2. • Pembahasan metode harga pokok
pesanan diawali dengan uraian
prosedur pencatatan biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik, dan
pencatatan harga pokok produk jadi
yang ditransfer ke bagian gudang
dari bagian produksi.
4. contoh
• PT Eliona berusaha dalam bidang percetakan.
Semua pesanan diproduksi berdasarkan
spesifikasi dari pesanan, dan biaya produksi
dikumpulkan menurut pesanan yang diterima.
Pendekatan yang digunakan perusahaan
dalam penentuan harga pokok produksi
dengan full costing
5. 1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
• Pada tanggal 3 Nov perusahaan membeli bahan baku dan bahan
penolong berikut ini:
bahan baku:
kertas jenis X
85 rem @Rp. 10.000 Rp. 850.000
kertas jenis Y
10 Rol @ Rp.350.000 Rp. 3.500.000
Tinta Jenis A
5 kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000
Tinta Jenis B
25kg @Rp. 25.000
Rp. 625.000
Bahan penolong:
Bahan penolong P 17kg @ Rp. 10.000
Bahan penolong Q 60 ltr @ Rp. 5.000
Rp. 170.000
Rp. 300.000
6. 2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong
dalam produksi
• Untuk dapat mencatat bahan baku yang
digunakan dalam pesanan, perusahaan
menggunakan dokumen yang disebut bukti
permintaan dan pengeluaran barang di
gudang. Dokumen ini diisi oleh bagian
produksi dan diserahkan kepada bagian
gudang untuk meminta bahan yang diperlukan
7. • Perlakuan biaya bahan penolong
1. dalam metode harga pokok pesanan biaya
produksi langsung dipisahkan dengan biaya
produksi tidak langsung
2. Bahan penolong yang merupakan unsur biaya
produksi tidak langsung dicatat pemakaiannya
dengan mendebet (D) biaya overhead pabrik
sesungguhnya. Sedangkan BDP didebet utk
mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif
yang ditentukan dimuka
8. 3. pencatatan biaya tenaga kerja
• Dalam metode harga pokok pesanan BTK
harus dipisahkan antara BTKL dengan BTKTL
• BTKL dicatat dengan mendebet (D) rekening
Barang dalam proses dan dicatat dalam kartu
harga pokok pesanan
• BTKTL dicatat dengan mendebet (D) rekening
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
9. • Upah langsung pesanan 1
upah langsung pesanan 2
upah tidak langsung
Gaji karyawan adm & umum
gaji karyawan bag pemasaran
Rp. 900.000
Rp. 5000.000
Rp. 3000.000
Rp. 4000.000
Rp. 7500.000
10. 4. Pencatatan biaya overhead
Pencatatan biaya overhead dibagi menjadi 2
yaitu: biaya overhead pabrik sesungguhnya
dan biaya overhead pabrik yang dibebankan
Misal pada Pada pesanan 1 dan 2, biaya
overhead pabrik dibebankan masing-masing
150% dari BTKL
11. • Misal biaya overhead pabrik sesungguhnya
(selain bahan penolong dan BTKTL) adalah:
biaya depresiasi mesin
Rp. 1.500.000
biaya depresiasi gedung
Rp. 2.000.000
biaya asuransi
Rp. 700.000
biaya pemeliharaan mesin
Rp. 1.000.000
biaya pemeliharaan gedung
Rp. 500.000
12. 5. Pencatatan harga pokok jadi
• Pencatatan harga pokok produk jadi dengan
metode full costing adalah dengan menjumlah
seluruh biaya produksi yang telah dikeluarkan
13. Latihan soal
• PT A adalah sebuah perusahaan yang
memproduksi stick drum berdasarkan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Selama bulan okt 2013 perusahaan A
mengerjakan 3 pesanan : 101, 102, 103
dengan informasi kartu harga pokok sebagai
berikut:
14. Kartu harga pokok
101
102
103
Bahan Baku
20 unit
15 unit
12 unit
Tenaga kerja
65 jam
80 jam
112 jam
status
selesai
selesai
Dlm proses
Informasi lainnya:
1. Harga bahan baku 120.000/ unit, total pembelian 50 unit
2. Upah tenaga kerja 15.000/ jam
3. Pembebanan BOP 175% dari Tenaga Kerja
4. Pesanan 101 telah diserahkan kepada pelanggan dengan margin 25%
Diminta:
1. Hitunglah harga pokok produksi untuk tiap-tiap pesanan
2. Saldo perkiraan barang dalam proses
3. Saldo perkiraan produk jadi
4. Laba kotor bulan oktober
15. penyelesaian
1. Harga pokok produksi masing-masing
pesanan:
pesanan 101
BBB = 20 unit x Rp. 120.000 Rp. 2.400.000
BTK = 65 jam x Rp. 15.000
Rp. 975.000
BOP = 175% x Rp. 975.000
Rp. 1.706.250
Hp. Produksi pesanan 101
Rp. 5.081.250
16. • pesanan 102
BBB = 15 unit x Rp. 120.000
BTK = 80 jam x Rp. 15.000
BOP = 175% x Rp. 1.200.000
Hp. Produksi pesanan 102
Rp. 1.800.000
Rp. 1.200.000
Rp. 2.100.000
Rp. 5.100.000
• pesanan 103
BBB = 12 unit x Rp. 120.000
BTK = 112 jam x Rp. 15.000
BOP = 175% x Rp. 1.680.000
Hp. Produksi pesanan 102
Rp. 1.440.000
Rp. 1.680.000
Rp. 2.940.000
Rp. 6.060.000
17. 2. Saldo prkiraan dalam proses yaitu pesanan
no 103 dengan hp produksi Rp. 6.060.000
3. Saldo prkiraan barang jadi yaitu pesanan no
102 dengan hp produksi Rp. 5.100.000
4. Laba kotor bulan oktober yaitu pesanan no
101 yang telah diserahkan oleh pelanggan
dengan margin 25%
Hp 101 = Rp. 5.081.250
laba = 25% x Rp. 5.081.250
= Rp. 1.270.312,5