SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENTINGNYA PENGELOLAAN
PRODUK DAN MEREK
Product and Brand Management
Oleh:
Humannisa Rubina Lestari (55117010003)
Linda Fitria Adi Winata (55117010019)
Theofilus Pirri (55117010006)
Pembimbing:
Dudi Permana., ST, MM, Ph.D
Fakultas:
Pasca Sarjana
Program Studi:
Magister Manajemen
Mata Kuliah:
Product and Brand Management
Tahun Ajaran:
2018/2019
1
DAFTAR ISI
BAB I INTRODUCTION........................................................................................................2
BAB II LITERATURE REVIEW..........................................................................................3
2.1. Peran Produk Dan Merek ............................................................................................4
2.2. Atribut Produk.............................................................................................................5
2.3. Tingkatan Produk. .......................................................................................................6
2.4. Pentingnya Pengelolaan Produk dan Merek................................................................8
BAB III CASE ANALYSIS...................................................................................................11
3.1. Introduction...............................................................................................................11
3.2. SWOT Analysis.........................................................................................................14
BAB IV CONCLUSION........................................................................................................16
BAB V REFERENSI..............................................................................................................18
2
BAB I
INTRODUCTION
Merek merupakan istilah atau simbol atau desain khusus atau kombinasi unsur-unsur
ini yang dirancang untuk identifikasikan barang atau jasa yang di tawarkan penjual. Menurut
Buchari Alma ( 2007 : 147 ) mengemukakan bahwa:
Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau
jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata gambar, atau kombinasi keduanya.
Menurut Basu Swastha ( 2007 : 135 ) mengemukakan bahwa:
Merek adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya yang di
maksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang di hasilkan oleh
pesaing.
Merk ternyata menjadi kebutuhan dalam konteks pengguna yang seringkali
menggeser esensi fungsional sebuah produk. Merk ini diyakini berfungsi sebagai penentu
tingkat penjualan, yang oleh karenanya keberadaan merk dalam bisnis modern sangat
membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Cobalah Anda lemparkan ke pasar sebuah
produk yang Anda nilai mutunya selangit tetapi tanpa merk, maka dapat dipastikan tidak akan
ada pembeli yang menyentuh produk baru Anda itu, bahkan sampai kapanpun. Oleh
karenanya manajemen merk manajemen merk memerlukan tempat dan pengelolaan yang
sebaik-baiknya dalam perusahaan terlebih pada era saat ini, dimana persaingan dalam sebuah
industry demikian ketatnya dan kondisi pasar adalah miliknya pembeli (buyer market). Oleh
karenanya pula manajemen merk merupakan sebuah proses yang tidak boleh berhenti
meskipun pangsa pasar telah didominasi, karena serangan produk lawan yang dapat sewaktu-
waktu menggerogotinya.
Pengelolaan produk dan merek sangat penting untuk semua produk, namun untuk
produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dimana harga produknya relatif rendah dan
konsumennya pun cenderung sensitif dengan perubahan harga, pengelolaan produk dan
merek yang baik sangat diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya pengelolaan
produk dan merek terutama untuk produk FMCG, contoh kasus yang diangkat yakni studi
kasus mengenai produk Mouthwash dimana para pelaku bisnisnya melakukan diferensiasi
produk dari pesaing-pesaing lainnya guna menambahkan nilai tambah yang dipasarkan
kepada konsumen.
3
BAB II
LITERATURE REVIEW
Pemasaran yang baik bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari eksekusi dan
perencanaan yang cermat. Praktik pemasaran terus-menerus ditingkatkan dan diperbaharui di
seluruh industri untuk meningkatkan peluang keberhasilan.Pemasaran berhubangan dengan
mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.Menurut Asosiasi
Pemasaran Amerika, Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para
pemilik sahamnya.1
Konsep-konsep yang bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan
pemasaran mencakup: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran
dan konsep pemasaran holistik.
1. Konsep Produksi
Konsep Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini
menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana
dan murah.
2. Konsep Produk
Konsep Produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-
produk yang menawrkan fitu-fitur paling bermutu, berprestasi dan paling inovatif.
3. Konsep Penjualan
Konsep Penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan
sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-produk
organisasi.Oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif.
4. Konsep Pemasaran
Theodare Levitt dan Havard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras
antara konsep penjualan dan pemasaran: Penjualan berfokus pada kebutuhan
penjual, sementara pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan
memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi
uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok
4
barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya
mengkonsumsinya.
5. Konsep Pemasaran Holistik
Konsep Pemasaran Holistik didasarkan pada pengembangan, perencanaan, dan
implementasi program pemasaran, proses pemasaran, dan kegiatan-kegiatan
pemasaran yang mengakui keluasan dan interdependensi. Pemasaran holistik
mengakui bahwa “segala sesuatu bias terjadi” pada pemasaran dan bahwa
pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan.
Tugas pemasar adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program
pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan
menyerahkan nilai bagi konsumen.Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan
tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai untuk digunakan.Kegiatan-kegiatan
pemasaran tampil dalam semua bentuk.Satu lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran
adalah dari segi bauran pemasaran, yang telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. McCarthy
mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar, yang disebut Empat P
tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion).
Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia
untuk memengaruhi pembeli.Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang
untuk menyerahkan manfaat pelanggan.Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P
penjual berhubungan dengan empat C pelanggan.
Empat P Empat C
Produk Solusi Pelanggan
Harga Biaya Pelanggan
Tempat Kenyamanan
Promosi Komunikasi
Perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi pelanggan
secara ekonomis dan nyaman dan dengan komunikasi yang efektif.
2.1. Peran Produk Dan Merek
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil
dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat
5
dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.Suatu produk harus
memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk,
ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk
mencoba dan membeli produk tersebut.
Pengertian produk (product ) menurut Kotler & Armstrong, adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain
itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh
produsen melalui hasil produksinya.Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan pembelian.3
2.2. Atribut Produk
Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan
melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:4
a. Merek (Branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk
atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk.Pemberian merek
itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau
gagal.Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk.
b. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk.
c. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas
produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen”
(TQM). Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah
untuk meningkatkan nilai pelanggan.
6
2.3. Tingkatan Produk.
Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:
a. Produk Inti (Core Product)
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa
b. Produk Aktual (Actual Product)
Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product)
disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat
kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk
menyampaikan manfaat inti
c. Produk Tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan
tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik
claimdari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen
mempunyai masalah atau pertanyaan.
d. Klasifikasi Produk
Menurut Fandy Tjiptono, klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai
macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan
kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya
tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:5
1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.Contohnya adalah
sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.
2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV,
lemari es, mobil dan komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan
berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan
kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer's goods) dan
barang industri (industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi
7
untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan
bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
a. Convinience Goods
Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan
hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan
pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah,
surat kabar, payung dan jas hujan.
b. Shopping Goods
Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang
tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-
masing barang.Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder),
furniture (mebel), pakaian.
c. Specially Goods
Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan
identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan
usaha khusus untuk membelinya.Contohnya adalah barang-barang mewah dengan
merek dan model spesifik.
d. Unsought Goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau
kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya.
Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan.
Mengingat demikian banyaknya produk sejenis yang dijual oleh pesaing, maka
perusahaan membutuhkan nama merek dan elemen-elemen merek lainnya yang membedakan
produknya dari pesaing. Merek inilah yang dapat meningkatkan nilai jual produk, bahkan
merek dengan ekuitas tinggi dapat mendominasi benak konsumen bahkan dapat mendominasi
pasar.
Menurut The American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, tanda,
symbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya untuk mengidentifikasi barang atau jasa
dari penjual atau sekelompok penjual dan membedakan mereka dari pesaing. Merek
merupakan salah satu sumber daya yang dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan
karena termasuk sumber yang intangible yang sulit dianalisi dan ditiru oleh pesaing.
8
Merk mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen
untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu. Konsumen bias
mengevaluasi produk identik secara berbeda, tergantung bagaimana produk diberi merek.
Konsumen belajar tentang merek melalui pengalaman masa lampau dengan produk dan
program pemasarannya.Konsumen menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan
mereka dan mana yang tidak.
2.4. Pentingnya Pengelolaan Produk dan Merek
a. Kesuksesannya sangat tergantung pada volume penjualan yang tinggi
Barang-barang konsumen dalam kemasan umumnya dijual dengan margin
yang rendah, dan oleh karenanya keberhasilan sangat tergantung pada volume
penjualan.Agar terjual dengan banyak, tentu produk tersebut harus memiliki
diferensiasi yang kuat, mengingat juga banyak pesaing yang menjual produk
serupa.Diferensiasi dapat diciptakan dengan mengembangkan strategi produk dan
merek yang cermat.
b. Tingkat kegagalan produk baru yang tinggi
Boon, Allen, dan Hamilton menemukan bahwa tingkat kegagalan produk baru
di pasar berkisar 33% sampai 35% antara tahun 1963 dan 1981. Crawford
menyimpulkan bahwa sekitar 20% sampai 25% produksi industri dan 30% sampai
35% produk konsumen gagal. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa produk
konsumen (consumer goods) lebih besar tingkat kegagalannya dibandingkan dengan
produk industri dan hanya satu dari tujuh ide produk baru yang berhasil mencapai
tahapan komersialisasi.
Agar produk berhasil terdapat faktor-faktor utama yang memberikan kontribusi pada
keberhasilan pengembangan produk barubaik produk konsumen maupun produk industri
yaitu:
1. Kemampuan untuk tetap dekat dengan pelanggan
2. Analisis pasar
3. Produk yang diarahkan pada kebutuhan pelanggan
4. Edukasi pasar
5. Penawaran produk dengan memberikan nilai tambah kepada sasaran pelanggan
6. Positioning produk yang tepat
7. Menggunakan sumber informasi internal dan eksternal
9
8. Program peluncuran produk dan strategi market entry yang kuat
9. Memiliki proses untuk mengidentifikasi peluang
10. Kekuatan perusahaan
11. Kamampuan untuk mengikuti, menyerang, atau betahan terhadap persaingan
12. Secara kontinu melakukan identifikasi terhadap munculnya masalah baru
c. Lingkungan yang dinamis
Keberhasilan produk tergantung pada banyak factor.Beberapa faktor tersebut
ada yang dapat dikendalika, dan beberapa faktor lainnya tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan, seperti pasar, persaingan, dan pelanggan potensial. Trout mengatakan
bahwa munculnya konsep repositioning adalah karena tiga alasan, yaitu:
1. Competition (Persaingan)
Sejalan dengan potensi pertumbuhan bisnis FMCG (Fast Moving
Consumer Goods), akan banyak pemain (baik yang baru maupun yang sudah
lama) di Indonesia, akibatnya persaingan pada industri ini semakin meningkat.
Tingkat kompetisi juga dapat terlihat dari banyaknya produk inovatif yang
ditawarkan oleh para pemain FMCG.
2. Change (Perubahan)
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan teknologi yang sangat
cepat yang meliputi semua produk.
3. Crisis (Krisis)
Terdapat dua macam krisis, krisis makro dan krisis mikro.Krisis makro
adalah krisis finansial yang telah melanda dunia, yang memengaruhi hamper
setiap orang.Sedangkan krisis mikro adalah krisis yang mengancamsatu
perusahaan secara keseluruhan.
d. Produk adalah elemen kunci dari keseluruhan penawaran pasar
Penawaran yang dimaksud adalah berbagai bentuk produk yang ditawarkan ke
pasar, dapat berupa produk fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ataupun ide.
e. Sekarang ini produk dan jasa lebih menjadi suatu komoditas
Banyaknya pilihan merek dalam satu kategori produk, jika tidak dikelola
dengan baik, dapat membuat produk-produk menjadi seperti komoditas sehingga
konsumen tidak merasakan perbedaan yang berarti untuk merek satu dengan
lainnya.Dengan karakteristik yang demikian, konsumen semakin mudah beralih ke
merek pesaing. Oleh karenanya, diperlukan kemampuan untuk mendiferensiasikan
10
penawaran dengan cara menciptakan dan mengelola customer experience dengan
pelanggannya.
f. Semuanya berawal dari produk
Penentuan pesaing, saluran distribusi, dan R & D didasarkan pada
produk.Banyak aktivitas di perusahaan bermula dari elemen produk.
11
BAB III
CASE ANALYSIS
3.1. Introduction
Listerine dibuat pada tahun 1879 oleh Dr. Joseph Lawrence (Ahli kimia dari St Louis
Missouri USA) sebagai obat antiseptik untuk pembedahaan. Pada tahun 1881, Listerine dibeli
oleh sebuah perusahaan farmasi yaitu Lambert Pharmaceutical, setelah itu Listerine
diproduksi dan dipasarkan. Pada tahun 1895, Listerine dipasarkan kepada para dokter gigi
setelah terbukti bahwa Listerine dapat membunuh kuman dalam mulut. Tidak lama dari itu,
Listerine menjadi produk no 1 di Amerika untuk menjadi obat kumur pembunuh kuman.
Listerine dipasarkan ke wilayah lainnya seperti Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia.
Listerine hadir di Indonesia sejak tahun 1973 dan unggul menjadi no 1 dalam kategori
penyegar mulut.
a. MissionStatement Listerine
‘Is to ensure exceptional consumer care experiences that strengthen trust and
royalty, and contribution insight that drive growth’
Terjemahan :
“Untuk memastikan pengalaman perawatan konsumen yang luar biasa demi
memperkuat kepercayaan dan royalti, dan wawasan kontribusi yang mendorong
pertumbuhan”.
b. Brand Value
Listerine merupakan produk yang didistribusikan oleh perusahaan Johnson &
Johnson, marketing komunikasi dan kepercayaan konsumen yang kuat membuat
Listerine menjadi produk unggulan dalam kategori Oral Care mendapatkan 80,1 %
dari market share. Industri mouthwash Indonesia didominasi oleh beberapa merek,
yaitu Listerine, Pepsodent, Betadine, Total Care, Formula Task, seperti ditunjukkan
dalam tabel berikut ini :
12
Brand value Listerine meliputi :
1. Trust
Produk terpercaya karena diakui di dunia kedokteran merupakan produk yang
aman.
2. Innovations
Selalu berinovasi dan menyeuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
wilayah pemasaran. Di Indonesia Listerine masih terbatas dengan produk obat kumur
saja, sedangkan di negara asalnya Amerika, Listerine memiliki produk penyegar
mulut berupa permen karet, dan produk kebersihan rumah tangga.
3. Concern
Memberikan edukasi kepada konsumen betapa pentingnya merawat dan
menjaga mulut agar selalu bersih. Selain itu dengan berinovasi dengan menggunakan
bahan alami untuk menghilangkan bahan kimia yang sangat diperhatikan oleh
konsumen.
4. Commitment
Listerine terus memberikan komitmen dalam memberikan kepuasaan kepada
konsumen-konsumennya.
5. Consistency
Dari semenjak dibuatnya Listerine yang pertama hingga saat ini, formulanya
masih bergeming dengan inovasi varian rasa.
6. Good health
Listerine merawat dan menjaga kesehatan mulut konsumennya.
13
c. Target Market
Listerine mentargetkan consumer menengah keatas (Middle Income). Selain
itu Listerine melakukan peyesuaian dengan konsumen di negara masing-masing. Hal
ini dikarenakan sesuai sosial tren yang terjadi, banyak konsumen yang mencari cara
mudah dan cepat untuk menjaga kebersihan mulut.
d. Marketing Mix Listerine
Listerine mempersiapkan pembauran produk dengan marketing komunikasi
melalui iklan, dan promosi penjualan.
e. Analysis 4P for Listerine
1. Product Strategy
Komunikasi dan inovasi penting adanya, dengan memberikan edukasi
kepada masyarakat melalui komunikasi betapa pentingnya merawat gigi dan
mulut dengan obat kumur antiseptik.
2. Pricing Strategy
 Skimming Price
Listerine menggunakan Skimming price dalam menentukan harga di
pasaran, sedikit lebih mahal dari brand obat kumur lainnya. Akan tetapi,
secara brand value dan kepuasan konsumen yang dijamin oleh pada dokter
gigi di Amerika membuat Listerine unggul.
3. Distribution Strategy
 Dapat ditemukan di berbagai Farmasi, Convience store, supermarket
terdekat.
 PT. Johnson & Johnson sebagai distributor Listerine.
 Hanya mendistribusikan ke store-store yang memiliki pengalaman
menjual barang-barang farmasi dengan izin yang legal.
4. Promotion Strategy
 Iklan di Televisi dan radio pada saat jam rush hour.
 Dipublikasikan di akun media sosial lainnya seperti Instagram video
dengan menggunakan hastag yang spesifik.
f. Melakukan promosi; khususnya di retail dengan memberikan free good
listerine ukuran kecil (ukuran travel) jika membeli banyak botol dalam satu transaksi
ataupun kupon.
14
3.2. SWOT Analysis
a. STRENGTHS
 Listerine memgang 80.1 % market share
 Listerine memiliki Brand awareness yang kuat di dalam industri
mouthwash.
(Saat seorang konsumen berpikir mengenai mouthwash, brand Listerine yang
pertama masuk kedalam pikiran konsumen tersebut).
 Listerine merupakan produk tertua dalam kategori Oral care, hal ini yang
membuat Brand Listerine kuat dan bertahan hingga saat ini.
 Branding dan Advertising 6x lebih besar daripada produk kompetitor.
 Memiliki sertifikat dari Asosiasi dokter gigi Amerika ADA (American
Dental Association).
 Di Indonesia Listerine memiliki 10 macam rasa dengan rasa terbaru dari
Green tea.
 Bahan pembuatan Listerine menggunakan produk organik dan Halal
sehingga seluruh penduduk Indonesia bisa mempergunakannya tanpa
adanya pro kontra mengenai produk ini.
b. WEAKNESSES
 Memiliki harga yang sedikit mahal daripada kompetitor.
 Banyak konsumen yang komplain mengenai rasanya yang seperti cairan
kimia.
 Saat pertama produknya meluncur hanya memiliki 2 rasa dalam 1 ukuran
botol.
 Hanya fokus untuk produk mouthwash, di Amerika Listerine untuk produk
kebersihan rumah tangga tidak memiliki sales yang baik.
 Tidak bisa dibeli oleh kalangan Low-income household.
c. OPPORTUNITIES
 Fokus pada keluarga muda dan memasarkannnya di sosial media.
 Selain berinovasi dengan rasa tapi beriovasi dengan desain dan ukuran
botol seperti untuk ukuran anak kecil dan ukuran untuk traveling.
 Memberikan kupon di website resmi dan promosi di toko-toko yang
tersedia.
15
d. THREATS
 Kompetitor Listerine memiliki target konsumen yang sama.
 Brand yang lebih kecil tidak membutuhkan cost yang lebih mahal daripada
Listerine.
 Dipasarkannya produk mouthwash terbaru dari kompetitor dengan harga
yang lebih murah.
 Kurangnya produk mouthwash yang ‘Natural’
 Ada claim bahwa Listerine mengakibatkan kanker karena ada desas-desus
tidak boleh lebih dari 2 kali menggunakan mouthwash.
 Pada generasi sekarang, ada sebagian konsumen yang tidak menggunakan
Listerine karena memiliki keraguan apakah Listerine adalah benar-benar
yang dapat membantu kesehatan mulut.
16
BAB IV
CONCLUSION
Berdasarkan penjabaran diatas, merek ternyata menjadi kebutuhan dalam konteks
pengguna yang seringkali menggeser esensi fungsional sebuah produk. Merek ini diyakini
berfungsi sebagai penentu tingkat penjualan, yang oleh karenanya keberadaan merk dalam
bisnis modern sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Dalam contoh kasus
yang diangkat yakni studi kasus mengenai produk Mouthwash dimana para pelaku bisnisnya
melakukan diferensiasi produk dari pesaing-pesaing lainnya guna menambahkan nilai tambah
yang dipasarkan kepada konsumen.
Program pemasaran terdiri atas berbagai aktivitas pemasaran terpadu yang akan
digunakan untuk meningkatkan nilai bagi konsumen. Produk berkualitas dan inovatif
sekalipun akan kurang memiliki nilai jual apabila tidak diberi merek, karena produk dan
merek adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk produk FMCG strategi
diferensiasi sangat perlu dilakukan mengingat persaingan untuk produk tersebut sangat ketat.
Diferensiasi yang kokoh dapat diwujudkan melalui pengembangan strategi produk dan merek
yang cermat.
Sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin bertumbuh haruslah berinovasi
terhadap produk yang mereka jual. Peran aktif setiap lini dalam perusahaan sangat penting
guna mengejar keberhasilan tersebut. Memperluas lini produk dan memperpanjang daur
hidup produk, merancang kembali produk untuk mempertahankan keunggulan serta
mengembangkan produk baru untuk mempertahankan penghasilan adalah kunci keberhasilan
sebuah perusahaan dalam mengelola produknya. Untuk produk baru, perusahaan perlu
melakukan beberapa tindakan sebelum merilis produk barunya ke pasar. Perusahaan harus
melakukan analisi dan riset pasar terlebih dahulu kemudian mengembangkan produk yang
sesuai dengan minat dan kebutuhan pasar, setelah itu edukasi terhadap konsumen juga perlu
dilakukan agar produk mudah dikenali oleh calon konsumennya. Setelah itu dilakukan
evaluasi yang menyeluruh agar apabila terdapat kekurangan dapat segera diperbaiki dan
dikembangkan lagi guna meraih pasar.
Dalam pembahasan contoh kasus, diangkat produk obat kumur antiseptic
(mouthwash) dimana beberapa merek yang disebutkan diantaranya Listerine, Pepsodent,
Betadine, Total Care dan Formula Task saat ini sudah sangat mudah kita temukan. Awalnya
masyarakat hanya fokus pada pembersihan gigi dengan cara menyikat menggunakan pasta
17
gigi. Namun dengan edukasi dan diiringi dengan teknik pemasaran yang baik, saat ini produk
obat kumur tersebut dapat diterima bahkan sudah menjadi kebutuhan konsumen. Inovasi
produk juga semakin mengembangkan pasar produk obat kumur tersebut, awalnya dimana
alcohol masih menjadi salah satu kandungan obat kumur perlahan dihilangkan guna
menyesuaikan dengan kebutuhan kunsumen yang memperhatikan penggunaan dari sisi halal.
Berdasarkan data yang dipaparkan, Listerine masih memiliki Brand Share dan Brand
Value yang tertinggi dibandingkan pesaing lainnya. Hal tersebut dikarenakan Listerin adalah
merek pertama yang bergerak dalam industri Mouthwash dan menjadikannya sebagai
penguasa di pangsa pasar. Keberhasilan Listerine terdapat di langkah-langkah proaktif dalam
pengembangan produknya. Langkah proaktif tersebut diwujudkan dengan kemunculannya
sebagai pelopor dalam kategori produk obat kumur, berbeda dengan pesaing lain yang
asosiasinya lebih kepada pasta gigi atau obat antiseptik. Inovasi dalam segi rasa juga
menjadikan Listerin semakin menguasai pasar, misalnya kemunculan Listerine Green Tea
dan Listerine Zero yang diluncurkan di Negara-negara Muslim dan Asia yang sesuai dengan
kultur dan kebiasaan konsumen setempat. Inovasi tiada henti inilah yang membuat sebuah
merek terus berkembang disamping strategi pemasaran yang harmonis dengan elemen bauran
pemasaran lainnya seperti harga, distribusi dan promosi yang mendukung.
18
BAB V
REFERENSI
Sumber:
Kotler, Keller. 2017. Manajemen Pemasaran,Edisi 12, Jilid 1.Jakarta:PT Indeks.
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Tjiptono, Fandy . 2001. Manajemen Jasa. Yogyakarta:Penerbit Andi.
Sadat, Andi. 2009. Brand Belief, Strategi Membangun Merek Baerbasis Keyakinan.Jakarta:Salemba
Empat.
Sari, Christina A. S. 2017. Teknik Mengelola Produk & Merek, Konsep dan Aplikasi pada Fast
Customer Goods. Jakarta:Gramedia.
Pengertian Produk Menurut Para Ahli. https://artikelhukum88.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-
produk-menurut-para-ahli.html. Diakses 4 Maret 2018.
2012. Listerine Marketing Plan. http://www.slideshare.netconfar90/listerine-plan/14. Diakses 3 Maret
2018.
Cotton, Sydney. 2015. Listerine Marketing Project. https://prezi.com/uk8jagw46cfb/listerine/.
Diakses 3 Maret 2018.
Catatan:
1
America Marketing Association, 2004.
2
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2017, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT Indeks,18-
20.
3
Kotler dan Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip pemasaran,Edisi 12, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 346.
4
Ibid., 360.
5
Fandy Tjiptono, 2001, Manajemen Jasa,Yogyakarta:Penerbit Andi, 98.

More Related Content

What's hot

Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiDewi Setiyani Putri
 
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi Informasi
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi InformasiEkonomi Digital dan Peranan Teknologi Informasi
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi InformasiHeru WIjayanto
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiFitria Hadri Yani
 
Profile pt mayora indah tbk 2007
Profile pt mayora indah tbk   2007Profile pt mayora indah tbk   2007
Profile pt mayora indah tbk 2007Afifah Rahma Putri
 
Customer Relationship Management PPT
Customer Relationship Management PPTCustomer Relationship Management PPT
Customer Relationship Management PPTYesica Adicondro
 
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di IndonesiaInvestasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesiajelitawidyastuti
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Segmentasi Pasar, Positioning dan Diferensiasi
Segmentasi Pasar, Positioning dan DiferensiasiSegmentasi Pasar, Positioning dan Diferensiasi
Segmentasi Pasar, Positioning dan DiferensiasiMuhammad Rafi Putra Mulia
 
Intan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiIntan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiintan007
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran amalia-fatwa
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...s1akuntansiuntidar
 
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanBab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanmsahuleka
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Market & Competitive Space
Market & Competitive SpaceMarket & Competitive Space
Market & Competitive SpaceBenny Herlambang
 

What's hot (20)

Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Strategi asuransi syariah
Strategi asuransi syariahStrategi asuransi syariah
Strategi asuransi syariah
 
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi Informasi
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi InformasiEkonomi Digital dan Peranan Teknologi Informasi
Ekonomi Digital dan Peranan Teknologi Informasi
 
Perdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksiPerdagangan bebas dan proteksi
Perdagangan bebas dan proteksi
 
Management of Technology
Management of TechnologyManagement of Technology
Management of Technology
 
Profile pt mayora indah tbk 2007
Profile pt mayora indah tbk   2007Profile pt mayora indah tbk   2007
Profile pt mayora indah tbk 2007
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
Customer Relationship Management PPT
Customer Relationship Management PPTCustomer Relationship Management PPT
Customer Relationship Management PPT
 
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di IndonesiaInvestasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Branding.pptx
Branding.pptxBranding.pptx
Branding.pptx
 
Segmentasi Pasar, Positioning dan Diferensiasi
Segmentasi Pasar, Positioning dan DiferensiasiSegmentasi Pasar, Positioning dan Diferensiasi
Segmentasi Pasar, Positioning dan Diferensiasi
 
Intan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiIntan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategi
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
 
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkanBab 1   pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
Bab 1 pemasaran, mengatur hubungan pelanggan yang menguntungkan
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Market & Competitive Space
Market & Competitive SpaceMarket & Competitive Space
Market & Competitive Space
 

Similar to Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01

1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdfytmotivation354
 
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)irma_rahma
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...Deby Anggreani Br Sembiring
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Arjuna Ahmadi
 
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptx
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptxETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptx
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptxYusufMuhammad65
 
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018IwanMuklas
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaranISID
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...Desikoes
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieAndori San
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...WidyaAyundaPutri
 
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...ArifPrasetyo19
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.pptssuserb69fe2
 
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)ananditaadeputri
 

Similar to Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01 (20)

1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
 
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, manajemen p...
 
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
Menemukan Peluang Usaha Baru dari Pelanggan Rpp pertemuan 9,10,11,12
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptx
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptxETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptx
ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM MAKALAH KELOMPOK 10.pptx
 
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
Usaha12,iwan muklas,hapzi ali,manajemen pemasaran,universitas mercubuana,2018
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
 
M6 - STP.pptx
M6 - STP.pptxM6 - STP.pptx
M6 - STP.pptx
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
 
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)
Manajemen Pemasaran Holistik - Manajemen Bisnis (Materi Ajar)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i 2
Bab i 2Bab i 2
Bab i 2
 
Marketing strategy2
Marketing strategy2Marketing strategy2
Marketing strategy2
 

More from humannisa

Entrepreneur Humannisa RUbina Lestari
Entrepreneur Humannisa RUbina LestariEntrepreneur Humannisa RUbina Lestari
Entrepreneur Humannisa RUbina Lestarihumannisa
 
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...humannisa
 
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...humannisa
 
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...humannisa
 
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...humannisa
 
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...humannisa
 
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...humannisa
 
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...humannisa
 
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...humannisa
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...humannisa
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...humannisa
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...humannisa
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...humannisa
 
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...humannisa
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)humannisa
 
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...humannisa
 
1. resume, humannisa rubina lestari, slide pp, strategic management, multibi...
1. resume, humannisa rubina lestari,  slide pp, strategic management, multibi...1. resume, humannisa rubina lestari,  slide pp, strategic management, multibi...
1. resume, humannisa rubina lestari, slide pp, strategic management, multibi...humannisa
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...humannisa
 

More from humannisa (18)

Entrepreneur Humannisa RUbina Lestari
Entrepreneur Humannisa RUbina LestariEntrepreneur Humannisa RUbina Lestari
Entrepreneur Humannisa RUbina Lestari
 
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...
Humannisa rubina lestari. 55117010003. dr. antonius d.r. manurung, m.si, entr...
 
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...
PERILAKU SEKSUAL NANSHOKU TOKOH-TOKOH DAN JOUGE KANKEI PADA NOVELET KASA MOTE...
 
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...
Sm, humannisa rubina lestari, prof hapzi ali,.tools for strategy implementati...
 
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...
Sm12, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. implementasi str...
 
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
Sm10, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali. business level s...
 
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...
Sm9, humannisa rubina lestari. 55117010003. prof hapzi ali, longterm objectiv...
 
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...
Sm8.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.swot analysis pada aeon i...
 
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...
Sm7.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and g...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. long term ojective and ge...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. implementasi strategi. un...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. external micro environmen...
 
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...
SM.Humannisa Rubina Lestari.55117010003. Hapzi Ali.External Macro Environment...
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
 
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...
2.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company mission...
 
1. resume, humannisa rubina lestari, slide pp, strategic management, multibi...
1. resume, humannisa rubina lestari,  slide pp, strategic management, multibi...1. resume, humannisa rubina lestari,  slide pp, strategic management, multibi...
1. resume, humannisa rubina lestari, slide pp, strategic management, multibi...
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...
 

Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01

  • 1. PENTINGNYA PENGELOLAAN PRODUK DAN MEREK Product and Brand Management Oleh: Humannisa Rubina Lestari (55117010003) Linda Fitria Adi Winata (55117010019) Theofilus Pirri (55117010006) Pembimbing: Dudi Permana., ST, MM, Ph.D Fakultas: Pasca Sarjana Program Studi: Magister Manajemen Mata Kuliah: Product and Brand Management Tahun Ajaran: 2018/2019
  • 2. 1 DAFTAR ISI BAB I INTRODUCTION........................................................................................................2 BAB II LITERATURE REVIEW..........................................................................................3 2.1. Peran Produk Dan Merek ............................................................................................4 2.2. Atribut Produk.............................................................................................................5 2.3. Tingkatan Produk. .......................................................................................................6 2.4. Pentingnya Pengelolaan Produk dan Merek................................................................8 BAB III CASE ANALYSIS...................................................................................................11 3.1. Introduction...............................................................................................................11 3.2. SWOT Analysis.........................................................................................................14 BAB IV CONCLUSION........................................................................................................16 BAB V REFERENSI..............................................................................................................18
  • 3. 2 BAB I INTRODUCTION Merek merupakan istilah atau simbol atau desain khusus atau kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk identifikasikan barang atau jasa yang di tawarkan penjual. Menurut Buchari Alma ( 2007 : 147 ) mengemukakan bahwa: Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata gambar, atau kombinasi keduanya. Menurut Basu Swastha ( 2007 : 135 ) mengemukakan bahwa: Merek adalah suatu nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya yang di maksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang di hasilkan oleh pesaing. Merk ternyata menjadi kebutuhan dalam konteks pengguna yang seringkali menggeser esensi fungsional sebuah produk. Merk ini diyakini berfungsi sebagai penentu tingkat penjualan, yang oleh karenanya keberadaan merk dalam bisnis modern sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Cobalah Anda lemparkan ke pasar sebuah produk yang Anda nilai mutunya selangit tetapi tanpa merk, maka dapat dipastikan tidak akan ada pembeli yang menyentuh produk baru Anda itu, bahkan sampai kapanpun. Oleh karenanya manajemen merk manajemen merk memerlukan tempat dan pengelolaan yang sebaik-baiknya dalam perusahaan terlebih pada era saat ini, dimana persaingan dalam sebuah industry demikian ketatnya dan kondisi pasar adalah miliknya pembeli (buyer market). Oleh karenanya pula manajemen merk merupakan sebuah proses yang tidak boleh berhenti meskipun pangsa pasar telah didominasi, karena serangan produk lawan yang dapat sewaktu- waktu menggerogotinya. Pengelolaan produk dan merek sangat penting untuk semua produk, namun untuk produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dimana harga produknya relatif rendah dan konsumennya pun cenderung sensitif dengan perubahan harga, pengelolaan produk dan merek yang baik sangat diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya pengelolaan produk dan merek terutama untuk produk FMCG, contoh kasus yang diangkat yakni studi kasus mengenai produk Mouthwash dimana para pelaku bisnisnya melakukan diferensiasi produk dari pesaing-pesaing lainnya guna menambahkan nilai tambah yang dipasarkan kepada konsumen.
  • 4. 3 BAB II LITERATURE REVIEW Pemasaran yang baik bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari eksekusi dan perencanaan yang cermat. Praktik pemasaran terus-menerus ditingkatkan dan diperbaharui di seluruh industri untuk meningkatkan peluang keberhasilan.Pemasaran berhubangan dengan mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.1 Konsep-konsep yang bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan pemasaran mencakup: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran holistik. 1. Konsep Produksi Konsep Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan murah. 2. Konsep Produk Konsep Produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk- produk yang menawrkan fitu-fitur paling bermutu, berprestasi dan paling inovatif. 3. Konsep Penjualan Konsep Penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-produk organisasi.Oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep Pemasaran Theodare Levitt dan Havard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran: Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sementara pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok
  • 5. 4 barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. 5. Konsep Pemasaran Holistik Konsep Pemasaran Holistik didasarkan pada pengembangan, perencanaan, dan implementasi program pemasaran, proses pemasaran, dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan interdependensi. Pemasaran holistik mengakui bahwa “segala sesuatu bias terjadi” pada pemasaran dan bahwa pemasaran perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan. Tugas pemasar adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi konsumen.Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai untuk digunakan.Kegiatan-kegiatan pemasaran tampil dalam semua bentuk.Satu lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran, yang telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. McCarthy mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar, yang disebut Empat P tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk memengaruhi pembeli.Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyerahkan manfaat pelanggan.Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjual berhubungan dengan empat C pelanggan. Empat P Empat C Produk Solusi Pelanggan Harga Biaya Pelanggan Tempat Kenyamanan Promosi Komunikasi Perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi pelanggan secara ekonomis dan nyaman dan dengan komunikasi yang efektif. 2.1. Peran Produk Dan Merek Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat
  • 6. 5 dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Pengertian produk (product ) menurut Kotler & Armstrong, adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.3 2.2. Atribut Produk Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:4 a. Merek (Branding) Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk.Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal.Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk. b. Pengemasan (Packing) Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. c. Kualitas Produk (Product Quality) Kualitas Produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen” (TQM). Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.
  • 7. 6 2.3. Tingkatan Produk. Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: a. Produk Inti (Core Product) Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa b. Produk Aktual (Actual Product) Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti c. Produk Tambahan Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claimdari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan. d. Klasifikasi Produk Menurut Fandy Tjiptono, klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:5 1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam. 2. Barang Tahan Lama (Durable Goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan komputer. Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi
  • 8. 7 untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: a. Convinience Goods Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan. b. Shopping Goods Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing- masing barang.Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder), furniture (mebel), pakaian. c. Specially Goods Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik. d. Unsought Goods Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan. Mengingat demikian banyaknya produk sejenis yang dijual oleh pesaing, maka perusahaan membutuhkan nama merek dan elemen-elemen merek lainnya yang membedakan produknya dari pesaing. Merek inilah yang dapat meningkatkan nilai jual produk, bahkan merek dengan ekuitas tinggi dapat mendominasi benak konsumen bahkan dapat mendominasi pasar. Menurut The American Marketing Association, merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual dan membedakan mereka dari pesaing. Merek merupakan salah satu sumber daya yang dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan karena termasuk sumber yang intangible yang sulit dianalisi dan ditiru oleh pesaing.
  • 9. 8 Merk mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu. Konsumen bias mengevaluasi produk identik secara berbeda, tergantung bagaimana produk diberi merek. Konsumen belajar tentang merek melalui pengalaman masa lampau dengan produk dan program pemasarannya.Konsumen menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak. 2.4. Pentingnya Pengelolaan Produk dan Merek a. Kesuksesannya sangat tergantung pada volume penjualan yang tinggi Barang-barang konsumen dalam kemasan umumnya dijual dengan margin yang rendah, dan oleh karenanya keberhasilan sangat tergantung pada volume penjualan.Agar terjual dengan banyak, tentu produk tersebut harus memiliki diferensiasi yang kuat, mengingat juga banyak pesaing yang menjual produk serupa.Diferensiasi dapat diciptakan dengan mengembangkan strategi produk dan merek yang cermat. b. Tingkat kegagalan produk baru yang tinggi Boon, Allen, dan Hamilton menemukan bahwa tingkat kegagalan produk baru di pasar berkisar 33% sampai 35% antara tahun 1963 dan 1981. Crawford menyimpulkan bahwa sekitar 20% sampai 25% produksi industri dan 30% sampai 35% produk konsumen gagal. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa produk konsumen (consumer goods) lebih besar tingkat kegagalannya dibandingkan dengan produk industri dan hanya satu dari tujuh ide produk baru yang berhasil mencapai tahapan komersialisasi. Agar produk berhasil terdapat faktor-faktor utama yang memberikan kontribusi pada keberhasilan pengembangan produk barubaik produk konsumen maupun produk industri yaitu: 1. Kemampuan untuk tetap dekat dengan pelanggan 2. Analisis pasar 3. Produk yang diarahkan pada kebutuhan pelanggan 4. Edukasi pasar 5. Penawaran produk dengan memberikan nilai tambah kepada sasaran pelanggan 6. Positioning produk yang tepat 7. Menggunakan sumber informasi internal dan eksternal
  • 10. 9 8. Program peluncuran produk dan strategi market entry yang kuat 9. Memiliki proses untuk mengidentifikasi peluang 10. Kekuatan perusahaan 11. Kamampuan untuk mengikuti, menyerang, atau betahan terhadap persaingan 12. Secara kontinu melakukan identifikasi terhadap munculnya masalah baru c. Lingkungan yang dinamis Keberhasilan produk tergantung pada banyak factor.Beberapa faktor tersebut ada yang dapat dikendalika, dan beberapa faktor lainnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti pasar, persaingan, dan pelanggan potensial. Trout mengatakan bahwa munculnya konsep repositioning adalah karena tiga alasan, yaitu: 1. Competition (Persaingan) Sejalan dengan potensi pertumbuhan bisnis FMCG (Fast Moving Consumer Goods), akan banyak pemain (baik yang baru maupun yang sudah lama) di Indonesia, akibatnya persaingan pada industri ini semakin meningkat. Tingkat kompetisi juga dapat terlihat dari banyaknya produk inovatif yang ditawarkan oleh para pemain FMCG. 2. Change (Perubahan) Perubahan yang dimaksud adalah perubahan teknologi yang sangat cepat yang meliputi semua produk. 3. Crisis (Krisis) Terdapat dua macam krisis, krisis makro dan krisis mikro.Krisis makro adalah krisis finansial yang telah melanda dunia, yang memengaruhi hamper setiap orang.Sedangkan krisis mikro adalah krisis yang mengancamsatu perusahaan secara keseluruhan. d. Produk adalah elemen kunci dari keseluruhan penawaran pasar Penawaran yang dimaksud adalah berbagai bentuk produk yang ditawarkan ke pasar, dapat berupa produk fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ataupun ide. e. Sekarang ini produk dan jasa lebih menjadi suatu komoditas Banyaknya pilihan merek dalam satu kategori produk, jika tidak dikelola dengan baik, dapat membuat produk-produk menjadi seperti komoditas sehingga konsumen tidak merasakan perbedaan yang berarti untuk merek satu dengan lainnya.Dengan karakteristik yang demikian, konsumen semakin mudah beralih ke merek pesaing. Oleh karenanya, diperlukan kemampuan untuk mendiferensiasikan
  • 11. 10 penawaran dengan cara menciptakan dan mengelola customer experience dengan pelanggannya. f. Semuanya berawal dari produk Penentuan pesaing, saluran distribusi, dan R & D didasarkan pada produk.Banyak aktivitas di perusahaan bermula dari elemen produk.
  • 12. 11 BAB III CASE ANALYSIS 3.1. Introduction Listerine dibuat pada tahun 1879 oleh Dr. Joseph Lawrence (Ahli kimia dari St Louis Missouri USA) sebagai obat antiseptik untuk pembedahaan. Pada tahun 1881, Listerine dibeli oleh sebuah perusahaan farmasi yaitu Lambert Pharmaceutical, setelah itu Listerine diproduksi dan dipasarkan. Pada tahun 1895, Listerine dipasarkan kepada para dokter gigi setelah terbukti bahwa Listerine dapat membunuh kuman dalam mulut. Tidak lama dari itu, Listerine menjadi produk no 1 di Amerika untuk menjadi obat kumur pembunuh kuman. Listerine dipasarkan ke wilayah lainnya seperti Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia. Listerine hadir di Indonesia sejak tahun 1973 dan unggul menjadi no 1 dalam kategori penyegar mulut. a. MissionStatement Listerine ‘Is to ensure exceptional consumer care experiences that strengthen trust and royalty, and contribution insight that drive growth’ Terjemahan : “Untuk memastikan pengalaman perawatan konsumen yang luar biasa demi memperkuat kepercayaan dan royalti, dan wawasan kontribusi yang mendorong pertumbuhan”. b. Brand Value Listerine merupakan produk yang didistribusikan oleh perusahaan Johnson & Johnson, marketing komunikasi dan kepercayaan konsumen yang kuat membuat Listerine menjadi produk unggulan dalam kategori Oral Care mendapatkan 80,1 % dari market share. Industri mouthwash Indonesia didominasi oleh beberapa merek, yaitu Listerine, Pepsodent, Betadine, Total Care, Formula Task, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini :
  • 13. 12 Brand value Listerine meliputi : 1. Trust Produk terpercaya karena diakui di dunia kedokteran merupakan produk yang aman. 2. Innovations Selalu berinovasi dan menyeuaikan diri dengan perkembangan zaman dan wilayah pemasaran. Di Indonesia Listerine masih terbatas dengan produk obat kumur saja, sedangkan di negara asalnya Amerika, Listerine memiliki produk penyegar mulut berupa permen karet, dan produk kebersihan rumah tangga. 3. Concern Memberikan edukasi kepada konsumen betapa pentingnya merawat dan menjaga mulut agar selalu bersih. Selain itu dengan berinovasi dengan menggunakan bahan alami untuk menghilangkan bahan kimia yang sangat diperhatikan oleh konsumen. 4. Commitment Listerine terus memberikan komitmen dalam memberikan kepuasaan kepada konsumen-konsumennya. 5. Consistency Dari semenjak dibuatnya Listerine yang pertama hingga saat ini, formulanya masih bergeming dengan inovasi varian rasa. 6. Good health Listerine merawat dan menjaga kesehatan mulut konsumennya.
  • 14. 13 c. Target Market Listerine mentargetkan consumer menengah keatas (Middle Income). Selain itu Listerine melakukan peyesuaian dengan konsumen di negara masing-masing. Hal ini dikarenakan sesuai sosial tren yang terjadi, banyak konsumen yang mencari cara mudah dan cepat untuk menjaga kebersihan mulut. d. Marketing Mix Listerine Listerine mempersiapkan pembauran produk dengan marketing komunikasi melalui iklan, dan promosi penjualan. e. Analysis 4P for Listerine 1. Product Strategy Komunikasi dan inovasi penting adanya, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui komunikasi betapa pentingnya merawat gigi dan mulut dengan obat kumur antiseptik. 2. Pricing Strategy  Skimming Price Listerine menggunakan Skimming price dalam menentukan harga di pasaran, sedikit lebih mahal dari brand obat kumur lainnya. Akan tetapi, secara brand value dan kepuasan konsumen yang dijamin oleh pada dokter gigi di Amerika membuat Listerine unggul. 3. Distribution Strategy  Dapat ditemukan di berbagai Farmasi, Convience store, supermarket terdekat.  PT. Johnson & Johnson sebagai distributor Listerine.  Hanya mendistribusikan ke store-store yang memiliki pengalaman menjual barang-barang farmasi dengan izin yang legal. 4. Promotion Strategy  Iklan di Televisi dan radio pada saat jam rush hour.  Dipublikasikan di akun media sosial lainnya seperti Instagram video dengan menggunakan hastag yang spesifik. f. Melakukan promosi; khususnya di retail dengan memberikan free good listerine ukuran kecil (ukuran travel) jika membeli banyak botol dalam satu transaksi ataupun kupon.
  • 15. 14 3.2. SWOT Analysis a. STRENGTHS  Listerine memgang 80.1 % market share  Listerine memiliki Brand awareness yang kuat di dalam industri mouthwash. (Saat seorang konsumen berpikir mengenai mouthwash, brand Listerine yang pertama masuk kedalam pikiran konsumen tersebut).  Listerine merupakan produk tertua dalam kategori Oral care, hal ini yang membuat Brand Listerine kuat dan bertahan hingga saat ini.  Branding dan Advertising 6x lebih besar daripada produk kompetitor.  Memiliki sertifikat dari Asosiasi dokter gigi Amerika ADA (American Dental Association).  Di Indonesia Listerine memiliki 10 macam rasa dengan rasa terbaru dari Green tea.  Bahan pembuatan Listerine menggunakan produk organik dan Halal sehingga seluruh penduduk Indonesia bisa mempergunakannya tanpa adanya pro kontra mengenai produk ini. b. WEAKNESSES  Memiliki harga yang sedikit mahal daripada kompetitor.  Banyak konsumen yang komplain mengenai rasanya yang seperti cairan kimia.  Saat pertama produknya meluncur hanya memiliki 2 rasa dalam 1 ukuran botol.  Hanya fokus untuk produk mouthwash, di Amerika Listerine untuk produk kebersihan rumah tangga tidak memiliki sales yang baik.  Tidak bisa dibeli oleh kalangan Low-income household. c. OPPORTUNITIES  Fokus pada keluarga muda dan memasarkannnya di sosial media.  Selain berinovasi dengan rasa tapi beriovasi dengan desain dan ukuran botol seperti untuk ukuran anak kecil dan ukuran untuk traveling.  Memberikan kupon di website resmi dan promosi di toko-toko yang tersedia.
  • 16. 15 d. THREATS  Kompetitor Listerine memiliki target konsumen yang sama.  Brand yang lebih kecil tidak membutuhkan cost yang lebih mahal daripada Listerine.  Dipasarkannya produk mouthwash terbaru dari kompetitor dengan harga yang lebih murah.  Kurangnya produk mouthwash yang ‘Natural’  Ada claim bahwa Listerine mengakibatkan kanker karena ada desas-desus tidak boleh lebih dari 2 kali menggunakan mouthwash.  Pada generasi sekarang, ada sebagian konsumen yang tidak menggunakan Listerine karena memiliki keraguan apakah Listerine adalah benar-benar yang dapat membantu kesehatan mulut.
  • 17. 16 BAB IV CONCLUSION Berdasarkan penjabaran diatas, merek ternyata menjadi kebutuhan dalam konteks pengguna yang seringkali menggeser esensi fungsional sebuah produk. Merek ini diyakini berfungsi sebagai penentu tingkat penjualan, yang oleh karenanya keberadaan merk dalam bisnis modern sangat membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh. Dalam contoh kasus yang diangkat yakni studi kasus mengenai produk Mouthwash dimana para pelaku bisnisnya melakukan diferensiasi produk dari pesaing-pesaing lainnya guna menambahkan nilai tambah yang dipasarkan kepada konsumen. Program pemasaran terdiri atas berbagai aktivitas pemasaran terpadu yang akan digunakan untuk meningkatkan nilai bagi konsumen. Produk berkualitas dan inovatif sekalipun akan kurang memiliki nilai jual apabila tidak diberi merek, karena produk dan merek adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk produk FMCG strategi diferensiasi sangat perlu dilakukan mengingat persaingan untuk produk tersebut sangat ketat. Diferensiasi yang kokoh dapat diwujudkan melalui pengembangan strategi produk dan merek yang cermat. Sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin bertumbuh haruslah berinovasi terhadap produk yang mereka jual. Peran aktif setiap lini dalam perusahaan sangat penting guna mengejar keberhasilan tersebut. Memperluas lini produk dan memperpanjang daur hidup produk, merancang kembali produk untuk mempertahankan keunggulan serta mengembangkan produk baru untuk mempertahankan penghasilan adalah kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengelola produknya. Untuk produk baru, perusahaan perlu melakukan beberapa tindakan sebelum merilis produk barunya ke pasar. Perusahaan harus melakukan analisi dan riset pasar terlebih dahulu kemudian mengembangkan produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pasar, setelah itu edukasi terhadap konsumen juga perlu dilakukan agar produk mudah dikenali oleh calon konsumennya. Setelah itu dilakukan evaluasi yang menyeluruh agar apabila terdapat kekurangan dapat segera diperbaiki dan dikembangkan lagi guna meraih pasar. Dalam pembahasan contoh kasus, diangkat produk obat kumur antiseptic (mouthwash) dimana beberapa merek yang disebutkan diantaranya Listerine, Pepsodent, Betadine, Total Care dan Formula Task saat ini sudah sangat mudah kita temukan. Awalnya masyarakat hanya fokus pada pembersihan gigi dengan cara menyikat menggunakan pasta
  • 18. 17 gigi. Namun dengan edukasi dan diiringi dengan teknik pemasaran yang baik, saat ini produk obat kumur tersebut dapat diterima bahkan sudah menjadi kebutuhan konsumen. Inovasi produk juga semakin mengembangkan pasar produk obat kumur tersebut, awalnya dimana alcohol masih menjadi salah satu kandungan obat kumur perlahan dihilangkan guna menyesuaikan dengan kebutuhan kunsumen yang memperhatikan penggunaan dari sisi halal. Berdasarkan data yang dipaparkan, Listerine masih memiliki Brand Share dan Brand Value yang tertinggi dibandingkan pesaing lainnya. Hal tersebut dikarenakan Listerin adalah merek pertama yang bergerak dalam industri Mouthwash dan menjadikannya sebagai penguasa di pangsa pasar. Keberhasilan Listerine terdapat di langkah-langkah proaktif dalam pengembangan produknya. Langkah proaktif tersebut diwujudkan dengan kemunculannya sebagai pelopor dalam kategori produk obat kumur, berbeda dengan pesaing lain yang asosiasinya lebih kepada pasta gigi atau obat antiseptik. Inovasi dalam segi rasa juga menjadikan Listerin semakin menguasai pasar, misalnya kemunculan Listerine Green Tea dan Listerine Zero yang diluncurkan di Negara-negara Muslim dan Asia yang sesuai dengan kultur dan kebiasaan konsumen setempat. Inovasi tiada henti inilah yang membuat sebuah merek terus berkembang disamping strategi pemasaran yang harmonis dengan elemen bauran pemasaran lainnya seperti harga, distribusi dan promosi yang mendukung.
  • 19. 18 BAB V REFERENSI Sumber: Kotler, Keller. 2017. Manajemen Pemasaran,Edisi 12, Jilid 1.Jakarta:PT Indeks. Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta:Erlangga. Tjiptono, Fandy . 2001. Manajemen Jasa. Yogyakarta:Penerbit Andi. Sadat, Andi. 2009. Brand Belief, Strategi Membangun Merek Baerbasis Keyakinan.Jakarta:Salemba Empat. Sari, Christina A. S. 2017. Teknik Mengelola Produk & Merek, Konsep dan Aplikasi pada Fast Customer Goods. Jakarta:Gramedia. Pengertian Produk Menurut Para Ahli. https://artikelhukum88.blogspot.co.id/2012/10/pengertian- produk-menurut-para-ahli.html. Diakses 4 Maret 2018. 2012. Listerine Marketing Plan. http://www.slideshare.netconfar90/listerine-plan/14. Diakses 3 Maret 2018. Cotton, Sydney. 2015. Listerine Marketing Project. https://prezi.com/uk8jagw46cfb/listerine/. Diakses 3 Maret 2018. Catatan: 1 America Marketing Association, 2004. 2 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2017, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT Indeks,18- 20. 3 Kotler dan Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip pemasaran,Edisi 12, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 346. 4 Ibid., 360. 5 Fandy Tjiptono, 2001, Manajemen Jasa,Yogyakarta:Penerbit Andi, 98.