SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

                                   Materi bahan ajar

Pengembangan Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)

1. Apa bahan ajar (materi pembelajaran) itu?
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri
dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai

2. Apa prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar?
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:
    a. prinsip relevansi, relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki
       keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
    b. konsistensi, Prinsip Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar
       dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar
       yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga
       harus meliputi empat macam.
    c. kecukupan. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
       memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
       tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
       kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya,
       jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
       mempelajarinya.

3. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar?
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar
meliputi :
    a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
       kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar ,
    b. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar ,
    c. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan
       kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi , dan
    d. memilih sumber bahan ajar.
       Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai
       berikut:
       1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
           kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu
           perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
           harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena
           setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi
           yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis
           aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi
           jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
           kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
           prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi jenis fakta adalah materi berupa
           nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama

                                                                                           1
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

          bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Materi konsep berupa
          pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus,
          postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-
          langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon,
          cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.Materi
          pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi),
          internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari
          gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
       2) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
          dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis
          fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis
          materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka
          guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis
          materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis
          materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
          yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting
          untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran
          memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem
          evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan materi
          fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan
          ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah
          “demonstrasi”.
       3) Memilih sumber bahan ajar. Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya
          adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat
          kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,
          internet, media audiovisual, dsb.

3. Bagaimana menentukan cakupan dan urutan bahan ajar?
    a) Menentukan cakupan bahan ajar
       Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
       diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
       prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan
       pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi
       pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan
       cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang
       dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi
       menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus
       dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan
       (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu
       diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi
       pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang
       telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk
       mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu
       sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin
       dicapai.
    b) Menentukan urutan bahan ajar
       Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan
       mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa
       materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan
       menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya materi operasi bilangan
                                                                                          2
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

       penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa akan mengalami
       kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan
       mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum dipelajari. Materi
       pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat
       diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.
       Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural
       menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah
       melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah
       mengoperasikan peralatan kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis
       menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke
       bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk
       mempelajari materi berikutnya.

4. Apa yang dimaksud dengan sumber bahan ajar?
Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari
sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip
pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan
materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber
dimaksud dapat disebutkan di bawah ini: (a) buku teks yang diterbitkan oleh berbagai
penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas, (b)
laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti
sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir, (c) Jurnal
penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai
hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji
kebenarannya, (d) Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar
yang dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup,
kedalaman, urutan, dsb., (e) Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu.
Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan, (f) Buku
kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum
itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja
materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi, (g) Penerbitan
berkala seperti harian, mingguan, dan bulananyang banyak berisikan informasi yang
berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran, (h) Internet yang yang banyak ditemui
segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai
matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi,
(i) Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata
pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara
melalui siaran televisi, dan (j) lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri,
ekonomi). Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-
buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika
hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Tidak tepat
pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian
tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan
digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan.
Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi.
Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi. Bagi guru, sumber utama
untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.




                                                                                           3
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

5. Bagaimana strategi dalam memanfaatkan bahan ajar?
Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat i dua strategi, yaitu: (a)
Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru dan (b) Strategi mempelajari bahan ajar oleh
siswa
    a. Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru
        Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, diantaranya: (1) Strategi urutan
        penyampaian simultan; (2)Strategi urutan penyampaian suksesif; (3) Strategi
        penyampaian fakta; (4) Strategi penyampaian konsep; (5) Strategi penyampaian
        materi pembelajaran prinsip; dan (6) Strategi penyampaian prosedur.
           i.    Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika guru harus menyampaikan
                 materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan
                 penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak,
                 baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global);
          ii.    Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus manyampaikan materi
                 pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian
                 suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru
                 kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam
                 pula.
         iii. Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran
                 termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama
                 orang, nama lambang atau simbol, dsb.),
         iv.     Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi
                 berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa
                 paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan,
                 menggeneralisasi, dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan
                 konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan
                 bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk
                 mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;
          v.     Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi
                 pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat,
                 teorema, dsb.
         vi.     Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar
                 siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar
                 paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah
                 langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
    b. Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa
        Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa
        kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau
        dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau
        berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi
        pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : (1)
        menghafal; (2) menggunakan; (3) menemukan; dan (4) memilih.
        1. Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal
              (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase).
              Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi
              pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya
              nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama
              bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran
              yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan
              dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham
                                                                                           4
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

          atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham,
          dalil Archimides, dsb.
       2. Menggunakan/mengaplikasikan (Use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau
          dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran
          siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau
          mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah
          untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi
          konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Selain itu,
          penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan
          membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan
          masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk
          dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai
          nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi
          dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.
       3. Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalahmenemukan
          cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep,
          prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat
          belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi
          kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa
          dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon.
          Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-
          baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk
          mendapatkan air tanah.
       4. Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan
          memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya
          memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati
          peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi
          tidak terlambat, dsb.

6. Apa yang dimaksud dengan materi prasyarat dan perbaikan, dan pengayaan?
Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa
kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa
mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran. Kemungkinan
pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal
pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk
mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui
apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat
(prequisite test). Jika berdasar tes tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat,
maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekalan
(matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya. Dalam menghadapi
kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai
materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial). Materi
pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan
contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul
remidial. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah
menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment).
Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk
pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang
relevan atau disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya


                                                                                          5
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk
keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi.

       Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Pengertian
bahan ajar yang lain yaitu: bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan
guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
       Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.
Bentuk-bentuk bahan ajar dapat berupa:
     Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
       wallchart,
     Audio Visual seperti: video/film,VCD
     Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
     Visual: foto, gambar, model/maket.
     Multi Media: CD interaktif, Computer Based, Internet

Lembar kegiatan siswa atau “student work sheet” ialah lembaran-lembaran berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
tugas.
Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori maupun praktik.
Langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai berikut:
• Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
• Menyusun peta kebutuhan LKS
• Menentukan judul LKS
• Menulis LKS
• Menentukan alat penilaian

Struktur Lembar Kerja Siswa secara umum adalah sebagai berikut:
      judul, mata pelajaran, semester, tempat
      petunjuk belajar
      kompetensi yang akan dicapai
      indikator
      informasi pendukung
      tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
      penilaian

Apa perbedaan bahan ajar dan buku teks? Bahan ajar merupakan bahan atau materi
pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses
kegiatan belajar-mengajar (KBM), sementara buku teks adalah sumber informasi yang
disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu.

Ciri-ciri Bahan Ajar :
    Menimbulkan minat baca
    Ditulis dan dirancang untuk siswa
    Menjelaskan tujuan instruksional
    Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
    Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
                                                                                           6
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

      Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
      Mengakomodasi kesulitan siswa
      Memberikan rangkuman
      Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
      Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
      Dikemas untuk proses instruksional
      Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
      Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

Ciri-ciri buku teks :
        Mengasumsikan minat dari pembaca
        Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
        Dirancang untuk dipasarkan secara luas
        Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
        Disusun secara linear
        Stuktur berdasar logika bidang ilmu
        Belum tentu memberikan latihan
        Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
        Belum tentu memberikan rangkuman
        Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
        Sangat padat
        Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.

Pengertian Modul
Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul adalah
bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode,
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Dari sisi kebahasaannya, modul disusun
secara sederhana sesuai dengan level berpikir anak SMK atau input SMK (dapat juga untuk
level SMP, MTs, MA, SMA).
Modul digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing indivisu
secara efektif dan efisien. Modul juga memiliki karakteristik “stand alone” yaitu modul
dikembangkan tidak tergantung pada media lain.
Penyusunan modul dirancang bersahabat dengan pemakai, membantu kemudahan pengguna
untuk diakses atau direspon.
Ciri-ciri modul sebagai bahan ajar antara lain:
        modul harus mampu membelajarkan diri sendiri (self learning)
        tujuan awal dan tujuan akhir modul harus jelas dan dirumuskan secara terukur
        materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, terseda contoh-contoh dan ilustrasi
        yang jelas
        tersedianya soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya
        materi “up to date” dan kontekstual
        bahasa sederhana, lugas, dan komunikatif
        terdapat rangkuman materi pembelajaran
        tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan siswa melakukan “self assessment”
        mengukur tingkat penguasaan materi diri sendiri
        terdapat umpan balik atas penilaian peserta diklat (feedback)
        adanya informasi tentang rujukan, pengayaan, referensi yang mendukung materi
        modul digunakan untuk orang lain, bukan untuk penulis semata
                                                                                          7
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa


Di bawah ini adalah tujuan penulisan modul, antara lain:
    1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
    2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta
       diklat juga guru dan instruktur.
    3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan
       gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta
       didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
       memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya,
       memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi
       sendiri hasil belajarnya.

Dalam file presentasi juga dijelaskan tentang:
   1. Kaidah penulisan modul.
   2. Karakteristik modul yang meliputi self instructional, self contained, stand alone,
      adaptif, user friendly, konsistensi, dan format-formatnya.
   3. Kerangka modul.
   4. Prosedur penyusunan modul.
   5. Kiat-kiat menyusun modul.
   6. Diagram pencapaian kompetensi.
   7. Menyusun tes formatif/ tugas.




                                                                                        8
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

                                PENYARINGAN AIR
       Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia,
karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang
besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Permasalahan yang timbul dan sering
dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang
memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan
tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan
tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses
penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang
berdampak bagi kesehatan masyarakat. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan
pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan.
Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah
rumah tangga maupun limbah industri.
       Penyaring air mengandung arti alat atau perangkat yang diisi media pasir silica,
karbon aktif atau bahan lainnya yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air
dari berbagai partikel dan lumpur. Sedangkan bahan penjernih air adalah bahan/cairan/bubuk
tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur atau juga untuk
membunuh bakteri atau virus.
       Secara umum ada 4 jenis bahan yang digunakan dalam media penjernihan air ini.
Berikut nama bahan dan fungsinya:
- Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama
pengendapan sekitar 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk
membunuh kuman atau menaikkan ph dalam air.
- Kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Kaporit tidak
menaikkan ph dan juga tidak bisa mengendapkan kotoran, kalaupun mengendap prosesnya
sangat lama.
- Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan, namun prosesnya cukup lama hingga 24 jam.
Kapur juga berfungsi untuk menaikkan ph air namun tidak berfungsi untuk membunuh
kuman, virus dan bakteri.
- Arang batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga
menjernihkan.


       Karena fungsinya yang berbeda-beda maka untuk mendapatkan kualitas air yang baik
anda harus menggunakan semua bahan tersebut untuk menjernihkan air dan membunuh
kuman dan bakteri. Untuk pencampuran tawas dan kaporit yang ideal untuk tendon 1200 liter
adalah 4 sendok makan penuh tawas dan satu sendok makan penuh kaporit. Cara
mencampurnya bergantian, yang pertama kaporit dulu diaduk dalam satu ember air kemudian



                                                                                           9
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

dimasukkan kedalam tendon baru masukkan tawas yang sudah diaduk dalam satu ember air
lalu dimasukkan ke tendon.
           Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi
kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana.
Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan
sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang
tidak mengandung garam. Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air
bersih dengan cara penyaringan air :

1. Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan
yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang
bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

2. Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan
juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

3. Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida
dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan.
Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi
dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui
proses sedimentasi atau filtrasi.

4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan
kerikil.




                                                                                             10
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

5. Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada
bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan pasir.

6. Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan
Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air
disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan
kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali
penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik.
Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat,
dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.

7. Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah
lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada
pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.
Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

8. Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan
saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu
dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.

9. Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran
perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,
kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan
menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering
maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn



                                                                                           11
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang
mengalir.

10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa
Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur
gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil
saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

11. Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian
bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan
keramik.




.




                                                                                          12
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

                             INDIKATOR ASAM BASA


Pengertian Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan
mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam
atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna
berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak
mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang
spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan
suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH.


Indikator asam basa alami dan buatan – Untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa,
dan garam anda dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika
ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator
buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti
bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.


Penggunaan Indikator Asam Basa
Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian
dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang
berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis
indikator.


Indikator yang Biasa Digunakan
Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator dapat
bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah contoh indikator yang
digunakan untuk mengetahui pH.




              Indikator pp berwarna pink saat basa dan tak berwarna saat asam
Daftar indikator asam basa lengkap

                                                                                           13
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus,
kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan
untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas
lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan
asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau
garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan
basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam,
tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral.
Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas
lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral
atau garam. Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain
seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Indikator buatan beserta trayek pH.


                No     Indikator          Trayek pH Perubahan Warna
                1      Fenolftaleine      8,3 – 10,0   tak berwarna ke merah
                2      Bromtimol biru 6,0 – 7,6        kuning ke biru
                3      Metil merah        4,4 – 6,2    merah ke kuning
                4      Metil jingga       3,1 – 4,4    merah ke kuning


Indikator-indikator pada Tabel 2.1 tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan.
Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter
dapat menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji. Indikator universal adalah indikator
yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai
pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator
universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
Cara menggunakan indikator universal adalah:
1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau
menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,
2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.

                        Rentang       Kuantitas penggunaan per
Indikator                                                         Asam            Basa
                        pH            10 ml

 Timol biru              1,2-2,8       1-2 tetes 0,1% larutan      Merah          kuning

                                       1 tetes 0,1% dlm larutan    merah-         tak
 Pentametoksi merah      1,2-2,3
                                       0% alkohol                  ungu           berwarna

 Tropeolin OO            1,3-3,2       1 tetes 1% larutan          Merah          kuning



                                                                                             14
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

                                   1-2 tetes 0,1% larutan dlm   tak
2,4-Dinitrofenol         2,4-4,0                                           kuning
                                   50% alkohol                  berwarna

                                   1 tetes 0,1% larutan dlm
Metil kuning             2,9-4,0                                Merah      kuning
                                   90% alkohol

Metil oranye             3,1-4,4   1 tetes 0,1% larutan         Merah      oranye

Bromfenol biru           3,0-4,6   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     biru-ungu

Tetrabromfenol biru      3,0-4,6   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     biru

Alizarin       natrium
                         3,7-5,2   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     ungu
sulfonat

                                   1 tetes 0,1% larutan dlm
α-Naftil merah           3,7-5,0                                Merah      kuning
                                   70% alkohol

p-Etoksikrisoidin        3,5-5,5   1 tetes 0,1% larutan         Merah      kuning

Bromkresol hijau         4,0-5,6   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     biru

Metil merah              4,4-6,2   1 tetes 0,1% larutan         Merah      kuning

Bromkresol ungu          5,2-6,8   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     ungu

Klorfenol merah          5,4-6,8   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     merah

Bromfenol biru           6,2-7,6   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     biru

                                                                tak
p-Nitrofenol             5,0-7,0   1-5 tetes 0,1% larutan                  kuning
                                                                berwarna

Azolitmin                5,0-8,0   5 tetes 0,5% larutan         Merah      biru

Fenol merah              6,4-8,0   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     merah

                                   1 tetes 0,1% larutan dlm
Neutral merah            6,8-8,0                                Merah      kuning
                                   70% alkohol

                                   1 tetes 0,1% larutan dlm
Rosolik acid             6,8-8,0                                Kuning     merah
                                   90% alkohol

Kresol merah             7,2-8,8   1 tetes 0,1% larutan         Kuning     merah

                                   1-5 tetes 0,1% larutan dlm   merah
α-Naftolftalein          7,3-8,7                                           hijau
                                   70% alkohol                  mawar



                                                                                       15
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

                                                                            merah
 Tropeolin OOO         7,6-8,9    1 tetes 0,1% larutan         Kuning
                                                                            mawar

 Timol biru            8,0-9,6    1-5 tetes 0,1% larutan       Kuning       biru

                                  1-5 tetes 0,1% larutan dlm   tak
 Fenolftalein (pp)     8,0-10,0                                             merah
                                  70% alkohol                  berwarna

                                  1-5 tetes 0,1% larutan dlm
 α-Naftolbenzein       9,0-11,0                                Kuning       biru
                                  90% alkohol

                                  1 tetes 0,1% larutan dlm     tak
 Timolftalein          9,4-10,6                                             biru
                                  90% alkohol                  berwarna

                       10,1-
 Nile biru                        1 tetes 0,1% larutan         Biru         merah
                       11,1

                       10,0-
 Alizarin kuning                  1 tetes 0,1% larutan         Kuning       lilac
                       12,0

                       10,0-      1-5 tetes 0,1% larutan dlm                oranye-
 Salisil kuning                                                Kuning
                       12,0       90% alkohol                               coklat

                       10,1-
 Diazo ungu                       1 tetes 0,1% larutan         Kuning       ungu
                       12,0

                       11,0-                                                oranye-
 Tropeolin O                      1 tetes 0,1% larutan         Kuning
                       13,0                                                 coklat

                       11,0-      1-2 tetes 0,1% larutan dlm   tak          oranye-
 Nitramin
                       13,0       70% alkohol                  berwarna     coklat

                       11,0-
 Poirrier's biru                  1 tetes 0,1% larutan         Biru         ungu-pink
                       13,0

 Asam                  12,0-                                   tak          oranye-
                                  1 tetes 0,1% larutan
 trinitrobenzoat       13,4                                    berwarna     merah



Indikator Asam Basa Alami
Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa
tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara
lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja
jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Indikator alami yang dapat digunakan untuk
menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu,

                                                                                        16
Bahan Ajar , Penyaringan Air
dan Indikator Asam Basa

dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan
kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan
air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis,
ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika
ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.




Cara membuat indikator asam basa alami adalah:
   1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar.
   2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair.
   3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik.
   4. Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak
        dapat berubah warna.


Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami.


Warna                          Warna        Air Warna Air Bunga Warna        Air   Bunga
            Nama Bunga
Bunga                          Bunga           Keadaan Asam        Keadaan Basa

              Kembang
 Merah                         Ungu muda         Merah              Hijau tua
              sepatu

                               Kuning
 Kuning       Terompet                           Emas muda          Emas tua
                               keemasan

 Ungu         Anggrek          Ungu tua          Pink tua           Hijau kemerahan

 Merah        Asoka            Coklat muda       Oranye muda        Coklat

 Kuning       Kunyit           Oranye            Oranye cerah       Coklat kehitaman

 Ungu         Bougenville      Pink tua          Pink muda          Coklat teh

                               Pink keputih-
 Pink         Euphorbia                          Pink muda          Hijau lumut
                               putihan

 Merah        Kamboja          Coklat tua        Coklat oranye      Coklat kehitaman




                                                                                       17

More Related Content

What's hot

PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...zakyzafatah
 
ppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasCha-cha Taulanys
 
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranPanduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranMoh Ali Fauzi
 
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti Musarokah
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti MusarokahPengembangan materi pembelajaran, by Siti Musarokah
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti MusarokahAbdurrahman Faishal
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarGemaNurfitri
 
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)cute_adji
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranNini Ibrahim01
 
1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev
1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev
1 6-pengemb-materi-pembelaj-revImam Jajuli
 
Modul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranModul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranRAHMANULJA
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranNini Ibrahim01
 
Perencanaan promkes new
Perencanaan promkes newPerencanaan promkes new
Perencanaan promkes newCahya
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaIbnu Fajar
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Nini Ibrahim01
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikadea nindria imansari
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatandgielz31
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 

What's hot (20)

PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...
 
ppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknas
 
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi PembelajaranPanduan Pengembangan Materi Pembelajaran
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran
 
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti Musarokah
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti MusarokahPengembangan materi pembelajaran, by Siti Musarokah
Pengembangan materi pembelajaran, by Siti Musarokah
 
Handout | Media
Handout | MediaHandout | Media
Handout | Media
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajar
 
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
 
385 1342-1-p bx
385 1342-1-p bx385 1342-1-p bx
385 1342-1-p bx
 
Nota
NotaNota
Nota
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
 
1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev
1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev
1 6-pengemb-materi-pembelaj-rev
 
Ari
AriAri
Ari
 
Modul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaranModul strategi dan model pembelajaran
Modul strategi dan model pembelajaran
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi Pembelajaran
 
Perencanaan promkes new
Perencanaan promkes newPerencanaan promkes new
Perencanaan promkes new
 
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematikaModel pembelajaran saintifik pelajaran matematika
Model pembelajaran saintifik pelajaran matematika
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 
Macam macam pendekatan
Macam macam pendekatanMacam macam pendekatan
Macam macam pendekatan
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 

Viewers also liked

Peta konsep hidrokarbon kegunaan
Peta konsep hidrokarbon kegunaanPeta konsep hidrokarbon kegunaan
Peta konsep hidrokarbon kegunaanIka Yuni Rainy
 
Emulsi minyak dalam air
Emulsi minyak dalam airEmulsi minyak dalam air
Emulsi minyak dalam airIka Yuni Rainy
 
Ppt ik.kimia + fenomena + komentar
Ppt ik.kimia + fenomena + komentarPpt ik.kimia + fenomena + komentar
Ppt ik.kimia + fenomena + komentarIka Yuni Rainy
 
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11   laporan pembuatan alat penyaringPlh 11   laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaringNisa 'Icha' El
 
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAM
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAMRPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAM
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAMNursidiq 92
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjani
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar UnjaniLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjani
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjanimetalujay
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudinazirahatqa
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1ruli_budiyanto
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiRomi Wido
 
49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosferWagi Dealoved
 
Alkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinAlkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinaditgalih
 

Viewers also liked (20)

Unsur
UnsurUnsur
Unsur
 
Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Laporan percobaan
Laporan percobaanLaporan percobaan
Laporan percobaan
 
Peta konsep hidrokarbon kegunaan
Peta konsep hidrokarbon kegunaanPeta konsep hidrokarbon kegunaan
Peta konsep hidrokarbon kegunaan
 
Emulsi minyak dalam air
Emulsi minyak dalam airEmulsi minyak dalam air
Emulsi minyak dalam air
 
Lembar kerja sisw1
Lembar kerja sisw1Lembar kerja sisw1
Lembar kerja sisw1
 
Ppt ik.kimia + fenomena + komentar
Ppt ik.kimia + fenomena + komentarPpt ik.kimia + fenomena + komentar
Ppt ik.kimia + fenomena + komentar
 
Buku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMPBuku penjernihan air untuk SMP
Buku penjernihan air untuk SMP
 
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11   laporan pembuatan alat penyaringPlh 11   laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
 
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAM
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAMRPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAM
RPP kurtilas ASAM,BASA dan GARAM
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjani
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar UnjaniLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjani
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Unjani
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
 
49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer49994163 litosfer-dan-pedosfer
49994163 litosfer-dan-pedosfer
 
Pt krakatau steel,
Pt krakatau steel, Pt krakatau steel,
Pt krakatau steel,
 
Alkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalinAlkohol cuka dan formalin
Alkohol cuka dan formalin
 

Similar to Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarHarry Rebel
 
Pengembangan bahan ajar sma
Pengembangan bahan ajar smaPengembangan bahan ajar sma
Pengembangan bahan ajar smaSlamet Wibowo Ws
 
Pengembangan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaranPengembangan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaranRizqiyawati Jitu
 
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)Rhea Xtris
 
Handout | Bahan ajar 1
Handout | Bahan ajar 1Handout | Bahan ajar 1
Handout | Bahan ajar 1Ahmad Budairi
 
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptMATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptAgustinasulastri
 
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxKurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxNadiladp
 
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxKurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxNadiladp
 
Langkah 8 developing and select instructional materials
Langkah 8  developing and select instructional materialsLangkah 8  developing and select instructional materials
Langkah 8 developing and select instructional materialsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_danPengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_danbayusoemani
 
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)Rosmalia Eva
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudKijoko Gebleg
 
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Adelia Hardini
 
Prosedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarProsedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarBu Ila
 

Similar to Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa (20)

Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajar
 
Pengembangan bahan ajar sma
Pengembangan bahan ajar smaPengembangan bahan ajar sma
Pengembangan bahan ajar sma
 
Pengembangan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaranPengembangan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran
 
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)
BAHAN AJAR (INSTRUCTIONAL MATERIALS)
 
Handout | Bahan ajar 1
Handout | Bahan ajar 1Handout | Bahan ajar 1
Handout | Bahan ajar 1
 
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptMATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
 
7. Silabus
7. Silabus7. Silabus
7. Silabus
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxKurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
 
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptxKurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
Kurikulum_dan_pembelajaran_kelompok_6 BK.pptx
 
Penentuan Materi Pelajaran
Penentuan Materi PelajaranPenentuan Materi Pelajaran
Penentuan Materi Pelajaran
 
Makalah penentuan materi pelajaran
Makalah penentuan materi pelajaranMakalah penentuan materi pelajaran
Makalah penentuan materi pelajaran
 
Langkah 8 developing and select instructional materials
Langkah 8  developing and select instructional materialsLangkah 8  developing and select instructional materials
Langkah 8 developing and select instructional materials
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_danPengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
Pengertian pendekatan, strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
 
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)
Materi ppt kemampuan awal peserta didik new (wecompress.com)
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
 
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
Kelompok 1 ( skriptyan, kris m uktiana, ridhotul amin, sofyan hadi))
 
Prosedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajarProsedur pengembangan bahan ajar
Prosedur pengembangan bahan ajar
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 

More from Ika Yuni Rainy

More from Ika Yuni Rainy (7)

Perubahan pada anak remaja
Perubahan pada anak remajaPerubahan pada anak remaja
Perubahan pada anak remaja
 
Ppt moralitas
Ppt moralitasPpt moralitas
Ppt moralitas
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ppt bdp
Ppt bdpPpt bdp
Ppt bdp
 
Ppt pengembangan karir
Ppt pengembangan karirPpt pengembangan karir
Ppt pengembangan karir
 
Hereditas kelompok 5
Hereditas kelompok 5Hereditas kelompok 5
Hereditas kelompok 5
 
Pembelahan sel kel 5
Pembelahan sel kel 5Pembelahan sel kel 5
Pembelahan sel kel 5
 

Materi bahan ajar , penyaringan air dan indikator asam basa

  • 1. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa Materi bahan ajar Pengembangan Bahan Ajar (Materi Pembelajaran) 1. Apa bahan ajar (materi pembelajaran) itu? Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai 2. Apa prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar? Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: a. prinsip relevansi, relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. b. konsistensi, Prinsip Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. c. kecukupan. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. 3. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih bahan ajar? Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar , b. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar , c. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi , dan d. memilih sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama 1
  • 2. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah- langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin. 2) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”. 3) Memilih sumber bahan ajar. Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb. 3. Bagaimana menentukan cakupan dan urutan bahan ajar? a) Menentukan cakupan bahan ajar Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. b) Menentukan urutan bahan ajar Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya materi operasi bilangan 2
  • 3. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa akan mengalami kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis. Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya. 4. Apa yang dimaksud dengan sumber bahan ajar? Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini: (a) buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas, (b) laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir, (c) Jurnal penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya, (d) Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar yang dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb., (e) Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan, (f) Buku kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi, (g) Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulananyang banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran, (h) Internet yang yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi, (i) Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi, dan (j) lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi). Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku- buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Tidak tepat pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain. 3
  • 4. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa 5. Bagaimana strategi dalam memanfaatkan bahan ajar? Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat i dua strategi, yaitu: (a) Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru dan (b) Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa a. Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, diantaranya: (1) Strategi urutan penyampaian simultan; (2)Strategi urutan penyampaian suksesif; (3) Strategi penyampaian fakta; (4) Strategi penyampaian konsep; (5) Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip; dan (6) Strategi penyampaian prosedur. i. Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global); ii. Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula. iii. Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.), iv. Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes; v. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb. vi. Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. b. Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : (1) menghafal; (2) menggunakan; (3) menemukan; dan (4) memilih. 1. Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham 4
  • 5. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimides, dsb. 2. Menggunakan/mengaplikasikan (Use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat. 3. Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalahmenemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling- baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air tanah. 4. Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak terlambat, dsb. 6. Apa yang dimaksud dengan materi prasyarat dan perbaikan, dan pengayaan? Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran. Kemungkinan pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekalan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya. Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial). Materi pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul remidial. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya 5
  • 6. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi. Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Pengertian bahan ajar yang lain yaitu: bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bentuk-bentuk bahan ajar dapat berupa:  Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,  Audio Visual seperti: video/film,VCD  Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH  Visual: foto, gambar, model/maket.  Multi Media: CD interaktif, Computer Based, Internet Lembar kegiatan siswa atau “student work sheet” ialah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori maupun praktik. Langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai berikut: • Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran. • Menyusun peta kebutuhan LKS • Menentukan judul LKS • Menulis LKS • Menentukan alat penilaian Struktur Lembar Kerja Siswa secara umum adalah sebagai berikut: judul, mata pelajaran, semester, tempat petunjuk belajar kompetensi yang akan dicapai indikator informasi pendukung tugas-tugas dan langkah-langkah kerja penilaian Apa perbedaan bahan ajar dan buku teks? Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar (KBM), sementara buku teks adalah sumber informasi yang disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu. Ciri-ciri Bahan Ajar :  Menimbulkan minat baca  Ditulis dan dirancang untuk siswa  Menjelaskan tujuan instruksional  Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel  Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai. 6
  • 7. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa  Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih  Mengakomodasi kesulitan siswa  Memberikan rangkuman  Gaya penulisan komunikatif dan semi formal  Kepadatan berdasar kebutuhan siswa  Dikemas untuk proses instruksional  Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa  Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar. Ciri-ciri buku teks : Mengasumsikan minat dari pembaca Ditulis untuk pembaca (guru, dosen) Dirancang untuk dipasarkan secara luas Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional Disusun secara linear Stuktur berdasar logika bidang ilmu Belum tentu memberikan latihan Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa Belum tentu memberikan rangkuman Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif Sangat padat Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca. Pengertian Modul Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan- batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Dari sisi kebahasaannya, modul disusun secara sederhana sesuai dengan level berpikir anak SMK atau input SMK (dapat juga untuk level SMP, MTs, MA, SMA). Modul digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing indivisu secara efektif dan efisien. Modul juga memiliki karakteristik “stand alone” yaitu modul dikembangkan tidak tergantung pada media lain. Penyusunan modul dirancang bersahabat dengan pemakai, membantu kemudahan pengguna untuk diakses atau direspon. Ciri-ciri modul sebagai bahan ajar antara lain: modul harus mampu membelajarkan diri sendiri (self learning) tujuan awal dan tujuan akhir modul harus jelas dan dirumuskan secara terukur materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, terseda contoh-contoh dan ilustrasi yang jelas tersedianya soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya materi “up to date” dan kontekstual bahasa sederhana, lugas, dan komunikatif terdapat rangkuman materi pembelajaran tersedia instrumen penilaian yang memungkinkan siswa melakukan “self assessment” mengukur tingkat penguasaan materi diri sendiri terdapat umpan balik atas penilaian peserta diklat (feedback) adanya informasi tentang rujukan, pengayaan, referensi yang mendukung materi modul digunakan untuk orang lain, bukan untuk penulis semata 7
  • 8. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa Di bawah ini adalah tujuan penulisan modul, antara lain: 1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta diklat juga guru dan instruktur. 3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. Dalam file presentasi juga dijelaskan tentang: 1. Kaidah penulisan modul. 2. Karakteristik modul yang meliputi self instructional, self contained, stand alone, adaptif, user friendly, konsistensi, dan format-formatnya. 3. Kerangka modul. 4. Prosedur penyusunan modul. 5. Kiat-kiat menyusun modul. 6. Diagram pencapaian kompetensi. 7. Menyusun tes formatif/ tugas. 8
  • 9. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa PENYARINGAN AIR Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Permasalahan yang timbul dan sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang berdampak bagi kesehatan masyarakat. Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Penyaring air mengandung arti alat atau perangkat yang diisi media pasir silica, karbon aktif atau bahan lainnya yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel dan lumpur. Sedangkan bahan penjernih air adalah bahan/cairan/bubuk tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur atau juga untuk membunuh bakteri atau virus. Secara umum ada 4 jenis bahan yang digunakan dalam media penjernihan air ini. Berikut nama bahan dan fungsinya: - Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan sekitar 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh kuman atau menaikkan ph dalam air. - Kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus dalam air. Kaporit tidak menaikkan ph dan juga tidak bisa mengendapkan kotoran, kalaupun mengendap prosesnya sangat lama. - Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan, namun prosesnya cukup lama hingga 24 jam. Kapur juga berfungsi untuk menaikkan ph air namun tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan bakteri. - Arang batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan. Karena fungsinya yang berbeda-beda maka untuk mendapatkan kualitas air yang baik anda harus menggunakan semua bahan tersebut untuk menjernihkan air dan membunuh kuman dan bakteri. Untuk pencampuran tawas dan kaporit yang ideal untuk tendon 1200 liter adalah 4 sendok makan penuh tawas dan satu sendok makan penuh kaporit. Cara mencampurnya bergantian, yang pertama kaporit dulu diaduk dalam satu ember air kemudian 9
  • 10. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa dimasukkan kedalam tendon baru masukkan tawas yang sudah diaduk dalam satu ember air lalu dimasukkan ke tendon. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air : 1. Saringan Kain Katun. Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan. 2. Saringan Kapas Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. 3. Aerasi Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi. 4. Saringan Pasir Lambat (SPL) Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. 10
  • 11. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa 5. Saringan Pasir Cepat (SPC) Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. 6. Gravity-Fed Filtering System Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat. 7. Saringan Arang Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. 8. Saringan air sederhana / tradisional Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. 9. Saringan Keramik Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn 11
  • 12. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir. 10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC. 11. Saringan Tanah Liat. Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik. . 12
  • 13. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa INDIKATOR ASAM BASA Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. Indikator asam basa alami dan buatan – Untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa, dan garam anda dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis. Penggunaan Indikator Asam Basa Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator. Indikator yang Biasa Digunakan Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator dapat bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah contoh indikator yang digunakan untuk mengetahui pH. Indikator pp berwarna pink saat basa dan tak berwarna saat asam Daftar indikator asam basa lengkap 13
  • 14. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam. Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Indikator buatan beserta trayek pH. No Indikator Trayek pH Perubahan Warna 1 Fenolftaleine 8,3 – 10,0 tak berwarna ke merah 2 Bromtimol biru 6,0 – 7,6 kuning ke biru 3 Metil merah 4,4 – 6,2 merah ke kuning 4 Metil jingga 3,1 – 4,4 merah ke kuning Indikator-indikator pada Tabel 2.1 tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan. Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter dapat menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji. Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14. Cara menggunakan indikator universal adalah: 1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya, 2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar. Rentang Kuantitas penggunaan per Indikator Asam Basa pH 10 ml Timol biru 1,2-2,8 1-2 tetes 0,1% larutan Merah kuning 1 tetes 0,1% dlm larutan merah- tak Pentametoksi merah 1,2-2,3 0% alkohol ungu berwarna Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan Merah kuning 14
  • 15. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa 1-2 tetes 0,1% larutan dlm tak 2,4-Dinitrofenol 2,4-4,0 kuning 50% alkohol berwarna 1 tetes 0,1% larutan dlm Metil kuning 2,9-4,0 Merah kuning 90% alkohol Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan Merah oranye Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru-ungu Tetrabromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru Alizarin natrium 3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan Kuning ungu sulfonat 1 tetes 0,1% larutan dlm α-Naftil merah 3,7-5,0 Merah kuning 70% alkohol p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan Merah kuning Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan Merah kuning Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning ungu Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan Kuning biru tak p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutan kuning berwarna Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan Merah biru Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah 1 tetes 0,1% larutan dlm Neutral merah 6,8-8,0 Merah kuning 70% alkohol 1 tetes 0,1% larutan dlm Rosolik acid 6,8-8,0 Kuning merah 90% alkohol Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan Kuning merah 1-5 tetes 0,1% larutan dlm merah α-Naftolftalein 7,3-8,7 hijau 70% alkohol mawar 15
  • 16. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa merah Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan Kuning mawar Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan Kuning biru 1-5 tetes 0,1% larutan dlm tak Fenolftalein (pp) 8,0-10,0 merah 70% alkohol berwarna 1-5 tetes 0,1% larutan dlm α-Naftolbenzein 9,0-11,0 Kuning biru 90% alkohol 1 tetes 0,1% larutan dlm tak Timolftalein 9,4-10,6 biru 90% alkohol berwarna 10,1- Nile biru 1 tetes 0,1% larutan Biru merah 11,1 10,0- Alizarin kuning 1 tetes 0,1% larutan Kuning lilac 12,0 10,0- 1-5 tetes 0,1% larutan dlm oranye- Salisil kuning Kuning 12,0 90% alkohol coklat 10,1- Diazo ungu 1 tetes 0,1% larutan Kuning ungu 12,0 11,0- oranye- Tropeolin O 1 tetes 0,1% larutan Kuning 13,0 coklat 11,0- 1-2 tetes 0,1% larutan dlm tak oranye- Nitramin 13,0 70% alkohol berwarna coklat 11,0- Poirrier's biru 1 tetes 0,1% larutan Biru ungu-pink 13,0 Asam 12,0- tak oranye- 1 tetes 0,1% larutan trinitrobenzoat 13,4 berwarna merah Indikator Asam Basa Alami Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, 16
  • 17. Bahan Ajar , Penyaringan Air dan Indikator Asam Basa dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman. Cara membuat indikator asam basa alami adalah: 1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar. 2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair. 3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik. 4. Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak dapat berubah warna. Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami. Warna Warna Air Warna Air Bunga Warna Air Bunga Nama Bunga Bunga Bunga Keadaan Asam Keadaan Basa Kembang Merah Ungu muda Merah Hijau tua sepatu Kuning Kuning Terompet Emas muda Emas tua keemasan Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh Pink keputih- Pink Euphorbia Pink muda Hijau lumut putihan Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman 17