2. PENGANTAR
Wacana dalam pandangan sosiologi
adalah hubungan antara konteks sosial
dari pemakaian bahasa.
Analisis wacana dalam pandangan
psikososial berarti pembicaraan
Analisis wacana dalam pandangan
politik berarti praktik pemakaian
bahasa atau politik bahasa
4. POSITIVISME
Jembatan antara subjek dan objek
Pemisahan antara wacana dan realitas
Indikator Kebenaran dan
ketidakbenaran
Kebenaran sintaksis (tidak bernilai)
5. KONSTRUKTIVISME
Pemikiran fenomenologi
Subjek sebagai faktor sentral dalam
kegiatan wacana serta hubungan-
hubungan sosialnya
membongkar makna tersembunyi
menempatkan diri pada posisi
pembicara dengan penafsiran
mengikuti struktur makna dari
pembicara
6. KRITISME
Menekankan pada kontemplasi kekuatan yang terjadi pada
proses produksi dan reproduksi makna
Individu tidak sebagai subjek yang netral yang bisa
menafsirkan secara bebas sesuai pemikirannya karena sangat
dipengaruhi oleh kekuatan sosial
bahasa tidak sebagai medium netral yang terletak di luar diri si-
pembicara
bahasa sebagai representasi dalam membentuk subjek
tertentu, tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di
dalamnya
digunakan untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap
proses bahasa (apa batasannya?, apa perspektifnya?, apa
topiknya?.
wacana terlibat dalam hubungan kekuasaan (pembentukan
subjek ; tindakan sebagai representasi sosial.
8. TINDAKAN
Wacana dipahami sebagai sebuah
tindakan
wacana dipahami sebagai sesuatu
yang mempunyai tujuan
(mempengaruhi, mendebat, membujuk,
menyangga, reaksi)
wacana dipahami sebagai sesuatu
yang diekspresikan secara sadar dan
terkontrol
9. KONTEKS
Mempertimbangkan konteks dari wacana (latar, situasi,
peristiwa, kondisi)
wacana dipandang diproduksi, dimengerti, dianalisis pada
suatu konteks tertentu.
memeriksa konteks dari komunikasi (siapa, mengapa, siapa
objeknya, melalui apa, bagaimana perbedaan tipe dari
perkembangan komunikasi, hubungan antara masing-masing
pihak
memahami tiga hal sentral yang tidak terpisah (teks, konteks,
wacana)
mendefenisikan teks dan percakapan pada situasi tertentu
wacana dipahami dan ditafsirkan dari kondisi dan lingkungan
sosial yang mendasarinya.
10. HISTORIS
Menempatkan wacana dalam konteks
historis tertentu
mis :
mengapa wacana berkembang seperti itu?
mengapa bahasa dipakai seperti itu
11. KEKUASAAN
Mempertimbangkan elemen kekuasaan
dalam analisisnya
mempertimbangkan elemen dominasi dalam
analisisnya
mempertimbangkan elemen hegemoni dalam
analisisnya
mempertimbangkan elemen ideologi dalam
analisisnya
mempertimbangkan elemen politik dalam
analisisnya
13. PENDEKATAN KRITIS
analisis bahasa kritis
analisa wacana pendekatan prancis
kognisi sosial
perubahan sosial
wacana sejarah
14. ANALISA BAHASA KRITIS
Dipelopori oleh kelompok pengajar dari
Univ. East Anglia tahun 1970an
memusatkan analisis wacana pada
bahasa dan menghubungkan dengan
ideologi
melihat bagaimana gramatika bahasa
membawa posisi dan makna ideologi
tertentu
15. PENDEKATAN PRANCIS
dipelopori oleh Altuser dan Foucoult
bahasa dan ideologi bertemu pada
pemakaian bahasa dan materialisasi
bahasa pada ideologi
memusatkan perhatian pada efek
ideologi
16. KOGNISI SOSIAL
dipelopori oleh pengajar dari Univ.
Amsterdam, A. van Dijk, dkk
Faktor kognisi sebagai elemen penting
dalam produksi wacana
17. PENDEKATAN PERUBAHAN
SOSIAL
dipelopori oleh Foucoult, Julia Kristeva,
Bakhtin
wacana dipandang sebagai praktik sosial
menganalisis hubungan dialektis antara
praktek diskursif dengan identitas dan
realitas sosial
wacana dipandang melekat dalam situasi,
institusi dan kelas sosial tertentu
18. WACANA SEJARAH
dipelopori oleh pengajar dari Vienna
Dipengaruhi oleh pemikiran Frankfurt
dan Jurgen Habermas
analisis wacana harus menyertakan
konteks sejarah
membongkar prasangka, bias dan
misinterpretasi dari sejarah