ini adalah sebuah artikel yang menggambarkan pengetahuan agama masyarakat lampung. tepatnya disebuah perkampungan desa surabaya udik, kecamatan sukadana, kabupaten lampung timur.
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
1. ABSTRACT
Pengetahuan Agama yang Dianut Oleh Masyarakat Lampung
Oleh:
ICHA AQUINALDA
NPM. 18001741
This article examines the Knowledge of Religion that is Advised by
Lampung people, especially the community of Surabaya Udik Village,
Sukadana District, East Lampung Regency. To find out how religious
knowledge is held by the people in the village. Such questions, up to a
certain level, often interfere with the fervor of the Lampung
community in worship because the culture / customs and religion are
contradictory. Especially the majority of the Indigenous people of
Islam. After conducting a comprehensive and in-depth study, this
study found the fact that religious knowledge held by the community
can be reviewed based on religious beliefs and activities that are
guarded and preserved.
Keyword: Religious Knowledge, Lampung Society
Artikel ini mengkaji tentang Pengetahuan Agama yang Dianut Oleh
masyarakat Lampung, khususnya masyarakt Perkampungan Desa Surabaya
Udik Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Untuk mengetahui
bagaimana pengetahuan agama yang dianut oleh Masyarakat di
perkampungan. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini, sampai pada tarap
tertentu, sering menggangu kekhusu’an masyarakat Lampung dalam
beribadah karena antara budaya/adat istiadat dan agama itu bertentangan.
Terlebih masyarakat Pribumi mayoritas pemeluk agama Islam. Setelah
melakukan kajian secara menyeluruh dan mendalam, studi ini menemukan
fakta bahwa pengetahuan agama yang dimiliki masyarakat dapat ditinjau
berdasarkan keimanan dan kegiatan keagamaan yang dijaga dan
dilestarikan.
Keyword: Pengetahuan Agama, Masyarakat Lampung
2. Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu
knowledge, dalam ensiklopedi psikologi dijelaskan bahwa definisi pengetahuan
adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).1
Sedangkan
secara terminology akan dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan.
Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu
itu adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai, dan Pengetahuan itu
adalah semua milik atau isi pikiran.2
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan adalah proses
kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.
Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa pengetahuan dalam arti luas berarti semua
kehadiran objek (yang diketahui) dalam dalam subjek (yang mengetahui). Namun
dalam arti sempit dan berbeda dengan imajinasi atau pemikiran belaka,
pengetahuan hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kebenaran dan
kepastiannya). Pada umumnya, adalah tepat kalau mengatakan pengetahuan hanya
merupakan pengalaman “sadar”. Karena sangat sulit melihat bagaimana persisnya
suatu pribadi dapat sadar akan sesuatu.
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa difinisi
pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).
3
Sedangkan secara terminologi definisi pengetahuan ada beberapa definisi.
1. Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan
tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai.
Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.
2. Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung
dari kesadarannya sendiri. Dalam hal ini yang mengetahui (subjek) memiliki
yang diketahui (objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga
yang mengetahui itu menyusun yang diketahui pada dirinya sendiri dalam
kesatuan aktif.
1
Amsal Bahtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hal. 85
2
Ibid., hal 85
3
Ibid., hal 86
3. 3. Pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek
tertentu, termasuk didalamnya ilmu, seni dan agama. Pengetahuan ini
merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung dan tak langsung
memperkaya kehidupan kita.
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik
mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah
informasi yang berupa common sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme
tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan
pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan pengetahuan kurang kuat
cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan
ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian pengetahuan
lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman belaka.4
Berdasarkan berbagai pengertian yang sudah dipaparkan diatas tadi, dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu manusia
terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek
tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun
lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal, atau
yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan.
Agama dalam Bahasa Indonesia berarti sama dengan kata “din” dalam
Bahasa Arab, atau Bahasa Eropa sama dengan Religion (Inggris), la Religion (
Prancis ), De religie (Belanda) semua Agama perkataan “agama” berasal dari
Bahasa Sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun
temurun“. Agama dalam arti luas yaitu kepercayaan kepada Tuhan yang
dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara,
penyembahan dan permohonan dan membentuk sikap hidup manusia menurut
atau berdasarkan ajaran agama itu. Jadi yang dimaksud pengetahuan agama yaitu
segala apa yang diketahui tentang kepercayaan kepada Tuhan, yang menyangkut
hubungan dengan Dia melalui peribadatan dan permohonan serta seluruh ajaran
ajaran yang terdapat dalam agama.
Pengetahuan yang dimiliki manusia dalam berbagai segi mengenai ajaran
agama yang dipeluknya akan menjadi reverensi yang memperluas cakrawala
4
Susanto, Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis, dan
Aksiologis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hal 87-89
4. pandangannya dalam tindakan. Bagi orang Islam, pengetahuan ini menunjukkan
seberapa tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman seorang muslim terhadap
ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran pokok agama yang termuat dalam
kitab suci Al-qur’an dan Hadits. Kedua pedoman itulah yang digunakan umat
muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan agama antara satu orang dengan orang lain barang tentu
sudah berbeda. Hal ini tergantung pendidikan agama yang didapatkan. Ada
beberapa orang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi dikarenakan
menempuh jalur pendidikan agama di pondok pesantren. Akan tetapi sebagian
besar masyarakat hanya mendapatkan pengetahuan agama pada pendidikan
sekolah formal. Pengetahuan mengenai rukun iman dan rukun Islam merupakan
hal yang didapatkan saat masih duduk dibangku sekolah.
Pendidikan khusus seperti membaca Al-Quran, didapatkan dari taman
pendidikan Al-Quran. Kegiatan hanya mencankup latihan membaca Al-Quran,
tidak belajar secara mendalam mengenai isi dan tafsirnya. Pengetahuan agama
yang harus dimiliki oleh orang tua meliputi akidah, ibadah dan aklhak.
Berangkat dari uraian mengenai pengetahuan dan agama yang sudah
dipaparkan. Fokus penelitian pada artikel ini akan membahas mengenai
bagaimana pengetahuan agama yang dianut oleh masyarakat lampung.
Sebagai salah satu kota yang terletak di ujung pulau Sumatra, masyarakat
Lampung memiliki keunikan tersendiri dalam menerapkan agama yang dianutnya.
Sehingga setiap kabupaten/kota yang menjadi bagian Provinsi Lampung memiliki
perbedaan dalam sistem keagamannya. Maka study kasus yang dilakukan pada
penelitian ini terletak pada salah satu kabupaten/kota yang berada di Provinisi
Lampung. Lebih khususnya lagi berada di sebuah perkampungan Desa Surabaya
udik kecamatan sukadana kabupaten lampung timur. Mayarakat yang ada pada
desa tersebut mayoritas dihuni oleh orang pribumi. Dengan harapan data yang
akan didapatkan menjadi lebih relevan.
Terlebih jika mengingat penduduk pribumi di Lampung hanya mencapai
13, 6% dari keseluruhan warga yang ada di Lampung.5
Sebagai masyarakat
minoritas, suku Lampung tetap memiliki adat istiadat yang erat kaitannya dengan
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
5. agama yang dianutnya. Berbicara soal agama, mayoritas masyarakat lampung
beragama Islam. Tetapi walaupun dikenal sebagai pemeluk agama Islam, di
kalangan masyakarat Lampung masih berkembang sisa-sisa kepercayaan lama
yang mereka sebut kepercayaan pada Zaman Tumi6
. Mereka juga mempercayai
makhluk-makhluk halus dan benda-benda kuno dengan kekuatan saktinya.
Sehubungan dengan kepercayaan ini, mereka mengenal berbagai upacara adat
dengan berbagai sesajian sebagai pelengkapnya.
Seiring berkembangnya zaman, tradisi masyarakat lampung ada beberapa
yang masih dipertahankan sampai hari ini. namun beberapa juga sudah ada yang
ditinggalkan. Hal ini sejalan dengan pemahaman masyarakat mengenai
pengetahuan agama yang semakin hari semakin berkembang. Sehingga
masyarakat Lampung khususnya di perkampungan desa Surabaya udik,
kecamatan sukadana kabupaten Lampung Timur, banyak yang sudah
meninggalkan tradisi yang dibawa oleh nenek moyang.
Hampir seluruh masyarakat desa mulai memodifikasi nilai-nilai budaya
yang dimiliki agar bisa disesuaikan dengan agama yang dianutnya. Namun tidak
sedikit pula masyarakat yang memiliki pandangan berbeda akan hal tersebut.
Mereka menganggap bahwa adat istiadat yang dimiliki masyarakat lampung harus
dijaga dan dilestarikan dan keluar dari campur tangan agama. Namun hal ini
kembali lagi kepada keimanan dari masyarakat Lampung itu sendiri yang terus
bertambah seiring dengan pengetahuan mengenai keagamaan yang mereka
dapatkan.
Terlepas dari itu semua mayoritas penduduk Lampung memeluk agama
Islam sebanyak 92%. Selain itu ada pula yang beragama Kristen Protestan (1,8%),
Budha (1,7%), dan lain-lain (2,7%).7
Sedangkan mayoritas masyarakat
perkampungan desa Surabaya Udik, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung
Timur 98% beragama Islam8
. Terbukti dengan adanya majelis ilmu agama Islam
yang tersebar disemua dusun yang berjumlah 6 dusun. Masing-masing dusun
memiliki tokoh agamanya sendiri yang biasa mengajar anak-anak yang ingin
6
Lampung Post, Rabu, 11 Agustus 2010.
7
Firman Sujadi, Lampung Sai Bumi Ruwai Jurai, (Jakarta: Cita Intan Madani, 2012), hal.
23
8
Dokumentasi desa Surabaya Udik
6. memperdalam ilmu agamanya atau biasa di sebut dengan TPQ (Taman
Pendidikan Al-Qur’an)
Tidak jarang setiap TPQ dari dusun tersebut membuat berbagai macam
kegiatan untuk memperingati hari-hari besar agama Islam. Kegiatan yang
dimaksud dapat berupa lomba-lomba untuk anak TPQ, pengajian, shalawatan,
hingga kegiatan lain yang bermanfaat. Hal ini biasa dijadikan sebagai majelis
untuk memperdalam pengetahuan keagamaan bagi masyarakat desa Surabaya
Udik itu sendiri. Bahkan kegiatan ini dijadikan sebagai kebiasaan karena selalu
rutin untuk dilakukan.
Berdasarkan fakta yang ditemukan dari masyrakat Lampung khususnya
perkampungan desa Surabaya Udik, kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung
Timur di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan keagamaan yang dianut
masyakat Lampung masih sangat dijaga dan dilestarikan.
7. Daftar Pustaka
Amsal Bahtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014)
Dokumentasi Desa Surabaya Udik
Firman Sujadi, Lampung Sai Bumi Ruwai Jurai, (Jakarta: Cita Intan
Madani, 2012), hal. 23
Susanto, Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis,
dan Aksiologis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011)
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
Lampung Post, Rabu, 11 Agustus 2010.