Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
Makalah pengajaran bahasa arab
1. DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI TV
VIDEO COMPACT DISK (VCD)
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN VIDEO
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan teknologi televisi membuat masyarakat semakin
dimanjakan dengan tayangan-tayangan yang bersifat hiburan maupun berita yang jelas dan
akurat. Dahulu kala, pada saat media televisi ditemukan pertama kali oleh John Logie
Baird pada tahun 1923, masyarakat merasa sangat bahagia sekali. Mereka bisa
menyaksikan gambar-gambar asli yang bisa bergerak dan berbicara layaknya kehidupan
nyata. Pesawat televisi pertama kali hanya bisa menampilkan warna hitam putih. Tiga tahun
kemudian yakni tahun 1928, John berhasil membuat sistem TV warna pertama yang terdiri
dari warna merah, biru dan hijau. Tahun silih berganti dan orang pun terus menghasilkan
karya terbaiknya demi pemenuhan kehidupan yang lengkap dan praktis. Tahun 1968, Sony
Corporationdi Jepang mengembangkan system warna trinitron yang kemudian disebut
dengan televisi CRT (Sathode Ray Tube), yang kemudian disusul dengan bentuk televisi
LCD dan plasma yang sekarang ramai diminati masyarakat.
Disamping perkembangan pada Medianya (TV), acara-acara yang ada di Media ini
pun ikut berkembang. Dahulu acaranya adalah sebatas berita dan pementasan drama,
sekarang kita bisa menemukan berbagai macam acara seperti film, berita, petualangan, talk
show, dan lain-lainnya.
Bentuk media audio visual selain TV adalah VCD (Vidoe Compact Disk). Media ini
mampu menampung muatan audio visual sepanjang 74 menit yang kualitasnya setara
dengan VHS video dan suaranya setara dengan kualitas CD audio.
Adanya dua Media teknologi ini secara tidak langsung juga mempunyai pengaruh dalam
dunia pendidikan antara lain bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang
mengasyikkan. Dengan dua Media ini seorang guru bisa memperlihatkan bentuk asli materi
pembelajaran dengan gamblang dan jelas.
Guru dan murid pun semakin mudah untuk memahami segala pelajaran karena
langsung melihat bentuk aslinya. Ironisnya kemudahan tersebut ternyata masih
dinikmati oleh orang yang berduit dan faham teknologi saja. Guru-guru yang ada di
desa terpencil tidak akan bisa menggunakan Media itu sebebas mungkin untuk proses
pembelajaran, selain karena mereka tidak mampu membelinya, merekapun kurang
begitu faham bagaimana mengaplikasikannya di dalam dunia pembelajaran. Untuk itu
sekolah yang masih belum maju diharapakn oleh pemerintah untuk mengembangkan
teknologi dalam pembelajaran sebaik mungkin demi tercapainya pembelajaran yang
kreatif dan inovatif.
3. 1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah yang antara
lain sebagai berikut:
1. Bagaimana TV dan VCD digunakan sebagai media pembelajaran yang mengasyikkan?
2. Apa kelebihan dan kelemahan TV dan VCD sebagai media pembelajaran?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini tidak lain adalah untuk:
1. Mendeskripsikan OHP sebagai media pembelajaran
2. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan OHP dalam penggunaannya sebagai media
pembelajaran.
1. 4. Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan agar mahasiswa yang sebagai
calon guru mampu untuk memahami dan kemudian menggunakannya sebagai media
pembelajaran yang asyik dan menyenangkan bagi diri sendiri dan muridnya yang
nantinya bisa terwujud pembelajaran aktif dan inovatif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Televisi
Omar Hamalik dalam tulisannya mendefinisikan televisi sebagai perlengkapan
elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan
suara. Dari definisi tersebut televisi sebenarnya adalah sama dengan film, yakni dapat
didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio
yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan
kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai
komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat didengar dan dilihat
oleh para pemirsa karena peristiwa tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar
TV tertentu.
Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:
1. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
3. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6. Menarik minat anak.
4. 7. Dapat melatih guru, baik dalam pre-servise maupun dalam inservice training.
8. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian terhadap
sekolah.
Adapun kelemahan-kelemahan TV sebagai media pengajaran, sama halnya yang
terjadi pada film, yakni TV terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangan materi tersebut. Kekurangan lainnya yang begitu mencolok adalah sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan dengan siaran langsung, maka yang
pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di
televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah. Dari sifatnya yang sentralistik ini, guru
di sekolah sulit untuk mengontrol proses penyampaian pesannya.
Dalam penggunaannya televisi sangatlah mudah untuk digunakan akan tetapi dalam
proses pembelajaran jangan asal pakai saja. Diperlukan adanya persiapan terlebih
dahulu sebelum proses pemebelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan tidak
semuanya anak didik faham akan perbendaharaan kata-kata yang digunakan dalam
materi yang berlangsung di televisi. Kemudian setelah selesai diadakan kegiatan
lanjutan agar semuanya bisa berjalan dengan efektif. Dengan adanya follow up setelah
melihat TV, anak didik akan lebih faham akan pelajaran tersebut.
Pada tahun 2004, Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar meresmikan adanya TV-E
(Televisi Edukasi), sebuah stasiun televisi di Indonesia yang khusus ditujukan untuk
menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media
pembelajaran masyrakat. Televisi inipun disebut sebagai Media Pendidikan Jarak Jauh.
Dalam sambutannya beliau mengatakan: “sebagai bangsa yang i ngin maju, maka
kemnajuan teknologi perlu dimanfaatkan. Hanya saja itu dilakukan dengan kadar
kearifan dan etika yang tinggi, khususnya dilihat dari segi pendidikan”. Pernyataan
beliau sangat jelas untuk mengajak seluruh civitas pendiddikan menggunakan teknologi
sebagai bumbu tambahan dalam proses pengajaran. Disamping agar tidak ketinggalan
zaman, pesan ini juga mengandung bahwa teknologi sangatlah penting dalam dunia
pendidikan.
Televisi edukasi ini dirancang untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat
dengan kemasan acara yang mengasyikkan dan menyenangkan. Karena daya
jangkaun televisi bisa sangat luas, keberhasilan memanfaatkan media pembelajaran itu
akan mempercepat pembangunan masyarakat belajar yang cerdas.
Program TV-E ini disiarkan melalui satelit dan dapat diakses dengan
menggunakan parabola. Siaran dilaksanakan selama empat jam dari pukul 07.00
hingga 11.00 di frekuensi 3782-3790 MHz. Sedangkan komposisi programnya meliputi
materi pelajaran pendidikan formal 30%, pendidikan nonformal 30%, pendidikan
informal 20%, serta informasi kebijakan dan program berupa berita atau feature 20%.
Adanya siaran ini sangatlah membantu guru dan masyarakat untuk melakukan
5. pembelajaran secara individu dan kelompok yang nantinya tidak ada pembatasan ruang
gerak proses pendidikan itu sendiri.
2.2. Video Compact Disk (VCD)
Video yang salah satu bentuknya adalah Video Disc masih termasuk media
pembelajaran audio visual. Yudhi Munadi dalam bukunya Media Pembelajaran
mendefinisikan video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak
dan suara.
Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media film, di antaranya dari segi
kelebihan-kelebihannya yaitu:
1. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
2. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
3. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat
4. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
5. Mengembangkan imajinasi peserta didik
6. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistic
7. Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang
8. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan
9. Semua peserta baik yang pandai maupun yang kurang pandai mampu belajar dari
video
10. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
11. Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.
Namun selain kelebihan-kelebihan diatas, ia-pun tidak lepas dari kelemahannya, yakni
media ini terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi
tersebut. Dilihat dari ketersediaannya, masih sedikit sekali video di pasar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan
waktu dan biaya yang cukup banyak.
2.2.1. Langkah-langkah Penyajian Video
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut;
1. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih
dahulu Melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran.
3. Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi untuk melatih
siswa mencari pemecahan masalah, membuat dan menjawab pertanyaan.
4. Program video bisa diputar dua kali atau lebih, untuk memperhatikan aspek-aspek
tertentu.
6. Agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka,
sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu.Sesudah
itu dapat dites, berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu.
VCD (Video Compact Disk) adalah salah satu bentuk dari Video Disc, yaitu
sarana menyimpan dan mencari gambar. Video disc diperkanalkan di pasar tidak
lama setelah perekaman pita video menjadi populer. Video disc pertama dipasarkan
oleh Philips dari Belanda pada tahun 1972, dan berikutnya oleh Thomson-CSF di
Prancis, JVC di Jepang, danRCA di Amerika Serikat. Sistem yang dipakai adalah
capacitance system, yakni sistem pemindahan (scan) informasi gambar dan suara
dengan menggunakan tracking arm dan stylus, sebagaimana layaknya pada turn
table audio (Arief S. Sadiman, 1990:296).
Kemudian mengalami perubahan menjadi sistem optik. Produsen yang pertama
kali menggunakan optical tracking signal system yang menghubungkan ke sinyal
video adalah JVC dari Jepang, produk ini kemudian dikenal dengan sebutan laser
disc (LD). Teknologi LD ini berbeda dengan teknologi pita video dalam arti
informasinya disimpan sebagai spiral lubang-lubang mikro yang dapat dibaca secara
optic; galurnya diatur rapat-rapat di permukaan cakram (disc) datar, bukan dalam
bentuk magnetic di permukaan pita; dan dibaca menggunakan laser, bukan oleh
head magnetic. Perbedaan utama adalah player pita video juga sekaligus recorder.
Kita dapat merekam di pita video, sedangkan video disc hanya tersedia dalam bentuk
yang sudah direkam. Dengan alasan ini, video disc tidak terlalu populer ketika
pertama kali diperkenalkan dan belum diterima konsumen dalam skala besar pada
awal tahun 1990-an.
Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1992, Philipsmempromosikan video
dalam tampi lan baru yang disebut Video Compact Disc, yang kebanyakan orang
mengenalnya dengan sebutan VCD. Video digital ini memanfaatkan format medium
CD yang sebelumnya sudah dikenal luas dalam format audio CD. Dengan
memasukkan informasi dan audio untuk memenuhi ruang 650 MB yang disediakan
oleh medium CD ini, format VCD diperkenalkan untuk menjadi tandingan Laser Disc
(LD), yang secara fisik bentuknya lebih besar dan lebih berat. Teknologi digital yang
digunakan adalah teknologi MPEG-1 yang diprakarsai oleh Motion Picture Experts
Group, sebuah badan internasional yang mengembangkan kompresi audio dan
video. Teknologi MPEG-1 ini memanfaatkan teknik kompresi data rate rendah
dengan tujuan agar fi le yang dihasilkannya dapat efektif memenuhi ruang 650 MB
yang disediakan medium CD.
Dengan menggunakan standar VCD ini, sebuah medium CD dapat menampung
muatan audio visual sepanjang 74 menit. Kualitas setara dengan VHS video, dan
suara setara dengan kualitas CD Audio. Baik LD maupun VCD, bukanlah media
7. penyimpan pada kamera, tetapi hanya untuk diputar pada play back -nya masing-masing.
A. Teknologi Internet dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Penggunaan internet sebagai media pendidikan, menurut Budi Rahardjo(2002).
Menurutnya, manfaat internet bagi pendidikan diantaranya:
a) Dapat menjadi akses kepada sumber informasi, yaitu sebagai perpustakaan on-line,
sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah.
b) Akses kepada nara sumber, yaitu bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik.
c) Sebagai media kerjasama, yaitu sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk
melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Sedangkan menurut Onno W. Purbo (1998) bahwa pada dasarnya dampak positif
dengan pembelajaran melalui internet yaitu:
a) Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa
batas institusi atau batas negara.
b) Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
c) Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada
universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan internet
yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
Walaupun internet sebagai media pendidikan memiliki banyak keunggulan. Namun
demikian juga memiliki kelemahan; seperti yang disampaikan Budi Rahardjo (2002) adalah
infrastruktur internet masih terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan budaya baca masih
lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model pembelajaran melalui
internet.
Perubahan budaya dan gaya pembelajaran suatu bahasa sebagai akibat pemanfaatan
teknologi bergantung pada berbagai sistem pendukung pembelajaran. Ada beberapa hal yang
menjadikan teknologi kurang mendapatkan tempat dalam budaya pembelajaran bahasa asing
di beberapa institusi pendidikan. Faktor yang paling dominan disebabkan dikarenakan pada
aspek tenaga pengajar sebagai salah satu komponen terpenting yang berperan dalam
perubahan tersebut belum mempunyai keahlian dan kemampuan yang mencukupi dibidang
ini. Karena itu tenaga pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan kreatif dan inovatif serta
wawasan dalam keterampilan teknis penguasaan teknologi agar mampu melakukan
perubahan secara operasional, dan bersikap positif terhadap teknologi dengan segala
perkembangannya.
Mengajarkan bahasa asing, seperti halnya bahasa Arab di Indonesia diperlukan upaya
yang sangat besar dari seorang guru maupun dosen dan dibutuhkan variasi cara dan media.
Penggunaan media ini sangat penting bagi keberlangsungan proses belajar mengajar (PBM).
8. Menurut Effendi (1984) “bahwa secara umum media pengajaran bahasa dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu media pandang (visual aids), media dengar (audio aids), dan media
dengar pandang (audio-visual aids)”. Sedangkan menurut Heinich dkk (1996) “media dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam
interaksi yang berlangsung antara dosen dengan mahasiswa. Dengan kata lain, media
pembelajaran berperan sebagai perantara dalam pembelajaran yang dilakukan oleh antara
dosen dengan mahasiswa”.
B. Pembelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Media Internet
Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan kemampuan dalam
mengggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan. Kemampuan menggunakan bahasa dalam
dunia pengajaran bahasa disebut keterampilan berbahasa (maharah al-lughah). Keterampilan
tersebut ada empat, yaitu keterampilan menyimak (maharah al-istima’), keterampilan
berbicara (maharah al-kalam), keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), dan
keterampilan menulis (maharah ak-kitabah). Keterampilan menyimak dan membaca
dikategorikan ke dalam keterampilan reseptif (al-maharat al-istiqbaliyah), sedangkan
keterampilan berbicara dan menulis dikategorikan ke dalam keterampilan produktif (al-maharat
al-intajiyah). (Asep Hermawan, 2011:129)
1. Pembelajaran Keterampilan Menyimak (Maharah al-Istima’) Berbasis Internet
Keterampilan menyimak (istima”) terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu:
Mendengar bunyi-bunyi kata tanpa membekas dalam pikiran;
Mendengar setengah-setengah;
Mendengar dengan mulai merangkai ide;
Menyimak untuk menentukan ide pokok dan ide-ide pendukungnya;
Menyimak untuk disikapi atau dikritisi;
Menyimak sampai hanyut dalam perasaan (tadzawwuq).
Sebagai bahan pembelajaran dalam mempelajari keterampilan menyimak
(mahararah al-istima’) beberapa situs yang dapat dikunjungi antara lainhttp://wiziq-indonesia.
blogspot.com/2009/05/belajar-bahasa-arab-online.html(mendengarkan
beberapa video bahasa Arab), http://badaronline.com (pembelajaran bahasa Arab
dilengkapi dengan audio) http://www.fatwa-online.com/ (untuk mendengarkan
percakapan berbahasa Arab dengan panduan
pdf), http://www.omkolthoum.com/ (mendengarkan lagu Ummi Kultsum bahasa
Arab), http://arabiccomplete.com (Pembelajaran bahasa Arab lewat video
lagu, http://www.muslimtents.com/muslimguide/11-Audio_Lectures.htm (untuk
mendengarkan ceramah). Masih banyak situs lain yang terkait dengan pembelajaran
keterampilan ini.
Situs-situs Arab yang menyajikan untuk kemahiran menyimak yang berasal dari
siaran radio dan televisi berbahasa Arab baik secara langsung maupun rekaman, antara
9. lain:http://www.un.org.arabic/av/radio/news/dailynews.htm; situs ini menyajikan berita
dalam bahasa Arab. www.samd.8m.com/tv.htm; dalam situs ini pengunjung dapat
memilih siaran streaming TV, seperti: TV Arab Amerika, TV Mesir, TV Bahrain, TV
Libanon, TV Qatar, TV Kuwait, TV Dubai, TV Jordan dan, juga situs berita terkini
di www.aljazeera.net atau radio dihttp://onlinetvradios.com/al-jazeera-online. pada
situs www.islampedia.com, pengguna dapat mendengarkan dan menonton berbagai hal
yang berkaitan dengan sains seperti astronomi, biologi, dan lain sebagainya. Begitu juga
terdapat hal yang amat menarik yang dapat didengar bagi penguasaan kemahiran
mendengar, antara lain: penciptaan alam, keluasan alam, pergerakan matahari,
pergerakan bulan, perputaran bumi, kejadian angin, kejadian laut, kejadian manusia dan
lain sebagainya. Ada lagi situs yang menarik di mana pembelajaran lewat video
berbasiskan youtube (www.youtube.com) seperti pembelajaran bagi anak-anak, belajar
tata bahasa, puisi, dan lain- lain dapat dikunjungi pada
situs http://www.myarabicwebsite.com/.
2. Pembelajaran Keterampilan Berbicara (Maharah al-Hiwar) Berbasis Internet
Berbicara disebut juga dengan al-hiwar atau al-muhadatsah,merupakan aspek
kegiatan mempraktekkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang dirangkai menjadi
kalimat-kalimat untk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada mitra bicara. Tujuan pembelajaran ini agar para pembelajara mampu
berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereke pelajaran. (Acep
Hermawan, 2011:115)
Tujuan pembelajaran keterampilan berbicara (maharah al-hiwar)adalah:
Dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan berbahasa Arab
Dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan yang berbeda atau yang menyerupainya
Dapat membedakan ungkapan yang di baca panjang dan yang dibaca pendek
Dapat mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan susunan kalimat yang
sesuai dengan nahwu (tata bahasa)
Dapat mengungkapkan apa yang di terlintas dalam fikirannya dengan
menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat dalam bahasa Arab
Dapat menggunakan bagian-bagian dari tata bahasa Arab dalam
ungkapannya seperti tanda mudhakkar, mu’annath, ‘ada, hal dan fi’il yang sesuai
dengan waktu
Dapat Menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan umur, tingkat
kedewasaan dan kedudukan
Dapat menelusuri dan menggali manuskrip-manuskrip dan literatur- literatur berbahasa
Arab
Dapat mengungkapkan ungkapan yang jelas dan dimengerti tentang dirinya sendiri
10.
Mampu berfikir tentang bahasa Arab dan mengungkapkannya secara cepat. (Mahmud
Kamil, 1985:157)
Internet juga bisa dimanfaatkan untuk kemahiran berbicara. Diantara situs-situs
yang menyediakan kemahiran berbicara adalah sama halnya dengan kemahiran
menyimak. http://www.islamicplayground.com/Scripts/default.asp,www.samd.8m.com/tv
.htm, www.islampedia.com, dan http://kubbar.com.
Untuk menunjang kemampuan berbicara dalam bahasa Arab, internet menyajikan
beberapa situs yang memuat materi-materi percakapan bahasa Arab secara online, seperti
di situs http://masbadar.com atau di http://pba.aldakwah.org/. Dapat juga Memanfaatkan
program “chatting” seperti Yahoo Messenger dan Skype untuk mempraktikan pengetikan
bahasa Arab, bahkan bercakap-cakap dengan penutur asli bahasa Arab.
Baik pembelajaran kemampuan menyimak maupun berbicara juga dapat
menggunakan fasilitas mesin pencari seperti google dan yahoo. atau pencari video seperti
youtube (www.youtube.com), 4shared (www.4shared.com), dan mencari bahan
pembelajaran berbentuk document lewat scribd (www.scribd.com).
3. Pembelajaran Keterampilan Membaca (Maharah al-Qira’ah) Berbasis Internet
Membaca adalah materi memahami bacaan atau disebut juga sebagaifahm al-maqru’,
yaitu mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis dengan melafalkan atau
mencernanya dalam hati. (Acep Hermawan, 2011:116)
Situs-situs yang dapat dijadikan sumber pembelajaran dalam kemahiran membaca
adalah: http://www.madinaharabic.com, (membaca dengan contoh suara
langsung), http://kotob.hypermart.net; dalam situs ini disajikan berbagai macam buku-buku
arab di berbagai bidang.http://www.samd.8m.com/news.htm; melalui situs ini,
pengguna internet dapat membaca berita dari berbagai negara seperti Libanon, Palestina,
Mesir, Bahrain, Yaman, Persatuan Emirat Arab, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar dan lain
sebagainya. Melalui situs http://eyoon.fares.net/425/, pengguna dapat membaca majalah
mingguan atau bulanan yang berbahas Arab atau bahasa Inggris dan Perancis. Untuk
mengetahui puisi-puisi Arab seorang pengguna internet bisa membuka
situs http://www26.brinkster.com/skbrh yang mana pengguna dapat melihat puisi-puisi
Arab yang menggunakan bahasa Arab Fusha (resmi) ataupun bahasa ‘amiyah (dialek).
Pada situs http://www.al-mostafa.com/disp.php?page=kids, pengunjung bisa mengunduh
bahan bacaan elektronik berbentuk djvu.
Untuk mendukung peningkatan kemampuan membaca dan memahami, internet
menyediakan bahan-bahan bacaan yang dapat diunduh gratis selain juga yang
ditampilkan secara online dengan mengunjungi media massa
Arab onlineseperti http://www.alittihad.co.ae/,http://www.elakhbar.org/,http://www.ahra
m.org.eg/, http://www.alayam.com/ dan http://www.arabic-games- iium.net/.
Sedangkan untuk menambah wawasan kosakata istilah ilmiah Anda juga bisa
mengunjungi lembaga- lembaga ilmiah pada http://www.assr.org/. Dengan mengunjungi
11. situs ini, Anda akan terhubungkan link ke beberapa lembaga yang ada di Arab, terutama
lembaga-lembaga penelitian sosial sains.
Untuk mempermudah pencairan alamat-alamat situs pembelajaranbahasa Arab
maupun berbagai bidang lainnya dengan bahasa Arab, dapat juga menggunakan
program Dalil al-Internet yang dibuat oleh shamel.net yang dapat diunduh secara gratis
pada alamat www.shamel.net atau bisa juga membuka
situs http://www.uni.edu/becker/arabic.html untuk mencari linkbermacam pembelajaran
bahasa Arab.
4. Pembelajaran Keterampilan Menulis (Maharah al-Kitabah) Berbasis Internet
Menulis atau disebut dengan al-kitabah merupakan materi yang diungkapkan
dalam bentuk tulisan dengan harap para siswa memiliki kemampuan membuat kalimat-kalimat
bahasa Arab sekaligus memantapkan mereka dalam menguasai suatu tema mulai
dari mengungkapkan pikiran yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks seperti
mengarang.(Acep Hermawan, 20111: 116)
Ada empat hal pokok dalam pelaksanaan pembelajaran menulis, yaitu
a. Menulis huruf Arab
b. Menulis kata-kata dengan huruf-huruf yang benar
c. Menyusun susunan kalimat berbahasa Arab yang dapat dipahami
d. Menggunakan susunan kalimat dalam bahasa Arab tersebut dalam beberapa alinea.
Adapun jenis dalam keterampilan menulis (maharah al-kitabah) dapat
dikegorikan:
a. Dikte (al-Imla’)
b. Menulis indah (al-khat)
c. Mengarang (al-ta’bir wa al-insya’)
Situs-situs yang menyajikan kemahiran menulis dapat dilihat pada situs antara
lain http://wikitravel.org/en/Arabic_phrasebook, http://www.al-bab.
com/arab/visual/calligraphy.htm, http://www.sudairy.com/arabic/phrases.html,http://
www.abjad.com/pyramid.htm, http://www.funwitharabic.com/write.html,http://www.mya
rabicwebsite.com/, dan http://www.al3arabiya.info .
5. Pembelajaran Tata Bahasa Arab Berbasis Internet
Untuk mempelajari tata bahasa Arab, saat ini sudah banyak sekali situs yang secara
khusus menampilkan materi pelajaran bahasa Arab online baik dalam bahasa Indonesia,
Arab, maupun Inggris. Di antara situs yang dapat Anda kunjungi antara lain:
http://arabindo.co.nr/,
http://pba.aldakwah.org/
http://www.as-sidq.org
http://www.afaqattaiseer.com
12.
http://lughah-arabia.tripod.com/
http://www.mediu.org/eMaahad/eBooks/index.htm
http://www.drmosad.com/
http://www.lughah.uni.cc/
http://www.funwitharabic.com/
http://www.schoolarabia.net/
http://lexicons.ajeeb.com/intro/mgz01.asp
http://www.fikr.com/freebooks/afghani/index.htm
http://adekunya.wordpress.com
Selain itu Anda juga dapat mengundh beberapa buku elektronik pembelajaran
bahasa Arab di www.fikr.com atau www.saaid.net (e-Book al-Mujaz fi Qawa’id al-
Lughah al-‘Arabiyyah) atau dapat juga mengunduh beberapa materi tata bahasa dalam
bentuk file doc atau pdf dihttp://www.fatwa-online.com/downloads/dow002/,
atauhttp://www.mediu.org/eMaahad/eBooks/Download/index/index.htm, dan sebagainya.
6. Pembelajaran Tarjamah Bahasa Arab Berbasis Internet
Menterjemahkan merupakan proses penciptaan karya kreatif, soal bentuk dan isi
selalunya tidak menjadi masalah besar (Ainon Mohd, Abdullah Hassan,
2008;287) Penerjemahan harus ditempatkan dalam konteks komunikasi khususnya
komunikasi kebahasaan. Nida dan Taber (1974: 1) mengemukakan bahwa penerjemahan
merupakan upaya mereproduksi pesan yang terkandung bahasa sumber ke dalam bahasa
sasaran dengan pengungkapan yang sewajar mungkin menurut aturan-aturan yang
berlaku, pertama dalam makna dan kedua dalam gaya bahasa. Pengungkapan kembali itu
dilakukan dengan menggunakan padanan wajar dan terdekat. Padananan adalah unsur
bahasa sumber yang mengandung pesan yang sama dengan unsur bahasa sasaran. Namun
perlu diperhatikan bahwa sepadan tidak berarti sama. Kesepadanan adalah keserupaan
yang diterima, dipihak pertama oleh penerima dalam bahasa sumber dan dipihak lain oleh
penerima dalam bahasa sasaran.
Untuk pengajaran penerjemahan misalnya, pengguna internet dapat memanfaatkan
situs televisi dan radio bahasa Arab dihttp://news.bbc.co.uk.arabic/news dan BBC bahasa
Indonesia dihttp://news.bbc.co.uk.indonesian/. Meskipun berita yang terdapat dalam edisi
bahasa Indonesia bukan terjemahan dari berita edisi bahasa Arab, mahasiswa akan
menemukan sejumlah kata, ungkapan dan istilah yang sepadan.
Untuk menterjemahkan penerjemahan di internet di sediakan situs kamus Arab -
Indonesia dan Arab – English atau atau sebaliknya. Situs yang menyediakan kamus yang
dimaksud adalah http://qaamus.com/ (Arab-Indonesia), http://www.sms-translator.
net (kamus semua bahasa ke Indonesia), atau http://www.kamusarab.com/.
Untuk memudahkan penterjemahan bisa juga langsung dengan bantuan google terjemah
(http://translate.google.co.id/)
13. C. Implikasi Internet Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Penggunaan Internet untuk kepentingan dunia pendidikan sudah semakin menyeluruh
terutama di negara-negara maju dan berkembang, hal ini merupakan fakta yang menunjukkan
bahwa dengan internet ini memang berpotensi menjadikan proses belajar mengajar yang
lebih efektif, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana
media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interaktif,
program aplikasi, dan lain-lain.
Sebagai yang dianggap hal baru diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses
belajar mengajar di sekolah, internet mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya
proses komunikasi interaktif antara guru dengan pembelajar. Bagaimanapun juga kondisi
harus mampu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi
pembelajaran, yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan
komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu
siswa dalam memeperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas
tersebut (Boettcher 1999).
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan,
presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari
tiga mode dasar dialog/komunikasi sebagai berikut (Boettcher 1999): dialog/komunikasi
antara guru dengan siswa, dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar, dan
dialog/komunikasi di antara siswa. Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan
dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang
optimal. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari
pembelajaran sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut.
Situs-situs Arab yang terdapat di internet sangat membantu penguasaan kemahiran
berbahasa Arab. Karena situs-situs tersebut menyajikan berbagai data dan informasi masa
lalu, terkini dan akan datang mengenai dunia Arab, dunia antar bangsa dan berbagai bidang-bidang
kajian bahasa Arab dan Islam.
Situs-situs utama Arab adalah
seperti www.arabic.com, www.raddadi.com,www.arabia.com, www.alsaha.com, www.senba
d.net Kalau dilihat dari situswww.raddadi.com sebagai contoh, maka terlihat berbagai macam
bidang yang ada dalam situs tersebut seperti bidang-bidang yang diberikan adalah sebagai
berikut: situs kesehatan, situs Islam, situs media massa, situs pekerjaan, situs sastra, situs
komputer dan lain sebagainya.
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di
negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang
dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi
karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa
digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan
sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.
14. Melalui internet, siswa dapat mengadakan kontak langsung dengan penutur asli,
berpartisipasi dalam suatu forum diskusi, dan sebagainya. Interaksi antara dosen dan
mahasiswa, misalnya penugasan dan pengerjaan tugas pun dapat dilakukan melalui internet.
D. PENUTUP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dua Media teknologi audio visual ini sangatlah cocok digunakan untuk media
pembelajaran. Adanya kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas membuat
proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Guru akan lebih mudah
menyampaikan pelajaran, karena Media Bantu tersebut dan siswa pun lebih cepat
merangsang materi pelajaran, karena mereka bisa melihat secara langsung. Manfaat ini
sesuai dengan tulisan di bukuQuantum Learning yakni apabila murid bisa melihat
langsung materi pelajarannya maka tingkat pemahamannya menjadi 60 %. Suatu
keadaan yang sangat diinginkan semua pihak baik dari sekolah maupun masyarakat.
Penggunaan TV dan VCD sebagai media pembelajaran membutuhkan adanya
rancangan yang jelas, guru harus terlebih dahulu menyiapkan materi yang cocok untuk
siswanya, dan kemudian setelah proses pembelajaran selesai harus diadakan evaluasi
agar siswa tidak hanya sekedar menonton saja tetapi betul-betul memahami apa
kandungan pelajaran yang ada di dalamnya.
Dengan pembelajaran berbasis Internet mendidik siswa untuk berpikir kritis,
menambah wawasan dan pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar otodidak, dan
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan.
Metode-metode pembelajaran berbasis internet dapat dilakukan pendidik dengan
model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran semakin senang,
tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi
pembelajaran yang bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan siswa
akan terbiasa berpikir kritis dan mendorong siswa untuk menjadi siswa otodidak. Siswa
juga akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam
kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan
pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, mampu
meningkatkan hasil belajar, dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat.
15. 3.2 Saran
Pengembangan di sekolah-sekolah tertentu yang belum mempunyai TV dan
VCD agaknya harus digalakkan secara bersama-sama. Sekolah yang mempunyai
kedua media ini pastilah lebih mudah dalam melaksanakan proses KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar). Pengembangan ini diharapakan agar tercapainya kemajuan
masyarakat dan bangsa Indonesia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar M. A, Media Pembelajaran, Jakarta, Rajawali Press, 2009.
Anderson, Ronald H, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,
Penj. Yusufhadi Miarso, dkk., Jakarta, Rajawali Press, 1987.
Damin, Sudarman, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1994.
Munadhi, Yudhi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), Jakarta, Gaung Persada
Press, 2008.
Nasution, Prof. Dr., Teknologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2008.
Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta, 1994.