Teks tersebut membahas konsep zuhud, iffah, dan tawadhu sebagai akhlak kepada diri sendiri menurut Islam. Zuhud dijelaskan sebagai melepaskan diri dari ketergantungan selain kepada Allah, iffah sebagai menjaga kehormatan diri, dan tawadhu sebagai sikap rendah hati. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh penerapan ketiga konsep akhlak tersebut dalam kehidupan
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
JUDIL ZUHUD
1. Mata kuliah ilmu
akhlak
KONSEP ZUHUD,
IFFAH, TAWADHU
(akhlak kepada diri sendiri)
anggota kelompok 6:
1) Fahmi wijaya 1218010059
2) Galuh luihita 1218010068
3) Indra Fauzi K 1218010084
4) jihan nasfaira 1218010091
2. ZUHUD
Imam Abu Sulaiman Ad-Darani: Pengertian zuhud adalah meninggalkan
segala sesuatu yang menyibukkan seseorang dari Allah SWT.
Wahib bin Ward: Pengertian zuhud adalah tidak merasa putus asa tatkala
harta benda dunia terlepas dari genggaman dan tidak merasa senang ketika
ada perkara dunia yang datang.
Ibu ‘Ajibah: Pengertian zuhud adalah terbebasnya hati dari ketergantungan
selain kepada Allah SWT.
Sejumlah ulama berikut ini berpendapat lain mengenai pengertian zuhud,
yaitu:
zuhud menurut
para ahli
3. CIRI-CIRI
zuhud
Mengetahui bahwa kehidupan dan kesenangan dunia
hanyalah sementara.
Mengetahui bahwa kehidupan akhirat itu kekal dan lebih
baik.
Memandang bahwa dunia adalah tempat untuk menyiapkan
kehidupan akhirat.
Mengeluarkan dari hati kecintaan pada dunia.
Memasukkan kecintaan pada Allah.
Melepaskan diri dari ketergantungan pada makhluk.
Zuhud dapat dirasakan dalam batin seseorang. Dikutip dari Tri
Wahyu Hidayati (2016), ciri-ciri orang yang zuhud antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Orang awam menganggap zuhud adalah meninggalkan keharaman.
Orang istimewa (khawash) menganggap zuhud adalah meninggalkan hal-hal yang
halal sekalipun melebihi kebutuhannya.
Orang sangat istimewa (al-‘arifin) mengganggap zuhud adalah meninggalkan
segala sesuatu yang mengganggunya untuk mengingat Allah SWT.
Menurut Imam Ahmad ada tiga tingkatan zuhud yang bisa dipahami:
TINGKATAN ZUHUD
5. keutamaan zuhud
Keutamaan zuhud adalah memiliki posisi paling utama setelah
bertakwa kepada Allah SWT. Pasalnya, zuhud menjadikan
seseorang mencintai Allah dengan segenap hatinya. Dalam hadis
riwayat Ibn Majah, Rasulullah SAW bersabda, "Zuhudiah apa yang
ada di sisi manusia, maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudiah
apa yang ada di sisi manusia, maka manusia akan mencintaimu."
Adapun, tanda sifat zuhud pada manusia adalah tidak adanya rasa
tamak pada harta orang lain dan justru suka memberi kepada
orang lain. Hal ini pun bisa menjadi faktor keselamatan diri sebab
dituliskan oleh Jamal Ma'mur orang yang tidak zuhud dunia ibarat
orang yang mabuk atau tenggelam yang tidak mengetahui jalan
karena lahir dan batinnya sibuk mencari dunia.
zuhud?
6. DALIL ZUHUD
Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 23
ٍۙرْوُخَف ٍلاَتْخُم َّلُك ُّبِحُي اَل ُهّٰللاَوۗ ْمُكىٰتٰا ٓاَمِب اْوَرُحَتْف اَلَو ْمَتُكاَف اَم ىٰلَع اْو َس
ْأَت اَلْيَكِّل
Artinya:
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Tafsir Al-Mukhtashar:
Supaya kalian tidak bersedih atas dunia yang luput dari tangan kalian,
kalian juga tidak berbangga dengan apa yang Allah berikan kepada kalian
dengan kebanggaan yang mengandung keangkuhan dan kesombongan.
7. Bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah SWT.
Mencukupkan diri pada harta yang dimiliki, kendati hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari.
Jika memiliki banyak uang, menyisihkannya untuk bersedekah dan tidak berfoya-
foya berlebihan.
Sederhana dalam berpenampilan, baik dari segi tempat tinggal, pakaian, ataupun
makanan. Meskipun memiliki banyak uang, ia tidak pamer dan hidup bermewah-
mewahan.
Dalam buku Pendidikan Agama Islam (2010) yang ditulis Sri Prabandani dan Siti
Maruroh disebutkan beberapa contoh perilaku zuhud yang dapat diterapkan di
kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
CONTOH ZUHUD
8. IFFAH
Secara etimologis, ‘iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu-Iffah
yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga
berarti kesucian tubuh.
Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari
segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.
Iffah juga dapat dimaknai sebagai usaha untuk memelihara kesucian
diri (al-iffah) adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan
memelihara kehormatan.
9. ‘Afif adalah orang yang mampu menjalankan pengertian Iffah dan contohnya.
Keutamaan dari pengamalan Iffah sendiri juga kelak kita akan dapatkan balasannya
dari Allah SWT.
"Siapapun yang mampu menahan untuk tidak meminta-minta maka Allah akan
menjaga juga memelihara, siapa yang mampu untuk bersabar maka Allah akan
menjadikan ia Penyabar. Serta siapa yang selalu merasa cukup dengan yang Allah
berikan maka Allah akan selalu memberinya kecukupan" (HR. Bukhari Muslim).
Keutamaan Iffah
10. Iffah merupakan akhlak paling tinggi dan dicintai Allah Swt. Oleh sebab itulah sifat ini
perlu dilatih sejak anak-anak masih kecil, sehingga memiliki kemampuan dan daya
tahan terhadap keinginan- keinginan yang tidak semua harus dituruti karena akan
membahayakan saat telah dewasa. Dari sifat 'iffah akan lahir sifat-sifat mulia seperti:
sabar, qana’ah, jujur, santun, dan akhlak terpuji lainnya.
Ketika sifat 'iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa
pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup oleh nafsu
syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah,
mana baik dan buruk, yang halal dan haram.
11. Selalu mengendalikan dan membawa diri agar tetap
menegakan sunnah Rasulullah,
Senantiasa mempertimbangkan teman bergaul dengan teman
yang jelas akhlaknya,
Selalau mengontrol diri dalam urusan makan, minum dan
berpakaian secara Islami,
Selalu menjaga kehalalan makanan, minuman dan rizki yang
diperolehnya,
Menundukkan pandangan mata (gaḍḍ al-baṣhar) dan menjaga
kemaluannya,
Tidak khalwat (berduaan) dengan lelaki atau perempuan yang
bukan mahramnya,
Senantiasa menjauh diri dari hal-hal yang dapat mengundang
fitnah.
Untuk mengembangkan sikap ‘iffah ini, maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslim
untuk menjaga kehormatan diri, di antaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
how to being
iffah?
12. Seseorang yang menerapkan sikap iffah tidak mudah untuk berputus asa ketika
sedang berusaha. Tidak langsung berpangku tangan dan bergantung kepada harta
orang lain. Bukankah Allah SWT itu memberikan anjuran kepada umatnya untuk
terus berusaha. Jangan menyerah dan mundur ketika belum tercapai. Pasalnya
segala yang berkaitan dalam kehidupan manusia atau takdir itu sudah Allah atur.
Jadi, apapun yang akan menjadi milik kita, yakin tidak pernah menjadi milik
orang lain.
Seseorang yang menerapkan sikap iffah menjauhi perbuatan yang sudah Allah
larang. Dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 23 dijelaskan bahwa nabi Yusuf pernah
digoda oleh para perempuan. tetapi Yusuf berkata sesungguhnya aku hanya
memohon perlindungan kepada Allah, karena hanya Allah lah yang sudah
memperlakukannya dengan baik.
CONTOH IFFAH
13. TAWADHU
Tawadhu' yaitu perilaku manusia yang mempunyai watak rendah
hati, tidak sombong, tidak angkuh, atau merendahkan diri agar
tidak kelihatan sombong, angkuh, congkak, besar kepala, atau kata-
kata lain yang sepadan dengan tawadhu'.
Tawadhu' artinya rendah hati, tidak sombong, lawan dari kata
sombong atau takabur.
14. CIRI-CIRI
TAWADHU'
Ada beberapa ciri yang menunjukkan sikap tawadhu;
1. Seseorang tidak suka atau tidak berambisi agar dirinya
menjadi sosok terkenal dan penuh pujian. Sebaliknya, dia akan
ikhlas saat beramal semata-mata mencari ridho Allah dan
bukan pengakuan dari manusia.
2. Selalu menjunjung tinggi kebenaran dan menerimanya,
tanpa memandang disampaikan oleh orang dengan status sosial
yang lebih rendah. Hal ini sejalan dengan ucapan sahabat Ali
bin Abi Thalib yang meyatakan, "Jangan melihat siapa yang
mengatakan, lihatlah apa yang dikatakannya".
3. Mau bergaul dengan siapa pun termasuk fakir miskin, lalu
mencintai mereka. Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wassalam adalah teladan dalam mencintai kaum fakir dan
miskin. Beliau tidak membedakan mereka dalam pergaulan.
4. Mudah dalam membantu orang lain yang memerlukan
bantuan. Orang tawadhu tidak membeda-bedakan siapa yang
akan dibantunya, baik sederajat atau tidak.
15. Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul utusan Allah ini
memiliki sifat-sifat baik yang dapat kita teladani, salah satunya
adalah sikap tawadhu. Memiliki sikap tawadhu menjadi salah
satu perintah Allah yang disebutkan dalam sabda Nabi yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:
ىَلَع ٌدَح
َأ ىِغْبَي َالَو ٍدَح
َأ ىَلَع ٌدَح
َأ
َرَخْفَي َال ىَّتَح واُع َضاَوَت ْنَأ
َّىَلِإ ىَحْو
َأ َهَّللا َّنِإَو
ٍدَح
َأ
Artinya: “Dan sesungguhnya Allâh mewahyukan padaku untuk
memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan
diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR.
Muslim no. 2865).
DALIL TAWADHU
16. Contoh sikap tawadhu yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah
dengan tidak berlebihan dalam berpakaian, bertutur kata dengan santun kepada
sesama, berhias seperlunya, selalu sedia menolong pada sesama, selalu berdoa dan
meminta pada Allah, serta juga menghormati sesama manusia.
Sikap tawadhu ini memiliki keutamaan yang bermanfaat bagi yang mengamalkannya.
Keutamaan sikap tawadhu adalah diangkat derajatnya oleh Allah setinggi-tingginya.
Hal ini dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:
ُهَّللا ُهَعَفَر اَّل
ِإ ِهَّلِل ٌدَح
َأ َع َضاَوَت اَمَو
Artinya: Tidaklah seorang bersifat rendah hati (Tawâdhu’) karena Allâh, kecuali Allâh
mengangkatnya. (HR Muslim).
CONTOH TAWADHU