SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MUATAN LOKAL
HANDOUT PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK
TAHUN 2015
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2015
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 1
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
A. Pengertian Muatan Lokal
1. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal. Muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
2. Muatan lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:
a. Meningkatkan Kesadaran peserta didik akan potensi lingkungan alam, sosial,
budaya, dan spiritual di daerahnya, dan
b. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang
berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
B. Tujuan
Tujuan pembelajaran Muatan lokal (Mulok) adalah untuk membekali peserta didik
agar mampu:
1. Mengidentifikasi berbagai potensi yang ada di daerah tempat tinggalnya;
2. Mengembangkan aspek lingkungan, social, budaya, dan seni yang dapat
menjadi nilai ekonomis, dan
3. Memanfaatkan sumber daya daerah untuk menunjang pembangunan nasional.
C. Landasan Hukum
1. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013.
2. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 2
D. Prinsip-prinsip Pengembangan
Muatan lokal dikembangkan atas prinsip-prinsip:
1. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
2. Keutuhan kompetensi;
3. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan, dan
4. Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global.
E. Langkah-langkah Pengembangan
Langkah-langkah atau tahapan pengembangan Muatan Lokal adalah:
1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya;
2. Identifikasi muatan lokal;
3. Perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis Muatan Lokal;
4. Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi
dasar;
5. Pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan;
6. Penetapan Muatan lokal sebagaibagian dari muatan pembelajaran atau menjadi
mata pelajaran yang berdiri sendiri;
7. Penyusunan silabus, dan
8. Penyusunan buku teks pelajaran.
F. Pengembangan Mata Pelajaran
Jenis-jenis Muatan Lokal yang dapat diimplementasikan di satuan pendidikan
adalah:
1. Seni Budaya;
2. Prakarya;
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan;
4. Bahasa, dan/atau
5. Teknologi.
Apabila mata pelajaran Muatan Lokal tidak dapat diintegrasikan pada mata
pelajaran yang ada, dapat menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 3
G. Dokumentasi Muatan Lokal
Sebelum Muatan Lokal dilaksanakan, terlebih dahulu harus menyiapkan
dokumen yang dibutuhkan berupa:
1. Kompetensi Dasar;
2. Silabus, dan
3. Buku teks pelajaran.
H. Pelaksanaan Pembelajaran
Agar Muatan Lokal dapat dilaksanakan dengan baik, harus memperhatikan
aspek-aspek sebagai berikut:
1. Muatan lokal dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
2. Muatan lokal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk berdiri sendiri
sebagai mata pelajaran mempunyai waktu beban belajar maksimum 2 (dua)
jam per minggu. Jika muatan lokal tersebut telah ditentukan dan ditetapkan
oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi untuk satuan pendidikan yang ada di
wilayahnya, maka sekolah harus melaksanakannya.
3. Muatan lokal yang bukan berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, harus
diintegrasikan di dalam salah satu atau lebih dari ketiga mata pelajaran
Kelompok Wajib B (Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, dan Pendidikan
Jasmani, Olah raga dan Kesehatan) dengan waktu beban yang terintegrasi pada
salah satu atau lebih mata pelajaran tersebut.
4. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban
belajar muatan lokal, ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan
(Permendikbud 79 Tahun 2014, Pasal 8, ayat (3)).
5. Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan perlu didukung dengan:
a. Kebijakan Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/
kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya, dan
b. Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan.
(Permendikbud 79 tahun 2014, Pasal 9).
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 4
I. Pengembang
Pengembangan Muatan Lokal dimulai dari tim pengembang kurikulum pada Satuan
Pendidikan, dilaporkan pada tim pengembang kurikulum kabupaten/kota,
selanjutnya dirumuskan oleh tim pengembang kurikulum Provinsi dengan langkah
sebagai berikut:
1. Pengembang muatan lokal di satuan pendidikan adalah tim pengembang
kurikulum satuan pendidikan yang melibatkan unsur komite sekolah/madrasah,
dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
2. Tim Pengembang muatan lokal provinsi adalah: Tim Pengembang Kurikulum
Provinsi, Pengembang Kurikulum Kabupaten/Kota, Pengembang Kurikulum di
Satuan Pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang
terkait.
3. Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya.
(Permendikbud 79 tahun 2014, Pasal 10).
J. Analisis Potensi Daerah
Integrasi muatan lokal (Mulok) pada kurikulum 2013 berasal dari hasil analisis
potensi kebutuhan daerah. Menurut Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014, yang
dimaksud dengan potensi daerah adalah kemampuan yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan atau kekuatan yang terdapat di daerah tertentu
yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi,
dan lingkungan sosial budaya. Berikut, contoh analisis potensi daerah (format 1).
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 5
Format 1: Analisis Potensi Daerah
Pertanyaan
Jawaban
(Isi sesuai potensi di
daerah)
1. Produk atau kompetensi apa yang berkembang di
daerah/lingkungan satuan pendidikan terkait
bidang:
a. Seni budaya
b. Prakarya
c. Penjas Orkes
d. Bahasa
e. Teknologi
Sebutkan sesuai
kondisi riil.
2. Manakah dari produk atau kompetensi yang
tertuang pada jawaban pertanyaan no. 1, yang
dapat dikembangkan di lingkup SMK?
3. Produk dan kompetensi mana dari pertanyaan no.
2 yang dapat dilakukan di satuan pendidikan
mengingat SDM dan fasilitas yang dimiliki satuan
pendidikan?
4. Apakah ada kompetensi lain yang merupakan
kebutuhan daerah yang diperlukan guna
mendukung arah pengembangan daerah?
Sedangkan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat disuatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan
tarap kehidupan masyarakat, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah
serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti
kebutuhan untuk:
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan
keadaan perekonomian daerah;
3. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan
untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata,
dan
4. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
K. Perumusan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) berisi kemampuan dan muatan pembelajaran yang
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 6
mengacu pada kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar (KD) merupakan
penjabaran dari Kompetensi Inti (KI).
Rumusan KD pengetahuan meliputi dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan.
Rumusan KD keterampilan berupa keterampilan abstrak atau keterampilan
konkret.
Contoh:
a. KD: Melakukan gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu dan tenaga (KD ini
mengandung dimensi psikomotorik dan dimensi pengetahuan).
b. KD: Merumuskan alternatif tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara (KD ini mengandung dimensi proses kognitif
dan dimensi pengetahuan).
Kompetensi Dasar merupakan jabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas:
a. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
b. Kompetensi Dasar sikap sosial;
c. Kompetensi Dasar pengetahuan, dan
d. Kompetensi Dasar keterampilan.
KD yang perlu dirumuskan hanya untuk pengetahuan dan keterampilan, KD sikap
tidak perlu dirumuskan karena tidak diajarkan.
Langkah-langkah penyusunan KD:
1. Identifikasi kemampuan apa yang diharapkan dikuasai peserta didik terkait
muatan lokal hasil analisis Lembar Kerja 1 (LK1) yang belum terakomodasi di
mata pelajaran wajib kelompok B.
2. Tentukan level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai peserta didik,
misalnya:
a. KD pengetahuan: berdasarkan rumusan KI level dimensi kognitif untuk
pengetahuan sampai “menerapkan”, satuan pendidikan dapat
menggunakan kognitif level 2 (memahami) dan kognitif level 3
(menerapkan).
b. KD keterampilan: berdasarkan rumusan KI level keterampilan, ada pada:
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 7
1) ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat), dan
2) ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang).
3. Rumuskan KD sesuai level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa,
misalnya: mata pelajaran bahasa daerah.
a. KD pengetahuan: memahamikosa kata bahasa daerah (isi apa nama bahasa
daerah).
b. KD keterampilan: mengucapkan kosa kata bahasa daerah (isi apa nama
bahasa daerah).
L. Penyusunan Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013
dinyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat:
1. Identitas SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan;
2. Identitas satuan pendidikan meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang satuan pendidikan;
4. Kelas dan nama mata pelajaran;
5. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
6. Mata pelajaran;
7. Materi pokok: memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi;
8. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
9. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 8
10. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun, dan
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
Lebih jauh dijelaskan pada Standar Proses bahwa silabus dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Langkah-langkah penyusunan silabus:
1. Analisis KD pengetahuan dan KD keterampilan untuk menentukan KD
pengetahuan nomor berapa yang menjadi satu kesatuan dengan KD
keterampilan nomor berapa.
2. Menguraikan komponen silabus (seperti pada format 2 di bawah).
3. Menuliskan rumusan masing-masing komponen silabus sesuai dengan
penjelasan (seperti pada format 2).
4. Pengembangan silabus meliputi: (1) Pengkajian KI dan KD, (2) Identifikasi
materi pembelajaran, (3) Pengembangan kegiatan pembelajaran, (4)
Perumusan indikator pencapaian kompetensi, (5) Penentuan jenis penilaian, (6)
Penentuan alokasi waktu, dan(7) Penentuan sumber belajar(seperti pada format
2).
Format 2: Pengembangan Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN
Sekolah : ......................................................................
Mata Pelajaran : ......................................................................
Kelas/Semester : ......................................................................
Materi Pembelajaran : ......................................................................
Alokasi Waktu : ......................................................................
Kompetensi Inti
KI-1....................................................................................
KI-2....................................................................................
KI-3....................................................................................
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 9
KI-4....................................................................................
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
….. ….. ….. ….. ….. …..
….. ….. ….. ….. ….. …..
Cara pengisian kolom:
Kolom KD
dituliskan semua KD dari KI-1 dan KI-2, sedangkan
KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang sepadan saja.
Kolom Materi
Pembelajaran
dituliskan berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-
4, dalam berbentuk kata benda atau kata kerja yang
dibendakan.
Kolom
Pembelajaran
dilakukan dari mulai mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan.
Kolom Penilaian
dituliskan jenis dan bentuk penilaian untuk KD dari
KI-1 sampai KD dari KI-4.
Kolom Alokasi
Waktu
prediksi waktu yang diperlukan untuk 1 silabus,
dituliskan frekuensi pertemuan.
Kolom Sumber
Belajar
dituliskan sumber belajar yang digunakan peserta
didik saat belajar.
5. Pengembangan KI dan KD Muatan Lokal ditentukan oleh sekolah berdasarkan
hasil analisis kondisi dan kebutuhan daerah, potensi peserta didik, dukungan
internal dan eksternal.
Sistematika pengembangan KI-KD
a. Latar Belakang;
b. Tujuan;
c. Ruang Lingkup;
d. Penentuan KI dan KD, dan
e. Arah Pengembangan.
6. Silabus Mulok harus memenuhi prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu:
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual,
fleksibel, dan menyeluruh, sehingga lebih jelas dalam menentukan materi, topik
kegiatan, dan uraian materi, serta langkah-langkah pembelajaran (format 3).
Muatan Lokal
@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 10
Format 3: Langkah-langkah Penyusunan Bahan Ajar
1) Identifikasi kebutuhan bahan ajar terkait dengan jumlah kegiatan
pembelajaran yang sesuai silabus.
KD Indikator
Materi
Pembelajaran
Topik
Kegiatan
Pembelajaran
Uraian Materi
Pembelajaran
Langkah-
langkah
Pembelaja
ran
3.1
4.1
….. ….. ….. ….. …..
3.2
4.2
….. ….. ….. ….. …..
Cara pengisian kolom:
Kolom Kompetensi
Dasar
diisi dengan semua KD dari KI-3 dan KI-4 dalam
materi pokok yang sama.
Kolom Indikator
diisi dengan indikator dari KD pengetahuan dan
keterampilan.
Kolom Materi
Pembelajaran
diisi dengan materi pembelajaran dari indikator
pengetahuan dan keterampilan.
Kolom Topik
Kegiatan
Pembelajaran
diisi dengan topik dari setiap kegiatan
pembelajaran yang mengacu pada indikator dan
materi pembelajaran.
Kolom Langkah-
langkah
Pembelajaran
diisi dengan rancangan kegiatan pembelajaran
yang mengacu pada pendekatan saintifik.
2) Gunakan hasil analisis nomor 1) untuk menyusun bahan ajar yang
menggabungkan antara uraian materi pembelajaran dengan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran.
3) Gunakan uraian materi pembelajaran menjadi outline bahan ajar pada
setiap topik kegiatan pembelajaran yang akan disusun.
M. Latihan
Buatlah Muatan Lokal dengan melalui proses sebagai berikut.
1. Analisis Potensi Daerah;
2. Pengembangan Silabus dan Analisis Kompetensi Dasar, serta
3. Langkah-langkah penyusunan bahan ajar.

More Related Content

What's hot

Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Guss No
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPGilang Asri Devianty
 
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMPPermen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMPGilang Asri Devianty
 
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMAPermen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMAGilang Asri Devianty
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPGuss No
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanChi'onk Pemimpin
 
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SDPermen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SDGilang Asri Devianty
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan
553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan
553 agribisnis tanaman hortikultura dan panganWinarto Winartoap
 
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahGilang Asri Devianty
 
13 indikator
13 indikator13 indikator
13 indikator22041976
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiMuhamad Fauzi
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikanSugeng Arianto
 

What's hot (20)

Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
1. standar-isi
1. standar-isi1. standar-isi
1. standar-isi
 
Kurikulum smk
Kurikulum smkKurikulum smk
Kurikulum smk
 
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMPPermen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP
Permen 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP
 
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMAPermen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
Permen nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SDPermen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
Permen No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum SD
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
 
553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan
553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan
553 agribisnis tanaman hortikultura dan pangan
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
 
13 indikator
13 indikator13 indikator
13 indikator
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan8 standar nasional pendidikan
8 standar nasional pendidikan
 

Similar to MULOK

Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranTitin Rohayati
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokalTeguh Sasmito
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalAbdul Hafifudin
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaNayantaka Husna Hartono
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-finalImuh Aryadi
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalOtto Ono Gallery
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAmrizal Ahmad
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Irma Muthiara Sari
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaAepsaenawa
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAri Tanjung
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Dimas Trihatmojo
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Agus Saepulloh
 

Similar to MULOK (20)

Index2
Index2Index2
Index2
 
Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)
 
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
12.ppt
12.ppt12.ppt
12.ppt
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Mulookk
MulookkMulookk
Mulookk
 
Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
 

More from Fashihul Makmun

03 penyusunan program semester allium
03 penyusunan program semester  allium03 penyusunan program semester  allium
03 penyusunan program semester alliumFashihul Makmun
 
05 pengembangan ktsp allium
05 pengembangan ktsp  allium05 pengembangan ktsp  allium
05 pengembangan ktsp alliumFashihul Makmun
 
03 penyusunan program semester allium
03 penyusunan program semester  allium03 penyusunan program semester  allium
03 penyusunan program semester alliumFashihul Makmun
 
02 penyusunan rpp allium
02 penyusunan rpp  allium02 penyusunan rpp  allium
02 penyusunan rpp alliumFashihul Makmun
 
06 peminatan pada smk allium
06 peminatan pada smk  allium06 peminatan pada smk  allium
06 peminatan pada smk alliumFashihul Makmun
 
02 penyusunan rpp allium
02 penyusunan rpp  allium02 penyusunan rpp  allium
02 penyusunan rpp alliumFashihul Makmun
 
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - alliumFashihul Makmun
 
04 adm dan pelaporan hb allium
04 adm dan pelaporan hb  allium04 adm dan pelaporan hb  allium
04 adm dan pelaporan hb alliumFashihul Makmun
 
06 peminatanpada smk allium
06 peminatanpada smk  allium06 peminatanpada smk  allium
06 peminatanpada smk alliumFashihul Makmun
 
04 adm dan pelaporan hb allium
04 adm dan pelaporan hb  allium04 adm dan pelaporan hb  allium
04 adm dan pelaporan hb alliumFashihul Makmun
 
05 pengembangan ktsp allium
05 pengembangan ktsp  allium05 pengembangan ktsp  allium
05 pengembangan ktsp alliumFashihul Makmun
 
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - alliumFashihul Makmun
 

More from Fashihul Makmun (15)

07 pkl a ilium
07 pkl  a ilium07 pkl  a ilium
07 pkl a ilium
 
03 penyusunan program semester allium
03 penyusunan program semester  allium03 penyusunan program semester  allium
03 penyusunan program semester allium
 
07 pkl allium
07 pkl  allium07 pkl  allium
07 pkl allium
 
05 pengembangan ktsp allium
05 pengembangan ktsp  allium05 pengembangan ktsp  allium
05 pengembangan ktsp allium
 
03 penyusunan program semester allium
03 penyusunan program semester  allium03 penyusunan program semester  allium
03 penyusunan program semester allium
 
02 penyusunan rpp allium
02 penyusunan rpp  allium02 penyusunan rpp  allium
02 penyusunan rpp allium
 
09 ekskul allium
09 ekskul   allium09 ekskul   allium
09 ekskul allium
 
06 peminatan pada smk allium
06 peminatan pada smk  allium06 peminatan pada smk  allium
06 peminatan pada smk allium
 
02 penyusunan rpp allium
02 penyusunan rpp  allium02 penyusunan rpp  allium
02 penyusunan rpp allium
 
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium
 
04 adm dan pelaporan hb allium
04 adm dan pelaporan hb  allium04 adm dan pelaporan hb  allium
04 adm dan pelaporan hb allium
 
06 peminatanpada smk allium
06 peminatanpada smk  allium06 peminatanpada smk  allium
06 peminatanpada smk allium
 
04 adm dan pelaporan hb allium
04 adm dan pelaporan hb  allium04 adm dan pelaporan hb  allium
04 adm dan pelaporan hb allium
 
05 pengembangan ktsp allium
05 pengembangan ktsp  allium05 pengembangan ktsp  allium
05 pengembangan ktsp allium
 
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

MULOK

  • 1. MUATAN LOKAL HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
  • 2. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 1 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL A. Pengertian Muatan Lokal 1. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. 2. Muatan lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk: a. Meningkatkan Kesadaran peserta didik akan potensi lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya, dan b. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional. B. Tujuan Tujuan pembelajaran Muatan lokal (Mulok) adalah untuk membekali peserta didik agar mampu: 1. Mengidentifikasi berbagai potensi yang ada di daerah tempat tinggalnya; 2. Mengembangkan aspek lingkungan, social, budaya, dan seni yang dapat menjadi nilai ekonomis, dan 3. Memanfaatkan sumber daya daerah untuk menunjang pembangunan nasional. C. Landasan Hukum 1. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. 2. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
  • 3. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 2 D. Prinsip-prinsip Pengembangan Muatan lokal dikembangkan atas prinsip-prinsip: 1. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; 2. Keutuhan kompetensi; 3. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan, dan 4. Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global. E. Langkah-langkah Pengembangan Langkah-langkah atau tahapan pengembangan Muatan Lokal adalah: 1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya; 2. Identifikasi muatan lokal; 3. Perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis Muatan Lokal; 4. Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar; 5. Pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan; 6. Penetapan Muatan lokal sebagaibagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri; 7. Penyusunan silabus, dan 8. Penyusunan buku teks pelajaran. F. Pengembangan Mata Pelajaran Jenis-jenis Muatan Lokal yang dapat diimplementasikan di satuan pendidikan adalah: 1. Seni Budaya; 2. Prakarya; 3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan; 4. Bahasa, dan/atau 5. Teknologi. Apabila mata pelajaran Muatan Lokal tidak dapat diintegrasikan pada mata pelajaran yang ada, dapat menjadi mata pelajaran tersendiri.
  • 4. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 3 G. Dokumentasi Muatan Lokal Sebelum Muatan Lokal dilaksanakan, terlebih dahulu harus menyiapkan dokumen yang dibutuhkan berupa: 1. Kompetensi Dasar; 2. Silabus, dan 3. Buku teks pelajaran. H. Pelaksanaan Pembelajaran Agar Muatan Lokal dapat dilaksanakan dengan baik, harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Muatan lokal dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia. 2. Muatan lokal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk berdiri sendiri sebagai mata pelajaran mempunyai waktu beban belajar maksimum 2 (dua) jam per minggu. Jika muatan lokal tersebut telah ditentukan dan ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi untuk satuan pendidikan yang ada di wilayahnya, maka sekolah harus melaksanakannya. 3. Muatan lokal yang bukan berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, harus diintegrasikan di dalam salah satu atau lebih dari ketiga mata pelajaran Kelompok Wajib B (Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan) dengan waktu beban yang terintegrasi pada salah satu atau lebih mata pelajaran tersebut. 4. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal, ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan (Permendikbud 79 Tahun 2014, Pasal 8, ayat (3)). 5. Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan perlu didukung dengan: a. Kebijakan Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya, dan b. Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan. (Permendikbud 79 tahun 2014, Pasal 9).
  • 5. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 4 I. Pengembang Pengembangan Muatan Lokal dimulai dari tim pengembang kurikulum pada Satuan Pendidikan, dilaporkan pada tim pengembang kurikulum kabupaten/kota, selanjutnya dirumuskan oleh tim pengembang kurikulum Provinsi dengan langkah sebagai berikut: 1. Pengembang muatan lokal di satuan pendidikan adalah tim pengembang kurikulum satuan pendidikan yang melibatkan unsur komite sekolah/madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. 2. Tim Pengembang muatan lokal provinsi adalah: Tim Pengembang Kurikulum Provinsi, Pengembang Kurikulum Kabupaten/Kota, Pengembang Kurikulum di Satuan Pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang terkait. 3. Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. (Permendikbud 79 tahun 2014, Pasal 10). J. Analisis Potensi Daerah Integrasi muatan lokal (Mulok) pada kurikulum 2013 berasal dari hasil analisis potensi kebutuhan daerah. Menurut Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014, yang dimaksud dengan potensi daerah adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan atau kekuatan yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Berikut, contoh analisis potensi daerah (format 1).
  • 6. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 5 Format 1: Analisis Potensi Daerah Pertanyaan Jawaban (Isi sesuai potensi di daerah) 1. Produk atau kompetensi apa yang berkembang di daerah/lingkungan satuan pendidikan terkait bidang: a. Seni budaya b. Prakarya c. Penjas Orkes d. Bahasa e. Teknologi Sebutkan sesuai kondisi riil. 2. Manakah dari produk atau kompetensi yang tertuang pada jawaban pertanyaan no. 1, yang dapat dikembangkan di lingkup SMK? 3. Produk dan kompetensi mana dari pertanyaan no. 2 yang dapat dilakukan di satuan pendidikan mengingat SDM dan fasilitas yang dimiliki satuan pendidikan? 4. Apakah ada kompetensi lain yang merupakan kebutuhan daerah yang diperlukan guna mendukung arah pengembangan daerah? Sedangkan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat disuatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan tarap kehidupan masyarakat, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk: 1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah; 2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah; 3. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata, dan 4. Meningkatkan kemampuan berwirausaha. K. Perumusan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) berisi kemampuan dan muatan pembelajaran yang
  • 7. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 6 mengacu pada kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti (KI). Rumusan KD pengetahuan meliputi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Rumusan KD keterampilan berupa keterampilan abstrak atau keterampilan konkret. Contoh: a. KD: Melakukan gerak tari berdasarkan unsur ruang, waktu dan tenaga (KD ini mengandung dimensi psikomotorik dan dimensi pengetahuan). b. KD: Merumuskan alternatif tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (KD ini mengandung dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan). Kompetensi Dasar merupakan jabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas: a. Kompetensi Dasar sikap spiritual; b. Kompetensi Dasar sikap sosial; c. Kompetensi Dasar pengetahuan, dan d. Kompetensi Dasar keterampilan. KD yang perlu dirumuskan hanya untuk pengetahuan dan keterampilan, KD sikap tidak perlu dirumuskan karena tidak diajarkan. Langkah-langkah penyusunan KD: 1. Identifikasi kemampuan apa yang diharapkan dikuasai peserta didik terkait muatan lokal hasil analisis Lembar Kerja 1 (LK1) yang belum terakomodasi di mata pelajaran wajib kelompok B. 2. Tentukan level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai peserta didik, misalnya: a. KD pengetahuan: berdasarkan rumusan KI level dimensi kognitif untuk pengetahuan sampai “menerapkan”, satuan pendidikan dapat menggunakan kognitif level 2 (memahami) dan kognitif level 3 (menerapkan). b. KD keterampilan: berdasarkan rumusan KI level keterampilan, ada pada:
  • 8. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 7 1) ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat), dan 2) ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang). 3. Rumuskan KD sesuai level kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa, misalnya: mata pelajaran bahasa daerah. a. KD pengetahuan: memahamikosa kata bahasa daerah (isi apa nama bahasa daerah). b. KD keterampilan: mengucapkan kosa kata bahasa daerah (isi apa nama bahasa daerah). L. Penyusunan Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 dinyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat: 1. Identitas SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan; 2. Identitas satuan pendidikan meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; 3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang satuan pendidikan; 4. Kelas dan nama mata pelajaran; 5. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau 6. Mata pelajaran; 7. Materi pokok: memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 8. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 9. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
  • 9. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 8 10. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun, dan 11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Lebih jauh dijelaskan pada Standar Proses bahwa silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah penyusunan silabus: 1. Analisis KD pengetahuan dan KD keterampilan untuk menentukan KD pengetahuan nomor berapa yang menjadi satu kesatuan dengan KD keterampilan nomor berapa. 2. Menguraikan komponen silabus (seperti pada format 2 di bawah). 3. Menuliskan rumusan masing-masing komponen silabus sesuai dengan penjelasan (seperti pada format 2). 4. Pengembangan silabus meliputi: (1) Pengkajian KI dan KD, (2) Identifikasi materi pembelajaran, (3) Pengembangan kegiatan pembelajaran, (4) Perumusan indikator pencapaian kompetensi, (5) Penentuan jenis penilaian, (6) Penentuan alokasi waktu, dan(7) Penentuan sumber belajar(seperti pada format 2). Format 2: Pengembangan Silabus SILABUS MATA PELAJARAN Sekolah : ...................................................................... Mata Pelajaran : ...................................................................... Kelas/Semester : ...................................................................... Materi Pembelajaran : ...................................................................... Alokasi Waktu : ...................................................................... Kompetensi Inti KI-1.................................................................................... KI-2.................................................................................... KI-3....................................................................................
  • 10. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 9 KI-4.................................................................................... Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. Cara pengisian kolom: Kolom KD dituliskan semua KD dari KI-1 dan KI-2, sedangkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang sepadan saja. Kolom Materi Pembelajaran dituliskan berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI- 4, dalam berbentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan. Kolom Pembelajaran dilakukan dari mulai mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Kolom Penilaian dituliskan jenis dan bentuk penilaian untuk KD dari KI-1 sampai KD dari KI-4. Kolom Alokasi Waktu prediksi waktu yang diperlukan untuk 1 silabus, dituliskan frekuensi pertemuan. Kolom Sumber Belajar dituliskan sumber belajar yang digunakan peserta didik saat belajar. 5. Pengembangan KI dan KD Muatan Lokal ditentukan oleh sekolah berdasarkan hasil analisis kondisi dan kebutuhan daerah, potensi peserta didik, dukungan internal dan eksternal. Sistematika pengembangan KI-KD a. Latar Belakang; b. Tujuan; c. Ruang Lingkup; d. Penentuan KI dan KD, dan e. Arah Pengembangan. 6. Silabus Mulok harus memenuhi prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh, sehingga lebih jelas dalam menentukan materi, topik kegiatan, dan uraian materi, serta langkah-langkah pembelajaran (format 3).
  • 11. Muatan Lokal @2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, Direktorat PSMK 10 Format 3: Langkah-langkah Penyusunan Bahan Ajar 1) Identifikasi kebutuhan bahan ajar terkait dengan jumlah kegiatan pembelajaran yang sesuai silabus. KD Indikator Materi Pembelajaran Topik Kegiatan Pembelajaran Uraian Materi Pembelajaran Langkah- langkah Pembelaja ran 3.1 4.1 ….. ….. ….. ….. ….. 3.2 4.2 ….. ….. ….. ….. ….. Cara pengisian kolom: Kolom Kompetensi Dasar diisi dengan semua KD dari KI-3 dan KI-4 dalam materi pokok yang sama. Kolom Indikator diisi dengan indikator dari KD pengetahuan dan keterampilan. Kolom Materi Pembelajaran diisi dengan materi pembelajaran dari indikator pengetahuan dan keterampilan. Kolom Topik Kegiatan Pembelajaran diisi dengan topik dari setiap kegiatan pembelajaran yang mengacu pada indikator dan materi pembelajaran. Kolom Langkah- langkah Pembelajaran diisi dengan rancangan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik. 2) Gunakan hasil analisis nomor 1) untuk menyusun bahan ajar yang menggabungkan antara uraian materi pembelajaran dengan langkah- langkah kegiatan pembelajaran. 3) Gunakan uraian materi pembelajaran menjadi outline bahan ajar pada setiap topik kegiatan pembelajaran yang akan disusun. M. Latihan Buatlah Muatan Lokal dengan melalui proses sebagai berikut. 1. Analisis Potensi Daerah; 2. Pengembangan Silabus dan Analisis Kompetensi Dasar, serta 3. Langkah-langkah penyusunan bahan ajar.