Dokumen ini membahas perspektif etika bisnis dalam Islam dan Barat serta prinsip-prinsip etika profesi. Islam menekankan kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran dalam berbisnis. Teori-teori etika Barat seperti utilitarianisme dan relativisme dapat dilihat dari sudut pandang Islam. Prinsip-prinsip etika profesi meliputi tanggung jawab, keadilan, otonomi, dan integritas moral.
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Perspektif Etika Bisnis dalam Islam dan Barat
1. Perspektif Etika Bisnis dalam
ajaran Islam dan barat Etika
Profesi
Dede Esa Faisal
12213102
4ea09
2. Berikut ini ada 5 ketentuan umum etika berbisnis dalam Islam:
Kesatuan (Tauhid/Unity)
Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana
terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan
keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam
bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan
yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi
dan keteraturan yang menyeluruh.
Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam
berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku
dzalim.
Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika
bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan
kepentingan kolektif.
3. Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu
hal yang mustahil dilakukan oleh
manusia karena tidak menuntut
adanya pertanggungjawaban dan
akuntabilitas.
Kebenaran: kebajikan dan kejujuran
Kebenaran dalam konteks ini selain
mengandung makna kebenaran lawan
dari kesalahan, mengandung pula dua
unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.
4. 5 Teori Etika Bisnis dalam Islam, meliputi :
Personal Libertarianism
Dikembangkan oleh Robert Nozick, dimana
perbuatan etikal diukur bukan dengan keadilan
distribusi kekayaan, namun dengan keadilan atau
kesamaan kesempatan bagi semua terhadap
pilihan-pilihan yang ada (diketahui) untuk
kemakmuran mereka.
Ethical Egoism
Dalam teori ini, memaksimalisasi kepentingan
individu dilakukan sesuai dengan keinginan individu
yang bersangkutan.
Existentialism
Tokoh yang mengembangkan teori ini adalah Jean-
Paul Sartre. Menurutnya, standar perilaku tidak
dapat dirasionalisasikan.
5. Relativism
Teori ini berpendapat bahwa etika itu
bersifat relatif, jawaban dari etika itu
tergantung dari situasinya. Dasar
pemikiran teori ini adalah bahwa tidak ada
kriteria universal untuk menentukan
perbuatan etis.
Teori Hak (right)
Nilai dasar yang dianut dalam teori in
adalah kebebasan. Perbuatan etis harus
didasarkan pada hak individu terhadap
kebebasan memilih.
6. Etika dalam Perpektif Islam
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang
dinamis sebagai bagian dari peradaban.
Dalam hal ini, etika dengan agama berkaitan
erat dengan manusia, tentang upaya
pengaturan kehidupan dan perilakunya. Jika
barat meletakkan “Akal” sebagai dasar
kebenarannya. Maka, Islam meletakkan “Al-
Qur’an” sebagai dasar kebenaran.
7. PRINSIP –PRINSIP ETIKA PROFESI
Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu salah satu
prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena
orang yang professional sudah dengan sendirinya
berarti bertanggung jawab atas profesi yang
dimilikinya
Prinsip Keadilan ; Yaitu prinsip yang menuntut
orang yang professional agar dalam
melaksanakan profesinya tidak akan merugikan
hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya
orang-orang yang dilayani dalam kaitannya
dengan profesi yang dimilikinya.
8. Prinsip Otonomi ; Yaitu prinsip yang
dituntut oleh kalangan professional
terhadap dunia luar agar mereka
diberikan kebebasan sepenuhnya dalam
menjalankan profesinya.
Prinsip Integritas Moral ; Yaitu prinsip
yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-
ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa
orang yang professional adalah juga
orang yang mempunyai integritas pribadi
atau moral yang tinggi
9. Berbagai teori etika Barat dapat dilihat dari
sudut pandang Islam, sebagai berikut :
Teleologi Utilitarian dalam Islam adalah hak
individu dan kelompok adalah penting dan
tanggungjawab adalah hak perseorangan.
Distributive Justice dalam Islam adalah Islam
mengajarkan keadilan. Hak orang miskin
berada pada harta orang kaya. Islam
mengakui kerja dan perbedaan kepemilikan
kekayaan.
Deontologi dalam Islam adalah Niat baik
tidak dapat mengubah yang haram menjadi
halal. Walaupun tujuan, niat dan asilnya baik,
akan tetapi apabila caranya tidak baik, maka
10. Eternal Law dalam Islam adalah Allah
mewajibkan manusia untuk mempelajari dan
membaca wahyu dan ciptaanNya. Keduanya
harus dilakukan dengan seimbang, Islam
mewajibkan manusia aktif dalam kegiatan
duniawi yang berupa muamalah sebagai
proses penyucian diri.
Relativisme dalam Islam adalah perbuatan
manusia dan nilainya harus sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.
Teori Hak dalam Islam adalah menganjurkan
kebebasan memilih sesuai kepercayaannya
dan menganjurkan keseimbangan.
Kebebasan tanpa tanggungjawab tidak dapat
diterima.