Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
2. = “Memelihara biota air untuk memperoleh keuntungan”
+
2
Perusahaan
Benih
Air
Pakan
Ukuran konsumsi Panen Profit
3. 3
Perusahaan
Benih
Air
Pakan
Sumber pakan alami berkualitas
tinggi
Memperbaiki kualitas nutrisi bahan
baku pakan
Mengoptimalkan ekspresi
genetik
Agen dalam siklus nutrien
Pencegah wabah penyakit
Memahami DNA
Memahami efek toksin
Pathogen terhadap
metabolisme
Memahami keseimbangan
Zat-zat nutrisi dan
pemanfaatannya
Peran biokimia
4. 4x teori, 1x ujian
• Nutrisi dan pakan ikan: pembahasan mengenai kebutuhan nutrisi
ikan dan komposisi pakan ikan
• Teknologi bioflok untuk akuakultur: C/N/P ratio dan pengelolaan
limbah kolam in situ
• Kualitas perairan dan metabolisme ikan: DO, pH, oksigen, salinitas,
ammonia, nitrit dan metabolisme
5. Referensi
A. Biokimia
• Lehninger Principles of Biochemistry 6th ed, Nelson and Cox, 2012
• Introduction to Nutrition and Metabolism, Bender, 2008
B. Nutrisi dan Pakan
• Nutrient Requirement of Fish and Shrimp, NRC, 2011
• Nutrition and Feeding of Fish and Crustaceans, Guillaume et al, 2001
C. Kualitas air dan metabolisme ikan
• Pond Aquaculture Water Quality Management, Boyd and Tucker, 1998
• Dynamics of Pond Aquaculture, Boyd and Egna, 1997
D. Bioflok
• Biofloc Technology: A Practical Guide 3rd ed, Avnimelech et al, 2016
• Design and Operation of Super Intensive Biofloc Dominated Systems for the Production of Pacific
White Shrimp, Samocha et al, 2017
• Aquatic Microbial Ecology, Yuri Sorokin, 1999
8. Kunci pemahaman biokimia
1. Jalur metabolisme tidak perlu dihapal tapi harus dipahami.
2. Jalur metabolisme membawa pesan umum kehidupan.
3. Jalur metabolisme dalam ilmu biokimia adalah jalur reaksi kimia terpadu, artinya semuanya
bergerak bersama-sama dan saling terhubung.
4. Reaksi KIMIA KEHIDUPAN terjadi karena adanya katalisator ENZIM
5. Enzim bekerja pada kondisi pH, suhu dan keseimbangan ion tertentu
6. Energi kimia terbanyak diperoleh dari pembakaran oleh oksigen
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. 1. Ikan hidup pada kondisi pH, suhu, kadar garam,
dan oksigen tertentu
2. Ikan dapat hidup karena bebas dari racun
metabolisme
3. Ikan hidup, tumbuh dan berkembang karena
memperoleh dan menumpuk zat nutrisi
30. B. Nutrisi dan Pakan Ikan
1. Bidang kajian akuafeed
2. Akuafeed di Indonesia
3. Nutrisi dan formulasi akuafeed
31. Mengapa disebut akuafeed ?
1. Organisme konsumen sangat beranekaragam (ikan, udang,
kekerangan)
2. Karakterisitik fisik dan kimia pakan berbeda dengan pakan ternak
31
32. Bidang kajian akuafeed
1. Fisiologi nutrisi: bagaimana organisme mengelola makanannya
2. Nutrisi : bagaimana kimia makanan sesuai dengan kebutuhan
organisme
3. Akuafeed : bagaimana menyusun bahan baku pakan mendekati
kebutuhan ideal organisme air
4. Teknologi pakan : bagaimana mencampur bahan baku pakan menjadi
pakan utuh, nutrisi tidak rusak, pakan tidak hancur di air
32
33. Status Akuafeed di Indonesia
33
• Produksi akuafeed meningkat 70% antara 2008 dan 2015.
• Pakan udang meningkat hanya 10%
Pakan ikan
Pakan udang
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ribu ton
Tahun
34. 34
26
4.39 2.857 2.478
CHINA INDIA INDONESIA VIETNAM
Juta ton
4 Produsen Ikan Air Tawar Utama
Indonesia adalah produsen ikan air tawar ke-3 di dunia
36. 2.88 juta ton/tahun kapasitas produksi
36
Sumut
20%
Jabar
20%
Jakarta
12%
Jatim
19%
Banten
10%
Lampung
17%
Jateng
2%
Jawa memiliki 63% kapasitas pabrik
Jawa bagian barat memiliki 66%
kapasitas produksi Jawa
38. 38
Kebutuhan protein beberapa jenis ikan budidaya
Jenis ikan Protein pakan (%) Referensi
Kerapu bebek:
5 – 25 g
150 – 400 g
54-56
51-53
(Giri et al. 1999; 2002)
(Usman et al. 2005)
Kerapu macan
10 – 30 g
50 – 300 g
47
45 - 50
Giri et al (2002)
Laining et al (2003), Kabangnga et al. (2004)
Kakap putih 43 Catacutan & Coloso (1994)
Kakap merah 44 Catacutan & Pagador (2001)
Ekor kuning 55 Takeda et al. (1975)
Bandeng 30-40
24
Pascual (1989)
Sumagaysay & Borlongan (1995)
Beronang 35 Parazo (1989)
Udang windu 40 Millamena & Trino (1994)
Udang vanamei 20-32 McIntosh (2000)
39. 39
• Asam amino merupakan penyusun protein, menentukan kualitas
protein.
• Asam amino esensial yang dibutuhkan ikan berbeda-beda (% protein
pakan):
Jenis asam amino Kakap putih
(CP: 43%)
Bandeng (CP:
30%)
Udang windu
(CP: 40%)
Arginine 3,6 5,2 5,3
Histidine ? 2,0 2,2
Isoleucine ? 4,0 2,7
Leucine ? 5,1 4,3
Lysine 4,5 4,0 5,2
Methionine 2,9 2,5 2,4
Phenylalanine ? 4,2 3,7
Threonine ? 4,5 3,5
Tryptophan 0,5 0,6 0,5
Valine ? 3,6 3,4
40. 40
Lemak - sumber energi
- pelarut vitamin
- sumber asam lemak essensial
- Ikan air laut: n – 3 PUFA tinggi
khususnya EPA dan DHA
- Ikan air tawar : n – 6 PUFA tinggi
khususya ARA da Linoleic
- Ikan air payau : n – 3 & n – 6 PUFA
41. 41
Kebutuhan lemak beberapa jenis ikan
budidaya
Jenis ikan Lemak pakan Referensi
Kerapu bebek:
5 – 25 g
150 – 400 g
9-12
10-12
(Giri et al. 1999; Rachmansyah et
al. 2000)
(Usman et al. 2005)
Kerapu macan 9 Giri et al (2002)
Kakap putih 13-18 Corraze 2001
Kakap merah ? Corraze 2001
Ekor kuning 11 Corraze 2001
Bandeng 7-10 Corraze 2001
Udang windu 6-7,5 Smith (2006)
Udang vanamei 6-8 Smith (2006)
42. 42
Kebutuhan asam lemak beberapa jenis ikan
Jenis ikan Asam lemak
pakan (%)
Referensi
Kerapu bebek:
10 – 30 g n-3 HUFA: 1-1,4 (Suwirya, et al. 2001; Marzuqi et al.
2002;
Kerapu macan n-3 HUFA: 2,0 Suwirya et al. (2003)
Kakap putih n-3 PUFA: 0,5
n-6 PUFA: 0,5
Borlongan & Parazp (1991)
Kakap merah n-3 HUFA: 0,5 Yone et al. (1978)
Ekor kuning n-3 HUFA: 2,0 Dashimaru et al. (1984)
Bandeng n-3 PUFA: 1-1,5 Borlongan (1992)
Udang windu Linoleat : 0,4
Linolenat: 0,3
EPA: 0,4
DHA: 0,4
Akiyama (1991)
43. 43
• Karbohidrat - sumber energi murah
- binder (perekat)
- ikan memiliki (keterbatasan menggunakannya)
• Vitamin menunjang proses metabolisme
• Mineral menunjang proses metabolisme
44. 44
Pemilihan Bahan Baku Pakan
Bahan baku pakan yang akan digunakan harus
diketahui komposisi nutrisinya :
- Analisa proksimat untuk mengetahui makro
nutriennya (protein, lemak, BETN, serat kasar,
abu dan air serta energi)
- Analisa asam amino dan asam lemak
Menentukan sumber protein :
- bahan hewani
- bahan nabati
45. Menentukan sumber lemak :
- minyak ikan, minyak cumi
- minyak nabati (kedele, kelapa, jagung, dll)
Sumber bahan baku pakan (lokal, impor)
Ketersediaanya banyak dan kontinyu
Bahan baku yang tidak dimanfaatkan manusia
Harga bahan baku (murah)
Mengetahui kandungan zat anti-nutrisi dari bahan tersebut serta batasan
jumlah penggunaannya (untuk jenis ikan tertentu)
Pemilihan Bahan Baku Pakan
46. 46
Beberapa bahan baku pakan dan komposisi
makro nutrisinya (% bahan kering)
Jenis bahan Protein Lemak
Serat
kasar
Abu BETN
Tepung ikan lokal 55,5 10,8 1,1 21,7 11,1
Tepung rebon 61,3 9,7 3,2 15,7 10,1
Tepung hati cumi 49,2 16,8 5,0 4,5 24,5
Tepung kerang hijau 57,0 13,4 2,1 9,7 17,8
Tepung kepala udang 44,8 8,6 19,7 25,7 1,2
Tepung limbah ayam 62,7 17,2 1,9 5,3 12,9
Tepung keong mas 56,9 5,2 2,8 11,2 23,9
Tepung kedele 48,7 3,5 6,4 6,8 34,6
Dedak halus 14,6 15,9 6,2 9,4 53,9
Tepung terigu 9,1 1,7 0,2 1,2 87,8
Bungkil kelapa sawit 14,6 7,7 8,6 7,1 62,0
Tepung darah hewan 84,3 0,2 6,2 3,6 5,7
Tepung jagung 11,0 4,1 2,4 1,8 80,7
47. 47
Sumber lemak :
- minyak ikan = sumber n – 3 PUFA
- minyak cumi= sumber n – 3 PUFA
dan lecithin
- minyak kedele = sumber n – 6 PUFA
- minyak kanola = sumber n – 6 PUFA
- minyak jagung = sumber n – 6 PUFA
49. Hasil perhitungan gizi pakan yang lebih ideal
49
Kecernaan energi sedang
(55%)
Mineral makro perlu ditingkatkan 10%
Ca/P mendekati 1,5
Asam amino esensial
Biaya
Pigmen ‘nol’
(tidak cocok untuk udang)
kolesterol dan asam lemak esensial
rendah (tidak cocok untuk induk)Asam lemak esensial
Kecernaan protein baik
(80%)
50. Protein pakan ikan nila diatas 28% untuk
memperoleh pertumbuhan optimal
50
51. Perbandingan protein dan energi pakan
51
“Hewan air ditopang oleh air dalam bergerak sehingga tidak membutuhkan banyak energi”
55. Contoh bahan baku hewani
Hewani
Utuh Tepung ikan, tepung rebon
Organ
Kepala Tp. kepala udang, Tp. kepala ikan
Kulit & bulu Tp. bulu unggas
Alat cerna Tp. usus, hatiDarah
55
Sebagai sumber zat pembangun
56. Contoh bahan baku nabati
56
Nabati
Utuh Tp. Gracillaria, Tp. Enceng gondok
Buah Tp. kopra
Biji Tp. Kedelai, Tp. Jagung, Tp menir, Tp. Dedak, Tp. terigu
Daun Tp. lamtoro, Tp. Daun gamal, Tp. Daun pepaya
Batang Tp. sagu
Umbi Tp. Tapioka, tp kentang
Sebagai sumber energi dan perekat pakan
57. Membuat database bahan baku yang teruji
57
3 sheet:
1. Bahan baku
2. Formula proporsi
3. Formula berat