Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil negara Kamboja, meliputi letak geografis, batasan wilayah, iklim, agama, bahasa, dan pemerintahan. Juga dibahas mengenai budaya Kamboja seperti pakaian adat, makanan khas, musik dan tarian tradisional, serta beberapa tempat wisata utama seperti Angkor Wat dan Sihanoukville.
2. Profil Negara Kamboja
Nama resmi : Kingdom of Cambodia
Bentuk Negara : Kerajaan Konstitusional
Ibukota : Phnom Penh
Tahun Merdeka :195
Kepala Negara : Raja Norodom Sihamoni
Kepala Pemerintahan : PM Hun Sen
Luas Wilayah : 181.035 sq km
Iklim : Tropis
Agama : Budha
Bahasa Nasional : Khmer
Lagu Nasional : Nokor Reakh
Hari Nasional : 9 November
Pembagian wilayah : Kamboja dibagi menjadi 20 Provinsi & 4
Kota praja. Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi Distrik,
komunion . distrik besar,dan kepulauan.
3. Letak Negara Kamboja
Negara kamboja terletak antara 10 LU- 14LU
dan 102,5 BT- 107,5 BT. Dengan Luas sekitar
181,035 Km2.
Batas wilayah
Kamboja berbatasan dengan Thailand di
sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur,
dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong
dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini.
4. Keadaan alam
• Wilayah kamboja beriklim tropis, bulan
November-Mei merupakan musim kemarau.
Musim hujan berlangsung dari bulan Mei-
Oktober. Suhu udara berkisar antara 20- 36.
Musim hujan sangat diperlukan untuk budidaya
tanaman padi. Pada saat musim hujan, Danau
Tonle Sap yang merupakan danau terbesar
dikamboja meluas hingga sekitar 8 kali ukuran
saat musim kemarau.
5. Makanan Khas Negara Kamboja
• 1. Bai sach chrouk
Bai sach chrouk berarti babi dan nasi. makanan ini merupakan menu sarapan yang populer di Kamboja. Biasanya dijual di kedai-kedai pinggir jalan
pada pukul enam sampai sembilan pagi. Makanan ini bahan-bahannya cukup sederhana. Terbuat dari daging babi yang diiris tipis, diolesi kecap,
santan atau bawang putih dipanggang di atas bara arang agar rasa manis keluar. disajikan bersama nasi acar mentimun. sebagai pelengkap disediakan
kaldu ayam yang ditaburi bawang merah dan irisan daun bawang. Nasi dalam bai sach chrouk terbuat dari butiran beras patah, beras berkualitas
buruk yang biasa dijadikan pakan ayam. Pemilihan beras ini lebih merupakan tradisi Kamboja.Kalau sedang berkunjung ke Phnom Penh, Anda akan
menjumpai penjaja makanan ini di sudut-sudut jalan kota tersebut.
2. Ang dtray-meuk
Ang dtray-meuk sebenarnya adalah cumi-cumi utuh yang dipanggang. Ang dtray-meuk adalah jajanan yang biasa ditemui di kota-kota pesisir seperti
Sihanoukville dan Kep. Para penjaja makanan ini biasanya membawa pemanggang yang dipikul di pundak. Cara pembuatannya sangat sederhana.
Cumi-cumi diolesi dengan perasan jeruk nipis atau saus ikan kemudian dipanggang di atas barang arang. Untuk penyajiannya disediakan saus
kemerahan khas Kamboja dalam mangkuk kecil.
3. Semut merah dengan daging dan daun basil
Serangga adalah bahan makanan yang sering dijumpai dalam kuliner Kamboja. Tarantula, jangkrik, belalang, dan kalajengking biasanya dijadikan
cemilan khas yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan. Kalau Anda ingin mencoba salah satu dari makanan ekstrem ini, pilihlah semut merah. Rasa dan
bentuknya lebih mudah diterima lidah orang asing daripada jangkrik atau kalajengking. Semut merah dalam berbagai ukuran digoreng dengan jahe,
serai, bawang putih, daun bawang dan irisan daging sapi. Untuk melengkapi citarasa alami semut yang cenderung asam, ditambahkan pula cabai yang
berlimpah.
4. Kari merah Khmer
Kari merupakan kuliner khas Asia. Tiap negara punya resep khasnya masing-masing, begitu juga dengan Kamboja. Di Kamboja kari disajikan dengan
kuah merah yang kental. PEnampilannya mirip dengan kari khas Thailand. Meskipun terlihat banyak mengandung cabai, ternyata kari Khmer ini tidak
sepedas kari di Thailand. Isinya terdiri dari daging sapi, ayam atau ikan, terong, buncis, kentang, dan santan. Biasanya dimakan dengan roti, hasil dari
pengaruh budaya Prancis yang pernah menjajah negara tersebut.
5. Fish amok
Fish amok termasuk makanan Kamboja yang paling populer. Masakan ini bentuknya menyerupai puding, tetapi mempunyai citarasa yang gurih karena
terbuat dari ikan. Yang membuat makanan ini terasa unik di lidah adalah penambahan slok ngor, rempah khas Kamboja yang rasanya sedikit pahit.
6. Pakaian Khas Negara Kamboja
• Pakaian di Kamboja adalah salah satu aspek penting dari budaya di Kamboja. Mode orang Kamboja berbeda-beda tergantung pada suku
etnis dan status sosial. Orang Khmer secara tradisional mengenakan syal kotak-kotak yang disebut Krama. “Krama” membedakan orang-
orang Khmer (Kamboja) dengan tetangganya seperti orang Thai, orang Vietnam, dan orang Laos. Syal tersebut digunakan untuk beragam
fungsi seperti gaya, melindungi dari matahari, dan sebagai pelindung (untuk kaki) saat mendaki pohon, membantu menggendong bayi,
sebagai handuk, atau sebagai sarung. Krama dapat dengan mudah diubah menjadi boneka untuk dimainkan anak-anak.
• Kain tradisional yang dikenal sebagai Sampot, adalah sebuah kostum yang terkena pengaruh dari India pada era Funan. Pakaian Khmer
telah berubah seiring dengan waktu dan agama. Pada masa transisi dari era Funan ke era Angkor, terdapat pengaruh Hindu yang kuat
pada pakaian di Kamboja dimana orang-orang menyukai Sampot termasuk Sarong Kor (perhiasan) yang merupakan simbol agama Hindu.
• Ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu, orang-orang Khmer mulai mengenakan blus, kemeja, dan celana. Tentunya sesuai
gaya Khmer. Orang Khmer, termasuk rakyat dan keluarga kerajaan, berhenti memakai kerah bergaya Hindu dan mulai mengadopsi syal
yang telah diberi dekorasi. Style ini populer pada periode Udong.
• Perempuan Khmer biasa memilih warna yang pas untuk Sampot-nya berdasarkan hati nurainya sendir atau mengikuti trend yang ada.
• Beberapa orang Kamboja selalu memakai pakaian bergaya religius. Beberapa pria dan wanita Khmer mengenakan bandul Buddha pada
kalungnya. Fungsinya adalah untuk menjaga dari roh jahat dan membawa keberuntungan.
• Keluarga kerajaan biasa mengenakan pakaian yang mahal. Sampot masih digunakan dikalangan kerajaan. Kebanyakan mereka memilih
Sampot Phamuong, edisi baru dari sampot yang digunakan oleh orang Thai pada abad ke-17. Sejak periode Udong, keluarga kerajaan
mempertahankan kebiasaan mereka dalam berpakaian. Mereka yang perempuan membuat pakaian yang sangat atraktif. Para wanita
selalu mengenakan penutup bahu tradisional yang disebut sbai atau rabai kanorng.
• Para penari mengenakan kerah yang disebut Sarong Kor di sekitar lehernya. Yang terpenting, mereka mengenakan gaun unik yang
disebut Samprot sara-bhap yang terbuat dari kain sutra yang dijahit dengan menggunakan benang emas atau perak. Gaun tersebut
mengkilap, dengan desain yang rumit, dan berkelip-kelip saat penari tersebut bergerak. Penari juga menggunakan sabuk yang diisi batu
mulia. Banyak perhiasan yang digunakan oleh penari wanita. Seperti anting-anting, sepasang gelang, hiasan pada mata kaki
7. Tarian adat Negara Kamboja
•
• Tari Tradisional Kamboja (Robam)
ROBAM APSARA
Ratusan tahun lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk anggota
Kerajaan Khmer, walaupun kemudian tarian ini juga ditampilkan kepada publik
untuk perayaan-perayaan khusus di Kerajaan, seperti perayaan setelah menang
dari perang. Akan tetapi sebuah serangan yang dilakukan Kerajaan Siam (sekarang
Thailand) pada abad ke-15 berimbas ke Robam Apsara. Serangan tersebut
memaksa Kerajaan Khmer untuk memindahkan ibu kota mereka ke Phnom Penh
dan sejak itu tarian ini pun kembali hanya dipertunjukkan secara terbatas bagi
kalangan istana.
•
8. Musik Tradisional Negara Kamboja
• Musik tradisional
• Seperti tarian-tarian tradisional, beberapa instrumen musik tradisional Kamboja juga terlihat pada
dinding-dinding kuil di era Angkorian, yang digambarkan pada relief timbul. Beberapa instrumen
musik tradisional mereka sangat mirip dengan alat musik tradisional Jawa, seperti “gamelan” Jawa.
Beberapa ahli menyarankan agar mantan Raja Khmer Jayavarman II membawa pengaruh dari
budaya kuno Jawa ke Kamboja setelah dia kembali dari pulau Jawa pada akhir tahun 700-an.
• Musik tradisional Khmer juga menderita akibat rezim Khmer Merah dan saat ini terjadi kekurangan
musisi tradisional Khmer di Kamboja karena banyak di antara mereka yang dibunuh. Namun
beberapa ahli musik asing, bersama dengan musisi Kamboja yang bertahan di rezim Khmer Merah,
telah mengeksplorasi dan mencoba untuk membantu perkembangan musik ini.
• Pada masa lampau, masyarakat Khmer memainkan musik untuk mengiringi pertunjukan penari
atau pada perkumpulan sosial. Musik mereka biasanya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
Melodinya cukup mudah dan tidak ada sistem notasi.
• Di antara musik tradisional Khmer, seperti Pinpeat, Mohori, Phleng Kar (musik perkawinan Khmer),
dan Phleng Arak (lebih sering dimainkan untuk memberi penghormatan pada leluhur mereka), dua
di antaranya
9. Perekonomiannya
• Untuk membangun kembali Kamboja, tahun 2001 terbentuk Cooperation
Committee for Cambodia yang terdiri dari LSM dan organisasi internasional.
Survey tahun 2000, pendapatan penduduk Kamboja hanya setengah dari
pendapatan per kapita rakyat Indonesia.
• Kesenjangan sosial sangatlah mencolok, kelaparan, kemiskinan dan juga
pengangguran. Narkoba ataupun senjata barah ialah hal generik pada saat itu.
Tetapi kalau dibandingkan dengan masa Khmer Merah, kehidupan itu tentulah
sangat bagus. Sebelum krisis ekonomi global, perkembangan ekonomi Kamboja
berkisar 10% per tahun, tetapi sejak 2007 menurut IMF pertumbuhan ekonomi
Kamboja mengalami kontraksi. Kamboja kaya akan migas dan pertambangan,
khususnya batu granit.
• Penduduk di Kamboja dapat memanfaatkan kekayaan alam nan mereka miliki buat
meningkatkan perekonomian mereka. Hal lain nan sangat berperan ialah Sungai
Mekong dan Danau Tonle Sap. Yang berperan krusial dalam bidang pertanian,
pariwisata, perikanan dan transportasi
12. 1. Angkor Wat
• Kuil ini merupakan tempat wisata andalan kerajaan Kamboja.
Lebih dari 50 persen turis yang datang ke Kamboja
berkunjung ke objek bersejarah ini. Angkor Wat terletak di
kota Siem Riep yang berjarak sekitar 350 kilo dari Phnom
Penh. Angkor Wat merupakan sebuah kuil Hindu yang
didirikan pada abad 12.
13. 2. Istana Raja dan Silver Pagoda
• Tujuan wisata lainnya adalah Istana Raja
Kamboja, yang letaknya di jantung kota
Phnom Penh. Istana raja ini begitu menarik
sebab selain bangunannya yang indah dan
berbentuk khas Kamboja.
14. 3.Sihanoukville
• Sihanoukville atau yang juga dikenal dengan Kompong Som
bisa dikatakan sebagai “Bali” nya Kerajaan Kamboja. Wisata
utama kota yang terletak sekitar 4 jam perjalanan dari Phnom
Penh ini adalah berupa pantai dan pasir putih yang
membentang di sekitarnya. Ada beberapa pantai sekaligus
yang bisa dikunjungi di kota ini, yaitu Sokha Beach,
Independent Beach, Long Beach, Serendipity Beach dan Otres
Beach.