Studi Alvara kali ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang utuh tentang ketiga
generasi yang saat ini ada di Indonesia. Benang
merah ini sangat penting karena studi terkait hal
ini masih minim di Indonesia. Sebagai Negara
dengan jumlah penduduk 276 juta jiwa, dan
dihuni oleh mayoritas generasi muda, tentunya
studi ini diharapkan bisa memberikan informasi yang akurat dan utuh bagaimana potret antar
generasi di Indonesia saat ini. Agar siapapun yang
berkepentingan bisa memiliki peta jalan yang
terang, agar tidak salah dalam mengambil langkah
dalam mengambil kebijakan, khususnya terkait
generasi muda Indonesia, apalagi Gen Z
merupakan rising star unik yang mulai berkiprah
dan mulai mewarnai diberbagai bidang.
2. DAFTAR ISI
02 Pendahuluan
06 Chapter 1
Perilaku Internet Antar Generasi
06 Chapter 2
Dunia Kerja Antar Generasi
16 Chapter 3
Perilaku Belanja Antar Generasi
23 Chapter 4
Pandangan Terkait COVID-19 dan Perubahan Iklim
27 Chapter 5
Pandangan Ekonomi dan Sosial Antar Generasi
33 Chapter 6
Pandangan Politik dan Kebangsaan Antar Generasi
37 Chapter 7
Kesimpulan dan Implikasi
JUNI 2022 01
3. Perbedaan Karakter dan Perilakunya
Alvara Research Center merupakan lembaga
riset di Indonesia yang selama lebih dari lima tahun
terakhir selalu konsisten melakukan studi terkait
perubahan demografi dan pergeseran perilaku
antar generasi di Indonesia. Studi yang dilakukan
merupakan studi yang lebih banyak bersifat
kuantitatif. Alvara sebagai lembaga riset telah
meluncurkan baik buku maupun whitepaper terkait
studi antar generasi di Indonesia. Tahun 2016
Alvara menerbitkan whitepaper yang berjudul
“Indonesia 2020: The Urban, Middle Class, Milenial”,
Tahun 2017 menerbitkan buku “Milenial
Nusantara”, Tahun 2020 menerbitkan “Millennial
Report 2019” yang merupakan hasil kolaborasi
Alvara dengan IDN Times. Meskipun ditengah
pandemi COVID-19, Alvara tetap produktif
dengan menerbitkan buku “9 Perilaku Milenial”
pada tahun 2020, kemudian diawal tahun 2022
menerbitkan whitepaper dengan judul “Generasi
Emas Indonesia: Perilaku dan Harapan”.
GEN Z: MILLENNIAL 2.0?
2022
4. Sebelum tahun 2020 Studi Alvara berfokus
pada generasi Milenial dan Gen X, untuk tahun
2022 ini studi Alvara terfokus memotret
perbandingan pemikiran dan perilaku antar
generasi (Gen Z, Milenial dan Gen X) di Indonesia,
sebagai benang merah dari studi-studi
sebelumnya. Studi yang bertujuan untuk
memotret perilaku antar generasi telah banyak
dilakukan di berbagai Negara. McKinsey&Company
dalam laporannya tahun 2018 yang bertajuk “True
Gen: Generation Z and Its Implications for
Companies” menemukan bagaimana perbedaan
antar generasi dari berbagai aspek.
Hasil studi dari Google tahun 2021 yang
bertajuk “Gen Z: Trend & Insight” menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang sangat nyata, antara
Gen Z dan Milenial, dari sisi self image, tech usage,
communication hingga brand expectation. Gen Z
bukanlah Milenial 2.0 tetapi mereka adalah entitas
sendiri, dengan karakternya yang unik. Lalu apakah
Gen Z di Indonesia bukan Milenial 2.0 ?
1940 - 59
Baby Boomer Millennial
1980 - 94
1960 - 79
Gen X Gen Z
1995 - 2010
Context Postwar
Dictatorship and
repression in Brazil
Political transition
Capitalism and
meritocracy
dominate
Globalization
Economic stability
Emergence of
internet
Mobility and
multiple realities
Social networks
Digital natives
Behaviour Idealism
Revolutionary
Collectivist
Materialistic
Competitive
Individualistic
Globalist
Questioning
Oriented to self
Underfined ID
“Communaholic”
“Dialogues”
Realistic
Consumption Ideology
Vinyl and movies
Status
Brands and cars
Luxury articles
Experience
Festivals and travel
Flagships
Uniqueness
Unlimited
Ethical
JUNI 2022 03
5. Studi Alvara kali ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang utuh tentang ketiga
generasi yang saat ini ada di Indonesia. Benang
merah ini sangat penting karena studi terkait hal
ini masih minim di Indonesia. Sebagai Negara
dengan jumlah penduduk 276 juta jiwa, dan
dihuni oleh mayoritas generasi muda, tentunya
studi ini diharapkan bisa memberikan informasi
yang akurat dan utuh bagaimana potret antar
generasi di Indonesia saat ini. Agar siapapun yang
berkepentingan bisa memiliki peta jalan yang
terang, agar tidak salah dalam mengambil langkah
dalam mengambil kebijakan, khususnya terkait
generasi muda Indonesia, apalagi Gen Z
merupakan rising star unik yang mulai berkiprah
dan mulai mewarnai diberbagai bidang.
And they’re not Millennials 2.0
Aspirations
Idealistic
Adapted to it
Evolved text
Storytelling
Self Image
Outlook
Tech Usage
Communication
Brand Expectation
Authentic
Pragmatic
Born into it
Visual first
Storyliving
MILLENNIAL GEN Z
JUNI 2022
05
6. Studi ini menggunakan pendekatan riset
kuantitatif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan wawancara tatapmuka
(face-to-face) interview kepada 1529 responden
yang tersebar di 34 Provinsi. Pengumpulan data
dilakukan pada periode 20-31 Maret 2022.
Responden berasal dari 3 generasi yaitu Gen Z,
Milenial dan Gen X. Metode sampling yang
digunakan adalah multistage random sampling
dengan rumah tangga sebagai unit terkecil.
Lalu apa temuan yang menarik dari studi ini?.
Kami menemukan “Enam Perilaku Gen Z
Indonesia” yaitu perilaku yang cukup berbeda
dengan generasi Milenial maupun Gen X. Gen Z
merupakan generasi Internetholic, generasi yang
sudah main internet sejak dini. Gen Z merasa
curiosity dan tech savvy sebagai kunci sukses dalam
berkarir. Generasi ini peduli dengan isu-isu global
terutama isu social & environment. Pola komunikasi
Gen Z lebih suka visual dibanding narasi (more
visual than narration). Gen Z adalah konsumen
kritis, lebih mengutamakan emosional dibanding
fungsional (more emotional than functional). Selain
itu Gen Z merupakan konsumen yang lebih
memilih trend dibanding diskon (more trends than
discount). Keenam perilaku Gen Z diatas
merupakan temuan inti dari studi ini, pagi
pembaca silahkan membaca whitepaper ini dengan
tuntas, agar untuk mendapatkan gambaran yang
utuh tentang Gen Z dan perilakunya serta
perbedaannya dibanding generasi lain.
Selamat membaca.
Enam Perilaku Gen Z di Indonesia
Internetholic:
“Main internet sejak dini”
Kunci Sukses:
“Curiosity and Tech-savvy”
Peduli dengan
Isu-isu Global:
“Social and Environtment”
Pola Komunikasi:
“More Visual
than Narration”
Konsumen Kritis:
“More Emotional
than Functional”
Preferensi Produk:
“More Trends
than Discount”
JUNI 2022 05
7. PERILAKU INTERNET
ANTAR GENERASI
Sejak ditemukannya teknologi internet, dunia
berangsur-angsur mengalami perubahan yang
drastis. Perubahan yang dimaksud adalah
perubahan terhadap manusia itu sendiri, baik dari
sisi pola pikir dan pola perilaku. Internet telah
mengubah banyak hal, terutama perilaku antar
generasi baik di dunia maupun di Indonesia.
Studi yang dilakukan oleh Alvara tahun 2022 ini
menunjukkan bagaimana kadar antar generasi di
Indonesia dalam mengakses internet dan
bagaimana perilaku mereka dalam mengakses
internet.
Penetrasi internet di Indonesia berkembang
dengan cepat selama beberapa tahun terakhir.
Internet saat ini sudah menjadi kebutuhan dari
setiap individu. Hasil studi Alvara menemukan
delapan dari sepuluh orang di Indonesia saat ini
telah mengakses internet. Makin muda, penetrasi
internet makin tinggi. Hal ini ditunjukkan dari
temuan riset bahwa semua Gen Z telah mengakses
internet, kemudian sembilan dari sepuluh Milenial
telah mengakses internet, dan delapan dari
sepuluh Gen X telah mengakses internet serta
baru setengah dari Baby boomer yang mengakses
internet.
Generasi Muda, Dikepung Internet
Gambar 1. Akses Internet dalam 6 bulan Terakhir
Akses Internet Gen Z Milenial Gen X
Baby
Boomers
219 739 543 99
97,7 90,4 75,9 48,5
2,3 9,6 24,1 51,5
100,0 100,0 100,0 100,0
Total Responden
Ya
Tidak
Total
16,0
Chapter 1
AKSES INTERNET [%]
- GENERASI
Tidak
84,0
Ya
JUNI 2022
06
8. “Kegandrungan” generasi muda akan internet
terlihat dari makin banyaknya Gen Z dan Milenial
yang masuk dalam kategori addicted user (dengan
durasi akses internet > 7 jam sehari). Tiga
hingga empat dari sepuluh Gen Z di Indonesia
merupakan addicted user, sedangkan 2 dari sepuluh
Milenial merupakan addicted user. Proporsi dua
generasi tersebut yang merupakan addicted user
lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.
Makin Muda Makin “Gandrung” Internet
Perbedaan waktu mengakses internet antar
generasi cukup nyata. Secara umum puncak dari
penggunaan internet di semua generasi berada
pada rentang waktu pukul 18.00-22.00. Artinya
puncak konsumsi internet terjadi di malam hari.
Kondisi ini tentu layak menjadi perhatian bagi
para provider internet, agar di jam-jam tersebut
tidak terjadi penurunan kecepatan dan kapasitas
internet. Jika kita lihat penggunaan internet di
generasi muda yaitu Gen Z makin merata di semua
waktu, sedangkan untuk Milenial dan Gen X pola
waktunya hampir sama.
Gen Z: Generasi Internetholic
Gen Z Milenial Gen X
Gambar 2. Durasi Penggunaan Internet Per Hari
0
10
20
30
40
50
> 13 jam
11 - 13 jam
7 - 10 jam
4 - 6 jam
1 - 3 jam
Kurang dari 1 jam
Light User Medium User Heavy User Addicted User
8,6
13,7
18,4
29,7
39,1
41,7
27,4 26,2
20,9 20,9
13,7
7,1
5,1
3,0 2,4
8,0
3,7 2,6
DURASI PENGGUNAAN INTERNET [%]
JUNI 2022 07
9. Hari-hari ini smartphone bukan menjadi
barang mewah lagi. Hampir setiap orang yang kita
temui pasti memegang smartphone, baik itu
smartphone yang middle low maupun yang
premium. Temuan riset menunjukkan bahwa
gen Z memiliki smartphone diusia 6-10 tahun,
kemudian Milenial di usia 16-20 tahun dan gen X
diusia > 20 tahun. Artinya generasi yang lebih
muda makin adaptif dengan teknologi smartphone
karena mereka mengenal smartphone lebih dini,
sehingga mereka lebih mudah dalam memahami
teknologi internet maupun smartphone.
Pengenalan dan kepemilikan smartphone sejak
usia dini tentu memiliki dampak positif dan
negatif terhadap perkembangan anak yang
dalam hal ini adalah Gen Z.
Internet Childhood Is Real
Gambar 3. Waktu-waktu Penggunaan Internet
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Gen X Millenial Gen Z
Tidak
Pernah
24.00 –
02.00
22.00 –
24.00
20.00 –
22.00
18.00 –
20.00
16.00 –
18.00
14.00 –
16.00
12.00 –
14.00
10.00 –
12.00
08.00 –
10.00
06.00 –
08.00
04.00 –
06.00
02.00 –
04.00
WAKTU PENGGUNAAN INTERNET [%]
JUNI 2022
08
10. Gambar 4. Usia Pertama Memiliki Smartphone
0
10
20
30
40
50
60
70
80
> 20 Tahun
16 - 20 Tahun
11 - 15 Tahun
6 - 10 Tahun
< 6 Tahun
Gen X
Millenial
Gen Z
1,6
10,0
43,4
36,6
8,4
1,1
6,7
15,0
33,3
43,8
7,9
13,2
74,5
Handphone merupakan jiwa bagi generasi
muda, hal ini nampak jelas dari temuan riset
yang mayoritas menyatakan lebih memilih
ketinggalan dompet dibanding ketinggalan
handphone. Ini sangat berbeda dengan Gen X
yang lebih memilih ketinggalan dompet
dibanding ketinggalan handphone. Fitur yang
ada pada handphone yang dalam hal ini adalah
smartphone bisa menggantikan dompet,
misalnya dengan dompet digital, maupun dengan
internet banking maupun M-banking yang bisa
diakses lewat smartphone. Dengan kepraktisan
smartphone tentunya generasi muda lebih memilih
ketinggalan dompet dibanding ketinggalan
smartphone. Dengan smartphone-pun bisa
melakukan banyak hal, misalnya mengakses musik
untuk hiburan, menonton film, membuka email,
belanja online, dan sebagainya.
Handphone Is My Soul
WAKTU PENGGUNAAN INTERNET [%]
Ada kecemasan/kegelisahan tersendiri bagi generasi
muda jika ketinggalan atau bahkan kehilangan smartphone,
karena smartphone sudah menyatu dengan kehidupan mereka.
JUNI 2022 09
11. JUNI 2022
10
Gambar 6. Topik Yang Diakses di Platform Online
Generasi muda merupakan generasi lebih
tertarik dengan topik-topik yang menghibur.
Topik-topik yang membuat pikiran menjadi lebih
adem dan santai. Kondisi ini tampak dari topik
yang lebih banyak mereka akses diplatform
online. Gen Z lebih tertarik dengan olahraga dan
animasi. Milenial lebih tertarik dengan musik, film
dan komedi. Sedangkan untuk Gen X lebih tertarik
pada topik yang lebih serius, yaitu topik berita dan
sosial budaya.
Generasi Muda, Generasi “Woles”
Milenial
Film Serial
Film Lepas
Komedi
Musik
Dokumenter
Pendidikan
Olahraga
Gen Z
Animasi/Kartun
Sosial Budaya Gen X
Berita
Gambar 5. Ketinggalan Dompet ataukah Handphone
0 20 40 60 80 100
Handphone Dompet
Generasi X
Milenial
Generasi Z
36,2 63,8
52,4 47,6
60,3 39,7
KETINGGGALAN DOMPET ATAU HANDPHONE [%]
Gen Z
Milenial
Gen X
12. JUNI 2022 11
Gambar 7. Kekhawatiran Antar Generasi
Setiap generasi tentu berada pada fasenya
masing-masing, demikian juga dalam fase karir
mereka. Gen Z, Milenial dan Gen X memiliki
kekhawatiran yang berbeda akan karir mereka.
Gen Z khawatir akan prospek karir dan keuangan
sehari-hari mereka. Milenial khawatir akan
keuangan jangka panjang dan juga kesejahteraan
keluarga mereka. Penyediaan lapangan kerja yang
banyak dan juga kesejahteraan tenaga kerja perlu
menjadi perhatian serius bagi pemerintah bagi
Gen Z dan Milenial. Sedangkan untuk Gen X
lebih khawatir akan kesehatan mereka.
Indonesia hari ini adalah Negara yang sedang
mengalami bonus demografi, dimana populasi
masyarakat produktif sangat tinggi, mereka inilah
bahan bakar utama Indonesia untuk mencapai visi
Indonesia Emas 2045. Tentu sangat menarik
memotret bagaimana antar generasi dalam
dunia kerja, tentunya tiap generasi memiliki
karakteristik yang berbeda. Diantara temuan
yang cukup mencolok dalam studi ini adalah apa
yang menjadi kekhawatiran (desire) mereka dalam
berkarir, serta apa yang menjadi kunci sukses
dalam berkaris menurut mereka.
Gen Z, Khawatir Akan Prospek Karir
Milenial
Kesejahteraan keluarga
Gen X
Kesehatan fisik
Gen Z
Prospek Kerja/Karir
Keuangan Sehari-hari
Keuangan jangka panjang
DUNIA KERJA
ANTAR GENERASI
Chapter 2
13. Dunia kerja merupakan pertarungan dari 3
generasi, karena Baby boomer saat ini telah
memasuki masa pensiun. Masing-masing generasi
tentu memiliki kunci sukses masing-masing,
karena kultur dunia kerja selalu berubah
mengikuti zamannya. Lalu apa kunci sukses dunia
kerja menurut masing-masing generasi?
Di era bonus demografi saat ini, kesempatan
semakin sempit karena lapangan kerja yang
terbatas dan pencari kerja yang melimpah.
Terjadi ketidakseimbangan antara supply dan
demand akibatnya pengangguran dari kalangan
terdidik makin lama makin tinggi. Banyak orang
yang bekerja tidak sesuai dengan bidang yang
mereka pelajari selama menempuh jenjang
pendidikan tinggi. Selain itu era digital juga
membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan
praktis. Kecepatan adaptasi terhadap teknologi
menjadi kunci. Dengan kondisi tersebut Gen Z
merasa bahwa curiosity dan tech savvy merupakan
kunci sukses mereka di dunia kerja saat ini.
Milenial merasa bahwa kunci sukses mereka
di dunia kerja ada 2 yaitu inclusive dan creative.
Inclusive yang dimaksud adalah terbuka terhadap
siapapun dan membangun connectivity serta
berkolaborasi dengan rekan kerja maupun rekan
bisnis. Dalam buku kami yang berjudul “Milenial
Nusantara” kami mengindentifikasi 3 karakter
Milenial Indonesia yaitu Creative-Connected-
Confident. Artinya temuan riset ini yang
menyatakan creative menjadi kunci sukses
mereka didunia kerja sejalan dengan temuan
kami tahun 2016 yang lalu. Kreativitas Milenial
ini telah membuahkan banyak hasil salah satunya
adalah munculnya Go-jek yang saat ini menjadi
salah satu Korporasi yang cukup menjanjikan di
Indonesia yang merupakan buah kreativitas
mereka.
Bagi Gen X yang merupakan generasi yang
hidup pada masa dunia analog, kunci sukses
berkarir menurut mereka ada competence, critical
thinking, empathy. Gen X saat ini sedang
menduduki posisi puncak dalam karir mereka.
Atasan Gen X merupakan Baby Boomer sehingga
kultur kerja mereka merupakan warisan dari
kultur kerja Baby Boomer yang dalam tanda
kutip agak kolot.
Gen Z, yang Curious and Tech Savvy
Bagi Gen Z, curiosity dan
tech savvy dianggap sebagai
kunci sukses mereka dalam
dunia kerja.
JUNI 2022
12
14. Dalam dunia kerja persaingan merupakan
keniscayaan. Apalagi jika generasi yang lebih
muda mendapatkan promosi yang lebih cepat dan
menduduki posisi yang lebih tinggi. Generasi yang
lebih tua menganggap yang muda belum pantas,
sedangkan generasi yang muda menganggap
yang tua kolot dan konservatif. Akibat persaingan
tersebut, generasi muda merasa bahwa generasi
tua menghambat kemajuan mereka. Gap inilah
yang merasa dirasakan oleh Gen Z. Akibatnya
seringkali mereka tidak cocok dengan lingkungan
kerja baru.
Gen Z, Generasi Lebih Tua Menghambat Kemajuan
Gambar 8. Kunci Sukses Karir Menurut Masing-Masing Generasi
Gen X
Milenial
Creative
Flexible
Critical Thinking
Competence
Empathy
Tech Savvy
Curiousity
Courageous
Values Compatibility
Gen Z
Inclusive
JUNI 2022 13
15. Dunia kerja selalu menyajikan tantangan
dan juga peluang. Peluang karir yang bagus
tentunya disertai dengan pressure yang tinggi,
sehingga kekuatan mental menjadi penting.
Mereka yang memiliki kekuatan mental yang
bagus tentunya tidak akan mudah stres dalam
menghadapi situasi dan kondisi apapun didunia
kerja. Misalnya tekanan dari atasan, dari
sesama teman kerja serta dari klien. Ketika
memiliki mental yang kuat, tentunya tidak akan
mudah berpindah-pindah kerja.
Gen Z, Generasi Yang Mudah Stres
GENERASI YANG TUA CENDERUNG MENGHALANGI KEMAJUAN [%]
Gambar 9. Generasi Sebelumnya Menghalangi Kemajuan
0 10 20 30 40 50
Gen X
Milenial
Gen Z 49,9
48,3
47,4
JUNI 2022
14
16. sudah memiliki banyak pengalaman dalam
menghadapi tekanan. Wajar jika Gen Z mudah
berpindah-pindah kerja, seperti kutu lonjat.
Mereka akan mencari lingkungan kerja yang
cenderung nyaman dan tidak high pressure.
Gen Z merupakan generasi yang saat ini
mudah cemas dan stres. Tingkat kecemasan dalam
kehidupan lebih tinggi dibanding generasi
sebelumnya. Berbeda dengan Gen X yang lebih
memiliki mental yang teruji, karena memang
RASA CEMAS DAN STRES [%] - GENERASI
Gambar 10. Rasa Cemas Antar Generasi
0
10
20
30
40
50
Sangat Cemas
Cemas
Cukup Cemas
Tidak Cemas
Gen X
Milenial
Gen Z
44,4
31,5
21,3
2,8
33,2
38,8
23,5
4,6
31,7
40,0
23,3
5,0
JUNI 2022 15
17. JUNI 2022
16
TIPE MEMILIH BRAND [%] – GENERASI
Menarik untuk dilihat value proposition
apakah yang menjadi kecenderungan dari
masing-masing generasi. Manakah yang mereka
paling pertimbangkan dalam pembelian suatu
produk, apakah manfaat fungsional ataukah
manfaat emosional. Temuan riset menunjukkan
bahwa makin muda, mereka cenderung lebih
memilih manfaat emosional dibanding fungsional.
Atau dalam kata lain, makin tua makin memilih
manfaat fungsional dibanding manfaat emosional.
Temuan ini tentu menarik bagi brand yang
menyasar generasi muda khususnya Gen Z dan
Milenial.
Gen Z, Memilih Emosional Dibanding Fungsional
Gambar 11. Value Proposisi Produk
0
20
40
60
80
100
Produk dengan brand
yang sudah terpercaya
meskipun harganya mahal
Tidak perlu brand terkenal
yang penting murah dan
fungsional
Gen X
Millenial
Gen Z
32,7
67,3
25,7
74,3
24,5
75,5
PERILAKU BELANJA
ANTAR GENERASI
Chapter 3
18. JUNI 2022 17
Gen Z bukan lah Milenial 2.0, salah satunya
terlihat dari perilaku mereka dalam membeli
produk. Ada perbedaan yang cukup nyata dari
Gen Z, Milenial dan Gen X ketika mereka akan
memutuskan membeli barang. Gen Z lebih
memilih kualitas dan value for money
(keseimbangan antara nilai dan harga). Gen Z
lebih kritis dan lebih rewel soal kualitas, mereka
akan pilih-pilih dan membanding-bandingkan
sebelum membeli. Mereka berselancar terlebih
dahulu untuk mendapatkan informasi tentang
produk tersebut diberbagai media, membaca
rating dan review. Ini berbeda dengan Milenial
dan Gen X, Milenial lebih memilih fungsional dan
ketersediaan (availability), sedangkan Gen X yang
nomor satu adalah harga. Artinya Gen X lebih
sensitif harga dibanding generasi lain.
Gen Z, Konsumen Yang Kritis
Komunikasi merupakan aspek penting suatu
brand dapat bersaing dengan brand-brand lain.
Komunikasi suatu brand nantinya juga akan terkait
dengan positioning brand tersebut dibenak
konsumen. Di era digital saat ini, bentuk komunikasi
suatu brand dengan konsumen bisa melalui
internet. Komunikasi bisa dalam bentuk narasi
yang ada website brand, blog, dll. Temuan menarik
dalam riset ini adalah bahwa generasi muda lebih
suka dengan visual dibanding dengan narasi.
Platform Video, Sumber Informasi Gen Z
Gambar 12. Faktor Pertimbangan Pembelian Produk
Gen X
Fungsinya
Harga
Kualitas
Nilai dari barang (harga)
Kenyamanan
Gen Z
Banyak pilihan
Ketersediaan
Milenial
19. Gambar 13. Visual Vs Narasi
Ini terbukti bahwa generasi muda lebih banyak
mencari informasi dalam bentuk video. Video
tentunya memiliki kelebihan, karena dilengkapi
dengan suara dan gambar sehingga mudah
diterima dan dipahami. Gen Z dan Milenial yang
menyatakan mengakses informasi dalam bentuk
video lebih banyak dibanding dengan Gen X. Lalu
platform online apakah yang mereka gunakan untuk
mencari, tentunya adalah YouTube, Facebook,
Instagram serta yang lagi hits yaitu TikTok.
0 20 40 60 80 100
Lebih mudah menjelaskan secara visual/gambar
Lebih mudah menjelaskan menggunakan tulisan
Gen X
Milenial
Gen Z 33,7
33,9
40,1
66,3
66,1
59,9
0 20 40 60 80 100
Foto tanpa perlu proses edit, yang penting deskripsi (caption) menarik
Memilih foto yang menarik dengan proses edit, tanpa/sedikit deskripsi (caption)
Gen X
Milenial
Gen Z 45,0
39,5
34,2
55,0
60,5
65,8
VISUAL VS NARASI [%]
JUNI 2022
18
20. PILIHAN DALAM PEMBELIAN PRODUK [%] – GENERASI
Gambar 14. Apakah Mencari Video di Platform Online
Arus informasi di era digital saat ini berjalan
sangat cepat. Limpahan informasi terkait brand
dan produknya juga sangat berlimpah. Akibatnya
trend lifestyle cepat berubah. Generasi muda
selalu mengikuti trend yang berkembang,
terutama trend yang lagi viral di sosial media.
Mengikuti trend merupakan sebuah keniscayaan
bagi generasi muda saat ini, khususnya Gen Z dan
Milenial.
Generasi muda lebih mementingkan faktor
emosional dibanding faktor fungsional. Akibatnya
mereka sering tidak peduli terhadap harga, asalkan
bisa mengikuti trend. Mereka membeli produk
yang mereka inginkan tanpa pikir panjang harus
menunggu waktu diskon. Temuan ini terlihat
seperti pada grafik dibawah. Hal ini cukup berbeda
dengan Gen X yang lebih memilih menunggu waktu
diskon agar bisa berhemat, meskipun harus
menunggu agak lama.
Gen Z, Generasi Muda Yang Gak Sabaran
Gambar 15. Preferensi Sikap Dalam Pembelian Produk
0
20
40
60
80
100
Ya
Tidak
Gen Z Milenial Gen X
54,6
46,3
33,8
45,4
53,7
66,2
0 20 40 60 80 100
Secara umum, ketika saya menginginkan barang/ produk tersebut, saya langsung membeli
produk tersebut tanpa menunggu diskon.
Secara umum, ketika saya menginginkan barang/ produk tersebut, saya bersedia menunggu tanpa
batas waktu hingga adanya diskon dari produk tersebut agar bisa lebih menghemat uang saya.
Gen X
Millenial
Gen Z
50,4
56,4
54,6
49,6
43,6
45,4
MENCARI TREND/ INFORMASI [%] – GENERASI
JUNI 2022 19
21. PRODUK YANG RUTIN DIBELANJAKAN [%]
Belanja online sudah menjadi trend dalam
beberapa tahun terakhir, seiring dengan
banyaknya aplikasi e-commerce. Konsumen
dipermudah dengan banyak pilihan barang tanpa
harus datang langsung ke lokasi outlet. Metode
pembayarannya pun bervariasi dengan dukungan
jasa pengiriman yang terbilang cepat dan murah.
Dengan hanya memegang smartphone barang
yang diinginkan bisa langsung sampai di rumah
konsumen. Apalagi selama dua tahun ini
konsumen dibatasi mobilitasnya karena adanya
pandemi Covid-19.
Menarik untuk dicermati, barang-barang apa
saja yang menjadi pilihan di masing-masing
generasi. Temuan riset menunjukkan dua kategori
barang yang paling sering dibeli oleh konsumen
yaitu pakaian dan pelengkapan rumah tangga.
Pakaian menjadi barang yang paling sering dibeli
oleh Gen Z dan Milenial secara online, sedangkan
untuk Gen X paling sering membeli peralatan
rumah tangga. Jika kita simpulkan maka Gen Z
adalah ceruknya market fashion, kemudian diikuti
Milenial serta Gen X. Gen Z dan sebagian Milenial
lebih banyak memilih fashion untuk life style karena
mayoritas masih belum berumah tangga,
sedangkan untuk Gen X lebih memilih membeli
barang-barang yang sifatnya fungsional yaitu
barang-barang yang berkaitan dengan
kepentingan rumah tangga.
Gen Z, Generasi “Gandrung” Fashion
Gambar 16. Produk Yang Banyak Dibeli
0
20
40
60
80
100
Gen X
Millenial
Gen Z
Peralatan elektronik (TV/ Kulkas/ Mesin Cuci)
Handphone
Peralatan rumah tangga
Pakaian
56,0
43,3
32,0
11,5
28,1
37,9
10,0
2,9
4,9
4,9
5,1
6,7
JUNI 2022
20
22. Ekosistem belanja online telah terbentuk
selama beberapa tahun terakhir. Bisnis ini
tumbuh dengan cepat, apalagi dengan adanya
pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan
konsumen untuk datang langsung ke outlet.
Shopee merupakan pendatang baru yang
kemudian menjadi market leader, mengalahkan
Bukalapak, Tokopedia dan Lazada yang hadir lebih
dulu. Shopee menjadi pilihan generasi muda
terutama Gen Z dalam berbelanja online. Tentu
bagi pembaca dari Generasi Gen Z dan Milenial
banyak mendengar kalimat “di Shopee-in aja” dari
percakapan generasi muda kalau mau belanja
online.
Gen Z “Di Shopee-in Aja”
E-COMMERCE UNTUK BELANJA ONLINE [%]
E-COMMERCE TERPOPULER
Gambar 17. E-commerce yang sering digunakan untuk belanja online
0
25
50
75
Bukalapak
Tokopedia
Lazada
Shopee
Gen X
Millenial
Gen Z
69,9
23,3
14,5
8,0
64,2
20,6
15,5
7,7
52,0
20,0
13,0
7,1
JUNI 2022 21
23. Generasi muda merupakan generasi yang
connected, saling terhubung satu sama lain.
Banyak dari mereka yang terhubung di sosial
media, baik itu Facebook, Instagram, TikTok
maupun tergabung dalam grup-grup di akun
percakapan seperti WhatsApp dan Telegram.
Sosial media yang menjadi kunci rujukan Gen Z
adalah Instagram. Artinya jika ingin sebuah brand
ingin menggaet Gen Z tentunya jalan lupakan
sosial media sebagai channel komunikasi
khususnya Instagram, TikTok serta YouTube.
Mereka sibuk dengan produk-produk yang sedang
viral dan mendapat rating tinggi di sosial media.
Gen Z, “Generasi Referensi SosMed”
Gambar 18. Sumber Informasi Suatu Produk
Gen Z lebih sering mencari
referensi di sosial media
dibanding media konvensional.
JUNI 2022
22
Milenial
Media Cetak
Teman/Sahabat
Teman/Sahabat
Radio
Gen X
Twitter
Gen Z
Line
Instagram
Televisi Tetangga
Media online
Facebook
Telegram
YouTube
WhatsApp
Banner/Baliho
Keluarga
24. Protokol kesehatan merupakan kunci agar
seseorang tidak terkena Covid-19. Semua tahu
bahwa Covid-19 merupakan momok menakutkan
selama 2 tahun terakhir. Berdasarkan update
pertanggal 10 Juni 2022 ada 6.059.363 orang
yang terkena kasus Covid-19 dan 156.638 orang
meninggal dunia (sumber: Satgas Covid-19). Lalu
bagaimana tingkat partisipasi dan kesadaran
prokes antar generasi. Hasil riset menunjukkan
bahwa dari lima pernyataaan terkait dengan
protokol kesehatan, Gen Z memiliki tingkat
kesadaran yang lebih rendah. Dari 5 pernyataan
prokes, rata-rata Gen Z hanya melakukan 3 dari 5
prokes, dengan rata-rata 3,3, lebih rendah
dibanding Milenial (3,41) dan Gen X (3,47).
Gen Z Lebih Tidak Taat Protokol
Gambar 19. Sikap Terhadap Protokol Kesehatan
Protokol Kesehatan Gen Z Milenial Gen X
Total Responden 489 534 506
Memakai masker saat berada di tempat umum 93,3 96,3 93,1
Mencuci tangan dengan sabun/handsanitizer 77,1 74,5 79,1
Menjaga jarak dengan orang lain 64,8 66,9 67,2
Menghindari lokasi kerumunan seperti mall,
pasar, transportasi umum dll
54,4 57,7 61,7
Mengingatkan orang-orang yang tidak mematuhi
protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan
41,3 46,3 46,8
Total 330,9 341,6 347,8
PANDANGAN TERKAIT COVID-19
DAN PERUBAHAN IKLIM
Chapter 4
JUNI 2022 23
25. Gambar 20. Dampak Pandemi COVID-19
Kami juga menanyakan terkait dengan hal apa
yang berubah ketika musibah global pandemi
Covid-19 berakhir. Antar generasi memiliki
pandangan yang cukup berbeda. Gen Z sebegai
generasi yang paling muda lebih berpikir terkait
global, diantaranya bahwa pandemi Covid-19 ada
perubahan kerjasama antar negara dalam
mengatasi masalah bersama serta ada perubahan
komitmen untuk mengambil tindakan terkait isu
lingkungan dan perubahan iklim. Ini menunjukkan
bahwa Gen Z cukup berfikir global serta konsen
dengan isu perubahan iklim global dibanding
generasi lain. Milenial berpendapat bahwa yang
berubah setelah pandemi Covid-19 adalah
kemampuan masyarakat dalam menghadapi
pandemi, sedangkan untuk Gen X adalah mening-
katnya rasa tanggung jawab sosial dan ekonomi,
serta saling mengasihi satu sama lan sebagai
sesama manusia.
Gen Z, Berpikir Global dibalik Covid-19
JUNI 2022
24
Gen X
Prioritas pemerintah
di negara saya Menempatkan kesehatan
sebagai hal yang penting
Komitmen untuk mengambil
tindakan terkait isu lingkungan
dan perubahan iklim
Kerjasama antar negara dalam
mengatasi masalah bersama
Kemampuan masyarakat dalam
menghadapi pandemi
Saling mengasihi satu sama
lain sebagai sesama manusia
Meningkatnya rasa tanggung
jawab sosial dan ekonomi
Gen Z
Milenial
26. Kami juga menanyakan bagaimana tingkat
simpatik terhadap orang sekitar. Hasil perceptual
mapping diatas menunjukkan bahwa dampak
setelah pandemi Covid-19 berakhir adalah Gen X
makin saling mengasihi satu sama lain sebagai
sesama manusia. Namun jika ditanyakan secara
khusus terkait dengan bahwa “pandemi telah
membuat saya lebih simpatik terhadap orang lain
disekitar saya” menunjukkan bahwa Gen Z tidak
kalah simpatik dengan Gen X. Gen Z lebih simpatik
dengan dibanding Milenial. Gen Z yang
menyatakan simpatik sebesar 94,9%, nomor dua
setelah Gen X dengan proporsi sebesar 95,3%.
Gen Z Yang Tidak Kalah Simpatik
Isu perubahan iklim merupakan isu yang saat
ini telah menjadi perhatian global. Isu perubahan
iklim yang saat ini terjadi juga tidak lepas dari
perhatian antar generasi. Isu perubahan iklim
menjadi perhatian di global karena akan
menyangkut pangan dan energi global untuk
generasi mendatang. Kekeringan yang ekstrem
yang terjadi di berbagai Negara telah membuat
kelaparan dimana-mana, banjir bandang juga
telah membuat banyak orang kehilangan tempat
tinggal dan juga terserang wabah penyakit.
Gen Z, Peduli Terhadap Lingkungan dan Perubahan Iklim
Gambar 21. Dampak Pandemi Terhadap Rasa Simpatik
0 20 40 60 80 100
Gen X
Milenial
Gen Z 94,9
93,1
95,3
“Pandemi telah memperlihatkan masalah baru dan membuat
saya lebih simpatik terhadap orang lain di sekitar saya”
JUNI 2022 25
27. Pandemi telah menggugah kesadaran
masyarakat terkait dengan perhatian mereka
terhadap lingkungan dan perubahan iklim.
Gen Z yang menyatakan percaya mencapai 80,4%,
Milenial mencapai 79,2% dan Gen X mencapai
80,0%. Artinya Gen Z juga peduli terhadap
perubahan iklim serta isu-isu lingkungan, mereka
optimis pasca pandemi Covid-19 kesadaran
masyarakat terkait lingkungan dan perubahan
iklim akan menjadi lebih baik.
KOMITMEN MENGATASI PERUBAHAN IKLIM [%] - GENERASI
Gambar 22. Komitmen Mengatasi Perubahan Iklim
0
20
40
60
80
100
Percaya Tidak Percaya
Gen X
Milenial
Gen Z
80,4 79,2 80,0
19,6 20,8 20,0
Antar generasi percaya bahwa
kesadaran seseorang akan
lingkungan dan perubahan iklim
akan meningkat pasca pandemi.
JUNI 2022
26
28. SITUASI EKONOMI INDONESIA KEDEPAN [%] - GENERASI
Pandemi Covid-19 telah memporak-
porandakan ekonomi di Indonesia. Makro
ekonomi Indonesia mengalami kontraksi selama
2 tahun terakhir, dan untungnya tidak sempat
terjadi resesi ekonomi. Tahun 2020 ekoonomi
Indonesia minus 2,07% dan tahun 2021 mulai
membaik dengan tumbuh 3,69%. Selama situasi
sulit ini banyak bisnis yang mengalami penurunan,
kondisi ini terlihat dari banyaknya perusahaan
yang merumahkan karyawannya.
Tingkat optimisme antar generasi terhadap
ekonomi Indonesia menjadi penting untuk dilihat,
karena terkait dengan gairah masyarakat dalam
menjalani ekonomi dan bisnis mereka kedepannya.
Empat dari sepuluh Gen Z optimis bahwa ekonomi
Indonesia akan membaik dimasa depan, demikian
juga untuk Milenial dan Gen X. Sedangkan dua dari
sepuluh Gen Z merasa bahwa ekonomi Indonesia
akan memburuk di masa depan. Artinya mereka
yang optimis jumlahnya dua kali lipat daripada
mereka yang pesimis.
Generasi Muda, Optimis Terkait Prospek Ekomi Makro dan Bisnis
Gambar 23. Optimisme Ekonomi Indonesia
0
20
40
60
80
100
Membaik
Tetap Sama
Memburuk
Gen X
Milenial
Gen Z
21,5 24,7 22,9
43,6 38,6 40,9
35,0 36,7 36,2
PANDANGAN EKONOMI DAN
SOSIAL ANTAR GENERASI
Chapter 5
JUNI 2022 27
29. PANDANGAN KEGIATAN BISNIS [%] - GENERASI
Saat ini ekonomi menjadi faktor yang
dianggap menjadi permasalahan utama bangsa.
Survei-survei Alvara sebelumnya juga
menunjukkan hal yang sama, artinya perbaikan
ekonomi khususnya terkait dengan pengangguran
dan pekerjaan menjadi masalah utama yang harus
diprioritaskan oleh pemerintah. Pengangguran
terbuka di kalangan terdidik makin lama makin
meningkat. Banyaknya lulusan pendidikan tinggi
tidak diimbangi oleh banyaknya lowongan
pekerjaan yang tersedia, apalagi ekonomi
Indonesia sedang merangkak menuju pemulihan
paska badai Covid-19. Semua generasi sepakat
bahwa pengangguran dan pekerjaan menjadi
masalah ekonomi yang menjadi prioritas untuk
ditangani.
Semua Generasi Sepakat, Masalah Ekonomi Menjadi Masalah Utama Bangsa
Selain tingkat optimisme terhadap makro
ekonomi ke depan, generasi muda juga merasa
bahwa aktivitas bisnis saat ini cukup positif, artinya
mereka optimis dan percaya bahwa ekonomi akan
segera kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.
Banyak pakar juga memprediksi ekonomi
Indonesia 2022 akan tumbuh positif. Dan
Kementerian keuangan menargetkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 akan
tumbuh diangka 5%, seperti sebelum tahun 2020.
Gambar 24. Pandangan Terhadap Kegiatan Bisnis
0
20
40
60
80
100
Positif Negatif
Gen X
Milenial
Gen Z
57,9 55,4 57,1
42,1 44,6 42,9
JUNI 2022
28
30. PERMASALAHAN YANG PERLU DI PERBAIKI [%] - GENERASI
Gambar 25. Permasalahan Bangsa Saat Ini
Ketimpangan ekonomi di Indonesia bukanlah
masalah baru. Sejak Indonesia merdeka
ketimpangan kesejahteraan hingga saat ini belum
terselesaikan. Apalagi pembangunan antar
daerah khususnya Jawa dan Luar Jawa juga masih
menjadi isu hingga hari ini. Di pemerintahan
Presiden Joko Widodo pemerataan pembangunan
sedang digalakan. Pembangunan di Luar Jawa
cukup masif, banyak tol dan bendungan dibangun
di luar Pulau Jawa. Apalagi saat ini ibukota
Negara juga sedang direncanakan untuk dipindah
ke Kalimantan. Gen Z dan generasi lain merasa
bahwa ada ketimpangan pendapatan dan
kesejahteraan di masyarakat.
Gen Z : ”Ada Ketimpangan Ekonomi di Masyarakat”
Permasalahan Gen Z Milenial Gen X
Total Responden 489 534 506
Pengangguran
Pekerjaan
Biaya hidup dan gaji
Kemiskinan dan kelaparan
Korupsi
Kesehatan/pencegahan penyakit
Penanganan COVID-19
Pendidikan
Kejahatan dan kriminalitas
Perubahan iklim/melindungi lingkungan
Demokrasi, supermasi hukum dan hak asasi manusia
Infrastruktur dan jalan
Pertanian
Perekonomian
Semua bidang
Lainnya
Total
74,8
62,2
53,2
49,5
45,0
40,5
39,3
43,1
28,8
24,1
18,2
17,2
11,2
-
0,6
0,2
508,0
72,3
64,6
60,9
50,7
46,8
46,4
45,1
44,6
30,5
24,0
19,7
20,8
14,4
0,4
-
-
541,2
73,5
65,6
54,7
53,8
48,8
46,0
43,5
42,1
29,2
21,3
19,2
16,6
15,4
0,2
0,2
-
530,3
JUNI 2022 29
31. PEMERATAAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN [%] - GENERASI
Gambar 26. Pandangan Pemerataan Dan Kesejahteraan
0
20
40
60
80
100
Merata Tidak Merata
Gen X
Milenial
Gen Z
17,8
82,2
20,6
79,4
Lalu apa penyebab ketimpangan tersebut?
Masing-masing Generasi memiliki pandangan
yang berbeda terkait isu ini. Gen Z merasa bahwa
penyebab utama ketimpangan lebih kepada
keserakahan orang kaya dan perlindungan
kepentingan pribadi hanya untuk orang tertentu
saja. Merasa tidak puas dan selalu merasa kurang
adalah sifat manusia. Sifat keserakahan inilah
yang dianggap oleh Gen Z sebagai penyebab
ketimpangan. Sedangkan untuk Milenial merasa
bahwa hukum dan peraturan Negara saat ini selalu
mendukung orang kaya. Regulasi yang dibuat lebih
banyak menguntungkan orang kaya dibanding
orang miskin, dan hukum pun dapat diperjual-
belikan dan hanya orang kaya yang bisa membeli
hukum.
22,3
77,7
Gen Z sadar bahwa ada ketimpangan
yang nyata di masyarakat terkait
pendapatan dan kesejahteraan.
Hal yang sama juga dirasakan oleh generasi lain,
yaitu Milenial dan Gen X.
8 dari 10
JUNI 2022
30
32. Gambar 27. Penyebab Ketimpangan
Masing-masing generasi memiliki
kesamaan dalam hal solusi menangani
ketimpangan kesejahteraan di masyarakat.
Mereka merasa bahwa anggaran pemerintah
dialokasikan untuk mendukung pelatihan
keterampilan bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah. Berikutnya adalah
pajak yang lebih tinggi untuk orang kaya,
artinya pajak progresif perlu dimasifkan. Dua
hal tersebut dianggap oleh semua generasi
sebagai kebijakan yang bisa mengurangi
ketimpangan kesejahteraan di masyarakat.
JUNI 2022 31
Gen X
Gaji dan bonus yang diberikan kepada
pemimpin perusahaan mengalami
kenaikan, sementara untuk para
pekerja rata-rata gaji tetap rendah
Keserakahan orang kaya dan perlindungan
kepentingan pribadi hanya untuk orang
kaya saja
Hukum, peraturan, dan kebijakan
hanya untuk mendukung bisnis
orang kaya saja
Gen Z
Milenial
33. SOLUSI KETIMPANGAN [%] - GENERASI
Gambar 28. Solusi Ketimpangan
2.55
2.60
2.65
2.70
2.75
2.80
2.85
2.90
2.95
3.00
3.05
Gen X
Milenial
Gen Z
D5e. Memberikan uang
bulanan kepada semua orang
dewasa sebagai bantuan
D5d. Anggaran pemerintah
difokuskan untuk mendukung
pelatihan keterampilan bagi
kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah
D5c. Pajak yang lebih tinggi
untuk orang lebih kaya
D5b. Peraturan yang mewajibkan
perusahaan memberikan
Upah Minimum
D5a. Regulasi untuk membatasi
kesenjangan antara bonus
pemimpin perusahaan dan
karyawan
JUNI 2022
32
34. SITUASI POLITIK INDONESIA KEDEPAN [%] - GENERASI
Gambar 29. Optimisme Situasi Politik Kedepan
0
20
40
60
80
100
Membaik
Tetap Sama
Memburuk
Gen X
Milenial
Gen Z
20,7 19,7 20,2
53,0 53,7 50,4
26,4 26,6 29,4
JUNI 2022 33
Politik merupakan isu yang kurang menarik,
khususnya bagi Gen Z dan Milenial. Khususnya
Gen Z lebih suka dengan topik-topik yang
membuat nyaman dan juga ringan, tidak
menguras otak. Satu dari dua Gen Z merasa
bahwa situasi politik d itahun-tahun mendatang
tidak akan banyak mengalami perubahan.
Artinya meskipun Pemilu Presiden yang akan
dilaksanakan tahun depan, menurut mereka
situasinya tidak akan berubah dan tetap stabil.
Presiden boleh diganti, tetapi sistem politik
tetap sama.
Gen Z Merasa Situasi Politik Tetap Sama di Masa Depan
PANDANGAN POLITIK DAN
KEBANGSAAN ANTAR GENERASI
Chapter 6
35. PERPANJANGAN JABATAN PRESIDEN [%] - GENERASI
Ambruknya ekonomi dan meningkatnya hutang
Negara membuat sejumlah pihak berwacana untuk
menunda Pemilu yang seharusnya dilaksanakan
pada 2024 mendatang. Wacana ini selain datang
dari Partai Politik juga datang dari berbagai
ormas. Namun bagaimana sikap masyarakat
Indonesia sendiri? Hasil survey menunjukkan
bahwa
Semua Generasi Sepakat Pemilu 2024 Tetap Berlangsung
Pandemi Covid-19 telah membuat situasi
menjadi tidak menentu. Defisit anggaran Negara
yang cukup besar dan biaya Pemilu yang cukup
besar membuat situasi menjadi semakin sulit.
Akibatnya banyak isu yang berkembang di
pemerintahan bahwa masa jabatan Presiden
diusulkan untuk diperpanjang, jika pandemi
Covid-19 terus berlanjut. Lalu bagaimana pendapat
masing-masing generasi mengenai isu tersebut?
Tiga dari empat Gen Z, tidak setuju jika masa
jabatan Presiden diperpanjang meskipun untuk
memperbaiki hal-hal yang tertinggal karena
terkena dampak Covid-19. P endapat yang sama
juga dinyatakan oleh Milenial dan Gen X. Semua
generasi sepakat bahwa tidak ada perpanjangan
masa jabatan Presiden, yang memberikan peluang
untuk kembali memunculkan diktator baru,
seperti masa orde sebelum reformasi.
Tiga dari Empat Gen Z Tidak Setuju Jabatan Presiden Diperpanjang
Gambar 30. Sikap Perpanjangan Jabatan Presiden
0
20
40
60
80
100
Setuju Tidak setuju
Gen X
Milenial
Gen Z
24,5 22,7 23,3
75,5 77,3 76,7
JUNI 2022
34
36. PEMILU 2024 TETAP BERLANGSUNG [%] - GENERASI
mayoritas semua generasi setuju bahwa Pemilu
harus tetap harus berlangsung meskipun ekonomi
belum menentu. Artinya penundaan Pemilu akan
menimbulkan masalah baru bagi bangsa, terutama
terjadi gejolak politik yang bisa berakibat bagi
terganggunya proses pemulihan ekonomi jangka
pendek dan jangka panjang.
Gen Z yang Sentimentalist
Gambar 31. Sikap Terhadap Penundaan Pemilu 2024 Meskipun Ekonomi Belum Menentu
Studi ini juga mengelompokkan generasi
berdasarkan tipologi politik yang mereka anut. Kami
membagi tipologi politik menjadi 5, sebagai berikut:
Traditionalist: merupakan kategori yang
memiliki pemikiran tradisional, mengutamakan
kepentingan negara dan menganggap
negaranya lebih baik dibandingkan negara lain.
Rationalist: merupakan kategori yang melihat
kondisi secara rasional dan logis.
Apatheist: merupakan kategori yang cuek
terhadap kondisi apapun dan cenderung tidak
mau terlibat dengan urusan negara.
Sentimentalist: merupakan kategori yang
cenderung lebih idealis, serius dan sensitif
terhadap kondisi apapun.
Universalist: merupakan kategori yang
mendukung adanya pemisahan antara agama
dan negara, mendukung HAM dan merangkul
berbagai kalangan mulai dari suku, agama, ras,
transgender dan sebagainya.
0
20
40
60
80
100
Setuju Tidak setuju
Gen X
Milenial
Gen Z
78,3 80,0 82,4
21,7 20,0 17,6
JUNI 2022 35
37. Lalu bagaimanakah tipologi politik masing-
masing generasi. Untuk mempermudah analisis
kami menggunakan perceptual maping untuk
melihat gambaran yang lebih jelas mengenai
tipologi yang cenderung leih dekat dengan
masing-masing generasi. Gen Z lebih dekat
dengan tipologi sentimentalist yaitu pemilih yang
cenderung lebih idealist, serius dan sensitif
terhadap kondisi apapun. Gen Z berbeda dengan
Milenial yang cenderung rationalist dan Gen X
yang cenderung lebih apatheist.
JUNI 2022
36
Gen Z
Gen X
Rationalist
Sentimentalist
Apatheist
Universalist
Traditionalist
Milenial
Gambar 32. Tipologi Politik Antar Generasi
38. Gen Z merupakan generasi yang unik, dan
berbeda dengan generasi Milenial dan Gen X.
Gen Z memiliki entitas sendiri, implikasinya
diperlukan strategi khusus untuk merebut hati
mereka. Setidaknya ada 4 strategi yang harus
dilakukan oleh pemilik brand untuk merebut
konsumen Gen Z dengan segala keunikanya.
Jumlah mereka yang cukup besar dan prospek
mereka sebagai the next market tentu perlu
disasar sejak mulai sekarang. Keempat strategi
tersebut antara lain:
KESIMPULAN DAN
IMPLIKASI
Chapter 7
Fokus pada Instagram, Tiktok dan
YouTube sebagai channel komunikasi
01
JUNI 2022 37
Share your values: Gen Z merupakan generasi
yang tidak segan bayar mahal produk yang
sesuai dengan kepribadian mereka. Mereka
lebih mengutamakan manfaat emosional
dibanding fungsional
03
Entertainment is the key. Gen Z adalah
generasi yang suka hiburan (music, sport,
movie, technology) dibanding topik lain
04
Kolaborasi dengan Key Influencer. Gen Z
merupakan “generasi referensi SosMed“
artinya influencer menjadi kunci untuk
mendekati mereka
02
39. Keluarga 69,7 74,9 79,6
Teman/ Sahabat 77,7 80,3 71,1
Saudara 42,3 48,3 46,8
YouTube 42,7 36,1 28,1
WhatsApp 36,4 31,6 26,3
Facebook 32,7 30,9 25,1
Tetangga 23,3 25,5 29,1
Instagram 32,5 18,2 11,7
Media online 16,4 15,7 12,6
Televisi 11,5 12,5 14,6
Twitter 4,9 1,3 1,4
Banner/ Baliho 1,8 2,1 2,2
Lainnya 5,7 5,1 6,7
Sumber Informasi Produk Gen Z Milenial Gen X
39.7
19.2
29.2
11.7
45.9
26.0
17.6
7.9
46.4
31.4
9.9
3.4
F ACEBO O K YO UTUBE I NS TAGRAM TI K TO K
Gen Z Millenial Gen X
JUNI 2022
38
Gen Z Milenial Gen X
Sangat Tidak Setuju 1,6 1,1 1,4
Tidak Setuju 26,8 33,0 27,9
Tidak Setuju 28,4 34,1 29,2
Setuju 65,0 61,4 66,6
Sangat Setuju 6,5 4,5 4,2
Setuju 71,6 65,9 70,8
Fokus pada
Instagram,
Tiktok, dan
YouTube
Entertainment
is The Key
Kolaborasi
dengan Key
Influencer
Share Your
Values!
Politics Social
Economy
Older Gen X Older Gen X
Younger Millennial
Older Millennial
Religion
Culture
Technology Music
Education Gen Z
Sport
Movies
How to Attract Gen-Z Customers?
41. Jl. Tebet Raya 27 B-C Jakarta Selatan 12820
Phone +62 21 22792292
Fax +62 21 83786455
www.alvara-strategic.com
Email: research@alvara-strategic.com
PT ALVARA STRATEGI INDONESIA
ALVARA merupakan institusi riset Indonesia yang mengedepankan
keakuratan yang terukur dan insight bagi pengambil kebijakan di
berbagai perusahaan dan institusi lainnya.
Terinspirasi oleh alfabet pertama Yunani dan merupakan salah satu
simbol sakral dalam riset, ALVARA senantiasa berupaya menjadi yang
TERDEPAN, menghasilkan riset yang benar-benar TERUKUR dan
TERUJI kebenarannya.
ALVARA selalu berusaha memberikan INSIGHT yang MENCERAHKAN
bagi perusahaan dan institusi sebagai panduan dalam berbagai
pengambilan keputusan
Saat ini ALVARA merupakan anggota ESOMAR (Market Research
Worldwide Organization), anggota dari PERSEPI (Perhimpunan Survei
Opini Publik Indoensia), PERPI (Perhimpunan Riset Pemasaran
Indonesia) dan KADIN.
Di bidang Riset Marketing dan Sosial, ALVARA banyak membuat Riset
Independen dari berbagai hasil survei yang telah dipublikasikan
Alvara Research Center