Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian listrik seri dan paralel, (2) Menguraikan prinsip kerja dan hukum dasar masing-masing rangkaian, (3) Juga menjelaskan cara pengukuran kuat arus, tegangan, dan hambatan menggunakan peralatan dasar seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter."
3. RANGKAIAN SERI
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian
listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan rangkaian listrik
seri dapat menghemat biaya (digunakan
sedikit kabel penghubung). Selain memiliki
kelebihan, rangkaian listrik seri juga
memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah
satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya.
SERI
4. RANGKAIAN SERI
PRINSIP KERJA RANGKAIAN SERI
Hambatan total merupakan hasil penjumlahan
tiap-tiap hambatan serinya.
Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap
dan besar kuat arus setiap hambatan sama
dengan kuat arus totalnya,
Beda potensial/tegangan tiap-tiap
hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya
sama dengan tegangan totalnya.
5. RANGKAIAN SERI
V total = V1 + V2 +.. Vn
I total = I1 = I2 =…. I n
R total = R1 + R2 + ... Rn
7. RANGKAIAN PARALEL
Rangkaian listrik paralel adalah suatu
rangkaian listrik, dimana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satu sama lain tersusun
paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak
(kabel penghubung yang diperlukan lebih
banyak). Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.
PARALE
L
8. RANGKAIAN PARALEL
PRINSIP KERJA RANGKAIAN PARALEL
Seper hambatan paralel merupakan
hasil penjumlahan seper tiap-tiap
hambatan paralelnya.
Kuat arus dalam percabangannya
berbeda-beda
Beda potensial/tegangan tiap-tiap
percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama
dengan tegangan totalnya.
9. RANGKAIAN PARALEL
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
11. Pengukuran Kuat arus listrik
Klik
Klik
Klik
Klik
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian
listrik disusun secara seri ( tidak bercabang )
12. Cara membaca Amperemeter
Klik
skala maksimum
skala yang ditunjuk jarum
skala batas ukur
Klik
Klik
Nilai yang terukur =
Nilai yang ditunjuk jarum
x Batas ukur
Nilai maksimum
34
100
X1
= 0,34 A
13. CARA MEMASANG ALAT UKUR KUAT ARUS
(AMPER METER) DAN CARA MEMBACA HASIL
PENGUKURAN PADA
RANGKAIAN SERI
i3 = 1,4 A
SERI
i1 = 1,4 A
i2 = 1,4 A
i = i1 = i2 = i3
15. Pengukuran Beda Potensial
Klik
Voltmeter adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur beda
potensial listrik
( tegangan )
Pemasangan
voltmeter dalam
rangkaian listrik
disusun secara parallel
seperti gambar.
Klik
17. CARA MEMASANG ALAT UKUR
TEGANGAN (VOLT METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN
MENGUKUR BEDA POTENSIAL DAN
ARUS LISTRIK (AMPER METER
DIPASANG SERI)
MENGUKUR BEDA POTENSIAL
(VOLT METER DIPASANG PARALEL)
V
R
R
A
E
V
E
Voltmeter dipasang paralel
Beda potensial sumber =
beda potensial hambatan
Voltmeter dipasang paralel
Ampermeter dipasang seri
arus dari sumber = arus
yang melalui hambatan (R)
18. CARA MEMASANG ALAT UKUR
TEGANGAN (VOLT METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN
SERI
2,5 volt
3,5 volt
6 volt
V
V1
V = V1 +V2
V2
20. SUSUNAN HAMBATAN
SERI
i = i1 = i2 = i3 = ....
VS = Vs = V1 + V2 + V3 + ...
RS = R1 + R2 + R3 + ...
V1 : V 2 : V 3
R1 : R 2 : R 3
21. SUSUNAN HAMBATAN
PARAREL
Beda potensial pada masing-masing
ujung tahanan besar ( VA = VB ).
i = i1 + i2 + i3 + ....
1
1
1
1
Rp
R1
R2
R3
i1 : i 2 : i 3
1
R1
:
1
R2
...
:
1
R3
24. Klik
Grafik Hubungan
Beda potensail (V) terhadap
kuat arus listrik ( I )
Data
V
1,2
2,6
4,0
Klik
V(volt)
5,0
4,0
3,0
V ~
2,0
V = R
1,0
V
I
0,2
0,4
0,54
I( A)
Klik
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
R
Klik
= Beda potensial ( volt )
= Kuat arus listrik ( A )
= Hambatan ( Ω )