SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Dewinta Nur Alvionita, S.Si, M.Si
VARICELLA
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh
virus Varicella-zoster. Sebagian besar kasusnya terjadi
pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Penyakit ini juga
dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah
terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya
gejala dari cacar air akan lebih parah.
.
- Penyakit cacar telah terjadi dari waktu ke waktu selama ribuan tahun, tetapi
penyakit ini sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh
dunia. Kasus cacar terakhir di Amerika Serikat pada tahun 1949. Kasus yang
terjadi secara alami terakhir di dunia ini di Somalia pada tahun 1977. Setelah
penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di
kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk
pencegahan.
- Negara tropis dan subtropis memiliki insidens infeksi varicella pada orang
dewasa yang lebih tinggi dibandingkan negara beriklim sedang seperti Amerika
Serikat dan Eropa . Tidak terdapat perbedaan insidensi berdasarkan jenis kelamin
maupun ras .
EPIDEMIOLOGI
VARICELLA ZOSTER VIRUS
Famili : Poxpiridae,
Sub famili : Chordopoxpirinae,
Genus : Orthopoxvirus
Virus berbentuk bata besar berukuran
sekitar 302- 350 nanometer dengan
244-270 nm, dengan DNA beruntai
tunggal linear ganda kilobase genom
186 pasang (kbp) dalam ukuran dan
berisi loop jepit rambut pada tiap
ujungnya.
Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini
menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan reaktivasi (keadaan
kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves zoster.
01
Bagian tubuh yang terkena cacar
Benjolan pada awalnya banyak tumbuh di bagian dada, punggung,
atau wajah. Kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti
kepala, mulut, hidung, telinga, dan daerah genital.
• Pada permulaannya, penderita
akan merasa sedikit demam,
pilek, cepat merasa lelah, lesu,
dan lemah.
• Pada kasus yang lebih berat,
bisa didapatkan nyeri sendi,
sakit kepala dan pusing.
• Beberapa hari kemudian
timbullah kemerahan pada
kulit yang berukuran kecil
yang pertama kali ditemukan
di sekitar dada dan perut atau
punggung lalu diikuti timbul di
anggota gerak dan wajah.
Mekanisme Penyerangan Cacar
• Virus varicella diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-
paru). Partikel virus tsb dapat tetap pada benda seperti
pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu.
• Virus dimulai di paru- paru, dari sana virus menyerang
aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal,
dan otak.
• Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang
disebut papula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah
itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian,
pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari
setelah seseorang menjadi terinfeksi.
Manifestasi Klinis
Gejala klinis mulai dari gejala prodromal
 Yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul
timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel.
 Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah
menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung
timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.
 Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar secara
sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata,
mulut dan saluran nafas bagian atas.
 Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
(lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.
KOMPLIKASI
Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang
timbul dan lebih sering pada orang
dewasa, berupa ensepalitis, pneumonia,
glumerulonephritis, karditis, hepatitis,
keratitis, konjunc-tivitis,otitis, arteritis dan
beberapa macam purpura.
Infeksi yang timbul pada trimester pertama
kehamilan dapat menimbulkan kelainan
konginetal, sedangkan infeksi yang terjadi
beberapa hari menjelang kelahiran dapat me-
nyebabkan varisela konginetal pada neonatus.
1. Pemeriksaan Tzank smear untuk mengetahui adanya sel datia berinti banyak. Hal ini
dilakukan dengan mengikis dasar vesikel, membuat apusan menggunakan pewarnaan
Giemsa, Hematoxylin Eosin, atau pewarnaan lainnya.Pemeriksaan ini tidak spesifik
dengan sensitivitas 60%.
2. Pemeriksaan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) merupakan
pemeriksaan diagnostik terbaik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik, serta
hasil yang cepat (satu hari atau kurang). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari DNA
VVZ dari cairan vesikel (spesimen terbaik) atau spesimen lain (pengikisan lesi, krusta,
biopsi jaringan, darah, air liur, atau cairan serebrospinal). PCR dapat membedakan
VVZ dari virus herpes simpleks, atau membedakan strain liar dari strain vaksin Oka
3. Pemeriksaan kultur VZV adalah standar emas untuk mendiagnosis varisela. Isolasi virus
dapat dilakukan dalam 1-2 hari setelah timbulnya ruam. kultur membutuhkan waktu satu
minggu atau lebih. Sensitivitas kultur lebih rendah dari PCR. Kultur dapat digunakan
untuk menentukan sensitivitas terhadap antivirus. Spesimen diaspirasi dari vesikel baru
dengan cairan bening. Risiko kegagalan meningkat setelah vesikel menjadi pustula, dan
tidak pernah diisolasi dari kerak.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
4. Histopatologi juga dapat dilakukan di mana varicella dapat ditemukan akantosis, degenerasi
balon, badan inklusi intranuklear eosinofilik (asidofilik), dan sel raksasa berinti banyak (akibat fusi
sel epitel yang terinfeksi dengan sel 13 sekitarnya). Pada dermis dapat ditemukan edema dan
infiltrat sel mononuklear. Pemeriksaan dengan imunofluoresensi atau pewarnaan
imunoperoksidase dari bahan seluler vesikel baru atau prevesikular dapat mendeteksi VVZ lebih
sering daripada kultur
.5. Pemeriksaan serologis digunakan untuk membuat diagnosis secara retrospektif dengan
membandingkan serum akut dan serum penyembuhan.2 Tes ini jarang dilakukan, dan biasanya
dilakukan untuk pasien rentan yang merupakan kandidat untuk isolasi atau profilaksis. Tes
serologis dapat dilakukan dengan fase padat enzymelinked immunosorbent assay, fluorescent-
antibody to membrane antigen of VZV, atau latex aglutination test. Beberapa tes tambahan adalah
tes darah perifer, yang dapat mengungkapkan penurunan leukosit.
1. Pemeriksaan Tzank smear untuk mengetahui adanya sel datia berinti banyak. Hal ini
dilakukan dengan mengikis dasar vesikel, membuat apusan menggunakan pewarnaan
Giemsa, Hematoxylin Eosin, atau pewarnaan lainnya.Pemeriksaan ini tidak spesifik
dengan sensitivitas 60%.
2. Pemeriksaan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) merupakan
pemeriksaan diagnostik terbaik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik, serta
hasil yang cepat (satu hari atau kurang). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari DNA
VVZ dari cairan vesikel (spesimen terbaik) atau spesimen lain (pengikisan lesi, krusta,
biopsi jaringan, darah, air liur, atau cairan serebrospinal). PCR dapat membedakan
VVZ dari virus herpes simpleks, atau membedakan strain liar dari strain vaksin Oka
3. Pemeriksaan kultur VZV adalah standar emas untuk mendiagnosis varisela. Isolasi virus
dapat dilakukan dalam 1-2 hari setelah timbulnya ruam. kultur membutuhkan waktu satu
minggu atau lebih. Sensitivitas kultur lebih rendah dari PCR. Kultur dapat digunakan
untuk menentukan sensitivitas terhadap antivirus. Spesimen diaspirasi dari vesikel baru
dengan cairan bening. Risiko kegagalan meningkat setelah vesikel menjadi pustula, dan
tidak pernah diisolasi dari kerak.
Pemeriksaan Laboratorium
Pencegahan Penyakit
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12
bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun
yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya
dengan kekebalan tubuh.
Berikut tips untuk mencegah cacar air:
• Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Pakaian
dan lingkungan kotor merupakan sumber dari penyakit. Badan
yang kotor akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit.
• Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi membuat
tubuh sehat dan berstamina kuat sehingga dapat menangkal
serangan infeksi kuman penyakit.
• Menghindari sumber penularan penyakit cacar air.
• Imunisasi vaksin cacar air.
Pengobatan
Pada saat ini acyclovir telah terbukti bermanfaat untuk pengobatan
varisela, Acyclovir – 9 – [(2-hydroxy thonyl) methyl]
guanine merupakan chat pilihan. Obat ini dapat digunakan:
secara intravena: Pada kasus dengan komplikasi berat atau
dengan gangguan sistem kekebalan.
Sedang pada pemberian oral dapat digunakan pada anak yang
tanpa komplikasi. Begitupun harus diingat bahwa penyakit ini dapat
sembuh sendiri.

More Related Content

Similar to PPT VARICELLA.pptx

Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSFarmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSWahyuTikaL
 
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptxPresentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptxDIAHAMIN
 
Askep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zosterAskep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zosterervinpramita
 
varicella zooster .ppt
varicella zooster .pptvaricella zooster .ppt
varicella zooster .pptVideoIslami
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakkhoirilliana12
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2tristyanto
 
KELOMPOK 1 TROPIS.pptx
KELOMPOK 1 TROPIS.pptxKELOMPOK 1 TROPIS.pptx
KELOMPOK 1 TROPIS.pptxUpikNurrohmah1
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. lekyARDIAN S. LEKY
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Nata Dev
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanHendrik Sutopo
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAyyu Sari
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikrofikri asyura
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptRezkyMuhRezky
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxssuserb7530d
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiFransiska Oktafiani
 

Similar to PPT VARICELLA.pptx (20)

Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDSFarmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
Farmakoterapi herpes dan HIV/AIDS
 
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptxPresentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
 
Askep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zosterAskep dengan kasus Herpes zoster
Askep dengan kasus Herpes zoster
 
varicella zooster .ppt
varicella zooster .pptvaricella zooster .ppt
varicella zooster .ppt
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
 
Askep varisela
Askep variselaAskep varisela
Askep varisela
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2
 
KELOMPOK 1 TROPIS.pptx
KELOMPOK 1 TROPIS.pptxKELOMPOK 1 TROPIS.pptx
KELOMPOK 1 TROPIS.pptx
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
Varisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilanVarisela dalam kehamilan
Varisela dalam kehamilan
 
Chicken pox
Chicken poxChicken pox
Chicken pox
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Herpes virus mikro
Herpes virus mikroHerpes virus mikro
Herpes virus mikro
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
07 pleno dms sk 1
07 pleno dms sk 107 pleno dms sk 1
07 pleno dms sk 1
 
Waspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptxWaspada Campak.pptx
Waspada Campak.pptx
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 

Recently uploaded

FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 

Recently uploaded (20)

FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

PPT VARICELLA.pptx

  • 1. Dewinta Nur Alvionita, S.Si, M.Si VARICELLA
  • 2. Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya gejala dari cacar air akan lebih parah.
  • 3. . - Penyakit cacar telah terjadi dari waktu ke waktu selama ribuan tahun, tetapi penyakit ini sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh dunia. Kasus cacar terakhir di Amerika Serikat pada tahun 1949. Kasus yang terjadi secara alami terakhir di dunia ini di Somalia pada tahun 1977. Setelah penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk pencegahan. - Negara tropis dan subtropis memiliki insidens infeksi varicella pada orang dewasa yang lebih tinggi dibandingkan negara beriklim sedang seperti Amerika Serikat dan Eropa . Tidak terdapat perbedaan insidensi berdasarkan jenis kelamin maupun ras . EPIDEMIOLOGI
  • 4. VARICELLA ZOSTER VIRUS Famili : Poxpiridae, Sub famili : Chordopoxpirinae, Genus : Orthopoxvirus Virus berbentuk bata besar berukuran sekitar 302- 350 nanometer dengan 244-270 nm, dengan DNA beruntai tunggal linear ganda kilobase genom 186 pasang (kbp) dalam ukuran dan berisi loop jepit rambut pada tiap ujungnya. Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan reaktivasi (keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves zoster.
  • 5. 01 Bagian tubuh yang terkena cacar Benjolan pada awalnya banyak tumbuh di bagian dada, punggung, atau wajah. Kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti kepala, mulut, hidung, telinga, dan daerah genital.
  • 6. • Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. • Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. • Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
  • 7. Mekanisme Penyerangan Cacar • Virus varicella diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru- paru). Partikel virus tsb dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu. • Virus dimulai di paru- paru, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal, dan otak. • Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang disebut papula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian, pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi.
  • 8. Manifestasi Klinis Gejala klinis mulai dari gejala prodromal  Yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.  Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan berubah menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.  Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian atas.  Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional (lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya disertai rasa gatal.
  • 9. KOMPLIKASI Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, berupa ensepalitis, pneumonia, glumerulonephritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjunc-tivitis,otitis, arteritis dan beberapa macam purpura. Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan konginetal, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat me- nyebabkan varisela konginetal pada neonatus.
  • 10. 1. Pemeriksaan Tzank smear untuk mengetahui adanya sel datia berinti banyak. Hal ini dilakukan dengan mengikis dasar vesikel, membuat apusan menggunakan pewarnaan Giemsa, Hematoxylin Eosin, atau pewarnaan lainnya.Pemeriksaan ini tidak spesifik dengan sensitivitas 60%. 2. Pemeriksaan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) merupakan pemeriksaan diagnostik terbaik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik, serta hasil yang cepat (satu hari atau kurang). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari DNA VVZ dari cairan vesikel (spesimen terbaik) atau spesimen lain (pengikisan lesi, krusta, biopsi jaringan, darah, air liur, atau cairan serebrospinal). PCR dapat membedakan VVZ dari virus herpes simpleks, atau membedakan strain liar dari strain vaksin Oka 3. Pemeriksaan kultur VZV adalah standar emas untuk mendiagnosis varisela. Isolasi virus dapat dilakukan dalam 1-2 hari setelah timbulnya ruam. kultur membutuhkan waktu satu minggu atau lebih. Sensitivitas kultur lebih rendah dari PCR. Kultur dapat digunakan untuk menentukan sensitivitas terhadap antivirus. Spesimen diaspirasi dari vesikel baru dengan cairan bening. Risiko kegagalan meningkat setelah vesikel menjadi pustula, dan tidak pernah diisolasi dari kerak. Pemeriksaan Laboratorium
  • 11. Pemeriksaan Laboratorium 4. Histopatologi juga dapat dilakukan di mana varicella dapat ditemukan akantosis, degenerasi balon, badan inklusi intranuklear eosinofilik (asidofilik), dan sel raksasa berinti banyak (akibat fusi sel epitel yang terinfeksi dengan sel 13 sekitarnya). Pada dermis dapat ditemukan edema dan infiltrat sel mononuklear. Pemeriksaan dengan imunofluoresensi atau pewarnaan imunoperoksidase dari bahan seluler vesikel baru atau prevesikular dapat mendeteksi VVZ lebih sering daripada kultur .5. Pemeriksaan serologis digunakan untuk membuat diagnosis secara retrospektif dengan membandingkan serum akut dan serum penyembuhan.2 Tes ini jarang dilakukan, dan biasanya dilakukan untuk pasien rentan yang merupakan kandidat untuk isolasi atau profilaksis. Tes serologis dapat dilakukan dengan fase padat enzymelinked immunosorbent assay, fluorescent- antibody to membrane antigen of VZV, atau latex aglutination test. Beberapa tes tambahan adalah tes darah perifer, yang dapat mengungkapkan penurunan leukosit.
  • 12. 1. Pemeriksaan Tzank smear untuk mengetahui adanya sel datia berinti banyak. Hal ini dilakukan dengan mengikis dasar vesikel, membuat apusan menggunakan pewarnaan Giemsa, Hematoxylin Eosin, atau pewarnaan lainnya.Pemeriksaan ini tidak spesifik dengan sensitivitas 60%. 2. Pemeriksaan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) merupakan pemeriksaan diagnostik terbaik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik, serta hasil yang cepat (satu hari atau kurang). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari DNA VVZ dari cairan vesikel (spesimen terbaik) atau spesimen lain (pengikisan lesi, krusta, biopsi jaringan, darah, air liur, atau cairan serebrospinal). PCR dapat membedakan VVZ dari virus herpes simpleks, atau membedakan strain liar dari strain vaksin Oka 3. Pemeriksaan kultur VZV adalah standar emas untuk mendiagnosis varisela. Isolasi virus dapat dilakukan dalam 1-2 hari setelah timbulnya ruam. kultur membutuhkan waktu satu minggu atau lebih. Sensitivitas kultur lebih rendah dari PCR. Kultur dapat digunakan untuk menentukan sensitivitas terhadap antivirus. Spesimen diaspirasi dari vesikel baru dengan cairan bening. Risiko kegagalan meningkat setelah vesikel menjadi pustula, dan tidak pernah diisolasi dari kerak. Pemeriksaan Laboratorium
  • 13. Pencegahan Penyakit Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Berikut tips untuk mencegah cacar air: • Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Pakaian dan lingkungan kotor merupakan sumber dari penyakit. Badan yang kotor akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit. • Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi membuat tubuh sehat dan berstamina kuat sehingga dapat menangkal serangan infeksi kuman penyakit. • Menghindari sumber penularan penyakit cacar air. • Imunisasi vaksin cacar air.
  • 14. Pengobatan Pada saat ini acyclovir telah terbukti bermanfaat untuk pengobatan varisela, Acyclovir – 9 – [(2-hydroxy thonyl) methyl] guanine merupakan chat pilihan. Obat ini dapat digunakan: secara intravena: Pada kasus dengan komplikasi berat atau dengan gangguan sistem kekebalan. Sedang pada pemberian oral dapat digunakan pada anak yang tanpa komplikasi. Begitupun harus diingat bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri.