SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Pontianak Post 
Minggu, 19 Agustus 2007 
Sebuah Pilihan 
Cerpen: Shelvin Gunawan 
Satu menitku yang berharga hilang sudah. Berapa lama lagi aku harus menunggu, 
menunggu dan menunggu? Kadang pula aku menghitung mundur dalam hati, kapan lalu 
lintas yang menjuntai kaku di depanku ini akan bersinar terang. 
Sedari tadi, saluran radio sudah kuubah hingga berpindah lima saluran kurasa emmm.... 
bukan, enam tepatnya. Ditambah dengan satu saluran berita yang hanya memberikan info-info 
jalan raya di daerah sekitar Lumpur Lapindo. 
Entah sudah berapa kali berita senada kulihat di layar TV pagi ini. Kalau kuingat lagi, 
masih sebal rasanya karena tadi rebutan dengannya gara-gara aku mengganti saluran TV 
saat ibu asyik menyimak tentang Lapindo itu. 
"Tapi kan aku udah minta ijin, Ibu aja yang nggak denger," sanggahku tadi sedikit agak 
menang sendiri setelah berulang kali berdebat tanpa ada yang mau kalah. "Ah, Ibu emang 
orangnya begitu, lebih tua trus merasa paling bener," gumamku pada diri sendiri dengan 
masih terbayang-bayang wajah ibu yang tidak mau menoleh sedikitpun saat aku melangkah 
kaki keluar rumah. 
Tanpa sadar, aku mengibaskan kedua tanganku untuk menciptakan angin buatan yang 
kutahu tidak akan berhasil. Kulihat pendingin ruangan sudah kupasang hingga yang 
terdingin tapi tetap saja belum bisa mengalahkan tata surya bumi ini. Bodohnya, aku tidak 
menyadari kalau bulan ini memasuki musim kemarau. Jadi, kurasa sia-sia saja usahaku. 
Belum lagi hilang bayang-bayang ibu, sekarang wajah kak Reza muncul. Membuatku 
teringat untuk memakai jaket agar tanganku tidak terjemur matahari siang yang terik ini. 
Yang membuatku teringat dengan kak Reza, karena aku masih belum bisa menghilangkan 
kekesalanku padanya. 
Sewaktu di kamar tadi, aku sudah menanyakan berulang kali dimana pelembab UV yang 
biasa aku pinjam. Tapi, dia hanya menganggapku seperti angin lalu dan sibuk mengobrol 
dengan temannya di telepon. 
"Itu kan aku yang beli, lagipula udah habis kok. Makanya, beli sendiri dong!" kata kak 
Reza setelah aku membongkar lacinya dengan kasar tanda kesal karena tidak digubris. 
Bingung juga saat itu. Mau marah ya gimana lagi, toh barangnya sudah habis. "Pokoknya 
nanti kalau tanganku hitam, dia duluan yang kusalahkan," koarku agak lebih bersemangat 
mengalahkan suara klakson mobil di belakangku. 
11:58 
Yup, satu menit lagi untuk menceramahi dunia kecilku. Kupikir lumayan agak sedikit tidak 
membuang waktu daripada hanya berdiam saja. Selagi menunggu, enaknya siapa lagi yang 
jadi sasaranku ya? Pikirku dalam hati. 
Ayah....tadi akan berangkat waktu pagi-pagi buta saat masih terlelap. Dia membuyarkan 
mimpi indahku hanya untuk mengingatkan agar siang ini aku tidak lupa mengisi bensin di 
tempat pengisian dekat rumah.
"Tinggalin memo aja kan udah cukup," gumamku lagi dengan nada yang agak keras 
berharap ada yang mendengar. Kalau ayah bilang sih anak jaman sekarang malas-malas. 
Bangun pagi minimal jam tujuh, itupun kalau ada kuliah, kalau liburan ya lebih berwarna-warni 
pastinya. 
Bosan menanti giliran kapan deretan mobil di bagianku maju, aku pun merogoh tas dan 
mengeluarkan dompet panjang. Pikiran pertama yang muncul saat aku melihat foto 
keluarga yang biasa kupajang dibagian depan dompetku itu hanya untuk membunuh 
kejenuhan. 
Tapi siapa sangka setelah lelah mengomentari kelakuan-kelakuan mereka sejak dua menit 
yang lalu. Ada perasaanku kosong di diriku yang hilang entah kemana. Perasaan itu makin 
kuat saat aku melihat foto itu. 
Ibu tersenyum saat menenangkan dan memangku aku. Tawa renyah ayah yang 
menonjolkan kerutan-kerutan di hampir seluruh wajahnya. Juga ada senyum centil kak 
Reza yang berdiri di samping ayah sambil menggandeng. 
Sambil tetap memandangi wajah mereka satu persatu, aku pun bertanya dalam hati, kenapa 
aku tidak bisa sedikit berbesar hati dengan sikap mereka. Bukannya mencari-cari kesalahan 
yang padahal bukan kesalahan mereka sepenuhnya? Tiba-tiba saja berbagai pikiran 
berkecamuk di benakku. 
Bagaimana kalau ayah tidak bisa ke kantor karena aku belum mengisi bensinnya? Lalu 
bagaimana reaksi kak Reza saat tahu lacinya sudah berantakan layaknya kapal pecah? 
Apalagi, ibu, saat kutinggalkan terakhir kali, aku masih sempat melihat wajah sedihnya 
sehabis berdebat denganku. Padahal, semua itu hanyalah masalah yang sepele, tapi, kenapa 
aku yang serasa membesar-besarkannya. 
Langit masih cerah, lalu lintas masih padat, dan lampu hijau pun juga belum bersinar. Aku 
melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 11:59. Kira-kira masih ada satu menit 
lagi untuk meneruskan perjalanan tanpa arahku atau memutar kembali ke arah rumah. 
Karena jujur saja aku belum memutuskan tujuanku kemana saat keluar dari rumah tadi. 
Sementara itu, aku juga masih ada waktu untuk berbalik ke rumah kesayanganku dan 
mengubur dalam-dalam hal yang sejak tadi kutunggu-tunggu. Tanpa sadar, lampu kuning 
mulai berkedip. Tapi, aku masih saja belum mengambil keputusan, jalan mana yang harus 
kupilih? 
Rem mobil kuinjak, mesin juga sudah kumatikan, kubuka pintu perlahan dan sengaja 
kubanting saat menutupnya. Sejenak masih sepi. Sesaat kemudian, ayah, ibu dan kak Reza 
muncul di teras sambil menatapku keheranan. Aku pun berteriak girang, "Aku pulang!" ***

More Related Content

What's hot (20)

Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our tale
 
Perihal kisah kita
Perihal kisah  kitaPerihal kisah  kita
Perihal kisah kita
 
Kereta malam
Kereta malamKereta malam
Kereta malam
 
Doa emak untuk asa
Doa emak untuk asaDoa emak untuk asa
Doa emak untuk asa
 
Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..Cerita tentang hana..
Cerita tentang hana..
 
Eppak (mahwi air tawar)
Eppak (mahwi air tawar)Eppak (mahwi air tawar)
Eppak (mahwi air tawar)
 
Hujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberHujan di bulan desember
Hujan di bulan desember
 
Kertas pena by cmoot
Kertas pena by cmootKertas pena by cmoot
Kertas pena by cmoot
 
Ceritaku
CeritakuCeritaku
Ceritaku
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
 
Sayap bidadari
Sayap bidadariSayap bidadari
Sayap bidadari
 
Mungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkinMungkinkah itu mungkin
Mungkinkah itu mungkin
 
Naskah drama religi dan percintaan
Naskah drama religi dan percintaanNaskah drama religi dan percintaan
Naskah drama religi dan percintaan
 
Akhir sebuah penantian
Akhir sebuah penantianAkhir sebuah penantian
Akhir sebuah penantian
 
Lost One Love
Lost One LoveLost One Love
Lost One Love
 
Humor
HumorHumor
Humor
 
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3Presentasi teknik penulisan-cerpen3
Presentasi teknik penulisan-cerpen3
 
Wangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibuWangi+kaki+ibu
Wangi+kaki+ibu
 

Viewers also liked (14)

Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
 
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
 
Title Sequence Analysis
Title Sequence AnalysisTitle Sequence Analysis
Title Sequence Analysis
 
Menu febrero pdf
Menu febrero pdfMenu febrero pdf
Menu febrero pdf
 
Ole! - Fluggy auf Spanisch für die Linke München - Kommunal Wahl 2014
Ole! - Fluggy auf Spanisch für die Linke München - Kommunal Wahl 2014Ole! - Fluggy auf Spanisch für die Linke München - Kommunal Wahl 2014
Ole! - Fluggy auf Spanisch für die Linke München - Kommunal Wahl 2014
 
Una mirada atrás, 5
Una mirada atrás, 5Una mirada atrás, 5
Una mirada atrás, 5
 
Test
TestTest
Test
 
company profile
company profilecompany profile
company profile
 
Llista claustre 2013 2014
Llista claustre 2013 2014Llista claustre 2013 2014
Llista claustre 2013 2014
 
Apresentação1
Apresentação1Apresentação1
Apresentação1
 
เฉลย 53
เฉลย 53เฉลย 53
เฉลย 53
 
Dit Was 2010 - Sofie Van Hoof
Dit Was 2010 - Sofie Van HoofDit Was 2010 - Sofie Van Hoof
Dit Was 2010 - Sofie Van Hoof
 
biologi asik
biologi asikbiologi asik
biologi asik
 
เฉลย 50
เฉลย 50เฉลย 50
เฉลย 50
 

Similar to Sebuah pilihan (shelvin gunawan)

Similar to Sebuah pilihan (shelvin gunawan) (20)

Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)Ibu meninggal (hudan hidayat)
Ibu meninggal (hudan hidayat)
 
Trip to the country of 5 towers
Trip to the country of 5 towersTrip to the country of 5 towers
Trip to the country of 5 towers
 
Tentang aku
Tentang akuTentang aku
Tentang aku
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Memandang lebih dalam (sendiri)
Memandang lebih dalam (sendiri)Memandang lebih dalam (sendiri)
Memandang lebih dalam (sendiri)
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Mayasari punya story
Mayasari punya storyMayasari punya story
Mayasari punya story
 
Dwi ariyanto
Dwi ariyantoDwi ariyanto
Dwi ariyanto
 
cerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiricerpen karangan sendiri
cerpen karangan sendiri
 
Cerpen + analisa
Cerpen + analisaCerpen + analisa
Cerpen + analisa
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibu
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra IndonesiaSASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
Ayah dan aku
Ayah dan akuAyah dan aku
Ayah dan aku
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_ada
 
Aku mencintaimu
Aku mencintaimuAku mencintaimu
Aku mencintaimu
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterAgustinus791932
 
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
Wa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan corduraWa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan cordura
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan corduranicksbag
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdfhobitzz0101
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWNeta
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.pptMiaZahir
 
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...BungaranAxello
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 

Recently uploaded (10)

Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
Wa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan corduraWa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan cordura
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 

Sebuah pilihan (shelvin gunawan)

  • 1. Pontianak Post Minggu, 19 Agustus 2007 Sebuah Pilihan Cerpen: Shelvin Gunawan Satu menitku yang berharga hilang sudah. Berapa lama lagi aku harus menunggu, menunggu dan menunggu? Kadang pula aku menghitung mundur dalam hati, kapan lalu lintas yang menjuntai kaku di depanku ini akan bersinar terang. Sedari tadi, saluran radio sudah kuubah hingga berpindah lima saluran kurasa emmm.... bukan, enam tepatnya. Ditambah dengan satu saluran berita yang hanya memberikan info-info jalan raya di daerah sekitar Lumpur Lapindo. Entah sudah berapa kali berita senada kulihat di layar TV pagi ini. Kalau kuingat lagi, masih sebal rasanya karena tadi rebutan dengannya gara-gara aku mengganti saluran TV saat ibu asyik menyimak tentang Lapindo itu. "Tapi kan aku udah minta ijin, Ibu aja yang nggak denger," sanggahku tadi sedikit agak menang sendiri setelah berulang kali berdebat tanpa ada yang mau kalah. "Ah, Ibu emang orangnya begitu, lebih tua trus merasa paling bener," gumamku pada diri sendiri dengan masih terbayang-bayang wajah ibu yang tidak mau menoleh sedikitpun saat aku melangkah kaki keluar rumah. Tanpa sadar, aku mengibaskan kedua tanganku untuk menciptakan angin buatan yang kutahu tidak akan berhasil. Kulihat pendingin ruangan sudah kupasang hingga yang terdingin tapi tetap saja belum bisa mengalahkan tata surya bumi ini. Bodohnya, aku tidak menyadari kalau bulan ini memasuki musim kemarau. Jadi, kurasa sia-sia saja usahaku. Belum lagi hilang bayang-bayang ibu, sekarang wajah kak Reza muncul. Membuatku teringat untuk memakai jaket agar tanganku tidak terjemur matahari siang yang terik ini. Yang membuatku teringat dengan kak Reza, karena aku masih belum bisa menghilangkan kekesalanku padanya. Sewaktu di kamar tadi, aku sudah menanyakan berulang kali dimana pelembab UV yang biasa aku pinjam. Tapi, dia hanya menganggapku seperti angin lalu dan sibuk mengobrol dengan temannya di telepon. "Itu kan aku yang beli, lagipula udah habis kok. Makanya, beli sendiri dong!" kata kak Reza setelah aku membongkar lacinya dengan kasar tanda kesal karena tidak digubris. Bingung juga saat itu. Mau marah ya gimana lagi, toh barangnya sudah habis. "Pokoknya nanti kalau tanganku hitam, dia duluan yang kusalahkan," koarku agak lebih bersemangat mengalahkan suara klakson mobil di belakangku. 11:58 Yup, satu menit lagi untuk menceramahi dunia kecilku. Kupikir lumayan agak sedikit tidak membuang waktu daripada hanya berdiam saja. Selagi menunggu, enaknya siapa lagi yang jadi sasaranku ya? Pikirku dalam hati. Ayah....tadi akan berangkat waktu pagi-pagi buta saat masih terlelap. Dia membuyarkan mimpi indahku hanya untuk mengingatkan agar siang ini aku tidak lupa mengisi bensin di tempat pengisian dekat rumah.
  • 2. "Tinggalin memo aja kan udah cukup," gumamku lagi dengan nada yang agak keras berharap ada yang mendengar. Kalau ayah bilang sih anak jaman sekarang malas-malas. Bangun pagi minimal jam tujuh, itupun kalau ada kuliah, kalau liburan ya lebih berwarna-warni pastinya. Bosan menanti giliran kapan deretan mobil di bagianku maju, aku pun merogoh tas dan mengeluarkan dompet panjang. Pikiran pertama yang muncul saat aku melihat foto keluarga yang biasa kupajang dibagian depan dompetku itu hanya untuk membunuh kejenuhan. Tapi siapa sangka setelah lelah mengomentari kelakuan-kelakuan mereka sejak dua menit yang lalu. Ada perasaanku kosong di diriku yang hilang entah kemana. Perasaan itu makin kuat saat aku melihat foto itu. Ibu tersenyum saat menenangkan dan memangku aku. Tawa renyah ayah yang menonjolkan kerutan-kerutan di hampir seluruh wajahnya. Juga ada senyum centil kak Reza yang berdiri di samping ayah sambil menggandeng. Sambil tetap memandangi wajah mereka satu persatu, aku pun bertanya dalam hati, kenapa aku tidak bisa sedikit berbesar hati dengan sikap mereka. Bukannya mencari-cari kesalahan yang padahal bukan kesalahan mereka sepenuhnya? Tiba-tiba saja berbagai pikiran berkecamuk di benakku. Bagaimana kalau ayah tidak bisa ke kantor karena aku belum mengisi bensinnya? Lalu bagaimana reaksi kak Reza saat tahu lacinya sudah berantakan layaknya kapal pecah? Apalagi, ibu, saat kutinggalkan terakhir kali, aku masih sempat melihat wajah sedihnya sehabis berdebat denganku. Padahal, semua itu hanyalah masalah yang sepele, tapi, kenapa aku yang serasa membesar-besarkannya. Langit masih cerah, lalu lintas masih padat, dan lampu hijau pun juga belum bersinar. Aku melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 11:59. Kira-kira masih ada satu menit lagi untuk meneruskan perjalanan tanpa arahku atau memutar kembali ke arah rumah. Karena jujur saja aku belum memutuskan tujuanku kemana saat keluar dari rumah tadi. Sementara itu, aku juga masih ada waktu untuk berbalik ke rumah kesayanganku dan mengubur dalam-dalam hal yang sejak tadi kutunggu-tunggu. Tanpa sadar, lampu kuning mulai berkedip. Tapi, aku masih saja belum mengambil keputusan, jalan mana yang harus kupilih? Rem mobil kuinjak, mesin juga sudah kumatikan, kubuka pintu perlahan dan sengaja kubanting saat menutupnya. Sejenak masih sepi. Sesaat kemudian, ayah, ibu dan kak Reza muncul di teras sambil menatapku keheranan. Aku pun berteriak girang, "Aku pulang!" ***