Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau" Bilik Kehidupan
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau"
Subscribe to my youtube channel:
https://www.youtube.com/channel/UCYidUgo0StJfbbJYnZpeREw
Like fanspage:
https://www.facebook.com/pages/Jendela-Kehidupan-15/
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)devi anggraeni
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyayangi, menghormati, mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya. Perilaku tersebut disebut birrul walidain.Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan/kemusyrikan. Bahkan, seorang anak tetap harus berbakti meskipun orang tuanya kafir/musyrik.
Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau" Bilik Kehidupan
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau"
Subscribe to my youtube channel:
https://www.youtube.com/channel/UCYidUgo0StJfbbJYnZpeREw
Like fanspage:
https://www.facebook.com/pages/Jendela-Kehidupan-15/
pai taat dan patuh kepada kedua orang tua.PAI KELAS X(BIRUL WALIDAYIN)devi anggraeni
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyayangi, menghormati, mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya. Perilaku tersebut disebut birrul walidain.Birrul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak, sepanjang keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan/kemusyrikan. Bahkan, seorang anak tetap harus berbakti meskipun orang tuanya kafir/musyrik.
Artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al Isra' : 24)
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Kumpulan hadits shahih Bukhari-Muslim
RIWAYAT SINGKAT :
Imam Bukhari
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari (Lahir 13 Syawal 196 H/21 Juli 810 M - Wafat 256 H/31 Agustus 870 M) adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
.....
Imam Muslim
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi(bahasa Arab: أبو الحسين مسلم بن الحجاج القشيري النيشابوري), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim (821-875) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari Ahad, 25 Rajab 261 Hijriah / 5 Mei 875 Masehi dan dikuburkan di Naisaburi..
...
Berikut ini (beberapa) hadits-haditsnya :
JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari, Muslim).
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim).
• Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
AQIQAH MENURUT TUNTUNAN SYAR I
Pengertian ‘Aqiqah
Menurut bahasa ‘Aqiqah artinya : memotong. Disebut ‘Aqiqah (yg dipotong), lantaran dipotongnya leher binatang bersama penyembelihan itu.
Ada serta yg menyampaikan bahwa ‘aqiqah itu asalnya merupakan : Rambut yg terdapat kepada kepala si bayi saat dirinya ke luar dari rahim ibu, rambut ini dinamakan „aqiqah, dikarenakan dirinya harus dicukur.
Adapun menurut istilah agama, yg dimaksud ‘aqiqah adalah : Sembelihan yg disembelih sehubungan dgn kelahiran seseorang anak, baik cowok maupun wanita terhadap hri yg ke tujuh sejak kelahirannya bersama maksud semata-mata mencari ridla Allah.
1. Hadits Tentang Pendidikan Diri,
Pendidikan Anak
Disusun Guna Melengkapi Tugas Matakuliah Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu: Wahidin, S. Pd. I, M. Pd.
Disusun oleh:
Tiwik Melinasari 111-10-165
Maziidatun Ni’mah 111-10-169
Setya Utami 111-11-044
Rif’ah Munawaroh 111-11-047
Jurusan Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
2012
2. Pada bab Hadits Tentang Pendidikan Diri,
Pendidikan Anak ini akan dibahas 3 hadits,
yaitu:
A.Hadits dari Abu Hurairah tentang anak lahir atas
dasar fitrah
B.Hadits dari Samurah tentang hal-hal yang
dilakukan terhadap anak yang baru lahir
C.Hadits dari Amer bin Syu’aib tentang pendidikan
shalat terhadap anak usia tujuh tahun
4. Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah saw.
bersabda: “Tiadalah seorang dilahirkan melainkan
dalam keadaan fitrah, maka ayah ibunyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR.
Bukhari)
5. Pesan Hadits
1. Anak lahir dalam keadaan fitrah
2. Atau anak lahir itu fitrah seperti kertas putih
3. Yang menulisi kertas putih itu adalah kedua
orangtuanya
6. Analisis Isi
Menurut hadits di atas, manusia lahir membawa
kemampuan-kemampuan; kemampuan itulah
yang disebut pembawaan. Fitrah yang disebut
dalam hadits di atas adalah potensi. Potensi
adalah kemampuan; jadi, fitrah yang dimaksud
di sini adalah pembawaan.
7. Ayah Ibu yang disebut dalam hadits di atas
adalah lingkungan, sebagaimana yang
dimaksud oleh para ahli pendidikan.
Kedua-duanya menurut hadits di atas, yang
menentukan perkembangan seseorang.
8. Pada dasarnya, Allah menciptakan manusia
dengan naluri beragama, yaitu agama Tauhid (QS.
Ar-Ruum : 30). Kalau ada manusia tidak beragama
tauhid (Yahudi, Nasrani, Majusi), maka itu hanya
pengaruh lingkungan.
9. Jadi, lingkungan sangat penting untuk pendidikan
anak. Jika lingkungan bagus, maka perkembangan
jiwa anak juga akan bagus, dan sebaliknya.
11. Artinya:
Dari Samurah berkata, Rasulullah saw.
bersabda: “Setiap anak itu tergadai dengan
aqiqahnya, yang disembelih untuknya (hewan
sembelihan) pada hari ketujuh, dan diberi nama
dan dicukur rambutnya.” (HR. Turmidzi)
12. Pesan Hadits
Hal-hal yang dilakukan terhadap anak yang baru
lahir:
1. Aqiqah
2. Memberi nama
3. Mencukur rambut
13. Analisis Isi
1. Aqiqah
Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah
kelahiran anak. Yaitu dengan menyembelih 2 ekor
kambing untuk bayi laki-laki dan 1 ekor kambing
untuk bayi perempuan.
14. Hikmah Aqiqah:
Sebagai tanda syukur kepada Allah atas
kelahiran anak
Mengumumkan nasab anak yang baru lahir
Memperkuat tali silaturahmi antar anggota
masyarakat
Membahagiakan faqir miskin dengan
membagikan daging aqiqah kepada mereka
15. 2. Memberi Nama
Rasulullah memerintahkan untuk memberikan
nama yang baik dan julukan yang mulia pada
anak.
16. Ada 3 kriteria dalam memilih nama yang baik, yaitu:
Nama itu diupayakan berasal dari nama-nama
Nabi dan Rasul, ahli-ahli agama, serta orang-
orang sholih.
Memberikan nama yang sederhana dan tidak
menyulitkan lidah dalam mengucapkannya.
Nama yang digunakan memiliki makna yang
baik
17. 3. Mencukur Rambut
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq bahwa Rasulullah
saw. Bersabda kepada Fatimah ketika melahirkan
Hasan, “Wahai Fatimah, cukurlah rambut anakmu
itu, kemudian bersedekahlah dengan perak
seberat rambut tersebut.”
Sedekah itu tidak harus dalam wujud perak,
tetapi bisa dengan uang yang senilai dengan
perak tesebut.
19. Artinya:
Dari Umar bin Syu’aib berkata, Rasulullah saw.
bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk
melaksanakan shalat apabila sudah mencapai
umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai
umur sepuluh tahun maka pukullah mereka apabila
tak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka
dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Daud)
20. Pesan Hadits
1. Pada saat usia 7 tahun, anak harus
diperintahkan praktek sholat.
2. Ketika anak berusia 10 tahun, orangtua
diperbolehkan memukul anak jika ia tidak
melaksanakan sholat.
3. Apabila anak sudah baligh maka tempat
tidurnya harus dipisahkan.
21. 1. Pendidikan Shalat pada Anak Usia 7 Tahun
Pada usia ini anak mulai dikenalkan syarat
sahnya sholat, rukunnya, dan larangan-
larangannya.
Orangtua sebaiknya mengulang-ulang
permintaan sholat kepada anak dengan halus
dan penuh kecintaan, serta belum diizinkan
untuk memukul jika anak belum menurut untuk
melaksanakan sholat.
22. 2. Pendidikan Sholat pada Anak Usia 10
Tahun
Pada usia ini orangtua diizinkan untuk
memukul anak jika ia belum melaksanakan
sholat, tentunya dengan pukulan yang
mendidik. Karena pada usia ini, pengaruh
ajakan setan untuk tidak menaati perintah
Allah sudah mulai dirasakan anak.
23. 3. Memisahkan Tempat Tidur Anak
Jika anak laki-laki dan anak perempuan
sudah baligh, maka orangtua harus
menyediakan tempat tidur tersendiri untuk
anak-anaknya. Guna mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan.