SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
RADIASI BENDA HITAM
FAHMI IMAN ALFARIZKI – XII IPA 1
Jika suatu benda disinari dengan radiasi elektromag-netik, benda itu
akan menyerap setidaknya sebagian energi radiasi tersebut.
 temperatur benda akan naik
Teori Pancaran Benda Hitam
Jika benda tersebut menyerap semua energi yang datang tanpa
memancarkannya kembali, temperatur benda akan terus naik
 Kenyataannya tidak pernah terjadi, mengapa?
 Karena sebagian energi yang diserap benda akan dipancarkan
kembali.
Apabila laju penyerapan energi lebih besar dari laju pancarannya,
 temperatur akan terus naik
 akhirnya benda mencapai temperatur keseimbangan dimana
laju penyerapan sama dengan laju pancarannya.
Keadaan ini disebut setimbang termal (setimbang termodinamik).
Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita hipotesakan
suatu pemancar sempurna yang disebut benda hitam (black body)
 Benda hitam adalah suatu benda yang menyerap seluruh
pancaran elektromagnetik (energi) yang datang padanya
 Tidak ada pancaran yang dilalukan atau yang dipantulkan
 Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur benda hanya
ditentukan oleh jumlah energi yang diserapnya per detik
 Pada keadaan ini, sifat pancaran dapat ditentukan dengan tepat
Intensitas Radiasi
Energi kalor yang dipancarkan tiap
satuan luas permukaan benda tiap
satuan waktu berbanding lurus
dengan pangkat empat suhu
mutlaknya
Hukum Stefan-Boltzman
𝐼 = 𝜎𝑇4
Karena I =
𝑃
𝐴
, maka
𝐼 =
𝑃
𝐴
= 𝜎𝑇4
𝑃 = 𝐴𝜎𝑇4
Dengan:
- P = Daya radiasi (W)
- A = Luas permukaan benda (m2)
- σ = Konstanta Stefan-Boltzman (5,67x10-8 W m2 K-4)
- T = Suhu benda (K)
Untuk benda panas yang bukan benda hitam berlaku persamaan yang sama
namun ditambah dengan e atau koefisien emisivitas
𝑃 = 𝑒𝐴𝜎𝑇4
0<e<1
Contoh Soal
Andaikan matahari sebagai Benda hitam, maka pada kedalaman 100.000 km,
berapa suhunya? (Jari-jari Matahari 700.000 km, suhu permukaan matahari 5800 K)
Diketahui: h = 100000 km = 1x108 m
r = 700000 km = 7x108 m
Tpermukaan = 5800 K
Ditanya: Th ?
Jawab:
Ppermukaan = Ph
𝑒4𝜋𝑟2 𝜎𝑇𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
4
= 𝑒4𝜋𝑟ℎ
2
𝜎𝑇ℎ
4
Th =
4 𝑟2 𝑇𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
4
𝑟ℎ
2
Th =
4
(7𝑥108)2
.58004
(7𝑥108−1𝑥108)4
= 6265 K
Hukum Pergeseran Wien
Energi Maksimum atau intensitas maksimum yang dipancarkan suatu benda tergantung dari suhu
benda serta panjang gelombang cahaya yang dipancarkan.
Intensitas benda hitam
sebagai fungsi panjang
gelombang
Kasatmata
 (m)
Intensitas)
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00
UV Inframerah
8 000 K
7 000 K
6 000 K
5 000 K
4 000 K
maks =
0,2898
T
maks dinyatakan dalam cm
dan T dalam Kelvin Wilhelm Wien
(1864 – 1928)
maks T= C = 2,90x10-3
Atau
Gambar disamping menunjukkan bahwa
semakin panas/tinggi temperatur
permukaan bintang maka makin biru
warnanya dan sebaliknya semakin
dingin/rendah temperatur permukaannya
maka makin merah temperaturnya
 Hukum Wien ini menyatakan
bahwa makin tinggi temperatur
suatu benda hitam, makin pendek
panjang gelombangnya
 Hal ini dapat digunakan untuk
menerangkan gejala bahwa
bintang yang temperaturnya
tinggi akan tampak berwarna
biru, sedangkan yang
temperatur-nya rendah tampak
berwarna merah.
0,00
 (m)
IntensitasSpesifik[B(T)]
0,50 1,00 1,50 1,75 2,00
Garis Singgung
λmaks
Panjang Gelombang
0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
Intensitas
maks = 0,36  m = 3,62 x 10-5 cm
Contoh penentuan maks
maks =
0,2898
T
0,2898
3,62 x 10-5
=
= 8 000 K
Apabila maks dapat ditentukan, maka
temperatur benda dapat dicari, yaitu
Distribusi energi
benda hitam
maks
0,2898
T =
Contoh :
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak
spektrum bintang A dan bintang B masing-masing
berada pada panjang gelombang 0,35 m dan 0,56 m.
Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan
seberapa besar perbedaan temperaturnya
Jawab :
Jadi bintang A mempunyai maks lebih pendek daripada
bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas
daripada bintang B
maks A = 0,35 m , maks B = 0,56 m
maks =
0,2898
T
T =
0,2898
maks
Untuk bintang A :
Untuk bintang B :
Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada
temperatur bintang B
TA =
0,2898
lmaks A
=
0,2898
0,35
TB =
lmaks B
0,2898
=
0,2898
0,56
0,2898
0,35
0,56
0,2898
TA
TB
= = 1,6
Bintang B : maks = 0,56 m = 0,56 x 10-4 cm
Bintang A : maks = 0,35 m = 0,35 x 10-4 cm
Cara lain :
Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B
maks =
0,2898
T
0,2898
T =
maks
0,2898
0,35 x 10-4
TA = = 8 280 K
0,2898
0,56 x 10-4
TA = = 5 175 K
5175
8280TA
TB
= = 1,6
3. Teori Klasik RadiasiBenda Hitam
Lord Rayleigh dan James Jeans mengusulkan dengan menganggap
bahwa muatan-muatandidinding permukaan benda berongga
dihubungkan dengan semacam pegas. Ketikasuhu naikmaka muatan
akanbergetar yang berubah kecepatannya dan akibathal tersebut,
maka timbul radiasibenda hitam
KJxk
ckT
I /,; 23
4
10381
2 




Model persamaan ini gagal, karena hanya mampumenerangkan kurva spektrum
intensitas radiasi benda hitam denganpanjang gelombang besar saja. Tetapi tidak
cocok untuk panjang gelombang lebih kecil
25/01/2015 18
TEORI KLASIK -WILHELM WIEN
Model ini dibuat dengan menganggap benda hitam
seperti sebuah selinder berisi radiasi bendahitam
(gelombang elektromagnetik). Dinding silinder bersifat
pemantul sempurna danpiston dapat bergerak naik
turun. Radiasi ini mampumemberikan tekanan pada
piston. Tekanan radiasi dapat terjadi akibat tekanan
gas pada piston
sJxh
e
hc
I kThc
.,;
)( /
34
5
2
106266
1
2 


 


Model persamaan ini gagal, karena hanya mampumenerangkan kurva spektrum
intensitas radiasi benda hitam dengan panjang gelombang panjang saja. Tetapi
tidak cocokuntuk panjang gelombang lebih besar
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat diserap atau
dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang disebut kuantum (kuanta)
Kuantum yang bergerak dengan kecepatan
cahaya disebut foton.
Energi Foton dirumuskan sebagai berikut:
𝐸 = 𝑛ℎ𝑓
𝐸 =
𝑛ℎ𝑐
𝜆
atau
Dengan:
E : Energi foton (J)
n : Jumlah Foton (Bilangan bulat)
h : tetapan Planck (6,6x10-34 Js)
c : Kecepatan cahaya (3x108 m/s)
λ : Panjang gelombang (m)
Plank menurunkan teorinya memakai
anggapan yang sama dengan Rayleigh-Jeans
yaitu dengan menganggap radiasi dihasilkan
oleh muatan atau molekul yang bergetar
dengan menambah 2 asumsi mengenai osilasi
molekul molekul pada dinding benda
berongga
1. molekul-molekul yang bersosialisasi akan memancarkan energi diskret (tidak kontinu). En yang
diberikan dengan rumus :
E = nhf
2. Molekul memancar atau menyerap energi dalam satuan-satuan energi yang diskrit yang
dinamakan foton
E = hf
Supaya ikatan kimia dalam molekul kulit manusia dapat diputuskan
perlu energi foton 3,5 eV, sesuai dengan panjang gelombang
berapakah energi itu?
E =
ℎ𝑐
𝜆
𝜆 =
ℎ𝑐
𝐸
𝜆 =
6,6𝑥10−34 𝑥3𝑥108
5,6𝑥10−19
𝜆 = 3,536x10-7 m = 3536 Å
Contoh Soal
Diketahui: E = 3,5 eV
Ditanya: 𝜆?
Jawab:
Efek Fotolistrik
Adalah peristiwa terlepasnya elektron – elektron
dari permukaan logam ketika logam tersebut disinari
cahaya
Kato
da
Anod
a
• Pertama kali
ditemukan pertama
kali oleh Hertz
• Elektron yang
terlepas disebut
elektron foto
Penjelasan Efek Fotolistrik
 Semakin besar intensitas cahaya menyebabkan
semakin banyak elektron yang terlepas
 Kenaikan frekuensi cahaya akan meningkatkan EK
elektron foto
h = konstanta Plank = 6,6 x 10 -34 Js
W0 = fungsi kerja / energi ambang
 Jika frekuensi cahaya “ f “ lebih kecil dari frekuensi
ambang “ f0 “, maka tidak ada elektron yg
terlepas
 Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat
setelah penyinaran
Diagram Energi Efek Fotolistrik
Efoton = hf Eelektron = ½ m v2
Wo = hfo
Grafik Efek Fotolistrik
Grafik E - f
Hasil pembacaan grafik :
1. EK elektron foto 0 – 4,0
eV
2. Energi minimal untuk
melepaskan elektron =
1,6 eV (Wo )
fo
Grafik I - v
Hasil pembacaan grafik :
1. Vo = potensial henti
(beda potensial negatif
antara anode & katode
yg menyebabkan tidak
satupun elektron foto
yang sampai ke anode)
2. Intensitas cahaya tidak
berpengaruh thd EK
maks.
3. Intensitas (a) > Intensitas
(b)
Efek Compton
Momentum sebuah foton
Persamaan Efek
Compton
Sifat Gelombang dari Partikel
Sifat partikel dinyatakan oleh besaran momentum (p) dan
sifat gelombang dinyatakan dengan besaran panjang
gelombang (λ).
Hipotesa De Broglie :
“ Partikel – partikel dengan momentum p seharusnya juga
memiliki sifat – sifat gelombang dengan panjang
gelombang λ
Hipotesa ini dibuktikan oleh Davisson &
Germer pada tahun 1926.
Panjang gelombang De Broglie :
h = konstanta Plank = 6,6 x 10 – 34 Js
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan gerak partikel (m/s)

More Related Content

What's hot

Viskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperaturViskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperaturNaufa Nur
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Daniel Marison
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Turbidimetry Lidya Novita and friends
Turbidimetry Lidya Novita and friendsTurbidimetry Lidya Novita and friends
Turbidimetry Lidya Novita and friendsLidya Novita Bachtiar
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenFirda Shabrina
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Agustin Dian Kartikasari
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanArdian Muhtar
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 

What's hot (20)

Bab 5 gas
Bab 5 gasBab 5 gas
Bab 5 gas
 
Materi kinetika-kimia
Materi kinetika-kimiaMateri kinetika-kimia
Materi kinetika-kimia
 
Viskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperaturViskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperatur
 
Zat dan wujudnya
Zat dan wujudnyaZat dan wujudnya
Zat dan wujudnya
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
 
5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Turbidimetry Lidya Novita and friends
Turbidimetry Lidya Novita and friendsTurbidimetry Lidya Novita and friends
Turbidimetry Lidya Novita and friends
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Identifikasi serat 1
Identifikasi serat 1Identifikasi serat 1
Identifikasi serat 1
 
ksp
kspksp
ksp
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
 
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluanKIMIA DASAR-1. pendahuluan
KIMIA DASAR-1. pendahuluan
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 

Viewers also liked (15)

Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri
Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama ÖrnekleriEndüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri
Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri
 
XII. Teknoloji Ödülleri
XII. Teknoloji ÖdülleriXII. Teknoloji Ödülleri
XII. Teknoloji Ödülleri
 
Медицина Средневековья
Медицина СредневековьяМедицина Средневековья
Медицина Средневековья
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Семинарски рад-ворд
Семинарски рад-вордСеминарски рад-ворд
Семинарски рад-ворд
 
Pelaksanaan
PelaksanaanPelaksanaan
Pelaksanaan
 
Küme ve bölgesel çalışmalarda TTGV Deneyimleri
Küme ve bölgesel çalışmalarda TTGV DeneyimleriKüme ve bölgesel çalışmalarda TTGV Deneyimleri
Küme ve bölgesel çalışmalarda TTGV Deneyimleri
 
Human Capital
Human Capital Human Capital
Human Capital
 
Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri 16-17.11.2015
Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri 16-17.11.2015Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri 16-17.11.2015
Endüstriyel Simbiyoz ve Uygulama Örnekleri 16-17.11.2015
 
Wi-fi tecnology
Wi-fi tecnologyWi-fi tecnology
Wi-fi tecnology
 
Dr. T. Fikret Yücel Ödül Programı
Dr. T. Fikret Yücel Ödül ProgramıDr. T. Fikret Yücel Ödül Programı
Dr. T. Fikret Yücel Ödül Programı
 
звантаження (1)
звантаження (1)звантаження (1)
звантаження (1)
 
звантаження
звантаженнязвантаження
звантаження
 
Percents
PercentsPercents
Percents
 
percents
percentspercents
percents
 

Similar to Radiasi Benda Hitam

Similar to Radiasi Benda Hitam (20)

Makalah fisika rbh
Makalah fisika rbhMakalah fisika rbh
Makalah fisika rbh
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1
 
Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2
 
Hukum pancaran
Hukum pancaranHukum pancaran
Hukum pancaran
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
radiasi Benda hitam fisika sma
radiasi Benda hitam fisika smaradiasi Benda hitam fisika sma
radiasi Benda hitam fisika sma
 
PPT_KEL-3_FISIKA KUANTUM.pptx
PPT_KEL-3_FISIKA KUANTUM.pptxPPT_KEL-3_FISIKA KUANTUM.pptx
PPT_KEL-3_FISIKA KUANTUM.pptx
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptxRadiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
Radiasi Benda Hitam,Dicky.pptx
 
radiasi benda hitam
 radiasi benda hitam radiasi benda hitam
radiasi benda hitam
 
Fisika Kuantum part 3
Fisika Kuantum part 3Fisika Kuantum part 3
Fisika Kuantum part 3
 
Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)Resume fisika seri 4 (materi sks)
Resume fisika seri 4 (materi sks)
 
Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5
 
materi fisika-4
materi fisika-4materi fisika-4
materi fisika-4
 
Bukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.pptBukan Kuantum Biasa.ppt
Bukan Kuantum Biasa.ppt
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Radiasi Benda Hitam

  • 1. RADIASI BENDA HITAM FAHMI IMAN ALFARIZKI – XII IPA 1
  • 2. Jika suatu benda disinari dengan radiasi elektromag-netik, benda itu akan menyerap setidaknya sebagian energi radiasi tersebut.  temperatur benda akan naik Teori Pancaran Benda Hitam Jika benda tersebut menyerap semua energi yang datang tanpa memancarkannya kembali, temperatur benda akan terus naik  Kenyataannya tidak pernah terjadi, mengapa?  Karena sebagian energi yang diserap benda akan dipancarkan kembali.
  • 3. Apabila laju penyerapan energi lebih besar dari laju pancarannya,  temperatur akan terus naik  akhirnya benda mencapai temperatur keseimbangan dimana laju penyerapan sama dengan laju pancarannya. Keadaan ini disebut setimbang termal (setimbang termodinamik).
  • 4. Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita hipotesakan suatu pemancar sempurna yang disebut benda hitam (black body)  Benda hitam adalah suatu benda yang menyerap seluruh pancaran elektromagnetik (energi) yang datang padanya  Tidak ada pancaran yang dilalukan atau yang dipantulkan  Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang diserapnya per detik  Pada keadaan ini, sifat pancaran dapat ditentukan dengan tepat
  • 5. Intensitas Radiasi Energi kalor yang dipancarkan tiap satuan luas permukaan benda tiap satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya Hukum Stefan-Boltzman 𝐼 = 𝜎𝑇4 Karena I = 𝑃 𝐴 , maka 𝐼 = 𝑃 𝐴 = 𝜎𝑇4 𝑃 = 𝐴𝜎𝑇4
  • 6. Dengan: - P = Daya radiasi (W) - A = Luas permukaan benda (m2) - σ = Konstanta Stefan-Boltzman (5,67x10-8 W m2 K-4) - T = Suhu benda (K) Untuk benda panas yang bukan benda hitam berlaku persamaan yang sama namun ditambah dengan e atau koefisien emisivitas 𝑃 = 𝑒𝐴𝜎𝑇4 0<e<1
  • 7. Contoh Soal Andaikan matahari sebagai Benda hitam, maka pada kedalaman 100.000 km, berapa suhunya? (Jari-jari Matahari 700.000 km, suhu permukaan matahari 5800 K) Diketahui: h = 100000 km = 1x108 m r = 700000 km = 7x108 m Tpermukaan = 5800 K Ditanya: Th ? Jawab: Ppermukaan = Ph 𝑒4𝜋𝑟2 𝜎𝑇𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 4 = 𝑒4𝜋𝑟ℎ 2 𝜎𝑇ℎ 4 Th = 4 𝑟2 𝑇𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 4 𝑟ℎ 2 Th = 4 (7𝑥108)2 .58004 (7𝑥108−1𝑥108)4 = 6265 K
  • 8. Hukum Pergeseran Wien Energi Maksimum atau intensitas maksimum yang dipancarkan suatu benda tergantung dari suhu benda serta panjang gelombang cahaya yang dipancarkan. Intensitas benda hitam sebagai fungsi panjang gelombang Kasatmata  (m) Intensitas) 0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 UV Inframerah 8 000 K 7 000 K 6 000 K 5 000 K 4 000 K maks = 0,2898 T maks dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin Wilhelm Wien (1864 – 1928) maks T= C = 2,90x10-3 Atau
  • 9. Gambar disamping menunjukkan bahwa semakin panas/tinggi temperatur permukaan bintang maka makin biru warnanya dan sebaliknya semakin dingin/rendah temperatur permukaannya maka makin merah temperaturnya
  • 10.
  • 11.  Hukum Wien ini menyatakan bahwa makin tinggi temperatur suatu benda hitam, makin pendek panjang gelombangnya  Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru, sedangkan yang temperatur-nya rendah tampak berwarna merah. 0,00  (m) IntensitasSpesifik[B(T)] 0,50 1,00 1,50 1,75 2,00 Garis Singgung λmaks
  • 12.
  • 13. Panjang Gelombang 0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 Intensitas maks = 0,36  m = 3,62 x 10-5 cm Contoh penentuan maks maks = 0,2898 T 0,2898 3,62 x 10-5 = = 8 000 K Apabila maks dapat ditentukan, maka temperatur benda dapat dicari, yaitu Distribusi energi benda hitam maks 0,2898 T =
  • 14. Contoh : Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak spektrum bintang A dan bintang B masing-masing berada pada panjang gelombang 0,35 m dan 0,56 m. Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan seberapa besar perbedaan temperaturnya Jawab : Jadi bintang A mempunyai maks lebih pendek daripada bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas daripada bintang B maks A = 0,35 m , maks B = 0,56 m maks = 0,2898 T T = 0,2898 maks
  • 15. Untuk bintang A : Untuk bintang B : Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada temperatur bintang B TA = 0,2898 lmaks A = 0,2898 0,35 TB = lmaks B 0,2898 = 0,2898 0,56 0,2898 0,35 0,56 0,2898 TA TB = = 1,6
  • 16. Bintang B : maks = 0,56 m = 0,56 x 10-4 cm Bintang A : maks = 0,35 m = 0,35 x 10-4 cm Cara lain : Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B maks = 0,2898 T 0,2898 T = maks 0,2898 0,35 x 10-4 TA = = 8 280 K 0,2898 0,56 x 10-4 TA = = 5 175 K 5175 8280TA TB = = 1,6
  • 17. 3. Teori Klasik RadiasiBenda Hitam Lord Rayleigh dan James Jeans mengusulkan dengan menganggap bahwa muatan-muatandidinding permukaan benda berongga dihubungkan dengan semacam pegas. Ketikasuhu naikmaka muatan akanbergetar yang berubah kecepatannya dan akibathal tersebut, maka timbul radiasibenda hitam KJxk ckT I /,; 23 4 10381 2      Model persamaan ini gagal, karena hanya mampumenerangkan kurva spektrum intensitas radiasi benda hitam denganpanjang gelombang besar saja. Tetapi tidak cocok untuk panjang gelombang lebih kecil
  • 18. 25/01/2015 18 TEORI KLASIK -WILHELM WIEN Model ini dibuat dengan menganggap benda hitam seperti sebuah selinder berisi radiasi bendahitam (gelombang elektromagnetik). Dinding silinder bersifat pemantul sempurna danpiston dapat bergerak naik turun. Radiasi ini mampumemberikan tekanan pada piston. Tekanan radiasi dapat terjadi akibat tekanan gas pada piston sJxh e hc I kThc .,; )( / 34 5 2 106266 1 2        Model persamaan ini gagal, karena hanya mampumenerangkan kurva spektrum intensitas radiasi benda hitam dengan panjang gelombang panjang saja. Tetapi tidak cocokuntuk panjang gelombang lebih besar
  • 19. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat diserap atau dipancarkan dalam bentuk paket-paket energi yang disebut kuantum (kuanta) Kuantum yang bergerak dengan kecepatan cahaya disebut foton. Energi Foton dirumuskan sebagai berikut: 𝐸 = 𝑛ℎ𝑓 𝐸 = 𝑛ℎ𝑐 𝜆 atau Dengan: E : Energi foton (J) n : Jumlah Foton (Bilangan bulat) h : tetapan Planck (6,6x10-34 Js) c : Kecepatan cahaya (3x108 m/s) λ : Panjang gelombang (m)
  • 20. Plank menurunkan teorinya memakai anggapan yang sama dengan Rayleigh-Jeans yaitu dengan menganggap radiasi dihasilkan oleh muatan atau molekul yang bergetar dengan menambah 2 asumsi mengenai osilasi molekul molekul pada dinding benda berongga 1. molekul-molekul yang bersosialisasi akan memancarkan energi diskret (tidak kontinu). En yang diberikan dengan rumus : E = nhf 2. Molekul memancar atau menyerap energi dalam satuan-satuan energi yang diskrit yang dinamakan foton E = hf
  • 21. Supaya ikatan kimia dalam molekul kulit manusia dapat diputuskan perlu energi foton 3,5 eV, sesuai dengan panjang gelombang berapakah energi itu? E = ℎ𝑐 𝜆 𝜆 = ℎ𝑐 𝐸 𝜆 = 6,6𝑥10−34 𝑥3𝑥108 5,6𝑥10−19 𝜆 = 3,536x10-7 m = 3536 Å Contoh Soal Diketahui: E = 3,5 eV Ditanya: 𝜆? Jawab:
  • 22. Efek Fotolistrik Adalah peristiwa terlepasnya elektron – elektron dari permukaan logam ketika logam tersebut disinari cahaya Kato da Anod a • Pertama kali ditemukan pertama kali oleh Hertz • Elektron yang terlepas disebut elektron foto
  • 23. Penjelasan Efek Fotolistrik  Semakin besar intensitas cahaya menyebabkan semakin banyak elektron yang terlepas  Kenaikan frekuensi cahaya akan meningkatkan EK elektron foto h = konstanta Plank = 6,6 x 10 -34 Js W0 = fungsi kerja / energi ambang  Jika frekuensi cahaya “ f “ lebih kecil dari frekuensi ambang “ f0 “, maka tidak ada elektron yg terlepas  Elektron terlepas dari permukaan logam sesaat setelah penyinaran
  • 24. Diagram Energi Efek Fotolistrik Efoton = hf Eelektron = ½ m v2 Wo = hfo
  • 25. Grafik Efek Fotolistrik Grafik E - f Hasil pembacaan grafik : 1. EK elektron foto 0 – 4,0 eV 2. Energi minimal untuk melepaskan elektron = 1,6 eV (Wo ) fo
  • 26. Grafik I - v Hasil pembacaan grafik : 1. Vo = potensial henti (beda potensial negatif antara anode & katode yg menyebabkan tidak satupun elektron foto yang sampai ke anode) 2. Intensitas cahaya tidak berpengaruh thd EK maks. 3. Intensitas (a) > Intensitas (b)
  • 27. Efek Compton Momentum sebuah foton Persamaan Efek Compton
  • 28. Sifat Gelombang dari Partikel Sifat partikel dinyatakan oleh besaran momentum (p) dan sifat gelombang dinyatakan dengan besaran panjang gelombang (λ). Hipotesa De Broglie : “ Partikel – partikel dengan momentum p seharusnya juga memiliki sifat – sifat gelombang dengan panjang gelombang λ Hipotesa ini dibuktikan oleh Davisson & Germer pada tahun 1926. Panjang gelombang De Broglie : h = konstanta Plank = 6,6 x 10 – 34 Js m = massa partikel (kg) v = kecepatan gerak partikel (m/s)