Tiga kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kemurnian niat dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.
2. Ikhlas berarti membersihkan hati dari mengharapkan segala sesuatu selain keridhaan Allah.
3. Amal perlu didasari iman yang lurus agar bermanfaat di dunia dan akhirat, bukan seperti debu yang terbawa angin atau fatamorgana.
1. Perbuatan menyaring sesuatu yang kotor
sehingga menjadi bersih (Ahmad al-
Ghazali, w.1111 H)
berarti menyaring niat sehingga
yang tersisa hanya satu, yakni:
Mengharapkan keridhoan Allah semata
Ikhlas : membersihkan hati dari
mengharapkan segala sesuatu kec.
Keridhoan Allah SWT
2.
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum
daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu
yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan
bagi orang-orang yang meminumnya (qs 16:66)
3. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan
salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus. (QS 98:5)
QS AL-IKHLAS
4.
Katakanlah: "Sesungguhnya
salat, ibadah, hidup dan matiku
hanyalah semesta alam (6:162)
5.
6. Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al
Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah ε bersabda : Sesungguhnya
setiap perbuatan tergantung niatnya . Dan
sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa
yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan
keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan
siapa yang hijrahnyakarena dunia yang
dikehendakinya atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai
sebagaimana) yang dia niatkan.
7. 1. Dipuji amalnya tidak ditambah, dicela
amalnya tidak dikurangi, sama saja
perlakuannya kepada orang yang
mencela/memuji
2. Tidak menyebut-nyebut kebaikan diri
sendiri kecuali dengan niat memberi
keteladanan (QS 2: 264)
8.
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan
orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.
9. Sesungguhnya Kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhaan Allah, kami tidak menghendaki
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan)
terima kasih.
11. “Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib
dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan”
Senang memberikan yang terbaik karena
menyadari Allah menyaksikan perbuatannya