Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai petani bernama Sarmani yang menanam komoditas jagung di lahan seluas 1,5 Ha dengan teknik budidaya tertentu.
2. Jenis gulma yang tumbuh di lahan tersebut diantaranya padi liar, rumput belalang, dan gulma berdaun lebar.
3. Pengendalian gulma dilakukan secara mekanik dan kimia menggunakan herbisida.
2. Data Petani
Nama : Sarmani ketua
kelompok tani Mekar Jaya
• Alamat : Jalan Saburai
Sukajaya, Kelurahan Rajabasa Jaya,
Kecamatan Rajabasa, Bandar
Lampung
• Umur : 39 tahun
• Pendidikan terakhir : SMA
• Luas lahan : 1,5 Ha
3. Data Komoditas dan teknik
budidaya
Data Komoditas
Komoditas : Jagung
Pola Tanam : Monokultur
Rotasi Tanaman : Padi-Padi-
Sayuran
Varietas : Bonanza F1
5. Teknik Budidaya
Pengolahan Tanah
2 kali (Bajak-Garu)
Penanaman
Jarak Tanam = 20 x 50
cm
Pemupukan
Pupuk kandang pukan
ayam 45-50 kg/ha
Urea 100 kg/ha
NPK 300 kg/ha
Panen
Hasil 10,5 ton
Harga Jual Rp
1.400/kg
Penghasilan per panen
Rp 14.700.000
Biaya Produksi Rp
5.000.000
16. • Herbisida sistemik purna tumbuh
• Berbentuk larutan dalam air
• Berbahan aktif Isopropil Amina Glifosat 480 g/l
• Cara kerja herbisida ini adalah dengan menghambat
enzim 5-enolpiruvil-shikimat-3-fosfat sintase
(EPSPS) yang berperan dalam pembentukan asam
amino aromatik, seperti triptofan, tirosin, dan
fenilalanin
17. • Menurut Fadhly dan Tabri (2010), bahan aktif herbisida
yang penting untuk pertanaman jagung adalah glifosat,
paraquat, 2,4-D, ametrin, dikamba, atrazin, pendimetalin,
metolaklor, dan sianazin.
• Sidalaris 240 AS masuk dalam salah satu merk dagang
berbahan aktif glifosat yang digunakan untuk pengendalian
jagung menurut Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros
19. • Jenis gulma yang hanya dapat dikendalikan oleh
herbisida tertentu.
• Perubahan jenis gulma pada aplikasi herbisida
pertama sehingga dapat berimplikasi pada perlunya
perubahan herbisida yang digunakan untuk
pengendalian selanjutnya.
• Ketidakefektifan waktu dan takaran penggunaan
herbisida.
20. • Keuntungan Herbisida: gulma lebih mudah dikendalikan
• Kerugiannya: menyebabkan keracunan pada pemakainya
• Paparan glifosat akan menyebabkan beberapa gejala,
seperti iritasi mata, penglihatan menjadi kabur, kulit
terbakar atau gatal, mual, sakit tenggorokan, asma,
kesulitan bernapas, sakit kepala, mimisan, dan pusing
21. • Pengendalian gulma secara langsung dan
tidak langsung
• Memadukan berbagai cara pengendalian
• Analisis ekonomi praktek pengendalian
gulma