SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Determinan Permintaan
(1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.)
(2) Harga barang lain :
- Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.)
- Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.)
(3) Pendapatan konsumen (sifat hubungan positif)
(4) Selera Konsumen (sifat hubungan positif)
(5) Harapan Konsumen (sifat hubungan positif)
(6) Jumlah konsumen dan frekuensi pembelian
(7) Penampilan produk
(8) Advertensi
FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAANFUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN
DAN ELASTISITAS PERMINTAANDAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Fungsi Permintaan
 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan
konsumen dapat di tuliskan :
Qx = f ( Px, Ps, Pc, I, T, E, N, F, Ax, As, Ac, O)
 dimana :
Qx = jumlah permintaan prduk X (dalam unit)
Px = harga produk X
Ps = harga produk pengganti untuk produk X
Pc = harga produk komplemen untuk produk X
I = pendapatan konsumen atau daya beli
T = selera dan preferensi konsumen
E = harapan konsumen di masa yang akan datang tentang
harga, pendapatan dan persediaan barang
N = populasi penduduk
F = Keistimawaan atau atribut produk
Ax = tingkat advertasi produk X
As = tingkat advertasi produk substitusi untuk ptoduk X
Ac = tingkat advertasi produk komplemen untuk produk X c
O = faktor-faktor lain
• Hubungan antara permintaan dengan semua variabel determinan
adalah komplek.
• Agar lebih jelas perlu adanya penyederhanaan, yang biasanya
hanya menghubungkan variabel Px dengan X, sehingga penjelasan
grafik dapat dilakukan dengan mudah.
• Atau untuk analisis hanya perlu memisahkan determinan : (1)
harga barang tersebut (Px), dan (2) semua faktor-faktor selain Px.
∀ ∆ Px → ∆ Jumlah yang diminta
∀ ∆ non-Px → ∆ Permintaan
Fungsi Penerimaan
(Revunue)
 Average Revenue
- Kurva Permintaan dapat dimanfaatkan utk menderivasi fungsi
Revenue
- Kurva permintaan konsumen = permintaan yang dihadapi
produsen
- Titik-titik di sepanjang kurva permintaan mengartikan :
1) jumlah barang maksimum yang dibeli konsumen
2) Harga maksimum yang harus dibayar konsumen pada
berbagai tingkat barang.
P1
- Pada Harga tertentu (P1) merupakan rata-rata penerimaan per unit
barang yang diterima produsen, yang disebut Average Revenue
(AR) . Jadi AR identik P; misal : P = a – bQ
P = 20 – 2Q
AR = P = 10
P = 10
S
D
Kurva Harga atau AR ada yang konstan, ini berarti harga yang
diterima produsen ditentukan oleh mekanisme harga di pasar
sehingga konsumen dan produsen tidak bisa mempengaruhi harga
pasar.
Misal : P = a
P = 10
Pasar Perusahaan
Total Revenue
 Kurva permintaan konsumen juga merupakan kurva permintaan
yang dihadapi produsen.
 Fungsi permintaan (Dx = f (Px)) inversnya adalah fungsi harga
atas suatu barang ( Px = f(Dx)).
 Di sepanjang sebuah kurva permintaan menjelaskan ttg.:
- jumlah maksimum barang yang dibeli konsumen (Qx),
- harga (Px) maksimum yang harus dibayar konsumen
pada berbagai tingkat produksi (qx).
Untuk HargaUntuk Harga down sloppingdown slopping →→
kurva TR parabola maksimumkurva TR parabola maksimum
P = 20 – 2QP = 20 – 2Q →→ TR = (20 – 2Q) (Q)TR = (20 – 2Q) (Q)
Untuk Harga konstanUntuk Harga konstan →→ kurva TRkurva TR
linier up sloppinglinier up slopping P = 10P = 10 →→
TR = 10.QTR = 10.Q
TR
=20Q
–2Q2
TR
=
10Q
♦ Penerimaan (total revenue = TR) adalah nilai uang yang diterima
produsen dari penjualan sejumlah barangnya :
TR = Px . Qx
Marginal Revenue (MR = dTR/dQ)
P = 20 – 2Q
TR = 20Q – 2Q2
→ MR = 20 -4Q
Q P=AR TR MR
0 20 0 20
1 18 18 16
2 16 32 12
3 14 42 8
4 12 48 4
5 10 50 0
6 8 48 -4
7 6 42 -8
P = 10
TR = 10Q → MR = 10
Q P=AR TR MR
0 10 0 10
1 10 10 10
2 10 20 10
3 10 30 10
4 10 40 10
5 10 50 10
TR
=20Q
–
2Q2
MR =20 – 4Q
AR =20 – 2Q
TR
=
10
Q
AR = MR =10
 Seputar kehidupan manusia selalu dikelilingi banyak
variabel.
 Antar-variabel selalu terjadi kesalinghubungan (interaksi)
dan diantara variabel itu ada yang berstatus sebagai
variabel independen dan sebagai variabel dependen
 Interaksi antara variabel tersebut dikaji secara spesifik
disertai dengan proses abstraksi yang akhirnya dapat
dihasilkan suatu simpulan yang disebut Hukum atau
Teori.
 Dalam analisis interaksi antara variabel terdapat apa
yang disebut Analisis Produktivitas, sedangkan dalam
analisis produktivitas ini terbagi dalam dua macam, yaitu
analisis average dan analisis marginal.
 Gabungan analisis average dan marginal akan
menghasilkan Analisis Elastisitas
Elastisitas PermintaanElastisitas Permintaan
Analisis Dalam Teori Ekonomi
VARIABEL
INDEPENDEN
VARIABEL
DEPENDEN
ANALISIS
PRODUKTIVITAS
AN. AVERAGE AN. MARGINAL
3. ANALISIS ELASTISITAS
 Elastisitas (elasticity) berasal dari kata elastis (elastic) yang berarti
melar (molor), mudah begerak atau mudah berubah, tidak kaku.
 Sesuatu (variabel) yang mudah berubah jika ada variabel lain yang
mempengaruhi disebut juga sensitif atau peka.
 Analisis elastisitas merupakan analisis tentang kepekaan variabel-
variabel yang berhubungan secara kausalitas , artinya jika terjadi
perubahan variabel independen (X), sejauhmana akan berdampak
pada perubahan variabel dependen (Y).
 Perubahan-perubahan kedua variabel itu adalah perubahan relatif
yang bisa dinyatakan dalam persentase (%) bukan angka absolut.
 Dalam aplikasinya, tingkat elastisitas dinyatakan sebagai rasio
antara Δ% variabel dependen dengan Δ% variabel independen :
Arti dan Cara Menghitung ElastisitasArti dan Cara Menghitung Elastisitas
X
Y
X
Y
Y
X
X
Y
XX
YY
nX
nXnX
nY
nYnY
X
YE ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=
∆
∆=
−
÷
−
=
∆
∆=
−
−
−
−
/
/
%
%
1
1
1
1
CONTOH :
200 / 10 = 20
245 / 7 = 35
Var. Indep (X) Var. Dep. (Y) Average Marginal Elastisitas
10 200
7 245
45 / -3 = - 15 −15 / 20 = - 0,75∆ X = - 3 ∆ Y = 45
X
Y
X
YE ÷
∆
∆=
Fungsi Marginal Fungsi Average
X Y E X Y E
10 200 8 250
(50/200) : (-2/10) = -1,25 (-50/250) : (2/8) = -0,8
8 250 10 200
X Y E X Y E
10 200 8 250
(50/225) : (-2/9) = - 1 (-50/225) : (2/9) = - 1
8 250 10 200
Model elastitas busur mengandung kelemahan , karena koefisien akan berubah
kalau dari data yang sama dibalik susunannya :
Untuk memperbaiki kelemahan tsb, agar perhitungan elastisitas lebih akurat,
model atau rumus dimodifikasi sbb. :
Y2)/2(Y1
X2)/2(X1
.
ΔX
ΔY
E
ΔX
X2)/2(X1
.
Y2)/2(Y1
ΔY
E
X2)/2(X1
ΔX
:
Y2)/2(Y1
ΔY
E
+
+
=
+
+
=
++
=
 2 Macam arah hubungan antar variabel :
- Hubungan Positif → Koefisien Elastisitas bertanda positif (+)
- Hubungan Negatif → Koefisien Elastisitas bertanda negatif (-)
 Koefisien elastisitas menunjukkan katagori hubungan
antarvariabel :
1) Jika E > 1 atau E > |-1 | , disebut elastis (peka)
2) Jika E = 1 atau E = |-1 | , disebut unitary
3) Jika E < 1 atau E < |-1 | , disebut inelastis (tidak peka)
 Makna inti dari koefisien elastisitas tersebut adalah :
- jika E = -2 (elastis), berarti, jika variabel X meningkat 1 %
maka variabel Y akan menurun sebesar 2 %, demikian
sebaliknya jika variabel X menurun 1 % maka var.Y akan
meningkat sebesar 2 %.
- Misalnya E = + 0,5 (inelastis), berarti, jika var. X meningkat 1 %
maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,5 % saja, dan
sebaliknya, jika variabel X menurun 1 % maka variabel Y akan
menurun sebesar 0,5 %.
Sifat Hubungan Antarvariabel dan
Katagori Elastisitas
3 variabel utama yang mempengaruhi permintaan konsumen(Dx),
(1) Harga Barang itu sendiri (Px) → Ep
(2) Harga Barang Lain (Py) → Ec
(3) Pendapatan Konsumen (M) → Em
Macam Elastisitas PermintaanMacam Elastisitas Permintaan
Px
(Rp)
Dx
(unit)
Sifat Elastisitas
120 20
(10/20) : (-20/120) = - 3 Elastis
100 30
(10/30) : (-20/100) = - 1,67 Elastis
80 40
(10/40) : (-20/80) = - 1 Unitary
60 50
(10/50) : (-20/60) = - 0,6 Inelastis
40 60
Px
Dx
Px
Dx
Dx
Px
Px
Dx
Px
Px
Dx
DxEp ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=∆÷∆=
1. Elastistas Harga Permintaan1. Elastistas Harga Permintaan
E < -1
E =-1
E
=
~
E
>
-1
E
=
-1
E
<
-1
E
=
0
Variasi Koefisien Elastisitas Suatu Fungsi Permintaan
 Hubungan antara pendapatan dengan permintaan adalah positif, oleh
karenanya koefisien elastisitas pendapatan ini juga bertanda positif.
 Katagori tingkat elastistas , yaitu :
1) Jika Em > 1 disebut elastis (peka) .
2) Jika Em = 1 disebut unitary.
3) Jika Em < 1 disebut inelastis (tidak peka).
 Arti elastisitas , misalnya tingkat elastisitas Em = 2, maka jika pendapatan
konsumen meningkat 1 % saja, permintaanakan barang meningkat pula
sebesar 2 % dan sebaliknya kalau pendapatan menurun 1 % maka
permintaan akan menurun 2 %
 Formulasi :
 Untuk barang-barang superior pada umumnya mempunyai tingkat elas-
tisitas yang elastis. Dan sebaliknya untuk barang-barang inferior tingkat
elastisitasnya inelastis.
M
Dx
M
Dx
Dx
M
M
Dx
M
M
Dx
DxEm ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=∆÷∆=
2. Elastistas Pendapatan Permintaan2. Elastistas Pendapatan Permintaan
 Elastisitas silang (Cross elasticity of demand) berkaitan dengan
hubungan antar barang yang bersifat saling mengganti (substitusi)
atau saling melengkapi (komplemen).
 Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis adalah variabel
permintaan barang (variabel dependen) dengan harga barang lain
(variabel independen).
 Formulasi :
 Untuk dua barang yang saling mengganti , Elastisitasnya Positif
 Untuk dua barang yang saling melengkapi, Elastisitasnya Negatif
 Katagori tingkat elastisitas untuk kedua macam elastisitas silang
sama seperti elastisitas-elastisitas lainnya : elastis, unitary atau
inelastis.
3. Elastistas Silang Permintaan3. Elastistas Silang Permintaan
Py
Dx
Py
Dx
Dx
Py
Py
Dx
Py
Py
Dx
DxEc ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=
∆
÷∆=
 Elastisitas busur berkait dengan perubahan variabel yang
cukup besar, Perubahan dari satu titik ke titik berikutnya (2
titik)
 Elastisitas Titik (satu titik) berkaitan dengan perubahan
variabel yang sangat kecil (limit mendekati nol)
 Hubungan antara dua variabel ini dapat dinyatakan dalam
bentuk matematik melalui proses pendugaan (matakuliah
Ekonometrika).
 Formulasi atau model elastisitas titik adalah :Formulasi atau model elastisitas titik adalah :
 Aplikasi elastisitas titik ini, terlebih dahulu data yang ada
harus diprediksi persamaannya :
Elastisitas TitikElastisitas Titik
Px
Dx
dPx
dDx
Dx
Px
Px
Dx
Px
Px
Dx
DxEp ÷=⋅
∆
∆=∆÷∆=
Dari hasil regresi ketiga variabel tsb, hubungan
dapat diperlihatkan oleh persamaan :
Q = 39538,88 – 1907,99 P + 0,011 M
Dari persamaan di atas dapat dilihat :
Nilai regresi P = − 1907,99 , artinya antara harga
dan permintaan hubungannya negatif.
Setiap ada kenaikkan harga satu unit, jumlah yang
diminta turun sebesar 1907,9 unit (ceteris paribus) ,
demikian sebaliknya.
Nilai regresi M = + 0,011 , artinya antara pendapat-
an dan permintaan berhubungan secara positif.
Setiap ada kenaikkan income satu unit, jumlah
yang diminta bertambah sebesar 0,011 unit (ce-
teris paribus) demikian sebaliknya.
Dari persamaan di atas untuk semua titik Ep dapat
dihitung :
Ep = dQ/dP . P/Q dan Em = dQ/dM . M/Q
- 1907,99 +0,011
Data : Permintaan, Harga
dan Pendapatan
Titik Q P M
A 2500 20 12700
B 5000 17,5 25000
C 7500 17 38000
D 10000 16 50000
E 12500 14,5 62645
F 15000 13,25 62667
G 17500 12 75167
H 20000 10,75 87667
I 22500 9,5 112595
J 25000 8,25 100167
K 27500 7 112667
L 30000 5,75 125167
M 32500 4,5 162545
N 35000 3,25 137337
O 37500 2 150167
P 40000 0,75 162667
Hasil Regresi Linier Variabel Q (dependen) dengan Variabel P dan M
(independen)
Q = 39538,33 − 1907,99P + 0,011M
Coefficientsa
39538,332 2475,095 15,974 ,000
-1907,994 115,370 -,955 -16,538 ,000
1,116E-02 ,014 ,045 ,783 ,447
(Constant)
P
M
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: Qa.
Misalnya pada titik F :
Ep = dQ/dP : Q/P
Ep = -1907,99 : (15000/13,25)
Ep = - 1,685 artinya, kenaikkan
1 % harga akan menurunkan
jumlah permintaan sebesar
1,685 % atau sebaliknya.
Em = dQ/dM : Q/M
Em = 0,011 : (15000/62667)
EM = 0.046 artinya, kenaikan 1%
pendapatan akan menaikkan
jumlah permintaan sebesar
0,046 % atau sebaliknya.
Hasil Lengkap Elastisitas Contoh Di atas
Q = 39538,33 −1907,99 P + 0,011MTitik Q P M Ep Em
A 2500 20 12700 - 15,264 0,058928
B 5000 17,5 25000 - 6,67798 0,058
C 7500 17 38000 - 4,32479 0,058773
D 10000 16 50000 - 3,05279 0,058
E 12500 14,5 62645 - 2,21327 0,058134
F 15000 13,25 62667 - 1,68539 0,048462
G 17500 12 75167 - 1,30834 0,049825
H 20000 10,75 87667 - 1,02555 0,050847
I 22500 9,5 112595 - 0,8056 0,058049
J 25000 8,25 100167 - 0,62964 0,046477
K 27500 7 112667 - 0,48567 0,047525
L 30000 5,75 125167 - 0,3657 0,048398
M 32500 4,5 162545 - 0,26418 0,058016
N 35000 3,25 137337 - 0,17717 0,045517
O 37500 2 150167 - 0,10176 0,046452
P 40000 0,75 162667 - 0,03577 0,047173
Gambar 1. Hubungan : Ep, TR, AR, dan MR
E > -1
E = -1
TR
Q
Q
P
TR1
TR2
TR3
Q1 Q2 Q3
Q1 Q2 Q3
0
0
P1
P2
P3
TR
E < -1
AR
MR
Hubungan : ElastisitasHubungan : Elastisitas
Permintaan dengan TotalPermintaan dengan Total
Revenue, AverageRevenue, Average
Revenue dan MarginalRevenue dan Marginal
Revenue.Revenue.
• MR positif : E > -1 dan TR menaik, maka
Jika P↓ → Q↑ sekaligus TR meningkat
• MR = 0 : E = -1 dan TR puncak, maka
P dan Q optimum dan TR maksimum
• MR negatif : E < -1 dan TR turun, maka
P harus ditingkatkan dengan cara
mengurangi Q sehingga TR meningkat
Teori ini bisa dimanfaatkan oleh
manajer pemasaran dalam Price
Policy perusahaannya.
DETERMINAN

More Related Content

What's hot

Diskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDiskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDavy Hendri
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaAditya Panim
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)Indra Jaya
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanNailul Alfiyah
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga KerjaPenentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga KerjaHaikal Arrazy
 

What's hot (20)

Diskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDiskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoli
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
pendekatan kardinal
pendekatan kardinalpendekatan kardinal
pendekatan kardinal
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi Permintaan
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga KerjaPenentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
 

Similar to DETERMINAN (20)

Teori Permintaan
Teori Permintaan Teori Permintaan
Teori Permintaan
 
Pertemuan 12.pptx
Pertemuan 12.pptxPertemuan 12.pptx
Pertemuan 12.pptx
 
Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Materi Elastisitas Permintaan dan PenawaranMateri Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Materi Elastisitas Permintaan dan Penawaran
 
Bab 3 elastisitas
Bab 3 elastisitasBab 3 elastisitas
Bab 3 elastisitas
 
E l a s t i s i t a s
E l a s t i s i t a sE l a s t i s i t a s
E l a s t i s i t a s
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
5. Elastisitas.pptx
5. Elastisitas.pptx5. Elastisitas.pptx
5. Elastisitas.pptx
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Surplus
SurplusSurplus
Surplus
 
elastisitas permintaan dan penawaran
elastisitas permintaan dan penawaranelastisitas permintaan dan penawaran
elastisitas permintaan dan penawaran
 
Elastisitas permintan dan penawaran
Elastisitas permintan dan penawaranElastisitas permintan dan penawaran
Elastisitas permintan dan penawaran
 
Elastisitas permintan dan penawaran
Elastisitas permintan dan penawaranElastisitas permintan dan penawaran
Elastisitas permintan dan penawaran
 
Copy of bab elastisitas.baru
Copy of bab elastisitas.baruCopy of bab elastisitas.baru
Copy of bab elastisitas.baru
 
Elastisitas permintan dan penawaran new
Elastisitas permintan dan penawaran newElastisitas permintan dan penawaran new
Elastisitas permintan dan penawaran new
 
ekonomi-mikro-elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pdf
ekonomi-mikro-elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pdfekonomi-mikro-elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pdf
ekonomi-mikro-elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pdf
 
ELASTISITAS PERMINTAN DAN PENAWARAN new.pptx
ELASTISITAS PERMINTAN DAN PENAWARAN new.pptxELASTISITAS PERMINTAN DAN PENAWARAN new.pptx
ELASTISITAS PERMINTAN DAN PENAWARAN new.pptx
 
Pertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitasPertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitas
 
Pertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitasPertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitas
 
Elastis
ElastisElastis
Elastis
 

More from Elly Willy

Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmElly Willy
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmElly Willy
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Elly Willy
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalElly Willy
 
Good government governance
Good government governanceGood government governance
Good government governanceElly Willy
 
Alamat perusahaan modal ventura
Alamat perusahaan modal venturaAlamat perusahaan modal ventura
Alamat perusahaan modal venturaElly Willy
 
Ilmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointIlmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointElly Willy
 
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biaya
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biayaBab i. akuntansi biaya dan pengertian biaya
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biayaElly Willy
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Elly Willy
 

More from Elly Willy (10)

Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Good government governance
Good government governanceGood government governance
Good government governance
 
Alamat perusahaan modal ventura
Alamat perusahaan modal venturaAlamat perusahaan modal ventura
Alamat perusahaan modal ventura
 
Ilmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointIlmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power point
 
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biaya
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biayaBab i. akuntansi biaya dan pengertian biaya
Bab i. akuntansi biaya dan pengertian biaya
 
Panduan spss
Panduan spssPanduan spss
Panduan spss
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
 

Recently uploaded

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

DETERMINAN

  • 1. Determinan Permintaan (1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.) (2) Harga barang lain : - Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.) - Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.) (3) Pendapatan konsumen (sifat hubungan positif) (4) Selera Konsumen (sifat hubungan positif) (5) Harapan Konsumen (sifat hubungan positif) (6) Jumlah konsumen dan frekuensi pembelian (7) Penampilan produk (8) Advertensi FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAANFUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAANDAN ELASTISITAS PERMINTAAN Fungsi Permintaan
  • 2.  Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan konsumen dapat di tuliskan : Qx = f ( Px, Ps, Pc, I, T, E, N, F, Ax, As, Ac, O)  dimana : Qx = jumlah permintaan prduk X (dalam unit) Px = harga produk X Ps = harga produk pengganti untuk produk X Pc = harga produk komplemen untuk produk X I = pendapatan konsumen atau daya beli T = selera dan preferensi konsumen E = harapan konsumen di masa yang akan datang tentang harga, pendapatan dan persediaan barang N = populasi penduduk F = Keistimawaan atau atribut produk Ax = tingkat advertasi produk X As = tingkat advertasi produk substitusi untuk ptoduk X Ac = tingkat advertasi produk komplemen untuk produk X c O = faktor-faktor lain
  • 3. • Hubungan antara permintaan dengan semua variabel determinan adalah komplek. • Agar lebih jelas perlu adanya penyederhanaan, yang biasanya hanya menghubungkan variabel Px dengan X, sehingga penjelasan grafik dapat dilakukan dengan mudah. • Atau untuk analisis hanya perlu memisahkan determinan : (1) harga barang tersebut (Px), dan (2) semua faktor-faktor selain Px. ∀ ∆ Px → ∆ Jumlah yang diminta ∀ ∆ non-Px → ∆ Permintaan
  • 4. Fungsi Penerimaan (Revunue)  Average Revenue - Kurva Permintaan dapat dimanfaatkan utk menderivasi fungsi Revenue - Kurva permintaan konsumen = permintaan yang dihadapi produsen - Titik-titik di sepanjang kurva permintaan mengartikan : 1) jumlah barang maksimum yang dibeli konsumen 2) Harga maksimum yang harus dibayar konsumen pada berbagai tingkat barang. P1
  • 5. - Pada Harga tertentu (P1) merupakan rata-rata penerimaan per unit barang yang diterima produsen, yang disebut Average Revenue (AR) . Jadi AR identik P; misal : P = a – bQ P = 20 – 2Q AR = P = 10 P = 10 S D Kurva Harga atau AR ada yang konstan, ini berarti harga yang diterima produsen ditentukan oleh mekanisme harga di pasar sehingga konsumen dan produsen tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Misal : P = a P = 10 Pasar Perusahaan
  • 6. Total Revenue  Kurva permintaan konsumen juga merupakan kurva permintaan yang dihadapi produsen.  Fungsi permintaan (Dx = f (Px)) inversnya adalah fungsi harga atas suatu barang ( Px = f(Dx)).  Di sepanjang sebuah kurva permintaan menjelaskan ttg.: - jumlah maksimum barang yang dibeli konsumen (Qx), - harga (Px) maksimum yang harus dibayar konsumen pada berbagai tingkat produksi (qx). Untuk HargaUntuk Harga down sloppingdown slopping →→ kurva TR parabola maksimumkurva TR parabola maksimum P = 20 – 2QP = 20 – 2Q →→ TR = (20 – 2Q) (Q)TR = (20 – 2Q) (Q) Untuk Harga konstanUntuk Harga konstan →→ kurva TRkurva TR linier up sloppinglinier up slopping P = 10P = 10 →→ TR = 10.QTR = 10.Q TR =20Q –2Q2 TR = 10Q ♦ Penerimaan (total revenue = TR) adalah nilai uang yang diterima produsen dari penjualan sejumlah barangnya : TR = Px . Qx
  • 7. Marginal Revenue (MR = dTR/dQ) P = 20 – 2Q TR = 20Q – 2Q2 → MR = 20 -4Q Q P=AR TR MR 0 20 0 20 1 18 18 16 2 16 32 12 3 14 42 8 4 12 48 4 5 10 50 0 6 8 48 -4 7 6 42 -8 P = 10 TR = 10Q → MR = 10 Q P=AR TR MR 0 10 0 10 1 10 10 10 2 10 20 10 3 10 30 10 4 10 40 10 5 10 50 10 TR =20Q – 2Q2 MR =20 – 4Q AR =20 – 2Q TR = 10 Q AR = MR =10
  • 8.  Seputar kehidupan manusia selalu dikelilingi banyak variabel.  Antar-variabel selalu terjadi kesalinghubungan (interaksi) dan diantara variabel itu ada yang berstatus sebagai variabel independen dan sebagai variabel dependen  Interaksi antara variabel tersebut dikaji secara spesifik disertai dengan proses abstraksi yang akhirnya dapat dihasilkan suatu simpulan yang disebut Hukum atau Teori.  Dalam analisis interaksi antara variabel terdapat apa yang disebut Analisis Produktivitas, sedangkan dalam analisis produktivitas ini terbagi dalam dua macam, yaitu analisis average dan analisis marginal.  Gabungan analisis average dan marginal akan menghasilkan Analisis Elastisitas Elastisitas PermintaanElastisitas Permintaan
  • 9. Analisis Dalam Teori Ekonomi VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN ANALISIS PRODUKTIVITAS AN. AVERAGE AN. MARGINAL 3. ANALISIS ELASTISITAS
  • 10.  Elastisitas (elasticity) berasal dari kata elastis (elastic) yang berarti melar (molor), mudah begerak atau mudah berubah, tidak kaku.  Sesuatu (variabel) yang mudah berubah jika ada variabel lain yang mempengaruhi disebut juga sensitif atau peka.  Analisis elastisitas merupakan analisis tentang kepekaan variabel- variabel yang berhubungan secara kausalitas , artinya jika terjadi perubahan variabel independen (X), sejauhmana akan berdampak pada perubahan variabel dependen (Y).  Perubahan-perubahan kedua variabel itu adalah perubahan relatif yang bisa dinyatakan dalam persentase (%) bukan angka absolut.  Dalam aplikasinya, tingkat elastisitas dinyatakan sebagai rasio antara Δ% variabel dependen dengan Δ% variabel independen : Arti dan Cara Menghitung ElastisitasArti dan Cara Menghitung Elastisitas X Y X Y Y X X Y XX YY nX nXnX nY nYnY X YE ÷ ∆ ∆=⋅ ∆ ∆= ∆ ∆= − ÷ − = ∆ ∆= − − − − / / % % 1 1 1 1
  • 11. CONTOH : 200 / 10 = 20 245 / 7 = 35 Var. Indep (X) Var. Dep. (Y) Average Marginal Elastisitas 10 200 7 245 45 / -3 = - 15 −15 / 20 = - 0,75∆ X = - 3 ∆ Y = 45 X Y X YE ÷ ∆ ∆= Fungsi Marginal Fungsi Average
  • 12. X Y E X Y E 10 200 8 250 (50/200) : (-2/10) = -1,25 (-50/250) : (2/8) = -0,8 8 250 10 200 X Y E X Y E 10 200 8 250 (50/225) : (-2/9) = - 1 (-50/225) : (2/9) = - 1 8 250 10 200 Model elastitas busur mengandung kelemahan , karena koefisien akan berubah kalau dari data yang sama dibalik susunannya : Untuk memperbaiki kelemahan tsb, agar perhitungan elastisitas lebih akurat, model atau rumus dimodifikasi sbb. : Y2)/2(Y1 X2)/2(X1 . ΔX ΔY E ΔX X2)/2(X1 . Y2)/2(Y1 ΔY E X2)/2(X1 ΔX : Y2)/2(Y1 ΔY E + + = + + = ++ =
  • 13.  2 Macam arah hubungan antar variabel : - Hubungan Positif → Koefisien Elastisitas bertanda positif (+) - Hubungan Negatif → Koefisien Elastisitas bertanda negatif (-)  Koefisien elastisitas menunjukkan katagori hubungan antarvariabel : 1) Jika E > 1 atau E > |-1 | , disebut elastis (peka) 2) Jika E = 1 atau E = |-1 | , disebut unitary 3) Jika E < 1 atau E < |-1 | , disebut inelastis (tidak peka)  Makna inti dari koefisien elastisitas tersebut adalah : - jika E = -2 (elastis), berarti, jika variabel X meningkat 1 % maka variabel Y akan menurun sebesar 2 %, demikian sebaliknya jika variabel X menurun 1 % maka var.Y akan meningkat sebesar 2 %. - Misalnya E = + 0,5 (inelastis), berarti, jika var. X meningkat 1 % maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,5 % saja, dan sebaliknya, jika variabel X menurun 1 % maka variabel Y akan menurun sebesar 0,5 %. Sifat Hubungan Antarvariabel dan Katagori Elastisitas
  • 14. 3 variabel utama yang mempengaruhi permintaan konsumen(Dx), (1) Harga Barang itu sendiri (Px) → Ep (2) Harga Barang Lain (Py) → Ec (3) Pendapatan Konsumen (M) → Em Macam Elastisitas PermintaanMacam Elastisitas Permintaan
  • 15. Px (Rp) Dx (unit) Sifat Elastisitas 120 20 (10/20) : (-20/120) = - 3 Elastis 100 30 (10/30) : (-20/100) = - 1,67 Elastis 80 40 (10/40) : (-20/80) = - 1 Unitary 60 50 (10/50) : (-20/60) = - 0,6 Inelastis 40 60 Px Dx Px Dx Dx Px Px Dx Px Px Dx DxEp ÷ ∆ ∆=⋅ ∆ ∆=∆÷∆= 1. Elastistas Harga Permintaan1. Elastistas Harga Permintaan
  • 16. E < -1 E =-1 E = ~ E > -1 E = -1 E < -1 E = 0 Variasi Koefisien Elastisitas Suatu Fungsi Permintaan
  • 17.  Hubungan antara pendapatan dengan permintaan adalah positif, oleh karenanya koefisien elastisitas pendapatan ini juga bertanda positif.  Katagori tingkat elastistas , yaitu : 1) Jika Em > 1 disebut elastis (peka) . 2) Jika Em = 1 disebut unitary. 3) Jika Em < 1 disebut inelastis (tidak peka).  Arti elastisitas , misalnya tingkat elastisitas Em = 2, maka jika pendapatan konsumen meningkat 1 % saja, permintaanakan barang meningkat pula sebesar 2 % dan sebaliknya kalau pendapatan menurun 1 % maka permintaan akan menurun 2 %  Formulasi :  Untuk barang-barang superior pada umumnya mempunyai tingkat elas- tisitas yang elastis. Dan sebaliknya untuk barang-barang inferior tingkat elastisitasnya inelastis. M Dx M Dx Dx M M Dx M M Dx DxEm ÷ ∆ ∆=⋅ ∆ ∆=∆÷∆= 2. Elastistas Pendapatan Permintaan2. Elastistas Pendapatan Permintaan
  • 18.  Elastisitas silang (Cross elasticity of demand) berkaitan dengan hubungan antar barang yang bersifat saling mengganti (substitusi) atau saling melengkapi (komplemen).  Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis adalah variabel permintaan barang (variabel dependen) dengan harga barang lain (variabel independen).  Formulasi :  Untuk dua barang yang saling mengganti , Elastisitasnya Positif  Untuk dua barang yang saling melengkapi, Elastisitasnya Negatif  Katagori tingkat elastisitas untuk kedua macam elastisitas silang sama seperti elastisitas-elastisitas lainnya : elastis, unitary atau inelastis. 3. Elastistas Silang Permintaan3. Elastistas Silang Permintaan Py Dx Py Dx Dx Py Py Dx Py Py Dx DxEc ÷ ∆ ∆=⋅ ∆ ∆= ∆ ÷∆=
  • 19.  Elastisitas busur berkait dengan perubahan variabel yang cukup besar, Perubahan dari satu titik ke titik berikutnya (2 titik)  Elastisitas Titik (satu titik) berkaitan dengan perubahan variabel yang sangat kecil (limit mendekati nol)  Hubungan antara dua variabel ini dapat dinyatakan dalam bentuk matematik melalui proses pendugaan (matakuliah Ekonometrika).  Formulasi atau model elastisitas titik adalah :Formulasi atau model elastisitas titik adalah :  Aplikasi elastisitas titik ini, terlebih dahulu data yang ada harus diprediksi persamaannya : Elastisitas TitikElastisitas Titik Px Dx dPx dDx Dx Px Px Dx Px Px Dx DxEp ÷=⋅ ∆ ∆=∆÷∆=
  • 20. Dari hasil regresi ketiga variabel tsb, hubungan dapat diperlihatkan oleh persamaan : Q = 39538,88 – 1907,99 P + 0,011 M Dari persamaan di atas dapat dilihat : Nilai regresi P = − 1907,99 , artinya antara harga dan permintaan hubungannya negatif. Setiap ada kenaikkan harga satu unit, jumlah yang diminta turun sebesar 1907,9 unit (ceteris paribus) , demikian sebaliknya. Nilai regresi M = + 0,011 , artinya antara pendapat- an dan permintaan berhubungan secara positif. Setiap ada kenaikkan income satu unit, jumlah yang diminta bertambah sebesar 0,011 unit (ce- teris paribus) demikian sebaliknya. Dari persamaan di atas untuk semua titik Ep dapat dihitung : Ep = dQ/dP . P/Q dan Em = dQ/dM . M/Q - 1907,99 +0,011 Data : Permintaan, Harga dan Pendapatan Titik Q P M A 2500 20 12700 B 5000 17,5 25000 C 7500 17 38000 D 10000 16 50000 E 12500 14,5 62645 F 15000 13,25 62667 G 17500 12 75167 H 20000 10,75 87667 I 22500 9,5 112595 J 25000 8,25 100167 K 27500 7 112667 L 30000 5,75 125167 M 32500 4,5 162545 N 35000 3,25 137337 O 37500 2 150167 P 40000 0,75 162667
  • 21. Hasil Regresi Linier Variabel Q (dependen) dengan Variabel P dan M (independen) Q = 39538,33 − 1907,99P + 0,011M Coefficientsa 39538,332 2475,095 15,974 ,000 -1907,994 115,370 -,955 -16,538 ,000 1,116E-02 ,014 ,045 ,783 ,447 (Constant) P M Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig. Dependent Variable: Qa.
  • 22. Misalnya pada titik F : Ep = dQ/dP : Q/P Ep = -1907,99 : (15000/13,25) Ep = - 1,685 artinya, kenaikkan 1 % harga akan menurunkan jumlah permintaan sebesar 1,685 % atau sebaliknya. Em = dQ/dM : Q/M Em = 0,011 : (15000/62667) EM = 0.046 artinya, kenaikan 1% pendapatan akan menaikkan jumlah permintaan sebesar 0,046 % atau sebaliknya. Hasil Lengkap Elastisitas Contoh Di atas Q = 39538,33 −1907,99 P + 0,011MTitik Q P M Ep Em A 2500 20 12700 - 15,264 0,058928 B 5000 17,5 25000 - 6,67798 0,058 C 7500 17 38000 - 4,32479 0,058773 D 10000 16 50000 - 3,05279 0,058 E 12500 14,5 62645 - 2,21327 0,058134 F 15000 13,25 62667 - 1,68539 0,048462 G 17500 12 75167 - 1,30834 0,049825 H 20000 10,75 87667 - 1,02555 0,050847 I 22500 9,5 112595 - 0,8056 0,058049 J 25000 8,25 100167 - 0,62964 0,046477 K 27500 7 112667 - 0,48567 0,047525 L 30000 5,75 125167 - 0,3657 0,048398 M 32500 4,5 162545 - 0,26418 0,058016 N 35000 3,25 137337 - 0,17717 0,045517 O 37500 2 150167 - 0,10176 0,046452 P 40000 0,75 162667 - 0,03577 0,047173
  • 23. Gambar 1. Hubungan : Ep, TR, AR, dan MR E > -1 E = -1 TR Q Q P TR1 TR2 TR3 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 0 0 P1 P2 P3 TR E < -1 AR MR Hubungan : ElastisitasHubungan : Elastisitas Permintaan dengan TotalPermintaan dengan Total Revenue, AverageRevenue, Average Revenue dan MarginalRevenue dan Marginal Revenue.Revenue. • MR positif : E > -1 dan TR menaik, maka Jika P↓ → Q↑ sekaligus TR meningkat • MR = 0 : E = -1 dan TR puncak, maka P dan Q optimum dan TR maksimum • MR negatif : E < -1 dan TR turun, maka P harus ditingkatkan dengan cara mengurangi Q sehingga TR meningkat Teori ini bisa dimanfaatkan oleh manajer pemasaran dalam Price Policy perusahaannya.