Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
MODUL 11 & 12 BI (3).pptx
1. MODUL 11 & 12
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD
NAMA KELOMPOK :
1. Ahdloril Wahid : (858724209)
2. Kiki Yulianah : (858723561)
3. Mohammad Thoyyibah : (858727014)
4. KB 1
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Kimble (dalam Hergenhahn 1982) mengemukakan bahwa perubahan
tingkah laku siswa setelah melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku
yang relative permanen, tingkah laku yang diakibatkan oleh adanya
penguatan (reinforcement) praktis, B.F Skinner menyatakan bahwa
perubahan tingkah laku dalam pembelajaran dan tidak melalui proses yang
dapat disimpulkan, sedangkan para ahli yang lain menyatakan bahwa
perubahan tingkah laku merupakan akibat proses pembelajaran. Kecuali
Skinner, para ahli berpendapat bahwa pembelajaran merupakan mediator
perubahan tingkah laku.
5. B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang sistemik,
sistematis, dan terencana. Untuk mewujudkan ketiga karateristik pelajaran
bahasa, terdapat beberapa masalah yang harus diantisipasi dan didudukkan
secara proporsional. Permasalahan tersebut berkaitan dengan.
(1) Tujuan pembelajaran,
(2) Materi pembelajaran,
(3) Strategi pembelajaran,
(4) Evaluasi,
(5) Pengajar (guru), dan
(6) Siswa.
6. C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
Menurut kurikulum 2004, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), mata
pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa
berkomunikasi baik lisan maupun tulis, sebagai alat untuk mempelajari rumpun pelajaran
lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan sikap
menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif karya sastra Indonesia
(Mulyasa, 2003:89). Agar anda dapat melaksanakan pembelajaran berbicara di SD,
terlebih dahulu anda pelajari tentang hal-hal berikut ini:
1. Teori Berbicara
2. Komponen Berbicara
3. Hakikat Berbicara
4. Jenis-jenis Berbicara
7. D. TEKNIK BERBICARA
Berbicara di depan umum memerlukan teknik tertentu. Penguasaan
teknik yang digunakan untuk menyajikan pikiran dan gagasan secara moral
merupakan persyarakat yang harus dipenuhi oleh calon pembicara. Sebagai
salah satu metode penyampaian lisan yang ditunjukkan kepada pendengar
(khalayak). Ada beberapa persyaratan untuk melatih kemampuan berbicara
adalah sebagai berikut
1. Memiliki Keberanian dan Tekad yang Kuat
2. Memiliki Pengetahuan yang Luas
3. Memahami Proses Kominikasi Massa
4. Menguasai bahasa yang Baik dan Lancar
5. Pelatihan yang Memadai
8. E. EFEKTIVITAS BERBICARA
Menurut Tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri orang bicara yang baik, antara lain
1. Pandai menemukan topic yang tepat dan up to date (terkini);
2. Mangusai materi;
3. Memahami pendengar;
4. Memahami situasi
5. Merumuskan tujuan dengan jelas;
6. Memiliki kemampuan linguistic yang memadai;
7. Menjalin kontak dengan pendengar;
8. Menguasai pendengar;
9. Memanfaatkan alat bantu;
10. Berperan meyakinkan;
9. F. PEMBELAJARAN BI DENGAN FOKUS BERBICARA
pembelajaran keterampilan berbahasa pada hakikatnya merupakan
upaya meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Dalam pelaksanaannya keempat keterampilan ini harus
mendapatkan porsi pembelajaran yang seimbang dalam konteks yang alami.
Pembelajaran yang di buat-buat akan menjadikan keterampilan yang dilatih
terasa aneh dan bersifat artificial. Hal ini siswa harus dilakukan agar siswa:
1. Konsep Pembelajaran Berbicara Terpadu
2. Isi/Aktivitas Pembelajaran Berbicara
Aktivitas pembelajaran terpadu dapat dilakukan dengan 3 tekni yaitu:
a. Teknik terpimpin;
b. Teknik semi terpimpin; serta
c. Teknik bebas.
10. G. TUJUAN PEMBELAJARAN BERBICARA DI SEKOLAH DASAR
Tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, menginformasikan, menstimulasi,
meyakinkan, atau menggerakan pendengar (Tarigan; 1990:177). Tujuan pembelajaran di SD
dikelompokkan atas
1. Tujuan pembelajaran berbicara didepan kelas rendah,
a. Melatih Keberanian Siswa
b. Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalaman
c. Melatih Menyampaikan Pendapat;
d. Membiasakan Siswa untuk Bertanya
2. Tujuan pembelajaran berbicara didepan kelas tinggi.
a. Memupuk Keberanian Siswa;
b. Mengungkapkan Pengetahuan dan Wawasan Siswa;
c. Melatih Siswa Menyanggah/Menolak Pendapat Orang Lain;
11. KB 2
Model Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara
Dalam proses pembelajaran, Coles (1995) menyatakan bahwa berbahasa
lisan merupakan inti dari setiap kurikulum pengajaran. Pada kenyataannya
sebagian besar kegiatan belajar dan mengajar dilakukan melalui media
kominukasi lisan (Pollard dan Tann, 1993). Model pembelajaran BI dengan
focus berbicara di sekolah yang satu dengan yang lainnya tentulah amat
berguna. Ada hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam pembelajaran
berbicara antara lain:
(1)Suasana belajar di sekolah (dikelas) dan
(2) Kegiatan berbicara.
12. A. MATERI ATAU BAHAN YANG SESUAI UNTUK KEGIATAN BERBICARA
Materi pembelajaran berbicara di SD menurut kurikulum 2004 dapat anda lihat
pada standar kompentensi atau pada penjabaran masing-masing kompetensi dasar dan
materi pokok yang ada di dalam kurikulum. (Modul 11.26 – 11.27)
13. B. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBICARA
1. Metode Ulang Ucap
2. Metode Lihat Ucap
3. Metode Memerikan
4. Metode Menjawab Pertanyaan
5. Metode Bertanya
6. Metode Bertanya Menggali
7. Metode Melanjutkan Cerita
8. Metode Menceritakan Kembali
9. Metode Bercakap-cakap
10. Mereka Cerita Gambar
11. Bercerita
12. Memberi Petunjuk
13. Metode Melaporkan
14. Metode Wawancara
15. Metode Diskusi
16. Metode Bertelepon
17. Metode Dramatisasi
Beberapa metode pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan (Tarigan dalam Idra 2002: 56) adalah:
15. KB 1
KAHIKAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD
KB 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DI SD
16. A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA
Pengertian apresiasi sastra secara umum adalah penilaian yang baik atau
penghargaan terhadap karya sastra
Pengertian apresiasi sastra secara luas adalah pengenalan melalui perasaan atau
kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan
yang di ungkapkan pengarang
17. B. HAKIKAT SASTRA ANAK
1. Pengertian Sastra Anak
Menurut Santoso ( 2003:8.3) sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya
domonan yang bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami
oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak
Karya sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang
bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak
dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak
2. Ciri Sastra Anak
Menurut Sarumpaet ( dalam Santoso, 2003:8.3 ) Ada tiga ( 3 ) ciri yang membedakan antara sastra
anak dengan sastra orang dewasa.
1. Unsur pantangan
2. Penyajian dengan gaya secara langsung
3. Fungsi terapan
3. Jenis Sastra Anak
Jenis sastra anak, seperti halnya ada pada karya sastra umum, yaitu bentuk puisi, prosa, dan drama.
(Modul 12.8)
18. C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS SASTRA
Pembelajaran yang akan dilaksanakan difokuskan pada sastra maka materi yang
dipilih adalah memperkenalkan karya sastra.
Misalnya anak-anak di suruh mendengarkan puisi atau cerpen, kemudian mereka
diminta untuk menulis kembali isi puisi atau cerpen tersebut dengan bahasa
mereka sendiri
19. D. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH
Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah adalah mampu mengapresiasi
sastra anak secara sederhana melalaui kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran , dan
mendeklamasikan atau melagukan puisi anak
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di capai di kelas 1 dan 2 adalah:
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan.( kelas 1 dan 2)
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara. ( kelas 1 dan 2 )
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca. ( kelas 2 )
20. E. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS TINGGI
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD adalah mampu mengekspresikan
berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karanggan melalui piikiran
sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri,
dan menulis petunjuk.
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 4 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui mendengarkan dongeng atau cerita rakyat, mendengarkan pembacaan
pantun, membaca dongeng atau cerita rakyat,memerankan penggalan drama, menulis cerita
rekaan, dan membuat pantun sederhana.
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 5 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui mendengarkan dan menanggapi cerita rakyat, mendengarkan dan
menanggapi cerita pendek, menulis prosa sederhana, memerankan drama anak tanpa teks dan
menulis puisi bebas.
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 6 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui membaca novel anak, bermain peran, memparafrasekan puisi,
mendengarkan cerita rakyat, dan membacakan cerita rakyat yang masih popular.
21. Lanjutan…………..
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di capai di kelas 3, 4, 5 dan 6 adalah :
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan.( kelas 3,4,5, dan 6 )
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara. ( kelas 3,4,5, dan 6 )
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca. ( kelas 3,4,5, dan 6 )
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis. ( kelas 4,5, dan 6 )
22. A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
SASTRA
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Mendengarkan dongeng Mendengarkan dongeng
guru,menjawab pertanyaan,
dan menceritakan kembali
1. Menjawab pertanyaan
dan menjelaskan isi
dongeng
2. Menceritakan kembali
isi dongeng dengan
kalimatnya sendiri
Dongeng
KELAS 1
Kemampuan Bersastra
Standart Kompetensi:
Mampu mengapresiasi sastra anak secara sederhana melalui kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran,
dan mendeklamasikan atau melagukan puisi anak.
1. Mendengarkan
23. Lanjutan…………..
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Mendeklamasikan puisi
anak atau syair lagu
Memerankan tokoh
dongeng
Mendeklamasikan puisi
anak atau syair lagu dengan
penghayatan dan ekspresi
yang sesuai
Memerankan tokoh
tertentu dalam dongeng
yang sesuai dengan
karakternya
1. Memabaca puisi atau
syair lagu dengan benar
2. Mendeklamasikannya
sesuai dengan isi dan
mengekspresikannya
dengan gerak dan
mimik yang sesuai
3. Bermain peran dengan
percaya diri sesuai
dengan tokoh yang
diberikan
Puisi anak atau syair lagu
anak
Tokoh tertentu dan
dongeng manusia atau
hewan, seperti dalam
dongeng kancil
2. Berbicara
Untuk kelas 2 s/d 6 mohon di lihat KB 2 di modul 12.18 – 12.29
24. B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DIKELAS
RENDAH
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Menceritakan kembali
cerita yang didengarkan
Menceritakan kembali
cerita yang didengarkan
dengan menggunakan kata-
kata sendiri
1. Menjawab pertanyaan
tentang isi cerita
2. Menceritakan kembali
cerita yang didengarkan
dengan menggunakan
kata-kata sendiri
Cerita anak
Dari materi pokok dan hasil belajar yang tertera diatas maka kegiatan yang dapat
dilakukan guru adalah membacakan cerita anak atau memperdengarkannya melalui audio
kaset.
25. C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA DIKELAS
TINGGI
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Memparafrasekan puisi
anak
Membuat parafrase puisi
dengan tetap
mempertahankan makna
puisi
1. Menjelaskan isi
amanat/pesan yang
terkandung dalam puisi
2. Mengubah puisi
kedalam prosa
sederhana dengan
mempertahankan
makna atau atau isi
puisi.
Puisi anak
Dari materi pokok dan hasil belajar yang tertera diatas maka kegiatan yang dapat
dilakukan guru adalah dengan cara membagikan lembaran yang berisi puisi anak,
kemudian guru membacakannya. Setelah itu anak-anak diminta untuk membaca puisi
tersebut. Kegiatan itu bertujuan agar anak dapat memahami isi puisi itu.