Islam telah mengajarkan prinsip-prinsip bisnis yang modern sejak 15 abad lalu, termasuk menuliskan setiap transaksi hutang piutang dan menggunakan saksi, serta mengajarkan etika berbisnis seperti larangan riba dan penipuan. Prinsip-prinsip ini masih relevan diterapkan dalam berbisnis hingga saat ini.
1. Sebagai agama dari Allah untuk
manusia 15 abad yang lalu Islam telah
mengajarkan Bisnis secara modern
2. • Qs Al Baqarah 282 : "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka
hendaklah dia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu
mengimlakan(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhan-nya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun dari
utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaanya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah
walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tidak ada dua orang
lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-
saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis
utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya.
3. • Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu) kecuali jika
muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menuliskannya. Dan persilahkanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu
lakukan (yang demikian), maka sungguhnya hal itu suatu kepasikan
pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu;
dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".
• Jadi setiap hutang piutang dalam transaksi tidak tunai harus ditulis
dan diadakan saksi yang menyaksikannya , ini adalah tatacara Bisnis
Modern yang dilakukan sekarang yaitu utang piutang disaksikan
saksi dari pihak ketiga yaitu Notaris yang mengsahkan perjanjian
utang piutang itu dalam segihukum . Islam telah mengajarkan hal ini
15 abat yang lalu .
4. • Etika kehidupan dalam berbisnis Qs An Nisa 29 :
• "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali
gengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu".
• Qs At Taubah 24 :
• "Katakanlah, "jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-
istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada
Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di Jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang pasik".
5. • Qs An Nur 37 :
• "laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari (yang dihari itu) hati
dan penglihatan menjadi goncang".
• Qs Fathir 29:
• "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi".
• Qs Al Jum’ah 11 :
• "Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka
segera menuju kepadanya dan mereka tinggallah engkau (Muhammad)
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah , "Apa yang ada di sisi Allah lebih
baik daripada permainan dan perdagangan," dan Allah pemberi rezeki
yang terbaik".
6.
7. “Dan Allah menghalalkan perniagaan dan mengharamkan riba.” (QS. Al
Baqarah[2]: 275).
• “Rasulullah وسلم عليه هللا صلىmelarang menjual barang yang ada unsur
penipuan (tidak jelas).” (HR. Muslim, Kitabul Buyu’).
• “Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan
bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan
dikembalikan..” (QS Al-Ankabuut: 17)
• “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Qs Al-Jumu’ah : 9 – 10)
• “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah.” (QA Al-Jumu’ah : 10)
• “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah.” (QA Al-Jumu’ah : 10)
8. • “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan
Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam
surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang
lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang
dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang beriman.” (QS As-Shaaf : 10 – 13)
• “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami
lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi
orang yang bertakwa.” (QS Thaha : 132)
9. • “Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan
untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu
pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan
(dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.” (QS
An-Nuur : 36 -37)
• Salaf berkata: “Mereka (para sahabat)berjual beli, tetapi manakala
salah seorang mereka mendengar mu’adzin mengumandangkan
adzan, dan jangkauannya masih terdengar oleh telinganya, ia akan
meletakkan timbangannya dan bersegera menuju shalat.”
• “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.” (QS Al-Ma’idah : 2)
10. • Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:
“Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun
terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu
tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS.14:31)
• Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu. (QS.2:254)
• Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik. (QS.2:267)
• “Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat) meredam murka
Allah Ta’ala”(Shahih at-Targhib)
• “Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan
api” (Shahihat-Targhib karya Asy-Syaikh Al-Albani).