Stroke non hemoragik disebabkan oleh berhentinya aliran darah ke otak tanpa adanya perdarahan. Ini menyebabkan hipoksia dan kerusakan sel otak. Gejala yang muncul bergantung pada bagian otak mana yang terkena, dan dapat bervariasi dari sementara hingga permanen. Penatalaksanaan bertujuan menstabilkan kondisi pasien dengan menjaga saluran napas, tekanan darah, dan melakukan perawatan lainnya.
2. DefinisiDefinisi
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah
kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini
adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama
beberapa tahun.
Stroke non hemoragik dapat berupa iskemik atau
emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di
pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder.
4. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala
Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu
tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran
darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi,
bergantung bagian otak yang terganggu.
1.Sementara
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai
beberapa jam dan hilang sendiri dengan atau tanpa
pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack (TIA).
Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat
atau malah menetap.
5. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala
2. Sementara,namun lebih dari 24 jam
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible
ischemic neurologic defisit (RIND)
3.Gejala makin lama makin berat (progresif)
Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin
berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution
•Sudah menetap/permanen
6. Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada
keluhan-keluhan klien, pemeriksaan fisik sangat
berguna untuk mendukung data dari pengkajian
anamnesis. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan
secara per sistem (B1-B6) dengan fokus pemeriksaan
fisik pada pemeriksaan B3 (Brain) yang terarah dan
dihubungkan dengan keluhan-keluhan dari klien.
B1 = BREATHING B4 = BLADDER
B2 = BLOOD B5 = BOWEL
B3 = BRAIN B6 = BONE
7. PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Tujuan intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda
vital dengan melakukan kegiatan sebagai berikut.
•Mempertahankan saluran napas yang paten yaitu lakukan
pengisapan lendir dengan sering dan oksigenasi, jika perlu
lakukan trakeostomi, membantu pernapasan.
•Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi klien,
termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
•Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
•Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai
kateter.
•Menempatkan klien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan
secepat mungkin klien harus diubah posisi tiap 2 jam dan
dilakukan latihan-latihan gerak pasif.