2. PENGERTIAN
Peradangan akut pada kulit dan mukosa yang disebabkan
oleh virus varicella zoster. salah satu penyakit kulit (radang
kulit) disebabkan oleh virus Varisella zoster dan memiliki
sifat yang khas yaitu terdapat vesikel yang tersusun
berkelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan
dermatomnya dan biasanya unilateral.
3. ETIOLOGI
Herpes zoser disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster (VVZ) dan tergolong
virus berinti DNA, virus ini berukuran 140-200 mm, yang termasuk subfamili alfa
herpes viridae. Berdasarkan sifat biologisnya seperti siklus replikasi, penjamu,
sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa,
beta dan gamma.
4. VIRUS VARICELLA
Virus varicella zoster (VVZ) dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas
menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang menimbulkan lesi vaskuler.
Selanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya
menetap dalam bentuk laten didalam neuron dari ganglion. Virus yang laten ini
pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan secara periodik. Secara virus
herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relative luas dengan siklus
pertumbuhan yang pendek serta mempunyai enzim yang penting untuk replikasi
meliputi virus spesifik DNA.
5. PATOFISIOLOGI
Infeksi primer dari virus varicella zoster ini pertama kali terjadi didaerah
nasofaring. Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga
terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatif.keadaan ini
diikuti masuknya virus kedalam Reticulo Endothelial Sytem (RES) yg kemudian
mengadakan replikasi kedua yg sifat viremianya lebih luas dan simptomatik dg
penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus jg menjalar melalui serat-
serat sesoris ke satu / lebih ganglion sensoris dan berdiam diri / laten didalam
neuron. Selama antibody yg beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dan
virus yg laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi
tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivitas dari virus sehingga
terjadi herpes.
6. PATOFISIOLOGI
Selama terjadi varicella, virus varicella zoster berpindah tempat dari lesi kulit
dan permukaan mukosa ke ujung saraf sensorik dan ditransportasikan secara
sentripetal melalui serabut saraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion
terjadi infeksi laten, virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi,
tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius. Herpes
zoster pada umumnya terjadi pada dermetom sesuai dengan lokasi ruam
varicella yang terpadat. Aktivasi virus varicella zoster laten diduga karena
keadaan tertentu yang berhubungan dengan imunosupresi, dan imunitas selular
merupakan factor penting untuk pertahanan pejamu terhadap infeksi endogen.
7. TANDA DAN GEJALA
Kadang-kadang didahului dengan demam.
Neuralgia hebat pada orang tua, dapat terjadi beberapa hari sebelum kelainan
kulit atau bersama-sama.
Kelainan kulit mula-mula berbentuk eritema yang kemudian menjadi papel
yang akan bersatu membentuk bulae.Isi vesikel mula-mula jernih dan
translusen,setelah beberapa hari menjadi keruh. Bila bercampur darah disebut
herpes zoster haemoragik.
Herpes zoster biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar limfe.
8. PEMERIKSAAN KLINIS
Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan
herpes zoster dan herpes simplex.
Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : membedakan diagnosis herpes virus
Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit
Pemeriksaan histopatologik
Pemerikasaan mikroskop electron
Kultur virus
Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)
Deteksi antibody terhadap infeksi virus
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur virus
Cairan dari unilepuh yg baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam media virus untuk
segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat
diletakkan pada es cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini
memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dg spesifitas mencapai 100%.
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari
ruam / lesi diambil dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan
pada kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yg terkonjugasi dg pewarna fluoresens. Uji ini
akan mendeteksi glikoproten virus.
Uji serologi : untuk mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.
PCR : untuk mendeteksi DNA virus varicella-zoster di dalam cairan tubuh, mis : cairan
serebrospina.
10. KLASIFIKASI
Herpes Zoster Optalnikus : infeksi cabang pertama N. Trigenirus menimbulkan kelainan
mata cabang kedua dan ketiga yg menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.
Sindrom Ramsay Hurt diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga
memberikan gejala paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat
persyarafan, kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat
gangguan pengecapan.
Herpes Zoster Abortif berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya berupa
beberapa vesikel dan eritem.
Herpes Zoster Generaligata kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yg menyebar
secara generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi
pada orang tua / pada orang yg kondisi fisiknya sangat lemah, mis: Umforra malignum.
11. SIAPA YG BISA TERKENA???
Herpes zoster dapat terjadi pada siapa pun di usia berapapun. Sekitar 1 dari 5 orang pernah
terkena herpes zoster pada suatu saat dalam hidupnya. Meskipun jarang terjadi, seseorang
bisa terkena herpes zoster lebih dari sekali. Dalam kebanyakan kasus, serangan herpes
zoster terjadi tanpa alasan yang jelas. Kadang-kadang stres atau sakit dapat menjadi
pemicunya. Herpes zoster lebih umum pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang
memiliki sistem kekebalan lemah, mis : penderita HIV/AIDS atau mereka yg sistem
kekebalannya ditekan untuk pengobatan kanker.
Bila belum pernah menderita cacar air, akan terkena cacar air bila tertular varisela zoster
dari penderita herpes zoster. (tidak bisa terkena herpes zoster dari penderita herpes
zoster). Virus ini menular melalui kontak langsung dengan kulit yg terkena. Namun,
kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yg lebih tua pernah menderita cacar air sehingga
kebal terhadapnya.
12. KOMPLIKASI
Neuralgia (nyeri syaraf) pasca herpes.
Infeksi kulit
Masalah mata
Kelayuhan/ lemah otot
Komplikasi lain
13. PENGOBATAN
Pengobatan topical
Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% / bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah
Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres
dingin dengan larutan burrow 3 x sehari selama 20 menit
Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik (basitrasin / polysporin ) untuk
mencegah infeksi sekunder selama 3 x sehar
Pengobatan sistemik
Drug of choice- nya adalah acyclovir dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski
tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat
diberikan secara oral, topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua
pasca kemunculan vesikel. Namun hanya memiliki efek yg kecil terhadap postherpetic neuralgia.
Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan lewat infus
intravena atau salep mata.
14. PENGOBATAN
a.Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun
penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon
immune. Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan antihistamin
diberikan untuk menyembuhkan priritus.
b. Penderita dengan keluhan mata
Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yg menunjukan hubungan dg cabang nasosiliaris
nervus optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dg salaep mata
steroid topical dan mydriatik, anti virus dapat diberikan
c. Neuralgia Pasca Herpes zoster
Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka dapat diberikan
anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari)
Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting
perawatan. Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yg tidak
teratasi.
15. PERAWATAN Nyeri awal berkurang dg mengompres es batu (dibungkus dalam kain/ plastik).
Tetaplah mandi seperti biasa, karena bakteri di kulit dapat menginfeksi kulit yg sedang
terkena cacar air.
Hindari pecahnya gelembung cacar air agar tidak meninggalkan parut permanen
dengan:
• Tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras setelah mandi.
• Memberikan bedak yg mengandung menthol / salisil pada lepuhan untuk
mengurangi gatal.
• Menutup lepuhan dg kain kasa yang lembut.
• Memakai pakaian katun longgar untuk mengurangi gesekan dg kulit terkena.
• Cuci tangan dengan sabun dan air jika telah menyentuh lepuhan kulit. Hindari
bersentuhan dg bayi dan anak-anak yg belum menderita cacar air, wanita hamil,
orang sakit serius, dan orang dg sistem kekebalan tubuh yg lemah.
Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, pepaya dan
tomat merah meningkatkan kekebalan tubuh dan kelembaban kulit yg mempercepat
penyembuhan.
17. PENGKAJIAN Riwayat
• Riwayat menderita penyakit cacar
• Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS, Leukimia)
• Riwayat terapi radiasi
Diet
Keluhan utama
Nyeri, Sensasi gatal, Lesi kulit, Kemerahan, Fatige
Riwayat psikososial
Kondisi psikologis pasien, Kecemasan
Respon pasien terhadap penyakit
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
Tes diagnostik
18. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus
Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakit
herpes.
Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d infeksi virus
21. QT
Kenapa herpes bisa sampai ke asofaring sampai ke pembuluh darah?
Diantara 4 diagnosa, mana yang paling aktual?
Dari sumber mana kelompok anda mengatakan herpes zoster sama dg cacar air?
Apakah herpes zoster dapat tidak terjadi pd seseorang dalam seumur hidupnya?
Bagaimanakah cara pencegahan herpes zoster?
Bagaimanakah komplikasi sampai pada mata?
Apa nama vaksinasi yang dapat mencegah herpes zoster?
Mengapa kebanyakan herpes kebanyakan menyerang dewasa daripada anak?