6. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
(TQS al-Baqarah [2] : 3)
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang (Al Quran)
yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal (Al Quran) itu
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar
(TQS al-Baqarah [2] : 23)
7. "Allah bukanlah manusia sehingga Ia berdusta,
juga bukan anak manusia sehingga ia menyesal ...."
(Injil - Bilangan 23: 19)
".... Dan Tuhan menyesal karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel"
(Injil - 1 Samuel 15: 35)
"Dan Tuhan menyesal karena malapetaka yang dirancang-Nya atas umat-Nya
(Israel)."
(Injil - Keluaran 32: 14)
"Apabila seorang dicoba, janganlah ia berkata, 'Percobaan ini datangnya dari
Allah!' Sebab Allah tidak dapat dicoba oleh yang jahat,
dan Ia sendiri tidak mencoba siapa pun."
(Injil - Yakobus 1: 13)
"Setelah semuanya itu Allah Mencoba Ibrahim ...
(Injil - Kejadian 22: 1)
8. Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah
dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.
"Kami mendengar dan kami patuh" Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
9. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
10.
11.
12. • Manusia dimintai pertanggungjawaban setelah
diutusnya rasul (QS. Al Isra’ : 15)
• Manusia tidak dapat lagi membantah setelah
diutusnya rasul (QS. An Nisaa’ : 165)
• Setiap muslim wajib menyesuaikan seluruh
amal perbuatannya dengan hukum Allah SWT
yang dibawa Rasulullah saw.(QS. Al Hasyr : 7)
• Allah SWT mengutus Rasulullah saw untuk
menunjukkan yang baik dan mana yang
buruk.(QS. Al Balad : 10)
• Wajib tunduk dan patuh (sebagai bukti iman)
dengan segala keputusan Allah SWT yang
dibawa rasul-Nya (QS. An Nisaa’ : 65)
13. Al-Bukhari meriwayatkan dari Al-Barra, beliau berkata:
Ketika Rasulullah datang ke Madinah, maka Rasulullah saw
shalat menghadap ke Baitul Muqaddas (Masjid al-Aqsha),
selama enam belas atau tujuh belas bulan. Rasulullah saw
sangat ingin diperintahkan Allah agar shalat menghadap ke
Ka’bah. Kemudian Allah Swt menurunkan firmanNya,
“Sungguh Aku telah melihat bolak-baliknya wajahmu ke
langit agar Aku menghadapkanmu ke kiblat yang kamu
sukai.” Maka Nabi saw pun shalat menghadap ke Ka’bah.
Pada saat itu ada seorang laki-laki yang shalat Ashar
bersama beliau saw, kemudian ia keluar menuju kaum
Anshar, dan berkata dirinya bersaksi bahwa ia shalat
bersama Nabi saw dan beliau menghadap ke Ka’bah. Maka
kaum Anshar pun mengubah arah kiblat mereka
(menghadap ke Ka’bah) padahal mereka sedang ruku shalat
Ashar.
14. • Ibnu Ishak berkata,”Al-Asy’ats bin Qais telah mendatangi
Rasulullah saw bersama delegasi dari Bani Kindah.” Az-
Zuhry telah menceritakan kepadaku bahwa al-Asy’ats bin
Qais datang bersama delapan puluh orang Bani Kindah
yang berkendaraan. Kemudian mereka masuk menemui
Rasulullah saw di Masjid beliau. Mereka mengikat rambut
mereka yang ikal dan memakai celak mata serta memakai
jubah bagus yang dilapisi sutra. Ketika mereka masuk
menemui Rasulullah saw, beliau saw berkata kepada
mereka, “Apakah kalian sudah masuk Islam?” Mereka
menjawab, “Benar.” Rasul saw berkata,”Kenapa sutera itu
masih melekat di leher kalian?” Az-Zuhry berkata, “Maka
mereka pun merobek-robek sutera tersebut dan
melemparkannya.”
15. • Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Abu Buraidah dari bapaknya,
beliau berkata; Ketika kami sedang duduk-duduk menikmati
minuman di atas pasir, pada saat itu kami bertiga atau berempat.
Kami memiliki kendi besar dan meminum khamr karena masih
dihalalkan. Kemudian aku berdiri dan ingin menghampiri
Rasulullah saw. Lalu aku mengucapkan salam kepada beliau, tiba-
tiba turunlah ayat tentang keharaman khamr…..
• Maka aku datang kepada sahabat-sahabatku (yang sedang minum
khamr) dan membacakan ayat tersebut kepada mereka sampai
pada firman Allah “Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu)”. Dia (perawai hadits) berkata, “Sebagian di antara
mereka minumannya masih ada di tangannya, sebagiannya telah
diminum, dan sebagian lagi masih ada di wadahnya. “Dia berkata,
“Sedangkan gelas minuman yang ada di bawah bibir atasnya,
seperti yang dilakukan oleh orang yang membekam (gelasnya
masih menempel di bibirnya), kemudian mereka menumpahkan
khamr yang ada pada kendi besar mereka seraya berkata, “Ya
Tuhan kami, kami telah berhenti.”
16. • Al Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra, berkata:
• Semoga Allah merahmati kaum wanita yang
hijrah pertama kali, ketika allah menurunkan
firman-Nya, “Dan hendaklah mereka
mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke
kerah baju mereka.” (TQS.an-Nur:31). Maka kaum
wanita itu merobek kain sarung mereka (untuk
dijadikan kerudung) dan menutup kepala mereka
dengannya.
17. Al-Baqarah: 43
• Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
18. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
19. Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.
20. Al-Maidah:38
• Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
21. Al-Baqarah:275
• Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil
riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.
22. Al-Mumtahanah: 1
• Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya
mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir
Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika
kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku
(janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-
berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih
mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang
siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat
dari jalan yang lurus.
25. Keadaan di Akhirat
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik
makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah.
Mereka kekal di dalamnya selamanya”
Tipologi 2
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang
tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa
ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya
ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
• Tipologi 3 (Al Bayyinah:6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
26. TIPOLOGI 1 Bahagia
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal
(al-fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)