1. Keris Empu Iblis
Waktu saya SMA dulu, seorang ustadz saya menceritakan bahwa beliau punya seorang guru
yang merupakan ulama besar di daerah Mempawah Kalimantan Barat pada masa penjajahan
Belanda. Dia mempunyai seorang anak laki-laki kesayangan bernama Abdul Malik.
Suatu ketika Abdul Malik kecil jatuh sakit. Berbagai upaya pengobatan mulai yang
tradisional sampai yang paling modern pada zaman itu sudah diupayakan. Bahkan, berbagai
doapun sudah dipanjatkan tapi sang anak tak jua kunjung sembuh.
Suatu hari ketika keputusasaan mulai menghantui datanglah seorang tua berjenggot
kepadanya menyampaikan, "Anak kamu itu sebenarnya bisa sembuh dengan syarat kamu
harus merawat keris pusaka yang ada di atas parak (semacam plafon dari kayu khas rumah
melayu atau bugis di Kalimantan). Dulu leluhur kamu selalu merawatnya dengan
memandikannya setiap malam Jum'at, tapi kamu sekarang melupakannya, makanya dia
marah dan anak kamu menanggung akibatnya."
Mendengar itu sang ulama ini lalu mencari keris dimaksud dan ternyata benar, keris itu
tersimpan rapi di dalam peti di atas parak rumahnya. Tanpa pikir panjang diambilnya keris
tersebut dan dibawanya ke pinggir sungai Mempawah lalu dilemparkannya ke sungai.
Kemudian keluarlah sebuah pernyataan tauhid mengejutkan yang membuat bala tentara Iblis
lari tunggang langgang, "Kalau memang tak ada jalan lain untuk menyembuhkan si Malik
kecuali dengan merawat keris ini, maka BIARLAH SI MALIK ITU MATI SAJA!! Aku tak
sudi menjadi musyrik karenanya, hasbiyallah wa ni'mal wakiil (cukuplah bagiku Allah saja
dan Dia adalah sebaik-baik pelindung)."
2. Tak berapa lama si Malik kecil sembuh, bahkan sampai kisah itu diceritakan kepada saya
beliau masih hidup dan terakhir menjabat di KANWIL DEPAG Kalimantan Selatan (kalau
ngak salah).
* * * * *
Hikmah yang dapat dipetik dari cerita ini adalah terkadang memang ada penyakit yang
disebabkan oleh gangguan jin. Biasanya menimpa anak kecil atau juga orang dewasa yang
mana leluhut atau kerabat orang tersebut dulunya suka memelihara jin sebagai khadam. Atau
mempunyai ilmu kesaktian dan berbagai jimat.
Bisa saja orangtua berjenggot yang menemui ayah Pak Malik tadi adalah jelmaan jin pula,
sebagaimana jin pernah menjelma jadi manusia untuk mencuri barang zakat fitrah seperti
dalam hadits riwayat Al-Bukhari dalam shahihnya dari Abu Hurairah. Tujuannya menguji
iman hamba Allah yang bersangkutan, sehingga kalau imannya goyah dan menyerah pada
kemauan jin setan maka tauhidnya rusak.
Sebaliknya, bila seorang muslim tidak goyah dan menyerahkan semuanya kepada Allah,
insya Allah pertolongan Allah akan datang. Kekuatan tauhid yang mukhlis akan membuat
Iblis dan bala tentaranya gentar, sehingga mundur dan tak berani lagi berhadapan.
Maka hindari penggunaan benda-benda keramat, jimat, amalan kesaktian dan sejenisnya,
karena pasti di belakangnya ada jin jahat, meskipun yang mengamalkan tidak mengakui.
Dan orangtua hendaknya selalu meningkatkan sikap tawakkal kepada Allah, serta
memperbanyak dzikir dan beramal hanya yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Dengan begitu, tauhid akan bersih dan berbagai gangguan dari makhluk Allah baik jin,
manusia, binatang maupun bencana alam akan dapat diatasi dengan pertolongan-Nya.
Salah satu dzikir yang hendaknya dibacakan kepada anak terutama yang masih kecil baik
dalam keadaannya sehat maupun sedang sakit adalah:
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala setan dan bahaya
yang berbisa serta dari pandangan mata dengki yang tercela." (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi,
Ahmad dan Ibnu Majah, ini adalah redaksi Ibnu Majah).
Saat membaca bisa dengan memandang si anak yang sedang tidur ataupun terjaga sambil
memegang anggota tubunya, misalnya kepala, atau tangan atau badan.
Semoga bermanfaat bagi saya pribadi dan semua yang membaca. Amin.
Sumber: http://www.eramuslim.com/oase-iman/keris-empu-iblis.htm