Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat, dan kepribadian peserta didik. Terdapat dua jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan kepramukaan yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, sedangkan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan yang disesuaikan
2. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 1
I. PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER
A. Konsep
1. Pengertian
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
2. Sifat
a. Wajib
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh semua peserta didik, berupa kegiatan
kepramukaan, atau kegiatan sejenis kepramukaan yang terdapat pada
sekolah tertentu.
b. Pilihan
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
untuk memfasilitasi minat, bakat peserta didik, misalnya kegiatan musik, tari,
basket, silat, kelompok ilmiah remaja, UKS, PMR, dan sebagainya.
3. Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
a. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), dan lainnya;
b. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
c. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olah
raga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi
dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
3. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2
d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al-
Qur’an, retreat; atau
e. Bentuk kegiatan lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan prinsip: (1) partisipasi aktif peserta
didik, dan (2) menyenangkan, karena itu dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara individual/perorangan dan berkelompok;
yakni peserta didik dalam satu kelas (klasikal), dalam kelas paralel, dan
antarkelas.
Kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi dua, yaitu wajib dan pilihan.
Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dalam kurikulum
2013 berupa kegiatan Kepramukaan. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah
kegiatan yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai pilihan bakat dan minatnya masing-
masing.
Sekolah dapat menentukan bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
sumber daya, sarana dan prasarana pendukung, serta hasil penjaringan minat
dan bakat dari peserta didik. Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dapat
membantu mengarahkan pilihan peserta didik dalam memilih kegiatan
ekstrakurikuler berdasarkan penelusuran minat dan bakat yang dilakukan dengan
memanfaatkan nilai rapor, hasil capaian belajar dan prestasi yang dimiliki peserta
didik.
B. Mekanisme
1. Pengembangan
Pengembangan Ekstrakurikuler Wajib (Kepramukaan) dapat bekerja sama
dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu kepada
Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan yang berlaku.
Pengembangan Ekstrakurikuler Pilihan di satuan pendidikan dapat
dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan
dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi
kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3) penetapan bentuk
4. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3
kegiatan yang diselenggarakan; (4) pengadaan sumber daya sesuai pilihan
peserta didik atau penyaluran ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya,
dan (5) penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Program Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia
pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada
peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.
Sistematika program kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya
memuat:
a. rasional dan tujuan umum;
b. deskripsi setiap kegiatan Ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan, dan
e. evaluasi.
2. Pelaksanaan
Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran
oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
3. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam rapor yang dilakukan secara kualitatif. Kriteria
keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam
kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” untuk Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapainya.
5. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4
4. Evaluasi
Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai
maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan
dapat melakukan perbaikan dan rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan
berikutnya.
5. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh satuan pendidikan. Oleh karena itu
diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik langsung
maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan
pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan pembina.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana
satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang
diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Selain itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olah
raga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya.
C. Pihak Yang Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kegiatan Ekstrakurikuler antara lain:
1. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan dan pembina
Ekstrakurikuler, bersama-sama mewujudkan keunggulan dalam ragam kegiatan
Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan
pendidikan.
6. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5
2. Komite Sekolah/Madrasah
Komite Sekolah sebagai mitra memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam
mewujudkan keunggulan ragam kegiatan Ekstrakurikuler.
3. Orangtua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.
D. Latihan
Buatlah usulan program kegiatan Ekstrakurikuler pilihan yang meliputi:
1. Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
Ekstrakurikuler;
2. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
3. Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan, dan
4. Upaya penggunaan sumber daya di sekolah dan lingkungan sesuai pilihan
peserta didik.
7. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6
II. PEMAHAMAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER WAJIB KEPRAMUKAAN
A. Deskripsi
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan, mempunyai sasaran akhir pembentukan
watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Pramuka merupakan warga negara Indonesia (mengacu pada orang, misalnya
peserta didik, dan pembina) yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta
mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka, sedangkan Kepramukaan adalah
segala aspek yang berkaitan dengan Pramuka, misalnya jambore Pramuka.
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, misalnya gugus depan, kwartir
ranting, kwartir cabang.
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib, kecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mengikutinya.
Pendidikan kepramukaan menekankan pada aspek sikap dan keterampilan, sehingga
pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan
Keterampilan (KI-4) memperoleh penguatan bermakna (meaningful learning) melalui
fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan–kegiatan di lingkungan sekolah
(intramural) dan di luar sekolah (ekstramural) sebagai upaya memperkuat proses
pembentukan karakter bangsa yang berbudi-pekerti luhur sesuai dengan nilai dan
moral Pancasila. Melalui pendidikan kepramukaan akan timbul rasa memiliki, saling
tolong-menolong, mencintai tanah air dan mencintai alam.
Pendidikan kepramukaan koheren dalam proses pembelajaran yang memadukan
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, didasarkan pada dua alasan dalam
menjadikan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. Pertama, dasar
legalitasnya jelas yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka. Kedua, pendidikan kepramukaan mengajarkan banyak nilai-nilai, mulai dari
8. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7
nilai-nilai Ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan
alam, hingga kemandirian.
Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam konteks
Kurikulum 2013 berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran
ranah sikap (KI-1, KI-2), dan ranah keterampilan (KI-4) yang bersifat konsisten dan
koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses
saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing).
Satuan pendidikan yang telah memiliki kegiatan sejenis kepramukaan/kepanduan,
misalnya Hizbul Wathan (HW) dalam organisasi Muhammadiyah, dapat
menggunakannya sebagai kegiatan Ekstrakurikuler Wajib seperti halnya
kepramukaan dengan menyesuaikan kegiatan yang ada dalam kegiatan
ekstrakurikuler wajib, misalnya dengan menggunakan kegiatan model blok ataupun
aktualisasi.
Secara programatik Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1. Model Pendidikan Kepramukaan
No. Nama Model Sifat Pengorganisasian Kegiatan
1. Blok Wajib, setahun sekali,
berlaku bagi seluruh
peserta didik,
terjadwal, penilaian
umum.
Kolaboratif.
Bersifat intramural atau
ekstramural (di luar
dan/atau di dalam
lingkungan satuan
pendidikan).
2. Aktualisasi Wajib, rutin,
terjadwal, berlaku
untuk seluruh peserta
didik dalam setiap
kelas, penjadwalan,
dan penilaian formal.
Pembina Pramuka.
Bersifat intramural (dalam
lingkungan satuan
pendidikan).
3. Reguler di Gugus
Depan
Sukarela, berbasis
minat.
Sepenuhnya dikelola oleh
Gugus Depan Pramuka pada
satuan pendidikan.
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh peserta didik.
b. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
9. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8
c. Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) ataupun masa orientasi sekolah.
d. Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/ SMK/MAK
dilaksanakan selama 36 Jam.
e. Penanggung-jawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
f. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina
Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh peserta didik.
b. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
3. Model Reguler
a. Diikuti oleh peserta didik yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka
di dalam Gugus Depan.
b. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
B. Prosedur Pelaksanaan (SOP)
1. Prosedur Pelaksanaan Model Blok sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
a. Menentukan jenis pola kegiatan/keterampilan kepramukaan yang akan
dilaksanakan, misalnya berkemah, bela negara, atau mendaki gunung;
b. Menyusun rencana kegiatan, setidaknya mencakup latar belakang, tujuan,
sasaran, kegiatan, waktu, tempat, jadwal, peserta, pembina, dan pembiayaan;
c. Menginformasikan kegiatan kepada orangtua/wali;
d. Menyiapkan pelaksanaan kegiatan, antara lain mencakup identifikasi sumber
daya, sarana dan prasarana, pihak yang terlibat, pengadministrasian, fasilitas,
alat dan bahan yang akan digunakan;
e. Menyiapkan rincian kegiatan yang akan dilakukan peserta didik, pembina
menyusun jadwal, menyusun list yang perlu disiapkan peserta;
f. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina;
10. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9
g. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan
Kepramukaan;
h. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan;
i. Melakukan penilaian sikap dan keterampilan terhadap peserta didik;
j. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan.
2. Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi
a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan kepramukaan.
b. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
kepramukaan.
c. Setelah pelaksanaan kegiatan kepramukaan, Pembina Pramuka
menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
3. Prosedur Pelaksanaan Model Reguler
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan dinas pendidikan (Kwarcab);
b. Mengidentifikasi sumber daya, sarana dan prasarana yang ada di sekolah;
c. Membuka pendaftaran, dan mengidentifikasi peserta didik yang akan
mengikuti kegiatan Pramuka reguler;
d. Menentukan pembina Pramuka di sekolah;
e. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan Pramuka reguler;
f. Melaksanakan kegiatan Pramuka reguler;
g. Melakukan penilaian sikap dan keterampilan peserta didik;
h. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan kepramukaan reguler.
C. Muatan Nilai
Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan
dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah sebagaimana pada
tabel 2 berikut:
11. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10
Tabel 2. Nilai Sikap dan Kecakapan Kepramukaan
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air
Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa
Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong Bertanggung-
jawab
11. Dapat dipercaya
12. Jernih dalam berpikir
13. Jernih dalam berkata
14. Jernih dalam berbuat
15. Hemat
16. Cermat
17. Bersahaja
18. Rajin
19. Terampil
D. Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan
1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan dan penutupan:
a) Perindukan Siaga
b) Pasukan Penggalang
c) Ambalan Penegak
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
a) Simpul dan Ikatan (Pioneering)
b) Mendaki Gunung (Mountaineering)
c) Peta dan Kompas (Orienteering)
d) Berkemah (Camping)
e) Wirausaha
f) Bela negara
g) Teknologi
h) Komunikasi
Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
b. Rincian Kegiatan
Kegiatan kepramukaan dapat dirinci menjadi beberapa kegiatan seperti
pada tabel berikut.
12. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11
Tabel 3. Rincian Kegiatan Kepramukaan
Berbaris
Memimpin
Berdoa
Janji
Memberi hormat
Pengarahan
Refleksi
Dinamika kelompok
Permainan
Menghargai teman
Berkomunikasi
Menolong
Jelajah
Berempati
Bersikap adil
Cakap berbicara
Cakap motorik
Kepemimpinan
Konsentrasi
Sportivitas
Simpul dan ikatan
Tanda jejak
Sandi dan isyarat
Peta
Kompas
Memasak
Tenda
PPGD
KIM
Menaksir
Halang rintang
TTG
Bakti
Lomba
Hastakarya
2. Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan
a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
5) Kemitraan dengan Anggota Dewasa
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah putera dan puteri
8) Kiasan dasar.
b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Praktik Langsung
2) Permainan
3) Perjalanan
4) Diskusi
5) Produktif
6) Lagu
7) Gerak
8) Widya Wisata
9) Simulasi
10) Napak Tilas.
13. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12
Tabel 4. Sinergi Nilai-Nilai dan Kecakapan Kepramukaan dengan Sikap dan Keterampilan
dalam Kurikulum 2013 SMK (Penegak)
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
o Pend. Agama
o PPKn
o Bahasa
Indonesia
o Matematika
o Sejarah
Indonesia
o Bahasa Inggris
o Seni Budaya
o PJOK
o Prakarya
o Peminatan
Syukur, yakin,
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli,
percaya diri,
tertib, semangat,
peduli,
kebersamaan,
cermat, teliti,
terampil, sportif,
bugar, dan
bersih.
Keimanan
kepada Tuhan
YME
Ketakwaan
kepada Tuhan
YME
Kecintaan pada
alam
Kecintaan
kepada sesama
manusia
Kecintaan
kepada tanah
air Indonesia
Kecintaan
kepada bangsa
Indonesia
Kedisiplinan
Keberanian
Kesetiaan
Tolong-
menolong
Upacara
Pembukaan
Latihan
1. Kerapihan setiap anggota
Ambalan.
2. Sangga Kerja menyiapkan
perlengkapan upacara.
3. Pradana mengumpulkan
anggota Ambalan dalam
bentuk barisan bersih.
4. Laporan Pemimpin Sangga
kepada Pradana.
5. Pada waktu Pemimpin
Sangga meninggalkan
tempat, Wakil Pemimpin
Sangga pindah ke tempat
Pemimpin Sangga.
6. Para Pemimpin Sangga
sesudah laporan
mengambil tempat di
sebelah kanan barisan.
7. Pradana menjemput
Pembina dan
mengantarnya ke sebelah
kanan para pemimpin
Sangga.
20’ Media
Penilaian:
Logbook
Portofolio
Tanda-tanda
pencapaian
kecakapan
atau perilaku
baik
Teknik
Penilaian:
Observasi
keterampilan
kepramukaa
n
Partisipasi
14. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
Bertanggung-
jawab
Dapat dipercaya
Jernih dalam
berpikir
Jernih dalam
berkata
Jernih dalam
berbuat
Hemat
Cermat
Bersahaja
Rajin
Terampil
8. Pradana mengambil
tempat di depan barisan,
sesuai dengan adat
Ambalan yang berlaku.
Petugas bendera
mengibarkan Sang Merah
Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
9. Pembacaan Dasa darma
oleh petugas.
10. Pembina Penegak atau
Pembina Upacara
membaca Pancasila diikuti
oleh anggota Ambalan.
11. Pengumuman dari
Pradana/Pembina.
12. Pradana memimpin doa
sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-
masing.
13. Barisan dibubarkan oleh
Pradana dilanjutkan
dengan acara latihan.
Latihan
berdasarkan SKU
Kegiatan Awal 85’
15. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
Point 22 melalui
permainan.
1. Pembina mengawali
latihan dengan membaca
basmalah.
2. Pembina menginstruksikan
pemimpin Sangga untuk
mengisi daftar hadir dan
membayar uang kas.
3. Pembina menyiapkan
perlengkapan dalam
latihan:
a. Kertas HVS bertuliskan:
Penyakit Infeksi
Penyakit Degeneratif
Penyakit Perilaku
Tidak Sehat
Tetanus
Mencret
Influenza
Rabies
diabetes melitus
stroke
obesitas
hipertensi
Raja singa (Sifilis)
HIV /AIDS
Pencegahan
Agama
Mematikan virus
16. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
b. Kertas karton yang
digulung (alat pemukul)
Kegiatan Inti
1. Pembina membagi siswa
menjadi 2 kelompok besar
(Kelompok A dan
Kelompok B)
2. Masing-masing kelompok
berjumlah 16 orang
3. Kelompok A diberikan
kertas HVS yang memiliki
tulisan tersebut.
4. Kelompok B diberikan
Kertas karton sebagai alat
pemukul
5. Pembina memisahkan
kelompok A dan kelompok
B (bersebrangan)
6. Kelompok A dan kelompok
B berbaris bersih sehingga
berpasangan namun
dengan jarak yang jauh.
7. Pembina menginstruksikan
kepada kelompok A untuk
menyimpan kertas HVS di
17. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
dada dengan posisi yang
memiliki tulisan
menghadap ke badan.
8. Kelompok B diinstruksikan
untuk:
Menyusun nama-nama
di kertas HVS sesuai
kategori.
Memukul penyakit yang
disebabkan oleh
perilaku tidak sehat.
9. Untuk kelompok A harus
mengikuti instruksi
kelompok B.
10. Kelompok B memberikan
pernyataan mengenai
penyusunan kategori.
11. Kegiatan tersebut
dilakukan secara
bergantian.
Jenis Penyakit:
# Penyakit Infeksi
a. Tetanus
b. Mencret
c. Influenza
d. Rabies
18. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
# Penyakit Degeneratif
a. diabetes melitus
b. stroke
c. obesitas
d. hipertensi
# Penyakit Perilaku tidak
sehat
a. Raja Singa (Sifilis)
b. HIV /AIDS
Kegiatan Penutup
1. Pembina bersama peserta
didik menyimpulkan
bersama.
2. Pembina memberikan
hikmah.
3. Pembina mengucapkan
hamdalah.
4. Persiapan upacara
penutupan.
Upacara
Penutupan
Latihan
1. Kerapihan setiap anggota
Ambalan.
2. Pradana mengumpulkan
anggota Ambalan dalam
bentuk barisan bersih.
15’
19. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
3. Pemimpin Sangga
mengambil tempat di
sebelah kanan barisan.
4. Wakil Pemimpin Sangga
pindah ke tempat
Pemimpin Sangga.
5. Pradana menjemput
Pembina Penegak dan
mengantarkannya ke
sebelah kanan barisan.
6. Pradana mengambil
tempat di depan barisan
sesuai dengan adat
Ambalan yang berlaku.
7. Petugas bendera
menurunkan Sang Merah
Putih untuk disimpan.
8. Pembacaan renungan atau
sandi Ambalan oleh
petugas.
9. Pengumuman tentang
Sangga kerja untuk latihan
yang akan datang, dan
lain-lain. Pradana
memimpin berdoa sesuai
20. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19
MATA PELAJARAN
SIKAP DAN
KETERAMPILAN
KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI DAN
KECAKAPAN
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN WAKTU PENILAIAN
agama dan kepercayaan
masing-masing.
10. Laporan Pradana kepada
Pembina Penegak.
11. Pradana membubarkan
barisan.
E. Latihan
Buatlah rancangan kegiatan kepramukaan yang akan diselenggarakan di sekolah dengan menggunakan salah satu model: blok,
aktualisasi, atau reguler.
21. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20
F. Tugas, Fungsi, dan Peran Instansi Terkait
1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Tugas
1) Membuat perjanjian kerja sama dengan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
setempat tentang pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di daerahnya.
2) Membentuk tim pelaksana kelembagaan Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang melibatkan unsur pelatih pembina
Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka setempat, pembina Pramuka,
pengawas, staf dinas pendidikan kabupaten/kota, dan kepala satuan
pendidikan di tingkat kabupaten/kota dengan memberikan daya dukung
antara lain berupa:
a) Menyiapkan ruang dan sarana pendukung;
b) Menyediakan dana pengelolaan rutin;
c) Memfasilitasi komunikasi dan informasi tim pelaksana, dan
d) Mengevaluasi kinerja tim pelaksana.
3) Merencanakan program kelembagaan bagi satuan pendidikan dalam
pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
4) Melaksanakan program pelaksanaan kelembagaan secara terintegrasi,
terukur, dan menyeluruh dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib.
5) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada satuan pendidikan di wilayahnya.
6) Menyiapkan dana untuk program Karang Pamitran (pertemuan para
pembina Pramuka) se-kabupaten/kota paling sedikit setahun sekali yang
pelaksanaannya diserahkan kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
setempat.
7) Menyusun laporan pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di wilayahnya ke dinas pendidikan provinsi.
8) Mengadakan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi pelaksanaan
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib di satuan
pendidikan.
22. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21
9) Menyiapkan pembina Pramuka dan guru agar minimal berijasah KMD
untuk kelancaran pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di satuan pendidikan.
b. Fungsi
1) Mendorong satuan pendidikan di wilayah kerjanya untuk melaksanakan
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
2) Memfasilitasi komunikasi antarsatuan pendidikan di kabupaten/kota
berkaitan dengan keterlaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib.
c. Peran
1) Memfasilitasi pertemuan antarpembina Pramuka di kabupaten/kota
dengan tim pelaksana kabupaten/kota.
2) Mengoordinasikan pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib dengan bupati/wali kota, dinas terkait, dan dinas
pendidikan provinsi.
3) Membangun hubungan kemitraan dengan Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka setempat, pengelola bumi perkemahan, tokoh masyarakat, dan
masyarakat secara luas berkaitan dengan pelaksanaan Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
2. Satuan Pendidikan
a. Kepala Satuan Pendidikan
1) Tugas
a) Memberikan bimbingan kepada Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran,
dan/atau Pembina Pramuka dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di satuan pendidikan.
b) Membangun kerja sama dengan orangtua/masyarakat dan/atau
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) dalam pengembangan gugus
depan di satuan pendidikan.
2) Fungsi
Memberikan dukungan kepada Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran dan/ atau
Pembina Pramuka dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di satuan pendidikan.
23. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22
a) Memfasilitasi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran dan/atau Pembina
Pramuka dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib di satuan pendidikan.
b) Menjamin terselenggaranya Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib di satuan pendidikan.
3) Peran
Melakukan koordinasi dengan Kwartir Ranting dalam pengembangan
kelembagaan gugus depan di satuan pendidikan.
b. Guru SMK/MAK
1) Tugas
Menyiapkan bahan dan informasi tentang sikap dan keterampilan (KI1,
KI2, dan KI4) yang ingin diaktualisasikan dalam Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
2) Fungsi
Melakukan sinergi dengan Pembina Pramuka untuk memperkuat
pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
3) Peran
Membangun kerja sama dengan Pembina Pramuka.
c. Pembina Pramuka
1) Tugas
Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib di lingkungan satuan
pendidikan.
2) Fungsi
Menjamin terlaksananya Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib dalam penguatan dan pemantapan sikap dan
kecakapan peserta didik.
3) Peran
Melakukan koordinasi dengan kepala satuan pendidikan, Guru Kelas/
Guru Mata Pelajaran dalam pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
24. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23
Alur Proses Kepramukaan Tingkat Satuan Pendidikan
Gambar 1. Alur Proses Tingkat Satuan Pendidikan
G. Fungsi Kegiatan Pramuka
Kegiatan Pramuka pada satuan pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Fungsi pengembangan, yaitu untuk mendukung perkembangan personal peserta
didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2. Fungsi sosial, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sosial peserta didik. Kompetensisosial dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik
keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
DINAS PENDIDIKAN KWARCAB
SATUAN PENDIDIKAN
GURU PEMBINA DAN
PRAMUKA
KWARRAN
PESERTA DIDIK
ANGGOTA PRAMUKA GUGUS DEPAN
PERUBAHAN SIKAP
DAN KECAKAPAN
MULAI
25. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24
3. Fungsi rekreatif, yaitu dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan
menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfir
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
4. Fungsi persiapan karir, yaitu untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas (Kepramukaan, 2014:14).
H. Pengelolaan
Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada
satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala sekolah
dengan pelaksana pembina Pramuka.
Pembina Pramuka adalah guru kelas/guru mata pelajaran yang telah memperoleh
sertifikat paling rendah kursus mahir dasar atau Pembina Pramuka yang bukan guru
kelas/guru mata pelajaran.
Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan sebagai
Pembina Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja guru dengan
beban kerja paling banyak 2 jam pelajaran per minggu.
26. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25
III. PEMAHAMAN PENILAIAN EKSTRAKURIKULER
A. Konsep Penilaian
Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap dan kompetensi keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses kegiatan
ekstrakurikuler untuk kurun tertentu.
Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan kompeten bila
hasil pengukuran sikap mendapatkan nilai B (Baik), dan keterampilan dengan nilai
2,67 (B-). Penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik terhadap
ranah sikap dan keterampilan yang menekankan pada penilaian proses dan hasil
belajar secara berimbang.
B. Deskripsi
Penilaian otentik dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah pendekatan, prosedur, dan
instrumen penilaian proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan
sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan
keterampilan yang diperolehnya dalam bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata
atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian
belajar. Penilaian otentik dalam kepramukaan mencakup penilaian sikap dan
keterampilan.
1. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan lembar
pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati.
Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan
dalam kegiatan ekstrakurikuler. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya
mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial dalam rangka pengembangan
nilai karakter bangsa.
2. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti menyaji,
mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental
(berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada
27. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26
kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,
dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan diukur melalui
pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi,
memresentasikan, melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil
kerja/produk serta portofolio.
C. Penilaian Kepramukaan
1. Karakteristik Penilaian
a. Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Penilaian dilakukan secara kualitatif.
2) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik.
3) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal Baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib di setiap semester.
4) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
5) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai Baik.
b. Teknik Penilaian
1) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik.
2) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi penguasaan
keterampilan (unjuk kerja).
c. Media Penilaian
1) Jurnal/buku harian.
2) Portofolio.
d. Proses penilaian
1) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap proses
pembelajaran.
2) Proses penilaian pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib
menitikberatkan pada ranah sikap. Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu
sendiri.
3) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
28. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27
4) Proses penilaian keterampilan kepramukaan disesuaikan dengan
kompetensi dasar dari masing-masing tema dan mata pelajaran sebagai
penguatan yang bermuatan nilai sikap dan keterampilan dalam kurikulum
2013.
5) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
6) Rekapitulasi nilai dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran selaku
Pembina Pramuka.
Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta
didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Penghargaan tersebut diberikan untuk
pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya
pada setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Penilaian Sikap
Skala penilaian untuk kompetensi sikap didasarkan pada modus dengan
menggunakan rentang predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik
(SB). Nilai ketuntasan belajar kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk angka
dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan predikat
Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB) sebagaimana tertera pada
tabel berikut.
Tabel 5. Nilai Ketuntasan Sikap Berdasarkan Modus
NILAI KETUNTASAN SIKAP
ANGKA PREDIKAT
4,00 Sangat Baik (SB)
3,00 Baik (B)
2,00 Cukup (C)
1,00 Kurang (K)
29. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28
Tabel 6. Contoh Nilai Sikap pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
No
Nama
Peserta
Didik
Jujur
Tanggung
Jawab
Disiplin Santun Nilai
Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Andi v v v 3
2. Badu v v v 4
3. Cantik v v v 4
Nilai yang dimasukkan adalah nilai hasil pembelajaran/pembinaan (nilai
akhir) yang diperoleh berdasarkan modus sepanjang proses dan hasil
pembelajaran.
Tabel 7. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Teknik
Penilaian
Bentuk Instrumen Keterangan
Observasi
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan selama proses
pembelajaran.
Penilaian diri
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester
Penilaian antar
peserta didik
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir
semester, setiap peserta didik
dinilai oleh 3 peserta didik
lainnya.
Jurnal
Catatan pendidik
tentang sikap dan
perilaku positif atau
negatif, selama dan di
luar proses
pembelajaran mata
pelajaran
Berupa catatan guru tentang
sikap dan perilaku positif atau
negatif peserta didik yang
tidak berkaitan dengan mata
pelajaran.
3. Penilaian Keterampilan
Tabel 8. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Unjuk kerja/
kinerja/praktik
Daftar cek.
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi
tertentu dapat diamati oleh penilai.
Skala Penilaian (Rating Scale).
Penilaian kinerja menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
30. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai
lebih dari dua.
Projek
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk menilai setiap
tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Produk Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Portofolio Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Tertulis Tulisan, Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Skala penilaian untuk kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka
4,00 (A) - 1,00 (D). Kompetensi keterampilan dinyatakan dalam deskripsi
kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum. Ketuntasan Belajar untuk
keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum minimal 2,67 atau dengan
predikat B-.
Tabel 9. Contoh Nilai Keterampilan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membuat
Hasta Karya dari Bahan Limbah
No.
Nama Peserta
Didik/Kelompok
Aspek yang dinilai
Nilai
Akhir
Persiapan
alat dan
bahan
Teknik Hasil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Andi V V V 4
2. Badu v V v 2,66
3. Cicih V V V 3,33
Keterangan:
Indikator Penilaian Keterampilan
1. Persiapan alat dan bahan
4= alat dan bahan lengkap sesuai spesifikasi
3= alat dan bahan lengkap, kurang sesuai spesifikasi
2= alat dan bahan kurang lengkap, dan kurang sesuai spesifikasi
1= alat dan bahan tidak lengkap dan tidak sesuai spesifikasi
31. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30
2. Teknik
4= Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan sangat teliti dan cermat
3= Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan cukup teliti dan cermat
2= Sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan kurang teliti dan cermat
1= Tidak sesuai kaidah keteknikan, dikerjakan asal-asalan
3. Hasil
4= ada nilai kebaruan, sesuai fungsi, dan menarik
3= ada nilai kebaruan, sesuai fungsi, kurang menarik
2= ada nilai kebaruan, kurang sesuai fungsi, kurang menarik
1= tidak ada nilai kebaruan, kurang sesuai fungsi, kurang menarik
Rumus Konversi Nilai:
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 4 = _________
Jumlah skor maksimal
Penulisan nilai dalam rapor menggunakan nilai kualitatif yang berasal dari nilai
sikap dan keterampilan. Nilai kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan nilai kualitatif
(SB = sangat baik, B = baik, C = cukup, atau K = kurang) dilengkapi dengan
keterangan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Nilai dan
keterangan kegiatan ekstrakurikuler tersebut diperoleh dari guru pembina/
pelatih ekstrakurikuler.
Contoh Pengisian Nilai Ekstrakurikuler dalam Rapor
Kegiatan Ekstrakurikuler Deskripsi
1. Praja Muda Karana (Pramuka) Sangat Baik; juara LT I tingkat Provinsi.
2. Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
Baik; aktif dalam setiap kegiatan.
3. ..........
D. Latihan
Buatlah instrumen penilaian dengan menggunakan salah satu instrumen penilaian
yang dipilih untuk menilai sikap dan keterampilan dalam kegiatan kepramukaan.
32. Ekstrakurikuler
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31
Sumber:
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014, tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah: Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler.
Salinan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib: Pedoman Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Salinan Lampiran II Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib: Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelenggaraan
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
..................2014, Pedoman Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan
Kepramukaan di Satuan Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Penelitian dan Pengembangan.
..................2014, Kepramukaan: Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk
Pengawas Sekolah, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SK Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 781/D/KP/2013 tentang Bentuk dan
Tatacara Penyusunan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMK/MAK.
ooOoo