2. PENYIMPANGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA
KELUARGA
Banyak penelitian membuktikan bahwa remaja yang hidup di
dalam rumah tangga yang retak, mengalami masalah emosi,
tampak padanya ada kecenderungan yang besar untuk
marah, suka menyendiri, di samping kurang kepekaaan
terhadap penerimaan sosial dan kurang mampu menahan diri
serta lebih gelisah dibandingkan dengan remaja yang hidup
dalam rumah tangga yang wajar. Terbukti pula bahwa
kebanyakan anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah karena
tidak dapat menyesuaikan diri adalah mereka yang datang
dari rumah tangga yang pecah atau retak itu.
3. SEKOLAH
Permasalahan penyesuaian diri di
sekolah mungkin akan timbul ketika
remaja mulai memasuki jenjang
sekolah yang baru, baik sekolah
lanjutan pertama maupun sekolah
lanjutan atas. Mereka mungkin
mengalami permasalahan penyesuaian
diri dengan guru-guru, teman, dan
mata pelajaran. Sebagai akibat antara
lain adalah prestasi belajar menjadi
menurun dibanding dengan prestasi di
sekolah sebelumnya.
4. KEBIASAAN BELAJAR
Bagi siswa yang baru masuk
sekolah lanjutan mungkin
mengalami kesulitan dalam
membagi waktu belajar, yakni
adanya pertentangan antara
belajar dan keinginan untuk
ikut aktif dalam kegiatan
sosial, kegiatan ekstra
kurikuler, dan sebagainya.
5. Berbicara mengenai maslah yang dihadapi remaja,
tentunya mencakup tentang apa saja yang
mempengaruhinya. Adapun masalah atau gangguan
utama yang dihadapi remaja menurut Satrock (2007)
secara garis besar dibagi atas 5:
a. Pendidikan/ Sekolah
Ada beberapa masalah menyangkut masalah
pendidikan yakni, kurang sesuainya kebutuhan siswa/
remaaja dengan kesempatan yang diberikan oleh
sekolah, tekanan untuk harus berprestasi, masalah
ekonomi yang rendah, dan lain-lain.
b. Masalah Seksual
Masalah seksual inipun juga merupakan masalah yang
sangat sering dialami oleh siswa.
State University of Medan
6. C. Penyalahgunaan Obat
Berdasarkan penelitian yang yang
dilakukan oleh Hops (2002) ; Petraitis,
Fray & Miller (1995) menyimpulkan
bahwa faktor yang berkaitan dengan
penyalahgunaan obat di masa remaja
adalah termasuk lingkungan sekitarnya,
orang tua, kawan-kawan sebaya, dan
sekolah. Satu hal yang perlu diperhatikan
secara khusus adalah remaja mulai
menggunakan obat di awal masa remaja
atau bahkan di masa kanak-kanak.
d. Kenakalan remaja
Merujuk kepada berbagai perilaku mulai
dari perilaku yang dapat diterima secara
sosial (seperti acting out di sekolah)
hingga status pelanggaran (melarikan diri
dari rumah) ke tindakan kriminal (seperti
pencurian).
7. e. Depresi dan bunuh diri
Faktor genetik merupakan salah
satu penyebab depresi dan
bunuh diri. Remaja mungkin
memiliki sejarah keluarga yang
tidak stabil dan bahagia. Sama
halnya dengan kurang afeksi dan
kurang dukungan emosional,
kendali yang tinggi, dna tekanan
untuk berprestasi oleh orang tua
di masa kanak-kanak pun
berkaitan dengan depresi remaja,
kombinasi dari pengalaman
keluarga juga cenderung tampil
sebagai faktor terpendam yang
berperan dalam upaya bunuh
diri.
9. 1. Sublimasi
Sigmund Freud mendefiniskan sublimasi
adalah pertahanan diri yang ditujukan untuk
mencegah atau meredakan kecemasan
dengan cara mengubah dan menyesuaikan
dorongan-dorongan yang menjadi penyebab
kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku
yang bisa diterima dan bahkan dihargai oleh
masyarakat.
10. Contoh
Seorang lelaki yang mempunyai
dorongan agresi yang tinggi. Lelaki itu
ingin langsung memukuli setiap orang
yang ia kurang suka. Namun karena
idealisme mengatakan hal itu tidak
mungkin diterima kenyataan maka
lelaki itu secara tiudak sadar
menguba dorongan perilaku agresi
tersebut menjadi sebuah keinginan
yaitu ingin menjadi petinju.
Seorang yang mempunyai dorongan
seksual yang tinggi. Orantg tersebut
tidak dapat langsung merealisasikan
dorongannya sehingga orang tersebut
menjadi pelukis manusia ataupun
pemahat patung erotik.
Mengisap permen sebagai sublimasi
kenikmatan menghisap ibu jari.
State University of Medan
11. Dokter yang agresif disalurkan menjadi dokter ahli
bedah.
Orang yang suka bicara, karena dengan berbicara
banyak kurang disukai masyarakat, maka
dialihkan pada hal-hal yang dapat diterima
misalnya menjadi pembawa acara.
Freud meyakini bahwa karya seni Michelangelo,
yang menemukan penyaluran tidak langsung dari
libidonya melalui lukisan dan seni patung
12. Dorongan keibuan (maternal
drive), atau dorongan cinta kasih
disublimasikan kepada kegiatan-
kegiatan mengajar, kerja social,
dan kegiatan lain yang memberi
peluang untuk mengekspresikan
kecintaan kepada anak.
Dorongan rasa ingin tahu
(curiocity) yang seering
diekspresikan ke dalam cara-
cara yang tidak diinginkan,
seperti: voyeurism, peeping
(mengintip), percakapan
seksual, dan gossip (gibah) yang
mengakibatkan timbulnya
perasaan bersalah atau berdosa
dapat disublimasikan ke dalam
kegiatan seni dan penelitian
ilmiah.
13. 2. Proyeksi
Freud mengemukakan secara
lebih eksplisit, bahwa;
Proyeksi adalah suatu proses
pemetaan (pelampiasan ke
luar) dorongan-dorongan,
perasaan-perasaan dan
sentimen-sentimen seseorang
kepada orang lain atau ke
dunia luar, sebagai proses
yang bersifat defensif, dimana
orang yang bersangkutan tidak
menyadari munculnya gejala
yang di luar
kehendaknya (undesireable
phenomena).
State University of Medan
14. Contoh
Seorang pria secara konsisten mengartikan
tindakan dari wanita yang lebih tua sebagai
upaya untuk menggoda dirinya. Secara
sadar, pikiran melakukan hubungan seksual
dengan wanita yang lebih tua membuat pria
tersebut jijik, tetapi tersembunyi di alam tidak
sadar terdapat ketertarikan erotis yang kuat
pada wanita-wanita tersebut.
Mungkin kita tidak sadar telah melakukannya,
ketika ketika kita merasa lapar, kemudian kita
mengatakan kepada teman kita, “hei,
bukannya tadi kamu bilang lapar? Yuk
makan.”
State University of Medan
15. Karena iri terhadap kesuksesan teman
yang selalu mendapatkan nilai A, maka
pada orang lain yang dikatakan adalah
teman tersebut iri padaku, dia selalu
cemburu.
Anak-anak yang suka berantem atau suka
marah-marah, maka ketika mereka
ditanya “siapa yang memukul duluan”,
spontan mereka menjawab “kalau kami
tidak memukul duluan, maka kami yang
akan dipukul duluan pak”
State University of Medan
16. Eksekutor tendangan finalti yang gagal
memasukkan bola ke gawang, lantas berujar
“wah gawangnya kelihatan kecil, sehingga
sangat sulit aku memasukkan bola” atau
“sudah aku sampaikan pada pelatih, aku
tidak mau mengeksekusi pinalti, ya ini jadinya
tidak masuk”.
Seorang guru jatuh cinta kepada muridnya,
ketika sang guru ditanya mengapa pak guru
cinta sama muridnya ? Dengan enteng pak
guru menjawab “ya muridnya itu lho setiap
hari merayu ku, bagaimana aku tidak tertarik
padanya”.
State University of Medan
17. Sang ibu menghibur anaknya yang
sedang menangis karena tertimpa kursi,
lalu si ibu berkata “sudah diam sayang, ini
kursinya ibu pukul, dasar kursi nakal”.
Seorang anak tiba-tiba menangis dengan
keras kemudian memeluk ibunya dengan
kuat, ketika ibunya bertanya “sayang,
kenapa nangisnya kuat sekali?”dengan
terbata-bata karena takut dimarahi ibunya,
maka sang anak menjawab “adik jatuh
tersandung batu di depan rumah, di batu
ada ulat bulu adik takut.
State University of Medan
18. 3. Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi
kelemahan dengan menonjolkan sifat yang
diinginkan atau pemuasan secara frustasi
dalam bidang lain. Membesar-besarkan sifat
baik atau yang diinginkan untuk mengurangi
perasaan rendah diri dan usaha untuk
mempertahankan ego yang sering menjadi
kekuatan pendorong. Kompensasi terbagi atas
dua yaitu :1)kompensasi langsung,
2)kompensasi tidak langsung.
19. Contoh
Seorang mahasiswa memiliki kekurangan
dalam intelektual, aktif dalam kegiatan
olah raga untuk menutupi kelemahannya.
Bentuk badan yang lucu dijadikan modal
untuk menjadi pelawak.
Orang tua yang ingin menjadi seorang
dokter tetapi karena ia gagal masuk
kedokteran ia memaksa anaknya supaya
masuk ke fakultas kedokteran.
State University of Medan
20. Anak yang merasa tak pandai di
sekolahnya menjadi bersikap seolah-olah
seperti jagoan di sekolah agar ditakuti oleh
teman-temannya
Seorang anak yang rindu terhadap
orangtuanya, mengkompensasikan dirinya
dengan bermain.
Seorang anak yang kurang kasih sayang
dirumah akan sering menggangu
temannya disekolah untuk mendapatkan
perhatian.
State University of Medan
21. Anak yang merasa tak pandai di
sekolahnya menjadi bersikap seolah-olah
seperti jagoan di sekolah agar ditakuti oleh
teman-temannya.
State University of Medan
22. 4. Displacement
Freud bahwa Displacement adalah mekanisme
pertahanan-diri berupa pengalihan emosi –
kemarahan, kepada seseorang yang lebih
lemah, disebabkan adanya tekanan atau
ancaman dari orang lain yang lebih kuat dan
dia tidak berdaya untuk melawannya.
23. Contoh
Seorang bapak yang dimarahi bos-nya di kantor,
bapak tersebut ingin memarahi balik ke bos-nya
namun karena kududkan bos-nya tinggi maka bapak
tersebut tidak dapat memarahi bos-nya.
Sesampainya di rumah, bapak tersebut memarahi
isterinya dengan alasan yang tidak masuk akal.
Sebenarnya bapak ini melampiuaskan kemarahan
dari bos-nya kepada isterinya karena secara tidak
sadar ia mengetahui kalau resiko memarahi
isterinya lebih kecil dari memarahi bos-nya
langsung.
Seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia
memukul adiknya atau menendang kucingnya.
State University of Medan
24. Ugal-ugalan di jalan setelah ditolak pacar.
Seorang perempuan yang marah pada
teman sekamarnya bisa mengalihkan rasa
marahnya kepada para pegawainya,
kucing peliharaannya atau boneka
miliknya. Ia akan tetap bersikap ramah
pada teman sekamarnya. Akan tetapi,
berbeda dengan pembentukan reaksi,
sikap ramah tersebut tidak diungkapkan
secara berlebihan atau dibesar-besarkan.
Seorang pemuda kesal dengan kakaknya,
ia melampiaskan dengan membanting
pintu.
State University of Medan
25. Seorang pemuda kesal dengan kakaknya, ia
melampiaskan dengan membanting pintu.
karena gagal memperoleh nilai A, maka
perilaku yang ditunjukkan marah-marah
terhadap teman yang dianggapnya lemah.
Pemerkosa di luar sana. Rata-rata dari
pemerkosa tersebut tidak dapat
melampiaskan nafsunya ke orang yang ia
inginkan dan yang ia tujju untuk berhubungan
intim, sehingga ia memilih mencari korban
yang lebih gampang untuk melampiaskan
hasratnya.
State University of Medan
26. 5. Fiksasi
Mekanisme yang memungkinkan orang
mengalami kemunduran dalam
perkembangannya, karena merasa cemas
untuk melangkah ke perkembangan berikutnya.
Keterikatan permanen dari libido pada tahap
perkembangan sebelumnya yang lebih primitif.
Fiksasi ini bertujuan untuk menghindari dari
situasi-situasi baru yang dipandang berbahaya
atau mengakibatkan frustasi.
State University of Medan
27. Contoh
Seorang anak yang terlalu bergantung
kepada pembantunya, sehingga ketika ia
pergi ke sekolah sendirian maka timbul
kecemasan sehingga dapat mengganggu
akifitas belajarnya.
Membenturkan kepala di dinding,
Membanting piring,
State University of Medan
28. Pasangan suami istri yang sudah
menikah masih tinggal bersama
orang tuanya, dengan alasan
dengan tinggal bersama orang
tuanya mereka akan merasa lebih
aman daripada hanya tinggal
dengan pasangan dan anaknya
saja.
Anak usia 7 tahun masih ngeisap
jempol dan belum berani
berpergaian tanpa ibunya.
Seorang remaja yang disuruh
mencari pekerjaan oleh
orangtuanya, merasa kalau nanti ia
bekerja akan ada masalah baru
yang dihadapinya.State University of Medan
29. 6. Identifikasi
Merupakan proses
memperkuat harga diri (self
esteem) dengan
membentuk suatu
persekutuan (aliansi) nyata
atau maya dengan orang
lain, baik seseorang
maupun kelompok. Meniru
(mengimitasi) atau
mengidentifikasikan diri
dengan orang yang
dianggap lebih berhasil
memuaskan hasratnya
diabanding dengan dirinya.
State University of Medan
30. Contoh
Seseorang yang meniru gaya orang yang
terkenal atau mengidentifikasikan dirinya
dengan jawatannya atau daerahnya yang
maju.
Karena gagal dalam memperoleh
pekerjaan, maka individu tersebut
mengidentifikasi dirinya dengan tokoh
ataupun idola yang sukses. Tujuannya
untuk memberikan kepuasan semu dan
didorong oleh ambisi untuk meningkatkan
harga diri.
State University of Medan
31. Seseorang yang ngefans berat dengan
penyanyi Rhoma Irama, lalu berdandan
persis dengannya dan meniru gaya-gaya
bicaranya.
Seseorang yang suka mengkoleksi
boneka berbie, kemudian berdandan
persis seperti boneka barbie dan meniru
gaya penampilannya.
Saat seseorang mengidolakan temannya,
maka ia akan bertingkah laku sama
dengan temannya tersebut.
State University of Medan
32. Anak balita akan mengidentifikasi apapun
hal yang dilihatnya.
Seseorang mengidentifikasikan dirinya
seperti ayahnya karena dia sangan
mengidolakan ayahnya.
State University of Medan
33. 7. Regresi
Keadaan dimana
seseorang kembali ke
tingkat yang lebih awal
dan kurang matang dalam
adaptasi. Bentuknya yang
ekstrim adalah tingkah
laku infantile (kekanak-
kanakan). Keadaan
seorang yang kembali ke
tingkat perkembangan
yang sebelumya dan
kurang matang dalam
adaptasi.State University of Medan
34. Contoh
Seorang anak yang sudah tidak ngompol,
mendadak ngompol lagi karena cemas
mau masuk sekolah.
Anak yang baru memperoleh adik,akan
memperlihatkan respons mengompol atau
menghisap jempol tangannya, padahal
perilaku demikian sudah lama tidak
pernah lagi dilakukannya.
Orang dewasa makan disuapi
State University of Medan
35. Seorang anak yang lebih tua tiba-tiba
kembali punya kebiasaan hisap jempol atau
mengompol karena ia merasa cemburu
terhadap ibunya yang terlalu memperhatikan
adiknya.
Seseorang yang permintaannya tidak
dikabulkan/dibelikan orang tuanya maka ia
berguling-guling ditanah agar orang tuanya
mau membelikannya.
Seorang remaja yang baru diputusi pacarnya
sehingga ia menangis meraung-raung
State University of Medan
36. Seseorang yang baru pensiun akan
berlama-lama duduk di kursi goyang dan
bersikap seperti anak-anak, serta
menggantungkan dirinya kepada istrinya.
Seorang anak yang lebih tua cemburu
kepada adiknya yang dibelikan baju baru
dengan Menghentak-hentakkan kaki.
State University of Medan