2. GovernanceGovernance
Istilah ‘governance’ berasal dari akarIstilah ‘governance’ berasal dari akar
kata ‘govern’kata ‘govern’
Definisi yang relevan adalah:Definisi yang relevan adalah:
• rule with authority,rule with authority,
• conduct the policy, actions, and affairs (ofconduct the policy, actions, and affairs (of
State, subjects) constitutionally;State, subjects) constitutionally;
3. GovernanceGovernance
Terkait dengan pembuatan keputusan,Terkait dengan pembuatan keputusan,
siapa yang mempengaruhi, bagaimanasiapa yang mempengaruhi, bagaimana
pengaruh dilaksanakan, bagaimanapengaruh dilaksanakan, bagaimana
pembuat keputusan melakukan secarapembuat keputusan melakukan secara
akuntabel.akuntabel.
Juga terkait dengan legitimasi, pengakuanJuga terkait dengan legitimasi, pengakuan
kekuasaan untuk membuat keputusankekuasaan untuk membuat keputusan
bagi semua orang dan pengambilanbagi semua orang dan pengambilan
resiko.resiko.
Tata PamongTata Pamong
4. The five criteria of goodThe five criteria of good
governance aregovernance are
1.1. Respect for human rightsRespect for human rights (including freedom from(including freedom from
torture, freedom of religion, protection of minorities),torture, freedom of religion, protection of minorities),
2.2. Popular participation in political decision-makingPopular participation in political decision-making
(including freedom of association, holding of democratic(including freedom of association, holding of democratic
elections, freedom of the press),elections, freedom of the press),
3.3. Rule of law and the certainty of the lawRule of law and the certainty of the law
(independence of the judiciary, same law for all,(independence of the judiciary, same law for all,
transparency and predictability of state action),transparency and predictability of state action),
4.4. A market-friendly and social economic orderA market-friendly and social economic order
(including protection of property rights, market pricing,(including protection of property rights, market pricing,
principle of competition)principle of competition)
5.5. Development-oriented state actionDevelopment-oriented state action (government(government
policy oriented towards ecologically, economically andpolicy oriented towards ecologically, economically and
socially sustainable development, the fight againstsocially sustainable development, the fight against
corruption, the efficiency of public administration, etc.;corruption, the efficiency of public administration, etc.;
scope of military expenditure).scope of military expenditure).
5. Good GovernanceGood Governance
Ultimately, good governance is aboutUltimately, good governance is about
protecting and promoting the publicprotecting and promoting the public
interest. And the public interest isinterest. And the public interest is
more than the sum of a lot ofmore than the sum of a lot of
individual interests. People who liveindividual interests. People who live
together must cooperate to achievetogether must cooperate to achieve
their best interests.their best interests.
6. Good governance in budgetaryGood governance in budgetary
and fiscal policyand fiscal policy
In budgetary and fiscal policy, goodIn budgetary and fiscal policy, good
governance is expressed in thegovernance is expressed in the
responsible, transparent management ofresponsible, transparent management of
public resources.public resources.
This relates both to the levying of fundsThis relates both to the levying of funds
(fair taxation policy, efficient tax(fair taxation policy, efficient tax
administration, debt policy), and to theadministration, debt policy), and to the
use of funds (rational budget planning,use of funds (rational budget planning,
deployment of funds by political priority,deployment of funds by political priority,
budget implementation), as well as thebudget implementation), as well as the
monitoring thereof by parliaments andmonitoring thereof by parliaments and
national audit offices.national audit offices.
7. The 10 Principles of Good Governance - aThe 10 Principles of Good Governance - a
normative framework adopted bynormative framework adopted by
associations of local governmentsassociations of local governments
1.1. ParticipationParticipation - To encourage all citizens to exercise their- To encourage all citizens to exercise their
right to express their opinion in the process of makingright to express their opinion in the process of making
decisions concerning the public interest, both directly anddecisions concerning the public interest, both directly and
indirectly.indirectly.
2.2. Rule of LawRule of Law -To realize law enforcement which is fair-To realize law enforcement which is fair
and impartial for all, without exception, while honouringand impartial for all, without exception, while honouring
basic human rights and observing the values prevalent inbasic human rights and observing the values prevalent in
the society.the society.
3.3. TransparencyTransparency - To build mutual trust between the- To build mutual trust between the
government and the public through the provision ofgovernment and the public through the provision of
information with guaranteed easy access to accurate andinformation with guaranteed easy access to accurate and
adequate information.adequate information.
4.4. EqualityEquality - To provide equal opportunities for all- To provide equal opportunities for all
members of the society to improve their welfare.members of the society to improve their welfare.
8. 5.5. ResponsivenessResponsiveness - To increase the sensitivity of government- To increase the sensitivity of government
administrators to the aspirations of the public.administrators to the aspirations of the public.
6.6. VisionVision - To develop the region based on a clear vision and- To develop the region based on a clear vision and
strategy, with participation of the citizenry in all the processes ofstrategy, with participation of the citizenry in all the processes of
development so that they acquire a sense of ownership anddevelopment so that they acquire a sense of ownership and
responsibility for the progress of their regions.responsibility for the progress of their regions.
7.7. AccountabilityAccountability - To increase the accountability of decision-- To increase the accountability of decision-
makers with regard to decisions in all matters involving themakers with regard to decisions in all matters involving the
public interest.public interest.
8.8. ResponsibiltyResponsibilty
9.9. SupervisionSupervision - To increase the efforts of supervision in the- To increase the efforts of supervision in the
operation of government and the implementation ofoperation of government and the implementation of
development by involving the private sector and the generaldevelopment by involving the private sector and the general
public.public.
10.10. Efficiency & EffectivenessEfficiency & Effectiveness – To guarantee public service– To guarantee public service
delivery by utilizing all available resources optimally anddelivery by utilizing all available resources optimally and
responsibly.responsibly.
11.11. ProfessionalismProfessionalism - To enhance the capacity and moral- To enhance the capacity and moral
disposition of government administrators so that they aredisposition of government administrators so that they are
capable of providing easy, fast, accurate and affordable services.capable of providing easy, fast, accurate and affordable services.
11. 11 1
PAJAK
PROYEK, BELANJA BARANG & JASA
PENGHASILAN
PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN
KONSUMSI
INVESTASI
DAN
TABUNGAN
PEMBIAYAAN
MASYARAKAT DUNIA USAHAPEMERINTAH
ALIRAN DANA MAKRO, PEREKONOMIAN TANPA VIRUS KORUPSI
12. 12
2
ALIRAN DANA MAKRO - BANYAK BOCOR . . . .
KARENA KORUPSI DAN KECURANGAN
PAJAK
PROYEK, BELANJA BARANG & JASA
KONSUMSI
KONSUMSI BERLEBIHAN
INVESTASI
DAN
TABUNGAN
PEMBIAYAAN
PENGHASILAN RESMI
PENGHASILAN RESMI
PAJAK PENGHASILAN
PERMAINAN
OKNUM
BOCOR
BOCOR
TIDAK
KENA
PAJAK
BOCOR
PENGHASILAN
INFORMA L
PENGHASILAN
FORMAL
MASUK KANTONG
PRIBADI, KELOMPOK,
ATAU GOLONGAN
MASYARAKAT DUNIA USAHAPEMERINTAH
BOCOR
DARI
TRANSAKSI
B 2 B
MARK UP
BIAYA
INVESTASIBOCOR
51
2
3
4
13. DEFINISI KORUPSIDEFINISI KORUPSI
Dari segi semantik, "korupsi" berasal dari bahasa Inggris,Dari segi semantik, "korupsi" berasal dari bahasa Inggris,
yaituyaitu corrupt,corrupt, yang berasal dari perpaduan dua kata dalamyang berasal dari perpaduan dua kata dalam
bahasa latin yaitubahasa latin yaitu comcom yang berarti bersama-sama danyang berarti bersama-sama dan
rumpererumpere yang berarti pecah atau jebol. Istilah "korupsi"yang berarti pecah atau jebol. Istilah "korupsi"
juga bisa dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujurjuga bisa dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujur
atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatuatau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu
pemberian. Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenalpemberian. Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal
sebagai menerima uang yang ada hubungannya dengansebagai menerima uang yang ada hubungannya dengan
jabatan tanpa ada catatan administrasinya.jabatan tanpa ada catatan administrasinya.
Secara hukum pengertian "korupsi" adalah tindak pidanaSecara hukum pengertian "korupsi" adalah tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturansebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidanaperundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana
korupsi. Masih banyak lagi pengertian-pengertian lainkorupsi. Masih banyak lagi pengertian-pengertian lain
tentang korupsi baik menurut pakar atau lembaga yangtentang korupsi baik menurut pakar atau lembaga yang
kompeten. Untuk pembahasan dalam situs MTI ini,kompeten. Untuk pembahasan dalam situs MTI ini,
pengertian "korupsi" lebih ditekankan pada perbuatan yangpengertian "korupsi" lebih ditekankan pada perbuatan yang
merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untukmerugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk
keuntungan pribadi atau golongan.keuntungan pribadi atau golongan.
14. Sebab-sebab KorupsiSebab-sebab Korupsi
Tindak korupsi bukanlah peristiwaTindak korupsi bukanlah peristiwa
yang berdiri sendiri. Perilaku korupsiyang berdiri sendiri. Perilaku korupsi
menyangkut berbagai hal yangmenyangkut berbagai hal yang
sifatnya kompleks.sifatnya kompleks.
Faktor-faktor penyebabnya bisa dariFaktor-faktor penyebabnya bisa dari
internal pelaku-pelaku korupsi, tetapiinternal pelaku-pelaku korupsi, tetapi
bisa juga bisa berasal dari situasibisa juga bisa berasal dari situasi
lingkungan yang kondusif bagilingkungan yang kondusif bagi
seseorang untuk melakukan korupsiseseorang untuk melakukan korupsi
15. Dr. Sarlito W.Dr. Sarlito W.
SarwonoSarwono
Tidak ada jawaban yang persis, tetapiTidak ada jawaban yang persis, tetapi
ada dua hal yang jelas, yakniada dua hal yang jelas, yakni
Dorongan dari dalam diri sendiriDorongan dari dalam diri sendiri
(keinginan, hasrat, kehendak dan(keinginan, hasrat, kehendak dan
sebagainya),sebagainya),
Rangsangan dari luar (doronganRangsangan dari luar (dorongan
teman-teman, adanya kesempatan,teman-teman, adanya kesempatan,
kurang kontrol dan sebagainya.kurang kontrol dan sebagainya.
16. Dr. Andi HamzahDr. Andi Hamzah
Disertasinya menginventarisasikan beberapaDisertasinya menginventarisasikan beberapa
penyebab korupsi, yakni:penyebab korupsi, yakni:
a.a. Kurangnya gaji pegawai negeriKurangnya gaji pegawai negeri
dibandingkan dengan kebutuhan yangdibandingkan dengan kebutuhan yang
makin meningkatmakin meningkat
b.b. Latar belakang kebudayaan atau kulturLatar belakang kebudayaan atau kultur
Indonesia yang merupakan sumber atauIndonesia yang merupakan sumber atau
sebab meluasnya korupsisebab meluasnya korupsi
c.c. Manajemen yang kurang baik dan kontrolManajemen yang kurang baik dan kontrol
yang kurang efektif dan efisien, yangyang kurang efektif dan efisien, yang
memberikan peluang orang untuk korupsimemberikan peluang orang untuk korupsi
d.d. Modernisasi pengembangbiakan korupsiModernisasi pengembangbiakan korupsi
17. Badan PengawasanBadan Pengawasan
Keuangan danKeuangan dan
Pembangunan (BPKP)Pembangunan (BPKP)
1. Aspek Individu Pelaku1. Aspek Individu Pelaku
a. Sifat tamak manusiaa. Sifat tamak manusia
b. Moral yang kurang kuatb. Moral yang kurang kuat
c. Penghasilan yang kurang mencukupic. Penghasilan yang kurang mencukupi
d. Kebutuhan hidup yang mendesakd. Kebutuhan hidup yang mendesak
e. Gaya hidup yang konsumtife. Gaya hidup yang konsumtif
f. Malas atau tidak mau kerjaf. Malas atau tidak mau kerja
g. Ajaran agama yang kurang diterapkang. Ajaran agama yang kurang diterapkan
18. BPKP (lanjutan)BPKP (lanjutan)
2. Aspek Organisasi2. Aspek Organisasi
a. Kurang adanya sikap keteladanana. Kurang adanya sikap keteladanan
pimpinanpimpinan
b. Tidak adanya kultur organisasi yangb. Tidak adanya kultur organisasi yang
benarbenar
c. Sistim akuntabilitas yang benar dic. Sistim akuntabilitas yang benar di
instansi pemerintah yang kuranginstansi pemerintah yang kurang
memadaimemadai
d. Kelemahan sistim pengendaliand. Kelemahan sistim pengendalian
manajemenmanajemen
e. Manajemen cenderung menutupi korupsie. Manajemen cenderung menutupi korupsi
di dalam organisasidi dalam organisasi
19. BPKP (lanjutan)BPKP (lanjutan)
3. Aspek Tempat Individu dan Organisasi3. Aspek Tempat Individu dan Organisasi
BeradaBerada
a. Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuka. Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk
terjadinya korupsi Korupsi bisaterjadinya korupsi Korupsi bisa
ditimbulkan oleh budaya masyarakat.ditimbulkan oleh budaya masyarakat.
b. Masyarakat kurang menyadari sebagaib. Masyarakat kurang menyadari sebagai
korban utama korupsikorban utama korupsi
c. Masyarakat kurang menyadari bilac. Masyarakat kurang menyadari bila
dirinya terlibat korupsidirinya terlibat korupsi
20. BPKP (lanjutan)BPKP (lanjutan)
d. Masyarakat kurang menyadarid. Masyarakat kurang menyadari
bahwa korupsi akan bisabahwa korupsi akan bisa
dicegah dan diberantas biladicegah dan diberantas bila
masyarakat ikut aktifmasyarakat ikut aktif
e. Aspek peraturan perundang-e. Aspek peraturan perundang-
undanganundangan
((BPKP : Strategi PemberantasanBPKP : Strategi Pemberantasan
KorupsiKorupsi))
22. Ciri KorupsiCiri Korupsi
1.1. Melibatkan lebih dari satu orangMelibatkan lebih dari satu orang
2.2. Korupsi tidak hanya berlaku diKorupsi tidak hanya berlaku di
kalangan pegawai negeri ataukalangan pegawai negeri atau
anggota birokrasi negara, korupsianggota birokrasi negara, korupsi
juga terjadi di organisasi usahajuga terjadi di organisasi usaha
swastaswasta
3.3. Korupsi dapat mengambil bentukKorupsi dapat mengambil bentuk
menerima sogok, uang kopi, salammenerima sogok, uang kopi, salam
tempel, uang semir, uang pelancar,tempel, uang semir, uang pelancar,
pelicin, baik dalam bentuk uangpelicin, baik dalam bentuk uang
tunai atau benda atau wanita.tunai atau benda atau wanita.
23. Lanjutan Ciri KorupsiLanjutan Ciri Korupsi
4. Umumnya serba rahasia, kecuali4. Umumnya serba rahasia, kecuali
sudah membudayasudah membudaya
5. Melibatkan elemen kewajiban5. Melibatkan elemen kewajiban
dan keuntungan timbal balik yangdan keuntungan timbal balik yang
tidak selalu berupa uang.tidak selalu berupa uang.
6. Setiap tindakan korupsi6. Setiap tindakan korupsi
mengandung penipuan, biasanyamengandung penipuan, biasanya
pada badan publik ataupada badan publik atau
masyarakat umummasyarakat umum
24. Lanjutan Ciri KorupsiLanjutan Ciri Korupsi
7. Setiap perbuatan korupsi7. Setiap perbuatan korupsi
melanggar norma-norma tugasmelanggar norma-norma tugas
dan pertanggungjawaban dalamdan pertanggungjawaban dalam
tatanan masyarakat.tatanan masyarakat.
8. Di bidang swasta korupsi dapat8. Di bidang swasta korupsi dapat
berbentuk menerima pembayaranberbentuk menerima pembayaran
uang, dan sebagainya, untukuang, dan sebagainya, untuk
membuka rahasia perusahaanmembuka rahasia perusahaan
tempat seseorang bekerja,tempat seseorang bekerja,
mengambil komisi yangmengambil komisi yang
seharusnya hak perusahaan.seharusnya hak perusahaan.
25. Modus KorupsiModus Korupsi
Modus korupsi adalah cara-caraModus korupsi adalah cara-cara
bagaimana korupsi itu dilakukan.bagaimana korupsi itu dilakukan.
Banyak modus-modus dalamBanyak modus-modus dalam
korupsi.korupsi.
contoh bagaimana modus korupsicontoh bagaimana modus korupsi
itu dilakukan :itu dilakukan :
26. Pemerasan PajakPemerasan Pajak
Pemeriksa pajak yang memeriksa wajibPemeriksa pajak yang memeriksa wajib
pajak menemukan kesalahan perhitunganpajak menemukan kesalahan perhitungan
pajak yang mengakibatkan kekuranganpajak yang mengakibatkan kekurangan
pembayaran pajak. Kesalahan-kesalahanpembayaran pajak. Kesalahan-kesalahan
tersebut bisa karena kesengajaan wajibtersebut bisa karena kesengajaan wajib
pajak dan bisa juga bukan karenapajak dan bisa juga bukan karena
kesengajaan. Kekurangan tersebutkesengajaan. Kekurangan tersebut
dianggap tidak ada dan imbalannya wajibdianggap tidak ada dan imbalannya wajib
pajak harus membayarkan sebagianpajak harus membayarkan sebagian
kekurangan tersebut masuk ke kantongkekurangan tersebut masuk ke kantong
pemeriksa pajak.pemeriksa pajak.
Ada istilahAda istilah GIROGIRO (Bagi Loro – Jawa)(Bagi Loro – Jawa)
27. Manipulasi TanahManipulasi Tanah
status kepemilikan tanah : memanipulasistatus kepemilikan tanah : memanipulasi
tanah negara menjadi miliktanah negara menjadi milik
perorangan/badan,perorangan/badan,
merendahkan pembebasan tanah danmerendahkan pembebasan tanah dan
meninggikan pertanggungjawabanmeninggikan pertanggungjawaban
membebaskan terlebih dahulu tanah yangmembebaskan terlebih dahulu tanah yang
akan kena proyek dengan harga murah.akan kena proyek dengan harga murah.
Pimpro dan aparat pemda membayar gantiPimpro dan aparat pemda membayar ganti
rugi atas tanah negara yang seharusnyarugi atas tanah negara yang seharusnya
tidak perlu ganti rugitidak perlu ganti rugi
28. Manipulasi Kredit (Koperasi)Manipulasi Kredit (Koperasi)
Memanipulasi daftar calon nasabahMemanipulasi daftar calon nasabah
dan uangnya digunakan untukdan uangnya digunakan untuk
kepentingan pribadikepentingan pribadi
Menggunakan sebagian atau seluruhMenggunakan sebagian atau seluruh
dana pengembalian kredit daridana pengembalian kredit dari
nasabah untuk kepentingan pribadinasabah untuk kepentingan pribadi
29. Harga Kontrak Terlalu TinggiHarga Kontrak Terlalu Tinggi
Pengadaan barang dan jasa denganPengadaan barang dan jasa dengan
penunjukan langsung (tidak melaluipenunjukan langsung (tidak melalui
mekanisme tender)mekanisme tender)
Membuat Rencana Anggaran Belanja denganMembuat Rencana Anggaran Belanja dengan
harga satuan yang lebih tinggi (mark up),harga satuan yang lebih tinggi (mark up),
memperpanjang jarak angkutmemperpanjang jarak angkut
Mengubah status tanah kebun, sawahMengubah status tanah kebun, sawah
menjadi tanah pemukimanmenjadi tanah pemukiman
Jasa konsultan dibuat seolah-olah berkali-kaliJasa konsultan dibuat seolah-olah berkali-kali
padsahal hanya satu kalipadsahal hanya satu kali
Panitia lelang menetapkan pemenang dariPanitia lelang menetapkan pemenang dari
tawaran paling rendah tanpatawaran paling rendah tanpa
membandingkan denganmembandingkan dengan owner estimateowner estimate
30. Kelebihan PembayaranKelebihan Pembayaran
Volume pekerjaan yangVolume pekerjaan yang
dibayar, melebihi dari yangdibayar, melebihi dari yang
seharusnyaseharusnya
Jumlah pengadaan barangJumlah pengadaan barang
lebih kecil dari jumlah yanglebih kecil dari jumlah yang
dibayardibayar
Harga yang dibayarHarga yang dibayar
melebihi harga wajarmelebihi harga wajar
31. Ketekoran KasKetekoran Kas
Meminjam uang proyek untukMeminjam uang proyek untuk
kepentingan pribadi namun dibuatkepentingan pribadi namun dibuat
seolah-olah untuk kepentingan dinasseolah-olah untuk kepentingan dinas
Mengambil uang proyek denganMengambil uang proyek dengan
memalsukan tanda tanganmemalsukan tanda tangan
Pemegang kas membuat pembukuanPemegang kas membuat pembukuan
ganda dan menunda pembukuanganda dan menunda pembukuan
penerimaanpenerimaan
Pengeluaran kas tanpa seizin pemberiPengeluaran kas tanpa seizin pemberi
otorisasiotorisasi
32. Penggunaan Dana tidak sesuaiPenggunaan Dana tidak sesuai
ketentuanketentuan
Dana dipinjamkan diluar kepentinganDana dipinjamkan diluar kepentingan
dinasdinas
Aset yang disewakan kepada orangAset yang disewakan kepada orang
lain sementara uang sewa masuk kelain sementara uang sewa masuk ke
kantong pribadi, sementara biayakantong pribadi, sementara biaya
operasional untuk aset tersebut tetapoperasional untuk aset tersebut tetap
diambil dari anggaran rutindiambil dari anggaran rutin
33. Uang KomisiUang Komisi
Membuat komitmen lisanMembuat komitmen lisan
untuk menerima komisi sekianuntuk menerima komisi sekian
persen dari dana yangpersen dari dana yang
ditempatkan di bank atauditempatkan di bank atau
badan keuangan lainbadan keuangan lain
Komisi dari rekanan yangKomisi dari rekanan yang
mendapat proyekmendapat proyek
34. Penggelapan Uang NegaraPenggelapan Uang Negara
Bunga uang proyek didepositokan danBunga uang proyek didepositokan dan
tidak disetorkan ke kas negaratidak disetorkan ke kas negara
Penggelapan hasil keuntunganPenggelapan hasil keuntungan
kerjasama PUSKUD, penggelapan hasilkerjasama PUSKUD, penggelapan hasil
penerimaan piutangpenerimaan piutang
Subsidi dalam bentuk uang diubahSubsidi dalam bentuk uang diubah
dalam bentuk barang dimana jenis dandalam bentuk barang dimana jenis dan
harganya ditentukan sesuai denganharganya ditentukan sesuai dengan
keinginan yang bersangkutankeinginan yang bersangkutan
35. Pemalsuan DokumenPemalsuan Dokumen
Menambah/mengurangi data dalamMenambah/mengurangi data dalam
tanda bukti pengeluaran/penerimaantanda bukti pengeluaran/penerimaan
Menjual ilegal BBM kepada pihak IIIMenjual ilegal BBM kepada pihak III
dan ditutupi dengan pemalsuandan ditutupi dengan pemalsuan
jumlah pemakaian BBMjumlah pemakaian BBM
Meminta rekanan untuk emnyiapkanMeminta rekanan untuk emnyiapkan
kuitansi kosong yang sudah dicap dankuitansi kosong yang sudah dicap dan
ditandatanganiditandatangani
Putusan kasasi MA dipalsukan sehinggaPutusan kasasi MA dipalsukan sehingga
tersangka bebastersangka bebas
36. Jalur Cepat Pembuatan KTPJalur Cepat Pembuatan KTP
Dalam Pembuatan KTP dikenalDalam Pembuatan KTP dikenal
'jalur biasa' dan 'jalur cepat'.'jalur biasa' dan 'jalur cepat'.
Jalur biasa adalah jalurJalur biasa adalah jalur
prosedural biasa, yang mungkinprosedural biasa, yang mungkin
waktunya lebih lama tapiwaktunya lebih lama tapi
biayanya lebih murah.biayanya lebih murah.
Sedangkan 'jalur cepat' adalahSedangkan 'jalur cepat' adalah
proses pembuatanya lebih capatproses pembuatanya lebih capat
dan harganya lebih mahal.dan harganya lebih mahal.
37. SIM Jalur CepatSIM Jalur Cepat
Dalam proses pembuatan SIM secaraDalam proses pembuatan SIM secara
resmi, diberlakukan ujian/tes tertulis danresmi, diberlakukan ujian/tes tertulis dan
praktek yang dianggap oleh sebagianpraktek yang dianggap oleh sebagian
warga, terutama sopir akan mempersulitwarga, terutama sopir akan mempersulit
pembuatan SIM Untuk mempercepatpembuatan SIM Untuk mempercepat
proses itu mereka membayar lebih besar,proses itu mereka membayar lebih besar,
asalkan tidak harus mengikuti ujian. Biayaasalkan tidak harus mengikuti ujian. Biaya
tidak resmi pengurusan SIM biasanyatidak resmi pengurusan SIM biasanya
langsung ditetapkan oleh petugas.langsung ditetapkan oleh petugas.
Biasanya yang terlibat dalam praktek iniBiasanya yang terlibat dalam praktek ini
adalah warga yang mengurus SIM danadalah warga yang mengurus SIM dan
oknum petugas yang menanganioknum petugas yang menangani
kepengurusan SIM.kepengurusan SIM.
38. MarkUp Budget/AnggaranMarkUp Budget/Anggaran
Biasanya terjadi dalam proyek denganBiasanya terjadi dalam proyek dengan
cara menggelembungkan besarnyacara menggelembungkan besarnya
dana proyek dengan caradana proyek dengan cara
memasukkan pos-pos pembelian yangmemasukkan pos-pos pembelian yang
sifatnya fiktif.sifatnya fiktif.
Misalnya dalam anggaran dimasukkanMisalnya dalam anggaran dimasukkan
pembelian komputer tetapi padapembelian komputer tetapi pada
prakteknya tidak ada komputer yangprakteknya tidak ada komputer yang
dibeli atau kalau komputer dibelidibeli atau kalau komputer dibeli
harganya lebih murah.harganya lebih murah.
39. Proses Tender (Pengadaan BarangProses Tender (Pengadaan Barang
dan Jasa Institusi Pemerintah)dan Jasa Institusi Pemerintah)
Dalam proses tender pengerjaan tenderDalam proses tender pengerjaan tender
seperti perbaikan jalan atau pembangunanseperti perbaikan jalan atau pembangunan
jembatan seringkali terjadijembatan seringkali terjadi
penyelewengan.penyelewengan.
Pihak yang sebenarnya memenuhiPihak yang sebenarnya memenuhi
persyaratan tender, terkadang tidakpersyaratan tender, terkadang tidak
memenangkan tender karena telahmemenangkan tender karena telah
dimenangkan oleh pihak yang mampudimenangkan oleh pihak yang mampu
'main belakang' dengan membayar lebih'main belakang' dengan membayar lebih
mahal, walaupun tidak memenuhi syarat.mahal, walaupun tidak memenuhi syarat.
Dalam hal ini telah terjadi penyogokanDalam hal ini telah terjadi penyogokan
kepada pemberi tender oleh peserta tenderkepada pemberi tender oleh peserta tender
yang sebenarnya tidak qualifiedyang sebenarnya tidak qualified
40. Calon pemenang sudah ditentukanCalon pemenang sudah ditentukan
diawal (kolusi dan nepotisme)diawal (kolusi dan nepotisme)
Tidak meminta uang jaminan bagiTidak meminta uang jaminan bagi
peserta lelangpeserta lelang
Memberitahukan plafon dana yangMemberitahukan plafon dana yang
tersediatersedia
Menciptakan peserta tender fiktifMenciptakan peserta tender fiktif
Panitia tender sudah ‘diatur’ lebihPanitia tender sudah ‘diatur’ lebih
duludulu
41. Penyelewengan dalamPenyelewengan dalam
Penyelesaian PerkaraPenyelesaian Perkara
Korupsi terjadi tidak selalu dalamKorupsi terjadi tidak selalu dalam
bentuk uang, tetapi mengubahbentuk uang, tetapi mengubah
(menafsirkan secara sepihak) pasal-(menafsirkan secara sepihak) pasal-
pasal yang ada untuk meringankanpasal yang ada untuk meringankan
hukuman kepada pihak yang memberihukuman kepada pihak yang memberi
uang kepada penegak hukum. Praktekuang kepada penegak hukum. Praktek
ini melibatkan terdakwa/tersangka,ini melibatkan terdakwa/tersangka,
penegak hukum (hakim/jaksa) danpenegak hukum (hakim/jaksa) dan
pengacara.pengacara.
42. PEMBAYARAN FIKTIFPEMBAYARAN FIKTIF
Pengeluaran yang tidak dapatPengeluaran yang tidak dapat
dipertanggungjawabkandipertanggungjawabkan
Pembayaran penuh untuk pekerjaanPembayaran penuh untuk pekerjaan
yang tidak selesaiyang tidak selesai
Pembayaran untuk pekerjaan atauPembayaran untuk pekerjaan atau
pembelian yang tidak dilakukanpembelian yang tidak dilakukan
Mengisi sendiri bukti pendukungMengisi sendiri bukti pendukung
pengeluaranpengeluaran
43. MANIPULASI PERJALANANMANIPULASI PERJALANAN
DINASDINAS
Membuat surat perintahMembuat surat perintah
perjalanan dinas fiktifperjalanan dinas fiktif
Menambah atauMenambah atau
mengurangi data-datamengurangi data-data
berkaitan dengan perjalanberkaitan dengan perjalan
dinas tersebut (jarak,dinas tersebut (jarak,
waktu, dan jumlah peserta)waktu, dan jumlah peserta)
44. SOLUSISOLUSI
Dengan menegakkan good governanceDengan menegakkan good governance
dalam suatu organisasidalam suatu organisasi
Diharapkan terjadi peningkatan dalamDiharapkan terjadi peningkatan dalam
hal:hal:
Efisiensi, efektifitas, danEfisiensi, efektifitas, dan
berkesinambungan suatu organisasiberkesinambungan suatu organisasi
Legitimasi organisasi yang dikelolaLegitimasi organisasi yang dikelola
dengan terbuka, adil, dan dapatdengan terbuka, adil, dan dapat
dipertanggungjawabkandipertanggungjawabkan
45. Mengakui dan melindungiMengakui dan melindungi
hak dan kewajiban parahak dan kewajiban para
stakeholders.stakeholders.
Pendekatan yang terpaduPendekatan yang terpadu
berdasarkan kaidah-kaidahberdasarkan kaidah-kaidah
demokrasi, pengelolaandemokrasi, pengelolaan
dan partisipasi organisasidan partisipasi organisasi
secara legitimate.secara legitimate.
46. Perlindungan untuk PengungkapPerlindungan untuk Pengungkap
((whistle blowerwhistle blower) kasus korupsi) kasus korupsi
Para individu yang mengungkapPara individu yang mengungkap
informasi tentang pelanggaran,informasi tentang pelanggaran,
yaitu “pengungkap pelanggaran”yaitu “pengungkap pelanggaran”
((whistle blowerwhistle blower) harus dilindungi.) harus dilindungi.
Betulkah di/terlindungi?Betulkah di/terlindungi?
Dilindungi secara hukum vsDilindungi secara hukum vs
keselamatan diri dan keluarga.keselamatan diri dan keluarga.
47. Peran Profesi AkuntanPeran Profesi Akuntan
Tuntutan profesionalisme antara lain:Tuntutan profesionalisme antara lain:
(1) meningkatkan dan mengembangkan(1) meningkatkan dan mengembangkan
ilmu dan seni akuntansi,ilmu dan seni akuntansi,
(2) menjaga kepercayaan publik kepada(2) menjaga kepercayaan publik kepada
profesi, danprofesi, dan
(3) mengadakan dan menjalankan(3) mengadakan dan menjalankan
setiap program dan kegiatan profesisetiap program dan kegiatan profesi
yang bertujuan untuk meningkatkanyang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas jasa yang diberikan profesikualitas jasa yang diberikan profesi
48. Kewajiban untuk menjadi "Kewajiban untuk menjadi "pillars ofpillars of
integrityintegrity""
Salah satu agen yang mempromosikanSalah satu agen yang mempromosikan
good governancegood governance
Ikut "menyuarakan" adanya keterbukaanIkut "menyuarakan" adanya keterbukaan
dan akuntabilitas dalam berbagaidan akuntabilitas dalam berbagai
aktivitas masyarakat.aktivitas masyarakat.
Membantu bimbingan teknis danMembantu bimbingan teknis dan
pengetahuan praktis mengenai laporanpengetahuan praktis mengenai laporan
keuangan dan pemeriksaan keuangankeuangan dan pemeriksaan keuangan
bagi LSM, lembagabagi LSM, lembaga ombudsmanombudsman dandan
lembaga keagamaanlembaga keagamaan
Jika memungkinkan memberikanJika memungkinkan memberikan
bantuan sumberdaya manusia.bantuan sumberdaya manusia.
49. Ikut mendorong gerakan-gerakanIkut mendorong gerakan-gerakan
anti-korupsi yang dipelopori olehanti-korupsi yang dipelopori oleh
masyarakat sendiri.masyarakat sendiri.
Beberapa gerakan tersebutBeberapa gerakan tersebut
(1)(1) Masyarakat Transparansi IndonesiaMasyarakat Transparansi Indonesia
(MTI),(MTI),
(2)(2) Indonesian Corruption WatchIndonesian Corruption Watch (ICW),(ICW),
(3)(3) Gerakan Peduli Harta NegaraGerakan Peduli Harta Negara
Gempita (Gempita),Gempita (Gempita),
(4)(4) Pact IndonesiaPact Indonesia, dan, dan
(5)(5) Gerakan Masyarakat Madani (GemaGerakan Masyarakat Madani (Gema
Madani).Madani).
50. "Jadi bagi profesi akuntan"Jadi bagi profesi akuntan goodgood
corporate governancecorporate governance adalahadalah
sebuah keharusan karena bangsasebuah keharusan karena bangsa
kita adalah bangsa yangkita adalah bangsa yang
berbudaya.berbudaya.
Dalam hal inilah diperlukan peranDalam hal inilah diperlukan peran
serta para akuntan untukserta para akuntan untuk
mengembangkan good corporatemengembangkan good corporate
governance yang sesungguhnyagovernance yang sesungguhnya
merupakan akar dari akuntansi itumerupakan akar dari akuntansi itu
sendiri,"sendiri,"
51. TUGAS UNTUK MAHASISWATUGAS UNTUK MAHASISWA
CARI MINIMAL 2 ARTIKEL MENGENAICARI MINIMAL 2 ARTIKEL MENGENAI
TEMA GOOD GOVERNANCETEMA GOOD GOVERNANCE
DARI ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUTDARI ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
SUSUNLAH SUATU ARTIKEL DENGANSUSUNLAH SUATU ARTIKEL DENGAN
IDE/PEMIKIRAN BARU TENTANGIDE/PEMIKIRAN BARU TENTANG
GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE
HALAMAN BEBASHALAMAN BEBAS
DIKUMPUL PERTEMUANDIKUMPUL PERTEMUAN
SELANJUTNYASELANJUTNYA