1. Determinan Permintaan
(1) Harga produk (Sifat hubungan negatif.)
(2) Harga barang lain :
- Barang Substitusi : (Sifat hubungan positif.)
- Barang Komplemen : (Sifat hubungan negatif.)
(3) Pendapatan konsumen (sifat hubungan positif)
(4) Selera Konsumen (sifat hubungan positif)
(5) Harapan Konsumen (sifat hubungan positif)
(6) Jumlah konsumen dan frekuensi pembelian
(7) Penampilan produk
(8) Advertensi
FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAANFUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENERIMAAN
DAN ELASTISITAS PERMINTAANDAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Fungsi Permintaan
2. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi permintaan
konsumen dapat di tuliskan :
Qx = f ( Px, Ps, Pc, I, T, E, N, F, Ax, As, Ac, O)
dimana :
Qx = jumlah permintaan prduk X (dalam unit)
Px = harga produk X
Ps = harga produk pengganti untuk produk X
Pc = harga produk komplemen untuk produk X
I = pendapatan konsumen atau daya beli
T = selera dan preferensi konsumen
E = harapan konsumen di masa yang akan datang tentang
harga, pendapatan dan persediaan barang
N = populasi penduduk
F = Keistimawaan atau atribut produk
Ax = tingkat advertasi produk X
As = tingkat advertasi produk substitusi untuk ptoduk X
Ac = tingkat advertasi produk komplemen untuk produk X c
O = faktor-faktor lain
3. • Hubungan antara permintaan dengan semua variabel determinan
adalah komplek.
• Agar lebih jelas perlu adanya penyederhanaan, yang biasanya
hanya menghubungkan variabel Px dengan X, sehingga penjelasan
grafik dapat dilakukan dengan mudah.
• Atau untuk analisis hanya perlu memisahkan determinan : (1)
harga barang tersebut (Px), dan (2) semua faktor-faktor selain Px.
∀ ∆ Px → ∆ Jumlah yang diminta
∀ ∆ non-Px → ∆ Permintaan
4. Fungsi Penerimaan
(Revunue)
Average Revenue
- Kurva Permintaan dapat dimanfaatkan utk menderivasi fungsi
Revenue
- Kurva permintaan konsumen = permintaan yang dihadapi
produsen
- Titik-titik di sepanjang kurva permintaan mengartikan :
1) jumlah barang maksimum yang dibeli konsumen
2) Harga maksimum yang harus dibayar konsumen pada
berbagai tingkat barang.
P1
5. - Pada Harga tertentu (P1) merupakan rata-rata penerimaan per unit
barang yang diterima produsen, yang disebut Average Revenue
(AR) . Jadi AR identik P; misal : P = a – bQ
P = 20 – 2Q
AR = P = 10
P = 10
S
D
Kurva Harga atau AR ada yang konstan, ini berarti harga yang
diterima produsen ditentukan oleh mekanisme harga di pasar
sehingga konsumen dan produsen tidak bisa mempengaruhi harga
pasar.
Misal : P = a
P = 10
Pasar Perusahaan
6. Total Revenue
Kurva permintaan konsumen juga merupakan kurva permintaan
yang dihadapi produsen.
Fungsi permintaan (Dx = f (Px)) inversnya adalah fungsi harga
atas suatu barang ( Px = f(Dx)).
Di sepanjang sebuah kurva permintaan menjelaskan ttg.:
- jumlah maksimum barang yang dibeli konsumen (Qx),
- harga (Px) maksimum yang harus dibayar konsumen
pada berbagai tingkat produksi (qx).
Untuk HargaUntuk Harga down sloppingdown slopping →→
kurva TR parabola maksimumkurva TR parabola maksimum
P = 20 – 2QP = 20 – 2Q →→ TR = (20 – 2Q) (Q)TR = (20 – 2Q) (Q)
Untuk Harga konstanUntuk Harga konstan →→ kurva TRkurva TR
linier up sloppinglinier up slopping P = 10P = 10 →→
TR = 10.QTR = 10.Q
TR
=20Q
–2Q2
TR
=
10Q
♦ Penerimaan (total revenue = TR) adalah nilai uang yang diterima
produsen dari penjualan sejumlah barangnya :
TR = Px . Qx
8. Seputar kehidupan manusia selalu dikelilingi banyak
variabel.
Antar-variabel selalu terjadi kesalinghubungan (interaksi)
dan diantara variabel itu ada yang berstatus sebagai
variabel independen dan sebagai variabel dependen
Interaksi antara variabel tersebut dikaji secara spesifik
disertai dengan proses abstraksi yang akhirnya dapat
dihasilkan suatu simpulan yang disebut Hukum atau
Teori.
Dalam analisis interaksi antara variabel terdapat apa
yang disebut Analisis Produktivitas, sedangkan dalam
analisis produktivitas ini terbagi dalam dua macam, yaitu
analisis average dan analisis marginal.
Gabungan analisis average dan marginal akan
menghasilkan Analisis Elastisitas
Elastisitas PermintaanElastisitas Permintaan
9. Analisis Dalam Teori Ekonomi
VARIABEL
INDEPENDEN
VARIABEL
DEPENDEN
ANALISIS
PRODUKTIVITAS
AN. AVERAGE AN. MARGINAL
3. ANALISIS ELASTISITAS
10. Elastisitas (elasticity) berasal dari kata elastis (elastic) yang berarti
melar (molor), mudah begerak atau mudah berubah, tidak kaku.
Sesuatu (variabel) yang mudah berubah jika ada variabel lain yang
mempengaruhi disebut juga sensitif atau peka.
Analisis elastisitas merupakan analisis tentang kepekaan variabel-
variabel yang berhubungan secara kausalitas , artinya jika terjadi
perubahan variabel independen (X), sejauhmana akan berdampak
pada perubahan variabel dependen (Y).
Perubahan-perubahan kedua variabel itu adalah perubahan relatif
yang bisa dinyatakan dalam persentase (%) bukan angka absolut.
Dalam aplikasinya, tingkat elastisitas dinyatakan sebagai rasio
antara Δ% variabel dependen dengan Δ% variabel independen :
Arti dan Cara Menghitung ElastisitasArti dan Cara Menghitung Elastisitas
X
Y
X
Y
Y
X
X
Y
XX
YY
nX
nXnX
nY
nYnY
X
YE ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=
∆
∆=
−
÷
−
=
∆
∆=
−
−
−
−
/
/
%
%
1
1
1
1
11. CONTOH :
200 / 10 = 20
245 / 7 = 35
Var. Indep (X) Var. Dep. (Y) Average Marginal Elastisitas
10 200
7 245
45 / -3 = - 15 −15 / 20 = - 0,75∆ X = - 3 ∆ Y = 45
X
Y
X
YE ÷
∆
∆=
Fungsi Marginal Fungsi Average
12. X Y E X Y E
10 200 8 250
(50/200) : (-2/10) = -1,25 (-50/250) : (2/8) = -0,8
8 250 10 200
X Y E X Y E
10 200 8 250
(50/225) : (-2/9) = - 1 (-50/225) : (2/9) = - 1
8 250 10 200
Model elastitas busur mengandung kelemahan , karena koefisien akan berubah
kalau dari data yang sama dibalik susunannya :
Untuk memperbaiki kelemahan tsb, agar perhitungan elastisitas lebih akurat,
model atau rumus dimodifikasi sbb. :
Y2)/2(Y1
X2)/2(X1
.
ΔX
ΔY
E
ΔX
X2)/2(X1
.
Y2)/2(Y1
ΔY
E
X2)/2(X1
ΔX
:
Y2)/2(Y1
ΔY
E
+
+
=
+
+
=
++
=
13. 2 Macam arah hubungan antar variabel :
- Hubungan Positif → Koefisien Elastisitas bertanda positif (+)
- Hubungan Negatif → Koefisien Elastisitas bertanda negatif (-)
Koefisien elastisitas menunjukkan katagori hubungan
antarvariabel :
1) Jika E > 1 atau E > |-1 | , disebut elastis (peka)
2) Jika E = 1 atau E = |-1 | , disebut unitary
3) Jika E < 1 atau E < |-1 | , disebut inelastis (tidak peka)
Makna inti dari koefisien elastisitas tersebut adalah :
- jika E = -2 (elastis), berarti, jika variabel X meningkat 1 %
maka variabel Y akan menurun sebesar 2 %, demikian
sebaliknya jika variabel X menurun 1 % maka var.Y akan
meningkat sebesar 2 %.
- Misalnya E = + 0,5 (inelastis), berarti, jika var. X meningkat 1 %
maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,5 % saja, dan
sebaliknya, jika variabel X menurun 1 % maka variabel Y akan
menurun sebesar 0,5 %.
Sifat Hubungan Antarvariabel dan
Katagori Elastisitas
14. 3 variabel utama yang mempengaruhi permintaan konsumen(Dx),
(1) Harga Barang itu sendiri (Px) → Ep
(2) Harga Barang Lain (Py) → Ec
(3) Pendapatan Konsumen (M) → Em
Macam Elastisitas PermintaanMacam Elastisitas Permintaan
16. E < -1
E =-1
E
=
~
E
>
-1
E
=
-1
E
<
-1
E
=
0
Variasi Koefisien Elastisitas Suatu Fungsi Permintaan
17. Hubungan antara pendapatan dengan permintaan adalah positif, oleh
karenanya koefisien elastisitas pendapatan ini juga bertanda positif.
Katagori tingkat elastistas , yaitu :
1) Jika Em > 1 disebut elastis (peka) .
2) Jika Em = 1 disebut unitary.
3) Jika Em < 1 disebut inelastis (tidak peka).
Arti elastisitas , misalnya tingkat elastisitas Em = 2, maka jika pendapatan
konsumen meningkat 1 % saja, permintaanakan barang meningkat pula
sebesar 2 % dan sebaliknya kalau pendapatan menurun 1 % maka
permintaan akan menurun 2 %
Formulasi :
Untuk barang-barang superior pada umumnya mempunyai tingkat elas-
tisitas yang elastis. Dan sebaliknya untuk barang-barang inferior tingkat
elastisitasnya inelastis.
M
Dx
M
Dx
Dx
M
M
Dx
M
M
Dx
DxEm ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=∆÷∆=
2. Elastistas Pendapatan Permintaan2. Elastistas Pendapatan Permintaan
18. Elastisitas silang (Cross elasticity of demand) berkaitan dengan
hubungan antar barang yang bersifat saling mengganti (substitusi)
atau saling melengkapi (komplemen).
Variabel-variabel yang digunakan dalam analisis adalah variabel
permintaan barang (variabel dependen) dengan harga barang lain
(variabel independen).
Formulasi :
Untuk dua barang yang saling mengganti , Elastisitasnya Positif
Untuk dua barang yang saling melengkapi, Elastisitasnya Negatif
Katagori tingkat elastisitas untuk kedua macam elastisitas silang
sama seperti elastisitas-elastisitas lainnya : elastis, unitary atau
inelastis.
3. Elastistas Silang Permintaan3. Elastistas Silang Permintaan
Py
Dx
Py
Dx
Dx
Py
Py
Dx
Py
Py
Dx
DxEc ÷
∆
∆=⋅
∆
∆=
∆
÷∆=
19. Elastisitas busur berkait dengan perubahan variabel yang
cukup besar, Perubahan dari satu titik ke titik berikutnya (2
titik)
Elastisitas Titik (satu titik) berkaitan dengan perubahan
variabel yang sangat kecil (limit mendekati nol)
Hubungan antara dua variabel ini dapat dinyatakan dalam
bentuk matematik melalui proses pendugaan (matakuliah
Ekonometrika).
Formulasi atau model elastisitas titik adalah :Formulasi atau model elastisitas titik adalah :
Aplikasi elastisitas titik ini, terlebih dahulu data yang ada
harus diprediksi persamaannya :
Elastisitas TitikElastisitas Titik
Px
Dx
dPx
dDx
Dx
Px
Px
Dx
Px
Px
Dx
DxEp ÷=⋅
∆
∆=∆÷∆=
20. Dari hasil regresi ketiga variabel tsb, hubungan
dapat diperlihatkan oleh persamaan :
Q = 39538,88 – 1907,99 P + 0,011 M
Dari persamaan di atas dapat dilihat :
Nilai regresi P = − 1907,99 , artinya antara harga
dan permintaan hubungannya negatif.
Setiap ada kenaikkan harga satu unit, jumlah yang
diminta turun sebesar 1907,9 unit (ceteris paribus) ,
demikian sebaliknya.
Nilai regresi M = + 0,011 , artinya antara pendapat-
an dan permintaan berhubungan secara positif.
Setiap ada kenaikkan income satu unit, jumlah
yang diminta bertambah sebesar 0,011 unit (ce-
teris paribus) demikian sebaliknya.
Dari persamaan di atas untuk semua titik Ep dapat
dihitung :
Ep = dQ/dP . P/Q dan Em = dQ/dM . M/Q
- 1907,99 +0,011
Data : Permintaan, Harga
dan Pendapatan
Titik Q P M
A 2500 20 12700
B 5000 17,5 25000
C 7500 17 38000
D 10000 16 50000
E 12500 14,5 62645
F 15000 13,25 62667
G 17500 12 75167
H 20000 10,75 87667
I 22500 9,5 112595
J 25000 8,25 100167
K 27500 7 112667
L 30000 5,75 125167
M 32500 4,5 162545
N 35000 3,25 137337
O 37500 2 150167
P 40000 0,75 162667
21. Hasil Regresi Linier Variabel Q (dependen) dengan Variabel P dan M
(independen)
Q = 39538,33 − 1907,99P + 0,011M
Coefficientsa
39538,332 2475,095 15,974 ,000
-1907,994 115,370 -,955 -16,538 ,000
1,116E-02 ,014 ,045 ,783 ,447
(Constant)
P
M
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: Qa.
22. Misalnya pada titik F :
Ep = dQ/dP : Q/P
Ep = -1907,99 : (15000/13,25)
Ep = - 1,685 artinya, kenaikkan
1 % harga akan menurunkan
jumlah permintaan sebesar
1,685 % atau sebaliknya.
Em = dQ/dM : Q/M
Em = 0,011 : (15000/62667)
EM = 0.046 artinya, kenaikan 1%
pendapatan akan menaikkan
jumlah permintaan sebesar
0,046 % atau sebaliknya.
Hasil Lengkap Elastisitas Contoh Di atas
Q = 39538,33 −1907,99 P + 0,011MTitik Q P M Ep Em
A 2500 20 12700 - 15,264 0,058928
B 5000 17,5 25000 - 6,67798 0,058
C 7500 17 38000 - 4,32479 0,058773
D 10000 16 50000 - 3,05279 0,058
E 12500 14,5 62645 - 2,21327 0,058134
F 15000 13,25 62667 - 1,68539 0,048462
G 17500 12 75167 - 1,30834 0,049825
H 20000 10,75 87667 - 1,02555 0,050847
I 22500 9,5 112595 - 0,8056 0,058049
J 25000 8,25 100167 - 0,62964 0,046477
K 27500 7 112667 - 0,48567 0,047525
L 30000 5,75 125167 - 0,3657 0,048398
M 32500 4,5 162545 - 0,26418 0,058016
N 35000 3,25 137337 - 0,17717 0,045517
O 37500 2 150167 - 0,10176 0,046452
P 40000 0,75 162667 - 0,03577 0,047173
23. Gambar 1. Hubungan : Ep, TR, AR, dan MR
E > -1
E = -1
TR
Q
Q
P
TR1
TR2
TR3
Q1 Q2 Q3
Q1 Q2 Q3
0
0
P1
P2
P3
TR
E < -1
AR
MR
Hubungan : ElastisitasHubungan : Elastisitas
Permintaan dengan TotalPermintaan dengan Total
Revenue, AverageRevenue, Average
Revenue dan MarginalRevenue dan Marginal
Revenue.Revenue.
• MR positif : E > -1 dan TR menaik, maka
Jika P↓ → Q↑ sekaligus TR meningkat
• MR = 0 : E = -1 dan TR puncak, maka
P dan Q optimum dan TR maksimum
• MR negatif : E < -1 dan TR turun, maka
P harus ditingkatkan dengan cara
mengurangi Q sehingga TR meningkat
Teori ini bisa dimanfaatkan oleh
manajer pemasaran dalam Price
Policy perusahaannya.