SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
1. Fungsi bagian-bagian sipat datar
       Okuler                : untuk melihat objek target
       Pemutup nivo          : untuk melindungi nivo tabung
       Penjelas bayangan : memfokuskan bayangan target
       Sekrup pengungkit : menggerakkan teropong secara vertikal dengan terbatas
       Klem horizontal       : mengunci gerakan horizontal
       Penggerak halus horizontal : menggerakkan teropong horizontal secara halus
       Sekrup ABC         : mendatarkankanposisi sipat datar saat proses centering
       Plat dasar         : tempat tatakan dengan statif

  2. Perbedaan utama alat sipat datar dan teodolit:
      berdasarkan bentuk fisik dan bagian bagiannya:

TEODOLIT                                           SIPAT DATAR
Tidak terdapat prisma pendulum                     Terdapat prisma pendulum
Memiliki sekrup alhidade horisontal dan            Hanya terdapat sekrup alhidade
vertikal(Dapat berputar kekanan dan kekiri serta   vertikal(sehingga hanya dapat digerakan ke
atas dan bawah)                                    kanan dan kekiri)
Sistem bacaannya ada pembacaan lingkaran           Hanya terdapat Mikroskop pembacaan
vertikal dan horizontal                            lingkaran vertikal
Proses centering menggunakan unting -unting        Proses centering hanya dilakukan dengan
dan menyeimbangkan nivo kotak dan nivo             menyeimbangkan nivo kotak(membuat
tabung                                             gelembung nivo berada ditengah.
Berfungsi untuk mengukur jarak dan sudut           Berfungsi untuk menukur beda tinggi


           Kelebihan dan kekurangan alat sipat datar.

KELEBIHAN SIPAT DATAR                              KELEMAHAN SIPAT DATAR
Dapat digunakan untuk mengukur tinggi dengan       Aapabila daerah yang dibidik terlalu
cepat                                              curam(miring)salah satunya titiknya sulit di
                                                   hitung beda tingginya,karena sipat datar
                                                   gerakan teropong ke atas bawahnya terbatas.
Ketelitian alat ini cukup teliti



           Syarat penggunaan alat ukur sipat datar:

   1.Mengatur sumbu I vertikal(Koreksi nivo kotak dengan skrup A,B ,C.Membuat gelembung nivo
kotak berda ditengah.

   2.Mengatur Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I

   Membidikan teropong pada tembok dan beri tanda pada tembok dengan titik yang berhimpit
dengan ujung kiri benang silang mendatar.Gerakan teropong kekiri dengan memutar sekrup
penggerak halus horizontal.Apabila bayangan tetap berada pada benang silang mendatar,berarti
benang silang mendatar telah tegak lurus sumbu I vertikal.Jika belum ,lakukan koreksi dengan
memutar sekrup koreksi diafragma dengan pen koreksi,kemudian diafragma diputar hingga benang
 silang benar – benar mendatar.

    3.Garis Bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo

      Menentukan 3 buah titik P,A,Q,B dengan Jarak PA,AQ,QB masing masing adalah 30 meter
(diukur dengan pita ukur).Mendirikan rambu di P dan Q.Mendirikan dan mengatur alat waterpass
dititik A,bidik rambu di P.Mencatat bacaan ba,bb,bt (catat sebagai baP1,bbP1,btP1).Memutar
teropong waterpass dan mengarahkan ke titik Q,mencatat bacaan ba,bb,bt(catat segai
baQ1,bbQ1,btQ1).Memindahkan alat ke titik B,membidik rambu di P ,mencatat bacaan
ba,bb,bt(catat sebagai baP2,bbP2,btP2).Mengarahkan teropong waterpass ke titik Q .Mencatat
bacaan ba,bb,bt(catat sebagai baQ2,bbQ2,btQ2).



Hitung beda tinggi PQ(∆Hpq) kedudukan alat di A dengan rumus:

                                       ∆Hpq1 =btQ1 – btP1

Hitung beda tinggi PQ(∆Hpq) kedududkan alat di B dengan rumus:

                                       ∆Hpq2 =btQ2 – btP2

Alat waterpass disebut bebas kesalahan(garis visir sejajar garis arah nivo) jika nilai ∆Hpq1 sama
dengan ∆Hpq2.Jika tidak , maka ada kesalahan sebesar :      x (∆Hpq2 - ∆Hpq1 )

 d. Bagian alat yang digunakan untuk centering adalah menyeimbangkan nivo kotak dengan
menggunakan sekrup A,B,C

 e. Pada alat ukur sipat datar lama tidak memiliki bacaan horisontal dikarenakan sipat datar
digunakan untuk mengukur beda tinggi sehingga bacaan yang diperlukan hanya bacaan
vertikal.Tetapi pada alat sipat datar yang terbaru terdapat bacaan horisontal pada kiap (tribrach)
sipat datar sehingga selain dapat digunakan untuk mengukur beda tinggi .juga dapat digunakan
untuk mengukur jarak dan sudut.

More Related Content

What's hot

7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
athallahghari1
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
Hendra Supriyanto
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
Eko Artanto
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
Transformasi Datum
Transformasi DatumTransformasi Datum
Transformasi Datum
 
7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
7d452 modul 2_dasar-dasar_pengukuran__topografi_untuk_pekerjaan_jalan
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
 
Metode bishop
Metode bishopMetode bishop
Metode bishop
 
mengenal unsur-unsur peta
mengenal unsur-unsur peta mengenal unsur-unsur peta
mengenal unsur-unsur peta
 
Pengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikalPengukuran kerangka dasar vertikal
Pengukuran kerangka dasar vertikal
 
Pemetaan digital
Pemetaan digitalPemetaan digital
Pemetaan digital
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol Horisontal
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 

Similar to Tugas praktikum (Sipat Datar)

Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Gutit
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
Retno Pratiwi
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
Akmal_sidiq
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Sylvester Saragih
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
yonolino
 

Similar to Tugas praktikum (Sipat Datar) (20)

Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
3. PENGUKURAN SIPAT DATAR TANAH (ILMU UKUR TANAH).pptx
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semsterPertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1 & 2 - Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Tugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambangTugas makalah ilmu ukur tambang
Tugas makalah ilmu ukur tambang
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.pptPertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
Pertemuan 1- Ilmu Ukur Tanah.ppt
 
ilmu ukur tambang
ilmu ukur tambangilmu ukur tambang
ilmu ukur tambang
 
Ilmu ukur tambang
Ilmu ukur tambangIlmu ukur tambang
Ilmu ukur tambang
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 

More from Retno Pratiwi

Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektralAplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
Retno Pratiwi
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
Retno Pratiwi
 
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udaraPraktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Retno Pratiwi
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kamera
Retno Pratiwi
 
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametriPraktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Retno Pratiwi
 
Analisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kpAnalisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kp
Retno Pratiwi
 
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisikPendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Retno Pratiwi
 
Pancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik sukuPancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik suku
Retno Pratiwi
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
Retno Pratiwi
 

More from Retno Pratiwi (17)

Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektralAplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
Aplikasi citra hiperspektral dan 3 d hypercube pada citra hiperspektral
 
Peta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi daratPeta elektronik navigasi darat
Peta elektronik navigasi darat
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udaraPraktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
Praktikum ekstraksi foto 2D dari foto udara
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kamera
 
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametriPraktikum stereoscopic parallax fotogrametri
Praktikum stereoscopic parallax fotogrametri
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
Analisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kpAnalisis kasus pasir besi kp
Analisis kasus pasir besi kp
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
 
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisikPendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
Pendaftaran tanah menunjang perencanaan fisik
 
Perahu kertas ok
Perahu kertas okPerahu kertas ok
Perahu kertas ok
 
Pancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik sukuPancasila dan konflik suku
Pancasila dan konflik suku
 
Paper pancasila
Paper pancasilaPaper pancasila
Paper pancasila
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
 
Proposal SU
Proposal SUProposal SU
Proposal SU
 
Hak Guna Bangunan
Hak Guna BangunanHak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Tugas praktikum (Sipat Datar)

  • 1. 1. Fungsi bagian-bagian sipat datar  Okuler : untuk melihat objek target  Pemutup nivo : untuk melindungi nivo tabung  Penjelas bayangan : memfokuskan bayangan target  Sekrup pengungkit : menggerakkan teropong secara vertikal dengan terbatas  Klem horizontal : mengunci gerakan horizontal  Penggerak halus horizontal : menggerakkan teropong horizontal secara halus  Sekrup ABC : mendatarkankanposisi sipat datar saat proses centering  Plat dasar : tempat tatakan dengan statif 2. Perbedaan utama alat sipat datar dan teodolit:  berdasarkan bentuk fisik dan bagian bagiannya: TEODOLIT SIPAT DATAR Tidak terdapat prisma pendulum Terdapat prisma pendulum Memiliki sekrup alhidade horisontal dan Hanya terdapat sekrup alhidade vertikal(Dapat berputar kekanan dan kekiri serta vertikal(sehingga hanya dapat digerakan ke atas dan bawah) kanan dan kekiri) Sistem bacaannya ada pembacaan lingkaran Hanya terdapat Mikroskop pembacaan vertikal dan horizontal lingkaran vertikal Proses centering menggunakan unting -unting Proses centering hanya dilakukan dengan dan menyeimbangkan nivo kotak dan nivo menyeimbangkan nivo kotak(membuat tabung gelembung nivo berada ditengah. Berfungsi untuk mengukur jarak dan sudut Berfungsi untuk menukur beda tinggi  Kelebihan dan kekurangan alat sipat datar. KELEBIHAN SIPAT DATAR KELEMAHAN SIPAT DATAR Dapat digunakan untuk mengukur tinggi dengan Aapabila daerah yang dibidik terlalu cepat curam(miring)salah satunya titiknya sulit di hitung beda tingginya,karena sipat datar gerakan teropong ke atas bawahnya terbatas. Ketelitian alat ini cukup teliti  Syarat penggunaan alat ukur sipat datar: 1.Mengatur sumbu I vertikal(Koreksi nivo kotak dengan skrup A,B ,C.Membuat gelembung nivo kotak berda ditengah. 2.Mengatur Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I Membidikan teropong pada tembok dan beri tanda pada tembok dengan titik yang berhimpit dengan ujung kiri benang silang mendatar.Gerakan teropong kekiri dengan memutar sekrup penggerak halus horizontal.Apabila bayangan tetap berada pada benang silang mendatar,berarti benang silang mendatar telah tegak lurus sumbu I vertikal.Jika belum ,lakukan koreksi dengan
  • 2. memutar sekrup koreksi diafragma dengan pen koreksi,kemudian diafragma diputar hingga benang silang benar – benar mendatar. 3.Garis Bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo Menentukan 3 buah titik P,A,Q,B dengan Jarak PA,AQ,QB masing masing adalah 30 meter (diukur dengan pita ukur).Mendirikan rambu di P dan Q.Mendirikan dan mengatur alat waterpass dititik A,bidik rambu di P.Mencatat bacaan ba,bb,bt (catat sebagai baP1,bbP1,btP1).Memutar teropong waterpass dan mengarahkan ke titik Q,mencatat bacaan ba,bb,bt(catat segai baQ1,bbQ1,btQ1).Memindahkan alat ke titik B,membidik rambu di P ,mencatat bacaan ba,bb,bt(catat sebagai baP2,bbP2,btP2).Mengarahkan teropong waterpass ke titik Q .Mencatat bacaan ba,bb,bt(catat sebagai baQ2,bbQ2,btQ2). Hitung beda tinggi PQ(∆Hpq) kedudukan alat di A dengan rumus: ∆Hpq1 =btQ1 – btP1 Hitung beda tinggi PQ(∆Hpq) kedududkan alat di B dengan rumus: ∆Hpq2 =btQ2 – btP2 Alat waterpass disebut bebas kesalahan(garis visir sejajar garis arah nivo) jika nilai ∆Hpq1 sama dengan ∆Hpq2.Jika tidak , maka ada kesalahan sebesar : x (∆Hpq2 - ∆Hpq1 ) d. Bagian alat yang digunakan untuk centering adalah menyeimbangkan nivo kotak dengan menggunakan sekrup A,B,C e. Pada alat ukur sipat datar lama tidak memiliki bacaan horisontal dikarenakan sipat datar digunakan untuk mengukur beda tinggi sehingga bacaan yang diperlukan hanya bacaan vertikal.Tetapi pada alat sipat datar yang terbaru terdapat bacaan horisontal pada kiap (tribrach) sipat datar sehingga selain dapat digunakan untuk mengukur beda tinggi .juga dapat digunakan untuk mengukur jarak dan sudut.