SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
KONSEP DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
BELAJAR KAMPUS MERDEKA
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Dibina oleh Dr. Syamsul Ghufron. M. Si
Disusun oleh
Nama : Nadziroh
NIM : 4330022003
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami atas kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus
Merdeka” ini pada tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Syamsul Ghufron M.
si. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya
tempuh.
Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan
dapat bermanfaat bagi nilai akademik khususnya terhadap teman-teman
seperjuangan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kami ucapkan terima
kasih dan Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tulisan Ini.
Surabaya, 06 Januari 2023
Nadziroh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
A. BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................................3
3. Tujuan Masalah ...................................................................................................4
B. BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................5
1. Apa itu kampus merdeka.....................................................................................5
2. Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) .....6
a) Program pertukaran mahasiswa merdeka ...........................................................7
b) Magang bersertifikat ..........................................................................................8
c) Asistensi mengajar di satuan pendidikan............................................................9
d) Proyek kemanusiaan.........................................................................................10
e) Membangun desa/kuliah kerja nyata tematik (KKNT).....................................11
f) Proyek kemanusiaan.........................................................................................13
g) Program Wirausaha..........................................................................................13
h) Studi/Proyek Independen .................................................................................15
3. Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka
(MBKM) .....................................................................................................................16
C. BAB III PENUTUP...................................................................................................20
1. Simpulan.............................................................................................................20
2. Saran-Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kampus Merdeka merupakan salah satu langkah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Makarim yang memberikan kebijakan pendidikan tinggi hak
untuk belajar di luar gelar selama tiga semester. Kampus mandiri pada hakekatnya
merupakan konsep baru yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk
belajar di perguruan tinggi (Leuwol et al., 2020; Muhsin, 2021; Wijayanto, 2021).
Konsep ini merupakan kelanjutan dari konsep kebebasan belajar sebelumnya.
Perancangan konsep Kampus Merdeka pada hakekatnya adalah inovasi
pembelajaran untuk pembelajaran yang berkualitas.
Dasar hukum penerapan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka) adalah Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang standar pendidikan
tinggi; Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Transformasi Perguruan
Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum; Permendikbud
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Sarjana dan Pendidikan Tinggi;
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru
Program Studi Perguruan Tinggi Negeri; Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020
tentang Pendirian, Transformasi, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan
Pendirian, Transformasi dan Pencabutan Penerimaan Perguruan Tinggi Swasta.
Tujuan dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus adalah untuk mendorong
2
mahasiswa menguasai berbagai mata pelajaran sesuai dengan keahliannya
masing-masing sehingga siap bersaing di dunia global (Baharuddin, 2021;
Fatmawati, 2020; Tohir, 2020). Kebijakan ini memungkinkan siswa untuk
memilih mata kuliah yang mereka ambil sesuai dengan preferensi mereka sendiri.
Kebebasan belajar di kampus Kebijakan kebebasan universitas
memberikan otonomi pendidikan tinggi. Intinya merubah paradigma pendidikan
menjadi lebih otonom dengan budaya belajar yang inovatif. Implementasi
Kebijakan Merdeka Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran perguruan
tinggi menjadi lebih otonom dan fleksibel. Ada 5 kebijakan yang terkait dengan
Paket Kampus Merdeka, yaitu a) Sistem Akreditasi Universitas; b) pendidikan
tinggi (hak belajar di luar program studi); c) Kemudahan pembukaan program
studi baru; d) penerimaan siswa baru; dan e) perubahan status menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum. Kondisi ini tidak berlaku untuk sektor pendidikan
dan kesehatan.
Terdapat beberapa isu yang muncul dari praktik di atas yang berdampak
pada perguruan tinggi, yaitu pentingnya kurikulum yang fleksibel (di kampus,
online, di luar kampus); Kebijakan administrasi, kebijakan pengelolaan
kurikulum, fleksibilitas antar program studi, fakultas, universitas dalam dan luar
negeri); Kebijakan anggaran kerjasama dan monitoring kerjasama; kebijakan
kerjasama antar program studi, fakultas dan universitas; Kebijakan kerjasama
antara dan antar perusahaan, industri dan dunia kerja; Kerjasama antar dan antar
negara. Hal itu disampaikan Mendikbud dalam Rapat Koordinasi di Gedung D
3
Senayan pada Jumat 24 Januari 2020 sebagai tindak lanjut Kebijakan Konsep
Kampus Belajar Merdeka agar bisa segera diimplementasikan. Mendikbud
menjelaskan, paket kebijakan Kebebasan Belajar Kampus merupakan langkah
awal dari rangkaian kebijakan perguruan tinggi yang melonggarkan belenggu
untuk memfasilitasi pergerakan. Proses pembelajaran di kampus Merdeka
merupakan perwujudan dari pembelajaran yang berpusat pada siswa yang sangat
penting. Pembelajaran di kampus Merdeka memberikan tantangan dan peluang
untuk mengembangkan inovasi, kreativitas, keterampilan, kepribadian dan
kebutuhan mahasiswa, serta kemandirian dalam mencari dan menemukan
informasi tentang realitas dan dinamika lapangan, seperti: B. Persyaratan
Keterampilan, Masalah Nyata , Interaksi Sosial, Kerjasama, Manajemen Diri,
Persyaratan Kinerja, Tujuan dan Prestasi. Hard skill dan soft skill para mahasiswa
sangat terlatih melalui program pembelajaran Merdeka yang terencana dan
dilaksanakan dengan baik (Departemen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, 2020).
Dari uraian di atas jelaslah bahwa gerak perubahan dan dinamika
kemajuan ilmu pengetahuan (dalam dunia pendidikan) sangat cepat, dinamis dan
inovatif. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut di atas harus
diikuti oleh seluruh perguruan tinggi, yang merupakan awal dari pelaksanaan
kebijakan di atas agar dapat memberikan perubahan yang signifikan bagi lulusan
yang berdaya saing di dunia kerja secara nasional dan internasional.
B. Rumusan Masalah
4
Sesuai dengan paparan pada latar belakang di atas, masalah dalam makalah
ini dirumuskan sebagai berikut.
1) Apa itu kampus merdeka?
2) Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka
(MBKM)?
3) Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka
(MBKM)?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui definisi kampus merdeka.
2) Untuk mengetahui tujuan dari merdeka belajar kampus merdeka
MBKM
3) Untuk mengetahui apa saja tantangan dengan adanya kebijakan
merdeka belajar kampus merdeka (MBKM)
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa itu kampus merdeka
Kebijakan Merdeka belajar belajar kampus merdeka dikeluarkan oleh
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar
Makarim. kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
baik soft skill maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan
zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul
dan berkepribadian.
Program-program experimental learning dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya
sesuai dengan passion dan bakatnya.
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial,
budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa
harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak
saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang
berubah dengan cepat. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar Mahasiswa dapat meraih
capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara optimal dan selalu relevan . Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar
perguruan tinggi, diantaranya melakukan magang/praktik kerja di industri atau
6
tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di
desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa,
melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi proyek
independen, dan mengikuti program kemanusiaan. Semua kegiatan tersebut harus
dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus Merdeka diharapkan dapat
memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan
kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja atau menciptakan lapangan kerja
baru.
B. Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka
(MBKM)
Tujuan belajar Merdeka kampus Merdeka Kemendikbud adalah untuk
meningkatkan agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman menyiapkan
lulusan, sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian
program-program experiensial learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan
akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan
pasien dan bakatnya dan juga mendorong mahasiswa menguasai berbagai bidang
ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya sehingga siap bersaing
dalam dunia global. Hal ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memilih berdasarkan keinginan sendiri.
Pada intinya tujuan dari penerapan Merdeka belajar kampus Merdeka
Kemendikbud adalah agar mahasiswa nantinya memiliki kemampuan untuk
menguasai beragam keilmuan yang berguna di dunia kerja nantinya.
7
Program kampus Merdeka Kemendikbud yang telah berjalan adalah
program belajar 3 semester di luar program studi titik program ini dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih
siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dan melahirkan lulusan yang unggul
dan berkepribadian. Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam
Prodi dan di luar Prodi:
1. Program pertukaran mahasiswa merdeka
Program pertukaran pelajar dilakukan antar perguruan tinggi
dengan sistem transfer kredit. Pertukaran pelajar dapat membentuk
sikap mahasiswa seperti menghargai keanekaragaman budaya
pandangan, agama, kepercayaan, pendapat atau temuan original orang
lain bekerja sama memiliki kepekaan sosial atau kepedulian sosial
terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun tujuan dari program
pertukaran pelajar ini antara lain:
a) Belajar lintas kampus dalam dan luar negeri, sehingga
terbangun persaudaraan lintas budaya dan suku.
b) Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku,
budaya, dan agama Sehingga terbangun semangat persatuan
dan kesatuan bangsa.
c) Melaksanakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi
disparitas pendidikan, baik antar perguruan tinggi dalam negeri
8
maupun kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar
negeri
2. Magang bersertifikat
Program magang dilahirkan karena kurangnya pengalaman
kerja para lulusan perguruan tinggi sehingga kurang Siap bekerja
di industri/dunia profesi. Program magang dilakukan satu-2
semester dengan melakukan pembelajaran langsung di tempat
kerja (expereiential earning). Kegiatan selama 6 bulan disertakan
dengan 20 SKS yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi dalam
bentuk hard skills dan soft skill. kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kerjasama dengan Mitra seperti perusahaan, yayasan
nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, dan
perusahaan Rintisan.
Mahasiswa memperoleh hard skill seperti keterampilan,
Kompleks problem solving, dan Analytical skills sedangkan soft
skill seperti etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama dan
sebagainya. Kegiatan pembelajaran di industri menjadikan
mahasiswa mengenal tempat kerja dan lebih siap memasuki dunia
kerja nantinya bagi perguruan tinggi, juga memperoleh informasi
terkait permasalahan yang dihadapi di dunia industri mahasiswa
akan mendapat ilmu yang relevan untuk diterapkan di dunia kerja
9
nanti Mitra program ini sangat beragam seperti itu Tokopedia,
Glints, gojek, narasi dan lainnya.
3. Asistensi mengajar di satuan Pendidikan
Program ini dimunculkan karena kualitas pendidikan di
sekolah dasar dan menengah masih sangat rendah titik program ini
menjadikan sekolah sebagai tempat praktik mengajar baik sekolah
yang berada di kota maupun daerah terpencil. Kegiatan pembelajaran
dalam bentuk asistensi mengajar dapat dilakukan di sekolah dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Tujuan
asistensi mengajar adalah sebagai berikut:
a) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang
berminat dalam bidang pendidikan untuk memperdalam
praktek dan keilmuan menjadi guru di sekolah.
b) Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan
serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan
perguruan tinggi serta mengikuti perkembangan zaman
dengan era digitalisasi 4,0.
c) Membantu mengisi keterbatasan guru serta kurangnya
kualitas tenaga pendidik di daerah yang membutuhkan.
d) Program asisten mengajar di satuan pendidikan dapat
menjadi wahan belajar bagi mahasiswa dari lembaga
pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), khususnya
10
mahasiswa dari program studi pendidikan (KIP) agar dapat
meningkatkan kompetensi dalam proses mengajar di
sekolah.
e) Dapat menjadi jembatan bagi masyarakat di desa-desa
mengikuti kemajuan dengan kehadiran mahasiswa dalam
program asisten mengajar, sehingga dapat mendidik,
memberi dan berbagai pengalaman belajar yang update
serta menginspirasi.
4. Proyek kemanusiaan
Program penelitian ini memberi kesempatan kepada
mahasiswa yang mempunyai fashion menjadi peneliti titik terlibatnya
mahasiswa dalam penelitian dapat membangun cara berpikir kritis
sehingga mereka dapat mendalami, memahami, dan mampu
melakukan metode riset secara lebih baik. Kegiatan dapat dilakukan
selama 1-2 semester. Ada lima hal yang menjadi tujuan program
kegiatan penelitian yaitu:
a) Meningkatkan ekosistem dan kualitas penelitian di
laboratorium dan lembaga penelitian Indonesia dengan
menyediakan sumber daya peneliti melalui regulasi
peneliti sejak dini.
b) Untuk menumbuhkembangkan minat dan rasa ingin tahu
mahasiswa terhadap persoalan, kebutuhan dan tantangan
11
yang dihadapi bangsa Indonesia disertai dengan solusi
penyelesaiannya.
c) Menemukan solusi ilmiah yang tepat sehingga mampu
menghasilkan karya penelitian yang bermanfaat baik bagi
masyarakat akademik maupun masyarakat luas.
d) Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa untuk menghasilkan luaran
yang lebih optimal.
e) Memicu intelektual mahasiswa dalam menemukan produk-
produk kreatif dan inovatif secara ilmiah. Riset atau
penelitian Program ini cocok untuk mahasiswa yang
memiliki minat menjadi seorang peneliti. Dalam program
ini mahasiswa bisa belajar di laboratorium pusat riset.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penelitian
mahasiswa serta ekosistem dan kualitas sisa di Indonesia.
5. Membangun desa/kuliah kerja nyata tematik (KKNT)
Program kknt adalah bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di
tengah masyarakat, mengidentifikasi potensi, dan menangani masalah,
mengembangkan potensi desa/daerah dan merumuskan solusi
terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Setelah melakukan
12
kegiatan, mahasiswa membuat laporan akhir. Adapun tujuan program
KKNT ini adalah:
a) Kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan dapat
mendampingi perencanaan program mulai dari kajian
potensi desa, masalah dan tantangan pembangunan di desa
menyusun Prioritas pembangunan, merancang program,
mendesain, sarana prasarana memberdayakan masyarakat,
pengelolaan BUMDes.
b) Memberikan pengalaman profesional dalam bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk
mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi optimal,
memberikan kesempatan untuk mengembangkan bidang
ilmu dan minat mahasiswa dengan luaran akhir dalam
bentuk karya tulis audio- visual, maupun bentuk karya
laporan akhir mahasiswa lainnya.
Program ini akan memberikan pengalaman untuk hidup di
tengah masyarakat di luar kampus titik bersama dengan masyarakat
setempat mahasiswa diharapkan mengidentifikasi potensi dan
memberikan solusi sehingga kedatangan mahasiswa akan bisa
mengembangkan potensi desa atau daerah tersebut. KKN juga
diharapkan dapat mengasah ilmu, soft skill dan leadership mahasiswa
bersangkutan.
13
6. Proyek kemanusiaan
Program ini muncul dikarenakan Indonesia banyak mengalami
bencana alam seperti gempa bumi erupsi gunung berapi tsunami,
bencana hidrologi dan sebagainya. Dengan adanya bencana tersebut
Mahasiswa dapat menjadi “food Soldier” dalam proyek-proyek
kemanusiaan dan pembangunan. Tujuan program proyek kemanusiaan
ini adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan mahasiswa yang unggul dan menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama moral dan etika.
b) Melatih Mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk
menggali dan menyelami permasalahan yang ada dan ikut
memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahlian
masing-masing. Mahasiswa didampingi oleh dosen dan
lembaga Mitra untuk mengawasi, menilai dan
mengevaluasi kegiatan yang dilakukan. Lembaga Mitra
bisa berada di dalam negeri maupun luar negeri titik
lembaga Mitra dalam negeri seperti Pemda, PMI, BPBD,
BNPB dan sebagainya. Sedangkan lembaga Mitra luar
negeri seperti UNESCO, WHO, UNOCHA dan
sebagainya.
7. Program Wirausaha
14
Program wirausaha dimunculkan untuk mendorong dan
mengembangkan minat mahasiswa di bidang wirausaha titik selama
program ini berlangsung mahasiswa akan mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi kewirausahaan, menyusun proposal
wirausaha, menjalankan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan
dosen atau mentor kewirausahaan. Program ini memiliki tujuan utama
untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung
percepatan ekonomi digital. Tujuan dari program kewirausahaan
secara rinci adalah sebagai berikut:
a) Agar mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha agar
dapat mengembangkan usahanya lebih dini dan secara
terbimbing.
b) Mahasiswa dapat mengaplikasi rencana bisnis yang telah
didapatkan saat mengikuti kuliah kewirausahaan menjadi
sebuah usaha yang dapat dirintis sejak kuliah.
c) Mahasiswa dapat mengaplikasikan keterampilan
kewirausahaan dengan memberikan pendampingan kepada
usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM agar dapat
mengembangkan produk dan inovasi bisnisnya.
d) Mahasiswa dapat mengembangkan program-program
kewirausahaan untuk pemberdayaan masyarakat dengan
bekerja sama dengan instansi terkait.
15
8. Studi/Proyek Independen
Program proyek independen dihadirkan untuk melengkapi
topik yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan namun terdapat
dalam silabus program studi atau fakultas.
Mahasiswa bisa membuat karya inovatif untuk dilombakan di
tingkat nasional dan internasional. Kegiatan ini dapat dijadikan
sebagai pengganti mata kuliah yang harus diambil dan dihitung
berdasarkan kontribusi dan peran mahasiswa yang berkoordinasi
dengan dosen pembimbing titik adapun yang menjadi tujuan
studi/proyek independen ini adalah sebagai berikut:
a) Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan
produk inovatif.
b) Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan
pengembangan (R&D)
c) Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional
dan internasional.
d) Meningkatkan pengalaman dan kompetensi mahasiswa
sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
e) Dapat mengimplementasikan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dalam bagian pengabdian kepada
masyarakat.
16
C. Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus
merdeka (MBKM)
Kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka diartikan sebagai bentuk
pemberian kebebasan secara otonom kepada lembaga pendidikan dan merdeka
dari birokrasi yang berbelit dan kebebasan bagi mahasiswa memilih program
yang diinginkan. Tujuan besar yang ingin dicapai oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah terciptanya kultur lembaga pendidikan
yang otonom, tidak birokratis, dan terciptanya sistem pembelajaran yang
inovatif berbasis pada peminatan dan tuntutan dunia modern.
Terdapat empat program besar yang akan segera diluncurkan oleh
Kemendikbud 2020, kebijakan tersebut adalah
1) Pembukaan Program Studi Baru
2) Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi
3) Perguruan Tinggi Negeri Hukum
4) Hak Belajar Mahasiswa 3 Semester di Luar Program Studi
Kebijakan ini mewajibkan perguruan tinggi memberikan kebebasan
kepada mahasiswa untuk mengambil SKS di luar Prodi dalam satu kampus yang
sama sebanyak satu semester atau senilai dengan 20 SKS dan di luar perguruan
tinggi selama 2 semester atau senilai dengan beban 40 SKS.
Tantangan penerapan kebijakan Merdeka belajar kampus merdeka :
17
1. Mekanisme kolaborasi antara perguruan tinggi Islam swasta dan
program studi dengan pihak luar.
Kebijakan pembukaan program studi baru, akreditasi
perguruan tinggi dan program studi merupakan dua visi menteri
pendidikan dan kebudayaan yang diapresiasi oleh perguruan tinggi
swasta. Kebijakan ini memberikan angin segar di tengah sulitnya
birokrasi dan persyaratan pengajuan Prodi baru dan akreditasi.
Pada tataran praktis, salah satu persyaratan yang mewajibkan
adanya kolaborasi kolaborasi antara PTS dan Prodi dengan pihak luar
( perusahaan jasa, industri, masyarakat, perguruan tinggi lain dan
instansi pemerintah maupun swasta) memunculkan kebingungan
dalam mekanismenya bagi PTS besar hal ini tidak menjadi persoalan
besar akan tetapi bagi PTS kecil kewajiban ini memunculkan
persoalan tersendiri.
2. Percepatan perguruan tinggi negeri PTN go internasional dengan
kebijakan (PTN) badan hukum (PTN-BH)
Kebijakan PTN-BH memberikan harapan besar bagi
perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang siap
bersaing secara internasional. Kebijakan ptnbh sebelumnya dirasakan
sangat rigid dan berat, diantaranya adalah a) PTN harus mendapat
akreditasi A sebelum dapat menjadi PTN-BH mayoritas Prodi PTN
harus terakreditasi a Sebelum menjadi PTN-BH, PTN Badan
18
Layanan Umum PTN blu dan satker kurang memiliki fleksibilitas
finansial, kurikulum dan kebijakan dibandingkan ptnbh. Pada
kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka ini Nadim memangkas
birokrasi dan persyaratan yang rumit, tidak adanya batasan minimal
akreditasi, dan fleksibilitas waktu pengajuan ptnbh selama PTN
merasa siap dan memenuhi kualifikasi untuk alih status.
Kebijakan ini diharapkan dapat memacu PTN untuk menjadi
World Class University saat ini hanya terdapat 8 kampus negeri yang
masuk dalam 1000 kampus internasional terbaik (8 universitas negeri
Indonesia yang masuk peringkat seribu terbaik dunia, n. D). Melihat
realitas ini menjadi keharusan bagi pemerintah untuk berani
mematok target tinggi bagi PTN dengan kemudahan birokrasi dan
pasokan anggaran yang cukup untuk go internasional tidak hanya
mampu bersaing di dalam negeri.
3. Mekanisme magang di luar program studi
Kebijakan magang selama 3 semester di luar Prodi dan PT
merupakan kebijakan visioner Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
untuk memberikan kebebasan bagi mahasiswa dalam usaha
pengembangan keilmuan dan pengalaman kerja dan bersosial. Pada
tataran praktisnya muncul beberapa persoalan bagi PTS kecil atau PT
dengan letak geografis terpencil, tertular, dan Tertinggal. Selain
masalah mekanisme kolaborasi antara Prodi dengan PT dan Prodi
19
besar merujuk pada tingkatan akreditasi serta instansi besar sesuai
pada poin 2 di atas, muncul pertanyaan di kalangan Prodi dan
mahasiswa, Bagaimana mekanisme pembiayaan pada kegiatan
magang tersebut.
PT dan Prodi dengan kategori di atas mayoritas memiliki
mahasiswa dengan tingkat ekonomi keluarga menengah ke bawah
pembiayaan magang menjadi permasalahan besar. Kegiatan megang
setidaknya membutuhkan biaya transportasi dan biaya penunjang
kegiatan lainnya.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan Merdeka belajar belajar kampus merdeka dikeluarkan oleh menteri
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. kebijakan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun
hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan
sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian
Tujuan belajar Merdeka kampus Merdeka Kemendikbud adalah untuk
meningkatkan agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman menyiapkan
lulusan, sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian
program-program experiensial learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan
dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan pasien dan
bakatnya dan juga mendorong mahasiswa menguasai berbagai bidang ilmu
pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya sehingga siap bersaing dalam dunia
global.
Kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka diartikan sebagai bentuk
pemberian kebebasan secara otonom kepada lembaga pendidikan dan merdeka dari
birokrasi yang berbelit dan kebebasan bagi mahasiswa memilih program yang
diinginkan. Tujuan besar yang ingin dicapai oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) adalah terciptanya kultur lembaga pendidikan yang
21
otonom, tidak birokratis, dan terciptanya sistem pembelajaran yang inovatif berbasis
pada peminatan dan tuntutan dunia modern.
B. Saran-Saran
Dalam penyusunan kali ini meskipun kami menginginkan kesempurnaan akan
tetapi pada kenyataannya kami masih memiliki banyak kekurangan perlu di perbaiki.
Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan kami dalam mencari sumber data dan
refresh, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para Pembacaan sangat
kami harapkan sebagai badan evaluasi untuk kedepannya
22
DAFTAR PUSTAKA
Alawi dkk, 2022. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pasca
Pandemi Covid-19. Bandung: Universitas Negeri Sunan Gunung Djati. (dari
jurnal)
Sopiansyah dkk, 2022. Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar
Kampus Merdeka). Bandung: Universitas Negeri Sunan Gunung Djati. (dari
artikel)
Fuadi, Tuti Marjan 2022. Konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Aceh
Besar: Universitas Abulyatama. (dari artikel)
Susetyo, 2020. Permasalahan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia. Bengkulu: Universitas Bengkulu. (dari jurnal)
Arifin dkk, 2021. Tantangan Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
pada Perguruan Tinggi Islam Swasta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta. (dari jurnal)

More Related Content

Similar to Konsep dan implementasi kurikulum Merdeka belajar kampus Merdeka

Kbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabusKbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabus
Jasmin Jasin
 
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
MadeirmaDwiputranti1
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
e pai
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
Jasmin Jasin
 

Similar to Konsep dan implementasi kurikulum Merdeka belajar kampus Merdeka (20)

Konsep dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).pdf
Konsep dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).pdfKonsep dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).pdf
Konsep dan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).pdf
 
Buku panduan merdeka belajar - kampus merdeka
Buku panduan merdeka belajar - kampus merdekaBuku panduan merdeka belajar - kampus merdeka
Buku panduan merdeka belajar - kampus merdeka
 
Buku panduan-merdeka-belajar-kampus-merdeka-2020 (1)
Buku panduan-merdeka-belajar-kampus-merdeka-2020 (1)Buku panduan-merdeka-belajar-kampus-merdeka-2020 (1)
Buku panduan-merdeka-belajar-kampus-merdeka-2020 (1)
 
4_Pedoman_PPBM_UPI_Final_01012021_Final1.pdf
4_Pedoman_PPBM_UPI_Final_01012021_Final1.pdf4_Pedoman_PPBM_UPI_Final_01012021_Final1.pdf
4_Pedoman_PPBM_UPI_Final_01012021_Final1.pdf
 
Kbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabusKbk 03. pengembangan silabus
Kbk 03. pengembangan silabus
 
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 DESA LAJUK
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 DESA LAJUKKKN UNUSIDA BERDAYA 2020 DESA LAJUK
KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 DESA LAJUK
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docxPROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
PROGRAM KERJA KESISWAAN 2023.docx
 
Kimia lingkungan
Kimia lingkunganKimia lingkungan
Kimia lingkungan
 
Kimia lingkungan
Kimia lingkunganKimia lingkungan
Kimia lingkungan
 
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
01-Kurikulum Merdeka (PPG).pptx
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdfPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).pdf
 
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docxPerbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (Dim).docx
 
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
 
laporan kurmer.docx
laporan kurmer.docxlaporan kurmer.docx
laporan kurmer.docx
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Konsep dan implementasi kurikulum Merdeka belajar kampus Merdeka

  • 1. KONSEP DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang Dibina oleh Dr. Syamsul Ghufron. M. Si Disusun oleh Nama : Nadziroh NIM : 4330022003 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kami atas kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka” ini pada tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Syamsul Ghufron M. si. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tempuh. Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan dapat bermanfaat bagi nilai akademik khususnya terhadap teman-teman seperjuangan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kami ucapkan terima kasih dan Mohon maaf bila ada kesalahan dalam tulisan Ini. Surabaya, 06 Januari 2023 Nadziroh
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii A. BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1. Latar Belakang.....................................................................................................1 2. Rumusan Masalah................................................................................................3 3. Tujuan Masalah ...................................................................................................4 B. BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................5 1. Apa itu kampus merdeka.....................................................................................5 2. Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) .....6 a) Program pertukaran mahasiswa merdeka ...........................................................7 b) Magang bersertifikat ..........................................................................................8 c) Asistensi mengajar di satuan pendidikan............................................................9 d) Proyek kemanusiaan.........................................................................................10 e) Membangun desa/kuliah kerja nyata tematik (KKNT).....................................11 f) Proyek kemanusiaan.........................................................................................13 g) Program Wirausaha..........................................................................................13 h) Studi/Proyek Independen .................................................................................15 3. Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) .....................................................................................................................16 C. BAB III PENUTUP...................................................................................................20 1. Simpulan.............................................................................................................20 2. Saran-Saran........................................................................................................21 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kampus Merdeka merupakan salah satu langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang memberikan kebijakan pendidikan tinggi hak untuk belajar di luar gelar selama tiga semester. Kampus mandiri pada hakekatnya merupakan konsep baru yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi (Leuwol et al., 2020; Muhsin, 2021; Wijayanto, 2021). Konsep ini merupakan kelanjutan dari konsep kebebasan belajar sebelumnya. Perancangan konsep Kampus Merdeka pada hakekatnya adalah inovasi pembelajaran untuk pembelajaran yang berkualitas. Dasar hukum penerapan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang standar pendidikan tinggi; Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Transformasi Perguruan Tinggi Negeri menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum; Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Sarjana dan Pendidikan Tinggi; Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Perguruan Tinggi Negeri; Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Transformasi, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan Pendirian, Transformasi dan Pencabutan Penerimaan Perguruan Tinggi Swasta. Tujuan dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus adalah untuk mendorong
  • 5. 2 mahasiswa menguasai berbagai mata pelajaran sesuai dengan keahliannya masing-masing sehingga siap bersaing di dunia global (Baharuddin, 2021; Fatmawati, 2020; Tohir, 2020). Kebijakan ini memungkinkan siswa untuk memilih mata kuliah yang mereka ambil sesuai dengan preferensi mereka sendiri. Kebebasan belajar di kampus Kebijakan kebebasan universitas memberikan otonomi pendidikan tinggi. Intinya merubah paradigma pendidikan menjadi lebih otonom dengan budaya belajar yang inovatif. Implementasi Kebijakan Merdeka Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran perguruan tinggi menjadi lebih otonom dan fleksibel. Ada 5 kebijakan yang terkait dengan Paket Kampus Merdeka, yaitu a) Sistem Akreditasi Universitas; b) pendidikan tinggi (hak belajar di luar program studi); c) Kemudahan pembukaan program studi baru; d) penerimaan siswa baru; dan e) perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Kondisi ini tidak berlaku untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Terdapat beberapa isu yang muncul dari praktik di atas yang berdampak pada perguruan tinggi, yaitu pentingnya kurikulum yang fleksibel (di kampus, online, di luar kampus); Kebijakan administrasi, kebijakan pengelolaan kurikulum, fleksibilitas antar program studi, fakultas, universitas dalam dan luar negeri); Kebijakan anggaran kerjasama dan monitoring kerjasama; kebijakan kerjasama antar program studi, fakultas dan universitas; Kebijakan kerjasama antara dan antar perusahaan, industri dan dunia kerja; Kerjasama antar dan antar negara. Hal itu disampaikan Mendikbud dalam Rapat Koordinasi di Gedung D
  • 6. 3 Senayan pada Jumat 24 Januari 2020 sebagai tindak lanjut Kebijakan Konsep Kampus Belajar Merdeka agar bisa segera diimplementasikan. Mendikbud menjelaskan, paket kebijakan Kebebasan Belajar Kampus merupakan langkah awal dari rangkaian kebijakan perguruan tinggi yang melonggarkan belenggu untuk memfasilitasi pergerakan. Proses pembelajaran di kampus Merdeka merupakan perwujudan dari pembelajaran yang berpusat pada siswa yang sangat penting. Pembelajaran di kampus Merdeka memberikan tantangan dan peluang untuk mengembangkan inovasi, kreativitas, keterampilan, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa, serta kemandirian dalam mencari dan menemukan informasi tentang realitas dan dinamika lapangan, seperti: B. Persyaratan Keterampilan, Masalah Nyata , Interaksi Sosial, Kerjasama, Manajemen Diri, Persyaratan Kinerja, Tujuan dan Prestasi. Hard skill dan soft skill para mahasiswa sangat terlatih melalui program pembelajaran Merdeka yang terencana dan dilaksanakan dengan baik (Departemen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, 2020). Dari uraian di atas jelaslah bahwa gerak perubahan dan dinamika kemajuan ilmu pengetahuan (dalam dunia pendidikan) sangat cepat, dinamis dan inovatif. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut di atas harus diikuti oleh seluruh perguruan tinggi, yang merupakan awal dari pelaksanaan kebijakan di atas agar dapat memberikan perubahan yang signifikan bagi lulusan yang berdaya saing di dunia kerja secara nasional dan internasional. B. Rumusan Masalah
  • 7. 4 Sesuai dengan paparan pada latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut. 1) Apa itu kampus merdeka? 2) Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM)? 3) Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM)? C. Tujuan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui definisi kampus merdeka. 2) Untuk mengetahui tujuan dari merdeka belajar kampus merdeka MBKM 3) Untuk mengetahui apa saja tantangan dengan adanya kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM)
  • 8. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Apa itu kampus merdeka Kebijakan Merdeka belajar belajar kampus merdeka dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experimental learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar Mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan . Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, diantaranya melakukan magang/praktik kerja di industri atau
  • 9. 6 tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan. Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus Merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja atau menciptakan lapangan kerja baru. B. Apa tujuan dari kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Tujuan belajar Merdeka kampus Merdeka Kemendikbud adalah untuk meningkatkan agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman menyiapkan lulusan, sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian program-program experiensial learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan pasien dan bakatnya dan juga mendorong mahasiswa menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya sehingga siap bersaing dalam dunia global. Hal ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih berdasarkan keinginan sendiri. Pada intinya tujuan dari penerapan Merdeka belajar kampus Merdeka Kemendikbud adalah agar mahasiswa nantinya memiliki kemampuan untuk menguasai beragam keilmuan yang berguna di dunia kerja nantinya.
  • 10. 7 Program kampus Merdeka Kemendikbud yang telah berjalan adalah program belajar 3 semester di luar program studi titik program ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dan melahirkan lulusan yang unggul dan berkepribadian. Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di dalam Prodi dan di luar Prodi: 1. Program pertukaran mahasiswa merdeka Program pertukaran pelajar dilakukan antar perguruan tinggi dengan sistem transfer kredit. Pertukaran pelajar dapat membentuk sikap mahasiswa seperti menghargai keanekaragaman budaya pandangan, agama, kepercayaan, pendapat atau temuan original orang lain bekerja sama memiliki kepekaan sosial atau kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun tujuan dari program pertukaran pelajar ini antara lain: a) Belajar lintas kampus dalam dan luar negeri, sehingga terbangun persaudaraan lintas budaya dan suku. b) Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama Sehingga terbangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa. c) Melaksanakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan, baik antar perguruan tinggi dalam negeri
  • 11. 8 maupun kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri 2. Magang bersertifikat Program magang dilahirkan karena kurangnya pengalaman kerja para lulusan perguruan tinggi sehingga kurang Siap bekerja di industri/dunia profesi. Program magang dilakukan satu-2 semester dengan melakukan pembelajaran langsung di tempat kerja (expereiential earning). Kegiatan selama 6 bulan disertakan dengan 20 SKS yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi dalam bentuk hard skills dan soft skill. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui kerjasama dengan Mitra seperti perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, dan perusahaan Rintisan. Mahasiswa memperoleh hard skill seperti keterampilan, Kompleks problem solving, dan Analytical skills sedangkan soft skill seperti etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama dan sebagainya. Kegiatan pembelajaran di industri menjadikan mahasiswa mengenal tempat kerja dan lebih siap memasuki dunia kerja nantinya bagi perguruan tinggi, juga memperoleh informasi terkait permasalahan yang dihadapi di dunia industri mahasiswa akan mendapat ilmu yang relevan untuk diterapkan di dunia kerja
  • 12. 9 nanti Mitra program ini sangat beragam seperti itu Tokopedia, Glints, gojek, narasi dan lainnya. 3. Asistensi mengajar di satuan Pendidikan Program ini dimunculkan karena kualitas pendidikan di sekolah dasar dan menengah masih sangat rendah titik program ini menjadikan sekolah sebagai tempat praktik mengajar baik sekolah yang berada di kota maupun daerah terpencil. Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar dapat dilakukan di sekolah dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Tujuan asistensi mengajar adalah sebagai berikut: a) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berminat dalam bidang pendidikan untuk memperdalam praktek dan keilmuan menjadi guru di sekolah. b) Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan perguruan tinggi serta mengikuti perkembangan zaman dengan era digitalisasi 4,0. c) Membantu mengisi keterbatasan guru serta kurangnya kualitas tenaga pendidik di daerah yang membutuhkan. d) Program asisten mengajar di satuan pendidikan dapat menjadi wahan belajar bagi mahasiswa dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), khususnya
  • 13. 10 mahasiswa dari program studi pendidikan (KIP) agar dapat meningkatkan kompetensi dalam proses mengajar di sekolah. e) Dapat menjadi jembatan bagi masyarakat di desa-desa mengikuti kemajuan dengan kehadiran mahasiswa dalam program asisten mengajar, sehingga dapat mendidik, memberi dan berbagai pengalaman belajar yang update serta menginspirasi. 4. Proyek kemanusiaan Program penelitian ini memberi kesempatan kepada mahasiswa yang mempunyai fashion menjadi peneliti titik terlibatnya mahasiswa dalam penelitian dapat membangun cara berpikir kritis sehingga mereka dapat mendalami, memahami, dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik. Kegiatan dapat dilakukan selama 1-2 semester. Ada lima hal yang menjadi tujuan program kegiatan penelitian yaitu: a) Meningkatkan ekosistem dan kualitas penelitian di laboratorium dan lembaga penelitian Indonesia dengan menyediakan sumber daya peneliti melalui regulasi peneliti sejak dini. b) Untuk menumbuhkembangkan minat dan rasa ingin tahu mahasiswa terhadap persoalan, kebutuhan dan tantangan
  • 14. 11 yang dihadapi bangsa Indonesia disertai dengan solusi penyelesaiannya. c) Menemukan solusi ilmiah yang tepat sehingga mampu menghasilkan karya penelitian yang bermanfaat baik bagi masyarakat akademik maupun masyarakat luas. d) Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menghasilkan luaran yang lebih optimal. e) Memicu intelektual mahasiswa dalam menemukan produk- produk kreatif dan inovatif secara ilmiah. Riset atau penelitian Program ini cocok untuk mahasiswa yang memiliki minat menjadi seorang peneliti. Dalam program ini mahasiswa bisa belajar di laboratorium pusat riset. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penelitian mahasiswa serta ekosistem dan kualitas sisa di Indonesia. 5. Membangun desa/kuliah kerja nyata tematik (KKNT) Program kknt adalah bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat, mengidentifikasi potensi, dan menangani masalah, mengembangkan potensi desa/daerah dan merumuskan solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Setelah melakukan
  • 15. 12 kegiatan, mahasiswa membuat laporan akhir. Adapun tujuan program KKNT ini adalah: a) Kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan dapat mendampingi perencanaan program mulai dari kajian potensi desa, masalah dan tantangan pembangunan di desa menyusun Prioritas pembangunan, merancang program, mendesain, sarana prasarana memberdayakan masyarakat, pengelolaan BUMDes. b) Memberikan pengalaman profesional dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi optimal, memberikan kesempatan untuk mengembangkan bidang ilmu dan minat mahasiswa dengan luaran akhir dalam bentuk karya tulis audio- visual, maupun bentuk karya laporan akhir mahasiswa lainnya. Program ini akan memberikan pengalaman untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus titik bersama dengan masyarakat setempat mahasiswa diharapkan mengidentifikasi potensi dan memberikan solusi sehingga kedatangan mahasiswa akan bisa mengembangkan potensi desa atau daerah tersebut. KKN juga diharapkan dapat mengasah ilmu, soft skill dan leadership mahasiswa bersangkutan.
  • 16. 13 6. Proyek kemanusiaan Program ini muncul dikarenakan Indonesia banyak mengalami bencana alam seperti gempa bumi erupsi gunung berapi tsunami, bencana hidrologi dan sebagainya. Dengan adanya bencana tersebut Mahasiswa dapat menjadi “food Soldier” dalam proyek-proyek kemanusiaan dan pembangunan. Tujuan program proyek kemanusiaan ini adalah sebagai berikut: a) Menyiapkan mahasiswa yang unggul dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama moral dan etika. b) Melatih Mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan menyelami permasalahan yang ada dan ikut memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing. Mahasiswa didampingi oleh dosen dan lembaga Mitra untuk mengawasi, menilai dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan. Lembaga Mitra bisa berada di dalam negeri maupun luar negeri titik lembaga Mitra dalam negeri seperti Pemda, PMI, BPBD, BNPB dan sebagainya. Sedangkan lembaga Mitra luar negeri seperti UNESCO, WHO, UNOCHA dan sebagainya. 7. Program Wirausaha
  • 17. 14 Program wirausaha dimunculkan untuk mendorong dan mengembangkan minat mahasiswa di bidang wirausaha titik selama program ini berlangsung mahasiswa akan mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi kewirausahaan, menyusun proposal wirausaha, menjalankan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan dosen atau mentor kewirausahaan. Program ini memiliki tujuan utama untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung percepatan ekonomi digital. Tujuan dari program kewirausahaan secara rinci adalah sebagai berikut: a) Agar mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha agar dapat mengembangkan usahanya lebih dini dan secara terbimbing. b) Mahasiswa dapat mengaplikasi rencana bisnis yang telah didapatkan saat mengikuti kuliah kewirausahaan menjadi sebuah usaha yang dapat dirintis sejak kuliah. c) Mahasiswa dapat mengaplikasikan keterampilan kewirausahaan dengan memberikan pendampingan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM agar dapat mengembangkan produk dan inovasi bisnisnya. d) Mahasiswa dapat mengembangkan program-program kewirausahaan untuk pemberdayaan masyarakat dengan bekerja sama dengan instansi terkait.
  • 18. 15 8. Studi/Proyek Independen Program proyek independen dihadirkan untuk melengkapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan namun terdapat dalam silabus program studi atau fakultas. Mahasiswa bisa membuat karya inovatif untuk dilombakan di tingkat nasional dan internasional. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pengganti mata kuliah yang harus diambil dan dihitung berdasarkan kontribusi dan peran mahasiswa yang berkoordinasi dengan dosen pembimbing titik adapun yang menjadi tujuan studi/proyek independen ini adalah sebagai berikut: a) Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan produk inovatif. b) Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan pengembangan (R&D) c) Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional dan internasional. d) Meningkatkan pengalaman dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan program studi. e) Dapat mengimplementasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bagian pengabdian kepada masyarakat.
  • 19. 16 C. Bagaimana tantangan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka diartikan sebagai bentuk pemberian kebebasan secara otonom kepada lembaga pendidikan dan merdeka dari birokrasi yang berbelit dan kebebasan bagi mahasiswa memilih program yang diinginkan. Tujuan besar yang ingin dicapai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah terciptanya kultur lembaga pendidikan yang otonom, tidak birokratis, dan terciptanya sistem pembelajaran yang inovatif berbasis pada peminatan dan tuntutan dunia modern. Terdapat empat program besar yang akan segera diluncurkan oleh Kemendikbud 2020, kebijakan tersebut adalah 1) Pembukaan Program Studi Baru 2) Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi 3) Perguruan Tinggi Negeri Hukum 4) Hak Belajar Mahasiswa 3 Semester di Luar Program Studi Kebijakan ini mewajibkan perguruan tinggi memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil SKS di luar Prodi dalam satu kampus yang sama sebanyak satu semester atau senilai dengan 20 SKS dan di luar perguruan tinggi selama 2 semester atau senilai dengan beban 40 SKS. Tantangan penerapan kebijakan Merdeka belajar kampus merdeka :
  • 20. 17 1. Mekanisme kolaborasi antara perguruan tinggi Islam swasta dan program studi dengan pihak luar. Kebijakan pembukaan program studi baru, akreditasi perguruan tinggi dan program studi merupakan dua visi menteri pendidikan dan kebudayaan yang diapresiasi oleh perguruan tinggi swasta. Kebijakan ini memberikan angin segar di tengah sulitnya birokrasi dan persyaratan pengajuan Prodi baru dan akreditasi. Pada tataran praktis, salah satu persyaratan yang mewajibkan adanya kolaborasi kolaborasi antara PTS dan Prodi dengan pihak luar ( perusahaan jasa, industri, masyarakat, perguruan tinggi lain dan instansi pemerintah maupun swasta) memunculkan kebingungan dalam mekanismenya bagi PTS besar hal ini tidak menjadi persoalan besar akan tetapi bagi PTS kecil kewajiban ini memunculkan persoalan tersendiri. 2. Percepatan perguruan tinggi negeri PTN go internasional dengan kebijakan (PTN) badan hukum (PTN-BH) Kebijakan PTN-BH memberikan harapan besar bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang siap bersaing secara internasional. Kebijakan ptnbh sebelumnya dirasakan sangat rigid dan berat, diantaranya adalah a) PTN harus mendapat akreditasi A sebelum dapat menjadi PTN-BH mayoritas Prodi PTN harus terakreditasi a Sebelum menjadi PTN-BH, PTN Badan
  • 21. 18 Layanan Umum PTN blu dan satker kurang memiliki fleksibilitas finansial, kurikulum dan kebijakan dibandingkan ptnbh. Pada kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka ini Nadim memangkas birokrasi dan persyaratan yang rumit, tidak adanya batasan minimal akreditasi, dan fleksibilitas waktu pengajuan ptnbh selama PTN merasa siap dan memenuhi kualifikasi untuk alih status. Kebijakan ini diharapkan dapat memacu PTN untuk menjadi World Class University saat ini hanya terdapat 8 kampus negeri yang masuk dalam 1000 kampus internasional terbaik (8 universitas negeri Indonesia yang masuk peringkat seribu terbaik dunia, n. D). Melihat realitas ini menjadi keharusan bagi pemerintah untuk berani mematok target tinggi bagi PTN dengan kemudahan birokrasi dan pasokan anggaran yang cukup untuk go internasional tidak hanya mampu bersaing di dalam negeri. 3. Mekanisme magang di luar program studi Kebijakan magang selama 3 semester di luar Prodi dan PT merupakan kebijakan visioner Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kebebasan bagi mahasiswa dalam usaha pengembangan keilmuan dan pengalaman kerja dan bersosial. Pada tataran praktisnya muncul beberapa persoalan bagi PTS kecil atau PT dengan letak geografis terpencil, tertular, dan Tertinggal. Selain masalah mekanisme kolaborasi antara Prodi dengan PT dan Prodi
  • 22. 19 besar merujuk pada tingkatan akreditasi serta instansi besar sesuai pada poin 2 di atas, muncul pertanyaan di kalangan Prodi dan mahasiswa, Bagaimana mekanisme pembiayaan pada kegiatan magang tersebut. PT dan Prodi dengan kategori di atas mayoritas memiliki mahasiswa dengan tingkat ekonomi keluarga menengah ke bawah pembiayaan magang menjadi permasalahan besar. Kegiatan megang setidaknya membutuhkan biaya transportasi dan biaya penunjang kegiatan lainnya.
  • 23. 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan Merdeka belajar belajar kampus merdeka dikeluarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian Tujuan belajar Merdeka kampus Merdeka Kemendikbud adalah untuk meningkatkan agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman menyiapkan lulusan, sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian program-program experiensial learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan pasien dan bakatnya dan juga mendorong mahasiswa menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya sehingga siap bersaing dalam dunia global. Kebijakan Merdeka belajar kampus Merdeka diartikan sebagai bentuk pemberian kebebasan secara otonom kepada lembaga pendidikan dan merdeka dari birokrasi yang berbelit dan kebebasan bagi mahasiswa memilih program yang diinginkan. Tujuan besar yang ingin dicapai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah terciptanya kultur lembaga pendidikan yang
  • 24. 21 otonom, tidak birokratis, dan terciptanya sistem pembelajaran yang inovatif berbasis pada peminatan dan tuntutan dunia modern. B. Saran-Saran Dalam penyusunan kali ini meskipun kami menginginkan kesempurnaan akan tetapi pada kenyataannya kami masih memiliki banyak kekurangan perlu di perbaiki. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan kami dalam mencari sumber data dan refresh, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para Pembacaan sangat kami harapkan sebagai badan evaluasi untuk kedepannya
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Alawi dkk, 2022. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pasca Pandemi Covid-19. Bandung: Universitas Negeri Sunan Gunung Djati. (dari jurnal) Sopiansyah dkk, 2022. Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Bandung: Universitas Negeri Sunan Gunung Djati. (dari artikel) Fuadi, Tuti Marjan 2022. Konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Aceh Besar: Universitas Abulyatama. (dari artikel) Susetyo, 2020. Permasalahan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Bengkulu: Universitas Bengkulu. (dari jurnal) Arifin dkk, 2021. Tantangan Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Perguruan Tinggi Islam Swasta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (dari jurnal)