AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Makalah Ilmu Budaya Dasar Periode 4 : Pemahaman Etika Berbusana Di Kampus Citra Pribadi Mahasiswa Berbudaya
1.
2. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
PEMAHAMAN ETIKA BERBUSANA DI KAMPUS
CITRA PRIBADI MAHASISWA BERBUDAYA
Kelas : 1-EA34
Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Januari 2015
Tanggal Upload Makalah : 17 Januari 2015
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan
makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
15214109 IHSAN IMADUDDIN
Program Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS GUNADARMA
3. KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Pemahaman Etika Berbusana Di Kampus
Citra Pribadi Mahasiswa Berbudaya”.
Saya penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, sulit kiranya
bagi saya penulis untuk menyelesaikan makalah. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik
ini, Saya penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
Bapak Dosen Muhammad Burhan Amin yang telah memberi kesempatan kepada saya
penulis untuk menimba ilmu di Universitas Gunadarma.
Akhirnya saya penulis menyadari dan merasa bahwa makalah ini belum sempurna,
karena itu saya penulis pun terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun. Meskipun
demikian saya penulis berharap bahwa makalah ini dapat pula berguna bagi pihak-pihak lain
yang memerlukan.
Bekasi, 15 Januari 2015
Ihsan Imaduddin
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat
kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang. Penemuan-
penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh tayangan negara Barat tersebut dapat kita
simak dan saksikan melalui layar Televisi, music, Internet dan sebagainya yang sering
membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan
memakai penemuan orang-orang Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut
merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara Barat itu sedangkan di 5negara Barat
itu sendiri makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak
dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang
membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudyaan orang-
orang Barat tersebut yang sifatnya bebas dan cenderung merusak serta melanggar norma-
norma ke Timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para
remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-orang Barat. Kebudayan-kebudayaan
Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, music, film sampai pada pergaulan
dengan lawan jenis.
Pakaian dan mode seperti model pakaian „U can See‟ yang diterapkan oleh orang Barat
ditiru oleh kaum-kaum remaja kita terutama oleh kaum perempuan yang merasa bangga
dengan pakaiannya sehingga tidak menutup auratnya.
6. 1.2. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peran Universitas Gunadarma dalam memberi
Pemahaman Etika Berbusana di Kampus Citra Pribadi Mahasiswa Berbudaya.
3. Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa secara luas tentang etika berbusana
di kampus.
1.3. SASARAN
Penyusunan makalah ini ditujukan kepada untuk seluruh pembaca, baik
pembaca blog maupun masyarakat secara luas khususnya mahasiswa/mahasiswi
Univertitas Gunadarma agar dapat beretika busana yang tepat dan mencitrakan
pribadi berkebudayaan.
7. BAB II
PERMASALAHAN
2.1. STRENGTH
Analisis permasalahan “Pemahaman Etika Berbusana Di Kampus Citra Pribadi
Mahasiswa Berbudaya” dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi
lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
a) Kebanggaan
Dengan memakai pakaian yang mahal atau bermerek menjadi suatu kehormatan atau
prestige bagi Mahasiswa yang memakai busana tersebut.
b) Pergaulan
Banyaknya teman sebaya yang memakai busana bagus, Mahasiswa cenderung latah ikut-
ikutan untuk meniru busana yang bahkan tak sesuai dengan norma-norma.
c) Keuangan
Keuangan yang melimpah menjadi faktor Mahasiswa untuk membeli pakaian-pakaian
lebih dan terus mengikuti trend mode yang berkembang di barat.
d) Trend Dunia Mode
Trend dunia mode busana menjadi alasan mengapa Mahasiswa memakai busana yang
dipakainya untuk pergi ke kampus.
8. 2.2. WEAKNESS
a) Norma Agama
Kurangnya penerapan norma-norma agama yang dilakukan di kehidupan sehari-hari,
Cenderung mahasiswa kurang selektif dalam hal busananya dan tidak berlandaskan
norma agama tersebut.
b) Pengawasan Orangtua
Orangtua menjadi faktor penting busana apa yang dipakai anaknya untuk pergi ke
kampus. Orangtua meremehkan tidak terlalu memikirkan hal-hal tersebut.
c) Kesadaran Diri Sendiri
Mahasiswa kadang suka tak acuh dengan busananya sendiri, meskipun busananya terlalu
ketat, minim bahan bahkan sobek-sobekan yang sengaja dipakainya agar dilihat tampil
beda dengan yang lainnya.
d) Nilai-nilai Pancasila Pudar
Nilai-nilai pancasila yang mulai tergerus arus globalisasi kebudayaan luar. Membuat
mahasiswa tidak berpeggangan dengan nilai-nilai pancasila yang sudah pernah diajarkan
di sekolah.
9. 2.3. OPPORTUNITY
a) Contoh Teladan Etika Busana
Mahasiswa yang dianggap berpendidikan tinggi di mata masyarakat sepatutnya dalam hal
berbusanapun harus diperhatikan agar menjadi panutan bagi orang-orang yang
melihatnya.
b) Citra Baik Mahasiswa
Citra mahasiswa di masyarakat akan menjadi jauh lebih baik dengan mengenakan busana
yang sesuai etika dan juga mencerminkan kepribadian berbudaya.
c) Cakap Dalam Etika Busana
Sudah sepatutnya mahasiswa menjadikan etika busana sebagai hal yang patut di
perhitungkan ketika berada di kampus dan juga mendukung kenyamanan bagi yang
mengenakan.
d) Nama Baik Kampus
Apabila mahasiswa beretika busana yang mencerminkan berkebudayaan, membuat citra
kampus tersebut bagus di mata masyarakat luas.
10. 2.4. THREATS
a) Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas mahasiswa yang membuat dalam hal beretika busana cenderung
mengikuti lingkungan pergaulannya yang tidak mengidahkan sopan santunnya dalam
berbusana.
b) Pengaruh Globalisasi Budaya Luar
Ancaman masuknya budaya-budaya luar negeri, seakan mahasiswa silau dengan
kemewahan yang ditawarkan budaya barat dan cenderung tidak memfilterisasi etika
berbusananya dengan ajaran agamanya.
c) Lunturnya Kebudayaan
Semakin berkembangnya teknologi di era sekarang membuat segala sesuatu seperti tak
ada halangan jarak dan waktu. Kebudayaan-kebudayaan Indonesia disini dalam hal
busana sudah mulai semakin sedikit peminatnya akan kekhasan busana daerah lokal.
d) Minim Dukungan
Kurangnya dukungan dari kampus atau orang terdekat seolah menjadikan berbusana
tanpa etika sudah tradisi yang bebas dan membuat hal ini biasa-biasa saja bagi mereka.
11. BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. KESIMPULAN
a) Pentingnya sosialisasi dari pihak kampus tentang beretika busana di kampus agar
mahasiswa lebih terarah dalam berbusana.
b) Kebudayaan keluarga menjadi hal penting dalam beretika busana yang terus
mendukung mahasiswa terus mengenakannya dengan benar.
c) Pengaruh-pengaruh eksternal dan internal mahasiswa dalam beretika busana sangat
begitu mempengaruhinya.
d) Memudarnya kebudayaan asli Indonesia membuat semakin terhilang dari masyarakat
dan kurang begitu mengikutinya lagi.
12. 3.2. REKOMENDASI
a) Mahasiswa harus lebih ditingkatkan lagi selektif dalam berbusana dan juga tidak lupa
beretika busana yang tepat pada tempatnya.
b) Orangtua harus lebih bijak dan selektif terhadap busana apa yang setiap harinya
dikenakan terhadap anak mereka.
c) Pihak kampus seharusnya agar terus memerhatikan dan mengeluarkan tata tertib
beretika busana mahasiswanya agar dapat mencerminkan kepribadian budaya.
d) Generasi penerus diharapkan dapat mewarisi dan menjaga melestarikan busana
kebudayaan Indonesia.