
0.01
0.01
0.01
0.01
0.10
0.01
0.80
0.30
0.30
0.10
0.2
1.0
0.2
1.0
2.0
1.0
3.0
12.0
12.0
2.0
• MTBF = (total jam beroperasi)/(jumlah kerusakan).
• MTRS = (total jam tak beroperasi)/(jumlah kerusakan)
20
CFIA (6)
 Teknik lain: orientasi pada jumlah user yang
terkena dampak.
CI VBF Total Users
Power Semua 1000
Application Server Semua 1000
Aplikasi ERP Semua 1000
Disk 1 Pembayaran 50
Disk 2 Pemesanan 100
Utility X Pelaporan 25
VBF: vital
business
function
(proses
bisnis vital)
 Komponen yang kritis adalah yang memiliki
total jumlah user terbesar.
21
Pertanyaan
 Apakah itu ketersediaan layanan TI?
 Komponen infrastruktur apa yang
menentukan ketersediaan layanan TI?
 Faktor apakah yang mempengaruhi
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana strategi pencapaian tingkat
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana caranya menyempurnakan
ketersediaan infrastruktur TI?
22
Faktor Penentu
 Faktor-faktor ketersediaan infrastruktur TI:
 Keandalan (reliability)
 Keandalan komponen terhadap gangguan.
 Kemudahan pemeliharaan
(maintainability)
 Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya
gangguan. Termasuk deteksi tanda-tanda
kerusakan.
 Kemudahan perbaikan (serviceability)
 Adanya perjanjian/kontrak dukungan
perbaikan dengan vendor atau pihak
ketiga.
23
Dimensi Gangguan Ketersediaan
Servicability
Reliability & Maintainability
Availability Terms and
Measurements
24
Perhitungan Availability,
Reliability, dan Mantainability
25
MTBSI (Mean Time Between Service Incidents)
MTBF (Mean Time Between Failures)
MTRS (Mean Time to Restore Service)
(Agreed Service Time (AST) – downtime)
Agreed Service Time (AST)
X 100 %Availability (%) =
Available time in hours
Number of breaks
Reliability (MTBSI in hours) =
Available time in hours – Total downtime in hours
Number of breaks
Reliability (MTBF in hours) =
Total downtime in hours
Number of breaks
Maintainability (MTRS in hours) =
Perhitungan Availability,
Reliability, dan Mantainability
 Contoh: Sebuah situasi dimana layanan 24 x 7 telah
beroperasi selama 5,020 jam dengan dua kali terhenti
(yang masing-masingnya 6 jam dan 14 jam)
Availability = (5,020–(6+14)) / 5,020 x 100 = 99.60%
Reliability (MTBSI) = 5,020 / 2 = 2,510 hours
Reliability (MTBF) = 5,020–(6+14) / 2 = 2,500 hours
Maintainability (MTRS) = (6+14) / 2 = 10 hours
26
MTBSI (Mean Time Between Service Incidents)
MTBF (Mean Time Between Failures)
MTRS (Mean Time to Restore Service)
Daur Hidup Insiden
27
Daur Hidup Insiden
28
Daur Hidup Insiden
 Incident detection
Waktu di mana penyedia layanan TI organisasi dibuat sadar
akan adanya insiden
 Incident diagnosis
Waktu dimana diagnosis untuk menentukan penyebab
diselesaikan
 Incident repair
Waktu dimana kegagalan telah diperbaiki
 Incident recovery
Waktu dimana pemulihan komponen telah selesai
 Incident restoration
Waktu dimana layanan bisnis normal kembali.
Gasal 2008 © 2008-2009 MTI-UI 29
30
Pertanyaan
 Apakah itu ketersediaan layanan TI?
 Komponen infrastruktur apa yang
menentukan ketersediaan layanan TI?
 Faktor apakah yang mempengaruhi
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana strategi pencapaian tingkat
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana caranya menyempurnakan
ketersediaan infrastruktur TI?
31
Pengelolaan Ketersediaan
 Tingkat ketersediaan dinegosiasikan dengan
user berdasarkan anggaran dan potensi
kerugian yang berimbang.
 Perhitungan biaya untuk memenuhi
kebutuhan ketersediaan berdasarkan:
 Identifikasi persyaratan keandalan
(reliability) dan kemudahan
pemeliharaan (maintainability)
komponen-komponen yang terlibat.
 Identifikasi kemudahan perbaikan
(serviceability) komponen-komponen dari
vendor eksternal.
32
Biaya Ketidak-tersediaan (1)
 Mengetahui biaya kerugian akibat ketidak-
tersediaan penting dalam memutuskan
tingkat investasi TI untuk memenuhi
persyaratan ketersediaan.
 Perkiraan dampak ketidak-tersediaan:
1. Jumlah layanan bisnis yang terkena
dampak.
 Mudah dihitung tapi kurang akurat.
1. Perkiraan nilai kerugian moneter akibat
terhentinya layanan bisnis.
 Kerugian tangible dan intangible.
33
Biaya Ketidak-tersediaan (2)
Biaya Tangible Biaya Intangible
Penurunan produktivitas pengguna Kehilangan kepercayaan konsumen
Penurunan produktivitas staf TI Kehilangan konsumen
Kehilangan pendapatan Kehilangan peluang bisnis
Biaya lembur dukungan teknis Jatuhnya reputasi perusahaan
Pasokan yang tidak terpakai Kehilangan kepercayaan pengguna
Denda atau penalti Kerusakan moril staf TI
 Permasalahan:
 Banyaknya faktor yang harus masuk dalam
perhitungan.
 Sulit mengkuantifikasi biaya intangible.
 Data sulit diperoleh.
34
Tingkat Ketersediaan Optimal
 Cara lebih mudah:
tingkat optimal
berdasarkan total
biaya untuk
pemeliharaan
preventif dan
korektif minimum.
 Kebutuhan akan
ketersediaan yang
melebihi tingkat
ketersediaan optimal
infrastruktur dapat
melambungkan
biaya.
Biaya redesign infrastruktur
(termasuk dukungan teknis).
© 2009-2011 MTI-UI`
35
Tingkatan Investasi Ketersediaan
© 2009-2011 MTI-UI
Paling mendasar: komponen-komponen
yang memenuhi persyaratan keandalan.
Mekanisme monitoring, deteksi, dan
pemulihan gangguan otomatis
(preventive measures)
Terselenggaranya Manajemen
Insiden/Problem, dan Manajemen
Perbaikan (corrective measures)
Fasilitas dual/mirror site
Eliminasi SPOF (titik rawan),
penyediaan komponen
alternatif/cadangan, dan mekanisme
untuk mempersingkat downtime
akibat kerusakan
36
Rancangan Korektif (1)
 Elemen kunci:
 Manajemen Insiden yang mapan
 Definisi peran dan tanggung-jawab dari
tim penanggulangan gangguan yang
jelas.
 Prosedur eskalasi yang ketat.
 Adanya prosedur komunikasi yang jelas
jika terjadi gangguan besar.
© 2009-2011 MTI-UI
37
Pengelolaan Infrastruktur
 Kerangka kerja IT Infrastructure Library:
 Service Strategy
 Menetapkan service yang perlu dibuka/dilayankan
 Service Design
 Mengumpulkan requirement dan membuat design
service baru maupun modifikasi service yang lama
 Service Transition
 Pengembangan/pembuatan service
 Service Operation
 Service beroperasi
 Continual Service Improvement
 Review dan penyesuaian
38
ITIL Service Lifecycle
© 2009-2011 MTI-UI
39
Rancangan Korektif (2)
 … elemen kunci:
 Fasilitas diagnosa sistem
 Tersedianya tools untuk mendiagnosa
penyebab gangguan sistem.
 Tersedianya rekaman data aktivitas (log)
untuk melakukan diagnosa.
 Penerapan backup & recovery
 Untuk data, software, maupun hardware
(spare).
 Melibatkan pengembangan dan testing
prosedur backup & recovery.
 Waktu pemulihan (recovery) yang terukur
dan sesuai target.
© 2009-2011 MTI-UI
40
Rancangan Preventif
 Availability Management melakukan:
 Analisis dan spesifikasi reliability dan
serviceability komponen infrastruktur
(hardware & software).
 Evaluasi tingkat keandalan komponen
infrastruktur TI dalam memenuhi
persyaratan ketersediaan.
 Menyusun prosedur dan jadwal
pemeliharaan sistem yang sesuai.
© 2009-2011 MTI-UI
41
Pertanyaan
 Apakah itu ketersediaan layanan TI?
 Komponen infrastruktur apa yang
menentukan ketersediaan layanan TI?
 Faktor apakah yang mempengaruhi
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana strategi pencapaian tingkat
ketersediaan infrastruktur TI?
 Bagaimana caranya menyempurnakan
ketersediaan infrastruktur TI?
© 2009-2011 MTI-UI
42
Perencanaan Ketersediaan (1)
 Secara periodik perlu ada review untuk
merencanakan ketersediaan infrastruktur
TI, berdasarkan:
 Seringnya pelanggaran SLA ketersediaan.
 Seringnya downtime untuk perbaikan atau
lamanya downtime melebihi batas toleransi.
 Hasil pengukuran ketersediaan
menunjukkan trend penurunan.
 Permintaan pengguna/bisnis untuk
meningkatkan ketersediaan akibat
pertumbuhan bisnis.
43
System Outage Analysis
 SOA: kegiatan analisa dengan melibatkan
berbagai data dari log-log proses (termasuk
aktifitas dukungan teknis) untuk mencari
penyebab gangguan ketersediaan.
 Pelaksanaanya melibatkan administrator
sistem & jaringan, staf dukungan teknis, user/
operator, analis sistem, vendor, manajemen
bisnis.
 Hasilnya dilaporkan beserta rekomendasi
langkah-langkah perbaikan.
44
Rencana Ketersediaan (1)
 Garis besar isi rencana:
 Tingkat ketersediaan aktual saat ini (dalam
bahasa pengguna/bisnis) dan tingkat
ketersediaan ideal menurut SLA.
 Rangkuman hasil analisa pencarian
penyebab gangguan-gangguan ketersediaan
atau SOA (system outage analysis).
 Aktivitas-aktivitas perbaikan yang sedang
dilaksanakan dengan pertimbangan
biaya/manfaat masing-masing.
45
Rencana Ketersediaan (2)
 Sosialisasi tentang potensi teknologi baru
atau versi baru (upgrade) dalam
memperbaiki tingkat ketersediaan layanan
TI.
 Perubahan tingkat ketersediaan beserta
alasannya, dan opsi-opsi untuk
memenuhinya beserta biayanya.

More Related Content

What's hot

Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisAgreindra Helmiawan
 
PM Project communication management plan
PM Project communication management planPM Project communication management plan
PM Project communication management planBagus Wahyu
 
Ppsi pertemuan-7-cost-management
Ppsi pertemuan-7-cost-managementPpsi pertemuan-7-cost-management
Ppsi pertemuan-7-cost-managementAbrianto Nugraha
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Sri Apriyanti Husain
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakf' yagami
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoDeady Rizky Yunanto
 
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaS
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaSTugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaS
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaSChristian Rosandhy
 
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi AkuntansiEnterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi AkuntansiAuliaa Oktarianii
 
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLS
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLSAUDITING IT GOVERNANCE CONTROLS
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLSDhina Pohan
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAtanalialayubi
 

What's hot (20)

Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Skpl ver 5
Skpl ver 5Skpl ver 5
Skpl ver 5
 
Maintenance and reliability
Maintenance and reliabilityMaintenance and reliability
Maintenance and reliability
 
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
 
PM Project communication management plan
PM Project communication management planPM Project communication management plan
PM Project communication management plan
 
Ppsi pertemuan-7-cost-management
Ppsi pertemuan-7-cost-managementPpsi pertemuan-7-cost-management
Ppsi pertemuan-7-cost-management
 
11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Manajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyekManajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufaktur
 
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunakRpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
Rpl 5-perencanaan proyek perangkat lunak
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 
Analisa Aspek Teknis
Analisa Aspek TeknisAnalisa Aspek Teknis
Analisa Aspek Teknis
 
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaS
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaSTugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaS
Tugas Matkul Cloud Computing - Grid Computing, Utility Computing, SaaS
 
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi AkuntansiEnterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
 
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLS
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLSAUDITING IT GOVERNANCE CONTROLS
AUDITING IT GOVERNANCE CONTROLS
 
Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13Makalah fix it audit 6 6-13
Makalah fix it audit 6 6-13
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
 

Similar to Piti 09-manajemen ketersediaan-infrastruktur_ti

ITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service OperationITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service OperationMuh Husain noor Hidayat
 
Penjelasan IT Service Management
Penjelasan IT Service ManagementPenjelasan IT Service Management
Penjelasan IT Service Managementlinggapriyadi
 
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa Indonesia
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa IndonesiaDidiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa Indonesia
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa IndonesiaDidiet Kusumadihardja
 
Network management strategy
Network management strategyNetwork management strategy
Network management strategyApras Tyo
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasiputra sutimin
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakAinul Yaqin
 
05.1 auditing procedure general controls
05.1 auditing procedure   general controls05.1 auditing procedure   general controls
05.1 auditing procedure general controlsMulyadi Yusuf
 
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptxSlide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptxDanik38
 
Ensure Continuous Service
Ensure Continuous ServiceEnsure Continuous Service
Ensure Continuous ServiceAxa B1t2bv
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...Adi Permana
 
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...Jessica Navarro
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)Eko Supriyadi
 
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptxcastakaagussugianto
 
UTS - Kerangka Acuan Kerja
UTS - Kerangka Acuan KerjaUTS - Kerangka Acuan Kerja
UTS - Kerangka Acuan KerjaBayuTakariputra
 
[PLTI_7]ServiceDesain.pdf
[PLTI_7]ServiceDesain.pdf[PLTI_7]ServiceDesain.pdf
[PLTI_7]ServiceDesain.pdfmis_felice
 

Similar to Piti 09-manajemen ketersediaan-infrastruktur_ti (20)

ITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service OperationITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service Operation
 
ITIL
ITILITIL
ITIL
 
ITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptxITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptx
 
Penjelasan IT Service Management
Penjelasan IT Service ManagementPenjelasan IT Service Management
Penjelasan IT Service Management
 
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa Indonesia
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa IndonesiaDidiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa Indonesia
Didiet Cyber Security Consultant Portfolio - Bahasa Indonesia
 
Network management strategy
Network management strategyNetwork management strategy
Network management strategy
 
Research 007
Research 007Research 007
Research 007
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak
 
05.1 auditing procedure general controls
05.1 auditing procedure   general controls05.1 auditing procedure   general controls
05.1 auditing procedure general controls
 
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptxSlide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
 
Slide-.pptx
Slide-.pptxSlide-.pptx
Slide-.pptx
 
Ensure Continuous Service
Ensure Continuous ServiceEnsure Continuous Service
Ensure Continuous Service
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (8)
 
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx
1. Materi Kebutuhan Perangkat Lunak.pptx
 
UTS - Kerangka Acuan Kerja
UTS - Kerangka Acuan KerjaUTS - Kerangka Acuan Kerja
UTS - Kerangka Acuan Kerja
 
Jurnaltoninetti
JurnaltoninettiJurnaltoninetti
Jurnaltoninetti
 
[PLTI_7]ServiceDesain.pdf
[PLTI_7]ServiceDesain.pdf[PLTI_7]ServiceDesain.pdf
[PLTI_7]ServiceDesain.pdf
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

Piti 09-manajemen ketersediaan-infrastruktur_ti

  • 1. 1 Manajemen Ketersediaan (Availability Management) Infrastruktur TI Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia
  • 2. 2 Pertanyaan  Apakah itu ketersediaan layanan TI?  Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?  Faktor apakah yang mempengaruhi ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana strategi pencapaian tingkat ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana caranya menyempurnakan ketersediaan infrastruktur TI?
  • 3. 3 Kebutuhan Bisnis  Ketergantungan bisnis modern pada TI menuntut ketersediaan layanan TI yang tinggi.  Terhentinya layanan dapat berakibat kerugian yang sebanding dengan lamanya gangguan.  Fleksibilitas bisnis berkat teknologi internet (transaksi kapan saja dimana saja) menuntut ketersediaan layanan TI setiap saat (24jam x 7hari).
  • 4. 4 Ketersediaan  Availability adalah kemampuan fasilitas TI untuk menjalankan fungsi pada saat dibutuhkan atau untuk menjalankan fungsi selama suatu periode waktu tertentu.  Ketersediaan umumnya diikat dengan service level agreement (SLA)  Dalam bentuk target prosentase waktu dimana layanan tersedia.  Contoh: 99,9% (dalam waktu satu tahun, total waktu mati tidak boleh melebihi 0.1% ≈ 8.75 jam).
  • 6. 6 Tujuan Manajemen Ketersediaan  Tujuan dari proses manajemen ketersediaan adalah untuk memastikan bahwa tingkat ketersediaan layanan yang diberikan sesuai dengan atau melebihi kebutuhan bisnis yang telah disepakati saat ini dan masa depan, dengan biaya yang efektif
  • 7. 7 Pengukuran Ketersediaan Ketersediaan layanan TI dapat diukur dari:  Log transaksi client: (total_requests – total_requests_gagal) / total_requests  Log aktivitas server: (total_jam_layanan – total_jam_tak_beroperasi) / total_jam_layanan  Ukuran menurut client dan server dapat berbeda, cara pengukuran harus disepakati.  Tingkatan Ketersediaan  Service availability  Component availability
  • 8. 8 Prinsip Manajemen Ketersediaan (1)  Prinsip 1: Ketersediaan adalah inti dari (persepsi) kepuasan pengguna dan bisnis.
  • 9. 9 Prinsip Manajemen Ketersediaan (2)  Prinsip 2: Kecepatan menanggulangi gangguan ketersediaan berdampak besar pada kepuasan bisnis dan pengguna.  Menuntut adanya proses, prosedur, dan mekanisme penanggulangan gangguan.  Prinsip 3: Manajemen Ketersediaan yang efektif menuntut pemahaman tentang peran layanan TI dalam proses-proses bisnis.  Dapat memprioritaskan ketersediaan layanan-layanan TI.
  • 11. Aktifitas Proses Manajemen Ketersediaan  Aktifitas Reaktif: aspek reaktif Ketersediaan Manajemen melibatkan pemantauan, pengukuran, analisis dan pengelolaan semua kejadian, insiden, dan masalah yang melibatkan unavailability. Aktifitas ini merupakan aktifitas dalam peran operasional  Aktifitas Proaktif: kegiatan proaktif Ketersediaan Manajemen melibatkan perencanaan, desain proaktif dan peningkatan ketersediaan. Aktifitas ini merupakan aktifitas dalam peran desain dan perencanaan 11
  • 12. 12 Pertanyaan  Apakah itu ketersediaan layanan TI?  Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?  Faktor apakah yang mempengaruhi ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana strategi pencapaian tingkat ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana caranya menyempurnakan ketersediaan infrastruktur TI?
  • 13. 13 Identifikasi Komponen Kritis  Pengelolaan ketersediaan layanan TI melibatkan pengelolaan ketersediaan infrastruktur pendukungnya.  Membutuhkan analisa keterkaitan antar komponen infrastruktur  Fault Tree Analysis, Component Failure Impact Analysis, dsb.  Arsitektur TI modern sifatnya terpartisi (multi-tier) dengan shared-use komponen infrastruktur oleh beberapa sistem aplikasi.
  • 14. 14 Fault Tree Analysis  Pemetaan struktur rantai penyebab ketidak- tersediaan layanan TI: basic events resulting events OR gate conditional event conditional gate
  • 15. 15 Component Failure Impact Analysis  Analisa komponen “rawan” dengan CFIA:  Tabulasi layanan dan komponen-komponen infrastruktur atau CI (configuration item).  Tandai ketergantungan layanan terhadap tiap CI:  Kosong jika tidak tergantung pada CI tsb.  X jika tergantung sepenuhnya pada CI tsb.  A jika tergantung tapi dapat dialihkan ke CI lain.  M jika dapat dialihkan ke CI lain tapi melalui intervensi secara manual
  • 17. 17 CFIA (3)  CI dengan banyak X adalah komponen kritis.  Layanan dengan banyak X adalah layanan kompleks: potensi keandalannya rendah.  CI yang kritis harus:  Memiliki cadangan atau alternatif.  Memiliki prosedur pemulihan (recovery).
  • 18. 18 CFIA (4)  Dapat juga ditambahkan kolom-kolom:  Probabilitas kerusakan atau dengan label kualitatif: rendah/sedang/tinggi.  Berdasarkan statistik MTBF (mean time between failures).  Berdasarkan data MTBF dari vendor atau pembuatnya.  Perkiraan waktu perbaikan:  Dari data perbaikan masa lalu: MTRS (mean time to restore service).
  • 19. 19 CFIA (5) 1 / MTBF MTRS 0.01 0.01 0.01 0.01 0.10 0.01 0.80 0.30 0.30 0.10 0.2 1.0 0.2 1.0 2.0 1.0 3.0 12.0 12.0 2.0 • MTBF = (total jam beroperasi)/(jumlah kerusakan). • MTRS = (total jam tak beroperasi)/(jumlah kerusakan)
  • 20. 20 CFIA (6)  Teknik lain: orientasi pada jumlah user yang terkena dampak. CI VBF Total Users Power Semua 1000 Application Server Semua 1000 Aplikasi ERP Semua 1000 Disk 1 Pembayaran 50 Disk 2 Pemesanan 100 Utility X Pelaporan 25 VBF: vital business function (proses bisnis vital)  Komponen yang kritis adalah yang memiliki total jumlah user terbesar.
  • 21. 21 Pertanyaan  Apakah itu ketersediaan layanan TI?  Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?  Faktor apakah yang mempengaruhi ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana strategi pencapaian tingkat ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana caranya menyempurnakan ketersediaan infrastruktur TI?
  • 22. 22 Faktor Penentu  Faktor-faktor ketersediaan infrastruktur TI:  Keandalan (reliability)  Keandalan komponen terhadap gangguan.  Kemudahan pemeliharaan (maintainability)  Pemeliharaan untuk mencegah terjadinya gangguan. Termasuk deteksi tanda-tanda kerusakan.  Kemudahan perbaikan (serviceability)  Adanya perjanjian/kontrak dukungan perbaikan dengan vendor atau pihak ketiga.
  • 25. Perhitungan Availability, Reliability, dan Mantainability 25 MTBSI (Mean Time Between Service Incidents) MTBF (Mean Time Between Failures) MTRS (Mean Time to Restore Service) (Agreed Service Time (AST) – downtime) Agreed Service Time (AST) X 100 %Availability (%) = Available time in hours Number of breaks Reliability (MTBSI in hours) = Available time in hours – Total downtime in hours Number of breaks Reliability (MTBF in hours) = Total downtime in hours Number of breaks Maintainability (MTRS in hours) =
  • 26. Perhitungan Availability, Reliability, dan Mantainability  Contoh: Sebuah situasi dimana layanan 24 x 7 telah beroperasi selama 5,020 jam dengan dua kali terhenti (yang masing-masingnya 6 jam dan 14 jam) Availability = (5,020–(6+14)) / 5,020 x 100 = 99.60% Reliability (MTBSI) = 5,020 / 2 = 2,510 hours Reliability (MTBF) = 5,020–(6+14) / 2 = 2,500 hours Maintainability (MTRS) = (6+14) / 2 = 10 hours 26 MTBSI (Mean Time Between Service Incidents) MTBF (Mean Time Between Failures) MTRS (Mean Time to Restore Service)
  • 29. Daur Hidup Insiden  Incident detection Waktu di mana penyedia layanan TI organisasi dibuat sadar akan adanya insiden  Incident diagnosis Waktu dimana diagnosis untuk menentukan penyebab diselesaikan  Incident repair Waktu dimana kegagalan telah diperbaiki  Incident recovery Waktu dimana pemulihan komponen telah selesai  Incident restoration Waktu dimana layanan bisnis normal kembali. Gasal 2008 © 2008-2009 MTI-UI 29
  • 30. 30 Pertanyaan  Apakah itu ketersediaan layanan TI?  Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?  Faktor apakah yang mempengaruhi ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana strategi pencapaian tingkat ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana caranya menyempurnakan ketersediaan infrastruktur TI?
  • 31. 31 Pengelolaan Ketersediaan  Tingkat ketersediaan dinegosiasikan dengan user berdasarkan anggaran dan potensi kerugian yang berimbang.  Perhitungan biaya untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan berdasarkan:  Identifikasi persyaratan keandalan (reliability) dan kemudahan pemeliharaan (maintainability) komponen-komponen yang terlibat.  Identifikasi kemudahan perbaikan (serviceability) komponen-komponen dari vendor eksternal.
  • 32. 32 Biaya Ketidak-tersediaan (1)  Mengetahui biaya kerugian akibat ketidak- tersediaan penting dalam memutuskan tingkat investasi TI untuk memenuhi persyaratan ketersediaan.  Perkiraan dampak ketidak-tersediaan: 1. Jumlah layanan bisnis yang terkena dampak.  Mudah dihitung tapi kurang akurat. 1. Perkiraan nilai kerugian moneter akibat terhentinya layanan bisnis.  Kerugian tangible dan intangible.
  • 33. 33 Biaya Ketidak-tersediaan (2) Biaya Tangible Biaya Intangible Penurunan produktivitas pengguna Kehilangan kepercayaan konsumen Penurunan produktivitas staf TI Kehilangan konsumen Kehilangan pendapatan Kehilangan peluang bisnis Biaya lembur dukungan teknis Jatuhnya reputasi perusahaan Pasokan yang tidak terpakai Kehilangan kepercayaan pengguna Denda atau penalti Kerusakan moril staf TI  Permasalahan:  Banyaknya faktor yang harus masuk dalam perhitungan.  Sulit mengkuantifikasi biaya intangible.  Data sulit diperoleh.
  • 34. 34 Tingkat Ketersediaan Optimal  Cara lebih mudah: tingkat optimal berdasarkan total biaya untuk pemeliharaan preventif dan korektif minimum.  Kebutuhan akan ketersediaan yang melebihi tingkat ketersediaan optimal infrastruktur dapat melambungkan biaya. Biaya redesign infrastruktur (termasuk dukungan teknis). © 2009-2011 MTI-UI`
  • 35. 35 Tingkatan Investasi Ketersediaan © 2009-2011 MTI-UI Paling mendasar: komponen-komponen yang memenuhi persyaratan keandalan. Mekanisme monitoring, deteksi, dan pemulihan gangguan otomatis (preventive measures) Terselenggaranya Manajemen Insiden/Problem, dan Manajemen Perbaikan (corrective measures) Fasilitas dual/mirror site Eliminasi SPOF (titik rawan), penyediaan komponen alternatif/cadangan, dan mekanisme untuk mempersingkat downtime akibat kerusakan
  • 36. 36 Rancangan Korektif (1)  Elemen kunci:  Manajemen Insiden yang mapan  Definisi peran dan tanggung-jawab dari tim penanggulangan gangguan yang jelas.  Prosedur eskalasi yang ketat.  Adanya prosedur komunikasi yang jelas jika terjadi gangguan besar. © 2009-2011 MTI-UI
  • 37. 37 Pengelolaan Infrastruktur  Kerangka kerja IT Infrastructure Library:  Service Strategy  Menetapkan service yang perlu dibuka/dilayankan  Service Design  Mengumpulkan requirement dan membuat design service baru maupun modifikasi service yang lama  Service Transition  Pengembangan/pembuatan service  Service Operation  Service beroperasi  Continual Service Improvement  Review dan penyesuaian
  • 38. 38 ITIL Service Lifecycle © 2009-2011 MTI-UI
  • 39. 39 Rancangan Korektif (2)  … elemen kunci:  Fasilitas diagnosa sistem  Tersedianya tools untuk mendiagnosa penyebab gangguan sistem.  Tersedianya rekaman data aktivitas (log) untuk melakukan diagnosa.  Penerapan backup & recovery  Untuk data, software, maupun hardware (spare).  Melibatkan pengembangan dan testing prosedur backup & recovery.  Waktu pemulihan (recovery) yang terukur dan sesuai target. © 2009-2011 MTI-UI
  • 40. 40 Rancangan Preventif  Availability Management melakukan:  Analisis dan spesifikasi reliability dan serviceability komponen infrastruktur (hardware & software).  Evaluasi tingkat keandalan komponen infrastruktur TI dalam memenuhi persyaratan ketersediaan.  Menyusun prosedur dan jadwal pemeliharaan sistem yang sesuai. © 2009-2011 MTI-UI
  • 41. 41 Pertanyaan  Apakah itu ketersediaan layanan TI?  Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?  Faktor apakah yang mempengaruhi ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana strategi pencapaian tingkat ketersediaan infrastruktur TI?  Bagaimana caranya menyempurnakan ketersediaan infrastruktur TI? © 2009-2011 MTI-UI
  • 42. 42 Perencanaan Ketersediaan (1)  Secara periodik perlu ada review untuk merencanakan ketersediaan infrastruktur TI, berdasarkan:  Seringnya pelanggaran SLA ketersediaan.  Seringnya downtime untuk perbaikan atau lamanya downtime melebihi batas toleransi.  Hasil pengukuran ketersediaan menunjukkan trend penurunan.  Permintaan pengguna/bisnis untuk meningkatkan ketersediaan akibat pertumbuhan bisnis.
  • 43. 43 System Outage Analysis  SOA: kegiatan analisa dengan melibatkan berbagai data dari log-log proses (termasuk aktifitas dukungan teknis) untuk mencari penyebab gangguan ketersediaan.  Pelaksanaanya melibatkan administrator sistem & jaringan, staf dukungan teknis, user/ operator, analis sistem, vendor, manajemen bisnis.  Hasilnya dilaporkan beserta rekomendasi langkah-langkah perbaikan.
  • 44. 44 Rencana Ketersediaan (1)  Garis besar isi rencana:  Tingkat ketersediaan aktual saat ini (dalam bahasa pengguna/bisnis) dan tingkat ketersediaan ideal menurut SLA.  Rangkuman hasil analisa pencarian penyebab gangguan-gangguan ketersediaan atau SOA (system outage analysis).  Aktivitas-aktivitas perbaikan yang sedang dilaksanakan dengan pertimbangan biaya/manfaat masing-masing.
  • 45. 45 Rencana Ketersediaan (2)  Sosialisasi tentang potensi teknologi baru atau versi baru (upgrade) dalam memperbaiki tingkat ketersediaan layanan TI.  Perubahan tingkat ketersediaan beserta alasannya, dan opsi-opsi untuk memenuhinya beserta biayanya.