Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan manajemen koperasi. Terdapat empat tingkatan organisasi koperasi yaitu induk, gabungan, pusat, dan primer. Dibahas pula fungsi manajer koperasi seperti perencanaan, koordinasi, organisasi, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen koperasi perlu mengikuti perkembangan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
3. ORGANISASI KOPERASI
3.1 Struktur Organisasi
Berdasarkan undang-undang perkoperasian no. 12/1967
dalam organisasi ada empat tingkatan, yaitu: (Arfinal
Chaniago, 1984)
1. Induk koperasi
2. Gabungan koperasi
3. Pusat koperasi
4. Koperasi primer
Untuk struktur organisasi koperasi dapat dilihat dari dua
segi, yaitu:
1. Segi internal organisasi koperasi
2. Segi eksternal organisasi koperasi
4. Segi Intern Organisasi Koperasi
Intern organisasi koperasi ialah organisasi yang
berhubungan dengan tingkat-tingkatan koperasi itu, yaitu
hubungan antara koperasi primer, koperasi pusat, koperasi
gabungan, dan koperasi induk.
Intern organisasi koperasi terdiri dari 3 unsur, yaitu:
a. Unsur alat-alat perlengkapan organisasi
b. Unsur dewan penasihat
c. Unsur pelaksanaan-pelaksanaan
5. Segi Ekstern Organisasi Koperasi
Di dalam undang-undang No. 12/1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian dikenal adanya koperasi primer, koperasi
pusat.
Dilihat dari segi pemusatan, maka koperasi pusat, koperasi
gabungan dan koperasi induk juga disebut koperasi
sekunder sebagai koperasi yang tingkatanya lebih atas dari
koperasi primer, dan dilihat dari segi fungsinya, maka
koperasi sekunder tersebut juga disebut “organisasi
pembantu” yang fungsinya membantu koperasi primer
mencapai tujuannya.
6. 3.2 Rapat Anggota
Rapat anggota harus merupakan suatu kesempatan bagi
pengurus untuk melaporkan kepada para anggota tentang
kegiatan-kegiatannya selama tahun yang lalu. Bersama-
sama dengan anggotanya menelaah rencana kerja tahun
mendatang untuk meningkatkan usaha kemajuan koperasi.
Yang penting dibahas dalam rapat anggota antara lain:
a. Memilih pengurus, badan pemeriksa dan penasihat
b. Memilih dan menilai pekerjaan pengurus dan para
pelaksana.
7. 3.4 Rapat Pengurus
Pengurus secara periodik perlu mengadakan rapat pengurus,
untuk mengambil keputusan guna melaksanakan rencana koperasi
yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Untuk dapat membantu kelancaran rapat, perlu:
1. Supaya para peserta rapat datang pada waktunya hingga rapat
dapat dimulai tepat pada waktunya.
2. Notulen rapat terakhirnya supaya dibacakan.
3. Usaha-usaha yang belum selesai dapat dibicarakan.
4. Manajer melaporkan tentang keadakan keuangan.
5. Adakan waktu diskusi untuk memajukan rencana-rencana
usaha.
6. Bacakan surat-surat penting yang masuk yang perlu diketahui
oleh seluruh pengurus.
7. Laporan dari hasil-hasil panitia disampaikan.
8. 8. Mengahadapi akhir tahun buku, diambil langkah-langkah
untuk menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
9. Adakan diskusi mengenai usaha-usaha baru.
9. 3.4 Badan Pemeriksaan
Dalam koperasi pengawasan pemerikasaan sebagian dari
manajemen. Tujuannya bukan mencari kesalahaan, yang
akan mengakibatkan hubungan pimpinan, karyawan dan
anggota menjadi renggang. Pengawasan dan pemerikasaan
bertujuan untuk mendidik, membimbing, supaya menjadi
labih teliti dan ahli sehingga koperasi lebih berkembang.
Adapun tujuan dari peran pengawasan dan pemeriksaan,
yaitu:
1. Memberikan bimbingan kepada pengurus, karyawan,
kearah keahlian dan keterampilan.
2. Mencegah pemborosan bahan, waktu dan tenaga supaya
tercapai efisiensi perusahaan.
10. 3. Menilai hasil kerjasama dengan rencana yang
sudah ditetapkan.
4. Menegah terjadinya penyelewangan.
5. Keberesan administrasi secara menyeluruh.
Kesiagapan mengadakan pengawasan untuk mencegah
kesalahan yang mungkin timbul, adalah lebih bijaksana
daripada memberikan peringatan atau hukuman.
Pengawasan yang terlambat akan menimbulkan kerugian
bagi usaha koperasi.
11. Bentuk pengawasan dan pemeriksaan adalah:
1. Pengawasan yang diangkat pengurus.
2. Pengawasan yang diangkat manajer.
3. Pengawasan yang diangkat rapat anggota.
4. Pengawasan yang diangkat jawatan koperasi.
12. Hal-hal yang perlu diperiksa adalah:
1. Uraian tentang keadaan keuangan
2. Kegiatan usaha, biaya operasional, pendapatan dan
sebagainya.
3. Analisis tentang kekayaan koperasi dengan menunjukan
penggunaan penggunaanya.
4. Analisis mengenai kekayaan-kekayaan dan kewajiban-
kewajiban yang terpenting, menurut jatuhnya waktu.
5. Masalah-masalah perkreditan dan penggunaanya, sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
6. Penelitan tentang pelaksanaan operasional, sesuai dengan
anggaran rumah tangga dan ketentuan-ketentuan yang
lain
7. Koperasi benar-benar bekerja sesuai dengan kebijakan-
kebijakan yang telah diputuskan oleh pengurus.
13. MANAJEMEN KOPERASI
4.1 Manajemen Koperasi
Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama, berdasarkan azas
kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan perlu diperhatikan
adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya
berhasil dengan diterapkannya fungsi-fungsi manajemen.
Bentuk-bentuk koperasi:
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi simpan pinjam
14. 4.2 Fungsi dan Peranan Manajemen
Manajer adalah karyawan yang diangkat dan dibehentikan
oleh pengurus. Manajer adalah pelaksan tugas pengurus
sehari-hari dibidang usaha koperasi dan bertanggung jawab
kepada pengurus.
Fungsi Manajer:
1. Perencanaan (planning)
2. Penyelarasan (coordinating)
3. Pengorganisasian (organizing)
4. Penuntun/pengarahan (directing)
5. Pengamatan (controlling)
15. Peranan Manajer
1. Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana dibidang usaha
dan bertanggung jawab pada pengurus koperasi
2. Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus
3. Menetapkan struktur organisasi dan manajemen
koperasi serta menjamin kelangsungan usaha.
4. Dapat bekerja terus selama tidak bertentangan dengan
anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, sekalipun
ada pergantian pengurus.
5. Mengembangkan keperayaan atas kekuatan dan
kemampuan koperasi sendiri dalam kegiatan-kegiatan.
16. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Koperasi
Pengurus maupun manajer hendaknya mengetahui dengan
pasti tentang tugas–tugas dan tanggung jawab masing-
masing, dengan demikian keterpaduan manajmen dapat
berlangsung dengan lancar dan baik, tidak terdapat gejolak
yang dapat menghambat atau memacetkannya dan dengan
demikian pula perkembangan koperasi dengan usahanya
dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan semua pihak.
Ada pun dua unsur dialamnya:
1. Tugas dan tanggung jawab pengurus
2. Peranan peranan pengurus
17. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer
1. Dibidang yang menyangkut karyawan
2. Aktif melakukan bimbingan dan pembinaan
3. Dibidang perencanaan
4. Dibidang pelaksanaan
5. Dibidang administrasi
6. Dibidang pelayanan
18. Tantangan Manajer Koperasi
Sebagai manajer usaha bisnis/koprasi, saat ini memang
dituntut kemampuan lebih baik dibanding waktu-waktu yang
lalu.
Adanya system kemajuan perdagangan yang didukung
fasilitas komunikasi yang lancar tetapi juga timbul tantangan
persaingan dagang yang semakin ketat dan berlaku secara
pasar global.
19. Pengembangan Manajemen Koperasi
Pada dasarnya sudah dijelaskan pada pasal 33 UUD 1945,
tentang perekonomian, usaha dan kekayaan alam harus
diperuntukan untuk kemakmuran rakyat, sesuai dengan jati
diri rakyat Indonesia yaitu asas kekeluargaan yang sangan
melekat, karena itu lah koperasi harus dikembangkan
sesuai dengan asas kekeluargaan.
Adapun proses manajemen digambarkan oleh gambar
berikut
20.
21. Dari gambar tersebut dapat terlihat 6 kegiatan, namun
prosese manajemen tersebut dapat disederhanakan
menjadi tahap tahap, yaitu:
1. Perencanaan jangka panjang yang meliputi penentuan
tujuan dan perumusan kebijaksanaan. Tahap ini dikenal
juga dengan istilah Corporate Planning.
2. Penyusunan rencana pelaksanaan
3. Pelaksanaan
4. Pengawasan dan evaluasi.
22. 4.4 Pengawasan Manajemen Koperasi
Mengenai cara pengawasan dapat dibedakan sebagai
berikut:
a. Cara respresif
b. Cara preventif
c. Cara menilai laporan harian, mingguan, bulanan dan
tahunan
d. Cara budget
23. Lingkungan Manajemen Koperasi
Perekonomian semakin lama semakin tampak besifat
kompetitif. Koperasi diharapkan dapat menempatkan
diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang sejajar
dengan kekuatan ekonomi lain yang telah ada.
Oleh sebab itu setiap pimpinan koperasi harus berusaha
agar kepemimpinannya dapat berhasil guna tinggi, perlu
memahami berbagai faktor dilingkungannya, disamping
pemahamannya atas manajemen. Hal tersebut apabila
digambarkan akan tampak seperti pada gambar berikut.