SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
GladiatorAla Jawa : "RampoganMacan"
Senin, 03 Desember 2012 |
Ada satu tradisi jawa kuno yang saat ini mungkin sudah asing di telinga kita.
Tradisi itu bernama “Rampogan Macan” atau ada juga yang menyebutnya
dengan “Rampokan”. Rampogan ini kemungkinan berasal dari kata Rampog
yang sering diartikan sebagai “rayahan” atau “rebutan” dimana ratusan orang
berebut untuk membunuh harimau atau macan menggunakan tombak. Antara
macan dan harimau memang orang Jawa sering salah menyebut keduanya
adalah sama walau sebenarnya adalah hewan yang berbeda.
Rampogan di Alun - alun Kraton Surakarta, 1865
Awal pertama kali diadakannya Rampogan ini tidak jelas sejak kapan, ada yang
memperkirakan sudah sejak zaman hindu budha. Namun yang pasti acara ini
menjadi begitu dikenal dan sering diselenggarakan pada abad 18 – 19. Pada
awalnya sering dilakukan di Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta
dan merupakan tradisi para ningrat. Di Kesunanan Surakarta nampaknya sudah
mulai ada sejak jaman Amangkurat II. Acara di laksanakan di alun – alun
utara yang biasanya diadakan untuk menyambut tamu agung. Tamu agung
ini biasanya adalah para pembesar dari penjajah Belanda seperti Gubernur
Jenderal. Pada awalnya yang sering diadu dalam Rampogan Macan ini
adalah Macan dengan Banteng.
Tercatat ialah Paku Buwono X yang sangat gemar mengadakan acara
Rampogan Macan ini. Macan dan hewan – hewan liar lainnya memang sengaja
dipelihara dalam kandang – kandang di sudut alun – alun. Hewan liar ini
adalah hasil buruan atau tangkapan dan nantinya akan dipagelarkan
dalam acara Rampogan.
Rampogan di Alun - alun Kraton Surakarta, 1865
Acara biasanya mulai dilaksanakan pada pagi hari dan puncak acara berupa
pertarungan antara Macan dan Banteng pada siang hari. Awal acara pada pagi
harinya setelah para pembesar datang dan berkumpul maka para prajurit bersiap
– siap di tengah alun – alun dengan membentuk formasi mengelilingi arena
pertarungan. Para prajurit lengkap dengan baju perangnya dengan tombak yang
panjang berbaris dalam 4 - 5 lapis barisan secara rapat. Para pembesar
menyaksikan dari sebuah panggung yang dinamakan pagelaran. Biasanya
Sultan atau Sunan akan duduk berdampingan dengan Gubernur Jenderal.
Sedang masyarakat jelata dari berbagai lapisan dan etnis menonton berdesakan
diluar arena dengan terkadang sampai menaiki pohon – pohon agar dapat
leluasa menyaksikan pertarungan.
Rampogan di Alun - alun Kediri, 1885
Setelah semuanya siap maka kandang macan akan ditaruh di tengah arena dan
seorang abdi dalem yang pemberani seraya berjoget (tayungan) akan
menghampiri dan menaiki kandang serta membuka tutup kandang. Terkadang
setelah kandang dibuka tidak serta merta sang macan akan segera mengamuk
memasuki arena. Tak jarang sang macan malah bermalasan – malasan atau
terheran – heran karena cahaya yang menyilaukan dan banyaknya manusia.
Oleh karena itu biasanya prajurit akan menakut – nakutinya dengan api, tusukan
tombak dan berbagai cara agar macan mengamuk. Begitu pula dengan banteng
yang digiring ke alun – alun, agar ia mau mengamuk biasanya diberi dengan air
campuran cabe rawit agar badannya kepanasan dan mengamuk
.
Banteng yang gerakkannya kurang gesit dibanding macan ini biasanya malah
lebih sering memenangkan pertarungan karena badannya yang lebih besar dan
tanduk banteng biasanya dikerik lebih dahulu sehingga menjadi sangat runcing.
Tak jarang pula sang macan dapat memenangkan pertarungan walau dengan
luka – luka yang dideritanya. Walau begitu nasib sang macan akan sama saja
pada akhirnya.
Akhir hidup sang harimau, mati dengan luka - luka tusukan
Macan yang masih hidup akan di bunuh beramai – ramai dengan cara ditombak
oleh prajurit yang ada. Macan yang berlari kesana kemari akan terus ditombak
dari segala penjuru sampai akhirnya kelelahan dan kehabisan darah lantas mati.
Namun tidak jarang sang macan dapat menembus barikade prajurit lantas lari
keluar dari arena. Walau nampak menegangkan namun inilah momen yang
sering dinanti. Macan yang lari ini tidak jelas akan menuju kemana dan para
penonton akan ketakutan tunggang langgang berlarian kesegala penjuru. Para
prajurit yang pemberani akan terus mengejar sampai dapat dan biasanya macan
memang pasti menemui ajalnya. Inilah puncak acara Rampogan Macan dimana
banyak terdapat simbolisasi dalam acara ini.
Simbolisasi memang sesuatu hal yang sangat akrab dilakoni oleh orang Jawa.
Simbolisasi ini pula yang dapat melanggengkan hegemoni kekuasan pihak
kerajaan. Macan yang mati terluka dengan ribuan hujaman tombak sering
digunakan sebagai penggambaran tokoh pewayangan Abimanyu ketika menjadi
Senapati saat Perang Baratayuda Jayabinangun, saat dikeroyok para Kurawa
dan akhirnya gugur dengan terluka parah. Urutan acara yang dibuat sedemikian
rupa juga sering diluputi hal magis juga membuat sekat – sekat keagungan dari
sebuah kekuasaan Sultan yang memunyai batas dengan rakyatnya. Acara
pagelaran macan ini juga ingin menunjukkan bahwa adanya kemurahan hati dari
Sultan bahawa macan yang buas ini dapat ditundukkan oleh kekuasaannya dan
masyarakat jelata boleh melihatnya secara langsung dan beramai – ramai.
Namun ada pula yang menyebutkan bahwa macan mempresentasikan kekuasaan
kolonial Belanda dan Banteng adalah bangsa pribumi. Oleh karena tunduknya
kekuasaan pribumi terhadap penjajah maka perasaan emosional ini
dilampiaskan dalam bentuk Rampogan Macan dimana diharapkan banteng akan
menjadi pemenang seperti biasanya dan macan yang buas akan ditumpas
bersama - sama. Walau memang sebenarnya pertarungan hewan liar ini ada
banyak macamnya.
Rampogan Macan di Alun - alun Tulungagung, 1901
Seperti disebutkan diatas bahwa Rampogan Macan adalah tradisi para ningrat
yang biasanya dilaksanakan oleh perintah Sultan maka di Jawa Timur pada
akhir abad ke 19 hal ini banyak dilakukan di alun – alun kadipaten (kabupaten)
yang diselenggarakan oleh para bupati. Rampogan Macan pada masa itu
didaerah Jawa Timur nampaknya lebih banyak merupakan pembantaian
terhadap macan ketimbang pertarungan antara macan dan banteng.
Rampogan Macan di Kediri, 1885
Tercatat kota Kediri dan Blitar yang paling sering mengadakan acara ini walau
di kabupaten lain juga pernah mengadakannya. Disini walau sebagaian besar
acara adalah sama seperti yang diadakan di Alun – alun Kraton namun bukan
prajurit yang berhadapan dengan sang macan namun para pemberani dari
berbagai kalangan baik priyayi maupun pembesar seperti lurah, demang, bekel
dan lain – lain. Yang duduk dipanggung adalah Bupati dan Residen (pihak
belanda). Acara biasanya dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal atau
orang Jawa menyebutnya Bakda. Disini macan biasanya bukan merupakan
peliharaan sang Bupati namun lebih merupakan tangkapan para penduduk yang
sering mengganggu atau memang sengaja dipersiapkan untuk acara ini.
Biasanya pada bulan puasa para penduduk beramai – ramai menjebak harimau
bila tidak memiliki tangkapan sebelumnya.
Kandang – kandang macan disini lebih rumit dalam hal pembuatannya dan cara
membukanya. Kandang biasanya terbuat dari pohon aren dan ketika diletakkan
di tengah alun – alun memiliki semacam tali yang bila ditarik akan langsung
membuat kandang itu terbuka berantakan. Namun sebelumnya terdapat
pengunci yang dibuka oleh seorang kepala desa yang disebut Gandek. Ia beraksi
selayaknya abdi dalem di acara Rampogan ala Kraton.
Rampogan Macan di Alun - alun Blitar, 1880
Puncak acara adalah sama seperti acara di alun – alun Kraton namun uniknya
adalah para penombak adalah orang – orang yang kurang terlatih tidak seperti
prajurit kraton. Sehingga banyak juga yang lari ketakutan atau ketika sudah
berhadapan maka tidak banyak berbuat apa – apa. Seringkali mereka lebih
banyak mengedepankan alasan magis dimana tombak mereka kalah pamor
dengan sang macan. Tombak yang biasanya juga merupakan senjata pusaka
setelah keris ini lantas dijual atau digadaikan bila dirasa memalukan saat acara
Rampogan.
Acara yang dilaksanakan di kadipaten lebih bermakna ruwatan atau mengusir
roh jahat. Dimana harimau dijadikan perlambang roh jahat yang mati dan
hilang diusir beramai – ramai lewat pembantaian.
Penangkapan harimau Jawa di Banten, 1910
Acara ini lantas tidak pernah lagi dilakukan oleh karena dua hal. Pertama,
populasi harimau dan macan Jawa yang semakin menyusut tajam. Kedua,
pemerintah Belanda akhirnya melarang acara ini pada tahun 1905. Saat ini
tradisi Rampogan Macan memang sudah tidak pernah dapat disaksikan lagi dan
hanya dapat disaksikan dalam lakon pewayangan. Harimau Jawa pun sudah
punah sejak tahun 1980-an dan dinyatakan secara resmi punah pada 1996
dengan habitat terakhir di Taman Nasional Meru Betiri di Jember. Walau
kadang banyak masyarakat mengatakan sering melihat jejak dan
penampakannya didaerah hutan – hutan gunung di pulau Jawa. Nampaknya
masyarakat terkecoh dengan saudara harimau jawa (Panthera tigris sondaica)
yaitu macan seperti macan kumbang atau tutul (Panthera pardus melas) yang
sebenarnya juga sangat – sangat jarang terlihat bila tidak dikatakan punah.
Selain tradisi Rampogan Macan, memang harimau jawa punah karena
perburuan besar – besaran dimana tidak adanya aturan yang melindungi
perburuan serta makin terdesaknya habitat harimau yang sebenarnya merupakan
binatang penjelajah.
1865-1905
Blitar, Kediri, Tulungagung, Surakarta,
Yogyakarta.
Tugas Deskripsi dan opini
Tugas Kelompok
Wawan Rembug
Babagan : Tradisi RampoganMacan
Paraga wawan rembug :
1. Nama :
Kelas :
No absen :
2. Nama :
Kelas :
No absen :
3. Nama :
Kelas :
No absen :
4. Nama :
Kelas :
No absen :
5. Nama :
Kelas :
No absen :
Isi wawan rembug :
Rangkuman gegambarantradisi rampogan macan
rikala semana (deskripsi dan gambar). BAHASA
NGOKO.
Panemu tumrap siswa/siswi.Opini siswa/siswi
1. Nama :
Panemu /opini : min 3 baris
2. Nama :
Panemu/opini: min 3 baris
3. Nama :
Panemu /opini : min 3 baris
4. Nama :
Panemu/opini: min 3 baris
5. Nama :
Panemu /opini : min 3 baris
Simpulan:

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Asal usul kota
Asal usul kotaAsal usul kota
Asal usul kota
 
Asal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangiAsal usul kota banyuwangi
Asal usul kota banyuwangi
 
Sinopsis bab 13
Sinopsis bab 13Sinopsis bab 13
Sinopsis bab 13
 
presentasi Timun Mas
presentasi Timun Maspresentasi Timun Mas
presentasi Timun Mas
 
Prosa Tradisional : Asal Padi
Prosa Tradisional : Asal PadiProsa Tradisional : Asal Padi
Prosa Tradisional : Asal Padi
 
Analisis Novel Banun
Analisis Novel BanunAnalisis Novel Banun
Analisis Novel Banun
 
Prosa tradisional asal padi
Prosa tradisional asal padiProsa tradisional asal padi
Prosa tradisional asal padi
 
KOMSAS PROSA TRADISONAL ASAL PADI (TINGKATAN 1)
KOMSAS PROSA TRADISONAL ASAL PADI (TINGKATAN 1)KOMSAS PROSA TRADISONAL ASAL PADI (TINGKATAN 1)
KOMSAS PROSA TRADISONAL ASAL PADI (TINGKATAN 1)
 
Naskah 2
Naskah 2Naskah 2
Naskah 2
 
Prosa asal padi
Prosa asal padiProsa asal padi
Prosa asal padi
 
Banun
BanunBanun
Banun
 
Bab 5 perang yang tak tuntas
Bab 5 perang yang tak tuntasBab 5 perang yang tak tuntas
Bab 5 perang yang tak tuntas
 
Rusa yang bongkak
Rusa yang bongkakRusa yang bongkak
Rusa yang bongkak
 
Kumpulan Dongeng Anak
Kumpulan Dongeng AnakKumpulan Dongeng Anak
Kumpulan Dongeng Anak
 
Penglipur lara
Penglipur lara Penglipur lara
Penglipur lara
 
Bu Kek Siansu Jilid 12
Bu Kek Siansu Jilid 12Bu Kek Siansu Jilid 12
Bu Kek Siansu Jilid 12
 
Anak ikan yang suka menipu
Anak ikan yang suka menipuAnak ikan yang suka menipu
Anak ikan yang suka menipu
 
Si tanggang
Si tanggangSi tanggang
Si tanggang
 
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur CerpenBahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
 
Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)
 

Similar to Gladiator ala jawa

Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana Zahir
Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana ZahirSenjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana Zahir
Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana ZahirZahir Zainal
 
Bab 13
Bab 13Bab 13
Bab 13ayu227
 
Kepimpinan melalui teladan
Kepimpinan melalui teladanKepimpinan melalui teladan
Kepimpinan melalui teladanHana Roxstar
 
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892permysurylyeenda
 
Pelayaran yang penuh peristiwa
Pelayaran yang penuh peristiwaPelayaran yang penuh peristiwa
Pelayaran yang penuh peristiwaopen_kraken98
 
senopati pamungkas1
senopati pamungkas1senopati pamungkas1
senopati pamungkas1Kang Pur
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiHulu Kujang
 
hikayat hang tuah.pptx
hikayat hang tuah.pptxhikayat hang tuah.pptx
hikayat hang tuah.pptxRaihan745396
 
Legenda ular berkepala tujuh
Legenda ular berkepala tujuhLegenda ular berkepala tujuh
Legenda ular berkepala tujuhMNaufalHidayat
 
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN Rozaiman Makmun
 

Similar to Gladiator ala jawa (16)

Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana Zahir
Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana ZahirSenjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana Zahir
Senjata melayu yang digelapkan sejarah oleh : Laksamana Zahir
 
Bab 13
Bab 13Bab 13
Bab 13
 
Kepimpinan melalui teladan
Kepimpinan melalui teladanKepimpinan melalui teladan
Kepimpinan melalui teladan
 
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892
Kepimpinanmelaluiteladan 150706160136-lva1-app6892
 
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui TeladanProsa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
 
Kempimpinan melalui teladan
Kempimpinan melalui teladanKempimpinan melalui teladan
Kempimpinan melalui teladan
 
Pelayaran yang penuh peristiwa
Pelayaran yang penuh peristiwaPelayaran yang penuh peristiwa
Pelayaran yang penuh peristiwa
 
senopati pamungkas1
senopati pamungkas1senopati pamungkas1
senopati pamungkas1
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
 
Mandau1
Mandau1Mandau1
Mandau1
 
ihwm.pptx
ihwm.pptxihwm.pptx
ihwm.pptx
 
hikayat hang tuah.pptx
hikayat hang tuah.pptxhikayat hang tuah.pptx
hikayat hang tuah.pptx
 
Penglipur lara 1
Penglipur lara 1Penglipur lara 1
Penglipur lara 1
 
Myth legend
Myth legendMyth legend
Myth legend
 
Legenda ular berkepala tujuh
Legenda ular berkepala tujuhLegenda ular berkepala tujuh
Legenda ular berkepala tujuh
 
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN
HIKAYAT AWANG KAMARUDDIN BAB 1 : KHABAR KEELOKAN
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Gladiator ala jawa

  • 1. GladiatorAla Jawa : "RampoganMacan" Senin, 03 Desember 2012 | Ada satu tradisi jawa kuno yang saat ini mungkin sudah asing di telinga kita. Tradisi itu bernama “Rampogan Macan” atau ada juga yang menyebutnya dengan “Rampokan”. Rampogan ini kemungkinan berasal dari kata Rampog yang sering diartikan sebagai “rayahan” atau “rebutan” dimana ratusan orang berebut untuk membunuh harimau atau macan menggunakan tombak. Antara macan dan harimau memang orang Jawa sering salah menyebut keduanya adalah sama walau sebenarnya adalah hewan yang berbeda.
  • 2. Rampogan di Alun - alun Kraton Surakarta, 1865 Awal pertama kali diadakannya Rampogan ini tidak jelas sejak kapan, ada yang memperkirakan sudah sejak zaman hindu budha. Namun yang pasti acara ini menjadi begitu dikenal dan sering diselenggarakan pada abad 18 – 19. Pada awalnya sering dilakukan di Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta dan merupakan tradisi para ningrat. Di Kesunanan Surakarta nampaknya sudah mulai ada sejak jaman Amangkurat II. Acara di laksanakan di alun – alun utara yang biasanya diadakan untuk menyambut tamu agung. Tamu agung ini biasanya adalah para pembesar dari penjajah Belanda seperti Gubernur Jenderal. Pada awalnya yang sering diadu dalam Rampogan Macan ini adalah Macan dengan Banteng. Tercatat ialah Paku Buwono X yang sangat gemar mengadakan acara Rampogan Macan ini. Macan dan hewan – hewan liar lainnya memang sengaja
  • 3. dipelihara dalam kandang – kandang di sudut alun – alun. Hewan liar ini adalah hasil buruan atau tangkapan dan nantinya akan dipagelarkan dalam acara Rampogan. Rampogan di Alun - alun Kraton Surakarta, 1865 Acara biasanya mulai dilaksanakan pada pagi hari dan puncak acara berupa pertarungan antara Macan dan Banteng pada siang hari. Awal acara pada pagi harinya setelah para pembesar datang dan berkumpul maka para prajurit bersiap – siap di tengah alun – alun dengan membentuk formasi mengelilingi arena pertarungan. Para prajurit lengkap dengan baju perangnya dengan tombak yang panjang berbaris dalam 4 - 5 lapis barisan secara rapat. Para pembesar menyaksikan dari sebuah panggung yang dinamakan pagelaran. Biasanya Sultan atau Sunan akan duduk berdampingan dengan Gubernur Jenderal. Sedang masyarakat jelata dari berbagai lapisan dan etnis menonton berdesakan diluar arena dengan terkadang sampai menaiki pohon – pohon agar dapat leluasa menyaksikan pertarungan.
  • 4. Rampogan di Alun - alun Kediri, 1885 Setelah semuanya siap maka kandang macan akan ditaruh di tengah arena dan seorang abdi dalem yang pemberani seraya berjoget (tayungan) akan menghampiri dan menaiki kandang serta membuka tutup kandang. Terkadang setelah kandang dibuka tidak serta merta sang macan akan segera mengamuk memasuki arena. Tak jarang sang macan malah bermalasan – malasan atau terheran – heran karena cahaya yang menyilaukan dan banyaknya manusia. Oleh karena itu biasanya prajurit akan menakut – nakutinya dengan api, tusukan tombak dan berbagai cara agar macan mengamuk. Begitu pula dengan banteng yang digiring ke alun – alun, agar ia mau mengamuk biasanya diberi dengan air campuran cabe rawit agar badannya kepanasan dan mengamuk . Banteng yang gerakkannya kurang gesit dibanding macan ini biasanya malah lebih sering memenangkan pertarungan karena badannya yang lebih besar dan tanduk banteng biasanya dikerik lebih dahulu sehingga menjadi sangat runcing. Tak jarang pula sang macan dapat memenangkan pertarungan walau dengan
  • 5. luka – luka yang dideritanya. Walau begitu nasib sang macan akan sama saja pada akhirnya. Akhir hidup sang harimau, mati dengan luka - luka tusukan Macan yang masih hidup akan di bunuh beramai – ramai dengan cara ditombak oleh prajurit yang ada. Macan yang berlari kesana kemari akan terus ditombak dari segala penjuru sampai akhirnya kelelahan dan kehabisan darah lantas mati. Namun tidak jarang sang macan dapat menembus barikade prajurit lantas lari keluar dari arena. Walau nampak menegangkan namun inilah momen yang sering dinanti. Macan yang lari ini tidak jelas akan menuju kemana dan para penonton akan ketakutan tunggang langgang berlarian kesegala penjuru. Para prajurit yang pemberani akan terus mengejar sampai dapat dan biasanya macan memang pasti menemui ajalnya. Inilah puncak acara Rampogan Macan dimana banyak terdapat simbolisasi dalam acara ini.
  • 6. Simbolisasi memang sesuatu hal yang sangat akrab dilakoni oleh orang Jawa. Simbolisasi ini pula yang dapat melanggengkan hegemoni kekuasan pihak kerajaan. Macan yang mati terluka dengan ribuan hujaman tombak sering digunakan sebagai penggambaran tokoh pewayangan Abimanyu ketika menjadi Senapati saat Perang Baratayuda Jayabinangun, saat dikeroyok para Kurawa dan akhirnya gugur dengan terluka parah. Urutan acara yang dibuat sedemikian rupa juga sering diluputi hal magis juga membuat sekat – sekat keagungan dari sebuah kekuasaan Sultan yang memunyai batas dengan rakyatnya. Acara pagelaran macan ini juga ingin menunjukkan bahwa adanya kemurahan hati dari Sultan bahawa macan yang buas ini dapat ditundukkan oleh kekuasaannya dan masyarakat jelata boleh melihatnya secara langsung dan beramai – ramai. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa macan mempresentasikan kekuasaan kolonial Belanda dan Banteng adalah bangsa pribumi. Oleh karena tunduknya kekuasaan pribumi terhadap penjajah maka perasaan emosional ini dilampiaskan dalam bentuk Rampogan Macan dimana diharapkan banteng akan menjadi pemenang seperti biasanya dan macan yang buas akan ditumpas bersama - sama. Walau memang sebenarnya pertarungan hewan liar ini ada banyak macamnya.
  • 7. Rampogan Macan di Alun - alun Tulungagung, 1901 Seperti disebutkan diatas bahwa Rampogan Macan adalah tradisi para ningrat yang biasanya dilaksanakan oleh perintah Sultan maka di Jawa Timur pada akhir abad ke 19 hal ini banyak dilakukan di alun – alun kadipaten (kabupaten) yang diselenggarakan oleh para bupati. Rampogan Macan pada masa itu didaerah Jawa Timur nampaknya lebih banyak merupakan pembantaian terhadap macan ketimbang pertarungan antara macan dan banteng.
  • 8. Rampogan Macan di Kediri, 1885 Tercatat kota Kediri dan Blitar yang paling sering mengadakan acara ini walau di kabupaten lain juga pernah mengadakannya. Disini walau sebagaian besar acara adalah sama seperti yang diadakan di Alun – alun Kraton namun bukan prajurit yang berhadapan dengan sang macan namun para pemberani dari berbagai kalangan baik priyayi maupun pembesar seperti lurah, demang, bekel dan lain – lain. Yang duduk dipanggung adalah Bupati dan Residen (pihak belanda). Acara biasanya dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal atau orang Jawa menyebutnya Bakda. Disini macan biasanya bukan merupakan peliharaan sang Bupati namun lebih merupakan tangkapan para penduduk yang sering mengganggu atau memang sengaja dipersiapkan untuk acara ini. Biasanya pada bulan puasa para penduduk beramai – ramai menjebak harimau bila tidak memiliki tangkapan sebelumnya.
  • 9. Kandang – kandang macan disini lebih rumit dalam hal pembuatannya dan cara membukanya. Kandang biasanya terbuat dari pohon aren dan ketika diletakkan di tengah alun – alun memiliki semacam tali yang bila ditarik akan langsung membuat kandang itu terbuka berantakan. Namun sebelumnya terdapat pengunci yang dibuka oleh seorang kepala desa yang disebut Gandek. Ia beraksi selayaknya abdi dalem di acara Rampogan ala Kraton. Rampogan Macan di Alun - alun Blitar, 1880 Puncak acara adalah sama seperti acara di alun – alun Kraton namun uniknya adalah para penombak adalah orang – orang yang kurang terlatih tidak seperti prajurit kraton. Sehingga banyak juga yang lari ketakutan atau ketika sudah berhadapan maka tidak banyak berbuat apa – apa. Seringkali mereka lebih banyak mengedepankan alasan magis dimana tombak mereka kalah pamor dengan sang macan. Tombak yang biasanya juga merupakan senjata pusaka setelah keris ini lantas dijual atau digadaikan bila dirasa memalukan saat acara
  • 10. Rampogan. Acara yang dilaksanakan di kadipaten lebih bermakna ruwatan atau mengusir roh jahat. Dimana harimau dijadikan perlambang roh jahat yang mati dan hilang diusir beramai – ramai lewat pembantaian. Penangkapan harimau Jawa di Banten, 1910 Acara ini lantas tidak pernah lagi dilakukan oleh karena dua hal. Pertama, populasi harimau dan macan Jawa yang semakin menyusut tajam. Kedua, pemerintah Belanda akhirnya melarang acara ini pada tahun 1905. Saat ini tradisi Rampogan Macan memang sudah tidak pernah dapat disaksikan lagi dan hanya dapat disaksikan dalam lakon pewayangan. Harimau Jawa pun sudah punah sejak tahun 1980-an dan dinyatakan secara resmi punah pada 1996 dengan habitat terakhir di Taman Nasional Meru Betiri di Jember. Walau kadang banyak masyarakat mengatakan sering melihat jejak dan penampakannya didaerah hutan – hutan gunung di pulau Jawa. Nampaknya
  • 11. masyarakat terkecoh dengan saudara harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yaitu macan seperti macan kumbang atau tutul (Panthera pardus melas) yang sebenarnya juga sangat – sangat jarang terlihat bila tidak dikatakan punah. Selain tradisi Rampogan Macan, memang harimau jawa punah karena perburuan besar – besaran dimana tidak adanya aturan yang melindungi perburuan serta makin terdesaknya habitat harimau yang sebenarnya merupakan binatang penjelajah. 1865-1905 Blitar, Kediri, Tulungagung, Surakarta, Yogyakarta. Tugas Deskripsi dan opini Tugas Kelompok Wawan Rembug Babagan : Tradisi RampoganMacan Paraga wawan rembug : 1. Nama :
  • 12. Kelas : No absen : 2. Nama : Kelas : No absen : 3. Nama : Kelas : No absen : 4. Nama : Kelas : No absen : 5. Nama : Kelas : No absen :
  • 13. Isi wawan rembug : Rangkuman gegambarantradisi rampogan macan rikala semana (deskripsi dan gambar). BAHASA NGOKO. Panemu tumrap siswa/siswi.Opini siswa/siswi 1. Nama : Panemu /opini : min 3 baris 2. Nama : Panemu/opini: min 3 baris 3. Nama : Panemu /opini : min 3 baris 4. Nama :
  • 14. Panemu/opini: min 3 baris 5. Nama : Panemu /opini : min 3 baris Simpulan: