2. 1. MANTRA
• Mantra dari Riau
Kandang semangat
Aku tahu asal kau jadi
Adam dan hawa menjadikan engkau
Asal engkau menjadi tanah-tanah ibu engkau
Air asal urat engkau
Api asal darah engkau
Angin asal napas engkau
Darah merah dari ibu
Darah merah dari ibu
Sembilan hari dikandung bapak
Sembilan bulan dikandung ibu
3. Bismillahirrahmanirrahim
Wal akhirah dendam bunda
Engkau duduk emban temiang
Engkau duduk teruyoh-uyoh
Hi roh nikmat
Panggilkan aku Nur Muhammad
Tumbuk padi ngindang antah
Ngindang kepada niru
Berdebak hati berlinang darah padaku
Berkat aku memakai doa kandung semangat
Kusemangat engkau ...........................
Insan anggota tujuh tapak berimban.
(Subagio Sastrowardojo,1984:196)
4. Manta Jawa
Sang ireng jeneng muksa pangreksane,
sang ening mati jati rasane, lakune ora
katon pangrasane manusa,
Bismillahirrahmanirrahim, Car mancur
cahyaning Allah, Sungsum balung
rasaning Pangeran, Getih daging
rasaning Pangeran, Kulit wulu rasaning
Pangeran, Iya ingsun mancuring Allah
jatining manusia, Nek putih rasaning
nyawa, Badan Allah sak kalebut putih,
Iya ingsun nagara sampurna.
5. Mantra Menanam Padi
Hai si lansari - bagindo sari
Si lansari - sari bagadun
Engkau banamo - banyak namo
si lansari – ka aku tunai
Urang kinari – pai baramah
Urang sungkarak – pai mandulang
Hai si lansari – bagindo sari
Marilah kita - pulang ke rumah
Serta dengan raja - raja engkau
Yang berbaju – hadun tumadun.
6. Ciri-ciri umum
Mantra
1. Pemilihan kata sangat seksama;
2. Bunyi-bunyi diusahakan berulang-ulang dengan
maksud memperkuat daya sugesti kata; 3. Banyak
digunakan kata yang kurang umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dengan maksud
memperkuat daya sugesti kata-kata;
4. Jika dibaca secara keras mantra menimbulkan efek
bunyi yang bersifat magis.
7. 2. Pantun
dan Syair
Pantun merupakan puisi asli Indonesia.
Macam-macamnya:
Pantun anak-anak, pantun muda, pantun tua,
pantun agama, dan pantun jenaka.
Cirinya:
Pantun selesai dalam satu bait.
Mempunyai sampiran
8. • Contoh Pantun Muda
Anak arab pulang ke Arab
Sampai di Arab menjual arang
Siang kuharap malam kuharap
Yang diharap diambil orang
9. • Contoh Syair
• Syair Kentambunan
Lalulah berjalan Ken Tambunan
Diiringkan penglipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
Lakunya manis memberi kasihan.
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
...........................................................
-Semua baris merupakan isi
karena syair tidak
bersampiran
-Empat baris yang
merupakan satu bait
adalah satu kesatuan
sintaksis yang mengandung
satu makna
berkesinambungan.
-- Biasanya makna syair
ditentukan oleh bait-bait
berikutnya mirip alinea
cerita.
--- Klasifikasi syair : syair
cerita Panji, syair cerita
fantasi, syair alegoris, syair
sejarah, syair budi pekerti
dan pendidikan, syair
saduran dari bahasa asing.
10. • 3. Puisi Jawa
- Padunya struktur fisik dan struktur batin
- Struktur fisiknya berupa aturan bunyi (guru lagu),
aturan bait (guru gatra), dan aturan baris dan suku
kata (guru wilangan).
- Misalnya Tembang Asmaradana terdiri atas 7 baris
setiap bait (guru gatra 7 bait), tiap-tiap baris diatur
dengan guru wilangan dan guru lagu (jumlah kata
dan rima akhir), berupa: 8-i, 8-a, 8-o, 7-a,7-a, 8-u,
dan 8-a.
- Struktur batinnya harus mengungkapkan duka
asmara.
11. 4. Puisi baru
yang dirintis
penyair
Pujangga Baru
•
Contoh Puisi Baru
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di pagi hari
Menuju arah padang bakti
(Ali Hasjmi)
12. DOA
Puisi
Angkatan 45
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Dipelopori
Chairil
Anwar
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
13. Winka
winka
Puisi
Kontemporer
Tragedi Winka dan Sihka
sihka
sihka
Kawin
Sutardji
Calzoum
Bachri
wika
sihka
sih
kawin
kawin
ka
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
15. Beberapa
Batasan
Puisi
Slamet
Mulyana
Puisi merupakan bentu kesusastraan yang menggunakan
pengulangan suara sebagai ciri khasnya.
Bentuk pengucapan bahasa yang ritmis, yang mengungkapkan
pengalaman intelektual yang bersifat imajinatif dan emosional
Clive
Sansom
Herbert
Spencer
Samuel
Johnson
Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan
Puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh
daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu kembali dalam
kedamaian