2. 1. Surat Al Baqarah : 30
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)
3. a. Kandungan ayat
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar
manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut.
Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia
diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-
apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya,
hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya,
perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu
memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk
kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu
menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-
benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut,
terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan
Rasulullah SWT.
4. b. Kesimpulan kandungan Surat Al
Baqarah : 30, diantaranya:
1. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan
menciptakan khalifah (wakil Allah) di bumi
2.Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi
3.Malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam
mengemban tugas sebagai manusia. Menurut pandangan
malaikat, manusia suka membuat kerusakan dan
menumpahkan darah
4.Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi
khalifah di bumi adalah dirinya. Malaikat merasa selalu
bertasbih, bertauhid dan menyucikan Allah
5.Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh
malaikat
5. 2. Surat Adz Dzariyat ayat 56
Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin
dan manusia melainkan untuk
menyembah kepadaku.” (QS Adz
Zariyat : 56)
6. a. Kandungan ayat
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa
semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia
diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau
mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah
hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia
sebagai khalifah di muka bumi (fungsi
horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai
hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi
vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena
sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam
semesta ini.
7. b. PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
1. Memakmurkan Bumi
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah
SWT. Manusia harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi
kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia. Maka sepatutnyalah
hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan
tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi
selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.
2. Memelihara Bumi
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah
dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia).
Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan
menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber
daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam.
Oleh karena itu, hal semacam itu perlu dihindari.
8. c. TUGAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
1. Ibadah muhdah (murni), yaitu ibadah yang telah
ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-syarat
pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits
yang tidak boleh diubah, ditambah atau dikurangi.
Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
2. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang
dilakuakn oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk
aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan dalam
konteks mencari keridhaan Allah SWT
9. mendahuinya, maka ia beramal
dengan amal penghuni sorga,
maka ia masuk sorga. (Hadits
ditakhrij oleh Bukhari).
SELESAI