SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TATA TERTIB PESERTA
WEBINAR
1. Pada saat webinar dimulai, mikrofon peserta akan berada pada posisi mute (tanda
mikrofon mati).
2. Disarankan untuk menggunakan headset, handsfree, earphone atau
semacamnya agar suara lebih optimal.
3. Peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber pada sesi tanya
jawab melalui menu Chat Meeting yang dapat diakses peserta dengan
mengklik icon Chat.
4. Silahkan sampaikan pertanyaan pada kolom chat zoom.
Harap menambahkan Nama dan Instansi pada pertanyaan.
Pertanyaan yang masuk akan dimoderasi oleh Moderator.
5. Peserta dapat mengunduh materi webinar di website
www.enforcea.com
I WAYAN
SUDIARTA,
S.E., M.M., C.W.M., B.K.P.
+62 87775312419
wayan.sudiarta@enforcea.com
Work History
1. Managing Partner (& Founder)
Firma Sudiarta & Rekan (Enforce A Tax Consultant)
(2014 - Present)
2. Sr. Researcher & Supervisory Board
Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)
(2014 - Present)
3. Tax Specialist & Advisor
Salamander Energy Indonesia Ltd
(2008 - 2014)
4. Tax Officer
Directorate General of Taxes (DJP – Kanwil Khusus)
(1998 - 2008)
I WAYAN
SUDIARTA,
S.E., M.M., C.W.M., B.K.P.
+62 87775312419
wayan.sudiarta@enforcea.com
Education & Training
1. Master of Management (MM),
Magister Management UI, focusing Corporate Finance
2. Bachelor of Economics (SE),
UI, majoring Financial Management
3. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
specializing in Taxation
4. International Wealth Management Training
by UGM-Erasmus University
5. International Tax and Transfer Pricing Training
by UI-University of Leiden
Dampak Pajak Natura
dan/atau Kenikmatan
Terhadap PPh Badan,
PPh PotPut, dan
PPh OP
PEMBICARA:
I WAYAN SUDIARTA
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
Pasal 4 ayat (1) UU PPh s.t.d.t.d UU HPP
“Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan…termasuk:
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan
dalam bentuk lainnya termasuk natura dan/atau kenikmatan”
Pasal 6 ayat (1) huruf n UU PPh s.t.d.t.d UU HPP
“Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan, termasuk:
…
n. biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan”
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan di
Beberapa Negara
Negara Ketentuan Perpajakan Natura & Kenikmatan (Fringe Benefit)
Australia Fringe Benefit Tax (FBT) dikenakan pada benefit tertentu yang diberikan oleh pemberi kerja
kepada karyawan atas dasar hubungan pekerjaan. FBT ditanggung oleh pemberi kerja dan
pada prinsipnya dapat menjadi biaya dalam penghitungan PPh-nya
Contohnya: Car Fringe Benefit, Car Parking Fringe Benefit, Entertainment and Fringe Benefits
Jepang Fringe benefit diperlakukan sebagai penghasilan bagi penerimanya, dimasukkan dalam satu
kesatuan penghitungan penghasilan dan dilaporkan dalam SPT Tahunan penerima. Namun ada
beberapa pengecualian seperti seragam dan sejenisnya yang bersifat wajib sehubungan
dengan pekerjaan.
Tiongkok Fringe benefit dikenakan pajak final sebesar 32% dengan sistem withholding tax yang dibayar
dan dilaporkan oleh pemberi kerja
Kamboja Fringe benefit yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, seperti transportasi,
makanan, akomodasi, pengeluaran listrik dan air, dan dana pensiun yang melebihi 10% dari
gaji perbulan karyawan akan dikenakan pajak. Pemberi kerja bertanggung jawab sebagai
pemotong pajak kemudian wajib melaporkannya kepada departemen perpajakan Kamboja.
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
Regulasi
Ketentuan bagi
Penerima Natura
Ketentuan bagi Pemberi
Natura
UU 36 Tahun
2008
Non-taxable* Non-deductible**
UU 7 Tahun 2021 Taxable*** Deductible****
*Taxable jika diberikan oleh bukan Wajib Pajak atau Wajib Pajak yang dikenai PPh Final dan Wajib
Pajak yang dikenai PPh berdasarkan deemed profit (Penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf d))
**Deductible untuk jenis natura tertentu
***Non-taxable untuk jenis natura tertentu
****Sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
Titik dispute akan muncul ketika menafsirkan frasa
“…sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan” karena
berkaitan dengan konsep akuntansi “matching cost
against revenue”.
Perlakuan Natura/Kenikmatan Pasca Terbit
PMK-66/2023
Tahun
Diterima/Dipe
roleh
Taxable/Non-
Taxable
Deductible/N
on-Deductible
Keterangan
< 2022 Non-taxable Non-deductible
Masih berlaku ketentuan
lama (secara umum Non-
taxable – Non-DE)
2022 Non-taxable Deductible Dilakukan relaksasi
1 Januari – Juni
2023
Taxable Self
Asessment
Deductible
Objek pajak namun tidak
dilakukan pemotongan,
dilakukan dengan self
assessment di SPT Tahunan
Perlakuan Pembenan Biaya Natura/Kenikmatan
(Sisi Pemberi)
Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau
penggantian melaporkan biaya penggantian atau
imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
beserta Pegawai dan/atau penerima imbalan atau
penggantian dalam Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan. (Pasal 2 ayat (6))
Apakah diperlukan Daftar Nominatif?
Tidak disebutkan dalam PMK-66/2023,
sehingga tidak ada kewajiban daftar nominatif.
Cukup dilakukan pencatatan/pembukuan
sebagaimana lazimnya.
1. Biaya Kenikmatan masa manfaat > 1
tahun: penyusutan/amortisasi
2. Biaya Natura/kenikmatan masa
manfaat < 1 tahun: dibebankan
pada tahun terjadinya pengeluaran
3. Tahun buku 2022 Natura/Kenikmatan:
Deductible
Sumber:MediaBriefingDJPPMK66/2023–6Juli2023
Perlakuan Pembenan Biaya Natura/Kenikmatan
(Sisi Pemberi)
b. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor
167/PMK.03/2018 tentang Penyediaan
Makanan dan Minuman bagi Seluruh Pegawai
serta Penggantian atau Imbalan dalam Bentuk
Natura dan Kenikmatan di Daerah Tertentu dan
yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan
yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
Pemberi Kerja belum menampung kebutuhan
penyesuaian perlakuan pajak penghasilan
atas penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh dalam bentuk natura
dan/atau kenikmatan sehingga perlu diganti;
Tidak lagi ada Deductible 50% sesuai PMK-
167/2018. KEP-220/PJ./2002 = juga tidak ada
lagi Deductible 50%
Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21
Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi)
Atas penggantian atau imbalan
sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan yang diterima atau diperoleh
pada Masa Pajak Januari 2023 sampai
dengan Masa Pajak Juni 2023
dikecualikan dari pemotongan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(Pasal 23 ayat (4))
Perlu melakukan pembetulan PPh Pasal 21?
Januari – Juli 2023 = Objek Pajak Namun Tidak Perlu
Pemotongan
Jika sudah melakukan pemotongan, bagaimana?
1. Lakukan pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21 – LB
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya (misal,
Juli/Agustus/Lainnya)
2. Kembalikan ke pegawai – nilainya sebesar pajak
atas natura/kenikmatan
Natura/Kenikmatan yang diterima/diperoleh
sejak 1 Juli 2023 – dilakukan pemotongan
PPh Pasal 21
Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21
Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi)
Tuan A adalah direktur di PT Maju Bersama. Pada bulan Juli 2023 memperoleh gaji sebesar Rp30.000.000
sebulan beserta memperoleh fasilitas keanggotaan golf sebesar Rp1.000.000. Tuan A menikah dan
memiliki 2 orang anak. Perhitungan PPh Pasal 21 sebagai berikut:
Gaji Sebulan Rp30.000.000
Keanggotaan Golf Rp1.000.000
Penghasilan Bruto Sebulan Rp31.000.000
Pengurang
Biaya Jabatan 5% x Rp31.000.000 Rp500.000
Penghasilan neto sebulan Rp30.500.000
Penghasilan neto setahun 12 x Rp30.500.000 Rp336.000.000
PTKP setahun (K/2) Rp67.500.000
Penghasilan Kena Pajak Rp298.500.000
PPh 21 setahun Tarif Progresif Rp43.625.000
PPh 21 sebulan Rp43.625.00 : 12 Rp3.635.417
Bagaimana dengan PPh Pasal 21
ditanggung pemberi kerja?
Dengan adanya PP 55/2022 dan PMK 66/2023
memang tidak ada lagi dikotomi antara PPh
yang ditanggung pemberi kerja dan ditunjang
pemberi kerja. Mekanismenya jadi sama-sama
seperti ditunjang pemberi kerja.
Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21
Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi)
Bukti Potong 1721 – A1
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
(Sisi Penerima)
Dikecualikan dari objek PPh:
Seluruh natura dan/atau kenikmatan yang
diterima atau diperoleh selama tahun 2022
(Lampiran Huruf A)
Bagaimana jika terjadi lebih bayar SPT
Tahunan Orang Pribadi?
Potensi lebih bayar terjadi ketika
natura/kenikmatan sudah diperhitungkan
sebagai objek pajak di SPT Tahunan Orang
Pribadi Tahun 2022.
SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2022
dilakukan pembetulan, maka SPT
Pembetulan = Lebih Bayar.
1. Restitusi pengembalian pendahuluan =
PER-05/PJ./2023
2. Permohonan pengembalian atas
pembayaran pajak yang seharusnya tidak
terutang = PMK-187/PMK.03/2015
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
(Sisi Penerima)
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
(Sisi Penerima)
Penggantian atau imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan
yang diterima atau diperoleh sejak
tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2023 yang belum
dilakukan pemotongan Pajak
Penghasilan oleh pemberi kerja atau
pemberi penggantian atau imbalan, atas
Pajak Penghasilan yang terutang wajib
dihitung dan dibayar sendiri serta
dilaporkan oleh penerima dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Penghasilan.
(Pasal 24)
Bagaimana penerapan natura/kenikmatan
diterima/diperoleh selama Januari – Juni 2023?
Atas PPh yang terutang (terkait natura/kenikmatan
pada 1 Januari – 30 Juni 2023 wajib dihitung dan
dibayar sendiri serta dilaporkan oleh penerima
dalam SPT Tahunan.
Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan
(Sisi Penerima)
Media Briefing DJP PMK 66/2023 – 6 Juli 2023
Sumber: republika.id
Sumber: cnbcindonesia.com
Sumber: finance.detik.com
Sumber: Kompas.id
Wisma Korindo Lt. 5, Jl. Letjen M.T.
Haryono No.Kav 62, Pancoran, Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Mail: training@enforcea.com
Website: www.enforcea.com
JUDUL
JUDUL
JUDUL

More Related Content

Similar to JUDUL

ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093Alfia Oktaviani
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Bagus Budiono
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Icha Icha
 
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporanP ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporanAgus Melas Agues
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangHabibie Reza
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGmuhtaromi muhtaromi
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangmuhtaromi muhtaromi
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangHabibie Reza
 
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1Triyani Budianto
 
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawanyoucarenow
 
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalPenggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalGTSudjoko
 
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptxPSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptxgaluhvindriarso1
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptmSidik Abdullah
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptmSidik Abdullah
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46TANTO CHANDRA
 

Similar to JUDUL (20)

ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
 
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
Mekanisme Pembayaran PPh Pasal 21
 
Update Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - IIUpdate Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - II
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporanP ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
P ph 21-per-31-tahun-2012-pedoman-teknis-pemotongan-penyetoran-pelaporan
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
 
P ph badan oleh pm
P ph badan oleh pmP ph badan oleh pm
P ph badan oleh pm
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
 
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
NPWP Dan PPh Bagi WP OP Karyawan 1
 
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
 
01. p ph 21
01. p ph 2101. p ph 21
01. p ph 21
 
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskalPenggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
Penggolongan biaya untuk memudahkan koreksi fiskal
 
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptxPSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46
 

Recently uploaded

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

JUDUL

  • 1. TATA TERTIB PESERTA WEBINAR 1. Pada saat webinar dimulai, mikrofon peserta akan berada pada posisi mute (tanda mikrofon mati). 2. Disarankan untuk menggunakan headset, handsfree, earphone atau semacamnya agar suara lebih optimal. 3. Peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber pada sesi tanya jawab melalui menu Chat Meeting yang dapat diakses peserta dengan mengklik icon Chat. 4. Silahkan sampaikan pertanyaan pada kolom chat zoom. Harap menambahkan Nama dan Instansi pada pertanyaan. Pertanyaan yang masuk akan dimoderasi oleh Moderator. 5. Peserta dapat mengunduh materi webinar di website www.enforcea.com
  • 2.
  • 3.
  • 4. I WAYAN SUDIARTA, S.E., M.M., C.W.M., B.K.P. +62 87775312419 wayan.sudiarta@enforcea.com Work History 1. Managing Partner (& Founder) Firma Sudiarta & Rekan (Enforce A Tax Consultant) (2014 - Present) 2. Sr. Researcher & Supervisory Board Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) (2014 - Present) 3. Tax Specialist & Advisor Salamander Energy Indonesia Ltd (2008 - 2014) 4. Tax Officer Directorate General of Taxes (DJP – Kanwil Khusus) (1998 - 2008)
  • 5. I WAYAN SUDIARTA, S.E., M.M., C.W.M., B.K.P. +62 87775312419 wayan.sudiarta@enforcea.com Education & Training 1. Master of Management (MM), Magister Management UI, focusing Corporate Finance 2. Bachelor of Economics (SE), UI, majoring Financial Management 3. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) specializing in Taxation 4. International Wealth Management Training by UGM-Erasmus University 5. International Tax and Transfer Pricing Training by UI-University of Leiden
  • 6. Dampak Pajak Natura dan/atau Kenikmatan Terhadap PPh Badan, PPh PotPut, dan PPh OP PEMBICARA: I WAYAN SUDIARTA
  • 7. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan Pasal 4 ayat (1) UU PPh s.t.d.t.d UU HPP “Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan…termasuk: a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya termasuk natura dan/atau kenikmatan” Pasal 6 ayat (1) huruf n UU PPh s.t.d.t.d UU HPP “Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk: … n. biaya penggantian atau imbalan yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan”
  • 8. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan di Beberapa Negara Negara Ketentuan Perpajakan Natura & Kenikmatan (Fringe Benefit) Australia Fringe Benefit Tax (FBT) dikenakan pada benefit tertentu yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan atas dasar hubungan pekerjaan. FBT ditanggung oleh pemberi kerja dan pada prinsipnya dapat menjadi biaya dalam penghitungan PPh-nya Contohnya: Car Fringe Benefit, Car Parking Fringe Benefit, Entertainment and Fringe Benefits Jepang Fringe benefit diperlakukan sebagai penghasilan bagi penerimanya, dimasukkan dalam satu kesatuan penghitungan penghasilan dan dilaporkan dalam SPT Tahunan penerima. Namun ada beberapa pengecualian seperti seragam dan sejenisnya yang bersifat wajib sehubungan dengan pekerjaan. Tiongkok Fringe benefit dikenakan pajak final sebesar 32% dengan sistem withholding tax yang dibayar dan dilaporkan oleh pemberi kerja Kamboja Fringe benefit yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, seperti transportasi, makanan, akomodasi, pengeluaran listrik dan air, dan dana pensiun yang melebihi 10% dari gaji perbulan karyawan akan dikenakan pajak. Pemberi kerja bertanggung jawab sebagai pemotong pajak kemudian wajib melaporkannya kepada departemen perpajakan Kamboja.
  • 9. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan Regulasi Ketentuan bagi Penerima Natura Ketentuan bagi Pemberi Natura UU 36 Tahun 2008 Non-taxable* Non-deductible** UU 7 Tahun 2021 Taxable*** Deductible**** *Taxable jika diberikan oleh bukan Wajib Pajak atau Wajib Pajak yang dikenai PPh Final dan Wajib Pajak yang dikenai PPh berdasarkan deemed profit (Penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf d)) **Deductible untuk jenis natura tertentu ***Non-taxable untuk jenis natura tertentu ****Sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Titik dispute akan muncul ketika menafsirkan frasa “…sepanjang merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan” karena berkaitan dengan konsep akuntansi “matching cost against revenue”.
  • 10. Perlakuan Natura/Kenikmatan Pasca Terbit PMK-66/2023 Tahun Diterima/Dipe roleh Taxable/Non- Taxable Deductible/N on-Deductible Keterangan < 2022 Non-taxable Non-deductible Masih berlaku ketentuan lama (secara umum Non- taxable – Non-DE) 2022 Non-taxable Deductible Dilakukan relaksasi 1 Januari – Juni 2023 Taxable Self Asessment Deductible Objek pajak namun tidak dilakukan pemotongan, dilakukan dengan self assessment di SPT Tahunan
  • 11. Perlakuan Pembenan Biaya Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi) Pemberi kerja atau pemberi imbalan atau penggantian melaporkan biaya penggantian atau imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan beserta Pegawai dan/atau penerima imbalan atau penggantian dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. (Pasal 2 ayat (6)) Apakah diperlukan Daftar Nominatif? Tidak disebutkan dalam PMK-66/2023, sehingga tidak ada kewajiban daftar nominatif. Cukup dilakukan pencatatan/pembukuan sebagaimana lazimnya. 1. Biaya Kenikmatan masa manfaat > 1 tahun: penyusutan/amortisasi 2. Biaya Natura/kenikmatan masa manfaat < 1 tahun: dibebankan pada tahun terjadinya pengeluaran 3. Tahun buku 2022 Natura/Kenikmatan: Deductible Sumber:MediaBriefingDJPPMK66/2023–6Juli2023
  • 12. Perlakuan Pembenan Biaya Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi) b. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.03/2018 tentang Penyediaan Makanan dan Minuman bagi Seluruh Pegawai serta Penggantian atau Imbalan dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan di Daerah Tertentu dan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja belum menampung kebutuhan penyesuaian perlakuan pajak penghasilan atas penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan sehingga perlu diganti; Tidak lagi ada Deductible 50% sesuai PMK- 167/2018. KEP-220/PJ./2002 = juga tidak ada lagi Deductible 50%
  • 13. Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21 Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi) Atas penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan yang diterima atau diperoleh pada Masa Pajak Januari 2023 sampai dengan Masa Pajak Juni 2023 dikecualikan dari pemotongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 23 ayat (4)) Perlu melakukan pembetulan PPh Pasal 21? Januari – Juli 2023 = Objek Pajak Namun Tidak Perlu Pemotongan Jika sudah melakukan pemotongan, bagaimana? 1. Lakukan pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21 – LB dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya (misal, Juli/Agustus/Lainnya) 2. Kembalikan ke pegawai – nilainya sebesar pajak atas natura/kenikmatan Natura/Kenikmatan yang diterima/diperoleh sejak 1 Juli 2023 – dilakukan pemotongan PPh Pasal 21
  • 14. Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21 Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi) Tuan A adalah direktur di PT Maju Bersama. Pada bulan Juli 2023 memperoleh gaji sebesar Rp30.000.000 sebulan beserta memperoleh fasilitas keanggotaan golf sebesar Rp1.000.000. Tuan A menikah dan memiliki 2 orang anak. Perhitungan PPh Pasal 21 sebagai berikut: Gaji Sebulan Rp30.000.000 Keanggotaan Golf Rp1.000.000 Penghasilan Bruto Sebulan Rp31.000.000 Pengurang Biaya Jabatan 5% x Rp31.000.000 Rp500.000 Penghasilan neto sebulan Rp30.500.000 Penghasilan neto setahun 12 x Rp30.500.000 Rp336.000.000 PTKP setahun (K/2) Rp67.500.000 Penghasilan Kena Pajak Rp298.500.000 PPh 21 setahun Tarif Progresif Rp43.625.000 PPh 21 sebulan Rp43.625.00 : 12 Rp3.635.417 Bagaimana dengan PPh Pasal 21 ditanggung pemberi kerja? Dengan adanya PP 55/2022 dan PMK 66/2023 memang tidak ada lagi dikotomi antara PPh yang ditanggung pemberi kerja dan ditunjang pemberi kerja. Mekanismenya jadi sama-sama seperti ditunjang pemberi kerja.
  • 15. Perlakuan Pemotongan PPh Pasal 21 Natura/Kenikmatan (Sisi Pemberi) Bukti Potong 1721 – A1
  • 16. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan (Sisi Penerima) Dikecualikan dari objek PPh: Seluruh natura dan/atau kenikmatan yang diterima atau diperoleh selama tahun 2022 (Lampiran Huruf A) Bagaimana jika terjadi lebih bayar SPT Tahunan Orang Pribadi? Potensi lebih bayar terjadi ketika natura/kenikmatan sudah diperhitungkan sebagai objek pajak di SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2022. SPT Tahunan Orang Pribadi Tahun 2022 dilakukan pembetulan, maka SPT Pembetulan = Lebih Bayar. 1. Restitusi pengembalian pendahuluan = PER-05/PJ./2023 2. Permohonan pengembalian atas pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang = PMK-187/PMK.03/2015
  • 17. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan (Sisi Penerima)
  • 18. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan (Sisi Penerima) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan yang diterima atau diperoleh sejak tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan tanggal 30 Juni 2023 yang belum dilakukan pemotongan Pajak Penghasilan oleh pemberi kerja atau pemberi penggantian atau imbalan, atas Pajak Penghasilan yang terutang wajib dihitung dan dibayar sendiri serta dilaporkan oleh penerima dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan. (Pasal 24) Bagaimana penerapan natura/kenikmatan diterima/diperoleh selama Januari – Juni 2023? Atas PPh yang terutang (terkait natura/kenikmatan pada 1 Januari – 30 Juni 2023 wajib dihitung dan dibayar sendiri serta dilaporkan oleh penerima dalam SPT Tahunan.
  • 19. Perlakuan Pajak atas Natura/Kenikmatan (Sisi Penerima)
  • 20. Media Briefing DJP PMK 66/2023 – 6 Juli 2023 Sumber: republika.id Sumber: cnbcindonesia.com Sumber: finance.detik.com Sumber: Kompas.id
  • 21. Wisma Korindo Lt. 5, Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav 62, Pancoran, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Mail: training@enforcea.com Website: www.enforcea.com