Peran Orangtua sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Demikian juga halnya peran orangtua terhadap pendidikan anak. Presentasi sederhana ini mengupas tentang Peran Orangtua terhadap pendidikan anak di Sekolah Dasar. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau" Bilik Kehidupan
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau"
Subscribe to my youtube channel:
https://www.youtube.com/channel/UCYidUgo0StJfbbJYnZpeREw
Like fanspage:
https://www.facebook.com/pages/Jendela-Kehidupan-15/
Peran Orangtua sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Demikian juga halnya peran orangtua terhadap pendidikan anak. Presentasi sederhana ini mengupas tentang Peran Orangtua terhadap pendidikan anak di Sekolah Dasar. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau" Bilik Kehidupan
Video Motivasi Islami : Mendidik anak secara islami "Wajib Tau"
Subscribe to my youtube channel:
https://www.youtube.com/channel/UCYidUgo0StJfbbJYnZpeREw
Like fanspage:
https://www.facebook.com/pages/Jendela-Kehidupan-15/
Jadi waktu dulu jaman semester empat punya tugas untuk ppt ini...
Silakan untuk pengetahuan aja.. Tentang bagaimana perilaku agama pada masa lanjut usia, ppt ini merupakan terjemahan dari buku Psikologi Agama.. Jadi kehidupan beragama di sini lebih kepada kehidupan beragama lansia di Amerika.. :)
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI, PENDIDIKAN ANAK : HADITS TARBAWI STAIN SALATIGA11111047
Hadits tentang Pendidikan Diri, Pendidikan Anak
Disusun Guna Melengkapi Tugas Matakuliah Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu: Wahidin, S. Pd. I, M. Pd
Pada bab Hadits Tentang Pendidikan Diri, Pendidikan Anak ini akan dibahas 3 hadits, yaitu:
-Hadits dari Abu Hurairah tentang anak lahir atas dasar fitrah
-Hadits dari Samurah tentang hal-hal yang dilakukan terhadap anak yang baru lahir
-Hadits dari Amer bin Syu’aib tentang pendidikan shalat terhadap anak usia tujuh tahun
MAKALAH apa yang disebut anak anak dalam buku kitab amsal 1HARIUS YAAS
BANYAK PENGERTIAN ANAK-ANAK DIDALAM ALKITAB TENTANG ANAK-ANAK. ENTAH YANG MASIH DIDALAM DIDIKAN AYAH DAN IBU ATAU DISEBUT ANAK-ANAK AYAH DAN ANAK-ANAK MANUSIA SERTA ANAK-ANAK IBU. YANG SERINGKALI MEMBUAT KITA BINGUNG DALAM MENELAHNYA
LMCP 1602 PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
slaid ini merupakan sumber pengajaran dan pembelajaran yang boleh digunakan dalam mengajar kanak-kanak.
Assalamualaikum w.b.t dan salam sejahtera. Saya Nur Azniza binti Sudirman (A176515) merupakan pelajar kursus LMCP1062 (PENDIDIKAN KANAK-KANAK- OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM) bagi semester 2 sesi 2021/2022. Berikut merupakan tugasan projek akhir bagi kursus ini.
Assalamualaikum w.b.t dan salam sejahtera. Saya Nur Azniza binti Sudirman (A176515) merupakan pelajar kursus LMCP1062 (PENDIDIKAN KANAK-KANAK- OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM) bagi semester 2 sesi 2021/2022. Berikut merupakan tugasan projek akhir bagi kursus ini.
2. Anak adalah amanah/titipan Allah
Anak adalah anugerah Allah SWT, penerus cita-cita dan garis keturunan.
Anak juga merupakan amanah, titipan harta yang paling berharga
yang harus dijaga, dirawat dan dididik agar menjadi penyejuk hati
“Ya Rabbana, anugerahkanlah kepada kami,
pasangan hidup dan keturunan sebagai penyejuk hati kami.
Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS 25:74).
3. Pentingnya keluarga :
- Lingkungan pertama yang dijangkau anak-anak
- Pengaruh besar pada golden age ( balita)
- Menentukan kepribadian dan karakter
Setiap anak dilahirkan suci/fitrah.
g tuanyalah yang menjadikan mereka yahudi,
rani ataupun majusi.” (HR Bukhari-Muslim).
4. Rasulullah SAW bersabda :
"Tidaklah orangtua memberikan kepada anaknya
pemberian yang lebih utama
selain dari pendidikan yang baik "
(HR. Tirmidzi & Thabrani)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim [66]: 6)
5. Anak adalah aset masa depan
Jaminan kehidupan orang tua di saat renta
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
Keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra[17]:23)
Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata
atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
6. Terputus semua amal kecuali tiga perkara
"Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga
perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang
mendo'akannya."
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
7. Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana penuturan Anas bin Malik ra.,
“Pada Hari Kiamat kelak diserulah anak-anak kaum Muslim,
‘Keluarlah kalian dari kubur kalian.’ Merekapun keluar dari kuburnya.
Lalu, mereka diseru, ‘Masuklah ke dalam surga bersama-sama.’
Mereka berkata, ‘Duhai, Tuhan kami, apakah orangtua kami turut bersama kami?’
Hingga pertanyaan keempat kalinya menjawablah Dia,
‘Kedua orangtua kalian bersama kalian.’
Berloncatanlah setiap anak menuju ayah-ibunya,
memeluk dan menggandeng mereka;
mereka memasukkan orangtuanya ke dalam surga.
Mereka lebih mengenal ayah dan ibu mereka pada hari itu
melebihi pengenalan kalian terhadap anak-anak kalian di rumah kalian.”
(Kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhib an-Nafais, ash-Shufuri,
dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dari jalan ath-Thabrani).
8. Hak-hak Anak
1. Hak hidup
• Firman Allah dalam QS Al-Isra’ ayat 31:
Artinya: " Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.“
• Demikian juga untuk menjaga keselamatan janin, Islam telah mensyari’atkan
agar pelaksanaan hukuman (had) terhadap wanita hamil ditangguhkan sampai ia
melahirkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
• "Apabila ada seorang di antara wanita membunuh secara sengaja, ia tidak
boleh dijatuhi hukuman mati sampai ia melahirkan anaknya, jika ia memang
sedang hamil. Dan bilamana seorang wanita berzina, ia tidak boleh dirajam
sampai ia melahirkan anaknya jika ia sedang hamil dan sampai ia selesai
merawatnya." (HR Ibnu Majah).
• Demi keselamatan janin Islam juga telah memberi keringanan bagi wanita hamil
dalam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ia diperkenankan berbuka
apabila ia tidak mampu atau apabila puasanya mengganggu pertumbuhan janin.
Ia dapat mengganti puasanya di hari lain.
9. 2. Hak mendapatkan nama yang baik
• Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi
Muhammad saw: "Ya Rasulullah, apakah hak anakkku dariku?" Nabi
menjawab:"Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian engkau
tempatkan ia di tampat yang baik."
• Sabda Rasulullah saw yang lain: "Baguskanlah namamu, karena dengan
nama itu kamu akan dipanggil pada hari kiamat nanti." (HR Abu Dawud dan
Ibnu Hibban)
• Nama anak adalah penting, karena nama dapat menunjukkan identitas
keluarga, bangsa, bahkan aqidah. Ngatinem sudah pasti orang
Jawa, Simorangkir jelas dari keluarga Batak, Cecep tentu dari keluarga Sunda
dan Alhabsyi menunjukkan keluarga Arab.
• Islam menganjurkan agar orangtua memberikan nama anak yang
menunjukkan identitas Islam, suatu identitas yang melintasi batas-batas
rasial, geografis, etnis, dan kekerabatan.
• Selain itu nama juga akan berpengaruh pada konsep diri seseorang.
10. 3. Hak penyusuan dan pengasuhan (hadlonah)
"Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. (QS Al Baqoroh 233)
• Penelitian medis dan psikologis menyatakan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi
pertumbuhan anak agar tumbuh sehat secara fisik dan psikis.
• Selama masa penyusuan anak mendapatkan dua hal yang sangat berarti bagi pertumbuhan fisik
dan nalurinya. Yang pertama: anak mendapatkan makanan berkualitas prima yang tiada
bandingannya. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan anak untuk
pertumbuhannya, sekaligus mengandung antibodi yang membuat anak tahan terhadap serangan
penyakit.
• Yang kedua : anak mendapatkan dekapan kehangatan, kasih sayang dan ketentraman yang kelak
akan mempengaruhi suasana kejiwaannya di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat, dan
penuh cinta kasih yang dialami anak ketika menyusu pada ibunya akan menumbuhkan rasa kasih
sayang yang tinggi kepada ibunya.
• Islam pun telah menetapkkan bahwa orang yang lebih berhak terhadap pengasuhan ini adalah
orang yang paling dekat kekerabatannya dan paling terampil (ahli) dalam pengasuhan.
• Hadist yang diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib dari kakeknya bahwa Rasulullah saw pernah
ditemui seorang wanita, ia berkata:"Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku dulu dikandung
dalam perutku, susuku sebagai pemberinya minum dan pangkuanku menjadi buaiannya.
Sementara ayahnya telah menceraikanku, tetapi ia hendak mengambilnya dariku."Kemudian
Rasulullah bersabda:"Engkau lebih berhak kepadanya selama engkau belum menikah"
11. 4. Hak mendapatkan kasih sayang
Rasulullah saw mengajarkan kepada kita untuk menyangi
keluarga, termasuk anak di dalamnya. Ini berarti Beliau saw mengajarkan
kepada kita untuk memenuhi hak anak terhadap kasih sayang. Sabda
Rasulullah saw:"Orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling
penyayang kepada keluarganya."
Rasulullah mengajarkan untuk mengungkapkan kasih sayang tidak hanya
secara verbal, tetapi juga dengan perbuatan. Pada suatu hari Umar
menemukan beliau saw merangkak di atas tanah, sementara dua orang
anak kecil berada di atas punggungnya. Umar berkata:"Hai anak, alangkah
baiknya rupa tungganganmu itu." Yang ditunggangi menjawab:"Alangkah
baiknya rupa para penunggangnya". Betapa indah susasana penuh kasih
sayang antara Rasul saw dengan cucu-cucu beliau.
Seorang ahli (Dorothy Law Nolte) berujar:"Jika anak dibesarkan dengan
kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam
kehidupan." Bila orang tua gagal mengungkapkan rasa sayang pada anak-
anaknya, anak-anak tersebut tak akan mampu menyatakan sayangnya
kepada orang lain.
12. 5. Hak mendapatkan perlindungan dan nafkah dalam keluarga
• Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 233:
Artinya;"… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dangan cara yang ma’ruf…"
• Kemudian firman Allah dalam surah Ath - Thalaq ayat 6:
Artinya:"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal
menurut kemampuanmu…"
• Sebagai pemimpin dalam keluarga, seorang ayah tentu bertanggungjawab atas
keselamatan anggota keluarganya, termasuk anaknya. Ia akan melindungi anaknya
dari hal-hal yang membahayakan anaknya baik fisiknya maupun psikisnya. Demikian
juga ia berkewajiban memberi nafkah berupa pangan, sandang, dan tempat tinggal
kepada anaknya.
• Apabila kepala keluarga tidak dapat mencukupi nafkah keluarganya, atau ayah telah
meninggal dunia, maka wali dari anak (diantaranya paman dari ayah, saudara laki-
laki, dan kakek) diberi kewajiban mencukupi nafkah keluarga tersebut. Apabila jalur
kerabat tidak ada yang bisa mencukupi nafkah anak, maka negaralah yang
berkewajiban memberi nafkah kepada anak. Negara menyalurkan zakat atau sumber
keuangan lain yang hak kepada keluarga yang tidak mampu. Bagaimanapun
keadaannya, tidak pernah seorang anak harus menafkahi dirinya sendiri.
13. 6. Hak pendidikan dalam keluarga
QS At-Tahrim ayat 6:
• Artinya:"Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka…"
• Rasulullah juga mengajarkan betapa besarnya tanggung jawab orang tua
dalam pendidikan anak. Sabdanya saw:"Tidaklah seorang anak yang lahir itu
kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanya yang menjadikan ia
Yahudi, Nasrani atau Majusi."(HR Muslim).
• Anak pertama kali mendapatkan hak pendidikannya di keluarga, sebelum ia
mendapatkan pendidikan di sekolah.
• Mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah, sehingga
diperlukan pasangan yang seaqidah, dan sepemahaman dalam pendidikan
anak. Jika tidak demikian tentunya sulit mencapai tujuan pendidikan anak
dalam keluarga.
• Anak pertama kali mendapatkan pengajaran nilai-nilai tauhid dari kedua orang
tuanya, demikian juga mengenai ajaran-ajaran Islam yang lain. Anak
mendapatkan pendidikan yang lebih banyak berupa contoh (teladan) dari
kedua orang tuanya, di samping pendidikan dalam bentuk lisan, pembiasaan
dan pemberian sanksi.
14. Metode pengajaran :
Sejak di rahim, usia 120 hari (4 bulan) janin sudah bisa menerima stimulus dari ibu
Bagi ibu muslimah, sangat dianjurkan memperbanyak
membaca Al Qur’an dengan tartil.
Karena ini akan berpengaruh besar bagi kebaikan sang anak.
Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan
kita sendiri menjalankan ibadah,
amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu
menjaga hati dan badan kita secara prima.
Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita.
Catatan: Kebiasaan ibu-ibu hamil yahudi (rahasia kecerdasan anak-anak
mereka), adalah mereka belajar matematika (mengerjakan soal-soal) dan memakan
ikan. Terbukti anak-anak mereka cerdas di atas rata-rata.
15. Menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib ra,
dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain),
dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab)
dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat)
kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
16. Dalam soal mendidik anak, Rasulullah Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya teladan.
Pada diri Nabi ditemukan sosok pendidik yang menghargai anak.
Penuhnya hati Rasul dengan kasih sayang, membuat Beliau tidak marah
ketika dalam shalatnya yang kusyuk punggung Beliau dinaiki cucunya,
Hassan bin Ali bin Abi Thalib. Beliau malah melamakan sujudnya,
hingga cucunya itu turun. Usai shalat, kepada jamaah Rasul meminta maaf
karena sujudnya agak lama. “Para jamaah, karena cucuku ini aku sujud agak lama.
Dia berlari mengejarku dan naik ke punggungku ketika aku sedang salat (sujud).
Aku khawatir akan mencelakakannya kalau aku bangun dari sujud.” (HR Ahmad).
Subhanallah, apakah saat ini kita masih memiliki kasih sayang seperti itu?
Sikap kasih sayang dan kelembutanlah, sebenarnya, yang memungkinkan anak
menjadi dekat yang memudahkan mereka menerima petuah dan didikan orang tuanya.
Orang tua yang miskin kasih sayang akan anaknya, menurut Nabi,
akan mengundang murka Allah SWT.
Aisyah RA berkata, telah datang seorang badui kepada Nabi.
Nabi bertanya,” Apakah kamu suka mencium anakmu?” Dijawab, “Tidak.”
Nabi bersabda,”..atau aku kuasakan agar Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu.”
(HR Bukhari).
17. Lima Poin yang perlu diperhatikan :
1. Keteladanan atau Qudwah
2. Pembiasaan atau Aadah
3. Nasehat atau Mau’izhoh
4. Kontrol atau Mulahazhoh
5. Sanksi atau Uqubah.
Catt: keteladanan terpenting !!
18. Islam juga mensyariatkan untuk memperhatikan kualitas generasi
penerusnya. Sebagaimana QS An-Nissa’ ayat 9:
Artinya:"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka…"