CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
INDERA PENCIUMAN KEL.3.pptx
1. INDERA PENCIUMAN
DI SUSUN OLEH:
1. ANDIRIAS RINGU
2. BAIQ DINDE G. KANA
3. EVANTRI M. B. BAGA
4. GRACE C. ZOGARA
5. JOIS KATRIN YAGI
6. MAGDALENA K. BOBA
7. MARIA Y. L. LAWI
8. RUGAYAA. KARIM
9. PETRUS N. P. RATO
10. YENINGSIH L. LEWA
2. PENGERTIAN ANATOMI DAN
FISIOLOGI INDRA PENCIUMAN
1. Hidung
Adalah bagian yang paling menonjol di
wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernapasan, menyaring udara,
menghangatkan udara pernapasan, juga
berperan dalam resonansi suara. Hidung juga
merupakan alat indra manusia yang
menanggapi ransang berupa bau atau zat
kimia yang berupa zat.
4. 2. Bagian- bagian hidung
- Rongga hidung, lubang tempat melekatnya beragam
organ hidung dalam menjalankan funsinya baik
sebagai indera pembau maupun alat pernapasan.
Berfungsi menyaring setiap kotoran yang masuk
melalui pernapasan.
- Bulbus Olfaktori
fungsinya sebagai alat indera pembau. Terdiri dari 4
macam, yaitu:
-> tonjolan olfaktori : berperan dalam menerima
semua implus yang dikirim akson dan membawanya
menuju otak dan kita dapat menerjemahkan suatu bau
saat pertama kali menghirup udara.
5. Lanjutan.......
-> silia (bulu hidung), berfungsi: menyaring partikel yang
terlewatkan oleh bulu hidung, silia juga mendorong lendir yang di
hasilkan oleh rongga sinus.
-> akson : sel saraf penghubung yang mengangkut implus
hasil kerja saraf pembau.
-> saraf pembau: reseptor yang menerima stimulus dari
gas yang dihirup.
- Nosafaring : yang menghubungkan hidung dan
tenggorokan.
7. - Lubang hidung : tempat masuknya udara, kotoran, dan
kelingking kita. Lubang hidung organ yang berhubungan
langsung dengan rongga hidung. Di dalam rongga hidung
terdapat mukus dan bulu hidung yang untuk menyaring
kotoran yang masuk.
- Tulang rawan dan tulang nasal.
tulang rawan terletak di ujung hidung, teksturnya sangat
lunak dan bisa digerakkan. Sementara tulang nasal letaknya
berada di antara tulang rawan dan dahi.
8. PROSES PENCIUMAN
Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke
rongga hidung. Di bagian atas rongga hidung
terdapat epitelium penciuman atau olfaktori.
Olfaktori memegang peranan penting dalam hal
penciuman karena mengandung reseptor yang
dapat mendeteksi aroma. Ada sekitar 10 juta
reseptor kecil pada lapisan olfaktori.
Setelah berhasil mengenali bau, reseptor
mengirim ke saraf penciuman lalu mengirimnya
ke bulbus olfaktorius (olfactory bulb). Kemudian
sinyal dikirim ke otak untuk interpretasikan
sebagai bau sebagaimana yang anda hirup ketika
bernapas.
9. CARA UNTUK MENGUJI PENCIUMAN
Tes pengujian bau Kopi
Pertama : pada saat melakukan pengujian
penciuman pada pasien, perawat tidak boleh
memberitahukan benda apa yang akan di berikan.
Kedua : benda yang dipakai untuk menguji pasien
harus di kenali oleh pasien contohnya kopi.
Ketiga: pasien diminta untuk menutup matanya
Keempat : dekatkan kopi pada hidung pasien dan
minta pasien untuk mencium kopi tersebut.
Kelima : kemudian tanyakan pada pasien mengenai
bau apa yang telah di ciumnya.
10. Tes pengujian bubuk teh.
Pertama : dekatkan bubuk teh pada hidung
pasien
Kedua: minta pasien untuk mencium bubuk teh
tersebut, kemudian tanyakan pada pasien
mengenai bau yang telah di ciumnya.
Jadi, ketika pasien mengenal bahan-bahan yang
telah diuji dan bisa membedakannya berarti
penciuman pasien masih berfungsi secara
normal.