Kasus Satyam menunjukkan bagaimana manajemen melakukan kecurangan dengan memanipulasi laporan keuangan dan bekerja sama dengan auditor eksternal untuk menutupinya. Kasus ini menjadi contoh buruk bagi tata kelola perusahaan dan keterbukaan informasi di India.
7. 1. Kasus apa yang dilakukan oleh Satyam?
2. Apa permasalahan dari pekerjaan audit yang
dilakukan PwC di Satyam?
3. Bagaimana pelaksanaan prinsip pengungkapan dan
transaparansi di Satyam?
Rumusan Masalah
8. Kasus Satyam Computer Service
• Auditor Dituduh Bersekongkol
• Auditor dan Klien Jadi Tersangka
10. Dalam hal ini, PwC India tidak menjalankan tanggung jawabnya
dengan memadai sebagai seorang auditor. PwC India dianggap
tidak melakukan audit yang memadai atas laporan keuangan
Satyam sehingga menyebabkan penyelewengan (fraud) yang
dahsyat bagi keuangan dan akuntansi, yang tidak terdekteksi
selama bertahun-tahun. Sebagai auditor yang profesional,
seharusnya PwC India yang menangani klien Satyam dapat
memberikan jasa audit profesional sebaik mungkin sesuai
dengan codes of ethics dan peraturan- peraturan yang berlaku.
Responsibility
11. Prinsip ini menuntut seorang auditor profesional harus bisa
menjunjung tinggi integritasnya dengan bertindak tegas dan
jujur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya. Hal ini
dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan dan keyakinan
publik. Pada kasus ini, PwC India tidak mampu mengaplikasikan
prinsip ini dalam kinerjanya. PwC dapat dikatakan tidakT egas
dalam melakukan tanggung jawabnya sebagai auditor Satyam
karena Tidak melakukan pemeriksaan secara penuh,
mengungkap dan menindaklanjuti semua kejanggalan yang
terdapat pada laporan keuangan Satyam.
Integrity
12. Prinsip objektivitas menitikberatkan auditor dalam memberikan
jasa auditnya yang bebas dari konflik kepentingan baik itu
berasal dari pihak manajemen kliennya maupun dari pihak
manapun. Hal inilah yang tidak ditunjukkan oleh PwC India
dalam mengaudit Satyam, karena terlihat adanya indikasi
auditor membiarkan kesalahan laporan keuangan berlarut-larut.
Objectivity and Independence
13. Seorang auditor dituntut untuk memiliki dan
memelihara pengetahuan dan keterampilan
profesionalanya secara berkelanjutan pada tingkat yang
diperlukan untuk menjamin kliennya mendapatkan jasa
audit yang profesional. Namun dalam kasus ini pihak PwC
India tidak menunjukkan kompetensinya dalam
mengaudit Satyam karena tidak mengungkapkan
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam laporan
keuangan Satyam dalam hasil auditnya.
Competence and Due Care.
14. Setiap anggota akuntan professional dalam
melaksanakan jasa profesionalnya harus sesuai dengan
standar profesional yang relevan. Namun pada kasus ini,
Auditor PWC tifdak mematuhi standar Profesional karena
sudah ikut berkejasama untuk memanipulasi dan
menutupi ketidak wjaaran laporan keuangan Satyam
selama bertahun tahun untuk kepentingan tertentu.
Technical Standard
15. Pemastian Kerangka Kerja Corporate Governance
Keterbukaan informasi yang tepat waktu dan akurat dilakukan atas
semua hal yang material berkaitan dengan perusahaan, termasuk di
dalamnya keadaan keuangan, kinerja, kepemilikan dan tata kelola
perusahaan. Selain itu informasi harus disajikan dan diungkapkan sesuai
dengan standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan keterbukaan
keuangan dan non-keuangan.
16. Tanggapan
Kasus Satyam bisa dikatakan juga sebagai kasus “Enron”-nya India. Satyam sudah
menjadi perusahaan yang besar dan dipercaya dibeberapa event Dunia. Namun akibat
omzet dan asset yang di “fiktif”-kan mengakibatkan perusahaan tersebut menjadi tolak
ukur untuk para investor untuk berinvestasi untuk negara India. India juga merupakan
Negara dengan tingkat korupsi yang terbilang tinggi. Hal tersebutlah yang harus
menjadi dasar untuk seorang investor dalam berinvestasi. Seperti perusahaan sejenis
Satyam, yang merupakan perusahaan yang mayoritas dimiliki oleh keluarga yang
memiliki peluang besar dalam melakukan manipulasi.
17. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran kasus satyam diatas, kasus tersebut dapat dikatakan
sebagai kasus kecurangan atau fraud yang dilakukan oleh pihak manajemen satyam
dalam membuat sebuah laporan keuangan dengan memanipulasi akun kas, bank
serta revenue Satyam dan berkerja sama dengan pihak Auditor PWC untuk
menutupi segala kejanggalan atasa laporan keuangan yang dapat menghasilkan
laporan keuangan yang terlihat wajar namun palsu guna mewujudkan keinginan
Ramalinga Raju (CEO) untuk mendapatkan izin perolehan dana dari bank untuk
melakukan ekspansi Satyam di beberapa perusahaan yang ditargetkan. Satyam yang
merupakan salah satu perusahaan IT terbesar di India yang telah mencatatkan
perkembangan di bidang keuangan yang cukup pesat pada periode 2008.