3. Kombinasi Bisnis
Kombinasi Bisnis merupakan
penggabungan atas pengendalian
kepemilikan dua atau lebih perusahaan
yang sebelumnya merupakan entitas
terpisah
Merger Konsolidasi Akuisisi
4. Jenis-jenis Kombinasi Bisnis dari aspek bentuk entitas
Perusahaan
AA
Perusahaan
BB
Perusahaan
AA
Perusahaan
AA
Perusahaan
BB
Perusahaan
CC
Perusahaan
AA
Perusahaan
BB
Perusahaan
AA
Perusahaan
BB
a. Merger
b. Konsolidasi
c. Akuisisi Saham
5. • Hanya ada satu perusahaan yang bertahan dari berbagai perusaahaan
yang bergabung dan perusahaan lain dibubarkan (dilikuidasi)
• Aset dan liabilitas perusahaan yang diambil alih ditranster ke
perusaahaan yang mengambil alih
Merger
• Perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis dibubarkan
• Aset dan liabilitas dari perusahaan tersebut ditranser ke
perusahaan yang baru dibentuk
Konsolidasi
• Masing-masing perusahaan yang terlibat melanjutkan operasi
perusahaanya sebagai entitas legal terpisah, namun saling terkait
• Hubungan yang terjadi adalah hubungan induk-anak perusahaan
Akuisisi Saham
6. Metode Kombinasi Bisnis
Perusahaan AA berinvestasi di Perusahaan BB
Memperoleh aset bersih
Mencatat sebagai merger
atau konsolidasi
Memperoleh saham
Perusaahaan yang diambil
alih dilikuidasi?
Mencatat sebagai akuisisi
saham dan mengoperasikan
sebagai anak perusaahaan
Ya
tidak
7. Akuntansi Kombinasi Bisnis
PSAK 22 tentang “Kombinasi Bisnis” menjelaskan prosedur akuntansi yang
saat ini diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis di Indonesia
Secara umum, akuntansi akuisisis konsisten dengan akuntansi yang lebih
cenderung ke arah pengakuan nilai wajar (fair value)
Berdasarkan akuntansi akuisisi, dampaknya pihak pengakuisisi dalam
kombinasi bisnis menilai perusahaan yang diakuisisi berdasarkan nilai
wajar yang dipertimbangkan dalam kombinasi tersebut dan nilai wajar
dari setiap kepentingan nonpengendali yang tidak diakuisisi oleh pihak
pengakuisisi.
8. Akuntansi Akuisisi
Metode akuntansi untuk kombinasi bisnis, mengharuskan penggunaan
metode akuisisi (PSAK 22)
Berdasarkan metode akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui seluruh aset
yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis serta
mengukurnya pada nilai wajar pada tanggal akuisisi
Apabila diakuisisi kurang dari 100% dari pihak yang diakuisisi, maka
kepentingan non pengendali juga diukur pada nilai wajar pada tanggal
akuisisi
9. Goodwill
Goodwill merupaan aset yang menunjukkan manfaat ekonomi masa depan yang
berasal dari aset-aset lain yang diperoleh dari kombinasi bisnis yang tidak teridentifikasi
secara individu dan secara terpisah diakui (PSAK 19 tentang aset tak berwujud)
Goodwill = Nilai wajar perusahaan yang diakuisisi – nilai wajar aset teridentifikasi
10. Goodwill
Contoh perhitungan goodwill:
PT Angkordok mengakuisisi seluruh aset PT Zandoso sebesar Rp 400.000.000
ketika nilai wajar aset bersih teridentifikasi PT Zandoso adalah Rp 380.000.000.
Apabila sebagai ganti akuisisi aset, PT Angkordok mengakuisisi 75% saham biasa
PT Zandoso senilai Rp 300.000.000 dan nilai wajar kepentingan nonpengendalai
adalah Rp 100.000.000 maka goodwill dihitung sebagai berikut.
Nilai wajar yang diberikan oleh PT Angkordok Rp 300.000.000
Nilai wajar kepentingan nonpengendali Rp 100.000.000
Rp 400.000.000
Nilai Wajar aset bersih teridentifikasi yang
diakuisisi
(Rp 380.000.000)
Goodwill Rp 20.000.000
11. Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Aset Bersih
Contoh:
PT Pututaka mengakuisisi seluruh aset dan mengambil alih seluruh liabilitas PT
Songkok dalam merger wajib dengan menerbitkan 10.000 lembar saham senilai Rp
10.000 per lembar saham biasa. Saham yang dterbitkan memiliki total nilai wajar Rp
610.000.000. PT Pututaka menanggung biaya legal dan penilaian sebessar Rp
40.000.000 dalam hubungannnya dengan kombinasi bisnis tersebut dan biaya emisi
saham sebesar Rp 25.000.000.
Ketika perusahaan mengakuisisi seluruh ast bersih dari perusahaan lainnya dalam kombinasi
bisnis, pihak pengakuisisi mencatat aset teridentifikasi dan libilitas yang diambil alih pada nilai
wajar tanggal akuisisi
Kelebihan nilai wajar yang dipertukarkan di atas nilai wjar aset bersih teridentifikasi dicatat
oleh pihak pengakuisisi sebagai goodwill
12. Aset, Lliabilitas, dan Ekuitas Nilai Buku Nilai Wajar
Kas dan Piutang
Persediaan
Tanah
Bangunan dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan
Paten
Rp 45.000.000
65.000.000
40.000.000
400.000.000
(150.000.000)
Rp 45.000.000
75.000.000
70.000.000
350.000.000
80.000.000
Total aset Rp 400.000.000 Rp 620.000.000
Liabilitas Lancar
Modal saham biasa
Agio saham biasa
Saldo laba
Total liabilitas dan ekuitas
Nilai wajar ast bersih
Rp 100.000.000
100.000.000
50.000.000
Rp 150.000.000
Rp 400.000.000
Rp 110.000.000
Rp 510.000.000
Informasi Laporan Posisi Keuangan PT Songkok, 31 Desember 20X0
13. Biaya perolehan investasi
Rp 610.000.000
Nilai wajar aset bersih
yang dapat diidentifikasi
Rp 510.000.000
Nilai buku aset bersih yang dapat
diidentifikasi Rp 300.000.000
Selisih lebih biaya
perolehan di atas nilai
wajar aset yang dapat
diidentifikasi Rp
100.000.000
Selisih lebih nilai wajar
diatas nilai buku aset
yang dapat diidentifikasi
Rp 210.000.000
Total selisih
(diferensial) Rp
310.000.000
14. Beban merger
kas
(mencatat biaya terkait pembelian PT
Songkok)
Rp 40.000.000
Rp 40.000.000
Biaya Penerbitan saham tangguhan
Kas
(menactat biaya terkait penerbitan modal
saham biasa)
Rp 25.000.000
Rp 25.000.000
15. Kas dan Piutang
Persediaan
Tanah
Bangunan dan Peralatan
Paten
Goodwill
Liabilitas Lancar
Modal saham biasa
Agio saham biasa
Biaya Penerbitan Saham Tangguhan
(Mencatat kombinasi bisnis)
45.000.000
75.000.000
70.000.000
350.000.000
80.000.000
100.000.000
110.000.000
100.000.000
485.000.000
25.000.000
16. Investasi pada saham PT Pututaka
Liabilitas Saat ini
Akumulasi Penyusutan
Kas dan Piutang
Persediaan
Tanah
Bangunan dan Peralatan
Keuntungan Penjualan Aset Bersih
(Mencatat Transfer aset ke PT Pututaka)
610.000.000
100.000.000
150.000.000
45.000.000
65.000.000
40.000.000
400.000.000
310.000.000
Jurnal yang dicatat oleh perusahaan yang diakuisisi (PT Songkok)
17. Modal saham biasa
Agio saham biasa
Saldo laba
Keuntungan Penjualan aset bersih
Investasi pada Saham PT Pututaka
(Mencatat pembagian saham PT Songkok)
100.000.000
50.000.000
150.000000
310.000.000
610.000.000
Pembagian saham PT Pututaka dan likuidasi PT Songkok dicatat pada
pembukuan PT Songkok dengan jurnal sebagai berikut:
18. Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Saham
Perusahaan yang diakuisisi tetap berdiri dan perusahaan mencatatnya sebagai
investasi pada saham biasa perusahaan yang diakuisisi bukan mencatat masing-
masing aset dan liabilitas
Biaya perolehan investasi berdasarkan total nilai “konsiderasi” yang diberikan saat
pembelian saham, ditambah biaya tambahan lain yang terjadi untuk melakukan
kombinasi bisnis.
Jika PT Pututaka (a) menukarkan 10.000 lb sahamnya dengan total nilai pasar Rp 610.000.000
untuk semua saham PT Songkok dalam transaksi pembelian dan (b) timbul biaya merger
sebesar Rp 40.000.000 dam biaya penerbitan saham Rp 25.000.000, yang sebelumnya dicatat
dalam akun beban tangguhan.
Contoh:
19. Beban Merger
Biaya Penerbitan saham tangguhan
Kas
(mencatat biaya merger dan penerbitan
saham terkait dengan akuisisi PT Songkok)
Rp 40.000.000
25.000.000
Rp 65.000.000
Investasi saham pada PT Songkok
Modal saham Biasa
Agio saham biasa
Biaya penerbitan saham tangguhan
(Mencatat akuisisi PT Songkok)
Rp 610.000.000
100.000.000
485.000.000
25.000.000
Jurnal yang dibuat oleh PT Pututaka pada saat penerimaan saham PT Songkok:
20. Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis
Laporan Keuangan yang disiapkan setelah kombinasi bisnis hanya
mencerminkan entitas gabungan dari tanggal kombinasi bisnis
20X0 20X1
PT Pututaka
Laba Terpisah (tidak termasuk laba dari PT Songkok)
Jumalah saham beredar, 31 Desember
PT Songkok:
Laba Bersih
Rp 300.000.000
30.000
Rp 60.000.000
Rp 300.000.000
40.000
Rp 60.000.000
Informasi laba PT Pututaka dan PT Songkok sebelum dan sesudah kombinasi bisnis
21. 20X0
Laba Bersih
Laba per Saham (Rp 300.000.000/Rp 30.000 lb)
20X1
Laba Bersih (Rp 300.000.000 + Rp 60.000.000)
Laba per Saham (Rp 360.000.000/40.000 lb)
Rp 300.000.000
Rp 10.000
Rp 360.000.000
Rp 9.000
Jika PT Pututaka mengakuisisi seluruh saham PT Songkok pada nilai bukunya 1
Januari 20X1 dengan menerbitkan 10.000 lb saham biasa, maka berikut
laporan keuangan komparatif untuk PT Pututaka:
22. Latihan
Pada tanggal 1 Januari 2021 PT Firdaus mengakuisisi seluruh aset dan
liabilitas PT Taufik dengan menerbitkan 24.000 lembar saham biasanya
yang mempunyai nilai nominal Rp 4.000. Pada tanggal tersebut, saham
PT Firdaus diperdagangakan senilai Rp 22.000 per lembar. Biaya historis
dan nilai wajar dari data laporan posisi keuangan untuk PT Taufik pada
saat akuisisi adalah sebagai berikut:
23. Laporan Posisi Keuangan Biaya Perolehan Nilai wajar
Kas dan Piutang Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
Persediaan 94.000.000 122.000.000
Bangunan dan Peralatan
Dikurangi:
600.000.000
(240.000.000)
470.000.000
Total Aset 482.000.000 620.000.000
Utang usaha Rp 41.000.000 Rp 41.000.000
Wesel bayar 65.000.000 63.000.000
Modal saham Biasa (nilai par Rp 10.000) 160.000.000
Saldo laba 216.000.000
Total liabilitas dan Ekuuitas Rp 482.000.000
24. PT Firdaus membayar biaya legal untuk menstransfer aset dan liabilitas
sebesar Rp 14.000.000. PT Firdaus juga membayar jasa audit Rp
21.000.000 dan biaya aplikasi pendaftaran untuk saham baru Rp
7.000.000, kedua biaya tersebut terkait dengan penerbitan lembar
saham baru.
Diminta:
Buatlah ayat Jurnal yang digunakan oleh PT Firdaus untuk mencatat
kombinasi bisnis
25. Referensi :
DAFTAR PUSTAKA. Baker, Richard E. dkk Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 1I Ed. 2.
Salemba Empat : Jakarta.