1. LAPORAN PERCOBAAN
I. TOPIK PERCOBAAN
“ EMULSI MINYAK DALAM AIR “
II. TUJUAN TERCOBAAN
MENGETAHUI FASE TERDISPERSI DAN MEDIUM PENDISPERSI
III. Dasar Teori
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut
emulsi. Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat disebut
emulsi padat sedangkan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam
gas disebut emulsi gas. Syarat terjadinya emulsi yaitu kedua zat cair tidak
saling melarutkan. Emulsi digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu emulsi
minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak.Contoh emulsi minyak dalam
air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise,
minyak ikan, minyak bumi. Contoh emulsi padat: jelly, mutiara, opal.
Emulsi terbentuk karena pengaruh adanya suatu pengemulsi (emulgator).
Misalnya sabun dicampurkan kedalam campuran minyak dan air, maka akan
diperoleh campuran stabil yang disebut emulsi.
Sistem disperesi adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih
di mana zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut dengan fase terdispersi dan
zat yang jumlahnya lebih banyak disebut medium pendispersi.
Berdasarkan jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya dikenal delapan
macam system koloid, yaitu :
NFase Medium Nama Contoh
o Koloid
.Gas
1 Cair Buih / Busa Buih sabun, buih sampho, buih
detergen, krim kocok, ombak, dll
Gas
2 Padat Busa padat Batu apung, karet busa, lava, biskuit
Cair
3 Gas Aerosol Cair Kabut, awan, pengeras rambut(hair
sparay), dan obat semprot
Cair
4 Cair Emulsi cari Susu, santan, es krim, minyak ikan, dan
Cair
5 Padat Emulsi mayones,
Keju, mentega, mutiara, selai, jeli,
padat nasi, agar-agar, lateks, semir padat,
Padat
6 Gas Aerosol Asap, debu di udara, dan asap buangan
dan lem padat
padat knalpot
1|Page
2. Padat
7 Cair Sol (gel) Sol emas, sol belerang, cat, tinta,
kanji, lotion, putih telur, air Lumpur,
Padat
8 Padat Sol padat Paduan logam (alloy), kaca berwarna,
semir cair, dan lem cair
gelas warna, intan, tanah, permata,
perunggu, dan kuningan
IV. Alat dan bahan
a. Ember / baskom besar
b. Alat penyaring
c. Alat parutan / mesin parutan
d. Daging kelapa
e. Mangkok besarnya sedang
f. Air secukupnya
g. Wajan
h. Pengaduk
V. Prosedur kerja
1. Daging kelapa yang sudah dibelah atau dikupas diparut menggunakan
alat parut atau mesin parutan.
2. Daging kelapa yang sudah diparut tersebut , diberi air secukupnya.
3. Setelah itu , peras semua daging kelapa yang sudah diparut tersebut dan
saring agar mendapatkan santan nya.
4. Setelah mendapatkan santan nya , hidupkan kompor dan tuang santan ke
dalam wajan.
5. Tunggu lah beberapa jam sampai santan berubah menjadi minyak.
VI. Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Daging kelapa yang sudah dibelah atau
dikupas diparut menggunakan alat parut 1. Hasilnya daging kelapa
atau mesin parutan. yang sudah diparut.
2. Daging kelapa yang sudah diparut 2. Daging kelapa yang sudah
tersebut , diberi air secukupnya. diparut tadi berair
3. Setelah itu , peras semua daging kelapa 3. Setelah diperas dan
2|Page
3. yang sudah diparut tersebut dan saring disaring didapatkan
agar mendapatkan santan nya. santan
4. Setelah mendapatkan santan nya , 4. Santan dipanaskan dan
hidupkan kompor dan tuang santan ke mendidih , kandungan air
dalam wajan. dalam santan lambat laun
5. Tunggu lah beberapa jam sampai santan menghilang , ada nya tahi
berubah menjadi minyak. minyak ( blondo ).
5. Setelah ditunggu dan
sambil diaduk selama
beberapa jam , santan tadi
berubah menjadi minyak.
VII. Pembahasan
Salah satu contoh emulsi minyak dalam air adalah santan. Dimana untuk
membuat santan , bahan yang diperlukan hanya daging kelapa saja dan cara
pembuatannya pun mudah.
Emulsi minyak dalam air ini yaitu santan.
Yang berperan sebagai medium pendispersinya adalah air dan fase
terdispersinya adalah minyak.
Butiran minyak
Air
Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi oleh lapisan tipis protein
dan fosfolida. Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes minyak yang
terdispersi di dalam air. Dengan cara pemanasan , air yang terdapat dalam
santan akan menguap dan juga untuk menghilangkan kandungan air yang
terdapat di dalam santan tersebut. Dengan demikian, protein yang berikatan
dengan air pun akan pecah , protein akan mengalami denaturasi (rusak).
Dengan demikian, protein yang mengikat lemak (minyak) dari santan kelapa
akan rusak juga. Minyak kelapa ini kemudian akan bebas dari ikatan-ikatan
emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Dengan lepasnya ikatan-ikatan
tersebut, minyak akan mengumpul tersendiri. Protein tersebut dikenal
3|Page
4. dengan nama blondo (tahi minyak). Lapisan protein itu dipecah sehingga
tetes-tetes minyak akan bergabung menjadi minyak.
Komposisi minyak kelapa
Menurut Thieme , 1969
Asam lemak Rumus kimia % berat
A. Asam lemak Jenuh
1. Asam kaproat C5H11COOH 0,0-0,8
2. Asam kaprilat C7H17COOH 5,5-9,5
3. Asam kaprat C9H19COOH 4,5-9,5
4. Asam laurat C11H23COOH 44,0-5,0
5. Asam miristat C13H27COOH 13,0-19,0
6. Asam palmitat C15H31COOH 7,5-10,5
7. Asam stearat C17H35COOH 1,0-3,0
8. Asam archidat C19H39COOH 0,0-0,45
B. Asam lemak tak jenuh
1. Asam palmitoleat C15H29COOH 0,0-1,3
2. Asam oleat C17H33COOH 5,0-8,0
3. Asam linoleat C17H31COOH 1,5-2,5
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu:
1. tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah
didapat dengan harga yang murah
2. pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
3. penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan
bakar
4. kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak
dalam minyak.
5. manfaat minyak kelapa sangat banyak bagi tubuh , salah satu contohnya
adalah untuk perawatan rambut , menghilangkan stress dan lain-lain
4|Page
5. VIII. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan , emulsi minyak dalam air yaitu santan.
Yang berperan sebagai medium pendispersinya adalah air dan fase
terdispersinya adalah minyak.
b. Saran
Pohon kelapa mudah didapat. Tetapi , dengan semakin meningkatnya teknologi
modern , banyak tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang ditebang. Untuk itu ,
marilah kita bersama-sama menjaga kelestarian alam demi kita ,
tanaman/tumbuhan , dan dunia.
IX. Lampiran
Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Daging kelapa yang sudah dibelah
atau dikupas diparut menggunakan alat
parut atau mesin parutan.
2. Daging kelapa yang sudah diparut
tersebut , diberi air secukupnya.
3. Setelah itu , peras semua daging
kelapa yang sudah diparut tersebut dan
saring agar mendapatkan santan nya.
4. Setelah mendapatkan santan nya ,
hidupkan kompor dan tuang santan ke
dalam wajan.
5. Tunggu lah beberapa jam sampai
santan berubah menjadi minyak.
5|Page
7. GLOSARIUM
Emulgator : suatu pengemulsi
Emulsi : Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain
Fase terdispersi : pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di mana zat
yang jumlahnya lebih sedikit
Medium pendispersi : adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di
mana zat yang jumlahnya lebih banyak.
7|Page