SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
enin, 16 April 2012
Apa itu Bank Sampah? Dan apa manfaatnya?
APA ITU BANK SAMPAH?
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki
manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang
menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang
nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung
ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja
sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi
barang-barang kerajinan.
TUJUAN DAN MANFAAT BANK SAMPAH.
Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah
adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah
untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat
berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung
yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan
sehat.
Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman
bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah
juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.
Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
September lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di
seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan sampah
sudah menjadi ancaman yang serius, bila tidak dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin
beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan
sampah di lingkungannya.
BAGAIMANAKAH PROSES DAN CARA KERJANYA?
Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa
langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang
mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank
sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse).
Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu,
dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan.
Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam
pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci.
Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank sampah.
Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk masyarakat
perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam bentuk
tabungan.
Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya. Kualitas
ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan
pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil
(kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). Kualitas ke 3 yaitu plastik mie
instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas
0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena
akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu,
dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di
cacah).
Bicara soal sampah: kecenderungannya adalah kita tidak terlalu memikirkan apakah sampah yang kita hasilkan itu organik atau
non-organik. Kitamungkin juga tidak terlalu peduli ke mana larinya sampah itu. Sementara kenyataannya:di Indonesia, sampah
rumahtangga kita akan bercampur dengan sampah jutaan rumahtangga lainnya, hingga terbentuklah gunung-gunung sampah yang
tak semestinyadi tempat pembuangan akhir (TPA) berbagai kota.
Bicara soal pengelolaan sampah yang ideal, para pakar akan mengatakan bahwa tanggungjawabnya bukanlah milik pemerintah
kota semata, tetapimilik bersama.
Jumlah penduduk terus meningkat, begitu pula polakonsumsi. Volume sampah pun kian meluap di berbagai TPA.
Lantas apa yang bisa dilakukan? Saat ini di Indonesia, Bank Dunia tengah mengkaji berbagai cara untuk memperbaiki sistem
pengelolaan sampah. Salah satu pilihannyaadalah memperbanyak jumlah bank sampah. Belum lama ini sayabersama tim
proyek pengelolaan sampah Bank Dunia mengunjungi bank sampah di beberapa kotauntuk belajar lebih banyak tentang cara
kerjanya.
Apayang dimaksud dengan ‘bank sampah’? Bank sampah sudah ada di berbagai kelurahan di seluruh tanah air, antara lain di
Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sinilah sampah rumahtangga dipilah ke dua kelompok:
sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik kemudian
dipilah lebih lanjut ke tiga sub-kelompok: plastik, kertas, sertabotol dan logam.
Sebagian besar rumahtangga ramah lingkungan di Indonesia menyimpan tiga tong sampah atau kantong sampah besar. Begitu
ketiga tong sampah tersebut sudah penuh, isinyalalu bisa “ditabung” di sebuah bank sampah. Seperti halnya sebuah bank
komersil, kita bisa membuka rekening di sebuah bank sampah. Secara berkala, kita bisa mengisi tabungan kita dengan sampah
non-organik yang ditimbang dan diberi nilai moneter, sesuai harga yang sudah ditentukan oleh para pengepul. Nilai moneter ini
ditabung, dan sama halnya sebuah bank komersil, isi tabungan tersebut bisa ditarik sewaktu-waktu. Dimanapun tempatnya,
prinsip-prinsip dasar bank sampah tetap sama: untuk menyimpan sampah, untuk menabung, untuk menghasilkan uang, untuk
mengubah perilaku dan menjaga kebersihan.
Prinsip-prinsip kebersihan dan pengelolaan sampah ramah lingkungan diterapkan sejak dini di sebuah sekolah menengah atas di
Manado, Sulawesi Utara. Para siswaSMA 7 mulai menerapkan pola hidup ramah lingkungan di lingkungan sekolahnya sejak
tahun 2007, dengan membuat kompos dari sampah organik dari kantinnya. Beberapa tahun kemudian, sebuah bank sampah resmi
didirikan di SMA 7 dan para siswamulai menyadari untungnya menyimpan botoldan bungkus makanan plastik. Hasil tabungan
mereka di bank sampah diakui sejumlah siswa cukup membantu untuk membayar kebutuhan-kebutuhan sekolah. Kementerian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia pun memberi penghargaan khusus bagi SMA 7 karena dianggap sangat berprestasidalam
menerapkan jiwa ramah lingkungan di kalangan siswanya.
Di kota Balikpapan, seorang mantan anggota DPRD mendirikan sebuah bank sampah yang lebih konvensional. “’Sampah adalah
teman kita. Sampah adalah uang. Itu yang selalu saya tekankan pada warga,” ujar Sobirin, pendiri bank sampah di kelurahan
Gunung Samarinda. Sejak pertama berdiri tahun 2010 lalu, sampah non-organik yang terkumpuldi bank sampah Sobirin bisa
mencapai 2-3 ton per bulan.
“Dibank sampah ini, tiap rumahtangga rata-rata menabung sekitar 50 ribu rupiah per bulan. Lama kelamaan, jumlah yang
terkumpullumayan membantu buat membaya keperluan rumah tangga dan sekolah,” tambah Sobirin.
Tentunyabank sampah Sobirin takkan sukses tanpapartisipasisejumlah relawan. Selain ketiga relawan yang menangani
operasional harian bank sampah, Sobirin juga didukung relawan di 29 titik pengumpulan sampah. Salah satunya, Ibu Mimin,
bahkan membuat teroboson sendiri: sampah non-organik yang dikumpulkan di rumahnya bisa ditukar dengan sembako yang
tesedia di warung miliknya.
“Tiap minggu sayaselalu mengingatkan ibu-ibu lain saat pertemuan PKK bahwa merea bisa menukar sampah menjadi sembako,
sesuai dengan berat sampah non-organik yang mereka setor,” kata Ibu Mimin.
Sementara di Sukunan – sebuah desa kecil di kabupaten Sleman, DIY – Iswanto, seorang pakar pengelolaan sampah
memperkenalkan konsep ‘bank sampah shodaqoh’, dimana warga bersedekah kepada komunitasnya dengan penghasilan yang
diperoleh dari penjualan sampah non-organik. Sekitar 230 dari 300 rumah tangga di Desa Sukunan ikut terlibat dalam program
shodaqoh sampah
ini, dan mengumpulkan sekitar 2 ton sampah non-organik per bulan. Hasil penjualan sampah yang terkumpul kemudian
digunakan untuk keperluan komunitas – sepertitaman bermain contohnya – yang ditentukan langsung oleh warga setempat.
Telusuri Desa Sukunan dan kita takkan melihat sampah berserakan di jalan atau mencium aroma sampah terbakar. Menurut
Iswanto, ”Warga disini sudah terlalu malu untuk bakar sampah di pekarangan rumah – tetangga-tetangga mereka sendiri yang
bakal menegur.”
Bank sampah juga bisa ditemukan di berbagai negara lain selain Indonesia. Kami di Indonesia sangat tertarik untuk belajar
tentang pengalaman mengelola bank sampah di negara-negara lain.

More Related Content

What's hot

Pembangunan mapan lmcp1352
Pembangunan mapan lmcp1352Pembangunan mapan lmcp1352
Pembangunan mapan lmcp1352AinaIzaty
 
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank SampahProses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank SampahSidi Rana Menggala
 
Tugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarTugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarCandra Waskito
 
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalanMemperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalanabby ati
 
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Johan
 
Lumbung Desa_Sinergi Foundation
Lumbung Desa_Sinergi FoundationLumbung Desa_Sinergi Foundation
Lumbung Desa_Sinergi Foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 

What's hot (18)

Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
 
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampahProposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
 
Pembangunan mapan lmcp1352
Pembangunan mapan lmcp1352Pembangunan mapan lmcp1352
Pembangunan mapan lmcp1352
 
Humanity card
Humanity cardHumanity card
Humanity card
 
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank SampahProses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
 
Tugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarTugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasar
 
Topik_korantempo20141221
Topik_korantempo20141221Topik_korantempo20141221
Topik_korantempo20141221
 
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalanMemperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
Memperbaiki perilaku sanitasi dan higien di perkotaan: Mengejar ketertinggalan
 
Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 
Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas
 
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk K...
 
Lumbung Desa_Sinergi Foundation
Lumbung Desa_Sinergi FoundationLumbung Desa_Sinergi Foundation
Lumbung Desa_Sinergi Foundation
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundation
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundation
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundation
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 

Viewers also liked

LN_Vol-18_Online-Version_final
LN_Vol-18_Online-Version_finalLN_Vol-18_Online-Version_final
LN_Vol-18_Online-Version_finalHaley Gilles
 
Penklis, Peter - Resume - July 2014
Penklis, Peter - Resume - July 2014Penklis, Peter - Resume - July 2014
Penklis, Peter - Resume - July 2014Peter Penklis
 
Introducing the Ruggedbook™
Introducing the Ruggedbook™Introducing the Ruggedbook™
Introducing the Ruggedbook™Tara H Somers
 
Ijms 15-07639 solucion-celulascancer
Ijms 15-07639 solucion-celulascancerIjms 15-07639 solucion-celulascancer
Ijms 15-07639 solucion-celulascancerakire_aicrag22
 
Kyle Malone's Portfolio
Kyle Malone's PortfolioKyle Malone's Portfolio
Kyle Malone's Portfoliokylemalone
 
Social media mediasharing-ronvillalobos
Social media mediasharing-ronvillalobosSocial media mediasharing-ronvillalobos
Social media mediasharing-ronvillalobosRon Michael Villalobos
 
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015FundatiaComunitaraTF
 
skripsi mutilasi
skripsi  mutilasiskripsi  mutilasi
skripsi mutilasiegaD87
 
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016FundatiaComunitaraTF
 
Diritti dei bambini
Diritti dei bambiniDiritti dei bambini
Diritti dei bambinicorsoddd
 
Webinar livanova showpad
Webinar livanova showpad Webinar livanova showpad
Webinar livanova showpad Leigh Shevchik
 

Viewers also liked (16)

Food v
Food vFood v
Food v
 
LN_Vol-18_Online-Version_final
LN_Vol-18_Online-Version_finalLN_Vol-18_Online-Version_final
LN_Vol-18_Online-Version_final
 
Penklis, Peter - Resume - July 2014
Penklis, Peter - Resume - July 2014Penklis, Peter - Resume - July 2014
Penklis, Peter - Resume - July 2014
 
RUGGED MOBILE
RUGGED MOBILERUGGED MOBILE
RUGGED MOBILE
 
Introducing the Ruggedbook™
Introducing the Ruggedbook™Introducing the Ruggedbook™
Introducing the Ruggedbook™
 
Ijms 15-07639 solucion-celulascancer
Ijms 15-07639 solucion-celulascancerIjms 15-07639 solucion-celulascancer
Ijms 15-07639 solucion-celulascancer
 
Kyle Malone's Portfolio
Kyle Malone's PortfolioKyle Malone's Portfolio
Kyle Malone's Portfolio
 
Social media mediasharing-ronvillalobos
Social media mediasharing-ronvillalobosSocial media mediasharing-ronvillalobos
Social media mediasharing-ronvillalobos
 
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015
Cercul de Donatori Tara Fagarasului 11 decembrie 2015
 
skripsi mutilasi
skripsi  mutilasiskripsi  mutilasi
skripsi mutilasi
 
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016
Cerc Donatori Ţara Făgăraşului 6mai2016
 
Uptown
UptownUptown
Uptown
 
Diritti dei bambini
Diritti dei bambiniDiritti dei bambini
Diritti dei bambini
 
Webinar livanova showpad
Webinar livanova showpad Webinar livanova showpad
Webinar livanova showpad
 
AKINOLA SAFETY CV 2
AKINOLA SAFETY CV 2AKINOLA SAFETY CV 2
AKINOLA SAFETY CV 2
 
Cerc donatori Tara Fagarasului
Cerc donatori Tara FagarasuluiCerc donatori Tara Fagarasului
Cerc donatori Tara Fagarasului
 

Similar to Sampah

Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
PPT DESA PARUPUK.pptx
PPT DESA PARUPUK.pptxPPT DESA PARUPUK.pptx
PPT DESA PARUPUK.pptxNurHalimah115
 
TUGAS PRAKARYA
TUGAS PRAKARYATUGAS PRAKARYA
TUGAS PRAKARYAsanita16
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanAsier La Ode
 
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSR
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSRProposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSR
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSRMo Sidik
 
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01Indriati Dewi
 
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdf
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdfPengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdf
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdfAmaliaTriUtami2
 
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdfModul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdfHendraLanti1
 
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdfModul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdfHendraLanti1
 
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptx
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptxT5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptx
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptxshiinamashiro16
 
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdf
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdfKelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdf
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdfagusapri2
 
Optimalisasi pemilahan sampah di sumber
Optimalisasi pemilahan sampah di sumberOptimalisasi pemilahan sampah di sumber
Optimalisasi pemilahan sampah di sumbersamson supeno
 
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 51-60
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   51-60Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   51-60
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 51-60Verany Irene
 

Similar to Sampah (20)

Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf
 
PPT DESA PARUPUK.pptx
PPT DESA PARUPUK.pptxPPT DESA PARUPUK.pptx
PPT DESA PARUPUK.pptx
 
TUGAS PRAKARYA
TUGAS PRAKARYATUGAS PRAKARYA
TUGAS PRAKARYA
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
 
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSR
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSRProposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSR
Proposal Cara Penanggulangan Sampah Plastik untuk CSR
 
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01
Presentasipage41 50-121102002449-phpapp01
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 
Ramah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompetRamah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompet
 
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdf
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdfPengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdf
Pengabdian Masyarakat tentang Sampah 5.pdf
 
T2 s3p3
T2 s3p3T2 s3p3
T2 s3p3
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdfModul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A.pdf
 
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdfModul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdf
Modul Projek - Sampah KITA Bukan Untuk kARYA kiTA - Fase A MITHA.pdf
 
Md promo cadas
Md promo cadasMd promo cadas
Md promo cadas
 
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptx
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptxT5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptx
T5_TIF.RP 21 A_Kelompok6.pptx
 
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdf
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdfKelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdf
Kelurahan Magersari - Kampung bersih berbudaya fix.pdf
 
Optimalisasi pemilahan sampah di sumber
Optimalisasi pemilahan sampah di sumberOptimalisasi pemilahan sampah di sumber
Optimalisasi pemilahan sampah di sumber
 
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 51-60
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   51-60Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung   51-60
Profil dinas kebersihan 2013 kota bitung 51-60
 

Sampah

  • 1. enin, 16 April 2012 Apa itu Bank Sampah? Dan apa manfaatnya? APA ITU BANK SAMPAH? Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan. TUJUAN DAN MANFAAT BANK SAMPAH. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup. September lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan sampah sudah menjadi ancaman yang serius, bila tidak dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya. BAGAIMANAKAH PROSES DAN CARA KERJANYA?
  • 2. Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah. Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci. Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan. Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya. Kualitas ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). Kualitas ke 3 yaitu plastik mie instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah). Bicara soal sampah: kecenderungannya adalah kita tidak terlalu memikirkan apakah sampah yang kita hasilkan itu organik atau non-organik. Kitamungkin juga tidak terlalu peduli ke mana larinya sampah itu. Sementara kenyataannya:di Indonesia, sampah rumahtangga kita akan bercampur dengan sampah jutaan rumahtangga lainnya, hingga terbentuklah gunung-gunung sampah yang tak semestinyadi tempat pembuangan akhir (TPA) berbagai kota.
  • 3. Bicara soal pengelolaan sampah yang ideal, para pakar akan mengatakan bahwa tanggungjawabnya bukanlah milik pemerintah kota semata, tetapimilik bersama. Jumlah penduduk terus meningkat, begitu pula polakonsumsi. Volume sampah pun kian meluap di berbagai TPA. Lantas apa yang bisa dilakukan? Saat ini di Indonesia, Bank Dunia tengah mengkaji berbagai cara untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Salah satu pilihannyaadalah memperbanyak jumlah bank sampah. Belum lama ini sayabersama tim proyek pengelolaan sampah Bank Dunia mengunjungi bank sampah di beberapa kotauntuk belajar lebih banyak tentang cara kerjanya. Apayang dimaksud dengan ‘bank sampah’? Bank sampah sudah ada di berbagai kelurahan di seluruh tanah air, antara lain di Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sinilah sampah rumahtangga dipilah ke dua kelompok: sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik kemudian dipilah lebih lanjut ke tiga sub-kelompok: plastik, kertas, sertabotol dan logam. Sebagian besar rumahtangga ramah lingkungan di Indonesia menyimpan tiga tong sampah atau kantong sampah besar. Begitu ketiga tong sampah tersebut sudah penuh, isinyalalu bisa “ditabung” di sebuah bank sampah. Seperti halnya sebuah bank komersil, kita bisa membuka rekening di sebuah bank sampah. Secara berkala, kita bisa mengisi tabungan kita dengan sampah non-organik yang ditimbang dan diberi nilai moneter, sesuai harga yang sudah ditentukan oleh para pengepul. Nilai moneter ini ditabung, dan sama halnya sebuah bank komersil, isi tabungan tersebut bisa ditarik sewaktu-waktu. Dimanapun tempatnya, prinsip-prinsip dasar bank sampah tetap sama: untuk menyimpan sampah, untuk menabung, untuk menghasilkan uang, untuk mengubah perilaku dan menjaga kebersihan. Prinsip-prinsip kebersihan dan pengelolaan sampah ramah lingkungan diterapkan sejak dini di sebuah sekolah menengah atas di Manado, Sulawesi Utara. Para siswaSMA 7 mulai menerapkan pola hidup ramah lingkungan di lingkungan sekolahnya sejak tahun 2007, dengan membuat kompos dari sampah organik dari kantinnya. Beberapa tahun kemudian, sebuah bank sampah resmi didirikan di SMA 7 dan para siswamulai menyadari untungnya menyimpan botoldan bungkus makanan plastik. Hasil tabungan mereka di bank sampah diakui sejumlah siswa cukup membantu untuk membayar kebutuhan-kebutuhan sekolah. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia pun memberi penghargaan khusus bagi SMA 7 karena dianggap sangat berprestasidalam menerapkan jiwa ramah lingkungan di kalangan siswanya. Di kota Balikpapan, seorang mantan anggota DPRD mendirikan sebuah bank sampah yang lebih konvensional. “’Sampah adalah teman kita. Sampah adalah uang. Itu yang selalu saya tekankan pada warga,” ujar Sobirin, pendiri bank sampah di kelurahan
  • 4. Gunung Samarinda. Sejak pertama berdiri tahun 2010 lalu, sampah non-organik yang terkumpuldi bank sampah Sobirin bisa mencapai 2-3 ton per bulan. “Dibank sampah ini, tiap rumahtangga rata-rata menabung sekitar 50 ribu rupiah per bulan. Lama kelamaan, jumlah yang terkumpullumayan membantu buat membaya keperluan rumah tangga dan sekolah,” tambah Sobirin. Tentunyabank sampah Sobirin takkan sukses tanpapartisipasisejumlah relawan. Selain ketiga relawan yang menangani operasional harian bank sampah, Sobirin juga didukung relawan di 29 titik pengumpulan sampah. Salah satunya, Ibu Mimin, bahkan membuat teroboson sendiri: sampah non-organik yang dikumpulkan di rumahnya bisa ditukar dengan sembako yang tesedia di warung miliknya. “Tiap minggu sayaselalu mengingatkan ibu-ibu lain saat pertemuan PKK bahwa merea bisa menukar sampah menjadi sembako, sesuai dengan berat sampah non-organik yang mereka setor,” kata Ibu Mimin. Sementara di Sukunan – sebuah desa kecil di kabupaten Sleman, DIY – Iswanto, seorang pakar pengelolaan sampah memperkenalkan konsep ‘bank sampah shodaqoh’, dimana warga bersedekah kepada komunitasnya dengan penghasilan yang diperoleh dari penjualan sampah non-organik. Sekitar 230 dari 300 rumah tangga di Desa Sukunan ikut terlibat dalam program shodaqoh sampah ini, dan mengumpulkan sekitar 2 ton sampah non-organik per bulan. Hasil penjualan sampah yang terkumpul kemudian digunakan untuk keperluan komunitas – sepertitaman bermain contohnya – yang ditentukan langsung oleh warga setempat. Telusuri Desa Sukunan dan kita takkan melihat sampah berserakan di jalan atau mencium aroma sampah terbakar. Menurut Iswanto, ”Warga disini sudah terlalu malu untuk bakar sampah di pekarangan rumah – tetangga-tetangga mereka sendiri yang bakal menegur.” Bank sampah juga bisa ditemukan di berbagai negara lain selain Indonesia. Kami di Indonesia sangat tertarik untuk belajar tentang pengalaman mengelola bank sampah di negara-negara lain.